Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN STUDI KASUS

“ PAJAK PARKIRAN DI KAWASAN MEGA MAS”


Laporan ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok
pada mata kuliah “EKONOMI PUBLIK”

Dosen Pengampu :
DR. JOYCE JACINTA RARES M.Si
HELLY FEBRINA KOLONDAM S.Sos, M.Si

Disusun Oleh
Kelompok 4:
1. Violin Florensia Nayoan 210811010155
2. Thia Gracia Elma Sinjal 210811010035
3. Vincent Manengkey 210811010183
4. Phoebe Kasih William 210811010157
5. Kirey Syalomita Wawolumaya 210811010173
6. Greivinnyta Maurentina Poli 210811010161
7. Ivana Mokoginta 210811010171
8. Trinsky Rensa Tongotongo 210811010169
9. Asni Rellua 210811010063
10. Andrea Zefanya Wawowundeng 210811010189

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
2022
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pajak Parkir

Pajak parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik
yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha,
termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. Parkir adalah keadaan
kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya.

Menurut Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 Pasal 1 Nomor 1, Pajak adalah


kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Oleh sebab itu, setiap rakyat wajib membayarkan pajak sesuai dengan aturannya. Selain itu
berikut ini adalah unsur-unsur yang terdapat pada pengertian pajak:
- Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai dengan perubahan ketiga
UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan, “pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa
untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang.”
- Tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi perseorangan) yang dapat
ditunjukkan secara langsung. Misalnya, orang yang taat membayar pajak kendaraan
bermotor akan melalui jalan yang sama kualitasnya dengan orang yang tidak membayar
pajak kendaraan bermotor.
- Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam
rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.
- Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan apabila wajib pajak tidak
memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan sanksi -sesuai peraturan
perundang-undangan.
- Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Anggaran Negara yang diperlukan
untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai
alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan
sosial (fungsi mengatur atau regulatif).

B. Ciri-ciri Pajak

Berdasarkan UU  KUP Nomor 28 Tahun 2007, pasal 1, ayat 1, pengertian pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka pajak memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pajak Merupakan Kontribusi Wajib Warga Negara
Artinya setiap orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Namun hal tersebut hanya
berlaku untuk warga negara yang sudah memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif. Yaitu
warga negara yang memiliki penghasilan melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
PTKP yang berlaku saat ini adalah Rp54 juta setahun atau Rp4,5 juta per bulan.
Itu artinya, jika Anda memiliki pendapatan lebih dari Rp4,5 juta sebulan akan kena pajak.
Sementara bila Anda adalah seorang pengusaha atau wirausaha dengan omzet, tarif PPh Final
0,5% berlaku dari total peredaran bruto (omzet) sampai dengan Rp4,8 miliar dalam satu
tahun pajak (berdasarkan PP 23 Tahun 2018).

2. Pajak Bersifat Memaksa untuk Setiap Warga Negara


Jika seseorang sudah memenuhi syarat subjektif dan objektif, maka wajib untuk membayar
pajak. Dalam undang-undang pajak sudah dijelaskan, jika seseorang dengan sengaja tidak
membayar pajak yang seharusnya dibayarkan, maka ada ancaman sanksi administratif
maupun hukuman secara pidana.
3. Warga Negara Tidak Mendapat Imbalan Langsung
Pajak berbeda dengan retribusi. Contoh retribusi: ketika mendapat manfaat parkir, maka
harus membayar sejumlah uang, yaitu retribusi parkir, namun pajak tidak seperti itu. Pajak
merupakan salah satu sarana pemerataan pendapatan warga negara.
Jadi ketika membayar pajak dalam jumlah tertentu, Anda tidak langsung menerima manfaat
pajak yang dibayar. Yang akan Anda dapatkan, misalnya berupa perbaikan jalan raya di
daerah Anda, fasilitas kesehatan gratis bagi keluarga, beasiswa pendidikan bagi anak Anda,
dan lainnya.

4. Berdasarkan Undang-undang
Artinya pajak diatur dalam undang-undang negara. Ada beberapa undang-undang yang
mengatur tentang mekanisme perhitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak.

C. Manfaat Pajak

Pajak mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembangunan sebuah negara. Selain
memiliki fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan suatu negara, pajak juga memiliki
manfaat untuk masyarakat umum dan juga bagi negara tersebut. Berikut adalah manfaat dari
pajak bagi negara maupun masyarakat umum.

1. Manfaat pajak untuk negara


Berikut ini adalah beberapa manfaat pajak untuk negara yaitu:
- Pajak digunakan untuk pengeluaran negara yang bersifat self-liquiditing, misalnya untuk
pengeluaran proyek produktif.
- Pajak juga digunakan untuk pengeluaran reproduktif seperti pengeluaran yang akan
memberikan keuntungan dalam segi ekonomi bagi masyarakat. misalnya seperti pertanian
dan lain-lain.
- Pajak digunakan untuk pengeluaran yang bersifat self-liquiditing dan tidak produktif
seperti pembangunan untuk sebuah monumen bersejarah dan lain-lain.
- Pajak digunakan untuk pengeluaran yang bersifat tidak produktif seperti digunakan
untuk pembangunan anak yatim dan pertahanan negara.

2. Manfaat Pajak untuk Masyarakat


Manfaat pajak untuk masyarakat yaitu:
- Pajak digunakan untuk membangun infrastruktur seperti rumah sakit, jalanan, sekolah,
dan fasilitas umum lainnya.
- Pajak digunakan untuk memberi subsidi bahan bakar minyak dan juga subsidi pangan.
- Pajak digunakan untuk menyediakan pelayanan transportasi umum.
- Pajak digunakan untuk pelaksanaan hal-hal demokrasi, contohnya seperti pemilu.

3. Pengalokasian Dana Pajak


Adapun beberapa rincian pengalokasian dana pajak yang dilansir dari Kementerian Keuangan
Republik Indonesia pada tahun 2018 yaitu;
- Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik lewat implementasi e-government
yang terintegrasi dengan 623 IP.
- Meningkatkan akuntabilitas kinerja birokrasi dengan mengimplementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan di 581 Ip.
- Mengelola jumlah Pegawai Negeri Sipil mulai dari perekrutannya hingga pembayaran
upah.
- Modernisasi command center Komando Pertahanan Udara Nasional
- Mengembangkan fasilitas matra laut melalui pembangunan pos-pos pengamanan
perbatasan.
- Membangun jalur kereta api sepanjang 639 kilometer.
- Membangun LRT atau Light Rail Transit sepanjang 23 kilometer.
- Membangun jalan baru sepanjang 832 kilometer.
- Membangun 92 unit embung baru dan juga 15 bendungan baru.
- Membangun 15.373 meter jembatan baru
- Membangun 17 pelabuhan laut.
- Membangun 8 bandara baru.
- Menyediakan 70% satelit yang multifungsi.
D. Fungsi Pajak
Dengan mengetahui apa itu pajak dan manfaatnya, perlu juga untuk diketahui apa saja fungsi
dari pajak. Selain untuk pembangunan, pajak juga memiliki manfaat untuk pembiayaan
penegak hukum, keamanan negara, pekerjaan publik, subsidi dan biaya operasional lainnya.
Fungsi pajak dibagi menjadi empat yaitu:

1. Fungsi Anggaran atau Budgeter


Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan
pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak.

2. Fungsi Mengatur atau Regulasi


Selain fungsi anggaran, pajak juga memiliki fungsi regulasi, fungsi yang mengatur
pertumbuhan ekonomi. Dengan kebijakan dari pemerintah, dana dari pajak digunakan untuk
membantu perekonomian negara.
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan
fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam
rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan
berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri,
pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri. Dengan demikian,
masyarakat tidak khawatir lagi dengan kompetisi harga dengan produk-produk luar negeri.

- Fungsi mengatur tersebut antara lain:


 Pajak dapat digunakan untuk menghambat laju inflasi.
 Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong kegiatan ekspor, seperti pajak
ekspor barang.
 Pajak dapat memberikan proteksi atau perlindungan terhadap barang produksi dari
dalam negeri, contohnya
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
 Pajak dapat mengatur dan menarik investasi modal yang membantu perekonomian
agar semakin produktif.

3. Fungsi Pemerataan atau Distribusi


Pajak juga digunakan oleh negara untuk pemerataan kesejahteraan melalui bantuan dana,
jaminan kesehatan dan fasilitas umum. Pajak juga bisa digunakan untuk membiayai
kepentingan umum sehingga bisa menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru yang di mana
akan berakhir dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.

4. Fungsi stabilisasi
Selain tiga fungsi di atas, pajak memiliki fungsi sebagai stabilisasi. Stabilisasi yang dimaksud
adalah untuk menstabilkan perekonomian negara. Salah satunya adalah masalah inflasi atau
deflasi. Untuk mengurangi inflasi, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan untuk
mengurangi peredaran uang.
Sedangkan untuk deflasi pemerintah akan menambah peredaran uang. Dengan pajak yang
tinggi, jumlah uang yang beredar bisa berkurang sehingga tidak terjadi inflasi. Sedangkan di
sisi lain, pemerintah akan menurunkan pajak sehingga jumlah uang yang beredar meningkat
dan bisa mengatasi deflasi.

PEMBAHASAN DARI KELOMPOK KAMI

Seperti yang telah kelompok kami lakukan yaitu dengan mewawancarai beberapa pekerja
yang bekerja di tempat parkir. Kami mendapatkan beberapa informasi seperti bagaimana
mereka melakukan pekerjaan mereka sehari – hari dan bagaimana mereka mengalami
kendala dalam menjaga portal, apakah ada sesuatu yang membuat diri mereka sendiri merasa
rugi ataupun perusahaan.
Dari informasi beberapa pekerja bahwa mereka mengatakan ada beberapa kendala yang
mereka alami, seperti ada beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab seperti menerobos
portal atau ada beberapa yang tidak membayar parkir.
Jika kendala tersebut sering terjadi maka yang harus membayar kerugian tersebut yaitu
mereka yang menjaga portal.
Misalnya, sesering terjadinya kerugian maka mereka akan lebih sulit untuk memberikan
penghasilan mereka kepada perusahaan. Mereka juga mengatakan bahwa gaji mereka telah
( UMP ) jadi yang dimana gaji mereka perbulan itu sekitar Rp3.000.000 per – bulan.
Mereka mengatakan bahwa penghasilan mereka tergantung dari banyaknya pengendara yang
masuk. Penghasilan yang mereka dapatkan itu sehari paling kurang Rp1.000.000. Jadi jika
sebulan sekitar Rp30.000.000 dan pemasukan tersebut langsung di setor kw perusahaan.
Pajak diambil dari penghasilan 30% dalam sebulan , jika mereka mengalami kendala
terhadap parkiran baik itu kerusakan palang parkir atau fasilitas lainnya itu di tanggung oleh
perusahaan akan tetapi jika ada kendala yang di buat oleh oknum yang kurang bertanggung
jawab yaitu dalam hal menerobos portal atw tidak membayar parkir baik parkir masuk
maupun keluar maka kerugian tersebut akan di tanggung oleh para pekerja yang bertugas saat
itu.
SARAN / REKOMENDASI

Saran dari kami kelopok pihak dari penjaga oarkiran itu lebih ketat menjaga parkiran dan
lebih tegas dalam menangani masalah atau kendala yang terjadi. Dan juga harus ada
peninjauan kembali tentang perhitungan pajak.

KESIMPULAN

Jadi kesimpulan yang kami dapat dari studi kasus kami dari pembayaran pajak parkir di
Parkiran Kawasasn Mega Mas yaitu informasi beberapa pekerja bahwa dalam sehari
pencapaian mereka bisa mencapat Rp1.000.000 pada tiap portal yang ada. Dan dari
pendapatan yang mereka dapatkan dipotong 30% dalam sebulan untuk pembayaran pajak.
Dokumentasi pada saat kami melakukan studi kasus :
DAFTAR PUSTAKA

Narasumber pertama : Mario ( Petugas yang menjaga portal )


https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pajak/

Anda mungkin juga menyukai