Anda di halaman 1dari 14

39 | JURNAL ECONOMIC, ACCOUNTING, SCIENTIFIC (CASH), VOL.1, NO.

1, 2020: 39-51

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB


PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DENGAN SOSIALISASI PERPAJAKAN
SEBAGAI VARIABEL MODERATING
DI KOTA TANJUNGPINANG
Vanisa Meifari
Universitas Batam
vanisameifari@yahoo.co.id

Abstrak: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0.008 < 0.05,
layanan pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak yang ditunjukkan dengan
nilai signifikansi 0.007 < 0.05, kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0.001 < 0.05, sosialisasi perpajakan
memperlemah pengaruh pengetahuan wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak yang ditunjukkan
dengan nilai signifikansi 0.007 < 0.05dengan nilai beta dari moderasi bernilai negatif, sosialisasi
perpajakan tidak memoderasi pengaruh layanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak yang
ditunjukkan dengan nilai signifikansi o.670 > 0.05 dan sosialisasi perpajakan tidak memoderasi
pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak yang ditunjukkan dengan nilai
signifikansi 0.164 > 0.05.
Kata Kunci: Kepatuhan Wajib Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Layanan Fiskus, Kesadaran
Wajib Pajak dan Sosialisasi Perpajakan

Abstrak : This research was conducted to examine and analyze the factors that influence taxpayer
compliance with tax socialization as a moderating variable. Samples in this study were 100 motor
vehicle taxpayers in SAMSAT Tanjungpinang City. The data used is primary data taken based on
questionnaires distributed by incidental sampling technique. Data analysis techniques using multiple
linear regression analysis and Moderated Regression Analysis (MRA).
The results of this study indicate that tax knowledge has a significant effect on taxpayer
compliance, which is indicated by a significance value of 0.008 <0.05, tax services have a
significant effect on taxpayer compliance as indicated by a significance value of 0.007 <0.05,
taxpayer awareness has a significant effect on taxpayer compliance which is indicated by a
significance value of 0.001 <0.05, tax socialization weakens the influence of taxpayer knowledge on
taxpayer compliance as indicated by a significance value of 0.007 <0.05 with beta values of
moderation negative, tax socialization does not moderate the effect of tax authorities' services on
taxpayer compliance as indicated by significance value o.670> 0.05 and tax socialization does not
moderate the influence of taxpayer awareness on taxpayer compliance as indicated by a significance value of 0.164>
0.05.
Keywords : Taxpayer Compliance, Taxation Knowledge, Tax Service, Taxpayer Awareness,
Tax Socialization
40 | JURNAL ECONOMIC, ACCOUNTING, SCIENTIFIC (CASH), VOL.1, NO.1, 2020: 39-51

tiga instansi terkait, yaitu Dispenda Provinsi


PENDAHULUAN
Kepulauan Riau, Kepolisian Republik Indonesia
Pajak merupakan salah satu sumber
dan Asuransi Jasa Raharja. Pajak ini adalah salah
pendapatan Negara yang sangat penting bagi
satu faktor pemasukan bagi negara yang cukup
pelaksanaan dan peningkatan pembangunan
berkontribusi terhadap pendapatan negara
nasional, yang bertujuan untuk meningkatkan
dibandingkan dengan sektor pajak lainnya. Salah
kesejahteraan bersama. Selama ini pajak
satu cara untuk mengoptimalkan penerimaan
berkontribusi 70 hingga 80 persen dalam APBN.
Pajak Kendaraan Bermotor adalah dengan
Pada tahun 1970-an hingga awal 1980-an
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak
pendapatan Negara masih bertumpu pada sector
Kendaraan Bermotor.
minyak dan gas bumi (migas). Namun seiring
Salah satu upaya untuk meningkatkan
dengan pertumbuhan jumlah penduduk, olahan
kepatuhan Wajib Pajak adalah pengetahuan
hasil bumi yang bersifat tidak dapat diperbahrui
Wajib Pajak. Pengetahuan atas ketentuan
ini mulai mnyusut, pemerintah beralih pada sector
maupun peraturan perpajakan yang berlaku
yang dinilai relative aman dan mendukung
sangat diperlukan, jika Wajib Pajak mengetahui
kesinambungan anggaran yaitu pajak. Kontribusi
ketentuan maupun peraturan perpajakan maka
pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Wajib pajak akan lebih sadar dalam memenuhi
Negara (APBN) setiap tahun semakin meningkat.
kewajibannya dalam membayar pajak. Menurut
Hal ini menunjukkan bahwa peranan pajak
Mardiasmo, (2016 : 7), pengetahuan perpajakan
semakin besar dalam APBN. Oleh karena itu
adalah segala sesuatu yang diketahui dan
Direktorat Jenderal Pajak terus berupaya untuk
dipahami sehubungan dengan hukum, baik
meningkatkan penerimaan pajak.
hukum pajak materiil maupun hukum pajak
Berdasarkan pemungut dan pengelola, pajak
formil. Dengan adanya pengetahuan tentang
dikategorikan menjadi 2 (dua) jenis yaitu pajak
pajak yang baik akan dapat memperkecil adanya
pusat dan pajak daerah. Pajak pusat dipungut
tax evation. Pada penelitian yang dilakukan
serta dikelola oleh Pemerintah Pusat sedangkan
Paramartha dan Rasmini (2016) menyatakan
Pajak daerah dipungut serta dikelola oleh
bahwa pengetahuan memiliki pengaruh terhadap
Pemerintah Daerah. Pajak kendaraan bermotor
kepatuhan Wajib Pajak.
merupakan salah satu pajak daerah yang
Faktor lainnya yaitu akuntabilitas pelayanan
membiayai pembangunan daerah provinsi.
fiskus dari daerah setempat. Kualitas pelayanan
Instansi yang menangani pembayaran pajak
menurut teori atribusi merupakan penyebab
kendaraan bermotor adalah Dinas Pendapatan
eksternal yang mempengaruhi persepsi Wajib
Daerah (Dispenda) melalui Kantor Bersama
Pajak untuk membuat penilaian mengenai
Sistem Administrasi Manunggal dibawah Satu
perilaku kepatuhan Wajib Pajak dalam
Atap (SAMSAT) yang merupakan kerja sama
melaksanakan kewajiban perpajakan. Pelayanan
41 | JURNAL ECONOMIC, ACCOUNTING, SCIENTIFIC (CASH), VOL.1, NO.1, 2020: 39-51

yang berkualitas membuat wajib pajak patuh berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
dalam membayar pajak. Perasaan senang dan Wajib Pajak.
puas atas pelayanan yang diberikan oleh Solusi atas penghindaran ketidakpatuhan
pemerintah dapat memicu motivasi dan wajib pajak ini adalah dengan melakukan
kepatuhan bagi Wajib Pajak yang akhirnya dapat sosialisasi. Dengan adanya sosialisasi
meningkatkan penerimaan negara. Berdasarkan diharapkan akan meningkatkan kepatuhan
penelitian yang dilakukan oleh Paramartha dan masyarakat dalam membayar pajak. Hingga saat
Rasmini (2016) kualitas pelayanan berpengaruh ini pemerintah telah melakukan beberapa
positif terhadap kepatuhan wajib pajak badan. terobosan baru dalam mensosialisasikan peran
Selain faktor- faktor diatas, kepatuhan Wajib pemungutan pajak kepada masyarakat, misalnya
Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya kemajuan dalam bentuk sosialisasi perpajakan,
juga dipengaruhi oleh kesadaran Wajib Pajak. seperti diselenggarakannya acara sosialisasi
Kesadaran Wajib Pajak adalah suatu kondisi perpajakan di berbagai media dengan format
dimana Wajib pajak mengetahui, mengakui, yang cukup interaktif. Dengan sosialisasi ini
menghargai dan meneliti ketentuan perpajakan masyarakat menjadi mengerti dan paham tentang
yang berlaku serta memiliki kesanggupan dan manfaat membayar pajak serta sanksi jika tidak
kemauan untuk memenuhi kewajiban pajaknya. membayar pajak. Secara otomatis pula tingkat
Kesadaran Wajib Pajak meningkat jika kepatuhan wajib pajak akan semakin bertambah
masyarakat mempunyai presepsi positif tentang dan penerimaan pajak negara akan meningkat.
pajak, meningkatnya pengetahuan perpajakan, Hal ini didukung penelitian Dharma dan Ketut
baik formal maupun informal akan memberikan (2014) yang menemukan bahwa sosialisasi
dampak positif terhadap kesadaran Wajib Pajak perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan
untuk membayar. Wajib Pajak yang memiliki Wajib Pajak.
kesadaran rendah akan cenderung untuk tidak Kota Tanjungpinang adalah ibukota Provinsi
melaksanakan kewajiban perpajakannya atau Kepulauan Riau yang saat ini sedang terus
melanggar peraturan perpajakan yang berlaku. berkembang. Hal ini mempengaruhi jumlah
Ditambah lagi dengan fenomena yang ditemukan tingkat penduduk dan secara tidak langsung
penulis, beberapa masyarakat yang sudah mempengaruhi jumlah kendaraan yang ada.
menunggak, akan mengandalkan kebijakan Seiring adanya peningkatan jumlah kendaraan
pemutihan denda dari pemerintah, jadi tidak ada bermotor dan Wajib Pajak di Tanjungpinang dari
kesadaran dari diri sendiri untuk patuh membayar waktu ke waktu maka perlu diperhatikan dan
pajaknya setiap tahun. Hal ini didukung oleh ditingkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam
penelitian Megawangi dan Setiawan (2017) yang membayar pajaknya agar fungsi pajak dapat
menyimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak diwujudkan.
42 | JURNAL ECONOMIC, ACCOUNTING, SCIENTIFIC (CASH), VOL.1, NO.1, 2020: 39-51

Kepatuhan wajib pajak untuk membayar pajak banyak terdapat setidaknya kurang lebih puluhan
tidak tumbuh di masyarakat disebabkan adanya kendaraan yang masih menunggak pembayaran
perbedaan kepentingan antara wajib pajak dengan pajak kendaraannya bertahun-tahun. Hal tersebut
pemerintah dalam pelaksanaan perpajakan. sangat mengganggu peranan pajak kendaraan
Sampai sekarang masih banyak masyarakat yang bermotor sebagai sumber penerimaan
beranggapan bahwa pajak merupakan pungutan pemerintah daerah.
bersifat paksaan yang merupakan hak istimewa Penelitian ini akan mengkaji seberapa
pemerintah dengan tidak memberikan besar tingkat kepatuhan dalam melakukan
kontraprestasi langsung kepada pembayar pajak. kewajiban sebagai wajib pajak kendaraan
Sehingga membayar pajak bukanlah merupakan bermotor. Faktor yang menjadi penyebab tinggi
tindakan yang semudah dan sesederhana rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak antara
membayar untuk mendapatkan sesuatu bagi lain pengetahuan perpajakan, layanan fiskus dan
masyarakat, tetapi di dalam pelaksanaannya kesadaran dari wajib pajak itu sendiri, serta
penuh dengan hal yang bersifat emosional sosialisasi pajak terhadap wajib pajak dari
(Carolina, 2012). instansi yang bersangkutan. Pentingnya
Terjadinya ketidakpatuhan membayar pajak kepatuhan wajib dalam membayar
kendaraan bermotor tersebut mengindikasikan pajak kendaraan bermotor guna mencapai
adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pajak yang optimal membuat peneliti
kepatuhan wajib pajak. Ketika faktor tersebut tertarik dan perlu untuk melakukan penelitan
tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka wajib dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang
pajak memilih mengabaikan kepatuhannya. Hal Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak
ini menjadi penting untuk dikaji dalam rangka kendaraan Bermotor dengan Sosialisasi
optimalisasi penerimaan pajak kendaraan Perpajakan Sebagai Variabel Moderasi di Kota
bermotor di Propinsi Kepulauan Riau, khususnya Tanjungpinang.”
di Kota Tanjungpinang. Meskipun sudah terdapat
peraturan perundang-undangan dan peraturan- Batasan Masalah
peraturan yang dibuat oleh Pemerintah Daerah Dengan begitu luasnya cakupan kepatuhan
untuk mendasari kewajiban perpajakan pajak wajib pajak dalam penelitian ini, penulis
kendaraan bermotor dan berbagai strategi hanya membatasi pada tiga variabel
kepatuhan yang dilakukan instansi pemungut, independen yang terdiri dari Pengetahuan
masih terdapat wajib pajak kendaraan bermotor Perpajakan, Layanan Fiskus dan Kesadaran
yang tidak patuh. Fenomena yang terjadi di Wajib Pajak ; variabel dependen yaitu
lapangan, setiap instansi menggelar razia dalam Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
satu waktu di tempat-tempat tertentu Kota dengan Sosialisasi Perpajakan sebagai
Tanjungpinang, di dalam pelaksanaanya masih variabel moderasi. Objek penelitian pada
43 | JURNAL ECONOMIC, ACCOUNTING, SCIENTIFIC (CASH), VOL.1, NO.1, 2020: 39-51

Kantor Bersama SAMSAT Tanjungpinang aturan yang diberikan. Menurut Tahar dan
disebabkan karena adanya keterbatasan sarana, Rachman (2014) kepatuhan mengenai
prasarana, waktu dan biaya. Disamping itu, perpajakan merupakan tanggung jawab kepada
pengetahuan perpajakan, layanan fiskus dan Tuhan, bagi pemerintah dan rakyat sebagai
kesadaran wajib pajak merupakan faktor yang Wajib Pajak untuk memenuhi semua kegiatan
sangat penting bagi kepatuhan wajib pajak kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak
karena akan berpengaruh terhadap penerimaan perpajakannya. Menurut Rahayu (2010 : 138),
pajak daerah di Tanjungpinang ini. menyatakan bahwa kepatuhan perpajakan dapat
didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana
Tujuan Penelitian
wajib pajak memenuhi semua kewajiban
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk
perpajakan dan melaksanakan hak
menguji dan menganalisis pengaruh pengetahuan
perpajakannya. Menurut Gunadi (2013 : 94)
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak di
kepatuhan wajib pajak dapat diartikan bahwa
Kota Tanjungpinang; (2) Untuk menguji dan
wajib pajak mempunyai kesediaan untuk
menganalisis pengaruh layanan fiskus terhadap
memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai
kepatuhan wajib pajak di Kota Tanjungpinang;
dengan aturan yang berlaku tanpa perlu
(3) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh
diadakannya pemeriksaan, investigasi seksama,
kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib
peringatan ataupun ancaman dan penerapan
pajak di Kota Tanjungpinang; (4) Untuk menguji
sanksi baik hukum maupun administrasi.
dan menganalisis apakah sosialisasi perpajakan
Variabel ini diukur menggunakan skala Likert 5
memoderasi pengaruh pengetahuan perpajakan
poin dengan indikator akurasi dan kepatuhan.
terhadap kepatuhan wajib pajak di Kota
Tanjungpinang; (5) Untuk menguji dan
Pengetahuan Perpajakan
menganalisis apakah sosialisasi perpajakan
Menurut Mardiasmo, (2016 : 7), pengetahuan
memoderasi pengaruh layanan fiskus terhadap
perpajakan adalah segala sesuatu yang diketahui
kepatuhan wajib pajak di Kota Tanjungpinang;
dan dipahami sehubungan dengan hukum, baik
(6) Untuk menguji dan menganalisis apakah
hukum pajak materiil maupun hukum pajak
sosialisasi perpajakan memoderasi pengaruh
formil. Pengetahuan perpajakan sangat penting
kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib
untuk menumbuhkan perilaku patuh. Karena
pajak di Kota Tanjungpinang.
bagaimana mungkin wajib pajak patuh apabila
TINJAUAN PUSTAKA mereka tidak mengetahui bagaimana peraturan
Teori Kepatuhan perpajakannya. Dengan adanya pengetahuan
Teori kepatuhan (compliance theory) tentang pajak yang baik akan memperkecil
merupakan teori yang menjelaskan suatu kondisi adanya tax evation (Witono, 2008). Variabel ini
dimana seseorang taat terhadap perintah atau diukur menggunakan skala Likert 5 poin dengan
44 | JURNAL ECONOMIC, ACCOUNTING, SCIENTIFIC (CASH), VOL.1, NO.1, 2020: 39-51

indikator ketentuan umum dan prosedur Sosialisasi Perpajakan


perpajakan, sistem perpajakan, dan fungsi pajak. Sosialisasi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah upaya memasyarakatkan
Layanan Fiskus sesuatu hingga menjadi dikenal, dipahami,
Menurut Yulianawati (2011), kualitas layanan dihayati oleh masyarakat. Menurut Dharma
adalah pelayanan yang dapat memberikan (2014) sosialisasi perpajakan merupakan upaya
kepuasan kepada pelanggan dan tetap dalam memberikan pengertian, informasi, dan
batas memenuhi standar pelayanan yang dapat pembinaan kepada masyarakat pada umumnya
dipertanggungjawabkan serta harus dilakukan dan wajib pada khususnya mengenai segala
secara terus-menerus. Kualitas pelayanan dapat sesuatu yang berhubungan dengan perpajakan
diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan perundang-undangan. Variabel ini diukur
dan keinginan konsumen serta ketepatan dengan menggunakan Skala Likert 5 poin
penyampaiannya dalam mengimbangi harapan dengan indikator Sosialisasi Pengorganisasian,
konsumen (Tjiptono, 2007). Variabel ini diukur Sosialisasi Media, dan Manfaat Sosialisasi.
menggunakan skala Likert 5 poin dengan
indikator Tangible, Realibility, Responsiveness, METODE PENELITIAN
Assurance dan Emphaty. Metode penelitian menggunakan metode survei
dengan analisis regresi linier berganda dan
Kesadaran Wajib Pajak Moderated Regression Analysis (MRA).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Populasi dalam penelitian ini adalah semua
kesadaran adalah keadaan tahu, mengerti dan wajib pajak bermotor yang tercatat di SAMSAT
merasa. Menurut Ritongga (2011) kesadaran Tanjungpinang. Teknik pengambilan sampel
adalah perilaku atau sikap terhadap suatu objek yang digunakan adalah insidental sampling
yang melibatkan anggapan dan perasaan serta (accidental sampling). Accidental sampling
kecenderungan untuk bertindak sesuai objek adalah teknik pengambilan sampel berbasis
tersebut. Kesadaran untuk memenuhi ketentuan kebetulan, bahwa siapa saja yang secara tidak
hukum pajak yang berlaku tentu menyangkut sengaja / kebetulan bertemu dengan seorang
faktor-faktor apakah ketentuan tersebut telah peneliti dapat digunakan sebagai sampel, jika
diketahui, diakui, dihargai dan ditaati. Bila dilihat oleh seseorang yang kebetulan cocok
seseorang hanya mengetahui berarti kesadaran sebagai sumber data (Sugiyono, 2012: 122).
wajib pajak tersebut masih rendah. Variabel ini Jumlah kuesioner yang didistribusikan dalam
diukur menggunakan skala Likert 5 poin dengan penelitian ini adalah 100 kuesioner. Waktu dan
indikator Manfaat Sukarela, Partisipatif dan batas pengambilan quizer ditentukan 1 (satu)
Pajak. bulan dari 1 Juni 2018 hingga 30 Juni 2018.
Untuk melakukan uji kualitas data atas data
45 | JURNAL ECONOMIC, ACCOUNTING, SCIENTIFIC (CASH), VOL.1, NO.1, 2020: 39-51

primer ini, maka peneliti menggunakan uji Uji Multikolinieritas


validitas dan reliabilitas. Menurut Ghozali
Uji tentang multikolinearitas bertujuan untuk
(2011:52) uji validitas digunakan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan
mengukur sah atau valid tidaknya suatu
adanya korelasi antara variabel bebas (
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
independen ).Model regresi yang baik
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
variabel independen. Nilai tolerance yang
kusioner tersebut.
rendah sama dengan nilai Value Inflation
Factor (VIF) tinggi (karena VIF =
Model Penelitian
1/Tolerance). Nilai untuk mengetahui
Multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0,10
Tax Socialization atau sama dengan nilai VIF > 10, atau dengan
dapat dilihat dari Value Inflation Factor (VIF).
Apabila nilai VIF >10, terjadi
1. Taxation Knowledge (X1)
Taxpayer
2. Taxation Service (X2) Compliance multikolinieritas. Sebaliknya jika VIF<10,
3. Taxpayer Awareness (X3) (Y)
tidak terjadi multikolinieritas ( Wijaya, 2009
:119 ).
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.2
Uji Multikolinearitas
Uji Normalitas
a
Coefficients
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah
Model Correlations Collinearity Statistics
nilai residual terdistribusi normal atau tidak.
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
Model regresi yang baik adalah memiliki nilai
(Constant)
residual yang terdistribusi normal dan dapat
Taxation
,119 ,054 ,052 ,903 1,108
dilihat dengan pengujian Kolmogorov-Smirnov Knowledge

dan uji grafik. Dapat dilihat bahwa dari hasil 1 Taxation


,236 ,148 ,145 ,665 1,505
pengolahan data mendapatkan gambar titik yang Service

Taxpayer
mengikuti data sepanjang garis diagonal. ,179 ,070 ,068 ,724 1,381
Awareness
Gambar 4.1
Uji Normalitas a. Dependent Variable: Taxpayer Comliance

Uji Heterokedasitas
Heterokedastisitas digunakan untuk menguji
apakah dalam model regresi, terjadi
ketidaksamaan varians dari residual dari suatu keputusannya adalah jika pola tertentu seperti
pengamatan yang lain. Dasar pengambilan titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk
46 | JURNAL ECONOMIC, ACCOUNTING, SCIENTIFIC (CASH), VOL.1, NO.1, 2020: 39-51

suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi Analisis Regresi Linier Berganda
heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang Coefficientsa

jelas serta titik-titik menyebar di bawah dan di Model Unstandardized Standardized T Sig.

atas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Coefficients Coefficients

heterokedastisitas. B Std. Beta

Error
Gambar 4.2
Hetercedasticity Test (Constant) 22,832 3,865 5,908 ,000

Taxation
,042 ,079 ,055 ,529 ,008
Knowledge

1 Taxation
,086 ,059 ,177 1,463 ,007
Service

Taxpayer
,078 ,112 ,080 ,691 ,001
Awareness

a. Dependent Variable: Kepatuhan WP


Uji Hipotesis
Uji Koefisien Determinasi R-Square
Pengujian Hipotesis I : Pengetahuan

Model Summary
b Perpajakan berpengaruh signifikan terhadap
Model R R Adjusted R Std. Error of the Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Square Square Estimate Bermotor
a
1 ,751 ,603 ,433 2,80191

Sources : Primary data are processed, 2018 Dari hasil pengolahan data di atas terlihat bahwa
nilai probabilitas t (Sig) kompetensi adalah
Data di atas menunjukkan nilai Adjusted R- sebesar 0.008 (Sig.008 < α0.05). Hasil ini berarti
Square sebesar 0.433, hal ini berarti bahwa menolak H0 dan menerima Ha dengan hipotesis
43.3 % variasi nilai Kepatuhan Wajib Pajak 1 yang menyatakan pengetahuan perpajakan
Kendaraan Bermotor (Y) dapat dijelaskan oleh berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
variasi dari ketiga variable independen yaitu wajib pajak. Secara parsial ada pengaruh
:Pengetahuan Perpajakan (X1), Layanan Fiskus signifikan pengetahuan perpajakan terhadap
(X2) dan Kesadaran Wajib Pajak (X3). kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.
Sedangkan sisanya 56,7% dijelaskan oleh
sebab-sebab lain yang tidak diteliti dalam Pengujian Hipotesis II : Layanan Fiskus
penelitian ini dan Standard Error Of Estimate ( berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib
SEE ) 2,80191. Pajak Kendaraan Bermotor

Dari hasil uji parsial (t) menunjukkan bahwa


variabel layanan fiskus berpengaruh signifikan
47 | JURNAL ECONOMIC, ACCOUNTING, SCIENTIFIC (CASH), VOL.1, NO.1, 2020: 39-51

terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan dan signifikansi lebih kecil dari Los ( Level of
bermotor. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai significance) 0.05 maka Ho ditolak (0.007 <
probabilitas t (Sig) layanan fiskus adalah sebesar 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi
0.007 (Sig.007 < α0.05). Hasil ini berarti memoderasi pengaruh pengetahuan perpajakan
menolak H0 dan menerima Ha dengan hipotesis terhadap kepatuhan wajib pajak.
2 yang menyatakan layanan fiskus berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Pengujian Hipotesis V : Sosialisasi
Perpajakan Memoderasi Layanan Fiskus
Pengujian Hipotesis III : Kesadaran Wajib terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Kendaraan Bermotor.
Wajib Kendaraan Bermotor
Dari hasil uji parsial (t) menunjukkan bahwa Dapat di lihat bahwa signifikansi sebesar 0.670
variabel kesadaran wajib pajak berpengaruh dan signifikansi lebih besar dari Los ( Level of
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak significance) 0.05 maka Ho di terima (0.670 >
kendaraan bermotor. Hal ini dapat dilihat bahwa 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi
nilai probabilitas t (Sig) layanan fiskus adalah perpajakan belum memenuhi seluruh komponen
sebesar 0.001 (Sig.001 < α0.05). Hasil ini berarti penilaian dari pada layanan fiskus.
menolak H0 dan menerima Ha dengan hipotesis 3
yang menyatakan kesadaran wajib pajak Pengujian Hipotesis VI : Sosialisasi
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib Perpajakan Memoderasi Wajib Pajak
pajak. Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor
Moderate Regression Analysis (MRA) Dapat di lihat bahwa signifikansi sebesar 0.164
Pengujian Hipotesis IV : Sosialisasi dan signifikansi lebih besar dari Los ( Level of
Perpajakan Memoderasi Pengetahuan significance) 0.05 maka Ho di terima (0.164 >
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi
Pajak Kendaraan Bermotor perpajakan belum memenuhi seluruh komponen
Dari hasil pengolahan data di atas terlihat bahwa penilaian dari pada kesadaran wajib pajak.
nilai probabilitas t (Sig) moderator adalah sebesar KESIMPULAN
0.007 (Sig.007 < α0.05). Masuknya sosialisi Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1)
perpajakan mampu secara signifikan memoderasi Pengetahuan perpajakan sebagai variabel
pengaruh pengetahuan perpajakan terhadap independen berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Hal kepatuhan wajib pajak; (2) Layanan fiskus
ini dapat di lihat bahwa signifikansi sebesar 0.007 sebagai variabel independen berpengaruh
48 | JURNAL ECONOMIC, ACCOUNTING, SCIENTIFIC (CASH), VOL.1, NO.1, 2020: 39-51

signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak; (3) tidak hanya variabel yang digunakan di dalam
Kesadaran wajib pajak sebagai variabel penelitian ini.
independen berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak; (4) Sosialisasi perpajakan SARAN
memoderasi pengaruh pengetahuan perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak; (5) Sosialisasi Saran dalam penelitian ini adalah : (1) Bagi
perpajakan tidak memoderasi pengaruh layanan penelitian selanjutnya agar menambahkan
fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak; (6) variabel atau faktor-faktor lainnya yang
Sosialisasi perpajakan tidak memoderasi mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak,
pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap seperti sanksi administrasi, transparansi dan
kepatuhan wajib pajak. lainnya; (2) Penelitian selanjutnya agar meneliti
tidak hanya di SAMSAT Tanjungpinang, tetapi
KETERBATASAN PENELITIAN mencakup seluruh unit SAMSAT di Provinsi
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah : (1) Kepulauan Riau (3) Pemerintah sebaiknya
Hasil penelitian ini hanya dapat dijadikan bahan meningkatkan sosialisasi perpajakan kepada
analisis pada objek penelitian yang terbatas pada para wajib pajak kendaraan bermotor secara
ruang lingkup unit pelayanan SAMSAT rutin dan kontinyu, sosialisasi yang dilakukan
Tanjungpinang sehingga akan terdapat perbedaan akan berdampak pada meningkatnya kepatuhan
hasil penelitian dan kesimpulan apabila penelitian artinya, pemerintah harus lebih memperhatikan
dilakukan pada objek penelitian yang berbeda; (2) metode sosialisasi perpajakan yang lebih efektif
Penelitian yang menggunakan kuisioner sebagai agar tujuan dari sosialisasi yaitu kepatuhan
teknik pengumpulan data memungkinkan data wajib pajak dapat meningkat, karena sosialisasi
yang dihasilkan terjadi bias. Kemungkinan adanya diharapkan dapat berkontribusi secara banyak
bias tersebut disebabkan adanya perbedaan terhadap usaha peningkatan kepatuhan wajib
persepsi antara peneliti dan responden terhadap pajak; (4) Kualitas layanan fiskus yang
pernyataan-pernyataan yang diajukan; (3) diberikan hendaknya selalu dijaga dan
Responden penelitian merespon pernyataan- ditingkatkan , karena pelayanan yang optimal
pernyataan yang terdapat pada kuisioner dengan akan menjadi motivasi bagi wajib pajak untuk
memberikan penilaian terhadap diri sendiri yang memenuhi kewajiban perpajakannya, sehingga
kemungkinan jawaban responden tidak kepatuhan wajib pajak akan meningkat; (5)
menunjukkan keadaan yang sesungguhnya Pemerintah dapat memperluas sosialisasi dengan
sehingga memungkinkan data yang dihasilkan melibatkan peran pendidik dalam meningkatkan
bias; (4) Masih banyak variabel lain yang dapat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak
mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor dengan cara mengaitkan
49 | JURNAL ECONOMIC, ACCOUNTING, SCIENTIFIC (CASH), VOL.1, NO.1, 2020: 39-51

materi pembelajaran dengan pengetahuan kepada Sukarela. Jurnal. Madur : Universitas


siswa sekolah sehingga diharapkan kesadaran Trunojoyo.
patuh membayar pajak tumbuh sejak dini; (6) Dharma, Gede Pani Esa., dan Ketut Alit
Pemerintah dapat meningkatkan citra good Suardana. 2014. Pengaruh Kesadaran
governance, agar para wajib pajak selalu patuh Wajib Pajak, Sosialisasi Perpajakan,
dan yakin akan gunanya membayar pajak. Kualititas Pelayanan Pada Kepatuhan
Wajib Pajak. E-Jurnal Akuntansi
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Udayana 6.1, pp: 340-353.
Amalia, Rizki, Topowijono dan Dwiatmanto.
Fany, Aulia Rezy. 2013. Pengaruh Kesadaran
2016. Pengaruh Pengenaan Sanksi
Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan
Administrasi Dan Kesadaran Wajib Pajak
Membayar Pajak Dengan Sosialisasi
Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
Sebagai Variabel Moderasi. Universitas
Kendaraan Bermotor di Kabupaten
Jember.
Bengkalis Riau. Jurnal Administrasi Bisnis
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis
(JAB) Vol. 31 No. 1, pp: 35-41.Arikunto,
Multivariate Dengan Program SPSS”.
S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Diponegoro.
Ginting, Angela Vita Loka, Harijanto Sabijono
Ginting, Angela Vita Loka, Harijanto Sabijono
dan Winston Pontoh. 2017. Peran Motivasi
dan Winston Pontoh. 2017. Peran Motivasi
dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap
dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris
Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris
Pada WPOP Kecamatan Malalayang Kota
Pada WPOP Kecamatan Malalayang Kota
Manado). Jurnal EMBA Vol.5 No.2.
Manado). Jurnal EMBA Vol.5 No.2, pp:
Barus, Stephanie Amelia Handayani. 2016.
1998-2006.
Pengaruh Akses Pajak, Fasilitas, Sosialisasi
Gunadi. 2013. Panduan Komprehensif Pajak
Perpajakan dan Kualitas Pelayanan
Penghasilan. Jakarta: Bee Media Indonesia
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Herryanto, Marisa dan Agus Arianto Toly. 2013.
Kendaraan Bermotor di Kota Pekanbaru. E-
“Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Jurnal Akuntansi Universitas Riau.
Kegiatan Sosialisasi Perpajakan, dan
Carolina, Veronica. 2009. Pengetahuan Pajak.
Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan
Jakarta : Salemba Empat.
Pajak Penghasilan di KPP Pratama
Caroline, Verani, dkk. 2012. Dasar Pelaksanaan
Surabaya Sawahan”. Tax & Accounting
Reformasi Perpajakan Menuju Kepatuhan
Review, Vol. 1,No.1, pp: 124-135.
50 | JURNAL ECONOMIC, ACCOUNTING, SCIENTIFIC (CASH), VOL.1, NO.1, 2020: 39-51

Hardiningsih, Pancawati dan Nila Yulianawati. Akuntansi Universitas Udayana Vol.19.3.


2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Juni 2017, pp: 2348-2377.
Kemauan Membayar Pajak. Dinamika Mir’atusholihah, Srikandi Kumadji, dan
Keuangan dan Perbankan, Vol. 3 No. 1, pp: Bambang Ismono. 2014. Pengaruh
126-142. Pengetahuan Perpajakan, Kualitas
Haryuda, Agil Anggara, 2013, Pengaruh Tingkat Pelayanan Fiskus Dan Tarif Pajak
Kesadaran, Pengetahuan Dan Pemahaman Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi
Peraturan Perpajakan, Kondisi Keuangan Pada Wajib Pajak UMKM Di Kantor
Serta Tarif Pajak Terhadap Kepatuhan Pelayanan Pajak Pratama Di Malang
Membayar Pajak Wajib Pajak Badan. Utara). Jurnal Fakultas Ilmu Administrasi
Naskah Publikasi. Universitas Univeristas Brawijaya.
Muhammadiyah Surakarta. Mohammad Zain. 2008. Manajeman Perpajakan.
Jotopurnomo, Cindy dan Yenni Mangoting. 2013. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Muliari, Ni Ketut dan Putu Ery Setiawan. 2011.
Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi
Lingkungan Wajib Pajak Berada terhadap Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak
Surabaya. Tax and Accounting Review Vol Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak
1, No 1, pp: 49-54. Pratama Depansar Timur.Jurnal Akuntansi
Khasanah, Septiyani Nur. 2014. Pengaruh dan Bisnis, Volume 2, pp: 1-23.
Pengetahuan Perpajakan, Modernisasi Nugroho, Aditya, Rita Andini, Kharis Raharjo,
Sistem Administrasi Perpajakan, dan 2016. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak
Kesadaran Wajib Pajak Terhadap dan Pengetahuan Perpajakan Wajib Pajak
Kepatuhan Wajib Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam
Mardiasmo. 2016. Perpajakan-Edisi Terbaru. Menbayar Pajak Penghasilan di KPP
Yogyakarta: Andi Offset. Semarang Journal Of Accounting, Volume
Mardiasmo. Perpajakan Edisi Revisi 2011. 2 No.2 Maret 2016,pp: 1-13.
Yogyakarta : Andi Offset. 2011. Nurmantu, Safri. 2010. Pengantar Perpajakan.
Megawangi, Cokorda Agung Meggy dan Putu Ery Jakarta: Kelompok Yayasan Obor.
Setiawan.2017. Sosialisasi Perpajakan Nurlaela, Lina. 2018. Pengaruh Kesadaran Wajib
Memoderasi Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Dan Kualitas Pelayanan Pajak
Pajak Dan Kualitas Pelayanan Pada Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kepatuhan Wajib Pajak Badan. E-Jurnal Kendaraan Bermotor Pada Kantor Samsat
51 | JURNAL ECONOMIC, ACCOUNTING, SCIENTIFIC (CASH), VOL.1, NO.1, 2020: 39-51

Kabupaten Garut. Jurnal Wacana Ekonomi. (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi
Vol. 17; No. 02, pp: 046-055. yang Melakukan Kegiatan Usaha dan
Paramartha, I Putu Indra Pradnya, dan Ni Ketut Pekerjaan Bebas pada KPP Pratama
Rasmini. 2016. "Pengaruh Kualitas Gresik Utara). Proiding Simposium
Pelayanan, Pengetahuan Dan Sanksi Nasional Perpajakan 4.
Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Rumengan, Jemmy dan Idham. 2015. Metode
Badan." E-Jurnal Akuntansi Universitas Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.
Udayana Vol 15, pp: 641-666 Bandung : Citapustaka Media.
Priantara, Diaz. 2012. Perpajakan Indonesia Edisi Sari, R.A.Vivi Yulian dan Neri Susanti. 2013.
2. Jakarta : Mitra Wacana Media. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati. 2009. Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar
Perpajakan Teori dan Teknis Perhitungan. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Unit
Yogyakarta : Graha Ilmu. Pelayanan Pendapatan Provinsi (UPPP)
Ramadiansyah, Dimas, Nengah Sudjana dan Kabupaten Seluma. Jurnal Ekombis
Dwiatmanto. 2014. Analisis Faktor-faktor Review. Vol. 2 No.1, pp: 63-78.
Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Santoso, Wahyu. 2008. Analisis Resiko
Pribadi dalam Memenuhi Kewajiban Ketidakpatuhan Wajib Pajak Sebagai
Membayar Pajak: Studi Kasus pada KPP Dasar Peningkatan Kepatuhan Wajib
Pratama Singosari. Jurnal e-Perpajakan, Pajak. Jurnal Keuangan Publik, Vol. 5 No.
Vol. 1 No. 1, pp: 1-7. 1, pp: 85-137.
Resmi, Siti, 2009. Perpajakan Teori dan Kasus. Siregar, Yuli Anita, Saryadi Saryadi dan Sari
Jakarta: Salemba Empat. Listyorini. 2012. Pengaruh Pelayanan
Fiskus dan Pengetahuan Perpajakan
Ritonga, Pandapotan 2011, Analisis Pengaruh Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi
Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak Empiris Terhadap Wajib Pjak di Semarang
Terhadap Kinerja Kantor Pelayanan Pajak Tengah).Vol.1 No.1,pp: 1-9.
(KPP) dengan Pelayanan Wajib Pajak Supriyati dan Hidayati Nur, 2008. Pengaruh
Sebagai Variabel Intervening di KPP Pengetahuan Pajak dan Persepsi Wajib
MedanTimur, Universitas Islam Sumatera Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Utara, Medan. Jurnal Akuntansi dan Teknologi Informasi,
Rohmawati, Lusia. Prasetyono dan Yuni vol. 7 No. 1, Mei 2008, hal 41-50.
Rimawati. 2012. Pengaruh Sosialisasi dan Soemarso. 2010. Asas dan Dasar Perpajakan.
Pengetahuan Perpajakan Terhadap Tingkat Bandung : Refika Aditama.
Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak
52 | JURNAL ECONOMIC, ACCOUNTING, SCIENTIFIC (CASH), VOL.1, NO.1, 2020: 39-51

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif KPP Manado dan KPP Bitung. Fakultas
Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam
Supadmi, Ni Luh. 2009. Meningkatkan Ratulangi, Manado.Jurnal EMBA Vol. 1
Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas No. 3, pp: 960-970.
Pelayanan. Audi Jurnal Akuntansi dan Witono, Banu. 2008. Peran Pengetahuan Pajak
Bisnis, Vol. 4 No.2, pp: 1-14. Denpasar: Pada Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Akuntansi dan Keuangan, Vol 7. No. 2,
Supriyati dan Nurhidayati. 2008. Pengaruh pp: 196-208.
Pengetahuan Pajak dan Persepsi Wajib Wuri Manik Asri, Ni Ketut. 2009. Pengaruh
Pajak Terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Kualitas Pelayanan, Biaya Kepatuhan
Jurnal Akuntansi dan Teknologi Informasi, Pajak, dan Kesadaran Wajib Pajak pada
Vol. 7 No. 1, pp: 41-50. Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Badan
Tahar, Afrizal dan Arnain Kartika Rachman, yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak
2014, “Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Madya Denpasar. Universitas Udayana.
Eksternal Terhadap Kepatuhan Wajib Yogatama, Arya. 2014. Analisis Faktor-Faktor
Pajak”, Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib
15, No 1, pp: 56-67. Pajak Orang Pribadi (Studi di Wilayah
Tambun, Sihar. 2016. Anteseden Kepatuhan KPP Pratama Semarang Candisari).
Wajib Pajak Orang Pribadi dan Moderasi Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Sosialisasi Perpajakan. Jurnal Media Universitas Diponegoro. Semarang.
Akuntansi Perpajakan, Vol.1, No.1, pp: 26-
40.
Tjiptono, Fandy. (2007). Strategi Pemasaran.
Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi Offset.
Waluyo. 2011.Perpajakan Indonesia. Edisi 10
Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
Widi, Widodo. 2010. Moralitas, Budaya dan
Kepatuhan Pajak. Bandung: Alfabeta
Widyaningsih, Aristanti. 2011. Hukum Pajak dan
Perpajakan dengan Pendekatan Mind Map.
Bandung: Alfabeta.
Winerungan Oktaviane Lidya. 2013. Sosialisasi
Perpajakan, Pelayanan Fiskus dan Sanksi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan WPOP di

Anda mungkin juga menyukai