PENDAHULUAN
pemerintah perlu memikirkan kembali langkah apa yang dapat ditempuh untuk
mengumpulkan dana, agar tidak lagi tergantung dengan dana dari pihak ketiga.
pelayanan yang sangat baik dan atau pelayanan yang terbaik, karena sesui dengan
standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki oleh instansi yang memberikan
pelayanan. Salah satu instansi pemerintah yang memiliki tugas pelayanan publik
dalam bahasa Inggris One Roof System yaitu suatu sistem administrasi yang
1
mencatat, jumlah kendaraan bermotor mencapai 136,32 juta unit. Rinciannya,
115,29 juta sepeda motor, 15,8 juta mobil penumpang, 5,01 juta truk, dan 233,42
ribu bus. Sejauh ini, BPS belum merilis data opulasi kendaraan terbaru.menilik
di 2019 sebesar 1.030.126 unit, realisasi wholesales ditahun 2020 menurun 48,35
persen. Sementara, penjualan ritel (dari dealer ke konsumen) nasional tahun 2020
mencapai 578.327 unit atau turun 44,55 persen dari tahun sebelumnya. Khusunya
hal itu didukung karena peran kota Tembilahan sebagai pusat perdangan
multietnis.
fasilitas yang diharapkan agar dapat mempermudah wajib pajak dalam membayar
sebab pembayaran dapat dilakukan kapanpun sampai batas akhir jam ditanggal
2
istliah yang sangat populer. Namun, pada sebagian orang pengertian Wajib Pajak
Dalam Undang – Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2007 (UU KUP) disebutkan, Wajib pajak
adalah orang priadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajakdan
pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah
ketentuan dalam UU PPh, yang disebut Wajib pajak itu adalah orang pribadi atau
Badan yang memenuhi (tatbestand) definisi sebagai subjek pajak dan menerima
atau memperoleh penghasilan yang merupakan objek pajak.denga kata lain dua
unsur yang harus dipenuhi untukmenjadi Wajib Pajak adalah Subjek Pajak dan
Objek Pajak. Untuk disetiap daerah pajak kendaraan telah dikelola oleh masing –
masing daerah tersebut dengan adanya tersebar seperti Unit Pelaksanaan Teknis
(UPT) dan Unit Pelaksana (UP) untuk di Tembilahan sendiri pajak kendaaraan
3
Instansi pemerintah yang melayani kepentingan masyarakat dalam hal pajak
negara terbesar adalah berasal dari pajak, salah satunya yaitu pajak kendaraan
besar bagi pemerintah daerah, karena tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kendaraan
melalui Samsat online / E - Samsat dan Samsat Drive Thru hal ini untuk
pemerintahan yang baik. Saat mendatangi kantor samsat, antrian panjang sudah
4
informasi dan komunikasi dan sebagai pendukung dari Samsat. Selanjutnya,
pemilik kendaraan wajib pajak melakukan transaksi tanpa harus turun dari
kendaraan yang dikendarainya seperti pelayanan restoran siap saji. Namun, saat
5
5. Masukkan Kode Pengajuan
Pembayaran
6
2. Proses Pelayanan Manual di Kantor SAMSAT
7
Bisa dilayani seperti Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dan
pembayaran di e – Samsat dan Proses Mutasi Kendaraan baik dari luar (mutasi
masuk) maupun yang akan keluar (mutasi keluar). Dan di SAMSAT pun ada
masih melebihi standar waktu yang telah ditentukan yaitu 60 menit hal ini dapat
terjadi karena adanya beberapa kendala yang di hadapi seperti Masalah Pada
Jaringan, Lemahnya Kualitas Sumber Daya Manusia dan juga Terjadinya jumlah
peningkatan beban tugas di Samsat akibat jumlah kendaraan wajib pajak yang
semakin meningkat.
wajib pajak melalui Kantor SAMSAT Tembilahan, yang dibagi menjadi beberapa
8
Sungai Piring, Kecamatan Keritang, Daerah Guntung dan Kempas Jaya. Didalam
sosialisasi tersebut berisikan perihal tentang Pemutihan Pajak Kendaraan baik itu
bermotor adalah salah satu pajak daerah yang merupakan salah satu komponen
Kendaraan
Item Baru, Mutasi
Tahun Kendaraan dan Balik Nama Jumlah Penerimaan
Roda 2 7. 751 Rp 11.164.462.800,00
2019
Roda 4 216 Rp 335.452.500,00
Roda 2 6. 896 Rp 10.009.828.500,00
2020
Roda 4 261 Rp 291.629.500,00
Roda 2 9. 680 Rp 14.113.613.600,00
2021
Roda 4 285 Rp 512.486.860,00
Sumber Data : Unit Pelaksanaan Teknis Pengelolaan Pendapatan Tembilahan
Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh informasi bahwa mulai dari tahun
2019 sampai dengan 2021 berfluktuatifyaitu naik turunnya pembayaran pajak baik
itu kendaraan roda 2 maupun roda 4. Mulai dari pembayara pajak tahunan
Tembilahan sendiri perkembangan kendaraan roda 2 dan roda 4 sangat cepat hal
multietnis.
9
Tabel 2 : Target dan Realisasi Penerimaan Pajak di Tembilahan
Rasio
Tahun Target Realisasi Kepatuhan
Penyampaian
SPT
2019 37. 024. 767. 260, 84 34. 767. 234. 029 93, 90
2020 32. 916. 783. 204, 14 32. 844. 292. 737 99, 78
2021 37. 403. 213. 800, 00 37. 214. 076.473 99, 49
Sumber Data : Unit Pelaksanaan Teknis Pengelolaan Pendapatan Tembilahan
pajak dan hal itu mempengaruhi terhadap kepatuhan wajib pajak untuk
fluktuasi sehingga target dn reaslisasinya tidak seimang. Untuk target dan realisasi
tiap tahunnya ada yang terpenuhi dan ada juga yang tidak, hal yang menyebabkan
akan pembayaran pajak kendaraan dan hal itu dapat dilihat dari rasio kepatuhan
penyampaian SPT.
daerah yang tidak tergali secara maksimal. Pajak Daerah di Kabupaten Indragiri
Hilir berperan penting karena memberikan kontribusi paling tinggi kepada PAD.
realiasi pajak daerah, terdapat beberapa jenis pajak daerah yang realisasi
penerimaannya sudah mencapai target, namun juga ada beberapa jenis pajak yang
periode tahun 2019 sampai tahun 2020, dimana pada tahun tersebut mengalami
fluktuasi dalam penerimaan targetnya. Akibat dari tidak tercapainya target pajak
tersebut dapat ditutupi dengan realisasi jenis pajak lain yang telah melampaui
10
target sehingga target penerimaan pajak daerah secara keseluruhan terlampaui.
tidak terpenuhi atau tidak tersedia. Selain itu tidak tercapainya target pajak juga
pajak daerah tersebut mengalami pencapaian target yang diharapkan, maka dinilai
Tabel 3: Jumlah Kendaraan Yang Taat Pajak dan Tidak Taat Pajak di
Tembilahan
Tahun Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Total
Kendaraa Kendaraan Kendaraan Kendaraan Seluruh
n Roda 2 Roda 2 Yang Roda 4 Roda 4 Yang Kendaraan
Yang Taat Tidak Taat Yang Taat Tidak Taat
Pajak Pajak Pajak Pajak
2019 7.157 4.300 3.107 1.050 15.614
mengalami peningkatan namun untuk tiap tahun masih saja ada kendaraan yang
perumahan dan pedesaan saja, dimana tidak ada operasi kepolisian yang dapat
memberikan sanksi kepada mereka. Lalu ada juga karena faktor lain yaitu lupa,
orang yang sibuk cenderung lupa akan hal hal kecil karena pengesahan STNK dan
pembayaran PKB dilaksanakan setahun sekali tidak jarang wajib pajak melupakan
11
tanggal akhir masa berlaku PKB yang mereka miliki.
menjadi self assessment system mendorong wajib pajak berperan aktif dalam
Peran aktif yang dilakukan wajib pajak seperti mendaftarkan diri sebagai
mendukung peran aktif wajib pajak, sistem perpajakan di Indonesia saat ini sudah
Faktor yang terakhir yaitu kualitas pelayanan yang diberikan oleh fiskus.
Kemudian ada juga faktor Kendaraan yang sudah tua biasanya kendaraan ini
merupakan kendaraan warisan dari orang tua yang dimana surat – suratnya entah
ada dimana. Biasanya kendaraan ini adalah kendaraan antik yang banyak
digemari.
12
DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPUASAAN WAJIB
penelitian terdahulu dan dapat mencari topik permasalahan yang lebih akurat
Dari latar belakang diatas yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
SAMSAT Tembilahan”.
Dari latar belakang diatas yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a) Bagi Peneliti
pajak terhadap penerimaan pajak dan sebagai pengaplikasian ilmu yang telah
13
dipelajari dan diperoleh selama dibangku kuliah.
b) Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta referensi baru
kewajiban dalam memabayar pajak, karena membayar pajak merupakan salah satu
14
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
data.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
15
BAB II
TELAAH PUSTAKA
1. PAJAK
A. PENGERTIAN PAJAK
dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk, dan
rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari kas rakyat ke sektor
rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber
rakyatnya melalui pungutan pajak, dan atau dari hasil kekayaan alam yang
pajak berdasarkan lembaga pemungutannya pajak terdiri atas pajak pusat dan
pajak daerah.
16
negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya
menyelenggarakan pemerintah.
B. CIRI-CIRI PAJAK
17
pemerintah daerah.
6. Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu dari
pemerintah.
C. FUNGSI PAJAK
berikut:
Fungsi Anggaran disebut juga fungsi utama pajak, yaitu suatu fungsi
berlaku. Fungsi ini disebut juga dengan fungsi utama karena fungsi inilah
seperti pajak impor atau bea masuk, atas kegiatan impor komoditas
tertentu.
18
ekonomi. Bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan
infrastruktur, seperti jalan raya dan jembatan. Kebutuhan akan dana itu
dibangun tadi, dapat juga dimanfaatkan oleh mereka yang tidak mampu
membayar pajak.
jiwa raga dan harta benda perseorangan. Oleh sebab itu, negara disamakan
Teori ini sudah lama ditinggalkan dan sekarang praktis tidak ada
akan mengganti kerugian seperti halnya dalam asuransi. Disamping itu, tidak
Dalam hal pemungutan pajak dalam (Juli Ratnawati, 2016) ada dasar-
Negara untuk memungut pajak dari rakyat. Ada beberapa teori dalam
19
pemungutan Perpajakan, adalah sebagai berikut :
i. Teori Asumsi
perlindungan.
seseorang terhadap Negara, maka semakin besar pula pajak yang harus
dibayar.
2. PELAYANAN
20
berfokus pada memenuhi kebutuhan dan persyaratan. Pelayanan berlaku
pelanggan.
juga sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf .
Pelayanan yang baik kepada wajib pajak dilaksanakan agar wajib pajak dapat
21
Menurut Boediono (2003) pelayanan pajak adalah: terkait dengan tugas
d) Tepat, yang dimaksud tepat adalah tepat sasaran atau persis dalam arti
tidak lebih dan tidak kurang atau tepat waktu, atau tepat jawabannya,
22
g) Terjangkau, artinya harga dari pelayanan tersebut dapat dijangkau oleh
pelanggan.
Dalam standar pelayanan ini juga dapat baku mutu pelayanan yang baik.
organisasi atau perorangan, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat
dimiliki.
b) Pelayanan itu terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang
c) Produksi dan konsumsi dari pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata,
konsumen, jika kenyataan ternyata yang diterima lebih dari yang diinginkan
maka pelayanan yang diberikan dapat dikatakan bermutu dan konsumen akan
merasa puas, dan sebaliknya jika pernyataan ternyata kurang dari yang
23
pelayanan terhadap konsumen. Pelayanan dapat dibedakan menjadi :
Dalam proses pelayanan ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu :
a) Penyedia Layanan
b) Penerima Layanan
Jenis layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada pihak
24
a. Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk
keluhan.
diberikan kepada para konsumen agar dapat dijadikan sebagai acuan untuk
memberikan pelayanan yang lebih baik lagi dimasa yang mendatang, dengan
untuk para pelanggan perusahaan maka kualitas perusahaan itu akan dinilai
25
2) Samsat Drive Thru
Samsat Drive Thru ini adalah layanan pengesahan STNK setiap tahun,
saji.
A. Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang taat pada aturan,
perintah yang telah ditetapkan, prosedur dan disiplin yang harus dijalankan.
perilaku dari perilaku yang tidak mentaati peraturan ke perilaku yang metaati
peraturan.
B. Kepatuhan WajibPajak
26
kepatuhan yang tinggi, maka akan mendongkrak tingkat penerimaan yang
tinggi pula. Ada beberapa hal utama dalam perpajakan diantaranya sebagai
seseorang kelompok atau organisasi untuk berbuat atau tidak berbuat sesuai
antara perilaku individu, kelompok dan organisasi. Dalam hal pajak aturan
Wajib Pajak yang patuh, maka pengertian kepatuhan Wajib Pajak merupakan
27
melakukan kewajibannya dalam melaksanakan pajak atau justru melakukan
penghindaran pajak.
perpajakannya.
perpajakan adalah kesediaan wajib pajak untuk memenuhi kewajiban dan hak
perpajakannya.
negara. Kondisi ini akhirnya berdampak pada kenaikan anggaran negara yang
Untuk kepatuhan wajib pajak yang ada saat ini di tahun 2019, rasio pajak
naik 73 % kembali seperti 2017. Jumlah masayarakat yang taat pajak hanya
13,39 juta dari 18,33 juta wajib pajak. Lalu pada tahun 2020, rasio pajak
meningkat kembali menjadi 78%. Namun, jumlah masyarakat yang taat tidak
28
pembangunan dapat berlangsung dengan lancar dan tanpa hambatan.
dengan sukarela.
2. Kewajiban Moral
kepatuhan pajak yang berhubungan dengan etika atau moral wajib pajak
dimana wajib pajak akan memiliki perasaan bersalah dan akan memenuhi
3. Kualitas Pelayanan
ada keputusan dan rasa senang oleh pelayanan yang diberikan oleh fiskus
29
sehingga wajib pajak akan membayar pajak dengan sukarela.
4. Sanksi Perpajakan
adalah adnya sanksi yang tegas, 13 dimana sanksi yang tegas akan menjadi
I. Administrasi Perpajakan
yang dilakukan oleh setiap orang yang ada dalam organisasi dalam
Pelayanan fiskus adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh petugas pajak
pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan menjadi tiga pengaruh utama yaitu
Kesadaran pajak yang tinggi, didukung administrasi pajak yang sederhana dan
mudah, serta sanksi pajak yang tegas dapat mendorong kepatuhan wajib pajak.
30
4. KEPUASAAN
A. Pengertian Kepuasaan
adalah situasi kognitif pembeli berkenan dengan kesepadanan antara hasil yang
Howard dan Sheth memiliki indikator penting dalam sebuah teori kepuasan
1. Simpatik
2. Bertanggung Jawab
3. Keahlian
4. Bersikap Tegas
yang telah dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika
kinerja gagal memenuhi ekspektasi pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja
31
Menurut Howard dan Sheth mengungkapkan bahwa kepuasaan adalah
dilakukan. Apabila kinerja sesuai harapan, maka hasilnya adalah kecewa. Bila
baik dalam menghadapi persaingan bisnis. Hal ini terjadi pada setiap kantor
32
Kepuasaan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
komentar dari para kerabat serta janji dan informasi dan saingannya.
yaitu :
keluhan.
memposisikan penelitian.
terhadap permasalahan yang sama, dibawah ini disajikan tabel dari beberapa
dengan judul penelitian. Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari
penelitian.
33
Tabel 4 : Penelitian Terdahulu
34
5 Revi Asyifa Pengaruh kualitas Hasil penelitian ini
Dewi, pelayanan pajak dan menunjukan bahwa
(2022) kepuasaan wajib pajak kualitas pelayanan pajak
terhadap kepatuhan berpengaruh positif dan
wajib pajak kendaraan signifikan terhadap
bermotor kepatuhan wajib pajak
dan kepuasaan wajib
pajak berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak
kendaraan bermotor
penggabungan antara teori, fakta, observasi, serta kajian pustaka, yang nantinya
Karena yang menjadi dasar dari kerangka pemikiran ini dibuat ketika akan
sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan. Kriteria utama agar
suatu kerangka pemikiran bisa menyakinkan ilmuwan, adalah alur pemikiran yang
hipotesis.
hasil tentang hubungan antara variabel penelitian. Kerangka berfikir yang baik
menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang diteliti. Secara teoritis
35
Pelayanan (X1) Kepatuhan (X2), sedangkan variabel Dependennya Kepuasaan
beriku
PELAYANAN (X1) H1
KEPUASAN(Y)
H2
KEPATUHAN (X2)
H3
2.4. HIPOTESIS
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
suatu yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen atau
36
terikat. Maka yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pelayanan
Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas/dependen. Sesuai dengan masalah yang akan teliti yang menjadi variabel
c) Operasional Variabel
suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi
tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik
sebuah kesimpulannya.
mengukur suatu variabel yang akan digunakan untuk penelitian. Selain itu, hal
Berikut dibawah ini Operasional Variabel didalam penelitian ini untuk melihat
37
Kepatuhan Kepatuhan merupakan Wajib Pajak patuh Likert
(X2) kunci dari keseluruhan untuk mendaftarkan
sistem perpajakan karena diri
adanya kepatuhan yang Wajib Pajak patuh
tinggi maka akan dalam hal
mendongkrak tingkat pengumpulan SPT
penerimaan yang tinggi Wajib Pajak patuh
pula. dalam hal
Menurut Chaizi Nasucha menjumlah dan
(2015) pelunasan pajak
Wajib Pajak patuh
dalam perihal
melunasi hutang
Wajib Pajak harus
bersedia dikenakan
sanksi apabila
melanggar
peraturan yang
berlaku
Kepuasaan Menurut Howard dan Simpatik Likert
(Y) Sheth mengungkapkan Bertanggung Jawab
bahwa kepuasaan adala Keahlian (Skill)
situasi kognitif pembeli Bersikap Tegas
berkenan dengan Komunikasi yang
kesepadanan antara hasil Efektif
yang didapatkan
dibandingkan dengan
pengorbanan yang
dilakukan.
Menurut Howard dan
Sheth (2018)
38
BAB III
METODE PENELITIAN
dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu, desain penelitian yang baik akan
konklusif. Desain penelitian konklusif dibagi lagi menjadi dua tipe yaitu deskriptif
dan kausal. Dalam penelitian ini digunakan penelitian eksploratif dan deskriptif.
menggambarkan sesuatu.
permasalahan yang dihadapi, hipotesis yang spesifik, dan informasi detail yang
dibutuhkan
berlangsung.
39
bertujuan sebagaimana manusia mengerjakan apa pun, ia memiliki tujuan atau
satu cara untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu juga
bagian yang sangat penting dan sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu
penelitian.
III.2.1.Lokasi Penelitian
III.2.2.Waktu Penelitian
Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2022.
1.1. Populasi
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 600
orang.
1.2. Sampel
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Agar dapat
menjelaskan secara tepat variabel yang diteliti, maka penulis mengambil semua
40
populasi sebagai sampelnya.
rumus slovin. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian ini
Keterangan
n : Sampel yang akan dicari
N : Jumlah Populasi
e : Margin eror yang di toleransi
bahwa, “Definisi istilah adalah pengertian yang lengkap tentang sesuatu istilah
yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri utama istilah itu”. Definisi
41
yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti,
peristiwa, gagasan, dan atau obyek tertentu serta hubungannya dengan masalah
A. Jenis Data
1. Data Kualitatif
Menurut Idrus (2007) berpendapat bahwa data kualitatif adalah data yang
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data jumlah wajib pajak serta
B. Sumber Data
42
1. Data Primer
2. Data Sekunder
secara tidak langsung oleh peneliti dengan cara membaca, mempelajari dan
Sumber data pada penelitian ini merupakan data sekunder berupa data
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang
berikut :
a. Studi Lapangan
Data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data
43
b. Kuesioner
pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap obyek yang diteliti (Populasi
atau Sampel).
c. Studi Kepustakaan
yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang berkembang pada situasi
sosial yang akan diteliti, hal ini dikarenakan peneliti tidak akan lepas dari
literatur-lteratur ilmiah.
data berdasarkan variabel dan responden, menyajikan data tiap variabel yang
analisis data ini dilakukan dengan cara seperti catatan, dokumen, hasil tes,
44
a. Uji Asumsi Klasik
pengujian ini harus dipenuhi agar penafsiran parameter dan koefisien regresi
1. Uji Normalitas
independen memiliki distribusi normal atau tidak dalam model regresi. Data
variabel yang diteliti, apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak.
nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikan a =0,5 maka data residual
2. Uji Multikolinieritas
inflation fakctor) dari hasil uji SPSS. Jika nilai VIF < 10 berarti model
3. Uji Heteroskedastisitas
45
4. Uji Autokorelasi
dan sering ditemukan pada data serial waktu (time series). Uji Autokorelasi
bertujuan untuk menguji apakah dalam mod regresi ada korelasi antara
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas autokorelasi. Alat ukur
penelitian ini adalah uji Durbin Watson, dengan pengamilan keputusan sebagai
berikut :
c. Uji Hipotesis
bukti dari sampel dan akan memberikan dasar untuk membuat suatu
46
keputusan didalam sebuah penelitian terkait dengan populasi. Tujuan dari
hipotesis untuk memutuskan apakah hipotesis yang diuji tersebut ditolak atau
Hipotesis terbagi lagi yaitu Uji Parsial ( Uji T) dan Uji Simultan (F) dan R2.
1) Uji – T (Parsial)
2) Uji – F (Simultan)
Apabila nilai signifikan f> 0,05, maka Hoditerima dan Ha ditolak artinya
47
3) Koefisien Determinasi (R2)
48
BAB IV
atau Samsat Tembilahan berdiri pada tahun 1985 di jalan diponegoro, kemudian
pada tahun 1989 pindah ke jalan pendidikan No. 9 bersama kantor Dinas
Pendapatan Daerah. Kantor ini terdiri dari pimpinan dan dua kasi. Dari ketiga
1. Kepala Kantor
3. Kasi Penerimaan
mengalami perubahan nama pada tahun 2009 menjadi Unit Pelaksaan Teknis
Pendapatan Kab. Inhil Dipenda Provinsi Riau, dan penambahan kasi dan pegawai.
1. Ka. UPT
3. Kasi Penerimaan
1. VISI
49
Provinsi Riau secara profesional.
2. MISI
dimiliki.
B. STRUKTUR ORGANISASI
sumber daya manusia pada lingkup perusahaan tersebut kemudian memiliki posisi
majunya sebuah perusahaan atau instansi tidak pernah lepas dari pantauan team.
organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi dapat beroperasi dan
dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk
masa depan
50
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR SAMSAT TEMBILAHAN
KEPALA UPT
FUADILAZI, SOS., MSi
BENDAHARA R. MARJONI, SE
BENDAHARA PENERIMAAN PENGELUARAN R. MUHAMMAD IRFAN
SYARIFAH MASRIATUL MIMI EFRIANI, SE
Hj. HERNITA, SH KHARIAH, A. Md
51
4.2. HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan analisis data yang
pengolahan data tersebut. Urutan pembahasan secara sistematis adalah uji kualitas
data, uji normalitas, uji asumsi klasik dan uji hipotesis yang akan diuji secara
statistik dengan menggunakan program pengolahan data SPSS versi 25. Definisi
sampel dalam penelitan ini adalah Pengaruh Kualitas Pelayanan Perpajakan Dan
dalam penelitian ini berupa jenis kelamin,umur, pendidikan. Secara lebih rinci
52
Dari tabel diatas dapat dilihat dari jenis kelamin memiliki persentase yang
hampir sama antara pria dan wanita, persentase responden dengan jenis kelamin
wanita (48.90 %) dibandingkan dengan responden jenis kelamin pria lebih banyak
yaitu (51.10 %). Apabila dilihat dari kelompok usia responden sebagian besar
termasuk dalam kelompok usia 26-30 tahun, yaitu dengan persentase 60%,
mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur.
mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Cara yang digunakan
adalah dengan analisa Item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir
Syarat minimum untuk dianggap valid adalah nilai r hitung > dari nilai r
tabel.
53
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan tersebut pada
karyawan.
Kesimpulan :
54
Berdasarkan output diatas, dapat diketahui bahwa angka hitung untuk P1 sebesar
0.558, P2 sebesar 0.403, P3 sebesar 0.405, P4 sebesar 0.304 dan P5 sebesar 0.01
adalah data valid dikarenakan R Hitung > R Tabel. Sedangkan untuk data P5 sebesar
Kriteria Pengujian
Jika Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 maka dapat dikatakan Reliability
Kesimpulan
sebesar 0,798 lebih besar dari 0,60 sehingga memiliki data yang Reliabel
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5
P1 Pearson Correlation 1 ,352** ,386** ,156 ,541**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,122 ,000
N 100 100 100 100 100
P2 Pearson Correlation ,352** 1 ,312** ,413** ,439**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
P3 Pearson Correlation ,386** ,312** 1 ,352** ,386**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
P4 Pearson Correlation ,156 ,413** ,352** 1 ,353**
Sig. (2-tailed) ,122 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
P5 Pearson Correlation ,541** ,439** ,386** ,353** ,325
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
55
Variabel X2 (Kepatuhan Wajib Perpajakan)
Kesimpulan :
0.353 dan P5 sebesar 0.325 adalah data valid dikarenakan R Hitung > R
Tabel.
Kriteria Pengujian
Kesimpulan
Berdasarkan output diatas, dapat dikatakan bahwa variabel X2
(Kepatuhan) sebesar 0,745 lebih besar dari 0,60 sehingga memiliki data
yang Reliabel.
56
Tabel 10. Hasil Uji Validitas Y (Kepuasan Wajib Pajak)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5
P1 Pearson Correlation 1 ,188 ,370** -,026 ,293**
Sig. (2-tailed) ,060 ,000 ,796 ,003
N 100 100 100 100 100
P2 Pearson Correlation ,188 1 ,223* ,169 ,230*
Sig. (2-tailed) ,060 ,025 ,093 ,022
N 100 100 100 100 100
P3 Pearson Correlation ,370** ,223* 1 ,022 ,167
Sig. (2-tailed) ,000 ,025 ,829 ,097
N 100 100 100 100 100
P4 Pearson Correlation -,026 ,169 ,022 1 ,204*
Sig. (2-tailed) ,796 ,093 ,829 ,042
N 100 100 100 100 100
P5 Pearson Correlation ,293** ,230* ,167 ,204* ,210
Sig. (2-tailed) ,003 ,022 ,097 ,042
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Data Olahan SPSS Versi 24.0 For Windows 2021
Kesimpulan :
0.204 dan P5 sebesar 0.210 adalah data valid dikarenakan R Hitung > R
Tabel.
57
Hasil Uji Reliabilitas Y (Kepuasan Wajib Pajak)
Kriteria Pengujian
Kesimpulan
Berdasarkan output diatas, dapat dikatakan bahwa variabel Y
(Kepuasan) sebesar 0,535 lebih besar dari 0,60 sehingga memiliki
data yang Reliabel.
1.1.2. Uji Asumsi Klasik
Adapun uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji Normalitas, Uji
a. Uji Normalitas
model regresi.
58
probabilitas lebih kecil dari tingkat nilai signifikan maka data
b. Uji Heteroskedastisitas
59
Untuk membuktikan ada atau tidaknya gangguan
Plot).
c. Uji Multikolinieritas
(Variance Inflation Factor) dari hasil uji SPSS. Jika nilai VIF <
60
Tabel 12. Hasi Uji Multikolinieritas
Pelayanan (X1) sebesar 1,026 dan nilai Kepatuhan (X2) sebesar 1,026.
Dan pada data olahan SPSS tersebut menunjukkan nilai VIF < 10. Maka
Multikolinieritas.
d. Uji Autokorelasi
pada periode t-1 (Sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi
Ketentuan :
autokorelasi.
61
Tabel 13. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adju Std.
M R sted R Error of the Durbin-
odel R Square Square Estimate Watson
1 , ,1 ,126 1,581 1,717
379 a
43 83
a. Predictors: (Constant), Kepatuhan, Pelayanan
b. Dependent Variable: Kepuasan
Sumber : Data Olahan SPSS Versi 24.0 For Windows 2021
Dari output diatas, dapat dinilai Durbin Watson (DW) yang dihasilkan
dari model regresi 1,717, sedangkan dari tabel DW signifikansi 0,05 dan
sebesar 1.7364. maka hipotesis nol dapat diterima, maka data tersebut tidak
adanya Autokorelasi.
bagaimana hubungan antara kedua sub variabel, dalam hal ini variabel,
62
Sumber : Data Olahan SPSS Versi 24.0 For Windows 2021
Berdasarkan tabel uji regresi berganda diatas maka diperoleh persamaan regresi
sebesar (-181) dengan asumsi bahwa variabel lainnya tetap. Koefisien bernilai
terhadap Kepuasan.
Untuk menguji hipotesis tersebut maka terlebih dahulu dicari nilai kemudian
dengan variabel dependen (Ho ditolak dan Ha diterima, jika nilai thitung< ttabel .
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9,928 1,892 5,248 ,000
Pelayanan ,235 ,071 ,292 3,322 ,001
Kepatuhan ,324 ,074 ,385 4,380 ,000
a. Dependent Variable: Kepuasan
Berdasarkan output diatas diperoleh thitung sebesar (3,322). Dan untuk ttabel
dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 100-3-1 = 96 dengan pengujian 0,05
maka diperoleh ttabel sebesar 1,694. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
64
b) Ha diterima jika thitung< ttabel
Kesimpulan :
dengan nilai signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat
Berdasarkan output diatas diperoleh thitung sebesar (4,380). Dan untuk ttabel
dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 100-3-1 = 96 dengan pengujian 0,05
maka diperoleh ttabel sebesar 1,694. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Kesimpulan :
Nilai thitung (4,380) > ttabel(1,694) maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan nilai
signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
65
Hal ini berarti, apabila nilai F tabel memiliki hasil lebih kecil dari pada
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 90,806 2 45,403 17,906 ,002b
Residual 245,954 97 2,536
Total 336,760 99
a. Dependent Variable: Kepuasan
b. Predictors: (Constant), Kepatuhan, Pelayanan
Sumber : Data Olahan SPSS Versi 24.0 For Windows 2021
Dari hasil perhitungan yang diperoleh nilai Fhiting sebesar 17,906. Nilai dari
Fhitung sebesar 7,241 >Ftabel 3.091 dengan nilai signifikan 0.002 lebih besar dari
0.05, berarti secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
dalam model regresi mampu menjelaskan variasi dari variabel terikatnya. Koefisien
66
determinasi dapat dilihat melalui nilai R-Square (R 2) pada tabel Model Summary.
(Kepuasan Wajib Pajak) sebesar 27,0% atau variasi variabel independen yang
67
BAB V
A. KESIMPULAN
1. Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,270 atau 27,0 %. Hal ini menunjukkan
sebesar 27,0% atau variasi variabel independen yang digunakan hanya mampu
sisanya sebesar 73,0% dipengaruhi oleh variabel independen lain yang tidak
(Y) Nilai thitung (3,322) > ttabel(1,694) maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan
nilai signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
68
3. Kepatuhan Wajib Pajak (X2) memiliki pengaruh terhadap Kepuasan Wajib
Pajak (Y) dengan kesimpulan Nilai thitung (4,380) > ttabel (1,694) maka Ho ditolak
dan Ha diterima dengan nilai signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05 sehingga
terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Y). Hal ini dapat ditunjukkan dengan hasil
perhitungan yang diperoleh nilai Fhiting sebesar 17,906. Nilai dari Fhitung sebesar
7,241 >Ftabel 3.091 dengan nilai signifikan 0.002 lebih besar dari 0.05, berarti
B. SARAN
1. Bagi Peneliti lebih lanjut, disarankan untuk dapat menambahkan indikator yang
terbaru, dan menggunakan alat analisis uji data seperti Analsis SWOT, Alat Uji
ada di Instansi tersebut, dan untuk dapat mengetahui keterkaitan dari Pelayanan
69
yang ada di Kantor SAMSAT Tembilahan hingga mengukur tingkat Kepuasan
Wajib Pajak.
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito, S., & Sadjiarto, R. A. (2013). “Analisis Kepuasan Wajib Pajak Atas
Layanan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Lingkungan Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur I”. Tax & Accounting
Review, 3(2), 323.
Howard dan Sheth (2018). Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk Dan
Kepuasan Nasabah Sebagai Prediktor Dalam Meningkatkan Loyalitas
Nasabah. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 10, Nomor 2, hal:
179-196.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi ke 13.
Jakarta: Erlangga.
71
Pelayanan Pajak Penghasilan. Journal of Public Policy and Management
Review, 7(2), 683-702.
72