Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENGENAAN SANKSI ADMINISTRASI DAN KESADARAN WAJIB

PAJAK TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN


BERMOTOR
(Studi pada Kantor Samsat Kabupaten Bengkalis Riau)

Rizki Amalia
Topowijono
Dwiatmanto
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email : rizkiamaliaub@ymail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of imposition of administrative sanctions and taxpayer awareness of
the Taxpayer Compliance Level of Motor Vehicles (Study in Samsat Office Bengkalis Riau). This type of
research used in this research is quantitative descriptive quantitative approach. Secondary data used in this
study using data collection techniques of documentation, analysis in this study used multiple linear regression
analysis. Results of thes study stated that simultaneous variabel administrative sanctions and consciousness
Taxpayer significantly affect Taxpayer Compliance. Their influence of a positive relationship which means
that if the sub variable administrative sanctions and awareness taxpayer simultaneously ride will be followed
by a rise Taxpayer Compliance.

Keywords: Motor Vehicle Tax, Imposition of Administrative Sanctions, Consciousness Taxpayer and
Taxpayer Compliance

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pengenaan Sanksi Administrasi dan Kesadaran Wajib
Pajak terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor (Studi di Kantor Samsat Kabupaten
Bengkalis Riau). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
pendekatan kuantitatif deskriptif. Data sekunder digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik
pengumpulan data dokumentasi. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa secara simultan variabel Sanksi Administrasi dan Kesadaran
Wajib Pajak berpengaruh secara nyata terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Adanya Pengaruh hubungan yang
positif yang berarti apabila sub variabel Sanksi Administrasi dan Kesadaran Wajib Pajak secara simultan naik
maka akan diikuti oleh kenaikan Kepatuhan Wajib Pajak.

Kata kunci : Pajak Kendaraan Bermotor, Pengenaan Sanksi Administrasi, Kesadaran Wajib Pajak, dan
Kepatuhan Wajib Pajak

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 35


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. PENDAHULUAN Kesadaran akan tanggung jawab ini menjadi yang
Kegiatan pembayaran pajak merupakan fundamental dalam pembangunan dan diharapkan
aksi perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan kepatuhan wajib pajak dapat diwujudkan
peran serta wajib pajak untuk secara langsung dan (Sugiyono, 2006 : 10).
bersama-sama melaksanakan kewajiban dalam hal Penegakan hukum dalam perpajakan
perpajakan yang digunakan untuk pembiayaan kendaraan bermotor diwujudkan melalui
suatu negara dan untuk kegiatan pembangunan pemberian suatu sanksi yaitu berupa pengenaan
nasional. Salah satu upaya yang dapat dilakukan sanksi administrasi pajak kendaraan bermotor
oleh pemerintah Indonesia dalam mewujudkan kepada wajib pajak yang tidak melakukan
misi pembangunan nasional yaitu dengan pembayaran sesuai jatuh tempo yang terdapat pada
memaksimalkan sumber dana berupa pajak. Pajak Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPB). Pajak
merupakan salah satu sumber pendapatan atau kendaraan bermotor ini adalah salah satu pajak
pendanaan dalam melaksanakan kewajiban dan daerah yang terangkai dalam Undang-Undang
tanggung jawab negara untuk mengatasi masalah mengenai perimbangan antara pemerintah pusat
sosial, dan meningkatkan kesejahteraan atau dan pemerintah daerah Undang-Undang No. 33
kemakmuran masyarakat, serta menjadi kontrak tahun 2004, yang dinyatakan sebagai bagian dari
sosial antara warga negara dengan pemerintah pajak daerah dan dengan peraturan pemerintah
(Wiryawan, 2007 : 5). nomor 3 tahun 1957, pajak diserahkan pada daerah
Pajak memiliki peran yang sangat besar dan untuk dipungut dan diurus, dan selanjutnya sebagai
semakin diandalkan untuk kepentingan sumber keuangan Sistem Administrasi Manunggal
pembangunan dan pengeluaran pemerintah. Satu Atap atau sering dikenal dengan istilah
Kegiatan pembayaran pajak merupakan tanggung SAMSAT merupakan salah satu sarana dari
jawab wajib pajak adalah sebagai pencerminan pengawasan pajak kendaraan bermotor yang telah
kewajiban kenegaraan dibidang perpajakan berada memberikan konstribusi dalam penerimaan pajak
pada anggota masyarakat itu sendiri untuk negara, secara umum SAMSAT diberikan tugas
melaksanakan kewajiban warga negara tersebut. untuk memberikan pelayanan dan pengawasan
Hal tersebut sudah sesuai dengan system self terhadap pembayaran pajak kendaraan bermotor
assessment dianut oleh sistem perpajakan (Suryadi, 2006 : 3).
Indonesia, pemerintah dalam hal ini direktorat SAMSAT Kabupaten Bengkalis Provinsi
jendral pajak sesuai dengan fungsinya Riau, merupakan tempat para wajib pajak
berkewajiban melakukan pembinaan, penyuluhan, kendaraan bermotor Kabupaten Bengkalis Riau
pelayanan dan pengawasan pajak. Pajak Kendaraan melakukan pembayaran untuk pajak kendaraan
Bermotor merupakan salah satu dari pajak daerah bermotornya. Menurut hasil data yang diperoleh
yang membiayai pembangunan daerah propinsi. dari hasil survey di Samsat Kabupaten Bengkalis
Pajak menurut para peneliti adalah iuran Riau pada tanggal 12 Januari 2015 membuktikan
atau pungutan yang dilakukan oleh pemerintah dari bahwa jumlah penerimaan pajak yang tepat waktu
masyarakat berdasarkan Undang-Undang dan pada tahun 2014 berada pada persentase 53% dari
hasilnya digunakan untuk pembiayaan pengeluaran jumlah keseluruhan penerimaan pajak, dan jumlah
umum pemerintah dengan tanpa ada balas jasa keseluruhan tunggakan pajak kendaraan bermotor
yang ditunjuk secara langsung. telah mencapai persentase sebanyak 57% dari
Peran pajak adalah sebagai sumber jumlah keseluruhan penerimaan pajak.
penerimaan dalam negeri menjadi sangat dominan Hal ini menunjukkan kesadaran wajib pajak
namun masih belum optimal jika dilihat banyaknya masih sangat rendah, dapat dilihat dari jumlah
wajib pajak di Indonesia yang belum menjadi wajib tunggakan dan denda PKB di Kantor Samsat
pajak yang patuh, arti patuh dalam hal ini adalah Bengkalis Riau. Jumlah penerimaan Pajak
ketepatan dalam pembayaran suatu pajak. Padahal Kendaraan Bermotor dan perkembangan jumlah
kebersamaan nasional menuju kemandirian kendaraan bermotor mengalami peningkatan
pembangunan menurut pengabdian dan kedisiplin namun tidak diimbangi dengan kesadaran dan
yang tinggi. Oleh karena itu masyarakat Indonesia kepatuhan wajib pajak terhadap pemenuhan
harus sadar, dengan semakin menikmati hasil kewajibannya dalam membayar pajak, yang
pembangunan maka tanggung jawab masyarakat tercermin dari jumlah tunggakan dan denda yang
dalam pelaksanaan pembangunan semakin besar. cukup besar pada Kantor Samsat Bengkalis Riau.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 36
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Sanksi pajak memiliki peran yang penting disengaja yang mengakibatkan tidak tepatnya
guna memberikan pelajaran bagi pelanggar pajak waktu pembayaran pajak yang menjadi
agar tidak meremehkan lagi peraturan perpajakan. kewajibannya.Ketika pajak yang tidak atau
Petugas kepolisian tidak tegas untuk menindak kurang untuk dibayar setelah jatuh tempo
langsung para wajib pajak yang tidak membayar pembayaran, pada saat itu pejabat pajak yang
pajak tahunan kendaraan bermotornya di Kantor bertugas mengelola pajak pusat atau pajak
Samsat Bengkalis Riau. Banyak wajib pajak yang daerah berwenang melakukan penagihan pajak
membayar 5 tahun sekaligus atau tidak sama sekali. disertai pengenaan sanksi administrasi berupa
Karena tidak dibarengi dengan sanksi perpajakan bunga dengan ketentuan sebesar 2% per bulan.
yang menyebabkan masyarakat menganggap c. Pengenaan Sanksi Administrasi
remeh kewajibannya untuk membayar pajak. Sanksi administrasi yang berupa bunga
Jumlah kendaraan yang terlambat merupakan salah satu jenis sanksi administrasi
membayar pajak pada Samsat Bengkalis Riau yang dapat dikenakan kepada wajib pajak
meningkat dari bulan Agustus hingga bulan tatkala melakukan pelanggaran hukum pajak
Oktober, jumlah tersebut bertambah banyak pada yang terkait dengan pelaksanaan kewajiban.
bulan November terutama pada pembayaran pajak Kewajiban wajib pajak yang terkait dengan
kendaraan bermotor roda dua, jumlah tersebut sanksi administrasi berupa bunga adalah
meningkat kembali pada bulan Desember. Dari hal pembayaran secara lunas pajak dalam jangka
ini menunjukan bertambahnya jumlah pemakaian waktu yang ditentukan sebagaimana yang
kendaraan bermotor, namun memiliki tingkat tercantum dalam dasar penagihan pajak.
kesadaran wajib pajak yang kurang. d. Pengenaan Sanksi Denda
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Pengenaan sanksi administrasi yang berupa
mengetahui pengaruh secara simultan pengenaan denda kepada wajib pajak penghasilan maupun
sanksi administrasi dan kesadaran wajib pajak pengusaha kena pajak diatur dalam Pasal 7 ayat
terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak kendaraan (1) UU KUP. Sanksi administrasi berupa denda
bermotor di samsat Kabupaten Bengkalis Riau. dikenakan karena tidak menyampaikan surat
pemberitahuan dalam jangka waktu yang
2. KAJIAN PUSTAKA ditentukan, termasuk jangka waktu
Pengenaan Sanksi Administrasi perpanjangan penyampaian surat
Sanksi adalah hukuman negatif kepada pemberitahuan.
orang yang melanggar peraturan, dan denda adalah e. Pajak sebagai iuran rakyat
hukuman dengan cara membayar uang karena Pajak dianggap sebagai iuran yang berasal dari
melanggar peraturan dan hukum yang berlaku, rakyat dan akan digunakan untuk rakyat itu
sehingga dapat dikatakan bahwa sanksi denda sendiri, dalam hal pembangunan serta
adalah hukuman yang negatif kepada orang yang kesejahteraan rakyat.
melanggar peraturan dengan cara membayar uang f. Perhitungan Sanksi Denda
(Suhartono, 2010 : 56). Suhartono (2010 : 305-312) Sanksi denda dapat dihitung berdasarkan
menyatakan bahwa terdapat indikator dari sanksi tanggal jatuh tempo masa berlaku yang ada di
administrasi : dalam STNK kendaraan bermotor dan belum
a. Keterlambatan Pembayaran Pajak melakukan perpanjangan atau belum membayar
Adanya keterlambatan pembayaran pajak pajak tepat pada waktunya maka akan dikenai
menjadi salah satu penyebab faktor munculnya denda pajak kendaraan bermotor sebesar 2% per
sanksi administrasi. Ketika pajak yang tidak bulannya
atau kurang untuk dibayar setelah jatuh tempo g. Tujuan Sanksi Administrasi
pembayaran, pada saat itu pejabat pajak yang Adapun tujuan dari sanksi adminitrasi adalah
bertugas mengelola pajak pusat atau pajak untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak
daerah berwenang melakukan penagihan pajak guna pentingnya kesadaran wajib pajak
disertai pengenaan sanksi administrasi berupa terhadap pembayaran pajak.
bunga
b. Bunga 2% per bulan Kesadaran Wajib Pajak
Sanksi ini pada dasarnya menjadi beban wajib Kesadaran adalah keadaan mengetahui atau
pajak atas kelalaian baik disengaja atau tidak mengerti, sedangkan perpajakan adalah perihal
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 37
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pajak. Sehingga kesadaran perpajakan adalah Kepatuhan Wajib Pajak
keadaan mengetahui atau mengerti perihal tentang E. Eliyani (2006 : 38) menyatakan bahwa
pajak. Penilaian positif dari masyarakat wajib kepatuhan wajib pajak didefinisikan sebagai
pajak terhadap pelaksanaan fungsi negara oleh memasukkan dan melaporkan pada waktunya
pemerintah akan menggerakkan dan menyadarkan informasi yang diperlukan, mengisi secara benar
masyarakat untuk mematuhi kewajibannya untuk jumlah pajak yang terutang, dan membayarkan
membayar pajak (Boediono, 2011 : 65). Adanya pajak pada waktunya tanpa tindakan pemaksaan.
indikator yang mempengaruhi kesadaran wajib Ketidak patuhan timbul kalau salah satu syarat
pajak menurut Suhartono (2010 : 86): definisi tidak terpenuhi. Pendapat lain tentang
a. Kegunaan Pajak kepatuhan wajib pajak juga dikemukakan oleh
Guna pajak adalah untuk membiayai Novak (2006 : 43) seperti dikutip oleh Suhartono
pengeluaran umum negara, namun terkadang (2010 : 54), yang menyatakan adanya indikator
kegunaan pajak adalah untuk membayar hutang kepatuhan wajib pajak adalah :
negara. Maka dari itu, kemauan masyarakat 1. Kedisiplinan membayar pajak
untuk membayar pajak akan membantu negara Tingkat kedisiplinan wajib pajak sangat erat
ini terbebas dari hutang halnya dengan kepatuhan wajib pajak, semakin
b. Ketepatan Pembayaran Pajak banyak wajib pajak yang disiplin dalam
Kesadaran Wajib Pajak dapat dilihat sebagai membayar pajak maka semakin mengingkat
ketepatan Wajib Pajak untuk membayar pajak. kepatuhan wajib pajak terhadap pajak.
Sejak tahun 1984, sistem perpajakan di 2. Tingkat Pengetahuan terhadap Pajak
Indonesia menganut prinsip Self Assessment. Pengetahuan terhadap pajak meliputi bagian
Prinsip ini memberikan kepercayaan penuh dari fungsi dan tujuan dari pajak itu sendiri,
kepada pembayar pajak untuk melaksanakan wajib pajak harus memiliki pengetahuan dasar
hak dan kewajibannya dalam bidang mengenai pajak.
perpajakan, seperti yang tertuang dalam 3. Sosialisasi tentang Pajak
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Sosialisasi tentang pajak akan membuat wajib
bahwa Wajib Pajak harus mengisi dan pajak memiliki pemahaman secara langsung
menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan serta memiliki kesadaran langsung terhadap
benar, lengkap, jelas, dan menandatanganinya. pentingnya pajak itu sendiri.
c. Pengisian Formulir Pajak 4. Sosialisasi tentang Sanksi Administrasi Pajak
Formulir pajak harus diisi sesuai dengan Sosialisasi ini memiliki tujuan agar wajib pajak
ketentuan yang berlaku, apa adanya jujur serta tidak menganggap enteng tentang sanksi
teliti, ha tersebut harus diperhatikan agar saat administrasi pajak dan akan membuat wajib
perhitungan pajak tidak terjadi kesalahan. pajak sadar serta patuh terhadap pembayaran
d. Sanksi Pembayaran Pajak pajak
Sanksi pajak akan diberikan kepada wajib pajak 5. Wajib pajak paham dan berusaha memahami
yang terlambat membayar pajak. Di Indonesia UU Perpajakan
sanksi pajak adalah berupa denda. Sanksi denda Wajib pajak yang paham dan memiliki
ini ditemukan di dalam Undang-Undang kesadaran terhadap pajak harus mengetahui
Perpajakan, terkait besarnya denda saat ini secara jelas apa saja peraturan yang mengatur
ditentukan sebesar 2% perbulannya. pajak terutama UU Perpajakan.
e. Fungsi Pajak 6. Patuh terhadap Pajak
Fungsi pajak terdiri dari fungsi anggaran, fungsi Wajib pajak harus memiliki kesadaran dan
mengatur, fungsi stabilitas dan fungsi retribusi kepatuhan dalam membayar pajak tepat dengan
pendapatan. waktunya, karena jika wajib pajak tidak
f. Prosedur Pembayaran Pajak membayar tepat dengan waktunya maka wajib
Dalam proses dan prosedur pembayaran pajak pajak akan mendapatkan sanksi sesuai dengan
harus sesuai dengan ketentuan peraturan yang ketentuan peraturan yang berlaku.
berlaku, hal tersebut dimungkinkan agar wajib
pajak tidak melakukan penyimpangan prosedur
pembayaran pajak.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 38


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Hipotesis
Ha1 = Terdapat pengaruh yang signifikan secara Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
simultan antara variabel pengenaan sanksi
administrasi (X1) dan variabel kesadaran wajib Tabel1 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
pajak (X2) terhadap kepatuhan wajib pajak
kendaraan bermotor (Y) di Samsat Kabupaten Variabel B t Sig
Bengkalis Riau. Konstanta (a) 3.913 0.562 0.578

Pengenaan Sanksi 0.197 2.036 0.050


Administrasi
3. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis Kesadaran Wajib 0.672 5.557 0.000
penelitian kuantitatif. Bentuk pengamatan yang Pajak
digunakan untuk memperoleh data yaitu kuisio ner. 0.000
Penelitian dilakukan di Samsat Bengkalis Riau. e = 2.030
Populasi pada penelitian sebanyak 53 orang yang R2 = 0.770
terlambat membayar pajak kendaraan bermotor.
Teknik Sampling secara kluster random sampling. Sumber : Data diolah, 2015
Sampel sebanyak 35 orang responden. Hasil uji
validitas menunjukkan hasil semua item penelitian Uji t dapat dilakukan untuk mengetahui
yang diukur valid. hasil uji reliabilitas juga signifikan dari pengaruh variabel -variabel bebas
menunjukkan bahwa semua item yang diukur yaitu pengenaan sanksi administrasi (X1) dan
reliabel dengan menggunakan rumus Cronbach kesadaran wajib pajak (X2) secara simultan
Alpha. terhadap variabel kepatuhan wajib pajak (Y).
Pengujian uji t yang dilakukan menggunakan
Analisis Regresi Linier Berganda tingkat signifikansi α = 0.05, dengan jumlah
Analisis regresi berganda adalah suatu alat analisis sampel (n) = 35 orang dan jumlah variabel bebas
peramalan nilai yang pengaruh dua variabel bebas (k) = 2, sehingga degree of freedom (df) yang
atau lebih terhadap variabel terikat untuk dihasilkan adalah df = n – k – 1 = 35 – 2 – 1 = 32.
membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi Hasil ttabel yang diperoleh adalah ± 1.960.
atau hubungan kausal antara dua variabel bebas Ketentuan yang digunakan adalah:
atau lebih dengan satu variabel terikat, Riduwan  Jika (-) ttabel ≤ thitung atau thitung ≤ ttabel, maka Ho
(2008 : 152). ditolak atau tidak berpengaruh secara nyata.
 Jika thitung< (-) ttabel atau thitung > ttabel, maka Ha
4. HASIL PENELITIAN DAN diterima atau berpengaruh secara nyata.
PEMBAHASAN Dengan menggunakan pengolahan data pada
Hasil Penelitian tabel 1 dapat diuraikan sebagai berikut:
Gambaran Umum Responden a) Variabel Pengenaan Sanksi Administrasi (X1)
Responden penelitian sebanyak 35 orang. dan Kesadaran Wajib Pajak (X2)
Berdasarkan 35 responden, responden laki-laki Nilai thitung pengenaan sanksi administrasi dan
sebanyak 63% (22 orang), sedangkan responden kesadaran wajib pajak > ttabel 1.960 atau tingkat
perempuan sebanyak 37% (13 orang). Responden signifikan t pengenaan sanksi administrasi dan
dengan tingkat pendidikan D3 sebanyak 68.6% (24 kesadaran wajib pajak < tingkat signifikan α =
orang), responden dengan tingkat pendidikan 0.05, yang berarti Ho yang berbunyi tidak
Sarjana sebanyak 25.7% (9 orang), responden terdapat pengaruh yang nyata secara simultan
dengan tingkat pendidikan D1 sebanyak 5.7% (2 antara variabel pengenaan sanksi administrasi
orang). Responden dengan usia 31 – 40 tahun (X1) dan variabel kesadaran wajib pajak (X2)
sebanyak 37.2% (13 orang). Selanjutnya disusul terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan
responden dengan usia 21 - 30 tahun sebanyak bermotor (Y) di Samsat Kabupaten Bengkalis
25.8% (9 orang) responden dengan usia 41 – 50 Riau ditolak dan Ha yang berbunyi terdapat
tahun sebanyak 22.8% (8 orang), sedangkan pengaruh yang nyata secara simultan antara
responden dengan usia ≥ 51 tahun sebanyak 14.2% variabel pengenaan sanksi administrasi (X1)
(5 orang). dan variabel kesadaran wajib pajak (X2)
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 39
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan (X2) terhadap variabel kepatuhan wajib pajak
bermotor (Y) di Samsat Kabupaten Bengkalis (Y). Pengaruh positif menunjukkan bahwa
Riau diterima. Maka dapat disimpulkan variabel pengenaan sanksi administrasi (X1) dan
pengaruh variabel pengenaan sanksi kesadaran wajib pajak (X2) akan searah dengan
administrasi (X1) terhadap kepatuhan wajib perubahan variabel kepatuhan wajib pajak (Y).
pajak (Y) adalah berpengaruh secara nyata. Sedangkan error term termasuk dalam variabel
Dari persamaan regresi tersebut dapat diuraikan lain yang juga mempengaruhi kepatuhan wajib
sebagai berikut : pajak (Y), namun belum ikut dibahas atau
a) Konstanta (a) = 3.913 artinya kepatuhan wajib disinggung kepastiannya dalam penelitian
pajak akan bernilai sebesar 3.913 jika variabel sebagai pengaruh kepatuhan wajib pajak (Y).
pengenaan sanksi administrasi dan kesadaran
wajib pajak tidak ikut mempengaruhi kepatuhan 1) Uji Koefisien Determinasi ( R2 )
wajib pajak di Samsat Kabupaten Bengkalis Berdasarkan Tabel 1 dapat diuraikan bahwa
Riau. Atau dengan kata lain jika semua variabel koefisien determinasi (R2) sebesar 0.770 atau
independen bernilai nol, maka kepatuhan wajib 77%, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pajak akan bernilai 3.913. sumbangan efektif variabel pengenaan sanksi
b) Koefisien regresi X1 = 0.197 artinya setiap administrasi (X1) dan kesadaran wajib pajak
peningkatan (penambahan) 1% variabel (X2) terhadap kepatuhan wajib pajak (Y) sebesar
pengenaan sanksi administrasi (X1) akan 77%. Sedangkan sumbangan dari variabel lain
meningkatkan kepatuhan wajib pajak (Y) yang tidak diteliti atau yang tidak dimasukkan
sebesar 0.197. Dengan asumsi variabel dalam model regresi ini sebesar 23%. Ada
kesadaran wajib pajak (X2) konstan. Jika kemungkinan ini terjadi karena variabel
variabel pengenaan sanksi administrasi ada independent yang terdiri dari pengenaan sanksi
kecenderungan meningkat, maka kepatuhan administrasi (X1) dan kesadaran wajib pajak
wajib pajak akan meningkat. Jika variabel (X2) belum mampu menggambarkan
pengenaan sanksi administrasi kecenderungan pengaruhnya terhadap variabel dependent yaitu
menurun, maka kepatuhan wajib pajak juga kepatuhan wajib pajak (Y). Sehingga mungkin
akan menurun. ada penambahan variabel-variabel independent
c) Koefisien regresi X2 = 0.672 artinya setiap di luar 2 variabel yang diteliti bisa lebih mampu
peningkatan (penambahan) 1% variabel menggambarkan pengaruh terhadap variabel
kesadaran wajib pajak (X2) akan meningkatkan dependent.
kepatuhan wajib pajak (Y) sebesar 0.672.
Dengan asumsi variabel pengenaan sanksi (X1) PEMBAHASAN
konstan. Jika variabel kesadaran wajib pajak Hasil penelitian ini secara garis besar
kecenderungan meningkat, maka kepatuhan menunjukkan bahwa variabel pengenaan sanksi
wajib pajak akan meningkat. Jika variabel administrasi (X1) dan kesadaran wajib pajak (X2)
kesadaran wajib pajak kecenderungan menurun, berpengaruh secara secara nyata terhadap
maka kepatuhan wajib pajak juga akan kepatuhan wajib pajak (Y), dengan kata lain
menurun. kepatuhan wajib pajak (Y) tergantung pada kedua
d) Error term (e) = 2.030 artinya setiap variabel yaitu variabel pengenaan sanksi
peningkatan (penambahan) akan kepatuhan administrasi (X1) dan kesadaran wajib pajak (X2).
wajib pajak (Y) selain dipengaruhi oleh Hasil penelitian ini dapat dibandingkan dengan
kecenderungan meningkat atau menurunnya penelitian terdahulu yang ditulis oleh Evi
variabel pengenaan sanksi administrasi dan Susilawati pada tahun 2013 dengan judul adalah
kesadaran wajib pajak ternyata dipengaruhi oleh Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan
variabel lain yang ikut mempengaruhi Pajak, Sanksi Perpajakan Dan Akuntabilitas
kepatuhan wajib pajak (Y) sebesar 2.030 Pelayanan Publik Pada Kepatuhan Wajib Pajak
variabel lain yang dimaksudkan adalah variabel Kendaraan Bermotor, dalam penelitian ini dengan
lain yang belum dibahas dalam penelitian ini. tujuan untuk mengetahui pengaruh positif
Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat kesadaran wajib pajak, pengetahuan pajak, sanksi
bagaimana pengaruh variabel pengenaan sanksi perpajakan dan akuntabilitas pelayanan publik
administrasi (X1) dan kesadaran wajib pajak pada kepatuhan wajib pajak dalam kegiatan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 40
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
membayar pajak kendaraan bermotor karena Suryadi. 2006. Model Hubungan Kausal
kesadaran dalam diri wajib pajak khususnya Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib
mengenai Pajak Kendaraan Bermotor merupakan Pajak dan Pengaruhnya terhadap Kinerja
partisipasi dari masyarakat untuk menunjang Penerimaan Pajak: Suatu Survey di Wilayah
pembangunan daerah yang harus ditingkatkan, Jawa Timur. Jurnal Keuangan Publik. Vol 4,
dengan hasil penelitian kesadaran wajib pajak, PP 105-121.
pengetahuan pajak, sanksi perpajakan dan Waluyo dan Illyas. B. Wirawan. 2007. Perpajakan
akuntabilitas pelayanan publik berpengaruh positif Indonesia. Jakarta:Salemba Empat.
pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar
Pajak Kendaraan Bermotor.

5. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Pengenaan Sanksi Administrasi dan
Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh secara nyata
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Saran
1. Samsat Kabupaten Bengkalis Riau harus
berusaha meningkatkan upaya kepatuhan wajib
pajak dengan cara meningkatkan kesadaran
Wajib Pajak melalui pembinaan atau
penyuluhan tentang manfaat pajak, pentingnya
membayar pajak tepat waktu, tata cara
pembayaran atau penyetoran pajak, sosisalisasi
peraturan-peraturan pajak kendaraan bermotor
yang baru.
2. Bagi peneliti mendatang yang ingin
mengembangkan dan melanjutkan penelitian ini
sebaiknya menambah variabel lain karena masih
banyak faktor yang mempengaruhi Kepatuhan
Wajib Pajak seperti tingginya suku bunga sanksi
pajak, prosedur pembayaran pajak, dll.

DAFTAR PUSTAKA
Boediono, B. 2011. Pelayanan Prima Perpajakan.
Jakarta : Rineka Cipt
Eliyani,E. 2006. Susunan dalam Suatu Naskah
UUD Pajak. Salemba Empat
Novak, Norma D. (2006), Tax Administration in
Theory and Practice, Preager Publisher,
London
Riduwan. 2008. Metode Dan Teknik Menyusun
Tesis. Alfabeta. BandungSugiyono, 2006,
Metode Penelitian Administratif, Alfabeta,
Bandung.
Suhartono, Irawan. 2010. Metode Penelitian Sosial
Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial
Lainnya. Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| 41


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai