Anda di halaman 1dari 25

Efektivitas Program Pemutihan Dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak

Kendaraan Bermotor di Provinsi Jawa Barat Tahun 2022

Tugas Karya Akhir

Theofannia Natasha
1906405243

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI


PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI FISKAL
DEPOK
2023

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................…..1


DAFTAR ISI ..........................................................................................................….2
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................…..........…..3
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................…4
1.PENDAHULUAN ......................................................................................…....5-10
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................….…5-7
1.2.Pokok Permasalahan ...................................……………………………………..7
1.3 Tujuan Penelitian .................................................………………………….……8
1.4 Manfaat Penelitian………………………….. ...................................….….…….8
1.5 Sistematika Penulisan .................................................................................…..8-10
2. LANDASAN TEORI ...................................................................................…11-14
2.1 Pajak Daerah .......................................…………………...........................….….11
2.2 Pajak Kendaraan Bermotor….......................................................................…….11
2.3 Insentif Pajak…………. .……………………………................................... …..12
2.4 Efektivitas ..........................….………………………………….....…......….12-13
2.5 Kepatuhan…………………………………………………………………….13-14
3. METODE PENELITIAN ...……….................................................…........……15
3.1 Metode Penelitian………………………………………………………………...15
3.2 Jenis Penelitian……………………………………………………….…………..16
3.3 Pengumpulan Data……………………………………………………………16-17
3.4 Teknik Analisis Data……………………………………………………...…..17-18
3.5 Tinjauan Pustaka………………………………………………………...……19-23

2
DAFTAR GAMBAR

1.1 Tata cara registrasi di Aplikasi SIGNAL……………………………………..18


1.2 Tata cara membayar PKB melalui GOPAY………………………………….24
1.3 Tata cara membayar PKB dengan aplikasi Tokopedia…………………… ..31
1.4 Testimoni dari Wajib Pajak melakukan pembayaran dengan Aplikasi
SIGNAL……………………………………………………………………….…58-59

3
DAFTAR LAMPIRAN

1.1 Tata cara memasang aplikasi signal………………………………………….18


1.2 Tata cara registrasi di aplikasi signal………………………………………...24
1.3 Tarif diskon pajak yang diberikan dalam pemutihan………………………31
1.4 Testimoni penggunaan aplikasi SIGNAL………………………………...58-59

4
BAB 1
Pendahuluan
Pajak dan Retribusi Daerah

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (KUP), pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pajak Pusat merupakan pajak yang ditangani langsung oleh pemerintah pusat dan
mencangkup pajak di berbagai sektor publik khususnya di ibu kota DKI Jakarta. Pajak
Pusat merupakan pajak yang mengatur tentang pajak makro dalam skala besar
sedangkan Pajak Daerah merupakan pajak yang mencangkup tentang pengaturan
RAPBN Daerah dan macam-macam aturan tentang anggaran yang digunakan setiap
daerah untuk pembangunan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, disingkat Bappeda, merupakan


lembaga teknis daerah dibidang penelitian dan perencanaan pembangunan daerah
yang dipimpin oleh seorang kepala badan yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Gubernur/Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah. Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok membantu
Gubernur/Bupati/Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang
penelitian dan perencanaan pembangunan daerah.

5
Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh alat teknik yang
terdapat pada kendaraan tersebut, biasanya kendaraan ini digunakan untuk angkutan
orang atau barang di atas jalan raya selain kendaraan yang berjalan di atas rel. Jumlah
kendaraan bermotor di Jawa Barat mengalami penurunan pada tahun 2019 yang
semula jumlah kendaraan bermotor adalah 8.630.890 motor pada tahun 2014 menjadi
1.009.443 motor di tahun 2019.

Pajak pusat yang diatur dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia tahun
1945 dan diatur dalam Undang Undang Harmonisasi Perpajakan tahun 2021 dan
Pajak Daerah diatur dalam UU No 28 tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
Undang-undang yang mengatur mengenai pajak pusat dan pajak daerah beragam dan
berbeda setiap unsurnya.

Penerimaan negara pada dasarnya dibagi atas 2 jenis yaitu penerimaan negara
dari pajak dan penerimaan negara bukan pajak atau bisa di singkat menjadi PNBP.
Pajak daerah adalah pajak yang dipungut atas pemakaian fasilitas milik pemerintah
daerah yang dibangun dari uang yang diperoleh dari penerimaan pajak daerah.

Masalah dalam Pajak dan Retribusi Daerah yang tengah berlangsung saat ini
berkaitan dengan isu pajak kenndaraan bermotor di Jawa Barat yang secara
administratif ditangani poleh Samsat. Pemutihan Pajak Kendaraan bermotor melalui
bebas BBNKB dan diskon PKB meningkatkan perolehan penerimaan pajak secara
signifikan menyentuh angka puluhn miliyar dengan adanya diskon serta pembebasan

6
BBNKB membuat jumlah Waiib Pajak yang patuh membayar kewajiban pajak
kendaraan brmotor meningkat pesat dikutip oleh beberapa media berita seperti DDTC
News, Kompas Otomotif, Otomani.com, dan Pikiran Rakyat Kebijakan seperti
Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor ini yang diselenggarakan oleh Samsat
khususnya di Jawa Barat tujuannya untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor di Jawa Barat.

Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor baik R2 dan R4 menjadi solusi yang


cukup meringankan beban masyarakat dalam melunasi pajak kendaraan bermotor
yang mereka miliki terlebih lagi dalam situasi Covid-19 membuat sebagian besar
masyarakat kesulitan membayar pajak kendaraan bermotor yang mereka miliki.

Relaksasi pemutihan adalah sebuah usaha untuk memberikan relaksasi dalam


pemutihan kendaraan bermotor bermaksud untuk meningkatkan penerimaan pajak
khususnya dari kendaraan bermotor. Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 16.000.000
kendaraan bermotor yang dimiliki masyarakat umum. Perbandingan kendaraan
bermotor yang memiliki pajak aktif dan pajak pasif adalah 50:50. Memiliki pajak
aktif disini yang dimaksud adalah tidak melakukan pembayaran pajak selama kurang
lebih 5 tahun. (“https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/jumlah-kendaraan-
bermotor-berdasarkan-cabang-pelayanan-di-jawa-barat”)

Dengan melihat kondisi yang ada, pihak otoritas pajak berinisiatif untuk
merangsang Wajib Pajak (WP) agar taat membayar pajak kendaran bermotor mereka
sehingga diberikan relaksasi dalam penutihan pajak bermotor. Ketidakpatuhan
menbayar pajak kendaraan bermotor dapat disebabkan oleh karakter Wajib Pajak
(WP) yang berbeda-beda. Memberikan relaksasi pemutihan pajak kendaraan bermotor
ditujukan bagi seluruh masyarakat yang memiliki kesadaran membayar pajak sebelum
jatuh tempo dan bagi mereka yang telah lama ingin membayarkan pajak kendaraan
bermotor mereka namun tekendala biaya atau alasan yang lainnya.

Relaksasi pemutihan pajak kendaraan bermotor ini berlaku juga untuk


kendaraan yang tergolong sebagai kendaraan mewah. Hal ini menjadi hadiah bagi

7
seluruh mayarakat Indonesia semua golongan. Ditambah mutasi kendaraan bermotor
jika ingin memindahkan kendaraan bermotor dari suatu provinsi ke provinsi lainnya
atau dari suatu kota ke kota lainnya biayanya Rp. 0 atau gratis. Periode relaksasi
pemutihan pajak ini berlangsung mulai tanggal 1 Juli-31 Agustus di Jawa Barat.

Dr. H. Dedi Taufik Kurahman, M.Si, Kepala Badan Pendapatan Daerah


Provinsi Jawa Barat mengatakan bentuk relaksasi ini berjangka waktu 5 tahun tidak
membayar pajak maka tahun ke 5 pajak kendaraan bermotor tersebut digratiskan
namun tahunke 1- tahun ke 4 diharuskan membayar pajak tanpa dipungut denda.
Begitu juga dengan bea balik nama kendaraan bermotor biayanya Rp. 0. Jika
kendaraan masih di leasing maka bisa dipinjam untuk sementara waktu sampai urusan
perpajakannya sudah selesai.

Mayarakat Indonesia dengan mudah mengakses E-samsat dengan meminta


bantuan ke outlet terdekat. Di Jawa Barat terdapat kurang lebih 200 outlet yang dapat
membantu masyarakat memperoleh relaksasi pemutihan pajak kendaraan bermotor.
200 outlet tersebar di 24 titik berbeda di Jawa Barat. Periode yang berlaku adalah
mulai dari tanggal 1 Juli-31 Agustus 2022. Dalam hal ini yang harus dibayarkan
adalah pokok pajaknya tanpa denda. Jika melakukan bea balik nama tidak akan
memakan biaya yaitu Rp. 0 ( 0 Rupiah ) atau gratis. Jika masyarakat membayar pajak
sebelum jatuh tempo maka akan diberikan relaksasi.

1.2 Pokok Permasalahan

● Bagaimana pengaruh program pemutihan kendaraan bermotor periode relaksasi

tanggal 1 Juli-31 Agustus 2022 terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak


Kendaraan Bermotor di Provinsi Jawa Barat ?

● Bagaimana cara membayar pajak kendaraan bermotor dengan aplikasi digital

seperti SIGNAL yang dikeluarkan oleh Samsat ?

● Bagaimana untuk memperoleh relaksasi agar bebas denda pajak kendaraan

bermotor pada tahun ke-5?

8
● Apa saja syarat mendapatkan Diskon pembayaran pajak kendaraan bermotor ?

Bagaimana mengurus bea balik nama, pengesahan STNK Tahunan, Pembayaran


PKB dan SWDKLLJ secara digital ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam Tugas Karya Akhir ini antara lain :

● Memberikan penyelesaian kepada pembaca tentang bagaimana program

pemutihan ini memberikan pengaruh terhadap kenaikan kepatuhan Wajib Pajak


Kendaraan Bermotor khususnya di Provinsi Jawa Barat

● Menemukan solusi dalam permasalahan rendahnya kepatuhan wajib pajak

kendaraan bermotor di Jawa Barat.

● Membuka informasi kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya mengenai

pemutihan pajak kendaraan bermotor di Provinsi Jawa Barat.

● Memotivasi masyarakat agar menjadi lebih perhatian kepada Tingkat Kepatuhan

Wajib Pajak Kendaraan Bermotor terutama yang berada di Jawa Barat.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dari Tugas Karya Akhir ini yaitu :

● Penulis dapat memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi dan sebagai syarat

kelulusan dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia

● Pembaca bisa lebih memahami tentang sistem pembayaran pajak kendaraan

bermotor secara digital

● Pembaca dapat memahami kelebihan-kelebihan jika membayar pajak kendaraan

bermotor melalui aplikasi digital seperti SIGNAL yang dikeluarkan oleh Samsat
baik di seluruh Indonesia maupun di Provinsi Jawa Barat sesuai dengan judul dari
Tugas Karya Akhir ini

9
● Pembaca dapat lebih memahami bagaimana cara memperoleh diskon pajak

kendaraan bermotor dan penghapusan denda pajak kendaraan bermotor jika sudah
menunggak maksimal 5 tahun.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Karya Akhir ini terdiri atas 5 Bab dengan subbab
yang saling berkaitan dan memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. Penulis
menguraikan secara detail permasalahan yang terjadi di setiap bab. Topik yang
dibahas dalam setiap babnya menjelaskan permasalahan di bab yang lainnya.
Sistematika yang penulis ambil adalah sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini, penulis menjelaskan secara mendasar permasalahan yang
berkaitan dengan pajak daerah dan menjelaskan teori tentang pajak daerah. Penulis
menambahkan hal yang lebih spesifik lagi yaitu permasalahan tentang kepatuhan
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor yang tengah mengalami polemik akibat menunggak
membayar pajak kendaraan bermotor bahkan sampai 5 tahun lamanya. Di Bab
pendahuluan, penulis menjelaskan latar belakang masalah, penentuan lokasi
penelitian, tujuan penelitian, rumusan masalah, manfaat penelitian bagi penulis dan
bagi pembaca, dan sistematika penulisan

Bab 2 Landasan Teori


Dalam bab landasan teori ini, penulis menjelaskan dasar-dasar teori bahasan
dalam pengaturan pajak daerah di Indonesia. Dalam bab ini, penulis menjelaskan
tentang teori-teori dari beberapa ahli terkait dengan pajak daerah. Dalam bab ini juga
memuat sedikit kerangka teori tentang pajak daerah dispesisifikan lagi menjadi pajak
kendaraan bermotor.

Bab 3 Metode Penelitian


Dalam bab ini, penulis akan menggambarkan bagaimana penulis melakukan
penelitian secara online maupun offline tentang pembayaran pajak kendaraan
bermotor dalam program pemutihan pajak kendaraan bermotor periode relaksasi 1

10
Juli- 31 Agustus 2022. Penulis akan menguraikan secara lebih lanjut bagaimana
penulis melakukan penelitian untuk mengetahui apakah dengan adanya program
pemutihan pajak kendaraan bermotor periode relaksasi dapat mempengaruhi tingkat
kepatuhan Wajib Pajak menjadi lebih meningkat secara signifikan atau tidak

Bab 4 Pembahasan
Bab 4 tentang pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis
akan diuraikan dengan tabel, gambar, serta grafik yang penulis buat sendiri sebagai
bahan pembelajaran bagi pembaca maupun bagi penulis secara pribadi. Bab
pembahasan menjadi salah satu bab paling penting.

Bab 5 Simpulan dan Saran


Bab 5 berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang sudah dijelaskan
oleh penulis di 4 bab sebelumnya. Bab ini menjadi penutup dalam skripsi tentang
pajak daerah ini. Di dalam bab ini penulis menyimpulkan dan memberikan saran
kepada para pembaca maupun kepada pihak samsat, Wajib Pajak, maupun Badan
Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat.

11
BAB 2
Landasan Teori

2.1 Pajak Daerah

Pajak Daerah merupakan pajak yang dipungut atas pemakaian dari fasilitas-
fasilitas yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Pajak Daerah merupakan pajak yang
diatur dalam Undang-Undang Pajak dan Retribusi Daerah yaitu Undang-Undang No
28 tahun 2009 dan beberapa di Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan
tahun 2021.

Berbagai Undang-Undang mengatur tentang Pajak Daerah untuk


memaksimalkan penerimaan pajak daerah yang tergabung dalam Penerimaan Negara
dari Pajak. Pajak daerah sebagaimana yang diatur di dalam Undang-undang
menggunakan berbagai peraturan yang tujuannya untuk meningkatkan tingkat wajib
pajak kendaraan bermotor di Provinsi Jawa Barat sesuai dengan judul Karya Akhir
ini.

Pajak Daerah dipungut atas pemakaian fasilitas-fasilitas yang dibangun di


daerah dari uang pemerimaan pajak daerah. Penggunaan uang Pajak Daerah diawasi
langsung oleh Pemerintah Daerah dan lembaga seperti Direktorat Jenderal Pajak.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengawasi penggunaan uang pajak daerah agar tidak
terjadi praktik korupsi yang terjadi di kawasan daerah tertentu dan berkewajiban
untuk memungut dan memotong.

12
2.2 Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan salah satu jenis pajak yang
Memiliki keunikan tersendiri karena PKB mempunyai banyak jenis dan metode cara
pembayaran. PKB memiliki beberapa jenis metoda pembayaran seperti melalui Gopay
melalui Bank komersial seperti Mandiri, BRI, BNI dan diawasi oleh Direktorat
Jenderal Pajak.

Pajak Kendaraan Bermotor atau PKB menggunakan macam-macam tarif


sesuai dengan banyaknya roda yang dimiliki kendaraan tersebut contohnya R2 atau
roda dua, R4 atau roda 4 Pajak Kendaraan Bermotor menjadi Pajak yang memiliki
penerimaan yang besar karena kendaraan bermotor adalah kendaraan yang sering
dipakai oleh masyarakat indonesia.

Dalam praktiknya pemungutan pajak kendaraan bermotor mempunyai kendala


seperti rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak itu sendiri sehingga muncullah ide
untuk memberikan program pemutihan pajak kendaraan bermotor sesuai dengan tarif
diskonnya masing-masing, tetapi pelaksanaannya juga dinilai masih kurang efektif
karena masih terdapat beberapa hal yang tidak diperhatikan Wajib Pajak seperti
Tahun Kendaraan dan lamanya pajak kendaraan bermotor tersebut menunggak.

2.3 Insentif Pajak

Insentif pajak diberikan kepada Wajib Pajak yang memiliki kelebihan seperti
taat dalam membayar pajak selama beberapa tahun berturut-turut dan memiliki
keistimewaan seperti mempunyai usaha yang besar dan memiliki pengaruh terhadap
perekonomian Indonesia.

Insentif pajak sendiri memiliki berbagai macam dan tidak diberikan kepada
sembarang orang karena insentif pajak hanya di tujukkan kepada orang-orang yang
ditunjuk langsung oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Pemberian ini bukanlah
permberian secara cuma cuma tetapi pemberian bersyarat yaitu insetif akan diberikan
jika Wajib Pajak tetap taat dalam membayar pajak setiap bulannya dan

13
diakumulasikan setiap tahun serta usaha yang dijalankan turut berpartisipasi aktif
dalam pembanguan dan perekonomian Indonesia.

2.4Efektivitas

Hasil Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas air dan Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air seharusnya digunakan untuk
perbaikan jalan, Perbaikan rambu-rambu jalan, penyelenggaraan fasilitas keamanan
dan pengamanan bagi pengendara kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air,
pembuatan dermaga/pelabuhan, terminal, dan sarana-prasarana lainnya seperti tempat
pengisian bahan bakar bagi kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air.

Pajak Kendaraan Bermotor merupakan pajak atas kepemilikan dan /atau


penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor yang dimaksudkan adalah
semua kendaraan beroda berserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan
darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang
berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak
kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar
yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara
permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air. Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2009 mengatur pemungutan Pajak Kendaran Bermotor dalam pasal 3
sampai pasal 8.

Kefektifitasan program pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor dapat dilihat


dari testimoni-testimoni yang di ambil dari para pemakai program ini. Program ini
sangat dimanfaatkan untuk memperoleh diskon terutama bagi para Wajib Pajak yang
sudah menunggak pajak kendaraan bermotor selama beberapa tahun lamanya. Dengan
diskon yang diberikan dan diskon yang ditetapkan meringankan beban Wajib Pajak
agar bisa membayarkan pajak kendaraan bermotor mereka secara lunas.

2.5 Kepatuhan Pajak

Kepatuhan WP setelah diadakannya program ini cukup meningkat dan dengan


diadakannyaq program ini WP yang sudah menunggak membayar pajak mereka bisa

14
dengan mudah membayar pajak mereka dengan diskon yang diberikan menjangkau
seluruh area di Jawa Barat.

Kepatuhan Wajib Pajak menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum


diberikan program pemutihan ini. Sebelum menggunakan program pemutihan ini
Wajib Pajak enggan membayar pajak kendaraan bermotor mereka karena sudah
menunggak selama 5 tahun atau lebih sedangkan jika menggunakan program
pemutihan pajak kendaraaan bermotor dari samsat pajak tersebut akan diberikan
diskon sehingga meringankan beban dari Wajib Pajak.

Wajib pajak bisa dibilang lebih patuh terhadap kewajiban pembayaran mereka
jika diberikan diskon dan setelah adanya program pemutihan pajak kendaraan
bermotor ini. Sebelum adanya program pemutihan wajib pajak kendaraan bermotor
Wajib Pajak masih memiliki kesadaran yang dibilang rendah daripada setelah
diadakan Program ini.

15
Bab 3
Metode Penelitian

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam Karya ini adalah
Metode Penelitian Kuantitatif yang berdasarkan data-data diperoleh dari Jurnal,
Ebook, Tesis, dan lain-lain. Untuk menunjang pemakaian darri data terkait Jurnal,
Ebook, Tesis penulis menggunakan beberapa tinjauan pustaka yang dimuat di bagian
akhir dari bab 3.

Alasan mengapa penulis memilih menggunakan Metode Penelitian Kuantitatif


adalah karena metode ini lebih mudah dalam memperoleh data dan tidak banyak
mengeluarkan biaya. Disamping itu metode ini memberikan data-data yang akurat dan
dapat dipercaya oleh kalangan masyarakat luas.

Metode Penelitian Kuantitatif penulis pilih untuk mempermudah dalam


merumuskan masalah serta mencari teori tentang keefektifitasan serta teori lainnya.
Dibandingkan dengan metode yang lainnya. Metode ini lebih mudah dan terkesan
praktis bagi penulis.

Dengan demikian penulis memutuskan untuk menggunakan metode ini


sebagai bahan untuk mencari data, menganalisis, serta merumuskan masalah. Untuk
menambah data pendukung penulis juga mencantumkan sumber-sumber dari jurnal,
ebook, dan tesis.

16
Dengan metode ini penulis lebih mudah dalam mengumpulkan data, lebih
singkat dalam membuat karya, dan lebih padat dalam memberikan informasi kepada
pembaca. Namun disamping kelebihan dari metode yang penulis gunakan juga
terdapat kekurangan yang penulis rasakan yaitu seperti kurangnya bahan bacaan yang
penulis dapat peroleh juga terbatas dalam memberikan pendapata pribadi.

3.2 Jenis Penelitian

Dalam point ini Penulis mencantumkan metode yang penulis Gunakan dalam
melakukan penelitian yaitu diantaranya penulis menggunakan Metode Deskriptif dan
Metode Kuantitatif. Berikut adalah penjelasan dari Metode Deskriptif dan Metode
Kuantitatif :

Metode Deskriptif
Metode ini menyajikan data dengan yang sebenar-benarnya tanpa ditambahi apapun
lagi. Data yang sebenarnya disajikan dengan kondisi apa adanya. Untuk dapat
menemukan karakteristik yang sesuai dengan objek yang diteliti. Karakteristik objek
disajikan secara faktual dan sesuai dengan apa yang ada.

Metode kuantitatif
Metode ini bersifat cukup sistematis dengan menggunakan berbagai model yang baru
yang bersifat matematis. Berdasarkan hubungan variabelnya. Penelitian kuantitatif ini
bisa besifat deskriptif, korelasi, ataupun asosiatif. Perbedaannya didasarkan kepada
jumlah variable yang ada.

3.3 Pengumpulan Data

Dalam subbab ini, akan dibahas mengenai pengumppulan data yang sudah
dilakukan oleh penulis sebagai peneliti di kantor Samsat Kota Bekasi dan pada akun
sosial Samsat yaitu @samsatdigital. Data-data yang dikumpulkan ini adalah hasil dari

17
pengumpulan pribadi penulis sebagai peneliti. Hasil data-data ini adalah original milik
penulis. Penulis sebagai peniliti melakukan kunjungan ke Kantor Samsat Kota Bekasi
dan menggali informasi dari petugas-petugas terkait mengenai kenaikan atau
penurunan kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor sejak dilaksanakannya
program pemutihan pajak kendaraan bermotor periode 1 Juli-31 Agustus.

Penulis juga akan mengamati media sosial @samsatdigital untuk mengamati


pergerakan keantusiasan Wajib Pajak sejak dilaksanakannya program pemutihan
Pajak Kendaraan Bermotor periode 1 Juli-31 Agustus 2022. Sebagai tambahan,
penulis juga akan mengamati kenaikan tingkat kepatuhan Wajib Pajak sejak
dikeluarkannya aplikasi digital untuk memudahkan membayar pajak kendaraan
bermotor, balik nama STNK,PKB, SWDKLLJ yaitu SIGNAL.

Data-data yang dikumpulkan oleh penulis adalha data-data yang ada di lapangan
dan diperoleh dari sumber yang terpercaya.Penulis seantiasa memastikan bahwa data
yang diberika oleh sumber adalah data yang sebenarnya, diberikan secara jujur dan
apa adanya. Setelah mendapatkan informasi dari sumber, penulis akan mengaitkan
dengan teori-teori yang relevan terhadap pernyataan yang diberikan oleh sumber.

Penulis akan melakukan kunjungan ke kantor Samsat terdekat yaitu kartor samsat
Kota Bekasi. Lalu menemui petugas yang sedang bertugas, meminta kesediaan untuk
meluangkan waktu untuk diajukan beberapa pertanyaan tentang pemutihan pajak
kendaraan bermotor yang diselenggarakan oleh Badan Pendapatan Daerah Provinsi
Jawa Barat. Jika petugas bersedia untuk diajukan pertanyaan, selanjutnya penulis
sebagai peneliti akan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan Pemutihan Pajak
Kendaraan Bermotor yang telah diselenggarakan pada tanggal 1 Juli-31 Agustus
2022.

Pertanyaan terkait bagaimana tingkat kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan


Bermotor akibat program pemutihan pajak kendaraan periode relaksasi ini. Penulis
juga akan menanyakan terkait apa saja syarat memperoleh relaksasi berupa diskon
atau pengahpusan denda pajak kendaraan bermotor, bagaimana perlakuan terhadap
pemilik kendaraan bermotor yang sudah lama menuggak pembayaran pajaknya

18
selama lebih dari 1 tahun serta cara melakukan bea balik nama kendaraan dan mutasi
plat nomor kendaraan.

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang penulis gunakan dalam karya Tulis ini adalah teknik
analisis data kuantitatif yang menggunakan berbagai sumber dari Jurnal, Ebook, dan
Tesis. Teknik analisis data penulis pilih karena lebih memudahkan penulis dalam
mengolah data dan lebih mudah bagi penulis untuk melakukan analisis.

Data yang penulis gunakan dalam melakukan analisis di peroleh dari sumber-
sumber terpercaya seperti Jurnal Nasional, Jurnal Internasional, dan beberapa tesis.
Dalam menggunakan Jurnal Penulis memilih jurnal yang memiliki nomor seri atau
ISBN yang sudah terdaftar secara resmi.

Gambar 1.1

19
Tinjauan Pustaka
Penulis/ Penulis
Komponen Irene F Salma Faiza Jenni Cong dan Intan Rachmawati Widia Dwi
Pontoh Ajimat Sukrisno Agoes 2023 Ratna Yanti
2018 2022 2019 2019

Judul Analisis Pengaruh Pajak Faktor-Faktor Pengaruh Pengaruh


Penelitian Penerimaan Pertambahan Yang pengetahuan Kualitas
Pajak Nilai, dan Mempengaruhi peraturan Pelayanan,
Kendaraan Pajak Kepatuhan perpajakan dan Sanksi Pajak
Bermotor Kendaraan Wajib Pajak sanksi pajak Dan Kondis
(PKB) dan Bermotor Tarif Dalam terhadap Keuangan
Bea Balik Progresif Membayar kepatuhan wajib Wajib Pajak
Nama terhadap Daya Pajak pajak kendaraan Terhadap
Kendaraan Beli Konsumen Kendaraan bermotor Kepatuhan
Bermotor Bermotor Wajib Pajak
(BBN-KB) Kendaraan
dalam Bermotor
Peningkatan
Pendapatan
Asli Daerah
Provinsi

20
Sulawesi
Utara

Lokasi Provinsi Penelitian ini DKI Jakarta Samsat Rancaekek Samsat


Penelitian Sulawesi dilakukan di Mojokerto
Utara SAMSAT
(Sistem
Administrasi
Manunggal Satu
Atap) Kota
Bekasi.
Peneliti memilih
Samsat Kota
Bekasi, meliputi
Bekasi Timur,
Barat, Selatan
dan Utara yang
dilakukan dari
bulan oktober
2021 sampai
Maret 2022.

Metode dan Pendekatan Jenis penelitian Desain Jika ditinjau Metode yan
Alat kualitatif, ini penulis penelitian yang berdasarkan jenis digunakan
Penelitian dimana menggunakan di gunakan datanyametode adalah
penelitian metode adalah desain yang sampling
yang pendekatan deskriptif. digunakanialah purposive
dilakukan kuantitatif. Menurut jenis penelitian dimana
bersifat Pendekatan (Sugiyono, kuantitatif dan teknik
eksploratori kuantitatif ialah 2017) Metode kualitatif, penentuan
(exploratory pendekatan deskriptif adalah sedangkan jika sampel
approach). yang di dalam statistik yang di ditinjau dengan
usulan gunakan untuk berdasarkan pertimbanga

21
penelitian, menganalisi data masalah ialah tertentu
proses, dengan cara penelitian (Sugiyono,
hipotesis, turun mendeskripsikan explanatory 2014:85)
ke lapangan, atau
analisis data dan menggambarkan
kesimpulan data data yang telah
sampai dengan terkumpul
penulisannya sebagaimana
mempergunaka adanya tanpa
n aspek bermaksud
pengukuran, membuat
perhitungan, kesimpulan
rumus dan yang
kepastian data berlaku untuk
numerik umum atau
(Musianto, generalisasi.
2002).

Kesimpulan Kesimpulan Berdasarkan Desain Berdasarkan Berdasarkan


Penelitian dalam pada data yang penelitian yang temuan, maka rumusan
penelitian ini telah di gunakan dapat disimpulkan masalah dan
adalah: 1) dikumpulkan adalah desain bahwa kesediaan hasil analisa
Penyusunan dan hasil deskriptif. wajib pajak untuk yang telah
Target pengujian yang Menurut membayar pajak dilakukan
Penerimaan telah dilakukan (Sugiyono, kendaraan pada
Pajak sebelumnya, 2017) Metode bermotor di bab 4, maka
Kendaraan maka dapat deskriptif adalah SAMSAT dapat
Bermotor dan diambil statistik yang di Rancaekek disimpulkan
Bea Balik kesimpulan gunakan untuk Kabupaten 1. Kualitas
Nama sebagai berikut: menganalisi data Bandung pelayanan
Kendaraan 1. Pajak dengan cara dipengaruhi oleh secara parsia
Bermotor. pertambahan mendeskripsikan seberapa baik berpengaruh
Badan nilai atau mereka signifikan

22
Pengelola berpengaruh menggambarkan mengetahui terhadap
Pajak dan signifikan data yang telah peraturan kepatuhan
Retribusi terhadap daya terkumpul perpajakan. Jadi, formal wajib
Daerah beli konsumen, sebagaimana sejauh mana orang pajak
Provinsi yang dapat adanya tanpa mengikuti kendaraan
Sulawesi dilihat dari bermaksud peraturan pajak bermotor.
Utara nilai probability membuat terkait dengan Hal ini
menggunakan t sebesar 2,047 kesimpulan seberapa banyak menunjukka
metode Top dengan nilai yang yang mereka bahwa
Down yaitu signifikansi berlaku untuk ketahui tentang semakin
penetapan sebesar 0,043 < umum atau peraturan tinggi
besarnya 0,05. generalisasi. tersebut.Kepatuhan kualitas
target 2. Pajak Terhadap Sanksi pelayanan
penerimaan kendaraan Perpajakan yang
PKB dan bermotor tarif Terhadap Wajib diberikan di
BBNKB pada progresif Pajak SAMSAT
tahun yang berpengaruh Mempengaruhi Mojokerto,
akan datang signifikan Pembayaran Pajak maka
didasarkan terhadap daya Kendaraan semakin
dengan beli konsumen Bermotor Pada tinggi
melihat yang SAMSAT kepatuhan
realisasi dapat dilihat Rancaekek wajib pajak
tahun-tahun dari nilai Kabupaten kendaraan
sebelum, probability t Bandung. bermotor.
2) Sistem dan sebesar 4,126 Akibatnya, 2. Sanksi
Prosedur dengan nilai ancaman sanksi Pajak Secara
Pemungutan. signifikansi perpajakan dapat parsial
Pemerintah sebesar 0,000 < mendorong berpengaruh
Sulawesi 0,05. masyarakat untuk terhadap
Utara dalam 3. Pajak melaporkan SPT kepatuhan
hal ini Badan pertambahan tepat waktu.Jadi, wajib pajak
Pengelola nilai dan pajak berat ringannya kendaraan
Pajak dan kendaraan sanksi pajak bermotor.
Retribusi bermotor tarif berbanding Hal ini

23
Daerah sesuai progresif terbalik dengan menunjukka
fungsi dan berpengaruh sejauh mana bahwa
tugasnya signifikan kepatuhan wajib semakin
untuk terhadap pajak. tinggi sanks
mengelola daya beli pajak
Pajak konsumen yang yang
Kendaraan dapat dilihat diberikan di
Bermotor dan dari nilai SAMSAT
Bea Balik signifikansi Mojokerto,
Nama sebesar 0,000 < maka
Kendaraan 0,05. semakin
Bermotor tinggi
selalu kepatuhan
mengikuti wajib pajak
sistem dan kendaraan
prosedur bermotor.
pemungutan 3. Kondisi
yang ada dan keuangan
sesuai dengan wajib pajak
peraturan kendaraan
yang ada. bermotor
secara parsia
memiliki
pengaruh
yang positif
terhadap
kepatuhan
wajib pajak.
Hal ini
menunjukka
bahwa
semakin bai
kondisi
keuangan

24
wajib pajak
maka makin
baik pula
kepatuhan
wajib pajak.

25

Anda mungkin juga menyukai