SEKTOR PUBLIK
Oleh:
Kelas F3 Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN 2020
BAB 1 PENDAHULUAN
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah
proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Definisi anggaran (budget) adalah
rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber
pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu. Dalam
organisasi sektor publik, penganggaran merupakan suatu proses politik. Pada sektor swasta,
anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik, sebaliknya pada
sektor publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan,
dan diberi masukan.
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu karena anggaran
merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan,
dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, anggaran juga diperlukan karena adanya masalah
keterbatasan sumber daya sedangkan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus
berkembang, dan anggaran juga diperlukan untuk menyakinkan bahwa pemerintah telah
bertanggung jawab terhadap rakyat. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam
perencanaan dan penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan
utama yang memiliki perbedaan mendasar. Kedua pendekatan tersebut adalah anggaran
tradisional atau anggaran konvensional dan pendekatan baru yang sering dikenal dengan
pendekatan New Public Management.
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah
proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran. Dalam organisasi sektor publik,
penganggaran merupakan suatu proses politik.
Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup
untuk publik, sebaliknya pada sektor publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik
untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan. Penganggaran sektor publik terkait dengan
proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan
moneter.
Proses penganggaran organisasi sektor publik dimulai ketika perumusan strategi dan
perencanaan strategic telah selesai dilakukan. Anggaran merupakan managerial plan for action
untuk memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi. Aspek-aspek yang harus tercakup dalam
anggaran sektor publik meliputi:
- Aspek perencanaan
- Aspek pengendalian
- Aspek akuntabilitas public
- Penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, serta
pelaporan dan akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga pengawas khusus (oversight
body).
Anggaran sector public adalah alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan
social dalam menjamin kesinambungan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Anggaran sector public memuat berbagai pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak
dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial. Pembentukan
anggaran sector publik kerap kali melibatkan unsur politik dan sejenisnya.
Anggaran sector public adalah anggaran yang dibuat untuk membantu menentukan
tingkat kebutuhan masyarakat seperti air, listrik, kualitas kesehatan, pendidikan dan sebagainya.
Penganggaran sector public adalah proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap
program dan aktivitas dalam satuan moneter yang memuat aspek perencanaan, pengendalian an
akuntabilitas public.
Anggaran public berisi rencana kegiatan yang dipresentasikan dalam bentuk rencana
perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana,
anggaran public merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu
organisasi yang meliputi informasi pendapatan, belanja, dan aktifitas. Anggaran berisi estmasi
mengenai apa yang akan dilakukan dalam beberapa periode yang akan datang. Setiap anggaran
memberikan informasi mengenai apa yang hendak dilakukan dalam beberapa periode yang akan
datang. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran public merupakan suatu rencana
financial yang menyatakan. Beberapa biaya atas rencana yang dibuat Berapa banyak dan
bagaimana cara memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut (pendapatan).
Tidak semua aspek kehidupan masyarakat tercakup oleh anggaran sector public.
Terdapat beberapa aspek kehidupan yang tidak tersentuh oleh anggaran sector public, baik skala
nasional maupun local. Anggaran sector public dibuat untuk membantu menentukan tingkat
kebutuhan masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendiidikan dan sebagainya
agar terjamin secara layak. Tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh keputusan yang
diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang mereka buat. Dalam sebuah negara demokrasi,
pemerntah mewakili kepentingan rakyat uang yang dimiliki pemerintah adalah uang rakyat dan
anggaran menunjukkan rencana pemerintah untuk membelanjakan uang rakyat tersebut.
Anggaran merupakan arahan di masa yang akan datang.
Anggaran sector public penting bagi peperintahan Karena anggaran merupakan arahan
pembangunan social ekonomi, membangun kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup
orang banyak. Anggaran banyak diperlukan Karena adanya kebutuhan dan keinginan
masyarakat yang tak terbatas dan teus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
Anggaran diperlukan Karena adanya masalah keterbatasan sumber daya dan pilihan. Dapat juga
dipergunakan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat.
Dalam hal ini anggaran public merupakan instrument pelaksanaan kuntabilitas public oleh
lembaga public yang ada.
Memutuskan prioritas dan kebutuhan keuangan pada sector public merupakan dokumen
politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislative atas penggunaan dana
public untuk keentingan tertentu. Anggaran bukan sekedar masalah teknis akan tetapi lebih
merupakan alat politik. Oleh Karena itu pembuatan anggaran public membutuhkan kemampuan
berpolitik. Manajer public harus sadar sepenuhnya bahwa kegagalan dalam melaksanakan
anggaran yang telah disetujui dapat menjatuhkan kepemimpinan atau paling tidak menurunkan
kredibilitas pemerintah.
Setiap unit kerja pemerintah terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Anggaran
public merupakan koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran public disusun untuk
mendeteksi terjadinya inkonsistensi unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi.
Wujud komitmen dari budget holder (eksekutif) kepada pemberi wewenang (legislative).
Kinerja para eksekutif dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan
anggaran. Kinerja manajer public dinilai berdasarkan beberapa yang berhasil ia capai dikaitkan
dengan anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk
pengendalian dan penilaian kinerja.
Alat untuk memotifasi manajer da staffnyabagar bekerja secara ekonomis, efisien dan
efektif dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Target anggaran
hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi, namun juga jangan terlalu
rendahb sehingga terlalu mudah untuk dicapai.
Anggaran public tidak boleh diabaikan oleh cabinet, birokrat, dan DPR/DPRD.
Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai orgnisasi kemasyarakatan harus terlibat
dalam peanggaran public. Kelompok masyarakat yang terorganisir akan mencoba
mempengaruhi anggaran pemerintah untuk kepentingan mereka. Kelompok lain dari masyarakat
yang kurang teroganisasi akan mempercayakan aspirasinya melalui proses politik yang ada. Jika
tidak ada suara mereka, maka mereka akan mengambil tindakan dngan jalan lain seperti dengan
tindakan massa, melakukan boikot, vvandalism dan sebagainya.
Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan
multi-fungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut terutama
tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung merefleksikan arah dan
tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan. Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik
yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar
fungsi perencanaan dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta
pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.
Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik telah mengalami banyak
perkembangan. Sistem perencanaan anggaran publik berkembang dan berubah sesuai dengan
dinamika perkembangan manajemen sektor publik dan perkembangan tuntutan yang muncul di
masyarakat. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan penyusunan
anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan
mendasar. Kedua pendekatan tersebut adalah:
Anggaran Operasional
Anggaran Modal/Investasi
Anggaran modal menunjukkan rencana jagka panjang dan belanjaan atas aktiva tetap seperti
gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pengeluaran yang manfaatnya cenderung
melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah asset atau kekayaan pemerintah dan selanjutnya
akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan pemeliharaannya.
Otorisasi oleh legislatif Anggaran publik harus mendapat otorisasi dari legislatif terlebih dulu
sebelumeksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
Keutuhan anggaran Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana
umum (general fund) Nondicretionary Apropriation. Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif
harus termanfaatkan secara ekonomis,efisien, dan efektif.
Periodik Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan maupun multi-
tahunan Akurat Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi
(hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai pemborosan dan inefisiensi anggaran sertadapat
mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran. Jelas anggaran
hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak membingungkan Diketahui publik
anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
Anggaran pendapatan dan belanja Negara/Daerah yang dipresentasikan setiap tahun oleh
eksekutif, memberi informasi rinci kepada DPR/DPRD dan masyarakat tentang program apa yang
direncanakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan rakyat, dan bagaimana program-
program tersebut dibiayai. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran tahunan merupakan rangkaian
proses anggaran. Proses penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan, yaitu :
- aspek penganggaran
- aspek akuntansi
- aspek pengendalian
- aspek auditing.
Aspek penganggaran mengantisipasi pendapat dan belanja, aspek akuntansi terkait denga
proses mencatat, mengolah dan melaporkan segala aktivitas peneriman dan pengeluaran atas
dana pada saat anggaran dilaksanakan. Aspek akuntansi lebih bersifat pencatat masa lalu maka
aspek penganggaran lebih bersifat perencanaan masa yang akan datang. Karena aspek
penganggaran dianggap sebagai isu sentral, maka para manajer public perlu mengetahui prinsip-
prinsip pokok yang ada dalam siklus anggaran.
Richard Musgrave seperti yang dikutip Coe (1989) mengidentifikasikan tiga pertimbangan
mengapa pemerintah perlu terlibat dalam bisnis pengadaan barang dan jasa bagi masyarakat. Ketiga
pertimbangan tersebut meliputi stabilitas ekonomi, redistribusi pendapatan, dan alokasi sumber
daya. Lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan munculnya underfinancing atau
overfinancing yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas anggaran.
Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik telah mengalami banyak
perkembangan. Sistem perencanaan anggaran publik berkembang dan berubah sesuai dengan
dinamika perembangan manajemen sektor publik dan perkembangan tuntutan yang muncul
dimasyarakat. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan
penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang
memiliki perbedaan mendasar, yaitu : (a) Anggaran tradisional atau anggaran konvensional,
dan (b) Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management.
Ciri lain yang melekat pada pendekatan anggaran tradisional tersebut adalah (c)
cenderung sentralistis; (d) bersifat spesifikasi; (e) tahunan; dan (f) menggunakan prinsip
anggaran bruto. Struktur anggaran tradisional dengan ciri-ciri tersebut tidak mampu
mengungkapkan besarnya dana yang dikeluarkan untuk setiap kegiatan, dan bahkan anggaran
tradisional tersebut gagal dalam memberikan informasi tentang besarnya rencana kegiatan.
Oleh karena tidak tersedianya berbagai informasi tersebut, maka satu-satunya tolok ukur
yang dapat digunakan untuk tujuam pengawasan hanyalah tingkat kepatuhan penggunaan
anggaran.
Incrementalism
Penekanan dan tujuan utama pendekatan tradisional adalah pada pengawasan dan
pertanggung jawaban yang terpusat. Anggaran tradisional bersifat icrementalism, yaitu hanya
menambah atau mengurangi jumlah rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada
sebelumnya dengan menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan
besarnya penambahan atau pengurangan tanpa dilakukan kajian yang mendalam. Pendeatan
semacam ini tidak saja belum menjamin terpenuhinya kebutuhan rill, namun juga dapat
mengakibatkan kesalahan yang terus berlanjut. Hal ini disebabkan karena kita tidak pernah
tahu apakah pengeluaran periode sebelumnya yang dijadikan sebagai tahun dasar
penyusunan anggaran tahun ini telah didasarkan atas kebutuhan yang wajar.
Masalah utama anggaran tradisional adalah terkait dengan tidak adanya perhatian
terhadap konsep value for money. Konsep ekonomi, efisiensi dan efektivitas seringkali tidak
dijadikan pertimbangan dalam penyusunan anggaran tradisional. Dengan tidak adanya
perhatian terhadap konsep value for money, seringkali pada akhir tahun anggara terjadi
kelebihan anggaran yang pengalokasiannya kemudian dipaksakan pada aktivitas-aktivitas
yang sebenarnya kurang penting untuk dilaksanakan.
Akibat digunakannya harga pokok pelayanan historis tersebut adalah suatu item,
program, atau kegiatan akan muncul lagi dalam anggaran tahun berikutnya meskipun
sebenarnya item tersebut sudah tidak dibutuhkan. Perubahan anggaran hanya menyentuh
jumlah nominal rupiah yang disesuaikan dengan tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan
penyesuaian lainnya.
Line-item
Ciri lain anggaran tradisional adalah struktur anggaran bersifat line-item yang
didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pegeluaran. Metode line-item
budget tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item penerimaan atau
pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran, walaupun sebenarnya secara rill item
tertentu sudah tidak relevan lagi untuk digunakan pada periode sekarang. Karena sifatnya
yang demikian, penggunaan anggaran tradisional tidak memungkinkan untuk dilakukan
penilaian kinerja secara akurat, karena satu-satunya tolok ukur yang dapat digunakan
adalah semata-mata pada ketaatan dalam menggunakan dana yang diusulkan. Penyusunan
anggaran dengan menggunakan struktur line-item dilandasi alasan adanya orientasi sistem
anggaran yang dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran.
Dilihat dari berbagai sudut pandang, metode penganggaran tradisional memiliki beberapa
kelemahan, antara lain:
1. Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan rencana
pembangunan jangka panjang.
2. Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak pernah diteliti
secara menyeluruh efektivitasnya.
3. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal/investasi.
2.11 PERUBAHAN PENDEKATAN ANGGARAN
Reformasi sector publik yang salah satunya ditandai dengan munculnya era New
Public Management telah mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang lebih
sistematis dalam perencanaan anggaran sektor publik. Seiring dengan perkembangan
tersebut, muncul beberapa teknik penganggaran sektor publik, misalnya adalah teknik
anggaran kinerja (performancc budgeting), Zero Based Budgeting (ZBB), dan Planning,
Programming, and Budgeting System (PPBS).
Anggaran kinerja didasarkan pada tujuan dan sasaran kinerja. Oleh karena itu,
anggaran digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Penilaian kinerja didasarkan pada
pelaksanakan value for money dan efektivitas anggapan. Pendekatan ini cenderung
menolak pandangan anggaran tradisional yang menganggap bahwa tanpa adanya arahan
dan campur tangan, pemerintah akan menyalahgunakan kedudukan mereka dan cenderung
boros (over- spending). Menurut pendekatan anggaran kinerja, dominasi pemerintah akan
dapat diawasi dan dikendalikan melalui penerapan internal cost awareness, audit
keuangan dan audit kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal. Dengan kata lain, pemerintah
dipaksa bertindak berdasarkan cost minded dan harus efisien. Selain didorong untuk
menggunakan dana secara ekonomis, pemerintah juga dituntut untuk mampu mencapai
tujuan yang ditetapkan. Oleh karena itu, agar dapat mencapai tujuan tersebut maka
diperlukan adanya program dan tolak ukur sebagai standar. Sistem anggaran kinerja pada
dasarnya merupakan sistem yang mencakup kegiatan penyusunan program dan tolak ukur
kinerja sebagai instrument untuk mencapai tujuan dan sasaran program. Penerapan sistem
anggaran kinerja dalam penyusunan anggaran dimulai dengan perumusan program dan
penyusunan struktur organisasi pemerintah yang sesuai dengan program tersebut. Kegiatan
tersebut mencakup pula penentuan unit kerja yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
program, serta penentuan indicator kinerja yang digunakan sebagai tolok ukur dalam
mencapai tujuan program yang telah ditetapkan mengakibatkan kesalahan yang terus
berlanjut. Hal ini disebabkan karena kita tidak pernah tahu apakah pengeluaran periode
sebelumnya yang dijadikan sebagai tahun dasar penyusunan anggaran tahun ini telah
didasarkan atas kebutuhan yang wajar.
Masalah utama anggaran tradisional adalah terkait dengan tidak adanya perhatian
terhadap konsep value for money. Konsep ekonomi, efisiensi dan efektivitas seringkali
tidak dijadikan pertimbangan dalam penyusunan anggaran tradisional. Dengan tidak
adanya perhatian terhadap konsep value for money, seringkali pada akhir tahun anggara
terjadi kelebihan anggaran yang pengalokasiannya kemudian dipaksakan pada aktivitas-
aktivitas yang sebenarnya kurang penting untuk dilaksanakan.
Akibat digunakannya harga pokok pelayanan historis tersebut adalah suatu item,
program, atau kegiatan akan muncul lagi dalam anggaran tahun berikutnya meskipun
sebenarnya item tersebut sudah tidak dibutuhkan. Perubahan anggaran hanya menyentuh
jumlah nominal rupiah yang disesuaikan dengan tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan
penyesuaian lainnya.
Line-item
Ciri lain anggaran tradisional adalah struktur anggaran bersifat line-item yang
didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pegeluaran. Metode line-item
budget tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item penerimaan atau
pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran, walaupun sebenarnya secara rill item
tertentu sudah tidak relevan lagi untuk digunakan pada periode sekarang. Karena sifatnya
yang demikian, penggunaan anggaran tradisional tidak memungkinkan untuk dilakukan
penilaian kinerja secara akurat, karena satu-satunya tolok ukur yang dapat digunakan
adalah semata-mata pada ketaatan dalam menggunakan dana yang diusulkan. Penyusunan
anggaran dengan menggunakan struktur line-item dilandasi alasan adanya orientasi sistem
anggaran yang dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran.
- Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan rencana
pembangunan jangka panjang.
- Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak pernah diteliti
secara menyeluruh efektivitasnya.
- Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal/investasi.
2.13 PERUBAHAN PENDEKATAN ANGGARAN
Reformasi sector publik yang salah satunya ditandai dengan munculnya era New
Public Management telah mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang lebih
sistematis dalam perencanaan anggaran sektor publik. Seiring dengan perkembangan
tersebut, muncul beberapa teknik penganggaran sektor publik, misalnya adalah teknik
anggaran kinerja (performancc budgeting), Zero Based Budgeting (ZBB), dan Planning,
Programming, and Budgeting System (PPBS).
Jika paket keputusan telah disiapkan, tahap berikutnya adalah meranking semua paket
berdasarkan manfaatnya terhadap organisasi. Tahap ini merupakan jembatan untuk
menuju proses alokasi sumber daya di antara berbagai kegiatan yang beberapa di
antaranya sudah ada dan lainnya baru sama sekali.
Keunggulan ZBB
1. Jika ZBB dilaksanakan dengan baik maka dapat menghasilkan alokasi sumber daya
secara lebih efisien.
2. ZBB berfokus pada value for money
3. Memudahkan untuk mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan ketidakefektivan biaya
4. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer
5. Meningkatkan partisipasi manajemen level bawah dalam proses penyusunan anggaran
6. Merupakan cara yang sistematik untuk menggeser status quo dan mendorong
organisasi untuk selalu menguji alternative aktivitas dan pola perilaku biaya serta tingkat
pengeluaran.
Kelemahan ZBB
1. Prosesnya memakan waktu lama (time consuming), terlalu teoritis dan tidak praktis,
membutuhkan biaya yang besar, serta menghasilkan kertas kerja yang menumpuk karena
pembuatan paket keputusan.
2. ZBB cenderung menekankan manfaat jangka pendek
3. Implementasi ZBB membutuhkan teknologi yang maju
4. Masalah besar yang dihadapi ZBB adalah pada proses meranking dan mereview paket
keputusan. Mereview ribuan paket keputusan merupakan pekerjaan yang melelahkan dan
membosankan, sehingga dapat mempengaruhi keputusan.
5. Untuk melaksanakan perankingan paket keputusan dibutuhkan staf yang memiliki
keahlian yang mungkin tidak dimiliki organisasi. ZBB berasumsi bahwa semua staf
memiliki kemampuan untuk mengkalkulasi paket keputusan. Selain itu dalam
perankingan muncul pertimbangan subyektif atau mungkin terdapat tekanan politik
sehingga tidak obyektif lagi.
6. Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusan haruS
masuk dalam anggaran
7. Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi.
PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori system yang
berorientasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya adalah alokasi sumber
daya berdasarkan analisis ekonomi. Sistem anggaran PPBS tidak mendasarkan pada
struktur organisasi tradisional yang terdiri dari divisi-divisi, namun berdasarkan program,
yaitu pengelompokan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu. PPBS adalah salah satu
model penganggaran yang ditunjukan untuk membantu manajemen pemerintahan dalam
membuat keputusan alokasi sumber daya secara lebih baik. Hal tersebut disebabkan
sumber daya yang dimiliki pemerintah terbatas jumlahnya, sementara tuntutan
masyarakat tidak terbatas jumlahnya. Dalam keadaan tersebut pemerintah dihadapkan
pada pilihan alternative keputusan yang memberikan manfaat paling besar dalam
pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. PPBS memberikan rerangka untuk
membuat pilihan tersebut.
Proses Implementasi PPBS
Langkah-langkah implementasi PPBS meliputi:
1. Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas
2. Mengidentifikasi program-program dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
3. Mengevaluasi berbagai alternative program dengan menghitung cost-benefit dari
masing- masing program
4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil
5. Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang disetujui.
PPBS mensyaratkan organisasi menyusun rencana jangka panjang untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui program-program. Kuncinya adalah bahwa
program-program yang disusun harus terkait dengan tujuan organisasi dan tersebar ke
seluruh bagian organisasi. Pemerintah harus dapat mengidentifikasi struktur program dan
melakukan analisis program. Struktur program merupakan rerangka untuk
mengidentifikasi keterkaitan antara sumber daya yang dimiliki dengan aktivitas yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi, struktur program merupakan
semacam kerangka bangunan dari desain system PPBS.
Karakteristik PPBS:
Kelebihan PPBS
1. Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen puncak ke
manajemen menengah
2. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja
3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya (cost-
consciousness/cost awareness) dalam perencanaan program
4. Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerja
sama antar departemen
5. Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan pencapaian
tujuan organisasi
6. PPBS menggunakan teori marginal utility, sehingga mendorong alokasi sumber
daya secara optimal
Kelemahan PPBS
1. PPBS membutuhkan system informasi yang canggih, ketersediaan data, adanya
system pengukuran, dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi
2. Implementasi PPBS membutuhkan biaya yang besar karena PPBS membutuhkan
teknologi yang canggih
3. PPBS bagus secara teori, namun sulit untuk diimplementasikan
4. PPBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai kumpulan
manusia yang kompleks
5. PPBS merupakan teknik anggaran yang statistically oriented. Penggunaan statistik
terkadang kurang tajam untuk mengukur efektivitas program. Statistik hanya tepat
untuk mengukur beberapa program tertentu saja
6. Pengaplikasian PPBS menghadapi masalah teknis. Hal ini tekait dengan sifat
program atau kegiatan yang lintas departemen sehingga menyulitkan dalam
melakukan alokasi biaya. Sementara itu sitem akuntansi dibuat berdasarkan
departemen bukan program.
Masalah utama penggunaan ZBB atau PPBS
1. Bounded rationality, keterbatasan dalam menganalisis semua
alternative untuk melakukan aktivitas
2. Kurangnya data untuk membandingkan semua alternative, terutama untuk
mengukur output
3. Masalah ketidakpastian sumber daya, pola kebutuhan di masa depan, perubahan
politik, dan ekonomi
4. Pelaksanaan teknik tersebut menimbulkan beban pekerjaan yang sangat berat
5. Kesulitan dalam menentukan tujuam dan perankingan program terutama ketika
terdapat pertentangan kepentingan (conflict of interest)
6. Seringkali tidak memungkinkan untuk melakukan perubahan program secara cepat
dan tepat
7. Terdapat hambatan birokrasi dan perlawanan politik yang besar untuk berubah
(resistence to change)
8. Pelaksanaan teknik tersebut sering tidak sesuai dengan proses pengambilan
keputusan politik. Politik berusaha membuat pelaksanaan lebih “technocratic”
yang hal tersebut bias mempengaruhi proses anggaran
9. Pada akhrinya, pemerintah beroperasi dalam dunia yang tidak rasional.
3.1 KESIMPULAN
Penganggaran sektor publik merupakan proses yang sangat vital bagi
organisasisektor publik. Anggaran publik penting sebab anggaran membantu
menentukan tingkat kebutuhan masyarakat. Anggaran merupakan instrumen
kebijakan fiskal pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui
kebijakan pengeluaran dan perpajakan. Dengan anggaran, pemerintah dapat
mengalokasikan sumber daya yang langka untuk menggerakan pembangunan sosial
ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dan yang penting lagi, anggaran merupakan sarana untuk menunjukan akuntanbilitas
pemerintah terhadap publik. Anggaran publik terdiri dari anggaran operasional dan
anggaran modal. Anggaran operasional adalah pengeluaran yang dilakukan secara
rutin dan tidak menambah kekayaan serta manfaatnya hanya untuk satu tahun
anggaran. Sedangkan anggaran modal (aset) manfaatnya lebih dari satu tahun
anggaran dan menambah kekayaan.
http://bangcerdas.blogspot.co.id/2015/10/makalah-jenisjenis-anggaran-sektor.html
http://warta-ekonomi.blogspot.co.id/2010/10/penganggaran-sektor-publik.html
http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.co.id/2009/06/jenis-jenis-anggaran-sektor-
publik.html
https://riswanarifin.wordpress.com/2012/09/12/penganggaran-sektor-publik/