Anda di halaman 1dari 11

Jurnal IAKP, Vol. 4, No.

1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309

Pengaruh Pemahaman Aturan Perpajakan, Motivasi Wajib


Pajak dan Pengetahuan Pajak Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak
Yokhebed Winni Cintaswara Parengkuan1*, Vivi Iswanti Nursyirwan2
1,2
Universitas Pamulang, Program Studi S1 Akuntansi, Pamulang, Tangerang Selatan, 15417, Indonesia
1*
khednitaracinta@gmail.com, 2dosen02226@unpam.ac.id

Abstract
This study aims to determine how the effect of tax knowledge, taxpayer motivation, and tax knowledge on taxpayer
compliance. The object of research in this study is an individual taxpayer who is registered at the Tax Service Office
of Pratama Kebayoran Lama. This study uses primary data obtained from questionnaire data distributed to
respondents of income tax payers. The sampling technique used purposive sampling method by producing 100
samples of individual taxpayers. The data analysis technique used a Structural Equation Model (SEM) approach
based on Partial Least Square (PLS) using the SmartPLS 3,3,9 application. The results of the study show that tax
knowledge, tax payer motivation, and tax knowledge jointly affect taxpayer compliance. Understanding of tax rules
has a positive and significant effect on taxpayer compliance, taxpayer motivation has a positive and significant effect
on taxpayer compliance, and tax knowledge also has a positive and significant effect on taxpayer compliance at the
Tax Service Office of Pratama Kebayoran Lama.

Keywords: A understanding of tax rules, taxpayer motivation, tax knowledge, taxpayer compliance

1. Pendahuluan penghasilan (PPh) terendah 5 persen


Menurut Rachdianti, dkk. (2016), dinaikkan menjadi Rp60 juta dari sebelumnya
pajak merupakan salah satu sumber Rp50 juta, sedangkan Penghasilan Tidak
penerimaan negara yang berkontribusi besar Kena Pajak (PTKP) tetap. Kenaikan batas
terhadap pendapatan negara. Pajak memiliki lapisan (layer) tarif terendah ini diharapkan
peran penting dalam pembangunan negara dapat memberikan manfaat kepada
serta kemakmuran seluruh rakyat indonesia. masyarakat berpenghasilan rendah dan
Pembayaran pajak adalah wujud dari menengah untuk membayar pajak lebih
kewajiban warga negara dalam ikut serta rendah dari sebelumnya. Dengan ketentuan
berpartisipasi dalam pembiayaan negara dan terbaru ini seharusnya dapat membuat
pembangunan nasional. Maka untuk perubahan juga dalam perilaku kepatuhan
mengoptimalkan penerimaan negara tidak wajib pajak dari hanya sebagian kecil yang
lepas dari kebiasaan masyarakat yang patuh menyampaikan, melaporkan dan membayar
membayar pajak secara rutin. Pemerintah pajaknya menjadi lebih banyak wajib pajak
telah melakukan banyak upaya dalam yang termotivasi untuk memenuhi
mengembangkan pengelolaan pajak dengan kewajibannya.
menempatkan kantor-kantor pelayanan pajak Menurut informasi, pada 30 Juni 2022,
didekat masyarakat. Direktorat Jenderal telah tercatat total wajib pajak yang wajib
Pajak (DJP) juga melakukan upaya menyampaikan SPT Tahunan mencapai 19
penyempurnaan, tambahan bahkan juta wajib pajak, rasio kepatuhan formal per
perubahan undang-undang dalam 30 April 2022 telah mencapai 67,18%
administrasi perpajakan. Perubahan dalam (pajakku.com). Namun hasil tersebut belum
tahun 2022 adalah disahkannya Rancangan sesuai dengan ekspektasi Ditjen Pajak karena
Undang-Undang Harmonisasi Perpajakan otoritas pajak sebelumnya telah menargetkan
(RUU HPP) menjadi Undang-Undang (UU) rasio kepatuhan formal di tahun 2022
pada tanggal 29 Oktober 2021 oleh Presiden mencapai sebesar 80% dengan jumlah SPT
Republik Indonesia. Menurut informasi Tahunan yang diterima sebanyak 15,2 juta
kemenkeu.go.id pada 5 November 2021, SPT sementara jumlah SPT Tahunan yang
terdapat perubahan pada lapisan penghasilan disampaikan oleh wajib pajak orang pribadi
orang pribadi yang dikenai tarif pajak per 30 April 2022 sebesar 11,87 juta SPT.
Dengan jumlah tersebut wajib pajak orang
13
Jurnal IAKP, Vol. 4, No. 1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309

pribadi yang wajib SPT ialah sebanyak 17,35 Menurut Trygu (2021) motivasi adalah suatu
juta orang dengan besaran kepatuhan wajib pendorong yang mengubah energi dari dalam
pajak sebesar 68,46%. Maka kondisi diri seseorang kedalam bentuk aktivitas nyata
rendahnya kepatuhan wajib pajak di untuk mencapai tujuan tertentu. Selain
Indonesia dalam membayar pajak perlu motivasi, wajib pajak memerlukan
diperhatikan lagi agar hasil yang diharapkan pengetahuan mengenai hak dan
sesuai dengan target rasio otoritas pajak kewajibannya sebagai wajib pajak.
sehingga sumber pendapatan negara dapat Pengetahuan perpajakan menurut Ermawati
diperoleh secara maksimal untuk pemerataan dan Afifi (2018) adalah seberapa besar ilmu
ekonomi di Indonesia. yang dimiliki oleh wajib pajak mengenai apa
Menurut informasi DJP Pajak.go.id yang harus dilakukan dan apa yang tidak
pada 24 Mei 2022, Kantor Pelayanan Pajak boleh dilakukan oleh wajib pajak.
Pratama Jakarta Kebayoran Lama
merupakan salah satu instansi pemerintah 2. Tinjauan Pustaka
yang bertanggungjawab mengelola 2.1 Teori Perilaku Terencana (Theory of
administrasi Wajib Pajak Orang Pribadi (WP Planned Behavior)
OP) maupun Wajib Pajak Badan (WP Menurut Ajzen (1991) dalam
Badan) dalam lingkup Jakarta Selatan. Nursyirwan (2021) adanya keterbatasan yang
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta menonjol dari Theory of Reasoned Action
Kebayoran Lama adalah tempat dimana (TRA) dalam menangani perilaku sukarela,
wajib pajak dapat memberikan kontribusinya Theory of Planned Behavior (TPB)
sebagai warga negara dengan membayar menjelaskan bahwa perilaku tidak
pajak secara patuh. Kantor Pelayanan Pajak sepenuhnya dikendalikan sehingga bersifat
Pratama Jakarta Kebayoran Lama sukarela. Dalam TRA dijelaskan bahwa sikap
memberikan berbagai pelayanan dan fasilitas positif seseorang beserta pemikiran
terbaik untuk dapat membantu wajib pajak individunya merupakan niat perilaku
memenuhi kewajibannya baik secara seseorang. Namun, model TPB lebih
langsung maupun online. Sehingga menjelaskan model perilaku dimana
kepatuhan wajib pajak dapat meningkat seseorang diasumsikan melakukan perilaku
dengan adanya berbagai kemudahan yang tertentu jika orang tersebut memiliki kontrol
telah Kantor Pelayanan Pajak Pratama aktual atas perilaku tersebut. Jadi, jika
Jakarta Kebayoran Lama sediakan. seseorang lebih menyukai sikap dan norma
Kepatuhan wajib pajak merupakan subjektif, dan dengan percepatan kontrol dan
kesadaran diri wajib pajak untuk niat perilaku yang dirasakan, orang tersebut
melaporkan dan menyetorkan pajak akan melaksanakan perilaku yang sebenarnya
terutangnya sesuai dengan peraturan yang (Ajzen, 1991; Caulfield, 2012).
berlaku (Rizky & Amir, 2020). Peraturan
tersebut harus dapat dipahami oleh wajib 2.2 Pajak
pajak agar dapat memberi dorongan kepada Menurut Qonitah dan Setydawardani
wajib pajak untuk mematuhi kewajibannya. (2020:51) “Pajak adalah kewajiban
Menurut Mustofa, dkk (2018) pemahaman masyarakat kepada negara”. Penghasilan
peraturan perpajakan adalah segala hal yang negara yang didapat dari pajak tersebut
berkaitan dengan peraturan pajak yang di kemudian akan digunakan untuk membangun
tetapkan oleh Dirjen Pajak yang dimengerti masyarakat dan daerah. Dalam Undang-
dengan benar dan dapat melaksanakan apa Undang Nomor 7 tahun 2021 tentang
yang telah dipahaminya sesuai ketentuan Harmonisasi Peraturan Perpajakan tentang
umum dan tata cara perpajakan. Faktor lain perubahan keempat atas Undang-Undang
yang menjadi dorongan wajib pajak untuk Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan
memenuhi kewajibannya adalah motivasi Umum dan Tata Cara Perpajakan pada pasal
wajib pajak. Motivasi berasal dari bahasa 1 ayat 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada
Latin "movere", yang berarti menggerakkan. negara yang terutang oleh orang pribadi atau
3
14
Jurnal IAKP, Vol. 4, No. 1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309

badan yang bersifat memaksa berdasarkan


Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan 2.5 Pemahaman Aturan Perpajakan
imbalan secara langsung dan digunakan Menurut Safitri dan Silalahi (2020)
untuk keperluan negara bagi sebesar- Pemahaman tentang perpajakan yang berupa
besarnya kemakmuran rakyat. informasi perpajakan dan peraturan
2.3 Fungsi Pajak perpajakan dapat meningkatkan kepatuhan
Pajak mempunyai peranan penting seseorang dalam memenuhi kewajiban
dalam suatu negara, dimana semua sumber perpajakannya. Menurut Mustofa, dkk
pembiayaan negara berasal dari pajak. Maka (2018) pemahaman peraturan perpajakan
pajak memiliki beberapa fungsi dalam adalah segala hal yang berkaitan dengan
membiayai semua pengeluaran (Lianty, dkk, peraturan pajak yang ditetapkan [U1]oleh
2017). Menurut Mardiasmo (2016:4) fungsi Dirjen Pajak yang dimengerti dengan benar
pajak yaitu sebagai berikut: dan dapat melaksanakan apa yang telah
1. Fungsi Anggaran (Budgetair) Pajak dipahaminya sesuai ketentuan umum dan
berfungsi sebagai salah satu sumber dana tata cara perpajakan. Pemahaman mengenai
bagi pemerintah untuk membiayai aturan perpajakan sangat penting disamping
pengeluaran-pengeluarannya. adanya pengetahuan pajak. Dengan adanya
2. Fungsi Mengatur (Regulerend) Pajak pemahaman maka dapat memperkuat
berfungsi sebagai alat untuk mengatur pengetahuan yang dimiliki wajib pajak
atau melaksanakan kebijaksanaan mengenai aturan perpajakan sehingga wajib
pemerintaahan dalam bidang sosial dan dapat terhindar dari sanksi–sanksi yang
ekonomi. berlaku.
Indikator pemahaman aturan
2.4 Kepatuhan Wajib Pajak perpajakan digunakan dalam penelitian ini
Istilah kepatuhan dalam Kamus Besar menggunakan indikator penelitian Widiyati
Bahasa Indonesia berarti sifat patuh, & Nurlis (2010) dalam Adiasa, N. (2013),
ketaatan. Dalam hal pajak, kepatuhan wajib yaitu:
pajak yaitu dimana wajib pajak memenuhi 1. Setiap wajib pajak yang memiliki
kewajiban perpajakannya dan melaksanakan penghasilan harus mendaftarkan diri
hak perpajakan dengan baik dan benar sesuai untuk memperoleh NPWP.
dengan peraturan dan undang-undang pajak 2. Setiap wajib pajak harus mengetahui
yang berlaku (Danarsi dkk., 2017). dan memahami hak dan kewajiban
Kepatuhan wajib pajak merupakan sebagai wajib pajak.
kesadaran diri wajib pajak untuk melaporkan 3. Setiap wajib pajak harus mengetahui
dan menyetorkan pajak terutangnya sesuai dan memahami mengenai sanksi
dengan peraturan yang berlaku (Rizky & perpajakan.
Amir, 2020). 4. Setiap wajib pajak harus mengetahui
Tipe kepatuhan menurut Bastable dan memahami mengenai PTKP, PKP,
(2009) dalam buku Isdairi & Anwar dan tarif pajak.
(20:2021) ada 5 (lima), yaitu: Otoritarian, 5. Mengetahui dan memahami peraturan
Conformist, Compulsive Deviant, Hedonic perpajakan melalui sosialisasi yang
Psikopatic, dan Supra Moralist. dilakukan oleh KPP.
Dalam penelitian ini menggunakan
indikator kepatuhan wajib pajak menurut 2.5 Motivasi Wajib Pajak
Fadhilah (2018), yaitu sebagai berikut: Motivasi berasal dari bahasa Latin
1. Mendaftarkan diri; "movere", yang berarti menggerakkan.
2. Melaporkan SPT; Artinya motivasi merupakan suatu kondisi
3. Menghitung dan membayar pajak dengan yang dapat mendorong seseorang untuk
benar; melakukan suatu tujuan. Motivasi wajib pajak
4. Membayar tunggakan perpajakan. adalah keadaan dimana seseorang merasa
terdorong untuk melakukan kegiatan demi
3
15
Jurnal IAKP, Vol. 4, No. 1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309

mencapai suatu tujuan (Illahi & Marlina, segala hal yang berkaitan dengan peraturan
2019). Apabila motivasi masyarakat tinggi pajak yang ditetapkan [U2]oleh Dirjen Pajak
dalam memenuhi kewajibannya dalam yang dimengerti dengan benar dan dapat
membayar pajak maka tujuan yang sama melaksanakan apa yang telah dipahaminya
tersebut akan tercapai. Sebaliknya apabila sesuai ketentuan umum dan tata cara
motivasi tersebut rendah maka tujuan perpajakan. Dengan adanya pemahaman
pembangunan negara akan terhambat. mengenai peraturan perpajakan maka wajib
Menurut Ghoni (2012), terdapat 2 (dua) pajak dapat terhindar dari sanksi-sanksi
jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik yang perpajakan.
meliputi kejujuran wajib pajak, kesadaran Dalam penelitian Khodijah, dkk (2021)
wajib pajak, dan hasrat untuk membayar juga mengatakan terdapat pengaruh positif
pajak dan motivasi ekstrinsik yang meliputi pemahaman aturan perpajakan terhadap
dorongan dari aparat pajak, dan lingkungan kepatuhan wajib pajak, bahwa dengan adanya
kerja. Berdasarkan penelitian Shafira, M. pemahaman aturan perpajakan maka wajib
(2018), indikator yang digunakan untuk pajak mengetahui akan hak dan kewajibannya
mengukur motivasi adalah: dalam membayar pajak sehingga kepatuhan
1. Kesadaran pajak dari wajib pajak wajib pajak meningkat. Sedangkan pada
2. Kejujuran wajib pajak penelitian Aprilia dkk., (2020) tidak terdapat
3. Hasrat wajib pajak pengaruh pemahaman aturan perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak. Pemahaman
2.6 Pengetahuan Pajak wajib pajak yang semakin tinggi atau rendah
Menurut Nasution dan Ferrian (2017), terhadap peraturan perpajakan tidak akan
pengetahuan pajak adalah pengetahuan memengaruhi kepatuhan wajib pajak (Rizky
mengenai konsep ketentuan umum di bidang & Amir, 2020).
perpajakan seperti jenis pajak yang berlaku
H1: Diduga pemahaman aturan perpajakan
di Indonesia mulai dari subyek pajak, obyek berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
pajak, tarif pajak, perhitungan pajak
terutang, pencatatan pajak terutang, sampai 2.7.2 Pengaruh Motivasi Wajib Pajak
dengan bagaimana pengisian pelaporan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
pajak. Kemudian menurut Mardiasmo Motivasi wajib pajak adalah keadaan
(2016:7), pengetahuan pajak dapat diartikan dimana seseorang merasa terdorong untuk
sebagai segala sesuatu yang diketahui dan
melakukan kegiatan demi mencapai suatu
dipahami sehubungan dengan hukum pajak, tujuan (Illahi & Marlina, 2019). Motivasi
baik hukum pajak materiil maupun hukum dalam hal perpajakan yaitu adanya dorongan
pajak formil. untuk masyarakat dapat memiliki kebutuhan
Indikator pengetahuan pajak menurut dan tujuan yang sama dalam lingkungan
Mulyati & Ismanto (2021) yaitu sebagai untuk membantu mencapai tujuan
berikut: pembangunan negara. Apabila motivasi
1. Pengetahuan mengenai Ketentuan masyarakat tinggi dalam membayar pajak
Umum dan Tata Cara Perpajakan. maka semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib
2. Pengetahuan mengenai sistem pajak. Dalam penelitian Bekor & Handayani
perpajakan di Indonesia. (2020). Jika wajib pajak memiliki motivasi
3. Pengetahuan mengenai fungsi yang tinggi untuk membayar pajak maka akan
perpajakan. terjadi peningkatan terhadap kepatuhannya
dalam membayar pajak. Maka motivasi
2.7 Pengembangan Hipotesis memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib
2.7.1 Pengaruh Pemahaman Aturan pajak. Sedangkan menurut penelitian Illahi &
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Marlina (2019) terdapat pengaruh negatif
Pajak antara motivasi terhadap kepatuhan wajib
Menurut Mustofa, dkk. (2018) pajak.
Pemahaman peraturan perpajakan adalah H2: Diduga motivasi wajib pajak
3
16
Jurnal IAKP, Vol. 4, No. 1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib Teknik pengambilan sampel dalam


pajak. penelitian ini menggunakan Purposive
Sampling atau pengambilan sampel dengan
2.7.3 Pengaruh Pengetahuan Pajak menggunakan kriteria tertentu adalah teknik
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pengambilan sampel sumber data dengan
Pengetahuan perpajakan adalah pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu
pengetahuan mengenai segala sesuatu dalam ini misalnya orang tersebut dianggap paling
tata cara perpajakan khususnya yang ada di tahu tentang apa yang kita harapkan
Indonesia. Apabila pengetahuan perpajakan (Sugiyono,2021).
wajib pajak baik maka wajib pajak akan 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
selalu memenuhi kewajiban perpajakannya. Statistik deskriptif menurut Sugiyono
Dalam penelitian Muarifah (2014) (2021) adalah statistik yang digunakan untuk
pengetahuan pajak berpengaruh terhadap menganalisis data dengan cara
kepatuhan wajib pajak, artinya semakin mendeskripsikan atau menggambarkan data
tinggi tingkat pengetahuan wajib pajak yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tentang perpajakan maka akan semakin tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
tinggi pula kepatuhan wajib pajak dalam berlaku untuk umum atau generalisasi.
membayar pajak. Sedangkan penelitian
Tabel 1. Statistik Deskriptif
Fitrianingsih, dkk. (2018) pengetahuan Variabel n Min Max Mean Std.
perpajakan secara parsial tidak berpengaruh Dev.
terhadap kepatuhan wajib pajak. Pemahaman 100 2,000 5,000 4,292 0,493
H4: Diduga pengetahuan pajak berpengaruh Aturan
terhadap kepatuhan wajib pajak. Perpajakan
(X1)
Berdasarkan pengembangan hipotesis
Motivasi 100 2,000 5,000 4,178 0,497
diatas, maka model penelitian yang Wajib Pajak
terbentuk sebagai berikut: (X2)
Pengetahuan 100 2,000 5,000 4,038 0,482
Pajak (X3)
Kepatuhan 100 3,000 5,000 4,178 0,500
Wajib Pajak
(Y)
Sumber: Data Olahan 2022

Gambar 1. Model Penelitian

3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan pendekatan asosiatif.
Jenis data yang digunakan adalah data
primer yang dilakukan dengan pengisian
angket/kuesioner terhadap responden Gambar 2. Model Awal Penelitian
langsung yaitu wajib pajak yang terdaftar di Sumber: Data Olahan 2022
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebayoran Gambar 2 merupakan model awal
Lama. Teknik pengumpulan data yang penelitian yang dibangun pada software
dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan SmartPLS 3.3.9.
cara observasi langsung dan menyebarkan
kuesioner kepada wajib pajak yang terdaftar 4.1 Uji Outer Model
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Menurut Haryana & Novianti, R
Kebayoran Lama. (2020), analisis outer model dilakukan untuk
3
17
Jurnal IAKP, Vol. 4, No. 1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309

memastikan bahwa measurement[U3] yang 0,5 dengan nilai AVE Kepatuhan Wajib Pajak
digunakan layak untuk dijadikan pengukuran sebesar 0,796, Pemahaman Aturan
(valid dan reliabel). Perpajakan sebesar 0,708, Motivasi Wajib
Pajak sebesar 0,690 dan Pengetahuan Pajak
4.1.1 Validitas Convergent berdasarkan sebesar 0,667.
Nilai Loading Factor
4.1.3 Validitas Diskriminan berdasarkan
Tabel 2. Outer Model
Nilai Cross Loading
X1 X2 X3 Y
Tabel 3. Nilai Cross Loading
X1.1 0,782
X1 X2 X3 Y Ket
X1.2 0,839
X1.1 0,782 0,430 0,324 0,480 Valid
X1.3 0,922
X1 X2 X3 Y X1.2 0,839 0,512 0,269 0,544 Valid
X1.4 0,916 X1.3 0,922 0,592 0,238 0,577 Valid
X1.5 0,871 X1 X2 X3 Y Ket
X1.6 0,812 X1.4 0,916 0,591 0,233 0,546 Valid
X1.9 0,731 X1.5 0,871 0,537 0,265 0,520 Valid
X2.1 0,841 X1.6 0,812 0,484 0,245 0,436 Valid
X2.3 0,840 X1.9 0,731 0,714 0,408 0,726 Valid
X2.5 0,899 X2.1 0,745 0,841 0,388 0,714 Valid
X2.6 0,845 X2.3 0,473 0,840 0,341 0,495 Valid
X2.7 0,718
X2.5 0,579 0,899 0,431 0,622 Valid
X3.1 0,838
X2.6 0,478 0,845 0,338 0,558 Valid
X3.2 0,754
X3.3 0,903 X2.7 0,460 0,718 0,462 0,575 Valid
X3.4 0,783 X3.1 0,279 0,309 0,838 0,404 Valid
X3.5 0,798 X3.2 0,203 0,359 0,754 0,329 Valid
Y.2 0,868 X3.3 0,387 0,480 0,903 0,626 Valid
Y.3 0,910 X3.4 0,274 0,494 0,783 0,498 Valid
Y.4 0,895 X3.5 0,214 0,235 0,798 0,391 Valid
Y.6 0,895 Y.2 0,634 0,690 0,511 0,868 Valid
Sumber: Data Olahan 2022 Y.3 0,596 0,660 0,492 0,910 Valid
Berdasarkan uji validitas convergent pada Y.4 0,555 0,577 0,576 0,895 Valid
Tabel 2 di atas, ditunjukan bahwa indikator
Y.6 0,602 0,655 0,471 0,895 Valid
memiliki mayoritas nilai loading factor Sumber: Data Olahan 2022
>0,70. Maka artinya masing-masing
indikator variabel yang memiliki nilai Berdasarkan Tabel 3 di atas, seluruh
loading factor >0,70 telah memenuhi indikator valid secara validitas diskriminan
covergent validiy dan memiliki validitas karena tiap indikator yang digunakan
yang tinggi. menghasilkan nilai outer loading tertinggi
pada variabel nya sendiri dibandingkan outer
4.1.2 Validitas Convergent berdasarkan loading pada variabel lain.
Nilai Average Variance Extracted
(AVE) 4.1.4 Uji Realibilitas Berdasarkan nilai
Cronbach’s Alpha dan Composite
Reliability
Tabel 4. Nilai Cronbach’s Alpha dan Composite
Reliability
Variabel Cronbach’s Composite Ket
Alpha Reliability
Gambar 3. Nilai AVE Pemahaman 0,931 0,944 Reliabel
Sumber: Data Olahan, 2022 Aturan
Perpajakan
Berdasarkan Gambar 3 menunjukan Motivasi 0,886 0,917 Reliabel
bahwa variabel laten penelitian dikatakan Wajib Pajak
valid karena memiliki nilai lebih AVE dari Pengetahuan 0,877 0,909 Reliabel
3
18
Jurnal IAKP, Vol. 4, No. 1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309

Pajak dalam penelitian ini sebesar 0,495 artinya Q²


Kepatuhan 0,915 0,940 Reliabel
Wajib Pajak
> 0. Maka dapat disimpulkan bahwa konstruk
Sumber: Data Olahan 2022 penelitian yang digunakan memiliki
predictive relevance dengan kategori model
Menurut Ghozali (2020) suatu kuat.
konstruk dikatakan reliable jika nilai
Effect Size (f-square)
composite reliability di atas 0,70. Maka Tabel 6. f-square
dapat disimpulkan sesuai dengan tabel diatas Kepatuhan Wajib Pajak
bahwa seluruh indikator yang digunakan Pemahaman Aturan 0.158
dalam penelitian ini reliable. Perpajakan
Motivasi Wajib Pajak 0.192
4.2 Uji Inner Model Pengetahuan Pajak 0.180
Analisis inner model/analisa struktural Sumber: Data Olahan 2022
model dilakukan untuk memastikan bahwa Pada Tabel 6 dapat diketahui nilai f-
model struktural yang dibangun robust dan square pada penelitian variabel X1
akurat (Haryana & Novianti, R,2020). (Pemahaman Aturan Perpajakan), X2
4.2.1 Coefficient Determination (R- (Motivasi Wajib Pajak) dan X3 (Pengetahuan
Square) Pajak) terhadap Y (Kepatuhan Wajib Pajak)
memiliki jumlah ukuran efek pada kriteria f-
kuadrat>0,15. Maka dapat disimpulkan
variabel eksogen terhadap variabel endogen
memiliki efek sedang (moderat).

Goodness of Fit Index (GoF)


Tabel 7. Hasil rata-rata Nilai AVE
Gambar 4. R-Square Variabel AVE
Sumber: Data Olahan 2022 Pemahaman Aturan 0,708
Berdasarkan diagram R Square dapat Perpajakan
diketahui nilai Square dari variabel endogen Motivasi Wajib Pajak 0,690
Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 0,649. Maka Pengetahuan Pajak 0,667
dapat disimpulkan bahwa sebesar 64,9% Kepatuhan Wajib Pajak 0,796
$$$$$$
𝑨𝑽𝑬 0,71525
variabel endogen yaitu kepatuhan wajib
Sumber: Data Olahan 2022
pajak dipengaruhi dari variabel eksogen GoF = √(0,71525 ×0,649) = 0,7086
yang digunakan bersama termasuk dalam
kriteria moderat dalam memengaruhi Berdasarkan perhitungan di atas[U4],
variabel kepatuhan wajib pajak. Sisanya diketahui besarnya Goodness of Fit Index
sebesar 35,1% dipengaruhi oleh variabel (GoF) adalah sebesar 0,7086>0,36. Maka
eksogen lainnya dimana variabel eksogen dapat disimpulkan bahwa tingkat kelayakan
dalam penelitian ini. diantara model pengukuran dan model
struktural pada penelitian ini adalah besar.
Predictive Relevance (Q-Square)
Tabel 5. Q2 Predictive Relevance 4.3 Pembahasan
Variabel SSO SSE Q2(=1-
SSE/SSO) 4.3.1 Pengaruh Pemahaman Aturan
Pemahaman 700,000 700,000 Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib
Aturan Pajak
Perpajakan
Uji hipotesis pada penelitian ini
Motivasi 500,000 500,000
Wajib Pajak dilakukan dengan melihat nilai t-
Pengetahuan 500,000 500,000 tabel>thitung dan nilai P-Values<0,05. Pada
Pajak penelitian ini menunjukkan hasil bahwa
Kepatuhan 400,000 202,083 0,495 variabel pemahaman aturan perpajakan
Wajib Pajak memiliki t hitung 3,199>1,65 serta P Value
Sumber: Data Olahan 2022
0,001<0,05. Maka hasil tersebut
Berdasarkan tabel di atas, nilai Q²
3
19
Jurnal IAKP, Vol. 4, No. 1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309

membuktikan bahwa hipotesis pertama (H1) Dalam teori perilaku terencana (Theory
diterima. Arah hubungan antara pemahaman of Planned Behavior/TBP), motivasi wajib
aturan perpajakan berpengaruh terhadap pajak berkaitan dengan normative belief yang
kepatuhan wajib pajak adalah positif. Arah diukur dari keyakinan terhadap orang lain
hubungan tersebut dapat menunjukkan yang menjadi rujukan dan motivasi untuk
bahwa pemahaman peraturan pajak mencapainya (motivation to comply).
merupakan seberapa luas pemahaman wajib Semakin yakin seseorang terhadap
pajak terhadap peraturan pajak yang berlaku rujukannya untuk mematuhi pajak, maka
saat ini. Dalam penelitian ini pemahaman orang tersebut cenderung merasa adanya
aturan perpajakan berpengaruh secara positif tekanan untuk patuh sehingga timbul niat
dan signifikan terhadap kepatuhan wajib untuk berperilaku patuh pajak (Pangestie &
pajak, artinya sikap kepatuhan wajib pajak Satyawan, 2019).
orang pribadi di KPP Pratama Kebayoran Hasil penelitian ini sejalan dengan
Lama didasari oleh perilaku wajib pajak penelitian Bekor & Handayani (2020). Jika
dalam memahami aturan perpajakan. wajib pajak memiliki motivasi yang tinggi
Dengan memahami aturan perpajakan maka untuk membayar pajak maka akan terjadi
wajib pajak mendapatkan keyakinan untuk peningkatan terhadap kepatuhannya dalam
membayarkan pajaknya. membayar pajak.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
hasil penelitian Illahi & Marlina (2019) dan 4.3.3 Pengaruh Pengetahuan Pajak
penelitian As’ari (2018) yang menyatakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
bahwa terdapat pengaruh positif pemahaman Uji hipotesis pada penelitian ini
aturan perpajakan terhadap kepatuhan wajib dilakukan dengan melihat nilai t-tabel>thitung
pajak, bahwa dengan adanya pemahaman dan nilai P-Values<0,05. Berdasarkan
aturan perpajakan maka wajib pajak pengujian hipotesis pada penelitian ini
mengetahui akan hak dan kewajibannya menunjukkan hasil bahwa variabel
dalam membayar pajak sehingga kepatuhan pengetahuan pajak memiliki t hitung 3,358
wajib pajak meningkat (Khodijah, dkk. >1,65 serta P-Value [U5]0,000<0,05. Maka
2021). hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis
ketiga (H3) diterima. Arah hubungan antara
4.3.2 Pengaruh Motivasi Wajib Pajak pengetahuan pajak berpengaruh terhadap
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak kepatuhan wajib pajak adalah positif. Dengan
Uji hipotesis pada penelitian ini wajib pajak mengetahui dan memahami
dilakukan dengan melihat nilai t- seluruh ketentuan terkait dengan kewajiban
tabel>thitung dan nilai P-Values<0,05. perpajakan yang berlaku maka wajib pajak
Berdasarkan pengujian hipotesis pada akan dengan mudah melaksanakan kewajiban
penelitian ini menunjukkan hasil bahwa perpajakannya (Zuhdi, dkk, 2015).
variabel motivasi wajib pajak memiliki t Dalam teori perilaku terencana (Theory
hitung 3,270 >1,65 serta P Value 0,001<0,05. of Planned Behavior/TBP), pengetahuan
Maka hasil tersebut membuktikan bahwa pajak berkaitan dengan behavioral belief,
hipotesis kedua (H2) diterima. Arah dimana keyakinan dan evaluasi terhadap hasil
hubungan antara motivasi wajib pajak ini akan membentuk variabel sikap (attitude)
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak terhadap perilaku itu. Penelitian ini sejalan
adalah positif. Motivasi dalam hal perpajakan dengan penelitian Hartini, dkk (2018) dan
yaitu adanya dorongan untuk masyarakat Ermawati, dkk (2018) bahwa pengetahuan
dapat memiliki kebutuhan dan tujuan yang pajak memiliki pengaruh positif dan
sama dalam lingkungan untuk membantu signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
mencapai tujuan pembangunan negara.
Apabila motivasi masyarakat tinggi dalam
membayar pajak maka semakin tinggi tingkat
kepatuhan wajib pajak.
3
20
Jurnal IAKP, Vol. 4, No. 1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309

5. Kesimpulan, Keterbatasan Penelitian berikut:


dan Saran 1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
Kesimpulan menambah variabel yang lain dan
Berdasarkan hasil penelitian maka memberikan keterbaruan berdasarkan
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: situasi ekonomi yang semakin
1. Pemahaman aturan perpajakan berkembang seperti e-filling, e-
berpengaruh positif dan signifikan registration, e-filling dan variabel lainnya
terhadap kepatuhan wajib pajak. Artinya untuk mengukur kepatuhan wajib pajak.
dengan adanya pemahaman aturan 2. Penelitian selanjutnya diharapkan
perpajakan yang semakin baik akan menambah jumlah sampel sehingga hasil
membentuk sikap wajib pajak untuk penelitian yang didapatkan bisa lebih baik.
dapat meningkatkan kepatuhan wajib 3. Bagi pemerintah diharapkan untuk terus
pajak dalam membayar pajaknya. melakukan beragam upaya demi
2. Motivasi wajib pajak berpengaruh positif meningkatkan kepatuhan wajib pajak agar
dan signifikan terhadap kepatuhan wajib target penerimaan pajak dapat tercapai.
pajak. Artinya dengan adanya motivasi Dengan cara terus memberikan sosialisasi
wajib pajak yang timbul dari keyakinan mengenai perpajakan yang dapat
yang berasal dari orang lain dapat meningkatkan pemahaman dan
meningkatkan kepatuhan wajib pajak pengetahuan wajib pajak.
dalam membayar pajaknya.
3. Pengetahuan pajak berpengaruh positif Daftar Pustaka
dan signifikan terhadap kepatuhan wajib Adiasa, N (2013). Pengaruh Pemahaman
pajak. Artinya dengan adanya Peraturan Pajak Terhadap Kepatuhan
pengetahuan pajak yang akan Wajib Pajak Dengan Preferensi
membentuk sikap wajib pajak untuk Risiko Sebagai Variabel Moderating.
dapat melaksanakan kepatuhan wajib Skripsi.
pajak dalam membayar pajaknya. Amanah, L., & Novitasari, L. (2018).
Pengaruh Motivasi, Pengetahuan
Keterbatasan Penelitian Perpajakan, Kualitas Pelayanan Dan
Adapun keterbatasan dalam penelitian Sanksi Perpajakan Terhadap
ini adalah sebagai berikut: Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Ilmu
1. Kuesioner yang disebarkan kepada dan Riset, 7(2).2460–0585.
responden dalam penelitian ini tidak http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/i
begitu banyak yakni hanya 100 ndex.php/jira/article/view/2444
kuesioner, sehingga data yang didapatkan Aprilia, S., dkk(2020). Pengaruh Sosialisasi
terbatas. Maka kepada peneliti dan Pemahaman Peraturan
selanjutnya diharapkan memperbanyak Perpajakan Terhadap Kepatuhan
sampel untuk mendapatkan hasil lebih Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi
baik. kasus kpp pratama serpong).
2. Penelitian ini hanya dilakukan pada salah Proceedings,158165.http://www.ope
satu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yaitu njournal.unpam.ac.id/index.php/Proc
KPP Pratama Kebayoran Lama. Maka eedings/article/view/9951
peneliti selanjutnya dalam melakukan As’ari, N. G. (2018). Pengaruh Pemahaman
penelitian pada objek penelitian yang Peraturan Perpajakan, Kualitas
lebih luas seperti menggunakan media Pelayanan, Kesadaran Wajib Pajak
sosial Instagram, sehingga sampel yang Dan Sanksi Pajak Terhadap
didapatkan lebih banyak. Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi. Jurnal Ekobis Dewantara,
Saran 1(1), 2018.
Saran yang dapat peneliti diberikan https://doi.org/10.1016/j.gecco.2019.
berdasarkan penelitian ini adalah sebagai e00539%
3
21
Jurnal IAKP, Vol. 4, No. 1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309

Bekor, G. E., & Handayani, N. (2020). w/33


Pengaruh Motivasi, Sosialisasi, dan Haryana & Novianti, R. (2020). Monograf
Sanksi Perpajakan Terhadap Fenomena Cashless Society Di Era
Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Ilmu Ekonomi Digital. Surabaya: Cipta
dan Riset Akuntansi, 9(9), 1–20. Media Nusantara
Danarsi, Nurlaela, S., & Subroto, H. Illahi, S. K., & Marlina. (2019). Pengaruh
(2017). Faktor-Faktor Yang Pemahaman Peraturan Perpajakan
Mempengaruhi Kepatuhan Wajib dan Motivasi Wajib Pajak Terhadap
Pajak Dalam Membayar Pajak Mobil Kepatuhan Wajib Pajak Pada KPP
Dengan Diberlakukannya Pajak Pratama Batam Selatan. Academic
Progresif Di Kota Surakarta. Jurnal Conference of Accounting I Vol. 1
Akuntansi Dan Pajak, 18(01), 45– (Februari) Tahun 2019, 1, 555–568.
55. Irawati, W., dkk. (2020). Perpajakan 1.
https://doi.org/10.29040/jap.v18i01. Tangerang: Unpam Press.
83 Isdairi & Anwar, H. (2021). Kepatuhan
Ermawati, N., & Afifi, Z. (2018). Pengaruh Masyarakat Dalam Penerapan Social
Pengetahuan dan Sanksi Perpajakan Distancing Di Masa Pandemi Covid-
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak 19. Surabaya: Scopindo Media
dengan Religiusitas sebagai Variabel Pustaka.
Pemoderasi. Prosiding SENDI, 6(6), Khodijah, S., Barli, H., & Irawati, W.
3080. (2021). Pengaruh Pemahaman
https://doi.org/10.36418/syntax- Peraturan Perpajakan, Kualitas
literate.v6i6.1430 Layanan Fiskus, Tarif Pajak dan
Fitrianingsih, F., Sudarno, S., & Sanksi Perpajakan terhadap
Kurrohman, T. (2018). Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Pribadi. JABI (Jurnal Akuntansi
Pelayanan Fiskus Dan Sanksi Denda Berkelanjutan Indonesia), 4(2), 183.
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak https://doi.org/10.32493/jabi.v4i2.y2
Dalam Membayar Pajak Bumi Dan 021.p183-195
Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan Lianty, M., Hapsari, D. W., & K, K. (2017).
Di Kota Pasuruan. e-Journal Pengetahuan Perpajakan, Sosialisasi
Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 5(1), Perpajakan, Dan Pelayanan Fiskus
100. Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
https://doi.org/10.19184/ejeba.v5i1. Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer,
7745 9(2), 55–65.
Ghoni, H. A. (2012). Pengaruh Motivasi https://doi.org/10.23969/jrak.v9i2.579
dan Pengetahuan Wajib Pajak Mardiasmo. (2016). Perpajakan Edisi
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Revisi Tahun 2016. Yogyakarta:
Daerah. Jurnal Akuntansi, Vol 1 No Penerbit Andi.
1. Mulyati, Y. & Ismanto, J. (2021). Pengaruh
Ghozali & Latan. (2021). Partial Least Penerapan E-Filing, Pengetahuan
Squuares Konsep, Teknik Dan Pajak dan Sanksi Pajak terhadap
Aplikasi menggunakan Kepatuhan Wajib Pajak pada
Hartini, O. S., & Sopian, D. (2018). Pegawai Kemendikbud. Jurnal
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan Akuntansi Keberlanjutan Indonesia
Dan Kesadaran Wajib Pajak (JABI) 10333-29565-2-Pb. 4(2),
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak 139–155.
Orang Pribadi. Jurnal Sains Mustofa, F. A., Kertahadi, & R, M. M.
Manajemen & Akuntansi, X(2), 21– (2018). Pengaruh Pemahaman
39. http://ojs.stan- Peraturan Perpajakan, Tarif Pajak dan
im.ac.id/index.php/JSMA/article/vie Asas Keadilan Terhadap Kepatuhan
3
22
Jurnal IAKP, Vol. 4, No. 1, Juni 2023 E-ISSN 2723-0309

Wajib Pajak (Studi pada Wajib Pajak Rizky, P., & Amir, H. (2020). Pengaruh
Usaha Mikro Kecil dan Menengah penerapan e-spt, pemahaman
yang Berada Di Wilayah Kerja peraturan perpajakan, sanksi
Kantor Pelayanan Pajak Pratama perpajakan, dan kualitas pelayanan
Batu Setelah Diberlakukannya terhadap kepatuhan wajib pajak.
Peraturan. Jurnal Perpajakan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis,
(JEJAK)|, 8(1), 10–27. 17(1), 1–8.
Nasution, A. dan Ferrian, M. (2017). Safitri, D., & Silalahi, S. P. (2020).
Dampak Pengetahuan Pajak dan Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus,
Kualitas Pelayanan Petugas Pajak Pemahaman Peraturan Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dan Penerapan Sistem E-Filling
Orang Pribadi (Studi Kasus KPP Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak:
Pratama Binjai). Jurnal Akuntansi Sosialisasi Perpajakan Sebagai
Bisnis & Publik Vol. 1 No.1 Januari Pemoderasi. Jurnal Akuntansi dan
2017. ISSN:2087-4669 Pajak, 20(2), 145–153.
Nursyirwan, V. I. (2021). Partial Least https://doi.org/10.29040/jap.v20i2.68
Square Analysis of Impact of Promotion 8
on Purchase Intention Consumer Trust Shafira, M. (2018). Pengaruh Motivasi dan
As Mediation. Inovbiz: Jurnal Inovasi Persepsi Yang Baik Tentang Sistem
Bisnis, 9(1), 54. Perpajakan Terhadap Kepatuhan
https://doi.org/10.35314/inovbiz.v9i1.1 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam
792 Membayar Pajakpada KPP Pratama
Pangestie, D. D., & Satyawan, M. D. Medan Polonia. Skripsi. Fakultas
(2019). Aplikasi Theory of Planned Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Behaviour : Kepatuhan Wajib Pajak Medan Area.
Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Sugiyono. (2021). Metode Penelitian
Bangunan Di Kota Surabaya. Jurnal Kuanitatif, Kualitatif dan R&D.
Akuntansi AKUNESA, 8(1), 1–10. Bandung: Alfabeta.
Qonitah,I. & Setyawardani, L.(2020). Tiffanny, W. (2019). Pengaruh Motivasi,
Praktikum Perpajakan Program Pengetahuan Perpajakan Dan Sanksi
Studi S-1 Akuntansi. Yogyakarta: Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Penerbit Andi. Pajak Pemilik Umkm (Studi Kasus Di
Rachdianti, F. T., Astuti, E. S., & Susilo, Rumah).
H. (2016). Pengaruh Penggunaan E- http://repositori.buddhidharma.ac.id/
Tax Terhadap Kepatuhan Wajib 167/
Pajak (Studi pada Wajib Pajak Trygu. (2021). Teori Motivasi Abraham H.
Terdaftar di Dinas Pendapatan Maslow dan Implikasinya dalam
Daerah Kota Malang). Jurnal Belajar Matematika. Bogor:
Perpajakan (JEJAK), 11(1), 1–7. Guepedia.
Rahayu, H. S., & Sofianty, D. (2021). Zuhdi, dkk. (2015). Pengaruh Penerapan E-
Pengaruh Pemahaman Peraturan SPT dan Pengetahuan Perpajakan
Perpajakan dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
terhadap Kepatuhan Pelaporan Surat (Studi Pada Pengusaha Kena Pajak
Pemberitahuan Wajib Pajak Orang yang terdaftar di KPP Pratama
Pribadi. 7 (1). Singosari). Jurnal Perpajakan
Ramadhani, A. A., & Asalam, A. G. (JEJAK), Vol. 7 No.1.
(2021). Pengaruh Pemahaman
Peraturan Pajak, Sanksi Pajak, Dan
Sosialisasi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang. 8(5),
5256–5262.
3
23

Anda mungkin juga menyukai