Anda di halaman 1dari 47

xx!

Standar Akuntansi
Biaya
By: Kelompok 1
KELOMPOK 1 AKUNTANSI 2 I

1. Aenin Alfani (119040214)


2. Nurhalisyah Wisal. A (119040215)
3. Mitha Amalia (119040221)
4. Annisa Sholehah Ilmi. K (119040229)
5. Nidaa fauziyyah (119040230)
6. Dewi Yulianingrum (119040231)
7. Dwi mugiarti. R (119040238)
Definisi Biaya Standar
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka,yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah
fungsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu.

Manfaat Biaya Standar


1. Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya.
2. Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk
melaksanakan kegiatan tertentu.
3. Sistem biaya standar menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dan biaya standar

Kelemahan Biaya Standar


1. Tingkat keketatatan atau kelonggaran tidak dapat dihitung dengan tepat
2. Seringkali standar cenderung menjadi kaku atau tidak fleksibel
Prosedur Penentuan Biaya Standar

Biaya bahan baku standar terdiri dari:

• Kuantitas Standar
• Harga Standar

Kuantitas bahan baku ditentukan dengan:


• Penyelidikan teknis
• Analisis catatan masa lalu

Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa:


• Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang
• Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar
• Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang

Harga standar bahan baku digunakan untuk:


• Mengecek pelaksanaan pekerjaan departemen pembelian
• Mengukur akibat kenaikan atau penurunan harga terhadap laba perusahaan
Prosedur Penentuan Biaya Tenaga Kerja Standar

Biaya tenaga kerja standar terdiri dari:

• Jam tenaga kerja Standar


• Tarif upah Standar

Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara:


• Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga pokok periode
yang lalu
• Membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan
• Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan di bawah keadaan nyata yang
diharapkan
• Mengadakan taksiran yang wajar yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan
produk.

Tarif upah standar dapat ditentukan atas dasar:


• Perjanjian dengan organisasi karyawan
• Data upah masa lalu.yang dapat digunakan sebagai tarif upah standar adalah rata-rata hitung, rata-rata
tertimbang atau median dari upah karyawan masa lalu
• Penghitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal
Prosedur Penentuan Biaya Overhead Pabrik Standar
unsur biaya overhead pabrik variabel tetap adalah:
• Penentuan harga pokok produk
• Perencanaan

untuk pengendalian biaya overhead pabrik dalam sistem biaya standar perlu
dibuat anggaran fleksibel

Jenis – jenis Standar


• Standar teoritis / standar ideal
• Rata – rata biaya waktu yang lalu
• Standar normal
• Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai
Analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar:

Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut selisih (variance). Analisis
selisih dibedakan menjadi :
Analisis selisih biaya produksi langsung (BBB & BTKL)
Terdapat 2 macam kapasitas: kapasitas sesungguhnya dan kapasitas standar.
Analisis selisih BOP
Terdapat 3 kapasitas: kapasitas sesungguhnya, kapasitas standar, dan kapasitas normal
(kapasitas normal digunakan untuk menghitung tarif BOP.

Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung

• Model satu selisih (The one – way model)

• Model dua selisih (The Two – Way Model)

• Model tiga selisih (The three – way model)


Model satu selisih
St   =  (Hst x Kst) – (Hs x Ks)

Dimana:
St   =  total selisih
Hst =  harga standar
Kst =  kuantitas standar
Hs  =  harga sesungguhnya
Ks  =  kuantitas sesungguhnya
Model dua selisih
Ada 2 yaitu : selisih harga, selisih kuantitas.

SH = (Hst – Hs) x Ks (perhitungan selisih harga)


SK = (Kst – Ks) x Hst (perhitungan selisih kuantitas)

Dimana:
SH = selisih harga
SK = selisih kuantitas
Model tiga selisih
Ada 3 yaitu : selisih harga, selisih kuantitas dan selisih harga / kuantitas

Dalam model 3 selisih, rumus perhitungan selisih harga dan kuantitas dapat
dilakukan dengan 3 cara tergantung dari kondisi berikut ini:

1. Selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi harga standar dan kuantitas
standar lebih rendah atau lebih tinggi daripada harga dan kuantitas sesungguhnya.
SH     : (HSt – HS) x KSt
SK     : (KSt – KS) x HSt
SHK  : (HSt – HS) x (KSt – KS)
SHK  : Selisih harga/kuantitas (selisih gabungan)
Model tiga selisih
2. Harga dan kuantitas lebih tinggi dari sesungguhnya

SH     : (HSt – HS) x KS


SK     : (KSt – KS) x HS
SHK  : (HSt – HS) x (KSt – KS)

3. Harga standar lebih rendah namun kuantitas standar lebih tinggi


SH     : (HSt – HS) x KS
SK     : (KSt – KS) x HSt

4. Harga standar lebih tinggi namun kuantitas standar lebih rendah


SH     : (HSt – HS) x KSt
SK     : (KSt – KS) x HS
Selisih biaya overhead pabrik
Biaya bahan baku

1. Model Satu Selisih


a. Selisih biaya bahan baku = (HSt x KSt) – (HS x KS)

2. Model dua Selisih


a. Selisih harga biaya bahan baku= (HSt – HS) x KS
b. Selisih kuantitas biaya bahan baku = (KSt – KS) x HSt

3. Model tiga Selisih


a. Selisih harga biaya bahan baku = (HSt – HS) x KS
b. Selisih kuantitas biaya bahan baku = (KSt – KS) x HSt
c. Selisih harga/kuantitas = 0
Selisih biaya overhead pabrik
Biaya tenaga kerja

1. Model Satu Selisih


a. Selisih biaya tenaga kerja = (TUSt x JKSt) – (TUS x JKS)

2. Model dua Selisih


a. Selisih tarif upah = (TUSt – TUS) x JKS
b. Selisih efisiensi upah = (JKSt – JKS) x TUSt

3. Model tiga Selisih


a. Selisih tarif upah = (TUSt – TUS) x JKSt
b. Selisih efisiensi upah = (JKSt – JKS) x TUS
c. Selisih harga/kuantitas = 0
AKUNTANSI BIAYA
STANDAR

Rekening barang dalam proses dalam metode tunggal


Barang dalam proses
Kuantitas standar × harga Kuantitas standar produk jadi × harga pokok produksi standar
standar per satuan
Atau Atau
Secara garis besar sistem akuntansi biaya standar
dibagi menjadi dua: Jam standar × tarif upah Kuantitas standar produk dalam proses × harga pokok
 Metode tunggal (single plan) standar produksi standar
 Metode ganda (partial plan) Atau
Perbedaan antara dua sistem tersebut terletak pada Kapasitas standar × tarif
waktu penyajian informasi mengenai terjadinya standar
penyimpangan antara biaya standar dengan biaya
sesungguhnya kepada manajemen.
Rekening barang dalam proses metode ganda
Barang dalam proses
Kuantitas sesungguhnya × harga Kuantitas standar produk jadi × harga pokok
sesungguhnya per satuan produksi standar per satuan
Atau Atau
Jam sesungguhnya × tarif upah Kuantitas standar produk dalam proses × harga
sesungguhnya pokok produksi standar per satuan
Atau
Biaya overhead Pabrik sesungguhnya
METODE GANDA (PARTIAL PLAN)

Karakteristik metode ganda adalah:


1. Rekening barang dalam proses didebit dengan biaya sesungguhnya dan
dikredit dengan biaya standar. Dalam metode ini persediaan bahan baku
dicatat pada biaya sesungguhnya dan persediaan produk jadi dicatat
pada harga pokok standar. Harga pokok penjualan dicatat pada harga
pokok standar.
2. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar dihitung pada akhir
periode akuntansi, setelah harga pokok persediaan produk dalam proses
ditentukan dan harga produk jadi yang ditransfer ke gudang dicatat dalam
rekening barang dalam proses.
3. Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar merupakan jumlah total
perbedaan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya.
Contoh soal 8

Biaya bahan baku 5kg @Rp1.000 Rp 5.000


Biaya tenaga kerja 20 jam @Rp500 10.000
Biaya overhead pabrik:
Variabel 20 jam @Rp400. 8.000
Tetap *) 20 jam @Rp300. 6.000
Total. Rp29.000

Transaksi yang terjadi dalam bulan Januari 20X1 adalah sebagai berikut:
Jumlah bahan baku yang dibeli adalah 1500 kg @ Rp1.100
Jumlah produk yang diproduksi dan selesai diproses dalam bulan Januari 20X1 adalah 250 satuan dengan biaya produksi
sesungguhnya sebagai berikut:
Biaya bahan baku 1.050 kg @ Rp1.100 = Rp1.155.000
Biaya tenaga kerja 5.100 jam @Rp475 = 2.422.500
Biaya overhead pabrik =. 3.650.000
Berdasarkan data dalam contoh 8, berikut jurnal yang dibuat untuk mencatat biaya produksi
sesungguhnya, biaya produksi standar dan selisih.
1. Pencatatan biaya bahan baku
Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp1.155.000
Persediaan bahan baku Rp1.155.000
(pemakaian bahan baku sesungguhnya 1.050 kg @ Rp1.000 = Rp1.155.000)

2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung


Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung R2.422.500
Persediaan bahan baku Rp2.422.500
(pemakaian biaya tenaga kerja sesungguhnya 5.100 jam @ Rp475 = Rp2.422.500)

3. Pencatatan biaya overhead pabrik


Metode 1
Jurnal pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi berdasarkan
contoh 8
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp3.650.000
Berbagai rekening yang dikredit
(Biaya overhead pabrik sesungguhnya yang terjadi) Rp3.650.000

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp3.650.000


Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp3.650.000
(Pembebanan overhead pabrik sesunguhnya ke rekening barang dalam proses)

Pada akhir periode, biaya overhead pabrik dibebankan ke produksi, dengan jurnal:
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp3.650.000
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp3.650.000
(Pembebanan overhead pabrik sesunguhnya ke rekening barang dalam proses)
Metode 2
Jurnal pencatatan biaya overhead yang sesungguhnya terjadi
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp3.650.000
Berbagai rekening yang dikredit Rp3.650.000

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp3.570.000


Biaya overhead pabrik yang dibebankan Rp3.570.000
(Pembebanan overhead pabrik 5.100 jam @ Rp700)

Jurnal pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk atas dasar tarif standar:
Persediaan Produk Jadi Rp7.250.000
Barang dalam Proses-BBB Rp. 1.250.000
Barang dalam Proses-BTK Rp. 2.500.000
Barang dalam Proses-BOP Rp. 3.500.000
4. Pencatatan harga pokok produk jadi
Persediaan Produk Jadi. Rp. 7.250.000
Barang dalam Proses-BBB Rp. 1.250.000
Barang dalam Proses-BTK Rp. 2.500.000
Barang dalam Proses-BOP Rp. 3.500.000

Keterangan:
(BBB = Rp5.000 × 250 unit = Rp1.250.000)
(BTK = Rp10.000 × 250 unit = Rp2.500.000)
(BOP = Rp14.000 × 250 unit = Rp3.500.000)
5. Pencatatan harga pokok produk dalam proses

Persediaan Produk Dalam Proses xx


Barang dalam Proses-BBB xx
Barang dalam Proses-BTK xx
Barang dalam Proses-BOP xx

6. Pencatatan harga pokok produk yang dijual


Harga Pokok Penjualan xx
Persediaan Produk Jadi. xx
7. Pencatatan biaya selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar
a. Selisih biaya bahan baku
Selisih Harga Bahan Baku. xx
Barang Dalam Proses-BBB. xx
Selisih Kuantitas Bahan Baku xx
b. Selisih biaya tenaga kerja langsung
Model dua selisih:
Selisih Efisiensi Upah. xx
Barang dalam Proses-Biaya TKL. xx
Selisih Tarif Upah. xx
jurnal untuk mencatat selisih biaya tenaga kerja langsung dengan model tiga selisih tersebut adalah sebagai berikut:
Selisih Efisiensi Upah. xx
Barang dalam Proses-Biaya TKL. xx
Selisih Tarif Upah. xx

c. Selisih biaya overhead pabrik


Contoh 8, rekening barang dalam proses-BOP bersaldo Rp150.000. Selisih biaya overhead pabrik dengan model tiga selisih
dengan metode 1 dicatat sebagai berikut:

Selisih Pengeluaran Rp50.000


Selisih Kapasitas 30.000
Selisih Efisiensi 70.000
Barang dalam proses-BOP Rp150.000
Selisih biaya overhead pabrik dengan model tiga selisih dengan metode 2 dicatat sebagai berikut:

Selisih Efisiensi Rp70.000


Barang dalam proses Rp70.000

Selisih Pengeluaran Rp50.000


Selisih Kapasitas 30.000
Barang dalam proses Rp80.000
METODE TUNGGAL (SINGLE PLAN)

Pencatatan biaya bahan baku .


Barang dalam proses
Pencatatan biaya bahan baku dalam metode tunggal dibagi menjadi tiga:
1. Selisih harga bahan baku dicatat saat bahan baku dibeli D K
Utang dagang
D K
Kuantitas sesungguhnya bahan
Kuantitas sesungguhnya bahan
baku yang dibeli × Harga standar
baku yang dibeli × Harga
sesungguhnya

Persediaan Bahan Baku Selisih harga pembelian bahan baku = (Harga standar – Harga sesungguhnya) ×
D K Kuantitas sesungguhnya bahan baku yang dibeli.
Kuantitas sesungguhnya bahan Kuantitas standar yang
baku yang dibeli × Harga standar seharusnya dipakai × Harga
standar Selisih pemakaian bahan baku = (kuantitas standar – kuantitas sesungguhnya) × harga
standar
Perhitungan selisih biaya bahan baku adalah:
Contoh 9 Selisih harga pembelian bahan baku:
PT Rimendi menggunakan sistem biaya standar. Biaya bahan baku standar per satuan Harga pembelian standar: 150.000 × Ro100 Rp15.000.000
Harga pembelian sesungguhnya: 150.000 × Rp90 13.500.000
produk adalah sebagai berikut: Selisih harga pembelian bahan baku Rp1.500.000L
Kuantitas standar 50kg
Selisih pemakaian bahan baku:
Pemakaian standar: 2.000 × 50kg × Rp100 Rp10.000.000
Harga standar per kg Rp100 Pemakaian sesungguhnya: 120.000 kg × Rp100 12.000.000
Selisih pemakaian bahan baku Rp 2.000.00
Dalam bulan Januari 20X1: R
Selisih harga bahan baku yang dipakai:
 Jumlah produk yang dihasilkan 2.000 satuan Kuantitas harga bahan baku yang dipakai sesungguhnya pada harga
 Yang mengkonsumsi bahan baku 120.000 kg standar: 120.000 kg × Rp100
Kuantitas bahan baku yang dipakai sesungguhnya pada harga Rp12.000.000
 Kuantitas bahan baku yang dibeli 150.000 kg sesungguhnya: 120.000 kg × Rp90
Selisih harga bahan baku yang dipakai Rp10.800.000
 Harga beli Rp 90 per kg Rp1.200.000
 Perusahaan menggunakan model dua selisih (the two-way model) L
Jurnal PT Rimendi pada saat pembelian dan pemakaian bahan baku adalah:
Persediaan bahan baku Rp15.000.000
Utang dagang Rp13.500.000
Selisih harga pembelian bahan baku 1.500.000
(Untuk mencatat pembelian bahan baku)

Barang dalam proses-BB Rp10.000.000


Selisih pemakaian bahan baku 2.000.000
Persediaan bahan baku Rp12.000.000
(Untuk mencatat pemakaian bahan baku)
2.Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dipakai

Selisih harga pembelian bahan baku = (Harga standar – Harga sesungguhnya) ×


Kuantitas sesungguhnya bahan baku yang dipakai.

Selisih pemakaian bahan baku = (kuantitas standar yang seharusnya dipakai –


kuantitas sesungguhnya yang dipakai) × harga standar

Contoh 9, jurnal pencatatan dan pemakaian bahan baku dengan metode ini adalah:
Persediaan bahan baku Rp13.500.000
Utang dagang Rp13.500.000
(Untuk mencatat pembelian bahan baku)

Barang dalam proses-BB Rp10.000.000


Selisih kuantitas bahan baku 2.000.000
Persediaan bahan baku Rp10.800.000
Selisih harga bahan baku yang dipakai Rp1.200.000
(Untuk mencatat pemakaian bahan baku)
3.Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli dan dipakai
Dari contoh 9 tersebut diatas, jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
Persediaan bahan baku Rp15.000.000
Utang dagang Rp13.500.000
Selisih harga pembelian bahan baku 1.500.000
(Untuk mencatat pembelian bahan baku)

Barang dalam proses-BB Rp10.000.000


Selisih pemakaian bahan baku 2.000.000
Persediaan bahan baku Rp12.000.000
(Untuk mencatat pemakaian bahan baku)

Selisih harga pembelian bahan baku Rp1.200.000


Selisih harga bahan baku yang dipakai Rp1.200.000
(Untuk mencatat selisih harga pembelian bahan baku
yang melekat pada bahan baku yang dipakai dalam
produksi)
Pencatatan BOP
Pencatatan biaya tenaga kerja langsung  Metode dua selisih
1. Pencatatan utang upah langsung Jurnal pembebanan BOP kepada produk:
Gaji dan upah xx Barang dalam proses xx
BOP Yang dibebankan xx
Utang gaji dan upah xx

Jurnal untuk mencatat BOP pabrik sesungguhnya:


2. Pencatatan distribusi upah langsung BOP sesunguhnya xx
Barang dalam proses xx Berbagai rekening yang dikredit xx

Selisih Tarif upah xx


Jurnal untuk mencatat penutupan BOP pabrik sesungguhnya:
Selisih efisiensi upah xx
BOP Yang dibebankan xx
gaji dan upah xx BOP sesungguhnya xx

3. Pencatatan utang upah langsung Jurnal untuk mencatat selisih biaya overhead pabrik:
Utang Gaji dan upah xx Selisih terkendalikan xx

Kas xx Selisih volume xx


BOP sesungguhnya xx
 Metode Tiga Selisih
Jurnal pembebanan BOP kepada produk:
Barang dalam proses xx
Selisih Efisiensi xx  Metode empat selisih
BOP Yang dibebankan xx Jurnal pencatatan selisih efisiensi
Barang dalam proses xx

Jurnal untuk mencatat BOP pabrik sesungguhnya: Selisih Efisiensi Variabel xx


BOP sesunguhnya xx Selisih Efisiensi Tetap xx
Berbagai rekening yang dikredit xx BOP Yang dibebankan xx

Jurnal untuk mencatat penutupan BOP pabrik sesungguhnya:


BOP Yang dibebankan xx Pencatatan harga pokok produk jadi

BOP sesungguhnya xx Persediaan produk jadi xx


Barang dalam proses xx
Jurnal untuk mencatat selisih biaya overhead pabrik:
Selisih Pengeluaran xx
Selisih Kapasitas xx
BOP sesungguhnya xx
Selisih Komposisi Bahan Baku & Selisih Hasil

Selisih Komposisi
Selisih Hasil
Bahan Baku
Hasil didefinisikan sebagai jumlah produk
Selisih komposisi adalah apabila utama yang dihasilkan dari pengolahan
terjadi penyinpangan antara sejumlah bahan baku tertentu. Jika untuk
komposisi standar dengan menghasilkan 10 satuan produk dibutuhkan
20Kg bahan baku, maka presentase hasil
komposisi sesungguhnya bahan
dalam hal ini adalah 50%(10/20 × 100%).
yang dipakai Jika presentase hasil sesungguhnya
menyimpang dari standar, maka
penyimpangan ini disebut selisih hasil.
Contoh
Untuk menghasilkan 5 produk satuan A dibutuhkan bahan baku menurut komposisi standar,
disajikan sebagai berikut:
Jenis bahan Kuantitas Harga standar per Biaya bahan baku per 5 satuan
baku Jumla % Kg produk
h
X 6 Kg 60 Rp 15 Rp 90
Y 4 40 20 80
  10 10   Rp 170
0

Misalkan jumah produk A yang dihasilkan dalam bulan April adalah 4.550 satuan dengan
pemakaian bahan baku X = 5.200Kg dan Y = 3.800Kg.
Perhitungan Selisih Komposisi Bahan

Jenis bahan Komposi Kuantitas sesungguhnya bahan Selisih Harga Selisih


baku si baku yang dipakai komposisi standar komposisi
standar Menurut Menurut bahan baku bahan bahan baku
komposisi komposisi (Kg) baku per
sesungguhnya standar Kg

  (2)x9.000 (3)-(4) (5)-(6)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


X 60% 5200 Kg 5.400 Kg 200 Rp 15 Rp 3.000 L
Y 40% 3.800 Kg 3.600 kg 200 20 Rp 4.000 R
    9000 9000     Rp 1.000 R
Penghitungan selisih bahan baku

Untuk menghasilkan 5 satuan produk selesai dibutuhkan 10 kg bahan baku (X dan Y) atau
prosentase hasilnya sebesar 50%.jadi kalau jumlah bahan baku x dan Y yang diolah dalam
periode akuntansi tersebut sebanyak 9000kg, menurut persentase hasil standar harus
menghasilkan 50% × 9000 = 4500 unit selesai. Padahal hasil sesungguhnya berjumlah 4.550
satuan, sehingga selisih hasil (dalam unit) sebesar 50 satuan. Perhitungan selisih hasil bahan
baku dapat diringkas sebagai berikut:
Hasil sesungguhnya. 4.550
Hasil menurut standar 50% × Rp 34 4.500
50
Selisih hasil dalam rupiah 50×Rp34 Rp 1700

**Biaya bahan baku Rp 170 : 5 = Rp 34


Misalkan untuk menghasilkan 5 satuan produk dibutuhkan biaya tenaga kerja standar Rp 150 dan
biaya overhead pabrik standar Rp 200 maka selisih hasil dapat dihitung sebagai berikut:

Selisih Hasil Hasil sesungguhnya × BTK standar per satuan


Biaya Tenaga Produk 4.550 × Rp 30 = 136.500
Hasil standar × BTK standar per satuan
Kerja Produk 4.500 × Rp 30 = 135.000
Selisih hasil BTK 1.500
L
Selisih Hasil Hasil sesungguhnya × BOP
Overhead Per satuan produk 4.550 × 40 = 182.000
Hasil standar × BOP
Pabrik Per satuan produk 4.500 × 40 = 180.000
Selisih hasil BOP
2.000 L
Pencatatan Selisih Bahan
Selisih Hasil Bahan Baku 1.700 L
Selisih Komposisi Bahan Baku 1.000 R Baku & Selisih Hasil
700 L
Selisih bahan baku dicatat pada saat
bahan baku dipakai dalam produksi.
** 5.400 satuan × Rp 15 =. 81.000
** 3.600 satuan × Rp 20 = 72.000
. Rp 153.000

Barang dalam proses biaya bahan baku 153.000


(Sebesar hasil kali kuantitas sesungguhnya bahan baku yang dapakai menurut komposisi
standar dengan harga standar)
Selisih komposisi bahan baku 1.000
(Selisih persediaan bahan baku dengan barang dalam proses-biaya bahan baku)
Persediaan bahan baku 154.000
(Hasil kali kuantitas sesungguhnya bahan baku yang dipakai menurut komposisi
sesungguhnya dengan harga standar bahan baku per satuan)
Pencatatan
Persediaan produk jadi (4.550 × Rp 34) 154.700
Selisih Hasil Selisih bahan baku
Bahan 1.700
Barang dalam proses-baiaya bahan baku
153.000
((3.600 × Rp20=72.000)+(5.400 × 15=81.000))

Pencatatan
Selisih Hasil
Produk Jadi 136.500
Upah
Selisih hasil biaya tenaga kerja
1.500
Barang dalam proses-baiaya tenaga kerja
153.000
Jurnal Selisih Hasil
Biaya Overhead
Persediaan produk jadi 182.000
Selisih hasil overhead pabrik 2.000
Barang dalam proses-baiaya overhead pabrik 153.000
Perlakuan Terhadap Selisih

Ditutup ke Dipakai untuk


menyesuaikan rekening
rekening laba rugi
harga pokok penjualan dan
persediaan produk jadi dan
persedian barang dalam
proses
Perlakuan Terhadap Selisih Tergantung Pada:

Besarnya Selisih Sebab Terjadinya


Selisih

01 02 03 04 05

Jenis Selisih Pengalaman Waktu Terjadinya


Penggunaan Biaya Selisih
Standar
Selisih Ditutup ke Rekening Laba Rugi
PT Eliona Sari
Laporan Laba Rugi
Untuk bulan Januari 20X1
Hasil penjualan 10.000.000
Harga pokok penjualan (standar) 7.250.000
Laba bruto standar 2.750.000
Selisih rugi :
Selisih harga bahan baku 105.000
Selisih efisiensi upah 50.000
Selisih pengeluaran 50.000
Selisih kapasitas 30.000
Selisih efisiensi overhead 70.000
Jumlah selisih rugi 305.000
Selisih laba :
Selisih kuantitas bahan baku 200.000
Selisih tarif upah 127.500
Jumlah selisih laba 327.500
22.500
Laba bruto sesungguhnya 2.772.500
 
Selisih Dibagikan ke Rekening Persediaan dan
Harga Pokok Penjulan

Didasarkan pada perbandingan harga pokok atau kuantitasnya


Perbaikan Terhadap Standar

Standar harus diubah apabila kondisi yang mendasari penentuanya telah mengalami
perubahan. Ada dua pendapat mengenai kapan standar harus diunah, pertama:
standar harus diubah dalam periode akuntansi, segera setelah diketahui bahwa
standar tersebut keliru diterapkan. Kedua: standar diperbaiki dalam akuntansi,
perubahan tersebut akan menghancurkan standar sebagai alat pengukur efisiensi.
Perbaikan standar harus ditunda sampai akhir periode akuntansi.

Kesimpulan daro kedua pendapat tersebut yaitu jika ditinjau dari segi praktisnya,
apabila terjadi perubahan yang penting dalam metode produksi, tenaga kerja, dan
bahan baku yang dipakai baik kuantitas maupun kualitasnya, maka standar harus
segera diubah. Perubahan tersebut harus ditinjau kembali secara periodik sehingga
bisa dilakukan perbaikan jika standar tersebut keliru.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai