PENGUKURAN KINERJA
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
SEMESTER 4
MEI 2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen, dengan judul:
“Pengukuran Kinerja ”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
1. Pengertian Pengukuran Kinerja.............................................................................................3
2. Kriteria Sistem Pengukuran Kinerja.....................................................................................3
3. Keuntungan Pengukuran Kinerja..........................................................................................4
4. Kesalahan dalam Pengukuran Kinerja..................................................................................5
5. Model Pengukuran Kinerja....................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................................................9
References..........................................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian manajemen berhubungan dengan arah kegiatan manajemen sesuai
dengangaris besar pedoman yang sudah ditentukan dalam proses perencanaan strategi.
Sistem pengendalain manajemen meramalakan besarnya penjualan dan biaya untuk
tiap level aktifitas,anggaran, evaluasi kinerja dan motifasi karyawan.
Dalam era globalisasi saat ini perkembangan industri dan perekonomian harus
diimbangioleh kinerja karyawan yang baik sehingga dapat tercipta dan tercapainya
tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Salah satu persoalan penting dalam pengelolaan
sumber daya manusia (pegawai dalam organisasi adalah mengukur kinerja pegawai.
Pengukuran kinerja dikatakan pentingmengingat melalui pengukuran kinerja dapat
diketahui seberapa tepat pegawai telah menjalankanfungsinya. ketepatan pegawai
dalam dalam menjalankan fungsinya akan sangat berpengaruhterhadap pencapaian
kinerja organisasi secara keseluruhan. Selain itu, hasil pengukuran kinerja pegawai
akan memberikan informasi penting dalam proses pengembangan pegawai.
Namun, sering terjadi pengukuran dilakukansecara tidak tepat. Ketidaktepatan ini
dapat disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa faktor yang menyebabkan
ketidaktepatan pengukurankinerja diantaranya adalah ketidakjelasan makna kinerja
yang diimplementasikan,ketidakpahaman pegawai mengenai kinerja yang diharapkan,
ketidakakuratan instrumen pengukuran kinerja, dan ketidakpedulian pimpinan
organisasi dalam pengelolaan kinerja
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pengukuran kinerja ?
2. Apa Kriteria Sistem Pengukuran Kinerja ?
3. Apa Keuntungan Pengukuran Kinerja ?
4. Apakah Model Pengukuran Kinerja ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kinerja.
1
2. Untuk mengetahpui pengertian pengukuran kinerja.
3. Untuk mengetahui sistem pengukuran kinerja.
4. Untuk mengetahui model pengukuran kinerja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum istilah kinerja digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat
keberhasilan individu maupun kelompok individu. Kinerja adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam
strategic planning suatu organisasi. Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau
kelompok individu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.
Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target- target tertentu yang hendak
dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin
dapat diketahui karena tidak ada tolok ukurnya.
Pengukuran kinerja adalah proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas:
efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas
barang dan jasa. (Darmasto, Kamaliah, & Agusti)
3
2. Relevan dengan sasaran dan akuntabilitas tim dan invidividu yang
berkepentingan.
3. Memfokuskan pada output yang terukur dan penyelesaian tugas dan
bagaimana orang bertindak dan bagaimana tingkah laku mereka
4. Mengindikasi data yang akan tersedia sebagai dasar pengukuran
5. Dapat didiversifikasi, dengan mengusahakan informasi yang akan
menginformasi tingkat seberapa jauh harapan dapat dipenuhi
6. Menjadi setepat mungkin dalam hubungan dengan maksud pengukuran dan
ketersediaan data.
7. Mengusahakan dasar untuk umpan balik dan tindakan
8. Bersifat Komprehensif, mencakup semua aspek kinerja (Jusuf, 2013)
4
Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan memberi
”reward” atas perilaku yang diharapkan tersebut.. (Sulisworo, 2009)
5
8. Mendorong kompetisi dan menghambat kerja team. Membandingkan kinerja
organisasi dengan organisasi lain, fakultas dengan fakultas lain, ataupun
individu dengan individu lain dapat menyebabkan terjadinya kompetisi dan
keinginan menjadi yang pertama, dan dapat menghancurkan
9. Menetapkan ukuran yang tidak realistik dan tidak rasional. Ukuran yang
digunakan haruslah sesuai dengan anggaran yang dimiliki organisasi dan
kendala yang ada tiap staf, dan harus efektif dalam pembiayaan. (Sulisworo,
2009)
6
kualitatif. Metode ini dirancang sebagai jembatan kesenjangan antara tingkat
strategis dan operasi perusahaan.
3. Cambridge model
Model Cambridge menggunakan product group sebagai dasar untuk
mengidentifikasi KPI dan dari pengelompokan produk tersebut dilakukan
penentuan tujuan bisnis untuk product group-nya.
4. Performance Prism
Performance Prism merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang
menggambarkan kinerja organisasi sebagai bangun 3 dimensi yang memiliki 5
bidang sisi, yaitu dari sisi kepuasan stakeholder, strategi, proses, kapabilitas, dan
kontribusi stakeholder.
Performance Prism diawali dengan melakukan pengidentifikasian terhadap
kepuasan dan kontribusi (satisfaction and contribution) stakeholder yang
dijadikan sebagai dasar untuk membangun strategi perusahaan. Selain itu
Performance Prism juga mengidentifikasi stakeholder dari banyak pihak yang
berkepentingan, seperti pemilik dan investor, supplier, konsumen, tenaga kerja,
pemerintah dan masyarakat sekitar .
5. Integrated Performance Measurement System (IPMS)
Integrated Performance Measurement System (IPMS) adalah model system
pengukuran kinerja yang dikembangkan di Center for Strategic Manufacturing.
Tujuan dari model IPMS agar sistem pengukuran kinerja lebih robust, terintegasi,
efektif dan efisien, model ini menjadikan keinginan Stakeholder menjadi titik
awal didalam melakukan perancangan sistem pengukuran kinerjanya. Stakeholder
tidak berarti hanya pemegang saham (shareholder), melainkan beberapa pihak
yang memiliki kepentingan atau dipentingkan oleh organisasi seperti konsumen,
karyawan.
6. Integrated Environmental Performance Measurement System (IEPMS) Integrated
Environment Performance Measurenment System (IEPMS) merupakan model
sistem pengukuran kinerja yang berkaitan dengan lingkungan. IEPMS
menggunakan ukuran-ukuran kuantitatif dan kualitatif yang digunakan secara
bersama-sama . (Riadi, 2020)
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengukuran kinerja adalah proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan
dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas efisiensi
penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa/kualitas barang dan jasa.
Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target- target tertentu yang hendak
dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin
dapat diketahui karena tidak ada tolok ukurnya.
Beberapa kesalahan yang tidak boleh satupun terjadi dalam sistem pengukuran
kinerja organisasi adalah sebagai berikut:
8
7. Menggunakan kinerja yang salah.
8. Mendorong kompetisi dan menghambat kerja team.
9. Menetapkan ukuran yang tidak realistik dan tidak rasional.
B. Saran
Penulis menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan
serta jauh dari kata sempurna. Penulis akan segera melakukan perbaikan dalam makalah
ini dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca. Tetapi makalah ini memberikan wawasan bagi pembaca
dalam melakukan pengukuran kinerja yang benar dan bermanfaat.
9
References
Darmasto, B., Kamaliah, & Agusti, R. (n.d.). Jurnal Sorot. ANALISIS PENGUKURAN
KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD, 9(1), 70-
71. Retrieved Mei 14, 2022, from
https://media.neliti.com/media/publications/235106-analisis-pengukuran-kinerja-
perusahaan-d-a6023348.pdf
Riadi, M. (2020, Februari 29). Pengukuran Kinerja. Retrieved Mei 14, 2022, from
https://www.kajianpustaka.com/2020/02/pengukuran-kinerja-pengertian-tujuan-
syarat-model-dan-proses.html?m=1
10