Abstract
This study aims to determine how the effect of tax knowledge, taxpayer motivation, and tax knowledge on taxpayer
compliance. The object of research in this study is an individual taxpayer who is registered at the Tax Service Office
of Pratama Kebayoran Lama. This study uses primary data obtained from questionnaire data distributed to
respondents of income tax payers. The sampling technique used purposive sampling method by producing 100
samples of individual taxpayers. The data analysis technique used a Structural Equation Model (SEM) approach
based on Partial Least Square (PLS) using the SmartPLS 3,3,9 application. The results of the study show that tax
knowledge, tax payer motivation, and tax knowledge jointly affect taxpayer compliance. Understanding of tax rules
has a positive and significant effect on taxpayer compliance, taxpayer motivation has a positive and significant effect
on taxpayer compliance, and tax knowledge also has a positive and significant effect on taxpayer compliance at the
Tax Service Office of Pratama Kebayoran Lama.
Keywords: A understanding of tax rules, taxpayer motivation, tax knowledge, taxpayer compliance
pribadi yang wajib SPT ialah sebanyak 17,35 Menurut Trygu (2021) motivasi adalah suatu
juta orang dengan besaran kepatuhan wajib pendorong yang mengubah energi dari dalam
pajak sebesar 68,46%. Maka kondisi diri seseorang kedalam bentuk aktivitas nyata
rendahnya kepatuhan wajib pajak di untuk mencapai tujuan tertentu. Selain
Indonesia dalam membayar pajak perlu motivasi, wajib pajak memerlukan
diperhatikan lagi agar hasil yang diharapkan pengetahuan mengenai hak dan
sesuai dengan target rasio otoritas pajak kewajibannya sebagai wajib pajak.
sehingga sumber pendapatan negara dapat Pengetahuan perpajakan menurut Ermawati
diperoleh secara maksimal untuk pemerataan dan Afifi (2018) adalah seberapa besar ilmu
ekonomi di Indonesia. yang dimiliki oleh wajib pajak mengenai apa
Menurut informasi DJP Pajak.go.id yang harus dilakukan dan apa yang tidak
pada 24 Mei 2022, Kantor Pelayanan Pajak boleh dilakukan oleh wajib pajak.
Pratama Jakarta Kebayoran Lama
merupakan salah satu instansi pemerintah 2. Tinjauan Pustaka
yang bertanggungjawab mengelola 2.1 Teori Perilaku Terencana (Theory of
administrasi Wajib Pajak Orang Pribadi (WP Planned Behavior)
OP) maupun Wajib Pajak Badan (WP Menurut Ajzen (1991) dalam
Badan) dalam lingkup Jakarta Selatan. Nursyirwan (2021) adanya keterbatasan yang
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta menonjol dari Theory of Reasoned Action
Kebayoran Lama adalah tempat dimana (TRA) dalam menangani perilaku sukarela,
wajib pajak dapat memberikan kontribusinya Theory of Planned Behavior (TPB)
sebagai warga negara dengan membayar menjelaskan bahwa perilaku tidak
pajak secara patuh. Kantor Pelayanan Pajak sepenuhnya dikendalikan sehingga bersifat
Pratama Jakarta Kebayoran Lama sukarela. Dalam TRA dijelaskan bahwa sikap
memberikan berbagai pelayanan dan fasilitas positif seseorang beserta pemikiran
terbaik untuk dapat membantu wajib pajak individunya merupakan niat perilaku
memenuhi kewajibannya baik secara seseorang. Namun, model TPB lebih
langsung maupun online. Sehingga menjelaskan model perilaku dimana
kepatuhan wajib pajak dapat meningkat seseorang diasumsikan melakukan perilaku
dengan adanya berbagai kemudahan yang tertentu jika orang tersebut memiliki kontrol
telah Kantor Pelayanan Pajak Pratama aktual atas perilaku tersebut. Jadi, jika
Jakarta Kebayoran Lama sediakan. seseorang lebih menyukai sikap dan norma
Kepatuhan wajib pajak merupakan subjektif, dan dengan percepatan kontrol dan
kesadaran diri wajib pajak untuk niat perilaku yang dirasakan, orang tersebut
melaporkan dan menyetorkan pajak akan melaksanakan perilaku yang sebenarnya
terutangnya sesuai dengan peraturan yang (Ajzen, 1991; Caulfield, 2012).
berlaku (Rizky & Amir, 2020). Peraturan
tersebut harus dapat dipahami oleh wajib 2.2 Pajak
pajak agar dapat memberi dorongan kepada Menurut Qonitah dan Setydawardani
wajib pajak untuk mematuhi kewajibannya. (2020:51) “Pajak adalah kewajiban
Menurut Mustofa, dkk (2018) pemahaman masyarakat kepada negara”. Penghasilan
peraturan perpajakan adalah segala hal yang negara yang didapat dari pajak tersebut
berkaitan dengan peraturan pajak yang di kemudian akan digunakan untuk membangun
tetapkan oleh Dirjen Pajak yang dimengerti masyarakat dan daerah. Dalam Undang-
dengan benar dan dapat melaksanakan apa Undang Nomor 7 tahun 2021 tentang
yang telah dipahaminya sesuai ketentuan Harmonisasi Peraturan Perpajakan tentang
umum dan tata cara perpajakan. Faktor lain perubahan keempat atas Undang-Undang
yang menjadi dorongan wajib pajak untuk Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan
memenuhi kewajibannya adalah motivasi Umum dan Tata Cara Perpajakan pada pasal
wajib pajak. Motivasi berasal dari bahasa 1 ayat 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada
Latin "movere", yang berarti menggerakkan. negara yang terutang oleh orang pribadi atau
3
14
Jurnal IAKP, Vol. 4, No. 1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309
mencapai suatu tujuan (Illahi & Marlina, segala hal yang berkaitan dengan peraturan
2019). Apabila motivasi masyarakat tinggi pajak yang ditetapkan [U2]oleh Dirjen Pajak
dalam memenuhi kewajibannya dalam yang dimengerti dengan benar dan dapat
membayar pajak maka tujuan yang sama melaksanakan apa yang telah dipahaminya
tersebut akan tercapai. Sebaliknya apabila sesuai ketentuan umum dan tata cara
motivasi tersebut rendah maka tujuan perpajakan. Dengan adanya pemahaman
pembangunan negara akan terhambat. mengenai peraturan perpajakan maka wajib
Menurut Ghoni (2012), terdapat 2 (dua) pajak dapat terhindar dari sanksi-sanksi
jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik yang perpajakan.
meliputi kejujuran wajib pajak, kesadaran Dalam penelitian Khodijah, dkk (2021)
wajib pajak, dan hasrat untuk membayar juga mengatakan terdapat pengaruh positif
pajak dan motivasi ekstrinsik yang meliputi pemahaman aturan perpajakan terhadap
dorongan dari aparat pajak, dan lingkungan kepatuhan wajib pajak, bahwa dengan adanya
kerja. Berdasarkan penelitian Shafira, M. pemahaman aturan perpajakan maka wajib
(2018), indikator yang digunakan untuk pajak mengetahui akan hak dan kewajibannya
mengukur motivasi adalah: dalam membayar pajak sehingga kepatuhan
1. Kesadaran pajak dari wajib pajak wajib pajak meningkat. Sedangkan pada
2. Kejujuran wajib pajak penelitian Aprilia dkk., (2020) tidak terdapat
3. Hasrat wajib pajak pengaruh pemahaman aturan perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak. Pemahaman
2.6 Pengetahuan Pajak wajib pajak yang semakin tinggi atau rendah
Menurut Nasution dan Ferrian (2017), terhadap peraturan perpajakan tidak akan
pengetahuan pajak adalah pengetahuan memengaruhi kepatuhan wajib pajak (Rizky
mengenai konsep ketentuan umum di bidang & Amir, 2020).
perpajakan seperti jenis pajak yang berlaku
H1: Diduga pemahaman aturan perpajakan
di Indonesia mulai dari subyek pajak, obyek berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
pajak, tarif pajak, perhitungan pajak
terutang, pencatatan pajak terutang, sampai 2.7.2 Pengaruh Motivasi Wajib Pajak
dengan bagaimana pengisian pelaporan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
pajak. Kemudian menurut Mardiasmo Motivasi wajib pajak adalah keadaan
(2016:7), pengetahuan pajak dapat diartikan dimana seseorang merasa terdorong untuk
sebagai segala sesuatu yang diketahui dan
melakukan kegiatan demi mencapai suatu
dipahami sehubungan dengan hukum pajak, tujuan (Illahi & Marlina, 2019). Motivasi
baik hukum pajak materiil maupun hukum dalam hal perpajakan yaitu adanya dorongan
pajak formil. untuk masyarakat dapat memiliki kebutuhan
Indikator pengetahuan pajak menurut dan tujuan yang sama dalam lingkungan
Mulyati & Ismanto (2021) yaitu sebagai untuk membantu mencapai tujuan
berikut: pembangunan negara. Apabila motivasi
1. Pengetahuan mengenai Ketentuan masyarakat tinggi dalam membayar pajak
Umum dan Tata Cara Perpajakan. maka semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib
2. Pengetahuan mengenai sistem pajak. Dalam penelitian Bekor & Handayani
perpajakan di Indonesia. (2020). Jika wajib pajak memiliki motivasi
3. Pengetahuan mengenai fungsi yang tinggi untuk membayar pajak maka akan
perpajakan. terjadi peningkatan terhadap kepatuhannya
dalam membayar pajak. Maka motivasi
2.7 Pengembangan Hipotesis memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib
2.7.1 Pengaruh Pemahaman Aturan pajak. Sedangkan menurut penelitian Illahi &
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Marlina (2019) terdapat pengaruh negatif
Pajak antara motivasi terhadap kepatuhan wajib
Menurut Mustofa, dkk. (2018) pajak.
Pemahaman peraturan perpajakan adalah H2: Diduga motivasi wajib pajak
3
16
Jurnal IAKP, Vol. 4, No. 1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan pendekatan asosiatif.
Jenis data yang digunakan adalah data
primer yang dilakukan dengan pengisian
angket/kuesioner terhadap responden Gambar 2. Model Awal Penelitian
langsung yaitu wajib pajak yang terdaftar di Sumber: Data Olahan 2022
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebayoran Gambar 2 merupakan model awal
Lama. Teknik pengumpulan data yang penelitian yang dibangun pada software
dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan SmartPLS 3.3.9.
cara observasi langsung dan menyebarkan
kuesioner kepada wajib pajak yang terdaftar 4.1 Uji Outer Model
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Menurut Haryana & Novianti, R
Kebayoran Lama. (2020), analisis outer model dilakukan untuk
3
17
Jurnal IAKP, Vol. 4, No. 1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309
memastikan bahwa measurement[U3] yang 0,5 dengan nilai AVE Kepatuhan Wajib Pajak
digunakan layak untuk dijadikan pengukuran sebesar 0,796, Pemahaman Aturan
(valid dan reliabel). Perpajakan sebesar 0,708, Motivasi Wajib
Pajak sebesar 0,690 dan Pengetahuan Pajak
4.1.1 Validitas Convergent berdasarkan sebesar 0,667.
Nilai Loading Factor
4.1.3 Validitas Diskriminan berdasarkan
Tabel 2. Outer Model
Nilai Cross Loading
X1 X2 X3 Y
Tabel 3. Nilai Cross Loading
X1.1 0,782
X1 X2 X3 Y Ket
X1.2 0,839
X1.1 0,782 0,430 0,324 0,480 Valid
X1.3 0,922
X1 X2 X3 Y X1.2 0,839 0,512 0,269 0,544 Valid
X1.4 0,916 X1.3 0,922 0,592 0,238 0,577 Valid
X1.5 0,871 X1 X2 X3 Y Ket
X1.6 0,812 X1.4 0,916 0,591 0,233 0,546 Valid
X1.9 0,731 X1.5 0,871 0,537 0,265 0,520 Valid
X2.1 0,841 X1.6 0,812 0,484 0,245 0,436 Valid
X2.3 0,840 X1.9 0,731 0,714 0,408 0,726 Valid
X2.5 0,899 X2.1 0,745 0,841 0,388 0,714 Valid
X2.6 0,845 X2.3 0,473 0,840 0,341 0,495 Valid
X2.7 0,718
X2.5 0,579 0,899 0,431 0,622 Valid
X3.1 0,838
X2.6 0,478 0,845 0,338 0,558 Valid
X3.2 0,754
X3.3 0,903 X2.7 0,460 0,718 0,462 0,575 Valid
X3.4 0,783 X3.1 0,279 0,309 0,838 0,404 Valid
X3.5 0,798 X3.2 0,203 0,359 0,754 0,329 Valid
Y.2 0,868 X3.3 0,387 0,480 0,903 0,626 Valid
Y.3 0,910 X3.4 0,274 0,494 0,783 0,498 Valid
Y.4 0,895 X3.5 0,214 0,235 0,798 0,391 Valid
Y.6 0,895 Y.2 0,634 0,690 0,511 0,868 Valid
Sumber: Data Olahan 2022 Y.3 0,596 0,660 0,492 0,910 Valid
Berdasarkan uji validitas convergent pada Y.4 0,555 0,577 0,576 0,895 Valid
Tabel 2 di atas, ditunjukan bahwa indikator
Y.6 0,602 0,655 0,471 0,895 Valid
memiliki mayoritas nilai loading factor Sumber: Data Olahan 2022
>0,70. Maka artinya masing-masing
indikator variabel yang memiliki nilai Berdasarkan Tabel 3 di atas, seluruh
loading factor >0,70 telah memenuhi indikator valid secara validitas diskriminan
covergent validiy dan memiliki validitas karena tiap indikator yang digunakan
yang tinggi. menghasilkan nilai outer loading tertinggi
pada variabel nya sendiri dibandingkan outer
4.1.2 Validitas Convergent berdasarkan loading pada variabel lain.
Nilai Average Variance Extracted
(AVE) 4.1.4 Uji Realibilitas Berdasarkan nilai
Cronbach’s Alpha dan Composite
Reliability
Tabel 4. Nilai Cronbach’s Alpha dan Composite
Reliability
Variabel Cronbach’s Composite Ket
Alpha Reliability
Gambar 3. Nilai AVE Pemahaman 0,931 0,944 Reliabel
Sumber: Data Olahan, 2022 Aturan
Perpajakan
Berdasarkan Gambar 3 menunjukan Motivasi 0,886 0,917 Reliabel
bahwa variabel laten penelitian dikatakan Wajib Pajak
valid karena memiliki nilai lebih AVE dari Pengetahuan 0,877 0,909 Reliabel
3
18
Jurnal IAKP, Vol. 4, No. 1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309
membuktikan bahwa hipotesis pertama (H1) Dalam teori perilaku terencana (Theory
diterima. Arah hubungan antara pemahaman of Planned Behavior/TBP), motivasi wajib
aturan perpajakan berpengaruh terhadap pajak berkaitan dengan normative belief yang
kepatuhan wajib pajak adalah positif. Arah diukur dari keyakinan terhadap orang lain
hubungan tersebut dapat menunjukkan yang menjadi rujukan dan motivasi untuk
bahwa pemahaman peraturan pajak mencapainya (motivation to comply).
merupakan seberapa luas pemahaman wajib Semakin yakin seseorang terhadap
pajak terhadap peraturan pajak yang berlaku rujukannya untuk mematuhi pajak, maka
saat ini. Dalam penelitian ini pemahaman orang tersebut cenderung merasa adanya
aturan perpajakan berpengaruh secara positif tekanan untuk patuh sehingga timbul niat
dan signifikan terhadap kepatuhan wajib untuk berperilaku patuh pajak (Pangestie &
pajak, artinya sikap kepatuhan wajib pajak Satyawan, 2019).
orang pribadi di KPP Pratama Kebayoran Hasil penelitian ini sejalan dengan
Lama didasari oleh perilaku wajib pajak penelitian Bekor & Handayani (2020). Jika
dalam memahami aturan perpajakan. wajib pajak memiliki motivasi yang tinggi
Dengan memahami aturan perpajakan maka untuk membayar pajak maka akan terjadi
wajib pajak mendapatkan keyakinan untuk peningkatan terhadap kepatuhannya dalam
membayarkan pajaknya. membayar pajak.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
hasil penelitian Illahi & Marlina (2019) dan 4.3.3 Pengaruh Pengetahuan Pajak
penelitian As’ari (2018) yang menyatakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
bahwa terdapat pengaruh positif pemahaman Uji hipotesis pada penelitian ini
aturan perpajakan terhadap kepatuhan wajib dilakukan dengan melihat nilai t-tabel>thitung
pajak, bahwa dengan adanya pemahaman dan nilai P-Values<0,05. Berdasarkan
aturan perpajakan maka wajib pajak pengujian hipotesis pada penelitian ini
mengetahui akan hak dan kewajibannya menunjukkan hasil bahwa variabel
dalam membayar pajak sehingga kepatuhan pengetahuan pajak memiliki t hitung 3,358
wajib pajak meningkat (Khodijah, dkk. >1,65 serta P-Value [U5]0,000<0,05. Maka
2021). hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis
ketiga (H3) diterima. Arah hubungan antara
4.3.2 Pengaruh Motivasi Wajib Pajak pengetahuan pajak berpengaruh terhadap
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak kepatuhan wajib pajak adalah positif. Dengan
Uji hipotesis pada penelitian ini wajib pajak mengetahui dan memahami
dilakukan dengan melihat nilai t- seluruh ketentuan terkait dengan kewajiban
tabel>thitung dan nilai P-Values<0,05. perpajakan yang berlaku maka wajib pajak
Berdasarkan pengujian hipotesis pada akan dengan mudah melaksanakan kewajiban
penelitian ini menunjukkan hasil bahwa perpajakannya (Zuhdi, dkk, 2015).
variabel motivasi wajib pajak memiliki t Dalam teori perilaku terencana (Theory
hitung 3,270 >1,65 serta P Value 0,001<0,05. of Planned Behavior/TBP), pengetahuan
Maka hasil tersebut membuktikan bahwa pajak berkaitan dengan behavioral belief,
hipotesis kedua (H2) diterima. Arah dimana keyakinan dan evaluasi terhadap hasil
hubungan antara motivasi wajib pajak ini akan membentuk variabel sikap (attitude)
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak terhadap perilaku itu. Penelitian ini sejalan
adalah positif. Motivasi dalam hal perpajakan dengan penelitian Hartini, dkk (2018) dan
yaitu adanya dorongan untuk masyarakat Ermawati, dkk (2018) bahwa pengetahuan
dapat memiliki kebutuhan dan tujuan yang pajak memiliki pengaruh positif dan
sama dalam lingkungan untuk membantu signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
mencapai tujuan pembangunan negara.
Apabila motivasi masyarakat tinggi dalam
membayar pajak maka semakin tinggi tingkat
kepatuhan wajib pajak.
3
20
Jurnal IAKP, Vol. 4, No. 1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309
Wajib Pajak (Studi pada Wajib Pajak Rizky, P., & Amir, H. (2020). Pengaruh
Usaha Mikro Kecil dan Menengah penerapan e-spt, pemahaman
yang Berada Di Wilayah Kerja peraturan perpajakan, sanksi
Kantor Pelayanan Pajak Pratama perpajakan, dan kualitas pelayanan
Batu Setelah Diberlakukannya terhadap kepatuhan wajib pajak.
Peraturan. Jurnal Perpajakan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis,
(JEJAK)|, 8(1), 10–27. 17(1), 1–8.
Nasution, A. dan Ferrian, M. (2017). Safitri, D., & Silalahi, S. P. (2020).
Dampak Pengetahuan Pajak dan Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus,
Kualitas Pelayanan Petugas Pajak Pemahaman Peraturan Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dan Penerapan Sistem E-Filling
Orang Pribadi (Studi Kasus KPP Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak:
Pratama Binjai). Jurnal Akuntansi Sosialisasi Perpajakan Sebagai
Bisnis & Publik Vol. 1 No.1 Januari Pemoderasi. Jurnal Akuntansi dan
2017. ISSN:2087-4669 Pajak, 20(2), 145–153.
Nursyirwan, V. I. (2021). Partial Least https://doi.org/10.29040/jap.v20i2.68
Square Analysis of Impact of Promotion 8
on Purchase Intention Consumer Trust Shafira, M. (2018). Pengaruh Motivasi dan
As Mediation. Inovbiz: Jurnal Inovasi Persepsi Yang Baik Tentang Sistem
Bisnis, 9(1), 54. Perpajakan Terhadap Kepatuhan
https://doi.org/10.35314/inovbiz.v9i1.1 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam
792 Membayar Pajakpada KPP Pratama
Pangestie, D. D., & Satyawan, M. D. Medan Polonia. Skripsi. Fakultas
(2019). Aplikasi Theory of Planned Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Behaviour : Kepatuhan Wajib Pajak Medan Area.
Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Sugiyono. (2021). Metode Penelitian
Bangunan Di Kota Surabaya. Jurnal Kuanitatif, Kualitatif dan R&D.
Akuntansi AKUNESA, 8(1), 1–10. Bandung: Alfabeta.
Qonitah,I. & Setyawardani, L.(2020). Tiffanny, W. (2019). Pengaruh Motivasi,
Praktikum Perpajakan Program Pengetahuan Perpajakan Dan Sanksi
Studi S-1 Akuntansi. Yogyakarta: Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Penerbit Andi. Pajak Pemilik Umkm (Studi Kasus Di
Rachdianti, F. T., Astuti, E. S., & Susilo, Rumah).
H. (2016). Pengaruh Penggunaan E- http://repositori.buddhidharma.ac.id/
Tax Terhadap Kepatuhan Wajib 167/
Pajak (Studi pada Wajib Pajak Trygu. (2021). Teori Motivasi Abraham H.
Terdaftar di Dinas Pendapatan Maslow dan Implikasinya dalam
Daerah Kota Malang). Jurnal Belajar Matematika. Bogor:
Perpajakan (JEJAK), 11(1), 1–7. Guepedia.
Rahayu, H. S., & Sofianty, D. (2021). Zuhdi, dkk. (2015). Pengaruh Penerapan E-
Pengaruh Pemahaman Peraturan SPT dan Pengetahuan Perpajakan
Perpajakan dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
terhadap Kepatuhan Pelaporan Surat (Studi Pada Pengusaha Kena Pajak
Pemberitahuan Wajib Pajak Orang yang terdaftar di KPP Pratama
Pribadi. 7 (1). Singosari). Jurnal Perpajakan
Ramadhani, A. A., & Asalam, A. G. (JEJAK), Vol. 7 No.1.
(2021). Pengaruh Pemahaman
Peraturan Pajak, Sanksi Pajak, Dan
Sosialisasi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang. 8(5),
5256–5262.
3
23