OLEH:
KELOMPOK 7
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan nikmat kesehatan, keselamatan, dan kemudahan, sehingga penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Adapun judul dari
makalah ini yaitu “Analisis Kinerja Laporan Keuangan dan Pengukuran Kinerja”. Hal yang
paling mendasar yang mendorong penulis menyusun makalah ini adalah tugas dari mata
kuliah Sistem Pengendalian Manajemen, untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat
perkuliahan. Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Namun, dalam penulisan, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari
taraf kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis menanti saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari semua pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya. Akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................................1
1.4 Manfaat Masalah...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1 Perhitungan Selisih (Varians).................................................................................................2
2.2 Varians Pendapatan...............................................................................................................3
2.3 Varians Beban........................................................................................................................4
2.4 Varians Dalam Praktek...........................................................................................................4
2.5 Keterbatasan Analisis Varians................................................................................................6
2.6 Tindakan Manajemen............................................................................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Kinerja yang optimal adalah yang sesuai dengan anggaran. Hampir semua
perusahaan membuat analisis bulanan atas perbedaan antara pendapatan dan beban
aktual dengan yang dianggarkan untuk setiap unit bisnis dan untuk organisasi
keseluruhan (beberapa perusahaan melakukannya per kuartal). Sistem yang efektif
mengidentifikasikan varians yang terjadi ke tingkat manajemen terendah. Varians
bersifat hierarkis. Varians dimulai dengan kinerja unit bisnis keseluruhan, yang dibagi
menjadi varians pendapatan dan varians beban. Varians pendapatan dibagi lebih lanjut
menjadi varians volume dan varians harga untuk unit bisnis keseluruhan dan untuk
setiap pusat tanggung jawab pemasaran dalam unit tersebut. Varians tersebut dapat
dibagi lebih lanjut berdasarkan area dan distrik penjualan. Varians beban dapat dibagi
menjadi beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dibagi lebih lanjut
berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik. Oleh karena itu, perusahaan
bisa mengidentifikasikan setiap varians dengan manajer individual yang bertanggung
jawab untuk itu.
3
tersebut memiliki bauran yang “lebih ramping” maka laba akan menjadi rendah. Karena
varians volume dan bauran bersifat gabungan, maka teknik untuk memisahkan
keduanya adalah sesuatu yang bersifat arbitrer. Yang diperjelas dibawah ini.
Analisis Pendapatan Lainnya : Varians pendapatan dapat dibagi-bagi lebih lanjut.
Dalam kasus ini menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk
mengklasifikasikannya per produk.
Penetrasi Pasar dan Volume Industri : Salah satu perluasan dari analisis laba
adalah untuk memisahkan varians bauran dan volume menjadi jumlah yang
disebabkan oleh perbedaan dalam pangsa pasar dan jumlah yang disebabkan
oleh perbedaan dalam volume produksi. Prinsipnya adalah bahwa manager unit
bisnis bertanggungjawab alas pangsa pasar, tetapi mereka tidak bertanggung
jawab atas volume industry karena hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi
ekonomi. Untuk membuat perhitungan ini, data penjualan industry harus tersedia.
Persamaan berikut ini digunakan untuk memisahkan dampak penetrasi pasar
dari volume industry untuk varians bauran dan volume:
Varians Pangsa Pasar = Penjualan aktual – volume industri
*penetrasi pasar yang dianggarkan
*kontribusi per unit yang dianggarkan
4
memperkirakan akan memenuhi target laba tahunan. Disisi lain kekuatan-
kekuatan yang membuat kinerja aktual berada dibawah anggaran untuk tahun
tersebut sampai dengan tanggal tertentu dapat diperkirakan akan berlanjut di
bulan-bulan berikutnya, sehingga membuat angka akhir berbeda secara
signifikan dari jumlah yang dianggarkan. Mendapatkan estimasi yang realistis
tidak mudah. Manajer Unit bisnis cenderung optimis terhadapa kemampuan
mereka untuk berkinerja dibulan-bulan selanjutnya, karena bila mereka pesimis,
maka hal tersebut akan membuat kemampuan mereka untuk mengelolah
diragukan.
Fokus Pada Margin Kotor : Analisis varians dilakukan dengan mensubtitusi
margin kotor untuk harga jual dalam persamaan pendapatan. Margin Kotor
adalah selisih antara harga jual aktual dengan biaya produksi standar.
Standar Evaluasi : Dalam system pengendalian manajemen, standar formal
digunakan dalan evaluasi laporan atas aktivitas aktul dan terdiri atas tiga jenis,
yaitu :
a. Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya : Standar ini
merupakan dasar terhadap mana kinerja aktual siperbandingkan dibanyak
perusahaan.
b. Standar Historis : Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang serius:
1. Kondisi mungkin saja berubah, antara kedua periode tersebut
sedemikian rupa sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi.
2. Kinerja periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat diterima.
c. Standar Eksternal : Standar ini adalah standar yang diturunkan dari kinerja
pusat tanggung jawab lain atau perusahaan-perusahaan lain dalam industri
yang sama.
Keterbatasan Standar
Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya jika diturunkan
dari standar yang valid. Bahkan biaya standar mungkin bukan merupakan
estimasi yang akurat mengenai berapa biaya yang seharusnya dalam situasi
tersebut. Situasi ini dapat muncul karena salah satu kedua alasan:
a. Standar tersebut tidak ditetapkan dengan selayaknya,
b. Walaupun standar tersebut ditetapkan secara layak dalam kondisi yang ada
pada waktu itu, kondisi yang berubah membuat standar tersebut menjadi
using.
Sistem Biaya Penuh
5
Jika perusahaan memiliki system biaya penuh( full-cost system), baik biaya
overhead variable maupun tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya
standar per unit. Jika persediaan akhir lebih tinggi dibandingkan dengan
persediaan awal , sebagian dari biaya overhead tetap yang terjadi di periode
tersebut tetap akan tinggal di persediian dan bukannya mengalir ke harga pokok
penjualan. Sebaliknya, jika saldo persediaan turun selama periode tersebut, lebih
baynyak biaya overhead tetap yang dilepaskan ke harga pokok penjualan
dibandingkan dengan jumlah aktual yang terjadi dalam periode tersebut.
6
Salah satu manfaat utama dari laporan formal adalah bahwa laporan tersebut
memberikan tekanan yang diinginkan pada manajer ditingkat yang lebih rendah untuk
mengambil tindakan perbaikan atas inisiatif mereka sendiri.
Laporan Laba adalah tidak berguna kecuali laporan tersebut mengarah pada
tindakan. Tindakan tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja telah dilakukan dengan
baik, saran-saran untuk melakukan hal secara berbeda, “memproses”, atau tindakan
ketenaga kerjaan yang lebih drastis lagi. Tetapi, tindakan-tindakan ini tidak dilakukan
untuk setiap unit bisnis setiap bulan. Selama bisnis berjalan baik, pujian adalah yang
paling diperlukan, dan kebanyakkan orang tidak mengharapkan untuk memperoleh
pujian secara rutin.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36224111/SPM_Analisis_Laporan_Kinerja_Keuangan
http://mimiakuntansi.blogspot.com/2014/03/analisis-laporan-kinerja-keuangan.html
http://spfump.blogspot.com/2015/10/analisis-kinerja-keuangan.html