Dosen Pengampu :
DR. JOYCE JACINTA RARES M.Si
HELLY FEBRINA KOLONDAM S.Sos, M.Si
Disusun Oleh
Kelompok 4:
1. Violin Florensia Nayoan 210811010155
2. Thia Gracia Elma Sinjal 210811010035
3. Vincent Manengkey 210811010183
4. Phoebe Kasih William 210811010157
5. Kirey Syalomita Wawolumaya 210811010173
6. Greivinnyta Maurentina Poli 210811010161
7. Ivana Mokoginta 210811010171
8. Trinsky Rensa Tongotongo 210811010169
9. Asni Rellua 210811010063
10. Andrea Zefanya Wawowundeng 210811010189
Pajak parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik
yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha,
termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. Parkir adalah keadaan
kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya.
B. Ciri-ciri Pajak
Berdasarkan UU KUP Nomor 28 Tahun 2007, pasal 1, ayat 1, pengertian pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka pajak memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pajak Merupakan Kontribusi Wajib Warga Negara
Artinya setiap orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Namun hal tersebut hanya
berlaku untuk warga negara yang sudah memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif. Yaitu
warga negara yang memiliki penghasilan melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
PTKP yang berlaku saat ini adalah Rp54 juta setahun atau Rp4,5 juta per bulan.
Itu artinya, jika Anda memiliki pendapatan lebih dari Rp4,5 juta sebulan akan kena pajak.
Sementara bila Anda adalah seorang pengusaha atau wirausaha dengan omzet, tarif PPh Final
0,5% berlaku dari total peredaran bruto (omzet) sampai dengan Rp4,8 miliar dalam satu
tahun pajak (berdasarkan PP 23 Tahun 2018).
4. Berdasarkan Undang-undang
Artinya pajak diatur dalam undang-undang negara. Ada beberapa undang-undang yang
mengatur tentang mekanisme perhitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak.
C. Manfaat Pajak
Pajak mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembangunan sebuah negara. Selain
memiliki fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan suatu negara, pajak juga memiliki
manfaat untuk masyarakat umum dan juga bagi negara tersebut. Berikut adalah manfaat dari
pajak bagi negara maupun masyarakat umum.
4. Fungsi stabilisasi
Selain tiga fungsi di atas, pajak memiliki fungsi sebagai stabilisasi. Stabilisasi yang dimaksud
adalah untuk menstabilkan perekonomian negara. Salah satunya adalah masalah inflasi atau
deflasi. Untuk mengurangi inflasi, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan untuk
mengurangi peredaran uang.
Sedangkan untuk deflasi pemerintah akan menambah peredaran uang. Dengan pajak yang
tinggi, jumlah uang yang beredar bisa berkurang sehingga tidak terjadi inflasi. Sedangkan di
sisi lain, pemerintah akan menurunkan pajak sehingga jumlah uang yang beredar meningkat
dan bisa mengatasi deflasi.
Seperti yang telah kelompok kami lakukan yaitu dengan mewawancarai beberapa pekerja
yang bekerja di tempat parkir. Kami mendapatkan beberapa informasi seperti bagaimana
mereka melakukan pekerjaan mereka sehari – hari dan bagaimana mereka mengalami
kendala dalam menjaga portal, apakah ada sesuatu yang membuat diri mereka sendiri merasa
rugi ataupun perusahaan.
Dari informasi beberapa pekerja bahwa mereka mengatakan ada beberapa kendala yang
mereka alami, seperti ada beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab seperti menerobos
portal atau ada beberapa yang tidak membayar parkir.
Jika kendala tersebut sering terjadi maka yang harus membayar kerugian tersebut yaitu
mereka yang menjaga portal.
Misalnya, sesering terjadinya kerugian maka mereka akan lebih sulit untuk memberikan
penghasilan mereka kepada perusahaan. Mereka juga mengatakan bahwa gaji mereka telah
( UMP ) jadi yang dimana gaji mereka perbulan itu sekitar Rp3.000.000 per – bulan.
Mereka mengatakan bahwa penghasilan mereka tergantung dari banyaknya pengendara yang
masuk. Penghasilan yang mereka dapatkan itu sehari paling kurang Rp1.000.000. Jadi jika
sebulan sekitar Rp30.000.000 dan pemasukan tersebut langsung di setor kw perusahaan.
Pajak diambil dari penghasilan 30% dalam sebulan , jika mereka mengalami kendala
terhadap parkiran baik itu kerusakan palang parkir atau fasilitas lainnya itu di tanggung oleh
perusahaan akan tetapi jika ada kendala yang di buat oleh oknum yang kurang bertanggung
jawab yaitu dalam hal menerobos portal atw tidak membayar parkir baik parkir masuk
maupun keluar maka kerugian tersebut akan di tanggung oleh para pekerja yang bertugas saat
itu.
SARAN / REKOMENDASI
Saran dari kami kelopok pihak dari penjaga oarkiran itu lebih ketat menjaga parkiran dan
lebih tegas dalam menangani masalah atau kendala yang terjadi. Dan juga harus ada
peninjauan kembali tentang perhitungan pajak.
KESIMPULAN
Jadi kesimpulan yang kami dapat dari studi kasus kami dari pembayaran pajak parkir di
Parkiran Kawasasn Mega Mas yaitu informasi beberapa pekerja bahwa dalam sehari
pencapaian mereka bisa mencapat Rp1.000.000 pada tiap portal yang ada. Dan dari
pendapatan yang mereka dapatkan dipotong 30% dalam sebulan untuk pembayaran pajak.
Dokumentasi pada saat kami melakukan studi kasus :
DAFTAR PUSTAKA