Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi
akuntansi yang akan digunakan oleh manajer sektor publik dalam melakukan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau
sarana untuk membantu manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai.

Organisasi memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk memberikan jaminan


dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif dan efisisen sehingga tujuan organisasi
dapat dicapai. Dengan tercapainya sebuah tujuan, manajemen organisasi dapat mengukur
bagaimana kinerjanya selama proses hingga tujuan itu dapat tercapai dan dapat menilai
apakah manajemen itu sudah bekerja dengan baik. Dalam hal ini tujuan dari Akuntansi
Sektor Publik tidak untuk mencari keuntungan melainkam pelayanan terhadap masyarakat.

Sistem pengendalian manajemen tersebut harus didukung dengan perangkat yang lain
berupa struktur organisasi yang sesuai dengan tipe pengendalian manajemen yang
digunakan, manajemen sumber daya manusia, dan lingkungan yang mendukung. Struktur
organisasi harus sesuai dengan desain sistem pengendalian manajemen, karena sistem
pengendalian manajemen berfokus pada unit-unit organisasi sebagai pusat
pertanggungjawaban. Pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut merupakan basis
perencanaan, pengendalian, dan penilaian kerja.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik?
1.2.2 Bagaimana sistem pengendalian Akuntansi Manajemen Sektor Publik?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik
1.3.2 Untuk mengetahui sistem pengendalian Akuntansi Manajemen Sektor Publik

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan
informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Peran akuntansi manajeman dalam organisasi
sektor publik meliputi :

2.1.1 Peran Statejik

Pada tahap perencanaan stratejik, manajemen organisasi membuat alternatif-


alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi. Program-program
tersebut diseleksi dan dipilih program yang sesuai dengan skala prioritas dan sumber
daya yang dimiliki. Peran akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk
untuk menentukan berapa biaya program (cost of program) dan berapa biaya suatu
aktivitas (cost of activity), sehingga berdasarkan informasi akuntansi tersebut
manajer dapat menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan
sumber daya yang dimiliki.

2.1.2 Pemberian Informasi Biaya

Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikatagorikan menjadi
tiga kelompok, yaitu biaya input,output, dan biaya proses. Akuntansi manajemen
sektor publik memiliki peran yang strategis dalam perencanaan finansial terkait
dengan identifikasi biaya-biaya yang terjadi. Informasi akuntansi manajemen
diharapkan dapat membantu manajer publik dalam menentukan dan melaporkan
biaya. Proses penentuan biaya meliputi lima aktivitas, yaitu cost finding, cost
recording, cost analyzing, strategic cost reduction, dan cost reporting.

2.1.3 Penilaian Investasi

Akuntansi manajemen dibutuhkan pada saat organisasi sektor publik hendak


melakukan investasi, yaitu untuk menilai kelayakan investasi secara ekonomi dan
finansial. Akuntansi manajemen diperlukan dalam penilaian investasi karena untuk
dapat menilai investasi diperlukan identifikasi biaya, risiko, dan manfaat atau
keuntungan dari suatu investasi.

2
2.1.4 Penganggaran

Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik


yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber
daya publik, alat distribusi, dan stabilitas, maka akuntansi manajemen merupakan alat
yang vital untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana publik
secara ekonomi, efisien, efektif, adil, dan merata.

2.1.5 Penentuan Biaya Pelayanan (Cost Of Services) & Penentuan Tarif Pelayanan
(Charging Of Services)

Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang


dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan
dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi
yang diberikan. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif
pelayanan (charging for services) merupakan suatu rangkaian yang keduanya sama-
sama membutuhkan informasi akuntansi. Dengan informasi akuntansi manajemen,
sumber-sumber inefisiensi di organisasi dapat dideteksi dan dihilangkan.

2.1.6 Penilaian Kinerja

Penilaian kerja merupakan bagian dari sistem pengendalian. Penilaian kinerja


dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja, akuntansi
manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk
masing-masing aktivitas yang dilakukan.

2.2 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

Organisasi memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk memberikan jaminan


dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi
dapat dicapai. Pengendalian manajemen meliputi perencanaan, koordinasi, komunikasi
informasi, pengambilan keputusan, motivasi, pengendalian dan penilaian kinerja
2.2.1 Tipe Pengendalian Manajemen Sektor Publik

a. Pengendalian Preventif (Preventive Control)

b. Pengendalian Operasional (Operational Control)

c. Pengendalian Kinerja

3
2.2.2 Struktur Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang


baik. Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat
pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban merupakan unit organisasi yang
dipimpin oleh manajer yang bertanggung jawab terhadap pusat
pertanggungjawabannya.

Tujuan pusat pertanggungjawaban :

a. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya.

b. Mendelegasi tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi


sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat.
c. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.

Pusat-Pusat Pertanggungjawaban :

a. Pusat Biaya (Expense Center)


Prestasi manajer dinilai berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan. Contoh :
Departemen Produksi, Dinas Sosial, dan Dinas Pekerjaan Umum.
b. Pusat Pendapatan (Revenue Center)
Prestasi menejer dinilai berdasarkan pendapatan yang dihasilkan. Contoh :
Dinas Pendapatan Daerah dan Departemen Pemasaran.
c. Pusat Laba (Profit Center)
Prestasi manajer dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan. Contoh : BUMN dan
BUMD, obyek pariwisata milik PEMDA, bandara, pelabuhan.
d. Pusat Investasi (Investment Center)
Prestasi menejer dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan dikaitkan dengan
investasi yang ditanam. Contoh : Departemen Riset dan Pengerbangan dan
Balitbang.
Pusat pertanggungjawaban dapat berfungsi sebagai jembatan untuk bottom-up
budgeting atau participative budgeting.

4
2.2.3 Proses PengendalianManajemen Sektor Publik

Pengendalian manajemen dapat dilakukan secara formal maupun informal.


Sistem pengendalian manajemen dapat menjadi jembatan dalam mewujudkan goal
congruence yaitu keselarasan antara tujuan organisasi dengan tujuan personal.
Saluran komunikasi formal terdiri dari aktivitas formal dalam organisasi yang
meliputi :
a. Perumusan Strategi
Perumusan strategi adalah proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target
(outcome), arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Perumusan strategi
menghasilkan strategi global (makro) atau disebut corporate level strategy. Salah
satu metode penentuan strategi adalah analilis SWOT (Strength, Weakness,
Opportuniy, Threat).
Proses Perumusan Strategi menurut Olsen dan Eadie (1982) :
1. Pernyataan misi dan tujuan organisasi
2. Analisis atau scanning lingkungan
3. Profil internaldan audit sumber daya
4. Perumusan, evaluasi, dan pemilihan strategi.
5. Implementasi dan pengendalian rencana strategik.
Langkah Perumusan Strategi Menurut Bryson (1995) :
1. Memulai dan dan menyetujui proses perencanaan strategic
2. Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi.
3. Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi
4. Menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)
5. Menilai lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)
6. Identifikasi isu strategik yang sedang dihadapi organisasi
7. Perumusan strategi untuk me-manage isu-isu
8. Menetapkan visi organisasi untuk masa ke depan.
b. Perencanaan Stratejik (Strategic Planning)
Perencanaan strategik adalah proses penentuan program-program, aktivitas,
atau proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah
alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan. Atau dapat dikatakan perencanaan
stratejik merupakan proses menurunkan strategi dalam bentuk program-program.

5
Manfaat Perencanaan Strategik Bagi Organisasi :
1. Sebagai sarana untu memfasiltasi terciptanya anggaran yang efektif
2. Sebagai sarana untu memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi yang
telah ditetapkan
3. Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya yang
optima (efektif dan efisien)
Tujuan utama perencanaan strategik adalah untuk meningkatkan komunikasi
antara manajer puncak dengan manajer level bawahnya.

Mengubah Perencanaan Strategik Menjadi tindakan Nyata


Perencanaan stratejik perlu ditranslasikan dalam bentuk tindakan konkrit, untuk
itu perencanaan strategik harus didukung oleh hal-hal : struktur pendukung, baik
secara manajerial maupun political will, proses dan praktik implementasi di
lapangan, serta kultur organisasi. Struktur organisasi hendaknya dapat mendukung
pelaksanaan strategi. Perlu adanya restrukturisasi dan reorganisasi (institutional
reform) agar selaras dengan strategi dan desain sistem pengendalian manajemen.
Prinsip-Prinsip Restrukturisasi yaitu : perubahan struktur organisasi hendaknya
meningkatkan kapasitas untuk mencapai strategi yang efektif, Pimpinan eksekutif
bertanggung jawab untuk melaksanakan strategi dan arahan kebijakan hingga level
bawah, Dewan bertanggung jawab secara kolektif untuk merancang strategi,
kebijakan dan otorisasi alokasi sumber daya, dan menilai kinerja manajemen
(eksekutif).
c. Penganggaran
Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen merupakan tahap
dominan yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan penganggaran pada
sektor swasta terutama adalah adanya pengaruh politik dalam proses
penganggaran.
d. Penilaian kinerja
Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinarja dilakukan dengan
cara menciptakan mekanisme reward dan punishment. Insentif positif bagi
pencapaian tujuan disebut penghargaan (reward) dan insentif negatif jika tujuan
tidak dicapai disebut hukuman (punishment). Pemberian reward dapat berupa
finansial dan nonfinansial reward.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik berperan untuk merencanakan


strategi, memberikan informasi biaya, penilaian investasi, penganggaran, penentuan biaya
pelayanan dan tarif pelayanan, serta, penilaian kinerja. Pengendalian manajemen meliputi
beberapa aktivitas, yaitu perencanaan, koordinasi, komunikasi informasi, pengambilan
keputusan, memotivasi, pengendalian dan penilaian kinerja. Akuntansi manajemen sektor
publik memegang peran kunci sebagai penyedia informasi bagi manajer untuk perencanaan
dan pengendalian organisasi. Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor
publik dapat dilakukan dengan menggunakan saluran komunikasi formal maupun informal.
Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang baik.
Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban
(responsibility center). Pusat pertanggungjawaban merupakan basis pengukuran kinerja,
yaitu pembandingan antara apa yang telah dicapai oleh unit organisasi dengan anggaran
yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai