Di susun oleh:
19081101091
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan
makalah Penganggaran Sektor Publik dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Keuangan Negara yang disusun dari data-data
yang diperoleh dari berbagai refrensi.
Makalah ini dapat saya selesaikan karena mendapat bantuan atau dorongan dari
berbagai pihak, maka tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada pihak–pihak yang
telah membantu saya dalam penyelesaian makalah ini.
Saya berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua
serta menambah wawasan kita mengenai Penganggaran Sektor Publik. Saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini, saya terima dengan tangan terbuka
karena saya merasa bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Penulis
Daniel J. R. Rantung
PENDAHULUAN
Semua organisasi baik swasta maupun sektor publik didirikan untuk mencapai satu
atau lebih dari tujuan yang ada. Pemerintah memiliki banyak fungsi dan tujuan yang harus
dicapai seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. Sektor swasta dan
sektor publik sama-sama memiliki keterbatasan sumber daya untuk mencapai tujuannya.
Indikator kinerja yang menjadi pertanggungjawaban manajemen di sektor swasta adalah
keuntungan, sementara di sektor publik adalah tujuan dari pemberian dan penggunaan dana
yang diberikan oleh publik.
Adanya keterbatasan sumber daya tersebut, tidak mungkin untuk menyatakan hanya
tujuan akhir tanpa membuat rencana untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Keputusan harus
dibuat terkait keputusan atas perencanaan dan keputusan atas pengendalian. Agar
perencanaan dan pengendalian dapat dilakukan dengan baik maka perlu ada informasi yang
mendukung perencanaan dan pengendalian tersebut. proses akuntansi manajemen merupakan
proses yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tersebut.
Setelah tujuan dan sasaran yang bersifat fundamental telah diidentifikasi, proses
manajemen strategis dapat dipergunakan kemudian untuk menentukan strategi dan tindakan
yang diperlukan dalam implementasinya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya tahapan
perencanaan operasional. Tujuannya adalah untuk menurunkan tujuan dan sasaran dasar
dalam beberapa target untuk dicapai. Rencana operasional biasanya meliputi periode waktu
untuk jangka pendek atau jangka menengah dan dapat dinyatakan baik secara finansial
maupun non finansial. Penggunaan indikator kinerja dan target yang bersifat non finansial
menjadi semakin penting dalam perencanaan operasional. Setelah aktivitas jangka pendek
yang perlu dilakukan telah teridentifikasi, mereka lalu dinyatakan secara finansial. Tahap ini
disebut dengan tahap penganggaran.
Makalah berjudul “Penganggaran Sektor Publik” saya ajukan dengan tujuan untuk
memperdalam pengetahuan tentang anggaran sektor publik bagi pembaca serta saya sendiri
sebagai mahasiswa. Adapun yang akan dibahas dalam makalah ini meliputi : konsep
anggaran, peran penting dan pengertian anggaran, fungsi anggaran sektor publik, jenis-jenis
anggaran sektor publik, prinsip-prinsip anggaran sektor publik, proses penyusunan anggaran,
dan prinsip-prinsip pokok siklus anggaran. Besar harapan makalah ini dapat menjadi salah
satu referensi dan sumber pembelajaran yang efektif bagi pembaca sekalian.
Proses penyusunan anggaran seringkali menjadi isu penting yang menjadi sorotan
masyarakat. Contohnya saja Pidato Presiden setiap bulan Agustus mengenai Nota Keuangan
dan Rancangan APBN. Peristiwa ini selalu menjadi indikator perekonomian negara selama
satu tahun ke depan. Dan seringkali APBN menjadi alat politik.
Dalam arti sempit anggaran sektor publik memiliki pengertian sebagai dokumen
yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi. Sedangkan dalam arti luas,
anggaran sektor publik berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk rencana
perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Anggaran menjelaskan tentang
estimasi mengenai hal-hal yang akan dilakukan organisasi pada periode yang akan datang.
Singkatnya,anggaran menceritakan secara finansial terkait biaya atas rencana-rencana yang
dibuat (pengeluaran) dan bagaimana cara untuk mendanai rencana tersebut (pendapatan).
Semua aspek kehidupan masyarakat tidak termasuk dalam anggaran sektor publik.
Anggaran sektor publik hanya terkait dengan hal-hal yang membantu menentukan tingkat
kebutuhan masyarakat seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan lain
sebagainya agar terjamin secara layak. Anggaran yang dibuat pemerintah menunjukkan
tingkat kesejahteraan masyarakat.
Anggaran adalah alat utama kebijakan fiskal. Dan juga sebagai alat ekonomi yang
dimiliki oleh pemerintah untuk mengarahkan perkembangan sosial dan ekonomi, menjamin
kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Anggaran sektor publik harus
menggambarkan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat, serta penerimaan
dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah.
Meliputi :
Aspek penganggaran
Aspek akuntansi
Aspek pengendalian
Aspek auditing
Prinsip – Prinsip Pokok Dalam Siklus Anggaran
Pemeriksaan Persetujuan
(post audit) (enactment)
Pelaporan Administrasi
(reporting) (administration)
Gambar 1
Siklus Anggaran
Prinsip – prinsip dan mekanisme penganggaran antara sektor publik dengan sektor
swasta relatif tidak berbeda. Siklus anggaran meliputi 4 tahap yang terdiri atas:
Dalam buku Deddi Noerdiawan, siklus pembuatan anggaran terbagi dalam 5 tahapan yaitu :
a. Persiapan (preparation)
Pada tahap ini, bagian anggaran menyiapkan format anggaran yang akan dipakai.
Kemudian masing – masing unit dipemerintahan mengajukan anggaran yang
selanjutnya akan dikonsolidasikan oleh bagian anggaran. Setelah ditelaah dan
diadakan dengar pendapat ke semua unit, anggaran ini akan disetujui oleh kepala
pemerintahan.
b. Persetujuan lembaga legislatif (legislative enactment)
Anggaran diajukan ke lembaga legislative untuk mendapatkan persetujuan. Lembaga
legislative terutama komite anggaran akan mengadakan pembahasan guna
memperoleh pertimbangan – pertimbangan untuk menyetujui atau menolak anggaran
tersebut. Dan sebelum lembaga legislative menyetujui atau menolaknya diadakan
dengar pendapat (public hearing).
c. Administrasi (administration)
Setelah anggaran disahkan, pelaksanaan anggaran dimulai baik pengumpulan
pendapatan yang ditargetkan maupun pelaksanaan belanja yang telah direncanakan.
Bersamaan dengan tahap pelaksanaan ini dilakukan pula proses administrasi anggaran
yang meliputi pencatatan pendapatan dan belanja yang terjadi.
d. Pelaporan (reporting)
Pada akhir periode atau pada waktu – waktu tertentu yang ditetapkan dilakukan
pelaporan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses akuntansi yang telah
berlangsung selama proses pelaksanaan.
e. Pemeriksaan (post - audit)
Laporan yang diberikan atas pelaksanaan anggaran kemudian diperiksa/diaudit oleh
lembaga pemeriksa independen. Hasil pemeriksaan akan menjdi masukan atau umpan
balik (feedback) untuk proses penyusunan periode berikutnya.
B. Anggaran Tradisional
Incrementalism
Penekanan dan tujuan utama pendekatan tradisional adalah pada pengawasan dan
pertanggungjawaban yang terpusat. Anggaran tradisional bersifat incrementalism yaitu hanya
menambah/mengurangi jumlah rupiah pada item anggaran yang ada sebelumnya dengan
menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar menyesuaikan besarnya penambahan
atau pengurangan tanpa dilakukan kajian yang mendalam.Masalah utama anggaran
tradisional adalah berkaitan dengan tidak adanya perhatian terhadap konsep value for money.
Akibat digunakannya harga pokok pelayanan historis tersebut adalah suatu item,
program, atau kegiatan akan muncul lagi dalam anggaran tahun berikutnya meski item
tersebut sudah tidak dibutuhkan. Perubahan anggaran hanya menyentuh jumlah nominal
rupiah yang disesuaikan dengan tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan lainnya.
Line-item
Ciri lain anggaran tradisional adalah struktur anggaran bersifat line-item yang
didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran.Metode line-item
budget tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item penerimaan atau pengeluaran
yang telah ada dalam struktur anggaran, walaupun sebenarnya secara riil item tertentu sudah
tidak relevan lagi untuk digunakan dalam periode sekarang. Penyusunan anggaran dengan
menggunakan struktur line-item dilandasi alasan adanya orientasi sistem anggaran yang
dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran.
Berdasarkan hal tersebut, anggaran tradisional disusun atas dasar sifat penerimaan dan
pengeluaran, seperti misalnya pendapatan dari pemerintah atasan, pendapatan dari pajak,atau
pengeluaran untuk gaji, pengeluaran untuk belanja barang, dan sebagainya, bukan berdasar
pada tujuan yang ingin dicapai dengan pengeluaran yang dilakukan.
Aliran informasi (sistem informasi financial yang tdak memadai yang menjadi dasar
mekanisme pengendalian rutin, mengidentifikasi masalah dan tindakan.
Sejak pertengahan tahun 1980-an telah terjadi perubahan manajemen sektor publik
menjadi model sektor publik yang fleksibel dan lebih mengakomodasi pasar. Perubahan
tersebut telah mengubah peran pemerintah terutama dalam hal hubungan antara pemerintah
dengan masyarakat. Paradigma baru yang muncul dalam manajemen sektor publik tersebut
adalah pendekatan New Public Management.
Pada tahun 1980-an model New Public Management mulai dikenal dan kembali
populer tahun 1990-an. New Public Management berfokus pada manajemen sektor publik
yang berorientasi pada kinerja, bukan berorientasi kebijakan. Penggunaan paradigma New
Public Management tersebut menimbulkan beberapa konsekuensi bagi pemerintah di
antaranya adalah tuntutan untuk melakukan efisiensi, pemangkasan biaya (cost cutting), dan
kompetisi tender.
Salah satu model pemerintahan di era New Public Management adalah model
pemerintahan yang diajukan oleh Osborne dan Gaebler (1992) yang tertuang dalam
pandangannya yang dikenal dengan konsep “reinventing government”. Perspektif baru
pemerintah menurut Osborne dan Gaebler tersebut adalah:
Penganggaran sektor publik merupakan proses yang sangat vital bagi organisasi
sektor publik. Anggaran politik penting sebab anggaran membantu menentukan tingkat
kebutuhan masyarakat. Anggaran merupakan instrument kebijakan fiscal pemerintah untuk
mempengaruhi keadaan ekonomi melalui kebijakan pengeluaran dan perpajakan. Dengan
anggaran, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya yang langka untuk menggerakkan
pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Dan yang penting lagi, anggaran merupakan sarana untuk menunjukkan
akuntabilitas pemerintah terhadap publik.
Anggaran publik terdiri dari anggaran operasional dan anggaran modal. Anggaran
operasional adalah pengeluaran yang dilakukan secara rutin dan tidak menambah kekayaan
serta manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran. Sedangkan anggaran modal manfaatnya
lebih dari satu tahun anggaran dan menambah kekayaan.
Bastian , Indra 2001, Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, BPFE yogyakarta bab
Bastian, Indra,2010, Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar ,Penerbit Erlangga (BI)
Bastian, Indra, 2006, Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar, Penerbit Erlangga (B2)