Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

APLIKASI EVALUASI

Disusun Oleh :
1. Bima Ari Agustian Ritonga 1901100016
2. Khairul Amri Hasibuan 1901100054
3. Santi Kartika Zebua 2001103235

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS LABUHANBATU
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Aplikasi
Evaluasi”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
 Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
 Pengertian Evaluasi Pembelajaran........................................................................... 3
 Fungsi Dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran............................................................. 3
 Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran................................................................... 4
 Prinsip-Prinsip Umum Evaluasi Dalam Pembelajaran............................................ 5
 Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran.......................................................................... 6
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9
 Kesimpulan ............................................................................................................. 9
 Saran ....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

 Latar Belakang
Pada era kompetitif, semua negara berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikannya,
karena kualitas pendidikan merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan masyarakat
pada suatu negara. Melalui pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya
manusia yang lebih berkualitas yang mampu mengelola sumber daya alam secara efektif dan
efisien. Dengan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, produtivitas negara akan
meningkat, dan pada akhirnya diharapkan akan mampu meningkatkan daya saing dan
kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang dilaksanakan secara
dinamis dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan berbagai
faktor yang berkaitan dengannya, dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien. Program peningkatan kualitas pendidikan adalah tercapainya tujuan pendidikan nasional
secara substantif, yang diwujudkan dalam kompetensi yang utuh pada diri peserta didik, meliputi
kompetensi akademik atau modal intelektual, kompetensi sosial atau modal sosial dan
kompetensi moral atau modal moral.

Evaluasi dan penilaian mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah


keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu. Adapun perbedaannya
terletak pada konteks penggunaannya. Penilaian (assessment) digunakan dalam konteks yang
lebih sempit dan biasanya dilaksanakan secara internal, yakni oleh orang-orang yang menjadi
bagian atau terlibat dalam sistem yang bersangkutan, seperti guru menilai hasil belajar murid,
atau supervisor menilai guru. Baik guru maupun supervisor adalah orang-orang yang menjadi
bagian dari sistem pendidikan. Adapun evaluasi digunakan dalam konteks yang lebih luas dan
biasanya dilaksanakan secara eksternal, seperti konsultan yang disewa untuk mengevaluasi suatu
program, baik pada level terbatas maupun pada level yang luas.

Dengan evaluasi, maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan
evaluasi pula orang dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk
berubah menjadi lebih baik ke depan. Tanpa evaluasi, orang tidak bisa mengetahui seberapa jauh

1
keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula tidak akan ada perubahan menjadi lebih baik.
Melalui evaluasi orang akan mengetahui sampai sejauh mana penyampaian pembelajaran atau
tujuan pendidikan atau sebuah program dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

 Rumusan Masalah
1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran?
2. Fungsi Dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran?
3. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran?
4. Prinsip-Prinsip Umum Evaluasi Dalam Pembelajaran?
5. Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran?
 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Evaluasi Pembelajaran.
2. Untuk Mengetahui Fungsi Dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran.
3. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran.
4. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Umum Evaluasi Dalam Pembelajaran.
5. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

 Pengertian Evaluasi Pembelajaran


secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris: evaluation; dalam bahasa Arab:
Al-Taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti: penilaian. Akar katanya adalah: value; dalam bahasa
Arab: Al-Qimah; dalam bahasa Indonesia berarti: nilai. James and Roffe dalam Sharon, dkk
(2010) berpendapat bahwa “evaluation is comparing the actual and real with the predicted or
promised” dimana perlu adanya renungan atas apa yang dicapai dalam perbandingannya dengan
apa yang diharapkan. Definisi ini juga menggaris bawahi evaluasi bersifat potensial subjektif,
dimana individu yang berbeda cenderung memiliki harapan yang beragam. Dalam kegiatan
evaluasi pembelajaran, ada tiga hal yang saling berkaitan yaitu evaluasi, pengukuran dan tes.
Menurut Gronlund dalam Toto dan Cepi (2011:165) evaluasi adalah suatu proses yang sistematis
dari pengumpulan, analisis, dan inerpretasi informasi/data untuk menentukan sejauh mana siswa
telah mencapai tujuan pembelajaran. Pengukuran adalah adalah suatu proses yang menghasilkan
gambaran berupa angka-angka mengenai tingkatan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh individu
(siswa). Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis untuk mengukur suatu sampel
perilaku.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi lebih bersifat
komprehensif yang di dalamnya meliputi pengukuran, dan tes sebagai suatu alat untuk
melaksanakan pengukuran itu sendiri. Keputusan evaluasi (value judgement) tidak hanya
didasarkan pada hasil pengukuran (quantitative description), dapat pula didasarkan pada hasil
pengamatan (qualitative description). Baik yang didasarkan pada hasil pengukuran maupun
bukan pengukuran, pada akhirnya menghasilkan keputusan nilai tentang suatu objek yang dinilai.

 Fungsi Dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran


Jika ingin melakukan kegiatan evaluasi, maka guru harus mengetahui dan memahami
terlebih dahulu tentang tujuan dan fungsi evaluasi. Bila tidak, maka guru akan mengalami
kesulitan merencanakan dan melaksanakan evaluasi. Fungsi utama evaluasi dalam pembelajaran
dapat dikelompokkan ke dalam empat fungsi, yaitu :
a. Fungsi formatif

3
Evaluasi dapat memberikan umpan balik bagi guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses
belajar mengajar dan mengadakan program remedial bagi siswa yang belum menguasai
sepenuhnya materi yang dipelajari.
b. Fungsi sumatif
Evaluasi dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, menentukan
angka nilai sebagai bahan keputusan kenaikan kelas Adan laporan perkembangan belajar
siswa serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
c. Fungsi diagnostik
Evaluasi dapat mengetahui latar belakang siswa (psikologis, fisik dan lingkungan) yang
mengalami kesulitan belajar.
d. Fungsi seleksi dan penempatan
Yaitu hasil evaluasi dapat dijadikan dasar untuk menyeleksi dan menempatkan siswa sesuai
dengan minat dan kemampuan.
Evaluasi menurut syarat-syarat psikologis bertujuan agar guru mengenal siswa selengkap
mungkin dan agar siswa mengenal dirinya seutuhnya. Di samping itu evaluasi juga berguna
untuk mempertinggi hasil pengajaran, karena itu evaluasi tidak bisa dipisahkan dari belajar dan
mengajar, dan intinya adalah evaluasi belajar dengan tujuan untuk memperbaikinya. Evaluasi
harus dilakukan oleh semua yang bersangkutan, bukan hanya guru tetapi juga siswa. Maka
tujuan evaluasi pembelajaran meliputi:
a. Untuk melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar mengajar
b. Untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru
c. Untuk memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan program belajar mengajar
d. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama kegiatan belajar
dan mencarikan jalan keluarnya untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar
yang tepat sesuai dengan kemampuannya.

 Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran


Ruang lingkup evaluasi pembelajaran mencakup semua aspek pembelajaran, baik dalam
domain kognitif, afektif maupun psikomotor. Peserta didik yang memiliki kemampuan kognitif
yang baik belum tentu dapat menerapkannya dengan baik dalam memecahkan permasalahan
kehidupan. Untuk memahami lebih jauh tentang klasifikasi domain hasil belajar, Anda dapat

4
mengikuti pendapat yang dikemukakan Benyamin S.Bloom, dkk., yang mengelompokkan hasil
belajar menjadi tiga bagian, yaitu domain kognitif, doman afektif, dan domain psikomotor.
Domain kognitif merupakan domain yang menekankan pada pengembangan kemampuan dan
keterampilan intelektual. Domain afektif adalah domain yang berkaitan dengan pengembangan
perasaan, sikap, nilai dan emosi, sedangkan domain psikomotor berkaitan dengan kegiatan
keterampilan motorik.

a) Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Dalam Perspektif Domain Hasil Belajar.


Menurut Benyamin S.Bloom, dkk (1956) hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga
domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa
jenjang kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai
dari hal yang mudah sampai dengan hal yang sukar, dan mulai dari hal yang konkrit sampai
dengan hal yang abstrak.
b) Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Dalam Perspektif Sistem Pembelajaran.
Ruang lingkup evaluasi pembelajaran hendaknya bertitik tolak dari tujuan evaluasi
pembelajaran itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar apa yang dievaluasi relevan dengan apa
yang diharapkan. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan
efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media,
sumber belajar, lingkungan, guru dan peserta didik serta sistem penilaian itu sendiri.

 Prinsip-Prinsip Umum Evaluasi Dalam Pembelajaran


Prinsip-Prinsip evaluasi dalam pembelajaran sangat diperlukan sebagai panduan dalam
prosedur pengembangan evaluasi, karena jangkauan sumbangan evaluasi dalam usaha perbaikan
pembelajaran sebagian ditentukan oleh prinsip-prinsip yang mendasari pengembangan dan
pemakaiannya. Sekaitan dengan prinsip-prinsip penilaian tersebut, ada 4 prinsip penilaian, yaitu
tes hasil belajar hendaknya: (1) mengukur hasil-hasil belajar yang telah ditentukan dengan jelas
dan sesuai dengan tujuan pembelajaran; (2) mengukur sampel yang representatif dari hasil
belajar dan bahan-bahan yang tercakup dalam pengajaran; (3) mencakup jenis-jenis
pertanyaan/soal yang paling sesuai untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan; (4)
direncanakan sedemikian rupa agar hasilnya seesuai dengan yang akan digunakan secara khusus,

5
(5) dibuat dengan reliabilitas yang sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati, dan 6)
dipakai untuk memperbaiki hasil belajar.
Selain hal-hal diatas, evaluasi hasil belajar hendaknya: (a) dirancang sedemikian rupa
sehingga jelas abilitas yang harus dinilai, materi evaluasi, alat evaluasi, dan interpretasi hasil
evaluasi; (b) menjadi bagian yang integral dari proses belajar mengajar; (c) agar hasilnya
obyektif, evaluasi harus menggunakan berbagai alat evaluasi dan sifatnya komprehensif; (d)
diikuti dengan tindak lanjutnya. Dari segi yang lain, prinsip-prinsip evaluasi dalam pembelajaran
meliputi: (a) prinsip keterpaduan; (b) prinsip cara belajar siswa aktif; (c) prinsip kontinuitas; (d)
prinsip koherensi; (e) prinsip keseluruhan; (f) prinsip pedagogis; (g) prinsip diskriminalitas; dan
(h) prinsip akuntabilitas.
Tujuan pokok evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui efektivitas prosees belajar
mengajar yang telah dilaksanakan. Indikator keefektifan itu dapat dilihat dari perubahan tingkah
laku yang terjadi pada peserta didik. perubahan tingkah laku yang terjadi dibandingkan dengan
perubahan perubahan tingkahlaku yang diharapkan sesuai dengan tujuan dan isi program
pembelajaran. Oleh karena itu, instrumen evaluasi harus dikembangkan bertitik tolak pada tujuan
dan isi program, sehingga bentuk dan format tes yang dikembangkan sesuai dengan tujuan dan
karakteristik bahan ajar serta proporsinya sesuai dengan kelulusan dan kedalaman materi
pelajaran yang diberikan. Disamping itu, hasil evaluasi harus dianalisis dan ditafsirkan secara
hati-hati sehingga informasi yang diperoleh betul-betul akurat mencerminkan keadaan siswa
secara objektif.
Informasi yang objektif dapat dijadikan bahan masukan untuk perbaikan proses dan
program selanjutnya. Evaluasi dalam pembelajaran tidak semata-mata untuk menentukan rating
siswa, melainkan juga harus dijadikan sebagai teknik atau cara pendidikan. Sebagai teknik atau
alat pendidikan, evaluasi pembelajaran harus dikembangkan secara terlaksana dan terintegrasi
dalam program pembelajaran, dilakukan secara kontinu, mengandung unsur pedagogis, dan
dapat lebih mendorong siswa aktif belajar.

 Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran


Unsur pokok dalam evaluasi pembelajaran adalah: (a) objek yang akan dievaluasi, (b)
kriteria sebagai pembanding, dan (c) keputusan (judgment). Objek evaluasi dalam pelajaran
meliputi isi program pembelajaran, tingkat efesiensi dan efektivitas pelaksanaan program, dan

6
tingkat keberhasilan program pembelajaran (output program). Kemudian kriteria sebagai
pembanding meliputi kriteria internal (relatif) dan kriteria eksternal (mutlak/absolut). Kriteria
yang bersifat relatif menggambarkan posisi objek yang dinilai ditinjau dari kriteria yang telah
ditentukan sebelumnya.
Keputusan (judgement) merupakan hasil pertimbangan atau perbandingan antara objek
yang dinilai berdasarkan hasil pengukuran terhadap objek tersebut dengan kriteria yang telah
ditentukan sebelumnya. Judgement hasil evaluasi ini bersifat kualitatif. Evaluasi pembelajaran
harus memenuhi persyaratan teknis yang memadai agar informasi yang diperoleh benar-benar
akurat, sehingga keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan data itu tepat. Persyaratan
umum yang harus dipenuhi dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (a) validalitas, yaitu dapat
memngukur karakteristik perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran; (b)
reliabilitas, yaitu menunjukkan keajegan gambaran hasil yang diperoleh meskipun dilakukan
beberapa kali evaluasi; (c) objektifitas, yaitu hasil penilaian mencerminkan kondisi kemampuan
siswa sebagaimana adanya dan tidak terpengaruh oleh unsur-unsur subjektivitas penilai; (d)
representatif, yaitu adanya keseimbangan dan keterwakilan setiap tujuan dan pokok materi
pembelajaran yang diujikan; (e) fairness, yaitu mengemukakan perssoalan-persoalan dengan
wajar, tidak bersifat jebakan dan tidak mengandung kata-kata yang bersifat menjebak; (f)
praktis, yaitu efektif dan efesien, mudah dilaksanakan, diolah, dan ditafsirkan.
Menurut fungsinya, evaluasi dibedakan kedalam empat jenis, yaitu: formatif, sumatif,
diagnostik, dan penempatan. Evaluasi formatif menekankan pada upaya perbaikan proses
pembelajaran. Evaluasi sumatif lebih menekankan kepada penetapan tingkat keberhasilan belajar
setiap siswa yang dijadikan dasar dalam penentuan nilai, dan/atau kenaikan dan kelulusan siswa.
Evaluasi diagnostik menekankan pada upaya memahami kesulitan siswa dalam belajar,
sedangkan evaluasi penempatan menekankan pada upaya untuk menyelaraskan antara program
dan proses pembelajaran dengan karakteristik kemampuan siswa.
Menurut caranya, evaluasi dibedakan atas dua jenis, yaitu: evaluasi kuantitatif dan evaluasi
kualitatif. Evaluasi kualitatif biasanya lebih bersifat subjektif dibandingkan dengan evaluasi
kuantitatif. Penilaian kuantitatif biasanya dinyatakan dalam bentuk angka-angka, sedangkan
evaluasi kualitatif dinyatakan dengan ungkapan seperti “sangat baik, bak, cukup, kurang, sangat
kurang” atau “sangat memuaskan, memuaskan, kurang memuaskan, dan tidak memuaskan”.
Evaluasi kuantitatif biasanya dilakukan apabila guru ingin memberikan nilai akhir terhadap hasil

7
belajar siswanya. Sedangkan evaluasi kualitatif dilakukan apabila guru ingin memperbaiki hasil
belajar siswanya.

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai pembelajaran yang
dilaksanakan, dengan melalui kegiatan pengukuran dan penilaian pembelajaran. Pengukuran
yang dimaksud adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan pembelajaran dengan ukuran
keberhasilan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif, sedangkan penilaian yang
dimaksud adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan pembelajaran secara kualitatif.
Evaluasi merupakan sarana untuk mendapatkan informasi yang diperoleh dari proses
pengumpulan dan pengolahan data.
Selain itu, evaluasi tentu saja dapat membantu pendidik untuk mengetahui kemampuan-
kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Dengan mengetahui kemampuan-kemampuan siswa
tersebut, pendidik dapat mengetahui dan sekaligus membimbing peserta didik yang masih kurang
mampu memahami materi pelajaran yang telah mereka ajarkan. Terdapat beberapa prinsip-
prinsip, ruang lingkup, jenis-jenis, dan bentuk evaluasi pembelajaran yang dapat dilakukan dan
diperhatikan oleh pendidik dalam melakukan evaluasi pembelajaran.

Saran
1. Hendaknya seorang tenaga pengajar dapat mengaplikasikan evaluasi terhadap kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan di suatu lembaga pendidikan karena dengan adanya evaluasi ini
akan dapat menunjang kualitas dan mutu pendidikan kita.
2. Sebagaimana evaluasi hasil belajar dan pembelajaran yang telah diuraikan diatas sangatlah
penting karena dengan adanya hal tersebut  kita dapat belajar bagaimana cara mengevalausi
dari kegiatan belajar mengajar  apakah sudah dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Dalam melakukan evaluasi pembelajaran, sebaiknya diperhatikan syarat-syarat dalam
penyusunan evaluasi pembelajaran tersebut serta memilih teknik evaluasi pembelajaran yang
sesuai agar hasil yang diinginkan sesuai.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran. E-book tersedia:


[http://winarno.staff.iainsalatiga.ac.id/wp-content/uploads/sites/25/2013/01/34-Evaluasi-
Pembelajaran.pdf]
Bloom, B.S. et.al. (1981). Evaluation to Improve Learning. New York: McGraw-Hill
Mavin, Sharon dkk. (2010). The Evaluation of Learning and Development in the Workplace: A
Review of the Literature
Sudijono, Anas. (1995). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Stufflebeam, D.L. et.al. (1977). Educational Evaluation and Decision Making. Illinois:F.E.
Peachock Publisher. Inc
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

10

Anda mungkin juga menyukai