Anda di halaman 1dari 10

APBN DAN PERAN PEMERINTAH

OLEH KELOMPOK 2

1. YOHANES A. TUE
2. SILVIANUS O. SERAN
3. ALBERTUS RINTO
4. RUT HILARIA A SERAN
5. MARIA DONATUS
6. IGNASIUS JAIK

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana
atas kasih dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “APBN dan Peran Pemerintah”
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari penyusunan maupun materinya. Oleh sebab itu penulis mengharapkan
saran dan kritik atas kesalahan dan kekurangannya dalam penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadikan
amal yang baik bagi kita semua.

Kupang , 30 November 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………….............
DAFRAR ISI……………………………………………………............
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang……………………………………………….............
1.2 Rumusan masalah……………………………………………...........
1.3 Tujuan penulisa………………………………………………...........
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Teoritis APBN dan Pemerintah..............................................
2.2 Potret Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) Indonesia...............................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN……………………………………………...............
3.2 SARAN...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA………………………………………...................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan alat
utama pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya dan sekaligus alat
pemerintah untuk mengelola perekonomian negara. Sebagai alat pemerintah
APBN bukan hanya menyangkut keputusan ekonomi, namun juga
menyangkut keputusan politik. Dalam konteks ini, DPR dengan hak legislasi,
penganggaran, dan pengawasan yang dimilikinya perlu lebih berperan dalam
mengawal APBN sehingga benar-benar dapat secara efektif menjadi
instrumen untuk mensejahterakan rakyat dan mengelola perekonomian negara
dengan baik.
Penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang berbeda antara
sektor swasta dengan sektor pemerintah, termasuk diantaranya pemerintah
daerah. Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia
perusahaan yang tertutup untuk publik, namun sebaliknya pada sektor
pemerintahan atau publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik
untuk dikritik dan didiskusikan dengan tujuan untuk mendapatkan masukan
(Mediaty dan Syarifudin, 2010). Anggaran sektor publik merupakan
instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan
program-program yang dibiayai dari uang publik (Mardiasmo, 2005).
Penganggaran sektor publik terkait dalam proses penentuan jumlah alokasi
dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Tahap
penganggaran menjadi sangat penting, karena anggaran yang tidak efektif dan
tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang
telah disusun (Mediaty dan Syarifudin, 2010).
1.2. Rumusan Masalah
 Bagaimaa Konsep Teoritis APBN dan Pemerintah
 Bagaimana Potret Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Indonesia
1.3. Tujuan Penulisan
 Untuk megetahui Konsep Teoritis APBN dan Pemerintah
 Untuk mengetahui Potret Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Teoritis APBN dan Pemerintah


1. Pengertian dan Dasar Hukum APBN
Menurut UU No. 17 Tahun 2003 APBN adalah rencana keuangan
pemerintah yang di setujui oleh para dewan perwakilan rakyat. Dasar
hukum penyusunan APBN adalah :
a. UUD 1945 pasal 23 ayat 1 yang menyatakan anggaran pendapatan
dan belanja
b. UU No. 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara.
c. UU No. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pemeirntah
pusat dan daerah.
2. Fungsi APBN
APBN merupakan instrument untuk mengatur pengeluaran dan
pendapatan Negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiaatan
pemerintahan dan pembangunan mencapai pertumbuhan ekonomi,
menigkatkan pendapatan nasional, mencapai stabilitas perekonomian
dan menentukan arah serta perioritas pembangunan secara umum.
APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaa, pengawasan, alokasi,
distribusi dan satbilisasi.
a. Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran Negara menjadi
dasar untuk melaksanakan anggaran pendapatan dan belanja pada
tahun yang bersangkutan. Dengan demikian, pembelanjaan atau
pendapatan dapat di pertanggungjawabkan kepada rakyat.
b. Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran Negara
dapat menjadi pedoman bagi Negara untuk merencanakan kegiatan
pada tahun tersebut. Jika pembelanjaan telah direncanakan
sebelumnya, maka Negara dapat membuat rencana untuk
mendukung pembelanjaan tersebut.
c. Fungsi pengawasan, yang berarti anggaran Negara harus menjadi
pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
pemerintah Negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Jadi, akan mudah bagi rakyat untuk menilai apakah tindakan
pemerintah menggunakan uang Negara bagi keperluan tertentu
dibenarkan atau tidak.
d. Fungsi alokasi, yang berrarti bahwa anggaran Negara harus
diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan
sumberdaya serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perekonomian.
e. Fungsi distribusi, yang berarti bahwa kebijakan anggaran Negara
harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan.
3. Siklus APBN
Siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah
serangkaian kegiatan dalam proses penganggaran yang dimulai ketika
anggaran negara mulai disusun hingga perhitungan anggaran disahkan
dengan Undang-Undang, Ada 5 tahapan pokok dalam satu siklus APBN
di Indonesia. Dari keliama tahapan itu, tahapan ke-2 dan ke-5
dilaksanakan bukan oleh pemerintah, dimana tahap kedua yaitu
penetapan/persetujuan APBN dilaksanakan oleh DPR (Lembaga
Legislatif) sementara tahap kelima yaitu pemeriksaan dan
pertanggungjawaban dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK). Semua tahapa lainnya dilaksanakan oleh pemerintah. Tahapan
kegiatan dalam siklus APBN adalah sebagai berikut :
Tahap penganggaran dimulai dari :
o Penyusunan kapasitas fiskal yang menjadi bahan penetapan pagu
indikatif
o Penetapan pagi indikatif
o Penetapan pagu anggaran K/L
o Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran K/L (RKA-K/L)
o Penelaahan RKA-K/L sebagai bahan penyusunan nota keuangan
dan rancangan undnag-undang tentang APBN
o Penyampaian Nota Keuangan, Rancangan APBN, dan Rancangan
UU tentang APBN kepada DPR.

2.2 . Potret Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia


1. Potret Data Penerimaan dan Pengeluaran APBN Indonesia Tahun 1998-
2014 Potret perekonomian Indonesia ditinjau dari penerimaan dan
pengeluaran APBN Pemerintah pascaorde reformasi dengan
menggunakan analisis growth and share dapat dilihat pada Tabel berikut
ini :
TABEL Data Penerimaan dan Pengeluaran APBN Indonesia Tahun
1998-2014

Berdasarkan tabel diatas terjadi penurunan yang drastis pada 116 APBN
tahun 1998-1999 akibat melandanya krisis ekonomi di indonesia yang
mengakibatkan perekonomian turun drastis dan diperparah dengan kondisi
negara yang tidak stabil, sehingga dapat dikatakan bahwa pada tahun tersebut
perekonomian indonesia sangatlah buruk dalam sejarah.
Namun, krisis ini masih berlanjut meskipun pemerintah terus berupaya
memperbaiki pasca krisis moneter pada tahun 2000-2008 karena terjadinya krisis
global. Sementara pada tahun 2009 terjadi penurunan penerimaan dari sektor
pajak dan pada tahun ini juga perekonomian Indonesia bisa disebut mulai pulih
pasca krisis global dan posisinya mulai membaik. Dari tahun 2010 terjadi
perbaikan yang menuai tren positif bagi perekonomian Indonesia hingga tahun
2013. Pada tahun 2014, perekonomian cukup stabil namun APBN selalu
mengalami deficit yang menyebabkan Indonesia harus berutang banyak ke
Lembaga Keuangan Dunia yang membuat utang-utang tersebut semakin
membengkak. Melonjaknya beban utang ini hamper seluruhnya disebabkan oleh
timbulnya utang dalam negeri yang sangat besar akibatnya upaya menyelamatkan
sector perbankan yang berantakan dilanda krisis.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Menurut UU No. 17 Tahun 2003 APBN adalah rencana keuangan
pemerintah yang di setujui oleh para dewan perwakilan rakyat.
Fungsi APBN merupakan instrument untuk mengatur pengeluaran dan
pendapatan Negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiaatan
pemerintahan dan pembangunan mencapai pertumbuhan ekonomi,
menigkatkan pendapatan nasional, mencapai stabilitas perekonomian dan
menentukan arah serta perioritas pembangunan secara umum.
Siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah
serangkaian kegiatan dalam proses penganggaran yang dimulai ketika
anggaran negara mulai disusun hingga perhitungan anggaran disahkan
dengan Undang-Undang

3.2. SARAN
Dalam makalah ini sebenarnya kami belum telalu memuat berbagai
pengetahuan, masih banyak kekurangan yang kami bahas dalam makalah
ini, oleh karena itu kami sebagi pembuat makalah meminta, jangan hanya
membaca atau berfokus pada makalah yang kami buat ini, masih banyak
referensi-referensi yang berbobot dalam menguraikan penjelasan sesuai
judul dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Modul Perekonomian Indonesia (Maryono ,SE.,Msi)

Anda mungkin juga menyukai