RASIO PROFITABILITAS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Analisis Laporan Keuangan”
Dosen Pengampu:
Dianita Meirini, S.A., M.Si
Disusun Oleh :
Chusnul Khotimah (126405202098)
Ginda Aprilia Devitasari (126405202099)
Dinda Tri Noviyani (126405202135)
SEMESTER 4
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
APRIL 2022
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) adalah rasio atau perbandingan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan
(earning) terkait penjualan, aset dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu. Jenis
jenis rasio profitabilitas dipakai untuk memperlihatkan seberapa besar laba atau
keuntungan yang diperoleh dari kinerja suatu perusahaan yang memengaruhi catatan atas
laporan keuangan yang harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Rasio-rasio profitabilitas diperlukan untuk pencatatan transaksi keuanganbiasanya
dinilai oleh investor dan kreditur (bank) untuk menilai jumlah laba investasi yang akan
diperoleh oleh investor dan besaran laba perusahaan untuk menilai kemampuan
perusahaan membayar utang kepada kreditur berdasarkan tingkat pemakaian aset dan
sumber daya lainnya sehingga terlihat tingkat efisiensi perusahaan.
Efektifitas dan efisiensi manajemen bisa dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap
penjualan dan investasi perusahaan yang dilihat dari unsur unsur laporan keuangan.
Semakin tinggi nilai rasio maka kondisi perusahaan semakin baik berdasarkan rasio
profitabilitas. Nilai yang tinggi melambangkan tingka laba dan efisiensi perusahaan
tinggi yang bisa dilihat dari tingkat pendapatan dan arus kas. Rasio-rasio profitabilitas
memaparkan informasi yang pentingkan daripada rasio periode sebelumnya dan rasio
pencapaian pesaing. Dengan demikian, analisis trend industri dibutuhkan untuk menarik
kesimpulan yang berguna tentang tingkat laba (profitabilitas) sebuah perusahaan. Rasio
profitabilitas mengungkapkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan keputusan
operasional yang dilakukan oleh manajemen suatu perusahaan di mana sistem pencatatan
kas kecil juga berpengaruh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Rasio Profitabilitas ?
2. Bagaimana Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas ?
3. Apa saja Jenis-Jenis Rasio Profiablitas ?
4. Bagaimana Hasil Pengukuran Rasio Profitabilitas ?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengerti Pengertian Rasio Profitabilitas
2. Untuk memahami Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas
3. Untuk mengerti Jenis-Jenis Rasio Profiablitas
4. Untuk memahami Hasil Pengukuran Rasio Profitabilitas
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas
Seperti rasio-rasio lain yang sudah dibahas sebelumnya, rasio profitabilitas juga
memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak pemilik usaha atau manajemen saja,
tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan
atau kepentingan dengan perusahaan. Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi
perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu:
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode
tertentu
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri;
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal sendiri,
Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah untuk:
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode;
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang:
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu,
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.
4
bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Terdapat 2 rumus untuk mencapai
profit margin yaitu sebagai berikut :
Untuk margin laba kotor dengan rumus :
Margin laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan, dengan
cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Rasio ini merupakan
cara untuk penetapan harga pokok penjualan.
Untuk Margin Laba Bersih
5
sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi
rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat dan
sebaliknya.
Rumus mencari ROE sebagai berikut :
D. Hasil Pengukuran
Dari pengukuran rasio di atas dapat kita lihat kondisi dan posisi perusahaan seperti
yang terlihat dalam tabel berikut ini :
No Jenis Rasio 2005 2006 Standar Industri
1 Net Profit Margin 21,78% 16,78% 20%
2 Return On Investment 31% 23% 30%
3 Return On Equity 57,60% 43,00% 40%
4 Earning Per Share Of Rp 810 Rp 565
Common Stock
6
Kondisi netral fit margin perusahaan cukup memprihatinkan karena turun cukup
drastis di tahun 2006, yaitu dari 21,78% turun menjadi 16,28%. Di tahun 2006 turun
sebesar 5,5%. Jika rata-rata industri untuk net profit margin adalah 20%, berarti margin
laba perusahaan tahun 2005 sebesar 21,78% baik karena berada di atas rata-rata industri.
Namun untuk tahun 2006 dengan margin laba hanya sebesar 16,28% dapat dikatakan
kurang baik karena masih di bawah rata-rata industri, hal ini berarti bahwa harga barang-
barang perusahaan ini relatif rendah atau biaya-biaya nya relatif tinggi atau keduanya.
Kondisi ROI juga menurun, yaitu sebesar 8% dimana tahun 2005 ROI yang diperoleh
31%, namun pada tahun 2006 turun menjadi hanya 23%. Jika rata-rata industri untuk
return on investment adalah 30%, berarti margin laba perusahaan tahun 2005 sebesar
30,8% baik. Untuk tahun 2006 dengan rasio sebesar 23%, kondisi kurang baik karena
masih di bawah rata-rata industri. Rendahnya rasio ini disebabkan rendahnya margin laba
karena rendahnya perputaran aktiva.
Kondisi ROE juga mengalami penurunan yang cukup tajam, yaitu sebesar 14,6% dari
semula tahun 2005 sebesar 57,6% menjadi hanya 43% tahun 2006. Jika rata-rata industri
untuk return on equity (ROE) adalah 40% berarti kondisi perusahaan baik untuk tahun
2005 maupun tahun 2006 dalam kondisi yang baik. Hal ini disebabkan kondisi tersebut
berada di atas rata-rata industri.
Kondisi laba per lembar saham juga menurun dari tahun 2005 ke tahun 2006. Dari
hasil perhitungan tersebut diatas terlihat bahwa kesejahteraan pemegang saham menurun,
penurunan ini cukup besar yaitu Rp255,- per lembar saham. Artinya kemampuan
perusahaan untuk mencari keuntungan dapat dikatakan gagal. Ke depan manajemen
perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh mengapa semua rasio profitabilitas
perusahaan menurun.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas menajemen
suatu perusahaan. Tujuan rasio profitabilitas secara umum adalah untuk :
1. mengukur atau menghitung laba yang dihasilkan,
2. menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;
3. menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;
4. mengukur produktivitas perusahaan dari seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah:
1. mengetahui besarnya tingkat laba;
2. mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu;
3. mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
4. mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan, baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.
Jenis-jenis rasio profitabilitas adalah:
1. profit margin (profit margin on sales);
2. return on investment (ROI);
3. return on equity (ROE);
4. earning per share of common stock.
Rasio profit margin digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan pada
suatu periode tertentu atau beberapa periode.
Return on investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas
jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang aktivitas
mana jemen.
Return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur
laba bersih sesudah pajak dengan ekuitas.
Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio
untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang
saham.
8
B. Saran
Penulis menyadari masih terdapat keterbatasan yang muncul dalam pengerjaan
makalah ini. Oleh karena itu, hasil makalah ini belum dikatakan sempurna. Namun,
dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan bagi
pembacanya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hermaya Ompusunggu dan Sunarto Wage. 2021. Manajemen Keuangan. Batam : CV Batam
Publisher.
Kasmir. 2019. Analisis Laporan Keuangan Edisi Revisi. Depok : PT Raja Grafindo Persada.
10