Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN

OLEH:

KELOMPOK 7

Andi Maulina A031181329


Monalisa Febrianty Lelang A031181339
Dimas Jody Setyawan A031181506
Aulia Thalita Sada Abbas A031181527
Andi Muh. Ferdy Virgiawan A031181531

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan nikmat kesehatan, keselamatan, dan kemudahan, sehingga penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Adapun judul dari
makalah ini yaitu “Analisis Kinerja Laporan Keuangan dan Pengukuran Kinerja”. Hal yang
paling mendasar yang mendorong penulis menyusun makalah ini adalah tugas dari mata
kuliah Sistem Pengendalian Manajemen, untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat
perkuliahan. Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Namun, dalam penulisan, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari
taraf kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis menanti saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari semua pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya. Akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih.

Makassar, 2 November 2020

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................................1
1.4 Manfaat Masalah...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1 Perhitungan Selisih (Varians).................................................................................................2
2.2 Varians Pendapatan...............................................................................................................3
2.3 Varians Beban........................................................................................................................4
2.4 Varians Dalam Praktek...........................................................................................................4
2.5 Keterbatasan Analisis Varians................................................................................................6
2.6 Tindakan Manajemen............................................................................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya bertujuaan untuk


mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Hal tersebut dapat terwujud apabila
semua unsur dalam perusahaan bersinergi dengan baik. Baik itu berupa sumber
daya modal maupun sumber daya manusiannya. Kinerja yang baik dari sumber daya
manusia yang mengelola sumber daya modal perusahaan sangat penting. (Nana
Rubianti, 2013;2)
Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu
perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, akan mempunyai
perhatian besar dibidang keuangan. Terutama dalam perkembagan dunia usaha
yang semakin maju, persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya
semakin ketat, belum lagi kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan
banyak perusahaan yang tiba-tiba mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, agar
perusahaan dapat bertahan atau bahkan bisa tumbuh dan berkembang perusahaan
harus mencermati kondisi dan kinerja perusahaan. Untuk mengetahui dengan tepat
bagaimana kondisi dan kinerja perusahaan maka diperlukan suatu analisis yang
tepat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan varians ?
2. Jelaskan tentang varians pendapatan !
3. Jelaskan pengertian varians beban !
4. Varian dalam praktek
5. Keterbatasan dalam analisis varians
6. Tindakan manajemen

1.3 Tujuan Masalah


- Mampu memaparkan dan menjelaskan secara terperinci mengenai analisis
penyebab varians tersebut.
- Pemenuhan tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.

1.4 Manfaat Masalah


Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang Analisis Laporan
Kinerja Keuangan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perhitungan Selisih (Varians)


Kegiatan terakhir dari proses pengendalian Manajemen adalah menilai kinerja
manajer pusat pertanggung jawaban prestasi kejra pada intinya bisa dilihat dari efisien
dan efektif tidaknya suatu pusat pertanggung jawaban menjalankan pusat yang menjadi
tanggu jawabnya. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara
realisasi anggarandengan anbggaran yang ditetapkan sebelumnya.
Kegiatan perbandingan tersebut dilakukan oleh unit usaha ataupun juga
perusahaaan secara keseluruhandengan menggunakan basis bulanan ( beberapa
diantaranya dengan periode kuartalan ). Beberapa perusahaan hanya melaporkan
secara sederhana jumlah selisih yang terjadi selama periode tertentu tanpa melaporkan
penyabab terjadinya selisih tersebut. Varians dibagi menjadi 2 yaitu
1. varians pendapatan : varians volume dan varians harga untuk unit bisnis
keseluruhan dan untuk setiap pusat tanggungjawab pemasaran dalam unit
tersebut. varian tersebut dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan area dan distrik
penjualan.
2. varians beban : beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dibagi
lebih lanjut berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik.
Oleh karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasikan setiap varians dengan manajer
individual yang bertanggungjawab untuk itu. Analisis jenis ini adalah alat yang sangat
ampuh. Tanpanya, kemanjuran anggaran laba akan sangat terbatas.
Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide-ide berikut ini:
 mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba
 merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor-faktor penyebab kunci
tersebut.
 fokus pada dampak laba laba dari varians dalam setiap faktor penyebab.
 Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari
setiap faktor penyebab dengan cara memvariasikan satu faktor saja sementara
faktor-faktor lainnya dianggap konstan.
 Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat
“akal sehat” yang paling mendasar
 Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat
yang baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor-
faktor penyebab yang endasari varians laba keseluruhan.

2
Kinerja yang optimal adalah yang sesuai dengan anggaran. Hampir semua
perusahaan membuat analisis bulanan atas perbedaan antara pendapatan dan beban
aktual dengan yang dianggarkan untuk setiap unit bisnis dan untuk organisasi
keseluruhan (beberapa perusahaan melakukannya per kuartal). Sistem yang efektif
mengidentifikasikan varians yang terjadi ke tingkat manajemen terendah. Varians
bersifat hierarkis. Varians dimulai dengan kinerja unit bisnis keseluruhan, yang dibagi
menjadi varians pendapatan dan varians beban. Varians pendapatan dibagi lebih lanjut
menjadi varians volume dan varians harga untuk unit bisnis keseluruhan dan untuk
setiap pusat tanggung jawab pemasaran dalam unit tersebut. Varians tersebut dapat
dibagi lebih lanjut berdasarkan area dan distrik penjualan. Varians beban dapat dibagi
menjadi beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dibagi lebih lanjut
berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik. Oleh karena itu, perusahaan
bisa mengidentifikasikan setiap varians dengan manajer individual yang bertanggung
jawab untuk itu.

2.2 Varians Pendapatan


Dalam bagian ini, dijelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga,
volume dan bauran penjualan. Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produksi,
dan hasil dari lini produksi kemudian diagregasikan untuk menghitung total varians.
Varians yang positif adalah menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan
bahwa laba aktual melebihi laba yang dianggarkan, dan varians yang negatif adalah
tidak menguntungkan.
 Varians Harga Penjualan : Dihitung dengan mengalikan selisih antara harga
aktual dan harga standar dengan volume aktual.
Varian Harga Penjualan = (Harga sesungguhnya – Harga Standar) x Volume
sesungguhnya
 Varians Bauran dan Volume : Seringkali varians bauran dan volume tidak
dipisahkan. Persamaan untuk gabungan keduanya adalah :
Varians bauran dan Volume = (Volume aktual – Volume yang dianggarkan*)
*Kontribusi per unit yang dianggarkan
Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang
dianggarkan. Varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda
dari yang diasumsikan dalam anggaran. Karena setiap produk memperoleh kontribusi
per unit yang berbeda, maka penjualan proporsi produk yang berbeda dari yang di
anggarkan akan menghasilkan suatu varians. Jika unit bisnis tersebut memiliki bauran
yang “lebih kaya” (contoh: proposi produk yang lebih tinggi dengan margin kontribusi
yang tinggi), laba aktual akan lebih tinggi dari yang dianggarkan dan jika unit bisnis

3
tersebut memiliki bauran yang “lebih ramping” maka laba akan menjadi rendah. Karena
varians volume dan bauran bersifat gabungan, maka teknik untuk memisahkan
keduanya adalah sesuatu yang bersifat arbitrer. Yang diperjelas dibawah ini.
 Analisis Pendapatan Lainnya : Varians pendapatan dapat dibagi-bagi lebih lanjut.
Dalam kasus ini menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk
mengklasifikasikannya per produk.
 Penetrasi Pasar dan Volume Industri : Salah satu perluasan dari analisis laba
adalah untuk memisahkan varians bauran dan volume menjadi jumlah yang
disebabkan oleh perbedaan dalam pangsa pasar dan jumlah yang disebabkan
oleh perbedaan dalam volume produksi. Prinsipnya adalah bahwa manager unit
bisnis bertanggungjawab alas pangsa pasar, tetapi mereka tidak bertanggung
jawab atas volume industry karena hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi
ekonomi. Untuk membuat perhitungan ini, data penjualan industry harus tersedia.
Persamaan berikut ini digunakan untuk memisahkan dampak penetrasi pasar
dari volume industry untuk varians bauran dan volume:
Varians Pangsa Pasar = Penjualan aktual – volume industri
*penetrasi pasar yang dianggarkan
*kontribusi per unit yang dianggarkan

2.3 Varians Beban


 Biaya Tetap : Varians antara biaya tetap actual dengan yang dianggarkan
didapat dari pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak di pengaruhi baik oleh
volume penjualan maupun volume produksi.
 Biaya Variabel : adalan biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional
dengan volume. Biaya produksi variable yang dianggarkan harus disesuakan
dengan volume produksi actual. Asumsikan bahwa produksi bulan jaJanuari
adalah sebagai berikut: produk A, 150.000 unit; produk B, 20.000 unit; produk C,
200.000 unit. Asumsikan juga bahwa biaya produksi variable yang terjadi dalam
bulan Januari adalah sebagai berikut: Bahan Baku, $470.000; Tenaga Kerja
$65.000; Overhead produksi variable, $90.000. Beban produksi yang
dianggarkan disesuaikan ke jumlah yang seharusnya dikeluarkan pada tinkinerja
actual gkat produksi actual dengan cara mengalihkan setai elemen dari biaya
standar untuk setiap produk dengan volume produksi untuk produk tersebut.

2.4 Varians Dalam Praktek


 Periode Waktu Dari Perbandingan
Perbandingan antara anggaran tahunan dengan perkiraan saat ini akan kinerja
aktual untuk saru tahun penuh menunjukan seberapa dekat manajer unit bisnis

4
memperkirakan akan memenuhi target laba tahunan. Disisi lain kekuatan-
kekuatan yang membuat kinerja aktual berada dibawah anggaran untuk tahun
tersebut sampai dengan tanggal tertentu dapat diperkirakan akan berlanjut di
bulan-bulan berikutnya, sehingga membuat angka akhir berbeda secara
signifikan dari jumlah yang dianggarkan. Mendapatkan estimasi yang realistis
tidak mudah. Manajer Unit bisnis cenderung optimis terhadapa kemampuan
mereka untuk berkinerja dibulan-bulan selanjutnya, karena bila mereka pesimis,
maka hal tersebut akan membuat kemampuan mereka untuk mengelolah
diragukan.
 Fokus Pada Margin Kotor : Analisis varians dilakukan dengan mensubtitusi
margin kotor untuk harga jual dalam persamaan pendapatan. Margin Kotor
adalah selisih antara harga jual aktual dengan biaya produksi standar.
 Standar Evaluasi : Dalam system pengendalian manajemen, standar formal
digunakan dalan evaluasi laporan atas aktivitas aktul dan terdiri atas tiga jenis,
yaitu :
a. Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya : Standar ini
merupakan dasar terhadap mana kinerja aktual siperbandingkan dibanyak
perusahaan.
b. Standar Historis : Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang serius:
1. Kondisi mungkin saja berubah, antara kedua periode tersebut
sedemikian rupa sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi.
2. Kinerja periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat diterima.
c. Standar Eksternal : Standar ini adalah standar yang diturunkan dari kinerja
pusat tanggung jawab lain atau perusahaan-perusahaan lain dalam industri
yang sama.
 Keterbatasan Standar
Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya jika diturunkan
dari standar yang valid. Bahkan biaya standar mungkin bukan merupakan
estimasi yang akurat mengenai berapa biaya yang seharusnya dalam situasi
tersebut. Situasi ini dapat muncul karena salah satu kedua alasan:
a. Standar tersebut tidak ditetapkan dengan selayaknya,
b. Walaupun standar tersebut ditetapkan secara layak dalam kondisi yang ada
pada waktu itu, kondisi yang berubah membuat standar tersebut menjadi
using.
 Sistem Biaya Penuh

5
Jika perusahaan memiliki system biaya penuh( full-cost system), baik biaya
overhead variable maupun tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya
standar per unit. Jika persediaan akhir lebih tinggi dibandingkan dengan
persediaan awal , sebagian dari biaya overhead tetap yang terjadi di periode
tersebut tetap akan tinggal di persediian dan bukannya mengalir ke harga pokok
penjualan. Sebaliknya, jika saldo persediaan turun selama periode tersebut, lebih
baynyak biaya overhead tetap yang dilepaskan ke harga pokok penjualan
dibandingkan dengan jumlah aktual yang terjadi dalam periode tersebut.

2.5 Keterbatasan Analisis Varians


Keterbatasan yang paling penting adalah bahwa walaupun analisis ini
mengidentifikasikan dimana varians terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa varians ini
terjadi atau apa yang dilakukan mengenainya. Misalnya, Laporan tersebut munkin saja
menunjukkan adanya varians signifikan yang tidak menguntukan dalam beban
pemasaran, dan mungkin saja mengidentifikasikan varians ini dengan beban promosi
penjualan yang tinggi. Tetapi, laporan tersebut tidk menjelaskan mengapa beban
promosi penjualan tinggi dan apa, jika ada, tindakan yang sedang dilakukan. Penjelasan
naratif, yang melengkapi laporan kinerja, seharusnya memberikan penjelasan semacam
itu.
Masalah Kedua dalam analisis varians adalah untuk menentukan apakah suatu
varians adalah signifikan. Keterbatasan ketiga dari analisis varians adalah bahwa ketika
laporan kinerja menjadi lebih teragregasi, varians yang saling meniadakan dapat
menyesatkan pembacanya.
Demikian pula, ketika varians menjadi semakin teragregasi, para manajer menjadi
semakin bergantung pada penjelasan-penjelasan dan prediksi yang menyertainya. Para
manajer pabrik mengetahui apa yang terjadi di pabrik mereka dan debgan mudah
menjelaskan penyebab dari varians. Akhirnya, laporan itu hanya menunjukan apa yang
telah terjadi. Lapotan tersebut tidak menunjukan dampak masa depan dari tindakan-
tindakan yang telah diambil oleh manajer.

2.6 Tindakan Manajemen


Ada satu prinsip utama dalam menganalisis laporan keuangan formal: Laporan laba
bulanan sebaiknya tidak berisi hal-hal yang tak terduga. Informasi yang signifikan harus
dikomunikasikan secepatnya melalui telepon, fax, e-mail, atau pertemuan pribadi segera
setelah hal itu diketahui. Laporan formal mengonfirmasikan kesan umum bahwa manajer
senior telah mengetahui dari sumber-sumber tersebut.

6
Salah satu manfaat utama dari laporan formal adalah bahwa laporan tersebut
memberikan tekanan yang diinginkan pada manajer ditingkat yang lebih rendah untuk
mengambil tindakan perbaikan atas inisiatif mereka sendiri.
Laporan Laba adalah tidak berguna kecuali laporan tersebut mengarah pada
tindakan. Tindakan tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja telah dilakukan dengan
baik, saran-saran untuk melakukan hal secara berbeda, “memproses”, atau tindakan
ketenaga kerjaan yang lebih drastis lagi. Tetapi, tindakan-tindakan ini tidak dilakukan
untuk setiap unit bisnis setiap bulan. Selama bisnis berjalan baik, pujian adalah yang
paling diperlukan, dan kebanyakkan orang tidak mengharapkan untuk memperoleh
pujian secara rutin.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Para manager unit bisnis melaporkan kinerja keuangan mereka kepada


managemen senior secara teratur, biasanya perbulan. Laporan formal terdiri dari
perbandingan antara pendapatan dan biaya aktual dengan jumlah yang dianggarkan.
Selisihnya, atau varians, antara kedua jumlah ini dapat dianalisis pada beberapa
tingkatan yang rinci. Analisis ini mengidentifikasikan penyebab varians antara laba
yang dianggarkan dan jumlah yang berkaitan dengan masing-masing penyebab.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36224111/SPM_Analisis_Laporan_Kinerja_Keuangan

http://mimiakuntansi.blogspot.com/2014/03/analisis-laporan-kinerja-keuangan.html

http://spfump.blogspot.com/2015/10/analisis-kinerja-keuangan.html

Brownell, Peter, dan Mark Hirst. “Reliance on Accounting Information, Budgetary


Participation, and Task Uncertanty: Test of a Three-Way Interaction.” Journal of Accounting
Research XXIV, no.2 (Musim gugur 1986), hal. 241-49.

Brownell, Peter, dan Morris Mclnnes. “Budgetary Participation, Motivation, and


Management Performance.” The Accounting Review, Oktober 1986, hal.587-600.

Chenhall, R. H., dan D. Morris. “The Impact of Structure, Environment, and


Interdependence on the Perceived Usefulness of Management Accounting Systems.” The
Accounting Review LXI, no.1 (Januari 1986), hal. 16-35

Anda mungkin juga menyukai