PENYUSUN :
1. ADEK IRMA Y (2103078)
2. ENGSI NOVITA (2103054)
3. FANICIA PUTRI (2103055)
4. HAFIFAH IRHAM (2103074)
5. VICCY AZZORI (2103055)
Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas li
mpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Kinerja dan
Penilaian Kinerja” dapat diselesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat m
enambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Begitu pula atas limpahan keseha
tan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat
kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan makalah ini. Kepada kedua
orang tua yang telah memberikan banyak kontribusi, dosen matakuliah dan juga kepada
teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, inf
ormasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tia
da yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karen
a itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, at
au pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon
maaf. Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................
I. Latar Belakang................................................................................................................
III. Tujuan............................................................................................................................
BAB II........................................................................................................................................
BAB III.....................................................................................................................................
I. Kesimpulan...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Faktor kritis yang berhubungan dengan keberhasilan jangka panjang organisasi
adalah kemampuannya untuk mengukur seberapa baik karyawan-karyawannya berkarya
dan meningkat sepanjang waktu. Penilaian kinerja merupakan alat yang berfaedah tidak
hanya untuk mengevaluasi kerja para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan
memotivasi kalangan karyawan. Sayangnya, penilaian kinerja juga dapat menjadi
sumber kerisauan dan frustasi para manajer dan karyawan hal ini sering disebabkan oleh
ketidakpastian dan ambiguitas diseputar sistem penilaian kinerja.Pada intinya.Penilaian
kinerja dapat dianggap sebagai alat untuk memverikasi bahwa individu memenuhi
standar knerja yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja dapat pula menjadi cara untuk
membantu para karyawan mengelola kinerja mereka.
3
A. RUMUSAN MASALAH
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa Pengertian Kinerja.
2. Untuk mengetahui apa Indikator Kinerja
3. Untuk mengetahui apa Pengertian Penilaian Kinerja.
4. Untuk mengetahui Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
5. Untuk mengetahui apa saja Tujuan & Manfaat dilakukannya Penilaian Kinerja.
6. Untuk mengetahui elemen-elemen penilaian kinerja.
7. Untuk mengetahui metode-metode Penilaian Kinerja.
8. Untuk mengetahui apa saja syarat efektivitas Penilaian Kinerja.
9. Untuk mengetahui apa saja syarat syarat Indikator Kinerja
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KINERJA
Kinerja (Performance) adalah gambaran mengenai tingkat pemcapaian
pelaksanaan suatu kegitan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.
Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan
individu maupun kelompok individu. Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau
kelompok individu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah dittetapkan.
Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak
dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin
dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya.
Kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan
tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Dapat disimpulkan bahwa
pengertian kinerja yaitu suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab
masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi, tidak melanggar hukum, dan
sesuai dengan moral dan etika (Martono, 2010).
Kinerja merupakan suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, visi serta
organisasi. Pada dasarnya pengertian kinerja berkaitan dengan tanggung jawab individu
atau organisasi dalam menjalankan apa yang menjadi wewenang dan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya (Martono, 2010).
5
Indikator kinerja (performance indicator) sering disamakan dengan ukuran
kinerja (performance measure). Namun sebenarnya, meskipun keduanya merupakan
kriteria pengukuran kinerja, terdapat perbedaan makna.Indikator kinerja mengacu pada
penilaian kinerja secara tidak langsung yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan
indikasi-indikasi kinerja, sehingga bentuknya cenderung kualitattif.Sedangkan ukuran
kinerja adalah kriteria kinerja yang mengacu pada penilaian kinerja secara langsung,
sehingga bentuknya lebih bersifat kuantitatif.Indikator kinerja dan ukuran kinerja ini
sangat dibutuhkan untuk menilai tingkat ketercapaian tujuan, sasaran, dan strategi
6
manager mengidentifikasi kontribusi para karyawan pada organisasi. Hal ini berdampak
pada suatu keputusan personalia yang berpengaruh terhadap status karyawan yang
terkait dengan kemungkinan peringatan, pemecatan, promosi, demosi, pemindahan,
peningkatan atau penurunan gaji maupun program pelatihan dan pengembangan.
Menurut Wibowo (2007) kinerja berasal dari pengertian performance.Adapula
yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja.
Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja,
tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan secara langsung.
Kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan suatu
kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil
seperti yang diharapkan. Jika dikaitkan dengan performance sebagai kata benda (noun)
dimana salah satu entrinya adalah hasil dari sesuatu pekerjaan (thing done), pengertian
performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusaan secara legal, tidak melanggar
hukum, dan tidak bertentangan dengan moral atau etika.
Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, tapi berhubungan
dengan kepuasan kerja dan tingkat imbalan, dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan
dan sifat-sifat individu. Kinerja pada dasarnya ditentukan oleh tiga hal, yaitu : (1)
kemampuan; (2) keinginan; dan (3) lingkungan. Oleh karena itu, agar mempunyai
kinerja yang baik, seseorang harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk
mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya. Tanpa mengetahui ketiga faktor ini kinerja
yang baik tidak akan tercapai.
Kinerja individu dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri
adalah perasaan individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan tersebut berhubungan
dengan faktor-faktor individu, yakni: (1) kepribadian; (2) status dan senioritas; (3)
kecocokan dengan minat; dan (4) kepuasan individu dalam hidupnya.
7
melakukan penilaian kinerja karyawan, yaitu : (1) tugas karyawan; (2) perilaku
karyawan; dan (3) ciri-ciri karyawan. Suatu perusahaan tidak bisa hanya sekedar
mempunyai sistem penilaian saja, sistem harus efektif, diterima dan pantas digunakan.
Dengan terpenuhinya kondisi-kondisi itu, sistem performance evaluation dapat
mengidentifikasi peningkatan yang diperlukan pada SDM yang berhubungan dengan
analisis dan penempatan, pelatihan dan pengembangan, perencanaan karier, dan lain-
lain. Disamping itu, performance evaluation sangat penting untuk memfokuskan
karyawan terhadap tujuan strategis dan untuk penempatan, untuk penggantian
perencanaan dan tujuan untuk pelatihan dan pengembangan. Akhirnya dapat
disimpulkan bahwa evaluasi kinerja atau performance evaluation merupakan :
1. Alat yang paling baik untuk menentukan apakah karyawan telah
memberikan hasil kerja yang memadai dan melaksanakan aktivitas kinerja
sesuai dengan standar kinerja;
2. Satu cara untuk penilaian kinerja dengan melakukan penilaian mengenai
kekuatan dan kelemahan karyawan;
3. Alat yang baik untuk menganalisis kinerja karyawan dan membuat
rekomendasi perbaikan.
8
Membantu manajemen dalam memutuskan kenaikan gaji yang seimbang antara
tingkat prestasi dan tingkat gaji.
Mengenal karyawan yang berpotensi untuk menerima tanggung jawab yang lebih
besar, baik untuk masa serkarang maupun masa yang akan datang, dan
memberikan bimbingan mengenai apa yang harus dilakukan untuk memastikan
bahwa potensinya bisa makin berkembang.
9
Elemen-elemen utama dalam sistem penilaian kinerja Werther & Davis (1996) adalah:
1. Performance Standart
Penilaian kinerja sangat membutuhkan standar yang jelas yang dijadikan tolok
ukur atau patokan terhadap kinerja yang akan diukur. Standar yang dibuat tentu saja
harus berhubungan dengan jenis pekerjaan yang akan diukur dan hasil yang diharapkan
akan terlihat dengan adanya penilaian kinerja ini.
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam menyusun standar penilaian
kinerja yang baik dan benar yaitu validity, agreement, realism, dan objectivity.
a) Validity adalah keabsahan standar tersebut sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dinilai. Keabsahan yang dimaksud di sini adalah standar tersebut memang benar-
benar sesuai atau relevan dengan jenis pekerjaan yang akan dinilai tersebut.
b) Agreement berarti persetujuan, yaitu standar penilaian tersebut disetujui dan
diterima oleh semua pegawai yang akan mendapat penilaian. Ini berkaitan dengan
prinsip validity di atas.
c) Realism berarti standar penilaian tersebut bersifat realistis, dapat dicapai oleh para
pegawai dan sesuai dengan kemampuan pegawai.
d) Objectivity berarti standar tersebut bersifat obyektif, yaitu adil, mampu
mencerminkan keadaan yang sebenarnya tanpa menambah atau mengurangi
kenyataan dan sulit untuk dipengaruhi oleh bias -bias penilai.
10
e) Sistematika kriteria. Hal ini tergantung dari kebutuhan organisasi dan lingkungan
organisasi. Kriteria yang sistematis tidak selalu baik. Organisasi yang berada pada
lingkungan yang cepat berubah mungkin justru lebih baik menggunakan kriteria
yang kurang sistematis untuk cepat menyesuaikan diri dan begitu juga sebaliknya.
f) Kelayakan hukum yaitu kriteria itu harus sesuai dengan hukum yang berlaku.
11
berdasarkan prestasi, metode tradisional seperti skala penilaian mungkin tepat. Metode-
metode kolaboratif, termasuk input dari para karyawan itu sendiri, mungkin terbukti
lebih cocok untuk pengembangan karyawan.
12
4. Metode Perilaku / Tujuan
Metode perilaku / tujuan ini terdiri dari:
a. Pendekatan penilaian prilaku: menilai lebih pada perilaku karyawan
dibandingkan karakteristik lainnya.
b. Manajemen berdasarkan tujuan: menentukan tujuan-tujuan kinerja yang di
sepakati oleh seorang karyawan dan manajernya untuk dicapai dalam jangka
waktu tertentu.
2. Sensitivity
Sistem penilaian yang digunakan dapat membedakan antara pegawai yang
efektif dan pegawai yang tidak efektif.
3. Reliability
Hasil penilaian yang diperoleh menunjukkan konsistensi yang tinggi. system
yang digunakan harus dapat diandallkan, dipercaya bahwa mengunakan tolok ukur yang
objektif, sahih, akurat, konsisten dan stabil.
4. Acceptability
Jenis dan tingkat perilaku kerja yang dinilai dapat diterima oleh kedua belah
pihak (atasan dan bawahan).
5. Practicality
Mudah dimengerti dan digunakan oleh manajer dan pegawai tidak rumit dan
tidak terbelit-belit.
I. SYARAT INDIKATOR KINERJA
Syarat-Syarat Indikator Kerja Syarat-syarat indikator kinerja yang baik adalah
SMART yaitu :
1. Specific : Jelas sehingga tidak ada kemungkinan kesalahan interpretasi
13
2. Measureable (“What gets measured gets managed”): indikator kinerja yang
ditetapkan harus mempresentasikan tentang sesuatu dan jelas ukurannya.
Kejelasan pengukuran akan menunjukkan dimana dan bagaimana cara
mendapatkan datanya
3. Attributable: Indikator kinerja yang ditetapkan harus bermanfaat untuk
kepentingan pengambilan keputusan. Hal ini menunjukkan bahwa indikator
kinerja yang ditetapkan harus merupakan perwujudan dari data/informasi yang
memang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
4. Relevant: Indikator kinerja harus sesuai dengan ruang lingkup program dan
dapat menggambarkan hubungan sebab-akibat antar indikator.
5. Timely: Indikator kinerja yang ditetapkan harus dikumpulkan datanya dan
dilaporkan tepat pada waktunya sebagai bahan pengambilan keputusan
14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Adapun metode penilaian kinerja menurut Mathis dan Jackson (2006) yaitu;
metode penelitian kategori (skala penelitian grafis dan checklist), metode komparatif
(penentu peringkat dan distribusi paksa), metode naratif (metode kejadian penting dan
esai) dan metode perilaku/tujuan (pendekatan penilaian perilaku dan manajemen).
15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/6925007/MAKALAH-PENILAIAN-KINERJA-OK.html, Di
akses pada 12 desember 2015.
16