Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB)

MELALUI LAYANAN DRIVE THRU DAN PENGARUHNYA TERHADAP


KEPATUHAN WAJIB PAJAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum diadakan tax reform di Indonesia, pembangunan nasional selalu mengandalkan
sumber dana yang sebagian besar dari sektor minyak dan gas. Namun setelah tax reform,
Pemerintah

menjadikan sektor pajak sebagai sumber utama dalam menopang pembiayaan

pembangunan nasional. Dan dalam kenyataannya penerimaan negara dari sektor pajak dari tahun
ketahun semakin meningkat dan sejalan dengan hal tersebut peranan pajak sebagai penopang
program pembangunan nasional juga semakin meningkat.
Jenis pajak yang diterapkan di Negara Republik Indonesia adalah (i) Pajak Pusat; dan (ii)
Pajak Daerah. Berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU No. 28 Tahun 2009), definisi Pajak Daerah adalah
kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Adapun Pajak
Kendaraan Bermotor termasuk ke dalam jenis pajak provinsi yang merupakan bagian dari Pajak
Daerah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 2, Pajak Kendaraan Bermotor,
yaitu pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan Bermotor
adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan
darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi
untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor
yang bersangkutan termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya
menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang
dioperasikan di air.

Page | 1

Masyarakat selalu menuntut pelayanan publik yang berkualitas dari birokrat, meskipun
perwujudannya sering tidak sesuai dengan harapan. Pelayanan publik berkualitas yang
diinginkan oleh masyarakat adalah pelayanan yang mudah, cepat, dan transparan. Hal ini
mendorong terciptanya paradigma baru dalam bidang pelayanan publik, yaitu dengan
meningkatkan kualitas kinerja dari instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik.
Pelayanana Pajak secara Drive Thru merupakan hasil dari peningkatan kualitas kinerja tersebut.
Layanan Drive Thru merupakan salah satu bentuk penerapan dan pelaksanaan program
Quick Wins dan juga salah satu bentuk perbaikan pelayanan di Kantor Bersama Samsat Batu
Kota, dimana pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Surat Tanda
Nomor Kendaraan (STNK) dilaksanakan di luar Kantor Bersama Sistem Administrasi
Manunggal Satu Atap (SAMSAT) dan hanya membutuhkan waktu transaksi sekitar 5 (lima)
menit. layanan Drive Thru dilakukan untuk memutus mata rantai operasi para calo Surat Tanda
Nomor Kendaraan (STNK) yang mulai marak dan berkeliaran di sekitar Kantor Samsat.
Penelitian tentang Pengaruh implementasi sistem pemungutan pajak kendaraan bermotor
melalui layanan drive thru terhadap kepatuhan wajib pajak dilakukan oleh Novia Rahmawati;
Jarot Prianggono dan Heru Adrian; Firsada Bahari, Siti Rochmah, dan Stefanus Pani Rengu;
Pancawati Hardiningsih; Arif Angga Ardyanto dan Nanik Sri Utaminingsih.
Studi Jarot Prianggono dan Heru Adrian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang erat
antara kualitas pelayanan Samsat Drive Thru terhadap kepuasan masyarakat penggunanya di
Polda Metro Jaya, terdapat pengaruh yang cukup kuat antara kualitas pelayanan Samsat Drive
Thru terhadap kepuasan masyarakat di Polda Metro Jaya dan Faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas pelayanan Samsat Drive Thru terhadap kepuasan masyarakat di Polda Metro Jaya adalah
adanya partisipasi masyarakat, kesadaran hukum serta ketaatan masyarakat terhadap hukum dan
perundangundangan khusunya di bidang lalu lintas sudah semakin meningkat.
Studi Firsada Bahari, Siti Rochmah, dan Stefanus Pani Rengu menyimpulkan bahwa
penerapan Samsat drive-thru dalam meningkatkan pelayanan publik, secara praktik
penyelenggaraan pelayanan kedua petugas loket drive thru terbilang telah melaksanakan
Page | 2

tugasnya dengan baik. Sesuai dengan prinsip penyelenggaraan pelayanan publik, salah satunya
prinsip tanggung jawab Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya keluhan dari wajib pajak, dan
kebayakan wajib pajak puas terhadap kinerja petugas loket drive thru.
Studi Pancawati Hardiningsih menyimpulkan bahwa Kesadaran membayar pajak
berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi kesadaran yang dimiliki wajib pajak maka semakin meningkatkan kemauan membayar
kewajiban perpajakan. Pengetahuan peraturan, pemahaman peraturan, dan persepsi efektifitas
tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak. Dan kualitas layanan signifikan
berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak. Hal ini menunjukkan bahwa wajib pajak
telah mendapatkan pelayanan yang memadai sehingga meningkatkan kemauan membayar pajak.
Berdasarkan permasalahan yang diungkapkan diatas, maka penelitian ini penting
untuk dilakukan dengan judul, Analisis Sistem Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor
(PKB) Melalui Layanan Drive Thru dan Pengaruhnya Terhadap Kepatuhan Wwajib
Pajak.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian
ini akan dirumuskan dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah faktor pendukung dalam penyelenggaraan pelayanan Samsat Drive Thru?
2. Apakah faktor penghambat dalam penyelenggaraan pelayanan Samsat Drive Thru?
3. Apakah faktor-faktor pemungutan pajak kendaraan bermotor melalui layanan drive thru
secara keseluruhan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak?

1.3 Batasan Masalah


Sehubungan dengan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis membuat batasan
masalah untuk mencapai penelitian yang diharapkan maka dari itu penelitian ini berfokus
mengacu pada Pajak Kendaraan Bermotor saja.
1.4 Tujuan Penelitian
Page | 3

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Menganalisis faktor pemungutan pajak kendaraan bermotor melalui layanan
drive thru secara parsial berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
2. Menganalisis faktor pendukung dalam penyelenggaraan pelayanan Samsat
Drive Thru.
3. Menganalisis faktor penghambat dalam penyelenggaraan pelayanan Samsat
Drive Thru.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh :
1.5.1 Manfaat secara Teoritis
1. Manfaat bagi pengembang teori
Hasil ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan
teori pajak. Dalam teori pajak, terdapat topik terkait dengan perilaku Wajib Pajak,
maka penelitian ini menganalisis pengaruh system pemungutan PKB melalui
layanan drive thru.
2. Manfaat bagi penelitian selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para
pembaca maupun sebagai salah satu bahan referensi atau bahan pertimbangan
dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai penambah wacana
keilmuan.
1.5.2 Manfaat secara Praktik
1. Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
WPOP sebagai pihak yang secara langsung terlibat dalam pembayaran Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB).
2. Bagi Wajib Pajak Badan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada WPB
sebagai pihak yang secara langsung terlibat dalam pembayaran Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB).

3. Bagi Pemerintah
Page | 4

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan oleh pemerintah daerah
dalam meningkatkan pelayanan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di
masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Page | 5

Adrian, Heru dan Jarot Prianggono, Maret 2010, Pengaruh Kualitas Pelayanan Samsat Drive
Thru Terhadap Kepuasan Masyarakat di Polda Metro Jaya, Jurnal Makna, Volume 1, No. 1.
Bahari, Firsada dkk., Penerapan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) DriveThru Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik (Studi pada Kantor Bersama Samsat Kabupaten
Lamongan), Jurnal Administrasi Publik, Volume 1, No 4, Hal 48-57.
Hardiningsih, Pancawati, Nopember 2011, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan
Membayar Pajak, Dinamika Keuangan dan Perbankan,Vol.3 No. 1, Hal. 126-142.
Dharma, Gede Pani Esa dan Ketut Alit Suardana, 2014, Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Sosialisasi Perpajakan, Kualitas Pelayanan Pada Kepatuhan Wajib Pajak, E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana.
Budiartha, Ketut dan Ketut Evi Susilawati, 2013, Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi
Perpajakan dan Akuntabilitas Pelayanan Publik Pada Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Page | 6

Anda mungkin juga menyukai