Anda di halaman 1dari 26

PENGANGGARAN

SEKTOR PUBLIK
Dosen Pengampu :

Nurma Sabila Hikmayanti, M.Ak.


KELOMPOK 03 :
01 Astri Wulandari 03 Fitrian Salma Hanif R.
205221118 205221141

02 Harmanto 04 Yuana Saputri


205221120 205221157
SUB BAB PEMBAHASAN

01 02 03
Anggaran Sebagai Objek Negara Dan Pemerintah Pengertian Anggaran
Akuntansi Sektor Publik Sebagai Sasaran Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik

04 05
Fungsi Anggaran Sektor Tujuan Dan Karakteristik
Publik Anggaran Sektor Publik
01
ANGGARAN SEBAGAI
OBJEK AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
Sistem Akuntansi Keuangan Sebagai Bagian
Keterkaitan Keuangan Negara Dan
Penganggaran Sektor Publik
Daerah Dengan Akuntansi Sektor Publik

Dalam lingkup pengelolaan keuangan


Keterkaitan keuangan daerah dengan negara atau penganggaran sektor publik,
anggaran negara sangat erat karena sistem akuntansi dibutuhkan pada tahap
pengurusan keuangan negara dilaksanakan pelaksanaan, terutama pada sistem
pada pelaksanaan anggaran negara. Anggaran akuntansi keuangan sektor publik.
negara mencakup seluruh daur anggaran,
yaitu proses penganggaran, pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban anggaran.
02
NEGARA DAN
PEMERINTAH SEBAGAI
SASARAN AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
Definisi Negara dan Pemerintah
Menurut KBBI “Negara” diartikan sebagai organisasi dalam suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat yang menduduki
daerah tertentu yang diorganisasikan dibawah lembaga politik yang mempunyai
kesatuan politik dan berdaulat, sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.

Sedangkan “Pemerintah” merupakan system menjalankan wewenang dan kekuasaan


mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara yang secara bersama –
sama menjalankan tanggungjawabnya dalam menggunakan kekuasaannya.
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Salah satu ruang lingkup dari keuangan negara adalah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
disamping barang – barang inventaris kekayaan negara dan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) , sedangkan pada
tingkat daerah yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) disamping itu Badan Usaha Milik Daerah
(BMUD).
Asas – Asas Umum Pengelolaan Keuangan Negara

Asas Tahunan Asas Kesatuan


Periode anggaran untuk suatu Agar semua pendapatan dan belanja
tahun tertentu, mulai dari 1 negara atau daerah disajukan dalam
Januari – 31 Desember. satu dokumen anggaran

Asas Spesialis Akuntabilitas


Mewajibkan agar kredit Asas yang menentukan bahwa
anggaran yang disediakan setiap kegiatan dan hasil akhir
riincian secara jelas dari kegiatan penyelanggara
peruntuknya. negara,
—Kekuasaan Atas Keuangan Negara

Dalam pelaksanaan pengeloaan keuangan


negara, presiden sebagai kepala negara
mengalihkuasakan kepada Menteri
keuangan selaku pengelola fiscal dan wakil
pemerintahan dalam kepemilikan kekayaan
negara yang dipisahkan. Pengelolaan
keuangan dengan baik akan berpengaruh
besar dalam upaya pencapaian tujuan
bernegara.
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)

Anggaran merupakan alat akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan ekonomi. Anggaran


memiliki beberapa fungsi, antara lain :

 Sebagai pedoman bagi pemerintah dalam mengelola negara selama periode


mendatang
 Sebagai alat pengawasan bagi masyarakat terhadap kebijaksanaan yang dipilih
pemerintah
 Sebagai alat pengawasan bagi masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dalam
melaksanakan kebijaksanaan, selanjutnya dipertanggungjawabkan pelaksanaannya
oleh pemerintah kepada DPR.
APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)

APBD merupakan rencana operational Terdapat unsur – unsur APBD :


keuangan pemerintah daerah, dimana a. Rencana kegiatan suatu daerah
satu pihak menggambarkan perkiraan
keuangan yang bertujuan membiayai b. Adanya sumber penerimaan atau
kegiatan dan proyek – proyek daerah pendapatan
selama satu tahun anggaran tertentu,
dan di pihak lain menggambarkan c. Jenis – jenis kegiatan atau proyek
perkiraan dan sumber – sumber yang dituangkan dalam bentuk
penerimaan daerah guna mencapai
pengeluaran – pengeluaran yang angka
maksimal.
d. Jangka waktu atau periode
anggaran
Pelaksanaan APBN dan APBD

Setelah APBN ditetapkan secara terperinci


dengan undang – undang, maka
pelaksanaannya diatur kebih lanjut dengan
keputusan presiden sebagai pedoman bagi
kementrian negara atau lembaga dalam
pelaksanaan anggaran. Selanjutnya
kedepannya pemerintah pusat dan pemerintah
daerah melaporakan realisasi anggaran
kepada DPR / DPRD sesuai periode berlaku
dengan tujuan sebagai bentuk
pertanggungjawaban.
Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara

Dalam Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 ditetapkan bahwa laporan


pertanggungjawaban pelaksanaan APBN / APBD disampaikan berupa laporan
keuangan yang dibagi menjadi Laporan Pelaksanaan Anggaran (LRA) dan
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL), serta Laporan Finansial berupa
lapoan neraca, laporan operasional, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. Perlu
dipahani laporan tersebut harus diperiksa oleh BPK, dan dilaporan selamabat –
lambatnya enam bulan setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan.
Kondisi Perencanaan Penganggaran di Indonesia Pada Saat Ini

Perlu dipahami krisis ekonomi yang melanda


di Indonesia pada Tahun 1998 memberikan
dampak terhadap anggaran negara. Pada saat
ini di Indonesia masih terdapat kelemahan
yang sangat mendasar, yaitu proses
perencanaan penganggaran yang selama ini
dilaksanakan hanya berorientasi kepada satu
tahun anggaran semata sehingga sulit untuk
menciptakan kondisi yang berorientasi
kepada hasil kebijakan yang menjadi target
pemerintah dalam jangka waktu beberapa
waku kedepan.
Revolusi Sistem Perencanaan Penganggaran Di Indonesia

Pada peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2004 tentang Penyusanan Rencana Kerja
Anggaran Kementrian Negara, terdapat pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan Penganggaran Terpadu (Unifield Budget) artinya memuat semua kegiatan
instansi pemerintahan dalam APBN yang disusun secara terpadu.

b. Penganggaran Berbasis Kinerja (Performance based Budgeting) menjelaskan


mengenai tujuan dan indikator kinerja sebagai bagian dari pengembangan system
penganggaran berdasarkan kinerja.

c. Pendekatan Keragka Pengeluaran Jangka Menengah / KPJM (Medium Term


Expenditure Framework-MTEF) menjelaskan mengenai perspektif jangka menengah
yang memberikan kerangka yang menyeluruh, meningkatkan keterkaitan antara
proses perencanaan dan penganggaran, mengembangkan disiplin fiscal dan setrategis.
Yang bertujuan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Kondisi Faktual Penerapan Akuntansi Sektor Publik (Pemerintahan ) di
Indonesia

pada masa pemerintah era reformasi telah melakukan koreksi secara menyeluruh terhadap
system keuangan negara, diantaranya sebagai berikut :
a. Koreksi pertama, yaitu menyatukan anggaran negara.
b. Koreksi kedua yaitu, meniadakan anggaran non-budgeter
c. Koreksi ketiga, yaitu diterbitkannya paket ketiga mengenai Undang – Undang di
Bidang Keuangan Negara antara tahun 2003 – 2004
d. Koreksi keempat, yaitu diberlakukannya PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang berimpact pada perubahan kebijakan auntansi
yaitu dari yang berbasis kas menjadi cash basic toward dan double entry.
Tantangan Pada Masa Mendatang

Dalam menentukan kebijakan anggaran tidak lepas dari proses politik dan
membutuhkn tingkat perubahan kebijakan pemerintah (policy) yang
sebelumnya bersifat sementara harus di ubah menjadi jangka panjang
tentunya harus direncanakan dengan baik. Adapun dua prinsip utama dalam
kebijakan anggaran, yaitu :
a. Menciptakan kebijakan anggaran yang berorientasi pada indikator kinerja
tertentu, yang bertujuan menciptakan mekanisme dan lingkungan yang
focus pada pencapaian hasil,
b. Membangun mekanisme yang menjamin akuntanbilitas, efisien alokasi
dan implementasi kebijakan anggaran sebagai instrument pelengkap yang
fleksibilitas kepada pengguna anggaran untuk focus pada hasil.
03
PENGERTIAN ANGGARAN
SEKTOR PUBLIK
Anggaran memiliki peran penting dalam organisasi sektor
publik, terutama organisasi pemerintahan.
Terdapat beberapa definisi anggaran

1 2

Mardiasmo, 2009 Sugijanto dkk, 1995

Anggaran merupakan Anggaran adalah rencana


pernyataan mengenai kegiatan yang diwujudkan
dalam bentuk finansial,
estimasi kinerja yang meliputiusulan pengeluaran
hendak dicapai selama yang diperkirakan untuk
periode waktu tertentu suatu periode waktu, serta
yang dinyatakan usulan cara-cara memenuhi
dalam ukuran financial. pengeluaran tersebut.
Bastian, 2006

Sebagai paket pernyataan perkiraan


penerimaan dan
pengeluaran yang diharapkan
akanterjadi dalam satu atau
beberapa periode mendatang
04
FUNGSI ANGGARAN
SEKTOR PUBLIK
Menurut (Mardiasmo, 2009), anggaran memiliki 8 fungsi :

1. Anggaran sebagai Alat Perencanaan


2. Anggaran sebagai Alat Pengendalian

3. Anggaran sebagai Alal Kebijakan Fiskal


4. Anggaran sehagai Alat Politik

5. Anggaran sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi


6. Anggaran sebagai Alat Penilaian Kinerja

7. Anggaran sebagai Alat Motivasi

8. Anggaran sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik


05
TUJUAN DAN
KARAKTERISTIK
ANGGARAN
SEKTOR PUBLIK
Anggaran bagi sektor publik adalah alat untuk
mencapai tujuan dalam rangka memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang tujuannya
adalah untuk meningkatkan pelayanan publik dan
kesejahteraan masyarakat.

Karakteristik anggaran sektor Publik :


● Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan
● Mencakup jangka waktu tertentu
● Berisi komitmen atau kesanggupan
manajemen
● Ditelaah dan disetujui oleh pihak berwenang
yang lebih tinggi dari penyusun anggaran
● Sekali disusun
Matursuwun
Sumonngo, Badhe Engkang Tangled ?

Anda mungkin juga menyukai