Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI

SEKTOR PUBLIK

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Kelompok 5
1. Lutfi Nihayatul Khusniah
(2003031021)
2. Puspa Dania (2003031035)
3. Wahyu Dwi Astuti (2003031049)
SISTEM DAN
STRUKTUR
ANGGARAN NEGARA
2

DEFINISI ANGGARAN NEGARA


Hasil dari perencanaan yang berupa daftar mengenai bermacam-macam
kegiatan terpadu, baik yang menyangkut penerimaannya maupun
pengeluarannya yang dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu
tertentu, biasanya dalam satu tahun.
Anggaran Negara dan APBN

>>Anggaran negara yang diakumulasi dalam kegiatan 1 tahun disebut


anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
>>APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara
Indonesia yang disetujui oleh dewan perwakilan rakyat. APBN berisi
daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan
pengeluaran negara selama satu tahun anggaran.
>>APBN perubahan APBN dan pertanggungjawaban APBN setiap
tahun ditetapkan dengan undang-undang.
4
Penyusunan dan pelaksanaan APBN
>>Penyusunan APBN : Pemerintah mengajukan rancangan APBN dalam bentuk RUU
tentang APBN kepada DPR. setelah melalui pembahasan, DPR menetapkan undang-
undang tentang APBN selambat-lambatnya 2 bulan sebelum tahun anggaran
dilaksanakan.

>>Pelaksanaan APBN :
>Setelah APBN ditetapkan dengan undang-undang, pelaksanaan APBN dituangkan
lebih lanjut dengan peraturan presiden.
>Berdasarkan perkembangan, di tengah-tengah berjalannya tahun anggaran, APBN
dapat mengalami revisi.
>Untuk melakukan revisi APBN, pemerintah harus mengajukan RUU perubahan
APBN untuk mendapatkan persetujuan DPR.
>Perubahan APBN dilakukan paling lambat akhir Maret, setelah pembahasan dengan
badan anggota DPR.
>Dalam keadaan darurat (misalnya terjadi bencana alam) pemerintah dapat melakukan
pengeluaran yang belum tersedia anggarannya.
5

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBN

Selambatnya 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir, presiden


menyampaikan RUU tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN kepada DPR berupa laporan keuangan yang telah diperiksa
oleh badan pemeriksaan keuangan (BPK)
6

STRUKTUR APBN
1. Belanja Negara
>>Belanja Pemerintah Pusat, adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kegiatan
pembangunan pemerintah pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah
(dikonsentrasi dan tugas pembantuan). Belanja Pemerintah Pusat dapat dikelompokkan
menjadi : belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembiayaan bunga utang, subsidi
BBM dan subsidi non-BBM, belanja hibah, belanja sosial, (termasuk penanggulangan
bencana), dan belanja lainnya.
>>Belanja Daerah adalah belanja yang dibagi-bagi ke pemerintah daerah, untuk kemudian masuk
dalam pendapatan APBD daerah yang bersangkutan. Belanja daerah meliputi : Dana Bagi
Hasil Dana alokasi umumDana alokasi khususDana otonomi khusus.
2. Pembiayaan
>>Pembiayaan dalam negeri, meliputi pembiayaan perbankan, privatisasi, serta penyertaan modal
negara.
>>Pembiayaan luar negeri, meliputi :
>Penarikan pinjaman luar negeri, terdiri atas pinjaman program dan pinjaman proyek.
>Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri, terdiri atas jatuh tempo dan moratorium.
7
FUNGSI APBN
1. Fungsi otorisasi
Anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan
dan belanja pada tahun yang bersangkutan, dengan demikian,
pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan
kepada rakyat.
2. Fungsi perencanaan
Anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk
merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu
pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara dapat
membuat rencana-rencana untuk mendukung pembelanjaan tersebut.
Misalnya, telah direncanakan dan dianggarkan akan membangun
proyek pembangunan jalan dengan nilai sekian miliar. Maka,
pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan proyek
tersebut agar bisa berjalan dengan lancar.
8
FUNGSI APBN
3. Fungsi Pengawasan
Anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk menilai apakah
tindakan pemerintah menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu
dibenarkan atau tidak.
4. Fungsi Alokasi
Anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan
pemborosan sumber daya serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perekonomian.
5. Fungsi Distribusi
Kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
6. Fungsi Stabilisasi
Anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan
keseimbangan fundamental perekonomian.
9

PRINSIP PENYUSUNAN APBN

1. 1. Hemat, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan.


2. 2. Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan.
3. 3. Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri
dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.
10

AZAS PENYUSUNAN APBN


1. 1. Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan
dalam negeri.
2. 2. Penghematan atau peningkatan efisiensi dan
produktivitas.
3. 3. Penajam prioritas pembangunan
4. 4. Menitik beratkan pada azas-azas dan undang- undang
negara.
SISTEM PENGANGGARAN

1. Sistem penganggaran tradisional


sistem penganggaran yang mencurahkan perhatiannya pada pengembangan
sistem pengawasan atas pengeluaran dan penerimaan uang.
2. Sistem penganggaran hasil karya
sistem penganggaran ini menekankan pada kegiatan rutin dan program/proyek
yang harus dilaksanakan beserta hasil yang akan dicapai.
3. Sistem penganggaran akuntabel dan profesional :
>Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan. (UU No. 17/2003/psl 3).
12

KONSEP PENYUSUNAN APBN RI

1. Konsep Anggaran Berimbang

Sebagai terjadinya perimbangan antara anggaran pengeluaran dengan anggaran


penerimaan..

2. Konsep Anggaran Dinamis

adanya peningkatan secara terus-menerus besarnya tabungan pemerintah.

3. Konsep Anggaran Fungsional

Money follow fuction (uang mengikuti fungsi dan program kegiatan).


13

SEKIAN
TRIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM WR. WB

Anda mungkin juga menyukai