Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN MATERI KULIAH

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Mata Kuliah: Akuntansi Sektor Publik
Dosen Pengampu: Dr. I Made Wianto Putra, SE,M.Si

Oleh:
Kelompok 5
Ni Kadek Anggi Astela (202133122002)
Ni Wayan Sumarihati (202133122016)
Luh Putu Novi Damayanti (202133122037)

UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala limpahan
rahmat- Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK”. Tanpa pertolongan-Nya, penulis belum
tentu sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam penyusunan
makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan kerjasama yang dari semua pihak yang telah membantu dalam
terselesainya makalah ini sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat
teratasi.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan dalam materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi
penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Terima kasih.

Denpasar, 8 Oktober 2023

Penulis
BAB IV
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

A. KONSEP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Proses penyusunan anggaran seringkali menjadi isu penting yang menjadi
sorotan masyarakat. Contohnya saja Pidato Presiden setiap bulan Agustus
mengenai Nota Keuangan dan Rancangan APBN. Peristiwa ini selalu
menjadi indikator perekonomian negara selama satu tahun ke depan. Dan
seringkali APBN menjadi alat politik.
Menurut Governmental Accounting Standarts Board (GASB),
anggaran/budget merupakan rencana operasi keuangan yang mencakup
estimasi pengeluaran dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk
membiayainya dalam periode waktu tertentu. Dalam sektor publik, anggaran
menjadi rahasia publik yang wajib untuk dikritik dan didiskusikan. Anggaran
sebagai bentuk pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program
pemerintah.
Lebih lanjut, penganggaran sektor publik sendiri mempelajari tentang
proses penentuan jumlah alokasi dana untuk setiap program yang
direncanakan dalam satuan moneter. Tahap ini menjadi sangat penting,
karena ketidak-efektifan pada kinerja dapat menggagalkan perencanaan yang
sudah disusun. Dalam anggaran sektor publik, aspek perencanaan,
pengendalian, dan akuntanbilitas publik akan menjadi efektif jika diawasi
lembaga pengawas khusus yang mengontrol aspek-aspek tersebut.

B. PENGERTIAN ANGGARA SEKTOR PUBLIK


Dalam arti sempit anggaran sektor publik memiliki pengertian sebagai
dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi.
Sedangkan dalam arti luas, anggaran sektor publik berisi rencana kegiatan
yang direpresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan
belanja dalam satuan moneter. Anggaran menjelaskan tentang estimasi
mengenai hal-hal yang akan dilakukan organisasi pada periode yang akan
datang. Singkatnya, anggaran menceritakan secara finansial terkait biaya atas
rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran) dan bagaimana cara untuk
mendanai rencana tersebut (pendapatan).
Menurut Freeman, anggaran dijelaskan sebagai proses yang dilakukan
organisasi sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang
dimilikinya dalam kebutuhan yang tidak terbatas. Organisasi sektor publik
mungkin ingin memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, tapi
seringkali terkendala oleh sumber daya yang terbatas. Hal ini
mengungkapkan peran strategis anggaran dalam pengelolaan kekayaan
sebuah organisasi politik.

C. PENTINGNYA ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Semua aspek kehidupan masyarakat tidak termasuk dalam anggaran
sektor publik. Anggaran sektor publik hanya terkait dengan hal-hal yang
membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat seperti listrik, air
bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya agar terjamin
secara layak. Anggaran yang masyarakat. dibuat pemerintah menunjukkan
tingkat kesejahteraan
Anggaran adalah alat utama kebijakan fiskal. Dan juga sebagai alat
ekonomi yang dimiliki oleh pemerintah untuk mengarahkan perkembangan
sosial dan ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas
hidup masyarakat. Anggaran sektor publik harus menggambarkan perubahan
prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat, serta penerimaan dan
pengeluaran departemen-departemen pemerintah.
Anggaran sektor publik menjadi alat bagi pemerintah dalam mengarahkan
pembangunan sosial untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Adanya
masalah keterbatasan sumber daya (scarcity of resource), pilihan (choice),
dan trade off juga menjadi point penting dalam anggaran sektor publik.
Dalam bidang pemerintahan, anggaran menjadi bentuk tanggung jawab
pemerintah terhadap rakyat. Hal ini menunjukkan instrumen pelaksanaan
akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.
D. FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
1. Anggaran sebagai alat perencanaan (planning tool). Anggaran sektor
publik sebagai alat perencanaan, dibuat untuk merencanakan tindakan
apa yang akan dan harus dilakukan oleh pemerintah, banyaknya biaya
yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh di akhir periode.
Anggaran ini digunakan untuk merumuskan tujuan atau sasaran
kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan,
merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya,
mengalokasikan dana pada berbagai program kegiatan yang telah
disusun, dan menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian
strategi.
2. Anggaran sebagai alat pengendalian (control tool). Anggaran
memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah
agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan
kepada publik. Anggaran ada untuk mengendalikan (membatasi
kekuasaan) eksekutif. Dan sebagai instrumen pengendalian, anggaran
digunakan untuk menghindari over-spending, underspending, dan salah
sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian anggaran pada bidang
lain yang bukan prioritas. Anggaran juga digunakan untuk memonitor
kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional program pemerintah.
Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
a) Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan,
b) Menghitung selisih anggaran (favourable dan unfavourable
variances),
c) Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan
tidak dapat dikendalikan (uncontrollable), serta
d) Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.
3. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal (fiscal tool). Anggaran
menunjukkan arah kebijakan fiskal pemerintah sehingga dapat dilakukan
prediksi-prediksi dan estimasi ekonomiAnggaran mendorong,
menfasilitasi dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat
sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. Dalam kebijakan
fiskal pemerintah, anggaran digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan
mendorong pertumbuhan ekonomi.
4. Anggaran sebagai alat politik (political tool). Dalam sektor publik,
anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen
eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk
kepentingan tertentu. Pembuatan anggaran publik membutuhkan
political skill, coalition skill, keahlian bernegosiasi, dan pemahaman
tentang prinsip manajemen keuangan publik oleh para manajer publik.
Kegagalan dalam mewujudkan apa yang telah direncanakan dapat
menjatuhkan kepimpinan maupun kredibilitas pemerintah.
5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi (coordination and
communication tool). Anggaran yang dibuat harus dikomunikasikan ke
seluruh bagian organisasi untuk dilaksanakan. Setiap unit kerja
pemerintahan harus terlibat dalam proses penyusunan anggaran tersebut.
Anggaran yang telah dibuat dengan baik akan mampu mendeteksi
terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan
organisasi.
6. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja (performance measurement
tool). Kinerja eksekutif dapat dinilai berdasarkan pencapaian target
anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Dengan adanya anggaran,
lingkungan eksekutif dapat lebih terkendali dan kinerja eksekutif juga
dapat terukur. Hal ini merupakan komitmen dari budget holder kepada
pemberi kuasa.
7. Anggaran sebagai alat motivasi (motivation tool). Anggaran yang dibuat
harus bersifat challenging but attainable atau demanding but achieveable
untuk memotivasi para pembuat anggaran. Sehingga para manajer dan
staf dapat bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai
target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
8. Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang publik (public sphere).
Anggaran publik harus melibatkan banyak kalangan seperti kabinet,
birokrat, DPR/DPRD, LSM, Perguruan Tinggi, masyarakat, dan
berbagai organisasi kemasyarakatan. Dengan adanya keterlibatan semua
elemen tersebut anggaran publik akan menciptakan ruang publik.
Kelompok yang terorganisir akan menuntut pencapaian target dari
anggaran tersebut. Sementara kelompok yang tidak terorganisir akan
menyerahkan keseluruhan pencapaian anggaran kepada pemerintah.

E. JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


1. Anggaran Operasional (operation/recurrent budget). Anggaran
operasional berisi perencanaan tentang kebutuhan sehari-hari dalam
menjalankan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah yang termasuk
dalam anggaran operasional adalah belanja rutin. Belanja rutin
(recurrent expenditure) merupakan pengeluaran yang manfaatnya hanya
untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset pemerintah.
Contoh anggaran operasional adalah Belanja Administrasi Umum dan
Belanja Operasi dan Pemeliharaan.
2. Anggaran Modal/Investasi (capital/investment budget). Belanja
investasi/modal manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan
menambah aset atau kekayaan pemerintah, serta menambah anggaran
rutin untuk biaya operasional dan pemeliharaannya. Anggaran
menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva
tetap. Meskipun demikian, pemerintah tidak mungkin untuk memenuhi
permintaan seluruh stakeholder. Pemerintah harus memiliki prioritas
untuk menggunakan finansial yang dikuasainya dengan syarat untuk
kepentingan public

F. PRINSIP-PRINSIP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Prinsip-prinsip anggaran sektor publik meliputi (Mardiasmo, 2009):
1. Otorisasi Oleh Legislatif
Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif sebelum
eksekutif membelanjakan anggaran yang telah dibuat tersebut.
2. Komprehensif
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Dengan demikian, adanya dana non budgetair pada
dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif
3. Keutuhan Anggaran
Semua pemerintah dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana
umum (general found)
4. Non-disecretionary Appropriation
Jumlah tang disetujui oleh dewan legislatif harus dimanfaatkan secara
ekonomis, efisien, dan efektif
5. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan
maupun multi-tahunan
6. Jelas Dan Dapat Diketahui
Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat dan tidak
membingungkan. Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat
luas.
7. Akurat.
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang
tersembunyi (hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai kantong-
kantong pemborosan dan inefisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan
munculnya underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran.

G. PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab dalam
penyusunan anggaran dan pelaksanaan kegiatan penganggaran lainnya ada
ditangan pimpinan tertinggi perusahaan yang paling bertanggung jawab atau
kegiatan perusahaan keseluruhan.
Dengan demikian tugas menyiapkan dan menyusun anggaran serta
kegiatan-kegiatan penganggaran lainnya tidak harus ditangani oleh pimpinan
tertinggi perusahaan M. Nafarin (2007:23) mengemukakan bahwa prosedur
penyusunan anggaran terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:
1. Tahap penentuan pedoman perencanaan
Yaitu tahap yang menentukan anggaran yang akan dibuat pada tahun
yang akan datang, anggaran disiapkan beberpa bulan sebelum tahun
anggaran sebelumnya dimulai. Dengan demikian anggaran yang dibuat
dapat digunakan pada awal tahun anggaran.
2. Tahap persiapan anggaran
Yaitu tahapan dimana manajer perusahaan terlebih dahulu menyusun
ramalan penjualan (forecast sale) sebelum menyusun anggaran penjualan
perusahaan. Setelah tahap tersebut selesai manajer keuangan untuk
menyusun anggaran lainnya.
3. Tahap penentuan anggaran
Yaitu tahapan diadakannya rapat dari semua manajer beserta direksi,
dengan menteri rapat berupa perundingan mengenai penyusunan rencana
akhir. Setiap komponen anggaran serta pengesahan dan pendiskusian
anggaran.
4. Tahap pelaksanaan anggaran
Yaitu tahapan dilaksanakannya anggaran oleh semua unit kerja yang ada
di dalam perusahaan. Untuk kepentingan pengawasan setiap manajer
membuat laporan realisasi anggaran. Setelah di analisis anggaran
disampaikan pada redaksi.
Dari uraian diatas dapat diartikan bahwa prosedur penyusunan terdiri dari
empat tahap, yaitu penentuan pedoman perencanaan anggaran, tahap
penentuan anggaran dan tahap pelaksanaan anggaran.

H. PRINSIP-PRINSIP POKOK DALAM SIKLUS ANGGARAN


Pokok-pokok prisip siklus anggaran harus diketahui oleh penyelenggara
pemerintahan. Siklus annggaran ada 4 tahap Menurut Moh Mahsun, dkk, et
al. (2013, h.45):
1. Tahap persiapan anggaran
Pada tahap ini dilakukan taksiran anggaran harus diketahui atas dasar
taksiran pendapatan yang tersedia, yang perlu diperhatikan adalah
sebelum menyetujui taksiran pengeluaran terlebih dulu hendaknya
dilakukan taksiran pendapatan secara lebih akurat.
2. Tahap Ratifikasi Anggaran
Tahap ratifikasi merupakan tahap pengesahan anggaran tahap ini
melibatkan proses plotik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan
eksekutif dituntut untuk memiliki manajerial skill dan political skill,
salesmanship dan coalition holding yang memadai. Integritas dan
kesiapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini,
karena eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk memberikan
argumen yang rasional atas segala pertanyaan dan bantahan yang
disampaikan oleh legislative.
3. Tahap Pelaksanaan Anggaran
Dalam tahap pelaksanaan anggaran , hal terpentin yang harus dipehatikan
oleh manajer keuangan publik adalah sistem akuntansi, sistem informasi
akuntansi dan sistem pengendalian manajemen. Manajer keuangan publik
dalam hal ini bertanggung jawab menciptakan sistem akuntansi keuangan
memadai dan handal untuk perencanaan dan pengendalian anggaran yang
telah disepakati, bahkan dapat diandalkan untuk penyusunan periode
anggaran tahu berikutnya.
4. Tahap pelaporan dan evaluasi
Tahap ini adalah tahap akhir dalam siklus pengaggaran. Pada tahap ini
anggaran dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan kerja dan
dievalusasi pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.


Nordiawan, Deddi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba
Empat.
Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Mahsun., dkk. 2013. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta:
BPFEYogyakarta.
Nafarin, M, 2007. Penganggaran Perusahaan. Penerbit: Salemba Empat.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai