Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FILSAFAT BARAT ABAD PERTENGAHAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Filsafat Umum”

Dosen Pengampu :
Sukron Makmun, M. Pd. I

Disusun oleh :
Kelompok 8
1. Fiska Dewi Nur’ani (126405202105)
2. Vanisa Ayu Banowati (126405202111)
3. Binti Dwi Ana Nurvitasari (126405202124)
4. Dinda Tri Noviyani (126405202135)

SEMESTER 2
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH 2C
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
MEI 2021
KATA PENGANTAR

Assalamuailaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Filsafat u
mum yang berjudul “Filsafat Barat Abad Pertengahan”
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari beberapa pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini penulis
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Dan tidak lupa
pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Filsafat Umu
m.
Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan
kepada penulis dapat diterima dan menjadi amal sholeh dan diterima Allah
sebagai sebuah kebaikan. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis
dan semua pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Tulungagung, Mei 2021

Penulis

DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1

ii
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................... 3
A. Sejarah Filsafat Barat Abad Pertengahan .............................................. 3
B. Periodisasi Abad Pertengahan ............................................................... 4
C. Perbedaan Filsafat Barat Abad Pertengahan dengan Modern ............... 8
BAB III : PENUTUP ....................................................................................... 11
A. Kesimpulan ............................................................................................ 11
B. Saran ...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Filsafat Yunani mengalami kemegahan dan kejayaannya dengan hasil
yang sangat gemilang, yaitu melahirkan peradaban yunani. Menurut
pandangan sejarah filsafat, peradaban yunani merupakan titik tolak peradaban
didunia. Giliran selanjutnya adalah warisan peradaban yunani jatuh ke tangan
kekuasaan romawi.
Setelah filsafat yunani sampa kedaratan eropa, disana mendapatkan
lahan babru dalam pertumbuhannya, filsafat yunani berintegrasi dengan
agama Kristen, sehingga membentuk suatu formulasi baru, maka muncullah
filsafat eropa yang sesungguhnya sebagai penjelmaan filsafat yunan setelah
berintegrasi dengan agama Kristen. Dominasi agama Kristen pada abad ini
sangatlah menonjol. Perkembangan alam pikiran harus disesuaikan dengan
ajaran agama.
Filsafat Barat abad pertengahan ini dikatakan sebagai abad kegelapan.
Berdasarkan pada pendekatan sejarah Gereja, saat itu tindakan Gereja sangat
membelenggu kehidupan manusia. Manusia tidak memiliki kebebasan untuk
mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya. Para ahli berpendapat
bahwa pada saat itu juga manusia tidak mempunyai kebebasan berpikir.
Apalagi  terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dengan ajaran
agama Gereja.
Abad pertengahan ditandai dengan berintegrasinya filsafat Yunani
dengan agama Kristen sehingga memungkinkan adanya perkembangan
dengan pembaharuan dalam filsafat karena adanya pengaruh agama Kristen.
Abad Pertengahan ditandai dengan tampilnya para teolog di lapangan ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para teolog,
Sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. 

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah filsafat barat abad pertengahan ?
2. Berapa periodesasi pada abad pertengahan?
3. Apa perbedaan filsafat barat abad pertengahan dengan filsafat barat
modern?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tentang sejarah filsafat barat abad pertengahan.
2. Memahami periodesasi pada abad pertengahan.
3. Mengetahui perbedaan filsafat abad pertengahan dengan filsafat abad
modern.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Filsafat Barat Abad Pertengahan (400 – 15


00 SM)
Berawal dari masa kejayaan filsafat Yunani yang dibawa o
leh Caesar Augustus yang juga menciptakan masa keemasan kesusa
straan latin, kesenian, dan arsitektur Romawi. Setelah sampai
di daratan Eropa filsafat Yunani berintegrasi dengan agama Kri
sten sehingga munculah dari keduanya filsafat Eropa. Meskipun
dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya, filsafat Eropa belu
m memunculkan seorang filosof, namun abad setelahnya tepatnya
setelah abad 6 Masehi munculah para filosof filsafat Eropa yan
g menjadi tonggak kelahiran filsafat Barat Abad Pertengahan. R
elasi antara agama Kristen dan Filsafat Yunani pada saat itu m
emunculkan beberapa anggapan. Anggapan pertama bahwa Tuhan tur
un ke dunia dengan membawa kabar gembira bagi umat manusia yai
tu berupa firman Tuhan yang dianggap sebagai sumbernya kebijak
sanaan yang sempurna dan sejati. Anggapan yang kedua, bahwa me
skipun orang pada saat itu telah mengenal agama baru, akan tet

2
api juga mengenal filsafat Yunani yang dianggap sebagai sumber
kebijaksanaan yang tidak diragukan lagi akan kebenarannya. Den
gan demikian filsafat Yunani membentuk formulasi baru di benua
Eropa, pohon filsafat yang lama yaitu dari Yunani tetapi ada t
unas yang baru (karena adanya pengaruh Kristen) memungkinkan p
ertumbuhan dan perkembangan yang rindang.
Abad ini disebut juga abad dimana filsafat berfungsi seb
agai alat penjustifikasi ajaran agama (“the philosophy as a h
andmaiden of theology”), dinamakan pula sebagai Abad Kegelapa
n Filsafat. Selama filsafat melayani keinginan teologi maka ia
bisa diterima. Namun apabila dianggap bertentangan dengan ajar
an agama dan gereja maka ditolak. Misalnya banyak buku-buku fi
lsafat Yunani Kuno yang ditemukan akan tetapi dianggap sebagai
pemikiran kaum kafir, maka banyak darinya yang dimusnahkan. Di
persempitnya kebebasan akan berpikir mengakibatkan tidak adany
a filsafat baru yang berkembang pada saat itu. Copernicus mela
lui teorinya yang kemudian disebut “Revolusi Kopernikan” (14
73-1543) bahwa matahari adalah pusat alam semesta, dan semua p
lanet, termasuk bumi mengelilinginya. Namun teori tersebut dit
entang gereja karena tidak sepaham dengan ajaran gereja pada s
aat itu.
Maka dari itu segala hal yang menentang ataupun melangga
r ajaran gereja mereka dianggap orang yang murtad dan kemudian
diadakan pengejaran (inkuisisi). Adapun tokoh yang paling genc
ar dan yang paling berhasil dalam melakukan pengejaran orang-o
rang yang dianggap murtad ini ialah Paus Innocentius III di ak
hir abad XII di Spanyol.
Masa ini dapat dikatakan sebagai masa yang penuh dengan
upaya untuk menggiring manusia ke dalam suatu sistem kepercaya
an yang picik dan fanatik. Keditaktoran gereja yang sebenarnya
bertujuan untuk menjadikan manusia ke arah hidup yang saleh ak
an tetapi malah mengekang kehidupan manusia itu sendiri dalam

3
segala aspeknya.

B. Periodisasi Abad Pertengahan


1. Masa Patristik
Istilah Patristik berasal dari kata Latin pater atau Bapak, yang arti
nya para pemimpin gereja ini dipilih dari golongan ahli pikir. Dari golon
gan ahli pikir inilah menimbulkan sikap yang beragam pemikiranya. Mer
eka ada yang menolak filsafat Yunani dan ada yang menerimanya.  
Bagi mereka yang menolak, alasanya karena beranggapan  bahwa
sudah mempunyai sumber kebenaran yaitu firman Tuhan, dan tidak dibe
narkan apabila mencari sumber kebenarannya yang lain seperti dari filsaf
at Yunani. Bagi mereka yang menerima sebagai alasannya beranggapan
bahwa walaupun telah ada sumber kebenaran yaitu firman Tuhan, tetapi t
idak ada jeleknya menggunakan filsafat Yunani hanya diambil metodosn
ya saja (tata cara berfikir). Juga, walaupun filsafat Yunani sebagai keben
aran manusia, tetapi manusia juga sebagai ciptaan tuhan. Jadi, memakai/
menerima filsfat Yunani diperbolehkan selama hal-hal tertentu tidak bert
entangan dengan agama.
Perbedaan pendapat tersebut berkelanjutan, sehingga orang-orang
yang menerima filsafat Yunani menuduh bahwa mereka (orang kristen y
ang menolak filsafat Yunani)  itu munafik.
Akibatnya, muncul paya untuk  membela agama Kristen, yaitu pa
ra apologis pembela iman Kristen dari serapan filsafat Yunani. Para pem
bela iman Kristen tersebut adalah Justinus Martir, Irenaeus, Klemens, Or
igenes, Gregorius Nissa, Tertullianus, Diosios Arepagos, Au-relius Augu
stinus.
2. Masa Skolastik
Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, ya
ng berarti sekolah. Jadi, skolastik berarti aliran atau yang berkaitan deng
an sekolah.
Filsafat skolastik ini dapat berkembang dan tumbuh karena beber

4
apa faktor berikut :
a. Faktor religius
Faktor religius dapat mempengaruhi corak pemikiran filsafatnya. Yang
dimaksud dengan faktor religius adalah keadaan lingkungan saat itu ya
ng berkeperikehidupan religius.
b. Faktor Ilmu pegetahuan
Pada saat itu telah banyak didirikan lembaga pengajaran yang diupaya
kan oleh biara-biara, gereja. Ataupun dari keluarga istana. Kepustakaa
nnya diambil dari para penulis latin. Arab ( islam ). Dan Yunani.
Masa skolastik terbagi menjadi tiga periode, yaitu :
 Skolastik Awal, berlangsung dari tahun 800-1200
Sejak abad ke-5 hingga ke-8 Masehi, pemikiran filsafat patri
stik mulai merosot. Terlebih lagi pada abad ke-6 dan 7 dikatakan ab
ad kacau. Baru pada abad ke-8 Masehi, kekuasaan berada dibawah
Karel Agung ( 742- 814) dapat memberikan suasana ketenangan dal
am bidang politik, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, termasuk keh
idupan manusia serta pemikiran filsafat yang semanya menampakka
n muali adanya kebangkitan.
Pada mulanya skolastik ini timbul pertama kalinya di biara It
alia Selatan dan akhirnya sampai berpengaruh ke Jerman dan Beland
a. Kurikulum pengajarannya meliputi studi duniawi atau artes libera
es, meliputi tata bahasa, retorika, dialetika (seni berdiskusi), ilmu hit
ung, ilmu ukur, ilmu perbintangan, dan musik.
Diantara tokoh-tokohnya adalah Aquinas (735-805), Johanne
s Scotes Eriugena (815-870), Peter Lombard (1100-1160), John Sali
sbury (1115-1180), Peter Abaelardus ( 1079-1180).
 Skolastik Puncak, berlangsung dari tahun 1200-1300
Masa ini merupakan kejayaan skolastik yang berlangsung da
ri tahun 1200 – 1300 dan masa ini juga disebut masa berbunga. Beri
kut ini beberapa faktor mengapa masa skolastik mencapai pada punc
aknya :

5
a. Adanya pengaruh dari Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina sejak ab
ad ke-12 sehingga sampai abad ke-13 telah tumbuh menjadi ilmu pe
ngetahuan yang luas.
b. Tahun 1200 didirikan universitas Almamater di Prancis. Universit
as ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah. Almamater inilah
sebagai awal (embrio) berdirinya Universitas di Paris, di Oxford, Di
Mont Pellier, di Cambridge dan lain-lainnya.
c. Berdirinya ordo-ordo. Ordo-ordo inilah yang muncul karena bany
aknya perhatian orang terhadap ilmu pengetahuan sehingga menimb
ulkan dorongan yang kuat nutuk memberikan suasana yang semarak
pada abad ke-13. Hal ini akan berpengaruh terhadap kehidupan kero
hanian dimana kebanyakan tokoh-tokohnya memegang peran dibida
ng filsafat dan teologi, seperti Albertus de Grote, Thomas Aquinas,
Binaventura, J.D.Scotus, william Ocham.
 Skolastik Akhir, berlangsung dari tahun 1300-1450
Masa ini ditandai dengan adanya rasa jem terhadap segala m
acam pemikiran filsafat yang menjadi kiblatnya sehingga memperlih
atkan stagnasi ( kemandekan ). Diantara tokoh-tokohnya adalah Will
iam ockham ( 1285-1349 ), Nocolas Cusasus ( 1401-1464 ).
a. William Ockham ( 1285-1349 )
Ia merpakan ahli pikir Inggris yang beraliran skolastik. Me
nurut pendapatnya, pikiran manusia hanya dapat mengetahui bara
ng-barang atau kejadian-kejadian individual. Konsep-konsep atau
kesimpulan-kesimpulan umum tentang alam hanya merupakan ab
straksi buatan tanpa kenyataan.
b. Nicolas Cusasus ( 1401-1464 )
Ia sebagai tokoh pemikir yang berada paling akhir masa sk
olastik, menurut pendapatnya, terdapat tiga cara untuk mengenal,
yaitu lewat indra, akal, dan intuisi. Karena keterbatasan akal terse
but, hanya sedikit saja dapat diketahui oleh akal. Dengan intuisi in
ilah diharapkan akan sampai pada kenyataan, yaitu suatu tempat d

6
imana segala sesuatu bentuknya menjadi larut, yaitu Tuhan. Pemi
kiran Nicolas ini sebagai upaya mempersatukan seluruh pemikiran
abad pertengahan, yang dibuat kesuatu sintesis yang lebih luas.
3. Masa Peralihan
Setelah abad pertengahan berakhir sampailah pada masa peraliha
n yang didisi dengan gerakan kerohanian yang bersifat pembaharuan. Ma
sa peralihan ini ditandai dengan munculnya renaissance, humanisme, dan
reformasi yang berlangsung antara abad ke-14 hingga ke-16.
a. Renaissance
Renaissance atau kelahiran kembali di Eropa ini merupakan su
atu gelombang kebudayaan dan pemikiran yang dimulai di Italia, kem
udian Prancis, Spanyol, dan selanjutnya hingga menyebar ke seluruh E
ropa. Diantara tokoh-tokohnya adalah Leonardo da Vinci, Miichelange
lo, Machiavelli, dan Giordano Bruno.
b. Humanisme
Humanisme pada mulanya dipakai sebagai suatu pendirian dika
langan ahli pikir Renaisanse yang menghancurkan perhatiannya terhad
ap pengajaran kesusastraa Yunani dan Romawi, serta perikemanusiaa
n. Kemudian, Humanisme berubah fungsinya menjadi gerakan utuk ke
mbali sastra Yuani da Romawi. Di antara para tokohnya adalah Bocca
ccio, Petrarcus, Lorenco Vallia, Erasmus, dan Thomas Morre.
c. Reformasi
Reformasi merupakan revolusi keagamaan di Eropa Barat pada
abad ke-16. Revolusi tersebut dimulai dari gerakan terhadap perbaikan
keadaan gereja Katolik. Kemudian berkembang menjadi asas-asas Prot
estantisme. Para tokohnya antara lain Jean Calvin dan Martin Luther.
Akhir dalam filsafat Renaissance salah satu unsur pokoknya adalah ma
nusia. Suatu pemikiran yang sejajar dengan Renaissance. Pemikiran ya
ng ingin menempatkan manusia pada tempat yang sentral dalam panda
ngan kehidupan.

7
C. Perbedaan Filsafat Barat Abad Pertengahan dengan Modern
Terdapat dua perbedaan yang mencolok antara filsafat barat abad
pertengahan dengan filsafat barat modern. Pertama terletak pada kondisi
sosial politik pada periode tersebut kedua terletak pada corak atau problem
fundamental yang hendak dikaji atau dijawab.
1. Kondisi Sosial-Politik
 Abad Pertengahan 400 - 1500 SM
Abad pertengahan adalah zaman dimana pihak gereja memiliki
kekuasaan tertinggi dalam segala hal. Kondisi sosial politik pada abad
pertengahan sangat memprihatinkan. Banyak buku-buku filsafat
zaman Yunani kuno yang ditemukan kembali di zaman ini, tetapi
banyak diantaranya yang diberangus karena dinilai pemikiran kaum
kafir. Sehingga, filsafat pada zaman ini hanya berfungsi sebagai alat
untuk pembenaran atau justifikasi ajaran agama filsafat hanya diterima
ketika mendukung ajaran gereja.
Dapat kita kategorisasi abad pertengahan sebagai zaman di
mana kebebasan berpikir dipangkas. Bagaimana tidak, penghambat
perkembangan filsafat, namun begitu juga dengan ilmu pengetahuan.
Tidak dimungkinkan adanya pengetahuan yang bertentangan dengan
gereja teori copernicus (1473 – 1543) ditentang oleh Gereja. Ini
dikarenakan teori tersebut bertentangan dengan ajaran dan doktrin
gereja sehingga kopernikus harus menahan diri untuk tidak
mempublikasi hasil temuannya tersebut.
 Modern (1600 – 1900)
Zaman modern dimulai paruh kedua abad ke-16 masehi telah
didahului oleh gerakan renaissance dan humanisme di Eropa Barat.
Gerakan tersebut merupakan reaksi terhadap kekuasaan gereja.
Sebagai upaya melepaskan diri dari kekangan ajaran dan doktrin
gereja, membuat mereka menggali kembali pemikiran karya filsuf
filsuf dari zaman Yunani kuno. Pada zaman ini, keadaan di mana
kekuasaan gereja telah hancur menyebabkan aktivitas berpikir pada

8
periode ini sangatlah tinggi dan menghasilkan banyak karya-karya
filsafat yang baru hingga ilmu pengetahuan berkembang pesat.
2. Corak Atau Problem Fundamental
 Abad Pertengahan
Dalam bidang filsafat, abad pertengahan mendapat pengaruh
yang sangat besar dari kondisi sosial politik pada zaman itu. Pada
zaman ini filsafat seakan dijadikan alat untuk memperkuat kekuasaan
gereja. Problem yang dibahas pada zaman ini adalah hal-hal yang
berhubungan dengan keyakinan dengan rasio, keberadaan dan
kesatuan Tuhan, teologi dan metafisika, dan persoalan-persoalan
epistemologis seperti pengetahuan mengenai yang universal dan
Individual.
 Modern
Dalam bidang filsafat pada zaman ini justru muncul
kecenderungan untuk menggali akar-akar pengetahuan. Pada zaman ini
ilmu-ilmu alam berkembang pesat. Ini mendorong para filsuf untuk
mempertanyakan problem fundamental dalam bidang epistemology.
Berkembangnya ilmu-ilmu alam tersebut juga mendorong pada filsuf
untuk bertanya tentang hakikat manusia.

D.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Filsafata Yunani mengalami kemegahan dan kejayaan dengan hasil yang
sangat gemilang, yaitu melahirkan peradaban Yunani. Menurut pandangan
sejarah filsafat, dikemukakan bahwa peradaban Yunani merupakan titik tolak

9
peradaban manusia di dunia. Maka pandangan sejarah filsafat dikemukakan
manusia di dunia. Giliran selanjutnya adalah warisan peradaban Yunani jauh
ke tangan kekuasaan Romawi. Kekuasaan Romawi memperlihatkan
kebesaran dan kekuasaan hingga daratan Eropa (Britania), tidak ketinggalan
pula pemikiran filsafat Yunani juga ikut terbawa. Hal ini berkat peran Caesar
Augustus byang menciptakan masa keemasan kesastraan Latin, Kesian, dan
arsitektur Romawi. Setelah filsafat Yunani sampai ke daratan Eropa, di sana
mendapatkan lahan baru dalam pertumbuhan. Karena bersamaan dengan
agama Kristen, filsafat Yunani berintegrasi dengan agama Kristen, sehingga
membentuk suatu formasi baru. Maka muncullah filsafat Eropa yang
sesungguhnya sebagai penjelmaan filsafat Yunani setelah berintegrasi dengan
agama Kristen.

B. Saran
Penulis menyadari masih terdapat keterbatasan yang muncul dalam
pengerjaan makalah ini. Oleh karena itu hasil makalah ini belum dikatakan
sempurna. Namun dengan makalah ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi. Dan untuk makalah ini sebaiknya lebih tertuju pada referensi dari
buku, jurnal, atau artikel yang akan dijadikan acuan karena itu sangat
berpengaruh dan lebih jelas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. 2012. Pengantar Filsafat. Jakarta : Rajawali Pers.

Achmadi, Asmoro. 2010. Filsafat Umum. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Marwah, Annisa. 2014. Filsafat Barat Abad Pertengahan. Dalam


https://marwahannisaa.wordpress.com/2014/10/19/filsafat-barat-abad-
pertengahan/

11

Anda mungkin juga menyukai