Oleh:
KELOMPOK 4
KELOMPOK 4 :
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perhitungan Selisih (Variance)........................................................... 4
2.2 Selisih Pendapatan dan Selisih Biaya.................................................. 5
2.3 Analisis Selisih dan Keterbatasan Analisis Selisih............................. 8
2.4 Aspek Perilaku Dalam Penilaian Prestasi........................................... 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 17
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ketika suatu laporan keuangan menjalankan fungsinya sebagaimana
mestinya yaitu memberikan informasi yang wajar dan relevan kepada
pengguna, maka evaluasi menjadi suatu hal yang sangat fundamental dalam
pelaporan. Kinerja suatu laporan keuangan meliputi beberapa aspek yang
harus dinilai. Makalah ini mencoba membahas secara lugas dan terfokus
pada analisis atas ukuran – ukuran kinerja keuangan. Bagian pertama
menjelaskan bagaimana varians antara data aktual dan data anggaran
dihitung untuk unit bisnis. Karena anggaran beban dan pendapatan
merupakan anggaran untuk unit bisnis, pembahasan ini dapat diperluas
untuk mencakup pusat beban dan pusat pendapatan. Bagian selanjutnya
menjelaskan bagaimana laporan dari varians – varians ini digunakan oleh
manajemen senior untuk mengevaluasi kinerja unit bisnis. Kinerja keuangan
adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih oleh perusahaan
perbankan pada periode tertentu melalui aktivitas – aktivitas perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat
diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data
keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide
berikut :
1) Mengidentifikasi faktor – faktor penyebab kunci yang mempengaruhi
laba.
2) Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor penyebab kunci
tersebut.
3) Fokus pada dampak laba dari variasi dalam setiap faktor penyebab.
4) Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat
dipisahkan dari setiap faktor penyebab dengan cara memvariasikan
satu faktor saja sementara faktor – faktor lainnya dianggap konstan.
5) Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari
tingkat “akal sehat” yang paling mendasar (mengupas bawang).
6) Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan
di tingkat yang baru dibuat tidak di justifikasi dengan tambahan
wawasan mengenai faktor – faktor penyebab yang mendasari varians
laba keseluruhan.
5
b) Varians Campuran dan Volume (Mix Volume Variance)
Seringkali varians bauran dan varians volume tidak dapat dipisahkan.
Persamaan untuk gabungan dari varians bauran dan volume adalah :
Varians bauran dan volume = (volume actual – volume anggaran) x
kontribusi per unit yang dianggarkan.
Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada
yang dianggarkan. Sedangkan varians bauran diakibatkan dari
menjual proporsi produk yang berbeda dari yang diasumsikan dalam
anggaran. karena setiap produk memperoleh kontribusi perunit yang
berbeda, maka penjualan proporsi produk yang berbeda dari yang
dianggarkan akan menghasilkan suatu varians.
6
perbedaan dalam volume industri. Prinsipnya adalah bahwa manajer
unit bisnis bertanggung jawab atas pangsa pasar, tetapi mereka tidak
bertanggung jawab atas volume industry, karena hal tersebut sangat
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Persamaan berikut ini digunakan
untuk memisahkan dampak penetrasi pasar dan volume industri
untuk varians bauran dan volume :
Varians pangsa pasar = [(penjualan aktual) - (volume industri)] x
penetrasi pasar yang dianggarkan x
kontribusi anggaran per unit
b) Biaya Variabel
Adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional
dengan volume. Biaya produksi yang dianggarkan harus disesuaikan
dengan volume produksi aktual. Volume yang digunakan untuk
menyesuaikan beban produksi variable yang dianggarkan adalah
volume produksi, bukan volume penjualan, yang digunakan dalam
menentukan varians pendapatan.
7
Rangkuman Varians
Ada beberapa cara dengan mana varians dapat dirangkum dalam
suatu laporan bagi manajemen. Ini digunakan karena jumlahnya
dapat ditelusuri dengan mudah. Bentuk penyajian lainnya adalah
dengan menunjukkan jumlah aktual beserta dengan variansnya. Hal
ini memberikan indikasi mengenai relatif pentingnya setiap varians
sebagai bagian dari total pos pendapatan atau beban yang terkait.
8
penting dalam periode inflasi. Suatu analisis varians dalam sistem
semacam itu tidak akan memiliki varians harga jual. Melainkan akan
ada varians margi kotor.
Margin kotor per unit adalah selisih antara harga jual dengan
biaya produksi. Analisis varians dilakukan dengan mensubstitusi
“margin kotor” untuk “harga jual” dalam persamaan pendapatan.
Margin kotor adalah selisih antara harga jual aktual dengan biaya
produksi standar.
c. Standar Evaluasi
Dalam sistem pengendalian manajemen, standar formal digunakan
dalam evaluasi laporan atas aktuvitas aktual dan terdiri atas tiga
jenis: (1) standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya,
(2) standar historis, dan (3) standar eksternal.
(1) Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya
Bila dipersiapkan dan dikoordinasikan secara hati – hati, maka
merupakan standar yang unggul. Standar ini merupakan dasar
terhadap mana kinerja aktual diperbandingkan di banyak
perusahaan. Seandainya angka – angka anggaran didapatkan
secara acak, maka tentu saja angka-angka tersebut tidak akan
menghasilkan dasar yang andal untuk perbandingan.
(2) Standar historis
Ini merupakan catatan kinerja aktual yang telah lewat. Hasil dari
bulan berjalan dapat dibandingkan dengan hasil bulan
sebelumnya. Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang
serius : (1) kondisi mungkin saja berubah antara kedua periode
tersebut sedemikian rupa sehingga perbandingan menjadi tidak
valid lagi, dan (2) kinerja periode sebelumnya mungkin saja tidak
dapat diterima.
(3) Standar eksternal
Merupakan standar yang diturunkan dari kinerja pusat tanggung
jawab lain atau perusahaan-perusahaan lain dengan industri yang
9
sama. Kinerja dari satu kantor cabang penjualan dapat
dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan
lainnya. Bila kondisi-kondisi dari kedua pusat tanggung jawab
tersebut adalah serupa, maka perbandingan semacam itu dapat
menghasilkan dasar yang bisa diterima untuk mengevaluasi
kerja. Keterbatasan standar Standar adalah ukuran yang andal
mengenai bagaimana kinerja yang seharusnya. Langkah pertama
yang penting dalam analisi varians adalah pengujian terhadap
validitas dari standar tersebut
d. Keterbatasan Standar
Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya jika
diturunkan dari standar yang valid. Walaupun sangat mudah untuk
mengacu pada varians yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan, kata – kata ini mengimplikasikan bahwa standar
adakah ukuran yang andal mengenai bagaimana kinerja yang
seharusnya. Bahkan biaya standar mungkin bukan merupakan
estimasi yang akurat mengenai berapa biaya yang seharusnya dalam
situasi tersebut. Situasi ini dapat terjadi karena salah satu atau kedua
alasan, yaitu :
o Standar tersebut tidak ditetapkan dengan selayaknya
o Walaupun standar tersebut ditetapkan secara layak dalam
kondisi yang ada pada waktu itu.
10
overhead tetap yang dilepaskan keharga pokok penjualan
dibandingkan dengan jumlah aktual yang terjadi dalam periode
tersebut. Hal yang penting adalah bahwa varians produksi
seharusnya dikaitkan dengan volume produksi, bukan dengan
volume penjualan.
f. Jumlah Rincian
Varians pendapatan dianalisis pada beberapa tingkatan, pertama
secara total, kemudian berdasarkan volume, bauran dan harga, lalu
menganalisis varians volume dan bauran. Berdasarkan volume
industri dan pangsa pasar. Pada setiap tingkatan ini, varians tersebut
dianalisis berdasarkan produk individual. Proses dari satu tingkat ke
tingkat yang lainnya ini sering disebut dengan “mengupas bawang”
yaitu lapisan demi lapisan dikupas, dan proses tersebut akan terus
berlanjut selama rincian tambahan masih dianggap berharga.
11
2) Keterbatasan Analisis Varians
Walaupun analisis varians adalah alat yang ampuh, alat tersebut
memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang paling penting
adalah bahwa walaupun analisis ini mengidentifikasikan dimana varians
terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa varians ini terjadi atau apa
yang dilakukan mengenainya.
Misalnya, laporan tersebut mungkin saja menunjukkan adanya
varians signifikan yang tidak menguntungkan dalam beban pemasaran
dan mungkin saja mengidentifikasikan varians ini dengan beban promosi
penjualan yang tinggi. Tetapi, laporan tersebut tidak menjelaskan
mengapa beban promosi penjualan tinggi dan jika ada tindakan apa yang
sedang dilakukan.
Penjelasan naratif, yang melengkapi laporan kinerja, seharusnya
memberikan penjelasan semacam itu. Masalah kedua dalam analisis
varians adalah untuk menentukan apakah suatu varians adalah
signifikan. Teknik statistik dapat digunakan untuk menentukan apakah
ada perbedaan yang signifikan anatara kinerja aktual dan standar untuk
beberapa proses tertentu. Teknik – teknik ini umumnya disebut sebagai
pengendalian mutu secara statistik.
Keterbatasan ketiga dari analisis varians adalah bahwa ketika
laporan kinerja menjadi lebih teragregasi, varians yang saling
meniadakan dapat menyesatkan pembacanya. Demikian pula, ketika
varians menjadi semakin teragregasi, para manajer menjadi semakin
bergantung pada penjelasan – penjelasan dan prediks yang
menyertainya. Akhirnya, laporan itu hanya menunjukkan apa yang telah
terjadi. Laporan tersebut tidak menunjukkan dampak masa depan dari
tindakan – tindakan yang telah diambil oleh manajer.
12
Tindakan Manajemen
Ada satu prinsip utama dalam menganalisis laporan keuangan
formal, yaitu : Laporan laba bulanan sebaiknya tidak berisi hal – hal
yang tak terduga. Informasi yang signiifikan harus dikomunikasikan
secepatnya melalui telepon, faks, e-mail, atau pertemuan pribadi
segera setelah itu diketahui. Laporan formal menginformasikan
kesan umum bahwa manajer senior telah mengetahui dari sumber –
sumber tersebut. Berdasarkan informasi ini ia dapat bertindak
sebelum menerima laporan formal. Laporan formal tersebut adalah
tetap penting. Salah satu manfaat utama dari laporan formal adalah
bahwa laporan tersebut memberikan tekanan yang diinginkan pada
manajer di tingkat yang lebih rendah untuk mengambil tindakan
perbaikan atas inisiatif mereka sendiri. Laporan laba adalah tidak
berguna kecuali laporan tersebut mengarah pada tindakan. Tindakan
tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja yang telah dilakukan
dengan baik, saran-saran untuk melakukan hal secara berbeda,
“memproses” atau tindakan ketenagakerjaan yang lebih drastic lagi.
Tetapi, tindakan –tindakan ini tidak dilakukan untuk setiap unit
bisnis setiap bulan. Selama bisnis berjalan baik, pujian adalah paling
diperlukan, dan kebanyakan orang tidak mengharapkan untuk
memperoleh pujian secara rutin.
13
a) Pengawasan ketat (Tight control)
Pengawasan ketat didasarkan atas filosofi bahwa manajer bawahan
bekerja secara efektif jika mereka hanya ditargetkan untuk jangka
pendek saja dan manajer puncak bisa membantu bawahan dalam
mengatasi masalah harian sehingga manajer bawahan bisa menghasilkan
keputusan yang lebih baik jika dibantu oleh atasannya. Dengan
pengawasan ketat tujuan laba suatu manajer unit usaha dipertimbangkan
sesuai komitmen perusahaan dimana ia akan diukur dan kemudian
dievaluasi setiapbulan.
b) Pengawasan longgar (Loose control)
Pengawasan longgar didasari pada filosofi manajemen yang
diilustrasikan dengan pernyataan “saya menyewa seseorang dan saya
membiarkanya untuk melakukan pekerjaannya sendiri “ dengan
pengawasan longgar, anggaran tersebut pada dasarnya merupakan alat
perencanaan dan komunikasi. Setiap tahun,anggaran disusun diuji oleh
manajer puncak, disesuaikan dimana perlu disetujui. Setiap bulan atau
kwartalan hasil sebenarnya dibandingkan dengan anggaran dan
perbedaan dan yang terjadi dianalisis dan dijelaskan.
14
misalnya manajer tidak melakukan investasi walaupun pada jangka
panjang akan mendatangkan keuntungan.
c) Kegunaan laba yang dianggarkan sebagai tujuan yang akan dicapai,
bisa mengubah komunikasi antara manajer unit usaha dan manajer
puncak. Jika manajer unit usaha dievaluasi atas dasar anggaran
laba.
d) Pengawasan ketat akan mendorong manajer untu memanipilasi
data.
15
BAB III
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Para manajer unit bisnis melaporkan kinerja keuangan mereka kepada
manajemen senior secara teratur biasanya per bulan. Laporan formal terdiri
dari perbandingan antara pendapatan dan biaya actual dengan jumlah yang
dianggarkan. Selisihnya atau variance antara kedua jumlah ini dapat
dianalisis pada beberapa tindakan yang rinci. Analisis ini mengidentifikasi
penyebab variance antara laba yang dianggarkan dan jumlah yang berkaitan
dengan masing – masing penyebab. Kinerja keuangan adalah gambaran
setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan perbankan pada
periode tertentu melalui aktivitas – aktivitas perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya
dengan mengadakan analisis terhadap data – data keuangan yang tercermin
dalam laporan keuangan.
Diuraikan bagaimana menghitung selisih harga jual, selisih volume dan
selisih campuran. Perhitungan dibuat untuk masing – masing lini produk.
Dan hasil dari lini produk tersebut kemudian dikumpulkan untuk
menghitung selisih totalnya. Selisih menunjukkan laba sesungguhnya
melebihi laba yang dianggarkan dan selisih negative menunjukkan rugi.
Perbandingan anggaran sesungguhnya dengan harapan kinerja
sesungguhnya untuk tahun tersebut menunjukkan bagaimana dekatnya
manajer unit usaha mengharapkan untuk mencapai target laba tahunan.
3.2 Saran
Setelah penulis memaparkan tentang Analisis Laporan Kinerja tersebut,
disarankan kepada pembaca untuk mengambil ilmu dari pembuatan makalah
ini, agar dapat membantu memberikan nuansa keilmuan dan memperluas
wawasan.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://keepcopying.blogspot.co.id/2014/01/analisis-laporan-kinerja-keuangan.html
http://tugasmandirispm.blogspot.com/2016/12/analisis-laporan-kinerja.html?m=1
https://www.academia.edu/8418670/Makalah_Analisis_Laporan_Kinerja_Keuang
an_-_BAB_10
17