Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANGGARAN PEMERINTAHAN

Disusun Oleh :
1. Agus Nisanto 1901100084
2. Ummi Nurzannah Dalimunthe 1901100234
3. Riski Darmayanti Siregar 1901100132
4. Reza Valevi 1901100099

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS LABUHANBATU
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Anggaran
Pemerintahan”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada seluruh orang yang berperan dalam
pembuatan makalah ini dan kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
 Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
 Pengertian Dan Perkembangan Sistem Anggaran Pemerintahan............................ 3
 Fungsi Anggaran Pemerintah.................................................................................. 5
 Prinsip-Prinsip Anggaran Pemerintah..................................................................... 5
 Proses Penyusunan Anggaran.................................................................................. 6
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9
 Kesimpulan ............................................................................................................. 9
 Saran ....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

 Latar Belakang
Anggaran atau budget adalah satu rencana kerja untuk suatu periode yang akan datang
yang telah dinilai dengan uang. Anggaran Pemerintah adalah berisi dokumen pemerintah yang
menyajikan data penerimaan dan pengeluaran pemerintah untuk tahun finansial tertentu yang
diluluskan oleh legislatur, diterima oleh Presiden dan disajikan oleh Menteri Keuangan.
Dokumen ini memperhitungkan penerimaan dan pengeluaran Pemerintah yang telah diantisipasi
untuk tahun finansial yang sedang berjalan. Anggaran pemerintah merupakan dokumen formal
hasil kesepakatan antara eksekutif dan legislatif tentang belanja yang ditetapkan untuk
melaksanakan kegiatan pemerintah dan pendapatan yang diharapkan untuk menutup keperluan
belanja tersebut atau pembiayaan yang diperlukan bila diperkirakan akan terjadi defisit atau
surplus.
Anggaran Pemerintah merupakan motor penggerak yang digunakan oleh pemerintah dalam
menjalankan roda pemerintahan. Dalam anggaran terdapat dokumen yang menunjukkan kondisi
atau keadaan keuangan suatu organisasi (keluarga, perusahaan, pemerintah) yang menyajikan
informasi mengenai pendapatan, pengeluaran, aktivitas dan tujuan yang hendak dicapai.
Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan
manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu
tertentu di masa yang akan datang.Di dalam Realisasi Anggaran terdapat proses pelaksanaan
yang telah direncanakan dan dianggarkan oleh organisasi baik keluarga, perusahaan atau
pemerintah.
Dalam suatu lembaga baik pemerintah maupun daerah dalam melakukan kegiatan harus
menyusun anggaran atau budget sebagai alat perencanaan dan pengendalian setiap kegiatannya.
Istilah Anggaran ada tiga yakni Budget, Bouge/ Bougette dan Begrooting. Istilah Begrooting
yang berarti anggaran pernah juga pernah berlaku di Indonesia secara resmi pada jaman Hindia –
Belanda. Namun sejak proklamasi 17 Agustus 1945, istilah begrooting berubah menjadi “
Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah “ dan dipakai secara resmi serta tercantum dalam
Pasal 23 Ayat 1 UUD 1945.

1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah adalah anggaran Pemerintah pada suatu
tahun secara sederhana bisa diibaratkan dengan anggaran rumah tangga ataupun anggaran
perusahaan yang memiliki dua sisi, yaitu sisi penerimaan dan sisi pengeluaran. Anggaran
Pendapatan dan Belanja Pemerintah adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan Pemerintah
yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

 Rumusan Masalah
1. Pengertian Dan Perkembangan Sistem Anggaran Pemerintahan?
2. Fungsi Anggaran Pemerintah?
3. Prinsip-Prinsip Anggaran Pemerintah?
4. Proses Penyusunan Anggaran?
 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dan Perkembangan Sistem Anggaran Pemerintahan.
2. Untuk Mengetahui Fungsi Anggaran Pemerintah.
3. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Anggaran Pemerintah.
4. Untuk Mengetahui Proses Penyusunan Anggaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

 Pengertian Dan Perkembangan Sistem Anggaran Pemerintahan


Anggaran merupakan salah satu bagian dari proses pengendalian manajemen yang berisi
rencana tahunan yang dinyatakan secara kuantitatif, diukur dalam satuan moneter. Anggaran
merupakan taksiran sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan program kerja. Anggaran
Pemerintah adalah suatu pernyataan tentang perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang
diharapkan akan terjadi dalam suatu periode di masa depan, serta data dari pengeluaran dan
penerimaan yang sungguh-sungguh terjadi di masa yang lalu”. Anggaran Pemerintah, gambaran
dari kebijaksanaan pemerintah yang dinyatakan dalam ukuran uang, berupa kebijaksanaan
pengeluaran untuk periode di masa depan maupun penerimaan untuk menutup pengeluaran
pemerintah tersebut. Dari anggaran Pemerintah dapat diketahui realisasi pelaksanaan
kebijaksanaan pemerintah di masa lalu. Dapat diketahui pula tercapai atau tidaknya serta maju
atau mundurnya kebijaksanaan yang hendak dicapai. Anggaran Pemerintah bukan hanya sekadar
laporan keuangan, namun juga laporan kebijakan yang diambil. Anggaran Pemerintah
menggambarkan suatu dokumen politik Pemerintah.
Perencanaan merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari proses manajemen
organisasi. Demikian juga, anggaran mempunyai posisi yang penting. Anggaran mengungkapkan
apa yang dilakukan di masa mendatang. Anggaran dapat diinterpretasikan sebagai paket
pernyataan perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau
beberapa periode mendatang. Di dalam tampilannya, anggaran selalu menyertakan data
penerimaan dan pengeluaran yang terjadi di masa lalu. Anggaran merupakan suatu rencana kerja
yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran
yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun.
Anggaran Pemerintah merupakan salah satu alat politik fiskal untuk mempengaruhi arah
dan percepatan pendapatan nasional. Adapun mengenai anggaran yang akan digunakan
tergantung pada keadaan ekonomi yang dihadapi. Dalam keadaan ekonomi yang normal
dipergunakan anggaran Pemerintah yang seimbang, kemudian dalam keadaan ekonomi yang
deflasi biasanya dipergunakan anggaran Pemerintah yang defisit dan sebaliknya dalam keadaan
ekonomi yang inflasi dipergunakan anggaran Pemerintah yang surplus.

3
Umumnya anggaran Pemerintah dapat diklasifikasikan atas 2 kategori:
1. Anggaran Berimbang (Balanced Budgeting) Anggaran berimbang disusun sedemikian
rupa sehingga setiap pengeluaran pemerintah dapat dibiayai oleh penerimaan dari
sektor pajak atau sejenisnya, yaitu suatu kondisi dimana penerimaan pemerintah sama
dengan pengeluaran pemerintah.
2. Anggaran Tidak Seimbang (Unbalanced Budgeting) Anggaran tidak seimbang terdiri
dari anggaran surplus dan anggaran defisit. Anggaran surplus yaitu pengeluaran lebih
kecil dari penerimaan sedangkananggaran defisit yaitu pengeluaran lebih besar dari
penerimaan. Anggaranbelanja yang tidak seimbang biasanya akan mempunyai
pengaruh yangberlipat ganda terhadap pendapatan nasional.
Sistem anggaran negara saat ini terdiri dari 2 (dua) komponen utama:
1. Anggaran untuk pemerintah pusat yang dibagi dalam:
a. Anggaran rutin yang besarnya kira-kira 62 persen dari total pengeluaran meliputi:
belanja pegawai, belanja barang dan subsidi (BBM dan bukan BBM).
b. Anggaran pembangunan yang besarnya kira-kira 14 persen dari total pengeluaran
meliputi pembiayaan rupiah dan pembiayaan proyek. Untuk anggaran pembangunan,
peranan dana yang berasal dari negara-negara donatur saat ini masih cukup besar.
2. Anggaran belanja untuk daerah, yang besarnya kira-kira 24 persen dari total pengeluaran.
Anggaran ini terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), dan
Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana tersebut di transfer ke pemerintah daerah baik
provinsi, kabupaten maupun kota.
Pemerintah telah menerapkan pendekatan anggaran berbasis kinerja, anggaran terpadu dan
kerangka pengeluaran jangka menengah pada tahun anggaran 2005 dan 2006. Ternyata masih
banyak kendala yang dihadapi, terutama karena belum tersedianya perangkat peraturan
pelaksanaan yang memadai, sehingga masih banyak terjadi multi tafsir dalam implementasi di
lapangan. Dalam periode itu pula telah dikeluarkan berbagai peraturan pemerintah, peraturan
menteri keuangan. Sistem perencanaan anggaran negara pada saat ini telah mengalami
perkembangan dan perubahan sesuai dengan dinamika manajemen sektor publik dan tuntutan
yang muncul di masyarakat, yaitu sistem penganggaran dengan pendekatan New Public
Management (NPM).

4
 Fungsi Anggaran Pemerintah
Anggaran yang dimiliki oleh suatu negara mengandung tiga fungsi fiskal utama yaitu:
1. Fungsi Alokasi
Pemerintah mengadakan alokasi terhadap sumber-sumber dana untuk mengadakan
barang-barang kebutuhan perseorangan dan sarana yang dibutuhkan untuk kepentingan
umum. Semuanya itu diarahkan agar terjadi keseimbangan antara uang beredar dan
barang serta jasa dalam masyarakat.
2. Fungsi Distribusi
Pemerintah melakukan penyeimbangan, menyesuaikan pembagian pendapatan dan
mensejahterahkan masyarakat.
3. Fungsi Stabilitas
Pemerintah meningkatkan kesempatan kerja serta stabilitas harga barang-barang
kebutuhan masyarakat dan menjamin selalu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
mantap.

 Prinsip-Prinsip Anggaran Pemerintah


Prinsip-prinsip dalam anggaran negara:
1. Demokratis, mengandung makna bahwa anggaran negara (di pemerintahan Pusat
maupun di pemerintahan Daerah), baik yang berkaitan dengan pendapatan maupun
yang berkaitan dengan pengeluaran, harus ditetapkan melalui suatu proses yang
mengikutsertakan sebanyak mungkin unsur masyarakat selain harus dibahas dan
mendapatkan persetujuan dari lembaga perwakilan rakyat.
2. Adil, berarti bahwa anggaran negara haruslah diarahkan secara optimum bagi
kepentingan orang banyak dan secara proporsional, dialokasikan bagi semua kelompok
dalam masyarakt sesuai dengan kebutuhannya.
3. Transparan, yaitu proses perencanaan, pelaksanaan serta pertanggung jawaban
anggaran negara harus diketahui tidak saja oleh wakil rakyat, tetapi juga oleh
masyarakat umum.
4. Bermoral Tinggi, berarti pengelolaan keuangan negara harus berpegang kepada
peraturan perundangan yang berlaku, dan juga senantiasa mengacu pada etika dan
moral yang tinggi.

5
5. Berhati-hati, berarti pengelolaan anggaran negara harus dilakukan secara berhati-hati,
karena jumlah sumber daya yang terbatas dan mahal harganya. Hal ini semakin terasa
penting jika dikaitkan dengan unsur hutang negara.
6. Akuntabel, berarti bahwa pengelolaan keuangan negara haruslah dapat dipertanggung
jawabkan setiap saat secara intern maupun ekstern kepada rakyat.
Kebanyakan sektor publik melakukan pembedaan krusial antara tambahan modal dan
penerimaan, serta tambahan pendapatan dan pengeluaran. Dampaknya adalah pemisahan
penyusunan anggaran tahunan dan anggaran modal tahunan. Jenis anggaran sektor publik adalah:
1. Anggaran Negara dan Daerah APBN/APBD (Budget of State).
2. Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan (RKAP), yaitu anggaran usaha setiap
BUMN/BUMD serta badan hukum publik atau gabungan publik-swasta.

 Proses Penyusunan Anggaran


Penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang berbeda antara sektor swasta dengan
sektor pemerintah, termasuk diantaranya pemerintah daerah. Pada sektor swasta, anggaran
merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik, namun sebaliknya pada
sektor pemerintahan atau publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untuk
dikritik dan didiskusikan dengan tujuan untuk mendapatkan masukan. Anggaran sektor publik
merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-
program yang dibiayai dari uang public.
Penentuan tujuan merupakan langkah awal dalam suatu perencanaan yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan. Dengan perencanaan yang baik, perusahaan dapat mengantisipasi
kemungkinan akan timbulnya masalah yang dapat mengakibatkan penggunaan sumber daya
kurang efektif dan efisien yang akhirnya dapat berujung pada kerugian perusahaan. Perencanaan
merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan di
masa datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Penganggaran sebagai suatu sistem adalah suatu proses yang mengatur penyusunan
dokumen anggaran. Di Indonesia dibedakan menjadi dua jenis dokumen,yaitu:
1. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).
2. Rencana Dana Pengeluaran Bendahara Umum (RDP-BUN)

6
Proses penganggaran merupakan uraian mengenai proses dan mekanisme
penganggarannya dimulai dari Pagu Indikatif sampai dengan penetapan Pagu Alokasi
Anggaran yang bersifat final. Sitem penganggaran ini harus dipahami secara baik dan
benar oleh pemangku kepentingan (stakeholder) agar dapat dihasilkan APBN yang
kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.
Proses penyiapan penganggaran (budget preparation) mengatur tiga hal pokok, yaitu:
1. Pendekatan penyusunan anggaran.
2. Klasifikasi anggaran.
3. Proses Penganggaran.
Terdapat tiga pendekatan penyusunan anggaran, yaitu:
1. Pendekatan Penganggaran Terpadu
Penganggaran terpadu merupakan unsur yang paling mendasar bagi penerapan
pendekatan penyusunan anggaran lainnya. Dengan kata lain bahwa pendekatan anggaran
terpadu merupakan kondisi yang harus mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan
penganggaran di lingkungan K/L untuk menghasilkan dokumen RKA-K/L dengan
klasifikasi anggaran menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja agar tidak terjadi
duplikasi dalam penyediaan dana untuk K/L baik yang bersifat investasi ataupun
keperluan biaya operasional.
2. Pendekatan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)
Pendekatan PBK memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dan kinerja yang
diharapkan, serta memperhatikan efisiensi dalam pencapaian kinerja tersebut.
3. Pendekatan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)
KPJM merupakan pendekatan penyusunan anggaran berdasarkan kebijakan, dengan
pengambilan keputusan yang menimbulkan implikasi anggaran dalam jangka waktu lebih
dari 1 (satu) tahun anggaran. Tahapan proses penyusunan perencanaan jangka menengah:
a. Penyusunan proyeksi atau rencana ekonomi makro untuk jangka menengah;
b. Penyusunan proyeksi/target-target fiskal (tax ratio, defisit dan rasio utang pemerintah)
jangka menengah;
c. Rencana kerangka anggaran (penerimaan, pengeluaran dan pembiayaan) jangka
menengah yang menghasilkan pagu total belanja pemerintah.
Siklus Penyusunan Anggaran terdapat empat siklus :

7
1. Penyusunan Anggaran Negara yaitu Kepala Pemerintah memberikan batasan atau
kebijakan umum yang akan ditempuh pada periode anggaran berikutnya.
2. Persetujuan Legislatif yaitu Lembaga Legislatif pembahasan guna memperoleh
pertimbangan untuk menyetujui atau menolak anggaran tersebut.
3. Pelaksanaan Anggaran yaitu Anggaran yang telah disetujui pada tahapan sebelumnya
mulai dilaksanakan oleh pihak eksekutif organisasi atau pelaksanaan anggaran lainnya.
4. Pelaporan dan Audit yaitu Realisasi anggaran akan dilaporkan dan diperbandingkan
secara periodik dengan anggaran yang telah disetujui sebelumnya.
Fungsi anggaran di lingkungan pemerintah mempunyai pengaruh penting dalam akuntansi
dan pelaporan keuangan,antara lain karena:
 Anggaran merupakan pernyataan kebijakan publik.
 Anggaran merupakan target fiskal yang menggambarkan keseimbangan antara belanja,
pendapatan, dan pembiayaan yang diinginkan.
 Anggaran menjadi landasan pengendalian yang memiliki konsekuensi hukum.
 Anggaran memberi landasan penilaian kinerja pemerintah.

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Anggaran atau budget adalah satu rencana kerja untuk suatu periode yang akan datang
yang telah dinilai dengan uang. Anggaran Pemerintah adalah berisi dokumen pemerintah yang
menyajikan data penerimaan dan pengeluaran pemerintah untuk tahun finansial tertentu yang
diluluskan oleh legislatur. Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait
dengan harapan manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam
jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.Di dalam Realisasi Anggaran terdapat proses
pelaksanaan yang telah direncanakan dan dianggarkan oleh organisasi baik keluarga, perusahaan
atau pemerintah.
Anggaran Pemerintah merupakan salah satu alat politik fiskal untuk mempengaruhi arah
dan percepatan pendapatan nasional. Adapun mengenai anggaran yang akan digunakan
tergantung pada keadaan ekonomi yang dihadapi. Dalam keadaan ekonomi yang normal
dipergunakan anggaran Pemerintah yang seimbang, kemudian dalam keadaan ekonomi yang
deflasi biasanya dipergunakan anggaran Pemerintah yang defisit dan sebaliknya dalam keadaan
ekonomi yang inflasi dipergunakan anggaran Pemerintah yang surplus.

Saran
Dalam merencanakan suatu anggaran untuk merealisasikan progam-progam atau kebijakan
yang dibuat oleh instansi, tidak terlepas dari kebijakan pengelolaan keuangan daerah yang
didalamnya terdapat kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang dilakukan yang bertumpu
padaefisiensi dan akuntabilitas seperti halnya tercantum dalam Undang-undang No. 9 Tahun
2015 tersebut bertumpu pada upaya peningkatan efisiensi, dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan publik khususnya dalam perencanaan anggaran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Syukriy, and Abdul Halim. "Studi atas belanja modal pada anggaran pemerintah
daerah dalam hubungannya dengan belanja pemeliharaan dan sumber pendapatan." Jurnal
Akuntansi Pemerintah 2 (2006): 17-32.
Mirza, Rifka Amalia, and Abdul ROHMAN. Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Pusat
Tahun 2005 Sampai Tahun 2010. Diss. Fakultas Ekonomika dan Bisnis, 2012.
Asmadewa, Indra. Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan implementasi anggaran
berbasis kinerja:: Studi pada pemerintah pusat. Diss. Universitas Gadjah Mada, 2007.
Adi, Priyo Hardi, and Puspa Dewi Ekaristi. "Fenomena Ilusi Fiskal Dalam Kinerja Anggaran
Pemerintah Daerah." Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia 6.1 (2009): 1.

10

Anda mungkin juga menyukai