Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pajak adalah salah satu pendapatan terbesar dan sangat berpengaruh di Indonesia, dari

pajak ini pemerintah mampu membiaya pengeluaran pembangunan Nasional.pada saat ini

sektor perpajakan merupakan sumber penerimaan Negara yang paling penting dan sangat besar

pemberiannya baik penerimaan oleh pemerintah pusat dan daerah. Dilihat dari potensi, pajak

merupakan satu sektor yang dapat memenuhi pembiayaan pembangunan yang dilakukan secara

berkala untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pengertiaan pajak berdasarkan UU KUP

Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 1 adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang

oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Sumber pendapatan daerah menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1998, dan dirubah

menjadi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang pajak daerah dan terakhir Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 2009, untuk pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) saat ini

sangat didasari atas hukum yang jelas dan kuat. Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan

beroda dua atau lebih beserta gandengannya yang digunakan disemua jenis jalan darat dan

digerakkan oleh teknis berupa motor dan peralatan lainnya yang berfungsi mengubah sumber

daya energi apapun itu menjadi sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan

bermotor yang bersangkutan, dan itu juga termaksud alat-alat besar yang bergerak didarat

Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap atau lebih dikenal (SAMSAT) dibentuk

atas Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri yaitu Menhankam, Menteri Keuangan dan Materi

Dalam Negeri Tahun 1976 yaitu : No. Pol Kep/13/XII 1976, Kep/199/MK/12/1976 tertanggal

28 September 1976 tentang Peningkatan Kerjasama Antara Departemen Keuangan dalam


rangka meningkatkan pelayanan masyarakat serta pendapatan daerah khususnya mengenai

Pajak Kendaraan Bermotor yang disebut Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap atau yang

lebih dikenal (SAMSAT).

Penerimaan yang sangat berkontribusi untuk peningkatkan Pendapatan Asli Daerah

Provinsi Sumatera Utara adalah Pajak Kendaraan Bermotor. Dan dari target pajak yang udah

dikelola dari tahun 2017-2019 yakni:

1. Pada tahun 2017 Target PKB di Sumatera Utara sebanyak 1.702 Triliun dan

terealisasi sebanyak 1.768 Triliun (104%) dari target yang diinginkan, dengan

khususnya kendaraan roda dua sebanyak 278.799.

2. Pada tahun 2018 Target PKB di Sumatera Utara sebanyak 1.750 Triliun dan

terealisasi sebesar 2.048 Triliun (117%) dari target yang diinginkan, dengan

khususnya kendaraan roda dua sebanyak 322.191.

3. Pada tahun 2018 Target PKB di Sumatera Utara sebanyak 1.986 Triliun dan

Terealisasi sebanyak 1.918 Triliun (96,6%) dari target yang diinginkan, dengan

khususnya kendaraan roda sebanyak 442.277.

Dan dari data diatas menunjukkan di tahun 2017-2018 PKB untuk kendaraan roda dua

sudah terealisasi dan lebih dari hasil yang di inginkan, sedangkan ditahun 2019 hampir

terealisasi tetapi tidak bisa mencapai dari target yang diinginkan maka menununjukkan adanya

gelombang yang naik dan turun pada penerimaan PKB di Sumatera utara 3 tahun terakhir.

Mekanisme yang dibuat pemerintah dalam pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

sangat sulit di mengerti, makanya terjadi keteledoran dalam membayar pajak kendaraan

bermotor dan kurangnya pengarahan kepada masyarakat terhadap pembayaran pajak

kendaraan bermotor yang mereka punya sehingga terjadi tunggakan kepada wajib pajak.

Peran masyarakat dalam hal kesadaran dan kepatuhan untuk melakukan kewajiban

perpajakan atas kendaraan bermotor yang dia punya sangat dibutuhkan oleh pemerintahan
daerah. Dalam hal ini pemerintah harus melakukan pembinaan,pelayanan,dan pengawasan

terhadap pemenuhan kawajiban perpajakan berdasarkan ketentuan yang dibuat dalam

peraturan perundang-undangan

Dengan Demikian, penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul:”TINGKAT

KESADARAN DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR (PKB) RODA DUA PADA SISTEM ADMINISTRASI

MANUNGGAL SATU ATAP (SAMSAT) MEDAN SELATAN”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka permasalahan pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana tingkat kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak

kendaraan bermotor pada SAMSAT Medan Selatan?

2. Bagaimana sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan dalam membayar pajak

kendaraan bermotor khususnya roda dua?

3. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kesadaran dan

kepatuhan wajib pajak dalam membayar PKB khusunya roda dua?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilaksanakannya penelitian dalam rangka penyusunan laporan

tugas akhir ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat kesadaran dan kepatuhan masyarakat kota medan

dalam membayar pajak kendaraan roda dua.

2. Untuk mengetahui apakah sanksi pajak dapat mempengaruhi kepatuhan

masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor khususnya roda dua.


3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang terjadi ketika melakukan

penyuluhan dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari dilaksanakannya penelitian dalam rangka penyusunan laporan

tugas akhir ini adalah :

1. Menambah wawasan dan juga pengetahuan tentang kesadaran dan kepatuhan

dalam membayar pajak kendaraan bermotor roda dua.

2. Sebagai sarana informasi bagi pihak kantor pajak dalam masalah meningkatkan

kesadaran dan kepatuhan masyarakat medan dalam membayar pajak kendaraan

bermotor khususnya roda dua

3. Guna menyelesaikan studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU

melalui Laporan Tugas Akhir yang merupakan syarat kelulusan.

1.4 Uraian Teoritis

1.4.1 Pengertian Pajak

Pajak merupakan kontribusi wajib pajak kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi

dan badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara sebesar-besarnya untuk

kemakmuran rakyat`

Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH (Waluyo,2013:2) “pajak ialah iuran rakyat

kepada kas negara berdasrkan Undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat

jasa timbal balik atau kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan

untuk membayar pengeluaran umum”.

Dalam UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 1, “Pajak adalah kontribusi wajib

kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

1.4.2 Fungsi Pajak

a) Fungsi Anggaran (Budgetair)

Sebagai sumber pemasukan keuangan negara yang menghimpun dana ke kas negara.

Tujuannya untuk membiaya pengeluaran negara atau juga pembangunan nasional.

Jadi,pajak difungsikan untuk membiayai pembangunan infrastruktur, memperluas

lapangan kerja, dan lainnya.

b) Fungsi Mengatur (Regulerend)

Pajak juga digunakan untuk alat mengatur dan juga melaksanakan kebijakan negara

dalam lapangan ekonomi dan sosial.

Fungsi mengaturnya juga memberikan proteksi terhadap barang produksi dalam

negeri,pajak untuk menghambat lajunya inflansi, pajak mendorong ekspor,dan pajak untuk

menarik serta mengatur investasi modal demi perekonomia produktif

c) Fungsi Stabilitas

Fungsi Stabilitas ialah pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang

berhubungan dengan stabilitasnya negara, sehingga inflasi di Indoneisa dapat dapat

dikendalikan.

Caranya melalui pemungutan pajak,mengatur peredaran uang dimasyarakat,dan

penggunaan pajak yang efektif dan efisien.

d) Fungsi Redistribusi Pendapatan

Fungsi pajak sebagai pemerataan artinya dapat digunakan untuk menyeimbangkan

dan menyesuaikan antara pembagian pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Jadi,pajak

berfungsi untuk pemerataan pendapatan masyarkat.


1.4.3 Pajak Pusat

Dalam penulisan ini, Penulis membahas mengenai pajak kendaraan bermotor di Sistem

Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Selatan.

Ada bebrapa jenis pajak provinsi, yaitu :

1. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

2. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

3. Pajak Kendaraan Bermotor

4. Pajak Air Permukaan

5. Pajak Rokok

1.4.4 Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Kendaraan Bermotor ialah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik untuk

pergerakannyaa, dan juga digunakan untuk transportasi darat. Lebih jelasnya kendaraan

bermotor yang menggunaakan mesin atau yang dijalankan dengan roda,tenaga manusia,atau

motor penggerak,dan juga menggunakan bahan bakar minyak.Dan juga kendaraan bermotor

yang memiliki roda,dan biasanya berjalan diatas jalanan.

Dan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 atas

kepemilikan kendaraan bermotor. Dan dalam pelaksanaan pemungutanya dilakukan dikantor

bersama Samsat. Dan saat ini juga pajak motor bisa dibayarkan dibeberapa tempat misalnya:

gerai SAMSAT dipusat perbelanjaan, Kantor Polres, dan juga melalui layanan SIM keliling

Dan selain pajak tahunan, kendaraan roda dua dikenai pajak Lima Tahun. Jadi selama lima

kali, si wajib pajak harus membayar pajaknya. Dan untuk pembayaran kelima harus dibayarkan

di Kantor SAMSAT untuk sekalian penggantian plat nomor kendaraaan.

1.4.5 Objek dan Subjek Pajak Kendaran Bermotor


Objek Pajak Kendaraan Bermotor ialah kepemilikan Kendaraan Bermotor. Termasuk

dalam objek PKB adalah kepemilikan dan penguasan kendaraan bermotor yang digunakan di

semua jenis jalan darat, misalnya: dikawan bandara, pelabuhan laut, perkebunan, kehutanan,

pertanian, pertambangan, industri pertambangan, dan sarana olahraga dan rekreasi.

Dan dalam pengertiannya Kendaraan Bermotor beroda beserta gandengannya, yang

dioperasikan disemua jenis jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan

ukuran isi GT 5 ( lima Gross Tonnage) sampai dengan GT 7 (tujuh Gross Tonnage).

Dikecualikan dari pengertian Kendaraan Bermotor adalah:

1. Kereta Api

2. Kendaraan Bermotor yang dimiliki kedutaan,konsulat,perwakilan,negara asing dengn

asas timbal balik dan juga lembaga-lembaga internasional yang memang dikasih

pembebasan pajak dari Pemerintah

3. Kendaraan Bermotor yang digunakan untuk perthanan dan keamanan negara

4. Objek pajak lainnya yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

Subjek Pajak Kendaraan Bermotor yaitu orang pribadi atau badan yang memiliki dan

menguasai Kendaraan Bermotor. Dan dengan demikian, pada PKB subjek pajak sama dengan

wajib pajak, yaitu orang atau badan yang memiliki dan menguasai kendaraan bermotor.

1.4.6 Prosedur Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor

Prosedur yaitu serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan

atau dieksekusi dengan cara yang baku agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan

yang sama.

Pembayaran pajak motor termasuk ke dalam pajak progresif. Pajak progresif adalah pajak

yang tarif dalam pemungutannya sesuai dengan presetase yang meningkat sesuai dengan nilai

objek pajak dan kuantitas dan jumlah dari objek pajak. Dalam hal ini motor adalah objek
pajaknya. Dan jenis pajak progresif ada dua yaitu: Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak

Kendaraan Bermotor (PKB).

Dan dalam pelunasannya Pajak Kendaraan Bermotor harus dilunasi paling lambat 1 bulan

(30 hari). Dan jika Wajib Pajak telat membayar Pajak Kendaraan Bermotor akan dikenakan

sanksi yakni:

1. Sanksi administrasi yang berupa denda sebesar 25% dari pokok pajaknya.

2. Dan jika pembayaran melebihi 15 hari akan dikenakan sanksi administrasinya akan

dikenakan denda 2% sebulan yang dihitung dari terhutangnya pajak.

Adapun prosedur pembayaran pajak kendaraan bermotor yaitu:

1. Isi formulir permohonan yang sesuai dengan data surat tanda nomor kendaraan

(STNK), dan adanya berkas yang harus dilampirkan sebagai berikut:

A) STNK asli dan fotocopy

B) Fotocopy BPKB

C) KTP asli dan fotocopy sesuai nama di STNK dan BPKB

2. Dan ketika selesai melengkapi berkas, diserahkan berkas permohonan pajak

STNK ke loket penyerahan berkas. Dan menunggu sampai nama dipanggil.

3. Setelah itu, nanti akan diberikan slip pembayaran pajak yang harus dibayar

4. Serahkan slip dan juga uang sesuai biaya pajak ke kasir

5. Dan ketika sudah membayar ke kasir, bukti pelunasan pembayaran pajak akan

diserahkan ke loket pengambilan STNK

6. Setelah selesai petugas akan memanggil nama pemilik STNK untuk mengambil

STNK yang telah diperpanjang untuk satu tahun kedepan.

Dan jika wajib pajak telat membayar pajak ketika sudah jatuh tempo. Akan dikenakan

denda yakni:
 Pajak Kendaraan bermotor: 25%/tahun

 Terlambat 3 bulan: PKB x 25% x 3/12

 Terlambat 6 bulan: PKB x 25% x 6/12

 Denda Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ): Roda

2= Rp32.000; Roda 4= Rp100.00

1.4.7 Tingkat Kesadaran dan Kepatuhan

Kesadaran wajib pajak adalah bentuk sikap moral yang memberi kontribusi ke negara

untuk mendorong pembangunan negara dan harus menaati peraturan yang sudah dibuat oleh

negara dan dipaksakan kepada wajib pajak untuk sadar akan dirinya seorang wajib pajak.

Indikator kesadaran pajak menurut Wuri Manik Asri (2009):

1. Mengetahui adanya undang-undang dan ketentuan perpajakan.

2. Memahami bahwa kewajiban perpajakan harus dilaksanakan dengan ketentuan yang

berlaku.

3. Kesukarelaan wajib pajak dalam membayar kewajiban pajaknya.

Kepatuhan wajib pajak adalah suatu bentuk kepatuhan dimana wajib pajak harus memenuhi

kewajiban dan melaksanakan hak perpajakan.Dan harus taat waktu dalam membayar pajak dan

tidak memiliki tunggakan pajak. Indikator kepatuhan pajak menurut Nasucha dalam Siti Kurnia

Rahayu:

1. Kepatuhan wajib pajak untuk mendaftarkan diri

2. Kepatuhan dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT).


3. Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang dari penghasilan

yang didapat.

4. Kepatuhan dalam membayar tunggakan sebelum jatuh tempo.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Jenis/Bentuk Penelitian

Jenis/bentuk penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif,

yang dimana penelitian ditujukan untuk menguraikan data yang ada sesuai dengan situasi yang

sedang terjadi dikantor SAMSAT. Dan tercapainya tujuan si penulis dalam mencari fakta

terkait tingkat kesadaran dan kepatuhan dalam membayar pajak kendaraan roda dua, penulis

melakukan pengamatan dan juga penelitian berupa wawancara dan juga observasi dikantor

SAMSAT. Kemudian, data yang akan diteliti adalah data yang sebelumnya sudah ada yang

telah dikumpulkan oleh pihak yang bertanggung jawab. Tujuan dari penelitian ini kemudian

dapat digunakan untuk menambah wawasan dan juga informasi yang terkait dengan bahasan

yang ada dalam penelitian ini.

1.5.2 Data Penelitian

Berikut adalah serangkaian penjelasan terkait data-data yang bersangkutan pada

penulisan laporan tugas akhir ini, antara lain sebagai berikut:

1. Jenis Data

A. Data Primer

Data Primer ialah data yang dipeoleh melalui wawancara terhadap orang-orang

yang dianggap dapat memberi informasi dikantor SAMSAT.

B. Data Sekunder
Data Sekunder ialah data yang diperolah melalui studi literature seperti sumber

pustaka,Undang-undang, dokumentasi maupun literature yang berhubungan dengan

laporan Tugas Akhir.

2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dan juga informasi yang diperlukan, maka penulis

menggunkan metode pengumpulan data sebagai berikut :

A. Observasi

Dengan cara memberikan pengamatan dan pencatatan langsung terhadap apa

yang terjadi di kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan

Selatan.

B. Wawancara

Dengan cara membarikan beberapa pertanyaan-pertanyaan kepada pihak-pihak

yang akan ditanyakan dikantor SAMSAT Medan Selatan.

C. Studi Dokumen

Data yang berisikan dokumentasi yang didapat atau diperoleh oleh penulis

selama melakukan riset dikantor SAMSAT Medan Selatan.

3. Alat Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini diperlukan beberapa alat juga untuk membantu

mengumpulkan data. Adapun alat-alat yang diperlukan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah panduan pertanyaan yang akan ditanyakan kepada

informan, buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian, dan juga

diperlukannya alat komunikasi dan perekam seperti handphone, komputer, dan juga

akses internet.

1.5.3 Informan Penelitian


Informan penelitian adalah orang ataupun pihak yang memiliki informasi yang

dibutuhkan oleh penulis dalam menulis penelitian tugas akhir. Dalam penelitian ini penulis

akan mencari informan yaitu pegawai di kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap

(SAMSAT) Medan Selatan.

1.5.4 Metode Analisis

Metode analisis merupakan bagian dari proses analisis dimana data yang dikumpulkan

lalu diproses untuk menghasilkan kesimpulan dalam pengambilan keputusan. Dalam penelitian

ini, penulis menggunakan metode analisis kualitatif. Metode yang digunakan ini menggunakan

wawancara dan juga observasi dengan menjawab pertanyaan seperti apa,engapa, atau

bagaimana.

Anda mungkin juga menyukai