Anda di halaman 1dari 9

THE EFFECT OF E-FILLING SYSTEM, TAX UNDERSTANDING, AND TAX

SANCTIONS ON MSME TAXPAYER COMPLIANCE (Case Study on MSME Actors in


Brangsong Kendal District)

PENGARUH SISTEM E-FILLING, PEMAHAMAN PERPAJAKAN, DAN SANKSI


PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM (Studi Kasus
pada Pelaku UMKM di Kecamatan Brangsong Kendal)

Devarila Wulandini1, Ceacilia Srimindarti2


Universitas Stikubank Semarang
Devarilawulandini15@gmail.com

ABSTRACT
Tax is one of the main targets set by the government as a source of state revenue. This study aims to
determine the effect of the e-filling system, understanding of taxation, and tax sanctions on taxpayer compliance
with MSME actors in Brangsong Kendal District. The type of data used is the type of primary data. The
sampling technique used in this study used accidental sampling. A total of 100 MSME taxpayers were selected
as respondents using the survey method. Data analysis technique using multiple linear regression analysis. The
results of the study show that the E-filling system has a positive and significant effect on MSME taxpayer
compliance. Understanding of Taxation has no effect on MSME Taxpayer Compliance. Tax sanctions have a
positive and significant effect on MSME taxpayer compliance.

Keywords: Understanding of Taxation, Tax Sanctions, E-filling System

ABSTRAK
Pajak adalah salah satu target utama yang dijadikan oleh pemerintah sebagai sumber pendapatan
negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem e-filling, pemahaman perpajakan, dan sanksi
perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada pelaku UMKM di Kecamatan Brangsong Kendal. Jenis data
yang digunakan adalah jenis data primer. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan accidental sampling. Sebanyak 100 wajib pajak UMKM yang dipilih menjadi responden dengan
menggunakan metode survei. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukan bahwa Sistem E-filling berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak UMKM. Pemahaman Perpajakan tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Sanksi
perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

Kata kunci: Pemahaman Perpajakan, Sanksi Perpajakan, Sistem E-filling

PENDAHULUAN masyarakat. Oleh karena itu pemerintah akan selalu


Pajak adalah salah satu target utama yang mengupayakan agar penerimaan pendapatan negara
dijadikan oleh pemerintah sebagai sumber dari sektor pajak dapat meningkat secara terus
pendapatan negara. Sejak tahun 2013 pemerintah menerus. Pendapatan negara dari sektor pajak di
mulai menyoroti sektor UMKM di Indonesia yang Indonesia ada berbagai macam, yaitu salah satunya
sedang bertumbuh pesat. Strategi awal yang dari pendapatan pajak sektor UMKM (Effendy
dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan Julianto, 2022).
penerimaan pajak sektor UMKM dengan Keberhasilan pemungutan pajak
menetapkan tarif pajak final sebesar 1% pada PP bergantung pada kesadaran masyarakat sebagai
No 46 Tahun 2013. Sejalan dengan penetapan tarif wajib pajak dan keefektifan pemerintah dalam
1% tersebut ternyata tidak berjalan sesuai dengan penyuluhan serta pengawasan. Fenomena yang ada
harapan, karena adanya beberapa pihak wajib pajak di negara yang sedang berkembang adalah adanya
UMKM yang tidak menaati peraturan membayar upaya penghindaran pajak sehingga pemerintah
pajak setiap bulannya. dengan begitu, tingkat setiap tahunnya mengalami kehilangan potensi
kepatuhan wajib pajak UMKM masih terbilang pajak yang cukup besar dari berbagai jenis pajak
rendah dan belum mencapai target penerimaan (Arditiaza, 2022)
pajak negara. Dikutip dari news.ddtc.co.id Deputi
Pajak memiliki kegunaan sebagai alat Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Eddy Satria
pokok untuk meningkatkan kesejahteraan umum mengatakan bahwa bentuk insentif yang diberikan

1
merupakan bentuk realisasi kebijakan fiskal dan E-filling adalah suatu cara penyampaian
non fiskal. Insentif UMKM yang diberikan juga SPT Tahunan atau Pemberitahuan Perpanjangan
merupakan bagian dari program pemulihan SPT Tahunan yang akan dilakukan secara Online
ekonomi nasional (PEN). Eddy juga yang real time melalui Penyedia Jasa Aplikasi atau
menyampaikan insentif fiskal yang diberikan Application Service Provider (ASP) (Wahyu &
diantaranya seperti PPh Final 0,5% ditanggung Santoso, 2018). Dengan adanya E-filling
pemerintah (DTP), kemudian UMKM dengan diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan
omzet usaha sampai dengan Rp 500 juta tidak akan kemudahan bagi Wajib Pajak dalam
dikenakan PPh Final. Pembiayaan UMKM juga menyampaikan SPT. Penerapan e-filling
terus dilakukan, sampai dengan 26 Oktober 2021 diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib
insentif pembiayaan UMKM sudah terserap senilai pajak sesuai dengan yang di harapkan oleh
Rp 228,4 triliun. Namun, kontirbusi UMKM Direktorat Jendral Pajak.
terhadap penerimaan pajak masih terlampau kecil Salah satu faktor dalam mempengaruhi
karena beberapa faktor, salah satunya yaitu kepatuhan wajib pajak yaitu pemahaman wajib
rendahnya pemahaman urusan pembukuan, pajak. Pemahaman wajib pajak adalah kemampuan
pembuatan laporan keuangan dan kewajiban seseorang atau wajib pajak dalam memahami
perpajakan pada pelaku UMKM. ketentuan perpajakan sesuai dengan peraturan yang
Kementrian Keuangan (Kemenkeu) terus telah ditetapkan (Sari & Jaya, 2017).
berupaya untuk meningkatkan tingkat partisipasi Sanksi pajak adalah sebuah hukuman atas
pajak UMKM dengan menerapkan tarif yang ketidaktaatan wajib pajak dalam menjalankan
ringan bagi UMKM. Berdasarkan peraturan ketentuan perpajakannya (Putra, 2017). Menurut
pemerintah No. 46/2013 tentang Pajak Final (Perdana & Dwirandra, 2020) konsekuensi atau
UMKM, pemerintah telah memberikan skema hukuman yang diberikan akibat pelanggaran wajib
khusus berupa Pajak Penghasilan Final 1% dari pajak seperti dengan adanya sanksi administrasi
total penghasilan yang diperoleh bagi UMKM dan sanksi pidana. Sanksi pajak yang diberikan
dengan omset hingga Rp 4.8 miliar, tak hanya itu harus sesuai dengan besar kecilnya pelanggaran
pula pada tahun 2018 pemerintah berencana yang dilakukan oleh wajib pajak. dengan adanya
membesarkan tarif insentif bagi UMKM dengan sanksi pajak ini maka akan menumbuhkan niat
menurunkan tarif tersebut hingga menjadi 0,25% wajib pajak UMKM dalam memenuhi
sebagai upaya merangkul partisipasi perpajakan kewajibannya (Dani Arta & Alfasadun, 2022).
UMKM agar menjadi lebih luas.
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun Theory of Planned Behavior
2018 mengatakan bahwa tarif sebesar 1% menjadi Theory of Planned Behavior (TPB) adalah
0,5% bertujuan agar pemerintah dapat teori mengenai perilaku seorang individu yang
memudahkan wajib pajak UMKM. Aturan ini dipengaruhi oleh niat individu dalam perilaku
merupakan pengganti atas Peraturan Pemerintah tertentu. Niat seseorang ditentukan oleh sikap
Nomor 46 Tahun 2013 (Ningsih et al., 2022). Oleh (behaviour belief), norma subjektif (normative
karena itu, dengan diberlakukannya peraturan ini belief), dan control perilaku (control belief)
diharapkan masyarakat menjadi tidak terbebani dan (Sulistiyani & Harwiki, 2016). Menurut teori ini,
semakin patuh menjalankan kewajiban membayar perilaku individu seseorang dalam masyarakat
pajak. berada di bawah pengaruh faktor-faktor yang
Peningkatan jumlah penerimaan pajak berasal dari alasan individu dengan cara yang
tidak terlepas dari peran wajib pajak dalam sudah terencana. Teori ini mempelajari perilaku
menjalankan kewajibannya. Pelaksanaan manusia terkait dengan minat seseorang dalam
perpajakan di Indonesia di dukung oleh Self menyediakan suatu kerangka pemikiran untuk
Assesment System dimana pelaksanaan kewajiban mempelajari sikap individu terhadap perilaku.
memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk
menghitung, membayar, dan melaporkan kewajiban Sistem E-filling
perpajakannya melalui Surat Pemberitahuan (SPT). E-filling adalah suatu cara penyampaian
Hal ini menyebabkan kebenaran pembayaran wajib SPT Tahunan atau Pemberitahuan Perpanjangan
pajak tergantung terhadap kepatuhan wajib pajak, SPT Tahunan yang dilakukan secara online yang
sehingga persoalan kepatuhan wajib pajak ini real time melalui Penyedia Jasa Aplikasi atau
menjadi persoalan yang penting di Indonesia. Apllication Service Provider (ASP). Sedangkan
Namun jika wajib pajak tidak patuh maka dapat aplikasi e-SPT atau disebut juga sebagai Elektronik
terjadi adanya perilaku penghindaran pajak, SPT adalah aplikasi yang dibuat oleh Direktorat
pengelakan pembayaran perpajakan, dan kelalaian Jenderal Pajak yang digunakan oleh Wajib Pajak
terhadap kewajiban pajak (Dani Arta & Alfasadun, untuk memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak
2022). Dengan diberlakukannya sistem seperti ini dalam menyampaikan SPT nya (www.pajak.co.id).
maka wajib pajak dituntut untuk mematuhi Berdasarkan pengertian diatas, maka e-filling
kewajiban pajaknya (Rizkina & Adiman, 2020). adalah cara penyampaian SPT sedangkan e-SPT

2
adalah media penyampaiannya (Wahyu & Santoso, H1: Sistem E-filling berpengaruh positif signifikan
2018). terhadap kepatuhan wajib pajak.

Pengaruh Pemahaman Perpajakan Terhadap


Pemahaman Perpajakan Kepatuhan Wajib Pajak
Pemahaman perpajakan adalah suatu cara Pemahaman perpajakan merupakan
dimana wajib pajak dapat memahami serta kemampuan yang dimiliki oleh wajib pajak dalam
mengetahui mengenai peraturan dan prosedur mendefinisikan, merumuskan, dan menafsirkan
dalam perpajakan serta dapat peraturan perpajakan serta mampu melihat
mengimplementasikannya dalam membayar pajak konsekuensi yang ada. Wajib pajak dapat
dan melaporkan SPT nya (Ningsih et al., 2022). memahami peraturan perpajakan setelah memiliki
pengetahuan mengenai perpajakan dan peraturan
Sanksi Perpajakan perpajakan tersebut, sehingga dapat memberikan
Sanksi pajak merupakan sebuah jaminan penjelasan atau uraian atas apa yang telah dipahami
bahwa ketentuan peraturan perpajakan akan (Ilham et al., 2022). Pengetahuan dan pemahaman
dipatuhi, atau dengan kata lain sanksi perpajakan peraturan perpajakan yang dimaksud adalah
adalah sebagai alat pencegah (preventif) agar wajib mengerti dan paham tentang ketentuan umum dan
pajak tidak melanggar ketentuan perpajakan. Di tata cara perpajakan (KUP) yang meliputi tentang
dalam Undang-Undang Perpajakan terdapat dua bagaimana cara menyampaikan Surat
macam sanksi perpajakan yaitu, sanksi administrasi Pemberitahuan Tahunan (SPT), Pembayaran,
dan sanksi pidana. Sanksi administrasi merupakan tempat pembayaran, denda dan kapan batas waktu
pembayaran kerugian Negara, khususnya yang pembayaran atau pelaporan SPT berakhir (Asterina
berupa denda, bunga dan kenaikan harga. Sanksi & Septiani, 2019). Tingkat pemahaman perpajakan
pidana merupakan sanksi yang berupa penjara atau yang tinggi dapat mendorong wajib pajak dalam
kurungan (Yuliyanti et al., 2017). mematuhi dan melaksanakan kewajiban
perpajakannya, sehingga semakin tinggi
Kepatuhan Wajib Pajak pemahaman perpajakan yang dimiliki oleh wajib
Kepatuhan wajib pajak sebuah pajak maka akan meningkat pula kepatuhan wajib
ketaatan, tunduk dan patuh serta melaksanakan pajak. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh (Cahyani & Noviari, 2022; Dani Arta &
ketentuan perpajakan. Jadi wajib pajak yang
Alfasadun, 2022; Ilham et al., 2022; Permata &
patuh adalah wajib pajak yang taat dan Zahroh, 2022; Wahyu & Santoso, 2018)
memenuhi serta melakukan kewajiban menyatakan bahwa pemahaman perpajakan
perpajakannya dengan ketentuan perundang- berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib
undangan perpajakan (Irawati & Sari, 2019). pajak. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis
yang diajukan sebagai berikut:
Pengaruh Sistem E-Filling Terhadap H2: Pemahaman perpajakan berpengaruh
Kepatuhan Wajib Pajak posistif terhadap kepatuhan wajib pajak.
E-filling adalah suatu cara penyampaian
SPT Tahunan atau Pemberitahuan Perpanjangan Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap
SPT Tahunan yang dilakukan secara online yang Kepatuhan Wajib Pajak
real time melalui Penyedia Jasa Aplikasi atau Sanksi perpajakan merupakan alat
Apllication Service Provider (ASP). Sedangkan pencegah agar wajib pajak tidak melangggar aturan
aplikasi e-SPT atau disebut juga sebagai Elektronik hukum perpajakan. Sanksi yang akan diberikan
SPT adalah aplikasi yang dibuat oleh Direktorat kepada wajib pajak yang tidak menaati peraturan
Jenderal Pajak yang digunakan oleh Wajib Pajak yaitu berupa sanksi administrasi dan sanksi pidana.
untuk memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak Semakin tinggi sanksi yang berlaku, maka wajib
dalam menyampaikan SPT nya (www.pajak.co.id). pajak diharapkan semakin patuh terhadap
E-filling mempermudah wajib pajak dalam kewajibannya (Asfa & Meiranto, 2017). Sanksi
menyampaikan dan membayarkan kewajiban dalam perpajakan menjadi penting karena
pajaknya, sehingga semakin mudah cara pemerintah Indonesia memilih menerapkan self
penyampaian SPT dan pembayaran pajak akan assessment system dalam rangka pelaksanaan
meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Penelitian pemungutan pajak. Pemerintah telah menyiapkan
yang dilakukan oleh (Mahendra & Budiartha, 2020; rambu-rambu yang diatur dalam undang-undang
Rahmawati & Rustiyaningsih, 2021; Wahyu & perpajakan yang berlaku agar pelaksanaan
Santoso, 2018) menyatakan bahwa penerapan E- pemungutan pajak dapat tertib dan berjalan dengan
filling berpengaruh terhadap kepatuhan wajib lancar (Sari & Jaya, 2017). Dengan adanya sanksi
pajak. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis pajak akan mendorong wajib pajak agar patuh
yang diajukan sebagai berikut: terhadap kewajiban pajaknya, sehingga semakin

3
tinggi sanksi yang diberikan maka semakin pertanyaan yang bersifat tertutup dan dibagikan
meningkat pula kepatuhan wajib pajak. secara langsung dan online melalui media Google
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Form pada wajib pajak UMKM di Kecamatan
oleh (Sukmayanti & Yushita, 2013; Yuliati & Brangsong Kendal.
Fauzi, 2020) menyatakan bahwa sanksi perpajakan
berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib
pajak. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis Persamaan regresi yang digunakan adalah
yang diajukan sebagai berikut: sebagai berikut:
H3: Sanksi perpajakan berpengaruh positif
terhadap kepatuhan wajib pajak. Y’ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Berdasarkan hipotesis diatas, maka model
penelitian empiris sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Tabel 1 Hasil Uji Validitas sebelum yang tidak
valid dikeluarkan
Role of Factor Role of
Variabel KMO Indikator Keterangan
Thumb Loading Thumb
X1.1 0,766 0,4 Valid
X1.2 0,624 0,4 Valid
X1.3 0,539 0,4 Valid
Sistem E-filling 0,645 0,5 X1.4 0,614 0,4 Valid
X1.5 0,417 0,4 Valid
X1.6 0,738 0,4 Valid
X1.7 0,077 0,4 Tidak Valid
X2.1 0,582 0,4 Valid
X2.2 0,72 0,4 Valid
X2.3 0,753 0,4 Valid
Pemahaman Perpajakan 0,649 0,5 X2.4 0,492 0,4 Valid
X2.5 0,379 0,4 Tidak Valid
X2.6 0,557 0,4 Valid
X2.7 0,577 0,4 Valid
X3.1 0,346 0,4 Tidak Valid
X3.2 0,636 0,4 Valid
Gambar 1 Model Penelitian Empiris X3.3 0,295 0,4 Tidak Valid
Sumber: data diolah 2022 Sanksi Perpajakan 0,73 0,5 X3.4
X3.5
0,663
0,679
0,4
0,4
Valid
Valid
X3.6 0,753 0,4 Valid

METODE PENELITIAN X3.7


Y1.1
0,7
0,597
0,4
0,4
Valid
Valid
Menurut Sugiyono (2019) populasi adalah Y1.2 0,566 0,4 Valid
Y1.3 0,801 0,4 Valid
suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek Y1.4 0,699 0,4 Valid
atau objek yang mempunyai karakteristik dan Kepatuhan Wajib Pajak 0,814 0,5 Y1.5 0,768 0,4 Valid
Y1.6 0,797 0,4 Valid
kuantitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti Y1.7 0,55 0,4 Valid
untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya. Y1.8 0,703 0,4 Valid
Y1.9 0,744 0,4 Valid
Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak Sumber: Hasil olah data SPSS 26, 2022
UMKM di Kecamatan Brangsong Kendal. Sampel Berdasarkan tabel 1 diatas, diketahui
dalam penelitian ini adalah wajib pajak UMKM di bahwa nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of
Kecamatan Brangsong Kendal dengan Sampling Adequacy dari masing-masing variabel
menggunakan teknik accidental sampling. Sampel lebih dari 0,5, yang artinya kecukupan sampel telah
dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin terpenihi. Namun terdapat nilai dari factor loading
sebagai berikut: yang kurang dari 0,4, maka dilakukan pengeluaran
N 424 nilai factor loading yang kurang dari 0,4 dan
n¿ = = 80,91
1+ N (e)² 1+ 424 (0 , 1) ² pengolahan data Kembali sebagai berikut:
Untuk minimal sampel yang akan diambil dalam
penelitian yang menggunakan rumus slovin yaitu Tabel 2 Hasil Uji Validitas sesudah yang tidak
100 sampel, maka peneliti mengambil sampel valid dikeluarkan
sebanyak 100 kuesioner.

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data


Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis data primer. Adapun
sumber data yang di digunakan dalam penelitian ini
didapatkan melalui kuesioner yang dibagikan
kepada wajib pajak UMKM di Kecamatan
Brangsong Kendal.
Teknik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode survei, yaitu dengan
menyebarkan kuesioner yang berisikan pertanyaan-

4
Variabel KMO
Role of
Indikator
Factor Role of
Keterangan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Thumb Loading Thumb
Unstandardize
X1.1 0,772 0,4 Valid
X1.2 0,635 0,4 Valid d Residual
Sistem E-filling 0,653 0,5
X1.3 0,536 0,4 Valid N 100
X1.4 0,6,5 0,4 Valid Normal Parametersa,b Mean ,0000000
X1.5 0,417 0,4 Valid
X1.6 0,733 0,4 Valid
Std. Deviation 4,09476241
X2.1 0,621 0,4 Valid Most Extreme Absolute ,066
X2.2 0,746 0,4 Valid Differences Positive ,041
X2.3 0,763 0,4 Valid
Pemahaman Perpajakan 0,637 0,5
X2.4 0,45 0,4 Valid
Negative -,066
X2.6 0,551 0,4 Valid Test Statistic ,066
X2.7 0,578 0,4 Valid Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
X3.2 0,63 0,4 Valid
a. Test distribution is Normal.
X3.4 0,635 0,4 Valid
Sanksi Perpajakan 0,744 0,5 X3.5 0,686 0,4 Valid
b. Calculated from data.
X3.6 0,792 0,4 Valid c. Lilliefors Significance Correction.
X3.7 0,735 0,4 Valid d. This is a lower bound of the true significance.
Y1.1 0,597 0,4 Valid
Y1.2 0,566 0,4 Valid Sumber: Hasil olah data SPSS 26, 2022
Y1.3
Y1.4
0,801
0,699
0,4
0,4
Valid
Valid
Berdasarkan tabel 4 diatas, dapat dilihat
Kepatuhan Wajib Pajak 0,814 0,5 Y1.5 0,768 0,4 Valid bahwa semua variabel yang tergabung menjadi satu
Y1.6
Y1.7
0,797
0,55
0,4
0,4
Valid
Valid
dalam Unstandardized Residual memikili nilai
Y1.8 0,703 0,4 Valid asymp sig (2-tailed) berada diatas 0,05 atau 5%
Y1.9 0,744 0,4 Valid
yaitu sebesar 0,200. Hal tersebut menunjukan
Sumber: Hasil olah data SPSS 26, 2022
bahwa data atau variabel-variabel dalam penelitian
Berdasarkan tabel 2 diatas, setelah
ini terdistribusi normal.
dilakukanya pengeluaran item-item yang tidak
valid dan pengolahan data ulang, nilai Kaiser-
Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy dan
Factor Loading telah memenuhi kriteria, maka
dapat disimpulkan bahwa item_item tersebut
dinyatakan valid.

Uji Realibilitas
Tabel 3 Hasil Uji Realibilitas
Uji Asumsi Klasik
Cronbach’s Uji Multikolinieritas
Variabel Keterangan
Alpha Tabel 5 Hasil Uji Multikolinieritas
Sistem E-filling 0,675 Reliabel Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Pemahaman Coefficients Coefficients Statistics
0,679 Reliabel Std. Toleran
Perpajakan Model
1 (Constant)
B
15,685
Error
5,536
Beta t
2,833
Sig.
,006
ce VIF

SISTEM E- ,267 ,156 ,164 1,714 ,090 ,884 1,132


Sanksi FILLING
0,725 Reliabel PEMAHAMAN ,031 ,141 ,020 ,217 ,828 ,971 1,030
Perpajakan PERPAJAKAN
SANKSI ,669 ,163 ,398 4,115 ,000 ,860 1,163
Kepatuhan PERPAJAKAN
0,86 Reliabel a. Dependent Variable: KEPATUHAN WAJIB PAJAK
Wajib Pajak
Sumber: Hasil olah data SPSS 26, 2022 Sumber: Hasil olah data SPSS 26, 2022.
Berdasarkan tabel 3 diatas, nilai Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 5
Cronbach’s alpha pada variabel sistem e-filling diatas, nilai tolerance dari variabel sistem e-filling
sebesar 0,675, pemahaman perpajakan sebesar senilai 0,884, pemahaman perpajakan senilai 0,971,
0,679, sanksi perpajakan sebesar 0,752, dan dan sanksi perpajakan senilai 0,860 menunjukan
kepatuhan wajib pajak sebesar 0,862. Variabel nilai yang lebih besar dari 0,10. Adapun nilai VIF
tersebut memiliki nilai cronbach’s alpha diatas untuk variabel sistem e-filling senilai 1,132,
0,60 maka semua variabel pada penelitian ini dapat pemahaman perpajakan senilai 1,030, dan sanksi
dikatakan reliabel dan layak digunakan. perpajakan senilai 1,163 menunjukan nilai yang
lebih kecil dari pada 10. Hal ini menunjukan bahwa
Uji Normalitas tidak terdapat gejala multikolinearitas antar
Tabel 4 Hasil Uji Normalitas variabel independen karena semua nilai tolerance
variabel lebih besar dari 0,10 dan semua nilai VIF
variabel lebih kecil dari 10.

Uji Heteroskedastisitas
Tabel 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas

5
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Model Summary
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,034 3,294 ,010 ,992
SISTEM E-FILLING ,015 ,093 ,017 ,163 ,871
Adjusted R Std. Error of the
PEMAHAMAN ,132 ,084 ,160 1,565 ,121 Model R R Square Square Estimate
PERPAJAKAN 1 ,477a ,227 ,203 4,158
SANKSI -,006 ,097 -,007 -,061 ,951
PERPAJAKAN a. Predictors: (Constant), SANKSI PERPAJAKAN, PEMAHAMAN
a. Dependent Variable: ABS_RES
PERPAJAKAN, SISTEM E-FILLING

Sumber: Hasil olah data SPSS 26, 2022. Sumber: Hasil olah data SPSS 26, 2022.
Dari tabel 6 diatas, maka dapat Hasil uji koefisien determinasi pada tabel
disimpulkan bahwa semua variabel independen 8 diatas menunjukan nilai Adjusted R Square
mempunyai nilai signifikansi lebih dari 0,05, sebesar ,227 atau 22,7%, artinya 22,7% kepatuhan
sehingga tidak terjadi adanya gejala wajib pajak dipengaruhi oleh variabel sistem e-
heteroskedastisitas. filling, pemahaman perpajakan, dan sanksi
perpajakan. Sisanya 77,3% dipengaruhi oleh
Analisis Regresi Linier Berganda variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian
Tabel 7 Hasil Uji Analisis Regresi Linier ini.
Berganda
Coefficientsa Uji F
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Tabel 9 Hasil Uji F
Model B Std. Error Beta t Sig. ANOVAa
1 (Constant) 15,685 5,536 2,833 ,006
SISTEM E-FILLING ,267 ,156 ,164 1,714 ,090 Sum of
PEMAHAMAN ,031 ,141 ,020 ,217 ,828 Model Squares df Mean Square F Sig.
PERPAJAKAN 1 Regression 488,019 3 162,673 9,408 ,000b
SANKSI ,669 ,163 ,398 4,115 ,000
PERPAJAKAN Residual 1659,941 96 17,291
a. Dependent Variable: KEPATUHAN WAJIB PAJAK Total 2147,960 99
Sumber: Hasil olah data SPSS 26, 2022. a. Dependent Variable: KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Setelah dilakukan pengolahan data dengan b. Predictors: (Constant), SANKSI PERPAJAKAN, PEMAHAMAN PERPAJAKAN,
SISTEM E-FILLING
program SPSS, maka didapatkan persamaan akhir Sumber: Hasil olah data SPSS 26, 2022.
sebagai berikut: Berdasarkan tabel 9 diatas didapatkan nilai
Y = 0,164 X1 + 0,020 X2 + 0,398 X3 F statistik sebesar 9,408 bertanda posistif dengan
nilai signifikansi (p) 0,000 lebih kecil dari 0,05,
Dari persamaan regresi diatas, maka
maka hipotesis yang menyatakan sistem e-filling,
kesimpulan yang dapat dijelaskan adalah sebagai
pemahaman perpajakan, dan sanksi perpajakan
berikut:
secara bersama-sama mempunyai pengaruh posistif
Dari persamaan regresi diatas, maka
dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
kesimpulan yang dapat dijelaskan adalah sebagai
berikut:
Uji t
1. Konstanta sebesar 15,685 berarti
Tabel 10 Hasil Uji t
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Coefficientsa
Standardized
Kecamatan Brangsong Kendal sebesar Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
15,685 poin apabila variabel Sistem E- 1 (Constant) 15,685 5,536 2,833 ,006
SISTEM E-FILLING ,267 ,156 ,164 1,714 ,090
filling, Pemahman Perpajakan, dan Sanksi PEMAHAMAN ,031 ,141 ,020 ,217 ,828
PERPAJAKAN
Perpajakan sama dengan nol atau tidak SANKSI PERPAJAKAN ,669 ,163 ,398 4,115 ,000

ada. a. Dependent Variable: KEPATUHAN WAJIB PAJAK

2. Koefisien regresi sistem e-filling (X1) Sumber: Hasil olah data SPSS 26, 2022.
sebesar 0,164 yang berarti jika terjadi Berikut adalah hasil penjelasan mengenai
peningkatan sistem e-filling maka pengaruh variabel independen terhadap variabel
kepatuhan wajib pajak juga akan dependen:
meningkat sebesar 0,164. a. Sistem e-filling (X1) berpengaruh
3. Koefisien regresi pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak (Y).
(X2) sebesar 0,020 yang berarti jika terjadi Berdasarkan tabel 10, didapatkan hasil
peningkatan pemahaman perpajakan maka bahwa variabel sistem e-filling memiliki
kepatuhan wajib pajak juga akan nilai t hitung sebesar 1,714 lebih besar dari
meningkat sebesar 0,020. t tabel1,660 dan nilai signifikansi sebesar
4. Koefisien regresi sanksi perpajakan (X3) 0,90 yang lebih kecil dari 0,10. Dengan
sebesar 0,398 yang berarti jika terjadi demikian, maka hipotesis pertama yang
peningkatan sanksi perpajakan maka menyatakan bahwa sistem e-filling
kepatuhan wajib pajak juga akan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
meningkat sebesar 0,398. pajak diterima.
Uji Model b. Pemahaman perpajakan (X2) tidak
Uji Koefisien Determinasi berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
Tabel 8 Hasil Uji Koefisien Determinasi pajak (Y). Berdasarkan tabel 4.15,

6
didapatkan hasil bahwa variabel (non compliance) sangat dipengaruhi oleh
pemahaman perpajakan memiliki nilai sikap, norma subjektif, serta kontrol
t hitung sebesar 0,217 lebih kecil dari t tabel perilaku. Artinya dalam penelitian ini
1,660 dan nilai signifikansi 0,828 yang sikap wajib pajak dalam memilih
lebih besar dari 0,10. Dengan demikian, penggunaan sistem e-filling telah berjalan
maka hipotesis kedua yang menyatakan secara efektif dan efisien, dimana wajib
bahwa pemahaman perpajakan pajak merasa dengan adanya sistem e-
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib filling dapat mempermudah dalam
pajak ditolak. menyampaikan SPT.
c. Sanksi perpajakan (X3) berpengaruh Hasil penelitian ini diperkuat
terhadap kepatuhan wajib pajak (Y). oleh hasil penelitian (Mahendra &
Berdasarkan tabel 4.15, didapatkan hasil Budiartha, 2020; Rahmawati &
bahwa variabel sanksi perpajakan Rustiyaningsih, 2021; Wahyu & Santoso,
2018) yang menyatakan bahwa sistem e-
memiliki nilai t hitung sebesar 4,115 lebih
filling berpengaruh secara positif
besar dari t tabel1660 dan nilai signifikansi signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
sebesar 0,00 yang lebih kecil dari 0,10. Jadi semakin baik sistem e-filling maka
Dengan demikian, maka hipotesis ketiga semakin meningkat pula kepatuhan wajib
yang menyatakan bahwa sanksi pajak dalam memenuhi kewajibannya.
perpajakan berpengaruh terhadap 2. Pengaruh Pemahaman Perpajakan
kepatuhan wajib pajak diterima. Terhadap Keparuhan Wajib Pajak
Berdasarkan hasil penelitian
Pembahasan menunjukan bahwa variabel pemahaman
1. Sistem E-filling Terhadap Kepatuhan perpajakan (X2) tidak berpengaruh
Wajib Pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di
Berdasarkan hasil penelitian Kecamatan Brangsong Kendal. Hal
menunjukan bahwa variabel sistem e- tersebut terbukti dengan nilai t hitung
filling (X1) berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak UMKM di sebesar 0,217 lebih kecil dari t tabel 1,660
Kecamatan Brangsong Kendal. Hal dan nilai signifikansi 0,828 yang lebih
tersebut terbukti dengan nilai t hitungsebesar besar dari 0,10.
Pemahaman perpajakan yang
1,714 lebih besar dari t tabel1,660 dan nilai kurang dimiliki oleh wajib pajak
signifikansi sebesar 0,090 yang lebih kecil menjadikan rendahnya tingkat kepatuhan
dari 0,10 wajib pajak dalam memenuhi
Penerapan sistem e-filling pada kewajibannya. Berdasarkan Theory of
pelaku UMKM di Kecamatan Brangsong Planned Behavior (TPB), dalam
Kendal telah dipahami oleh wajib pajak. menjalankan kewajiban pajaknya
Wajib pajak sudah memahami bagaimana dipengaruhi oleh niat dari individu sendiri.
cara menyampaikan SPT dengan Niat tersebut dipengaruhi oleh persepsi
menggunakan sistem e-filling. Selain itu yang dimiliki wajib pajak mengenai
dengan adanya sistem e-filling wajib pajak pemahaman perpajakan. Artinya dalam
dapat menyampaikan SPT kapan saja dan penelitian ini sikap wajib pajak dalam
dimana saja sehingga dapat pemahaman perpajakan belum baik,
meminimalkan biaya dan waktu. dimana wajib pajak belum memahami
Sistem e-filling dapat peraturan-peraturan perpajakan.
meningkatkan kepatuhan wajib pajak Hasil penelitian ini diperkuat
dalam memenuhi kewajibannya. Selama oleh hasil penelitian (Asterina & Septiani,
sistem pelaporan pajak tersebut dapat 2019) yang menyatakan bahwa
memudahkan wajib pajak dalam pemahaman perpajakan tidak berpengaruh
menyampaikan kewajibannya, maka signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
tingkat kepatuhan wajib pajak juga akan Sehingga semakin tinggi pemahaman
meningkat. Begitupun sebaliknya jika perpajakan yang dimiliki oleh wajib pajak,
sistem pelaporan pajak tersebut tidak maka semakin tinggi pula tingkat
memudahkan wajib pajak dalam kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi
menyampaikan kewajibannya, maka akan kewajibannya.
membuat wajib pajak tidak patuh. Hal ini 3. Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap
sejalan dengan Theory of Planned Keparuhan Wajib Pajak
Behavior (TPB) yang menjelaskan bahwa Berdasarkan hasil penelitian
perilaku wajib pajak yang tidak patuh menunjukan bahwa variabel pemahaman

7
perpajakan (X3) berpengaruh terhadap 1. Banyaknya pelaku UMKM yang tidak mengisi
kepatuhan wajib pajak UMKM di kuesioner dengan media google form.
Kecamatan Brangsong Kendal. Hal Sehingga, peneliti menggunakan media kertas
tersebut terbukti dengan nilai t hitung dan terjun langsung ke lapangan sebagai
pengganti pengisian kuesioner dengan media
sebesar 4,115 lebih besar dari t tabel 1,660
google form.
dan nilai signifikansi sebesar 0,00 yang 2. Dalam proses pengambilan data, informasi
lebih kecil dari 0,10. yang diberikan oleh responden melalui
Sanksi perpajakan digunakan kuesioner terkadang tidak menunjukan
untuk meningkatkan keteriban wajib pajak pendapat responden yang sebenarnya, hal ini
agar dapat mentaati peraturan perpajakan terjadi karena adanya perbedaan pendapat,
yang berlaku, sehingga dengan adanya pemikiran, anggapan dan pemahaman yang
sanksi perpajakan wajib pajak akan lebih berbeda tiap responden.
tertib dalam membayar dan melaporkan
kewajiban perpajakannya. Wajib pajak Saran
akan mentaati peraturan perpajakan jika Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
mengetahui bahwa sanksi perpajakan akan saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
merugikan wajib pajak. Berdasarkan 1. Bagi pelaku UMKM diharapkan lebih
Theory of Planned Behavior (TPB), dalam memahami adanya sistem e-filling, lebih
menjalankan kewajiban pajaknya meningkatkan pemahaman tentang peraturan
dipengaruhi oleh niat dari individu sendiri. pajak yang berlaku, dan lebih taat terhadap
Niat tersebut dipengaruhi oleh persepsi sanksi perpajakan yang berlaku.
yang dimiliki wajib pajak mengenai 2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk
adanya sanksi perpajakan. Artinya dalam menambah jumlah sampel penelitian dan
penelitian ini sikap wajib pajak dalam menambah variabel penelitian yang dapat
mentaati sanksi perpajakan yang berlaku berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
telah dilakukan dengan baik. UMKM. Karena pajak UMKM merupakan
Hasil penelitian ini diperkuat salah satu pendapatan pajak terbesar di
oleh hasil penelitian (Cahyani & Noviari, Indonesia.
2022; Dani Arta & Alfasadun, 2022;
Mahendra & Budiartha, 2020; Permata & DAFTAR PUSTAKA
Zahroh, 2022; Sukmayanti & Yushita, Arditiaza, E. (2022). Pengaruh Kesadaran Wajib
2013; Yuliati & Fauzi, 2020) yang Pajak, Pelayanan Perpajakan Dan Kepatuhan
menyatakan bahwa sanksi perpajakan Wajib Pajak UMKM Terhadap Penerimaan
berpengaruh positif signifikan terhadap Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
kepatuhan wajib pajak. Sehingga semakin Pematangsiantar. Jurnal Pendidikan
berat sanksi yang diberikan, maka akan Tambusai, 6, 16143–16151.
semakin tinggi pula kepatuhan wajib pajak Asfa, E. R., & Meiranto, W. (2017). Pengaruh
dalam memenuhi kewajiban Sanksi Perpajakan, Pelayanan Fiskus,
perpajakannya. Pengetahuan dan Pemahaman Perpajakan,
Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan
PENUTUP Wajib Pajak. Diponegoro Journal Of
Kesimpulan Accounting, 6(3), 1–13. http://ejournal-
Berdasarkan hasil pengujian dan s1.undip.ac.id/index.php/accounting
pembahasan yang telah dilakukan dan dijelaskan Asterina, F., & Septiani, C. (2019). Pengaruh
diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pemahaman Peraturan Pajak, Sanksi
1. Sistem E-filling berpengaruh positif dan Perpajakan, Pemeriksaan Pajak Terhadap
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
UMKM di Kecamatan Brangsong Kendal. (Wpop). Balance : Jurnal Akuntansi Dan
2. Pemahaman Perpajakan tidak berpengaruh Bisnis, 4(2), 595.
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di https://doi.org/10.32502/jab.v4i2.1986
Kecamatan Brangsong Kendal. Cahyani, L. P. G., & Noviari, N. (2022). Pengaruh
3. Sanksi perpajakan berpengaruh positif dan Tarif Pajak, Pemahaman Perpajakan, dan
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan
UMKM di Kecamatan Brangsong Kendal. Wajib Pajak UMKM. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, 26, 1885–1911.
Keterbatasan Penelitian https://doi.org/https://doi.org/10.24843/EJA.2
Suatu penelitian tidak terlepas dari adanya 019.v26.i03.p08
suatu keterbatasan. Penelitian ini juga terdapat Dani Arta, L., & Alfasadun. (2022). Pengaruh Tarif
keterbatasan yang meliputi: Pajak, Pemahaman Perpajakan, dan Sanksi

8
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Fiskus Terhadap Kesadaran Membayar Pajak
UMKM. Fair Value : Jurnal Ilmiah (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi
Akuntansi Dan Keuangan, 4. Yang Terdaftar Pada KPP Medan Petisah).
https://doi.org/10.24843/eja.2019.v26.i03.p08 Jurnal Perpajakan, 1(2), 83–97.
Effendy Julianto, Y. (2022). Determinan Sari, M., & Jaya, H. (2017). Pengaruh Pemahaman,
Kepatuhan Wajib Pajak Umkm (Literatur Kesadaran dan Sanksi terhadap Kepatuhan
Review Manajemen Keuangan). Jurnal Wajib Pajak (Studi Kasus pada UMKM
Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, Kecamatan Sekupang Kota Batam).
3(1), 403–413. Measurement, 11(1), 77–91.
https://doi.org/10.38035/jmpis.v3i1 www.pajak.go.id,
Ilham, Ulfah, M., & Nirmala, S. (2022). Pengaruh Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif,
Sosialisasi, Pemahaman Perpajakan, Kualitas Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Pelayanan Fiskus Dan Tarif Pajak Terhadap Sukmayanti, E. F., & Yushita, A. N. (2013).
Kepatuhan Wajib Pajak Umkm Di Kota Pengaruh Penerapan E-billing , Pemahaman
Makassar. Jurnal Ilmiah Akutansi Dan PP Nomor 46 Tahun 2013, dan Sanksi
Keuangan, 4(6), 2516–2537. Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
https://journal.ikopin.ac.id/index.php/fairvalu UMKM. Jurnal Fakultas Ekonomi UNY, 46,
e/article/view/1146 1–17.
Irawati, W., & Sari, A. K. (2019). Pengaruh Sulistiyani, R., & Harwiki, W. (2016). How SMEs
Persepsi Wajib Pajak Dan Preferensi Risiko Build Innovation Capability Based on
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Knowledge Sharing Behavior?
Akuntansi Barelang, 3(2), 104–114. Phenomenological Approach. Procedia -
https://doi.org/10.33884/jab.v3i2.1223 Social and Behavioral Sciences, 219, 741–
Mahendra, I. P. A. J., & Budiartha, I. K. (2020). 747.
Pengaruh Penerapan E-Filling Perpajakan, https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.05.070
Kualitas Pelayanan, Kesadaran Wajib Pajak, Wahyu, J. S., & Santoso, H. F. (2018). Pengaruh
dan Sanksi Perpajakan pada Kepatuhan Penerapan E-Filing, Tingkat Pemahaman
WPOP. E-Jurnal Akuntansi, 30(5), 1183. Pajak, dan Kepuasan Wajib Pajak. Jurnal
https://doi.org/10.24843/eja.2020.v30.i05.p09 Ilmiah Manajemen Bisnis, 18(2), 109–130.
Ningsih, W., Diana, N., & Junaidi. (2022). E-JRA Yuliati, N. N., & Fauzi, A. K. (2020). Literasi
Vol. 11 No. 09 Februari 2022 Fakultas Pajak, Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Dan Kepatuhan Wajib Pajak Umkm.
Malang. E-Jra, 11(09), 84–92. Akutansi Bisnis & Manajemen ( ABM ),
Perdana, E. S., & Dwirandra, A. A. N. . (2020). 27(2).
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, https://doi.org/10.35606/jabm.v27i2.668
Pengetahuan Perpajakan, dan Sanksi Yuliyanti, T., Titisari, H. K., & Nurlela, S. (2017).
Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Pengaruh Keadilan Pajak, Tarif Pajak, Sistem
UMKM. E-Jurnal Akuntansi, 30(6), 1458. Perpajakan, Sanksi Perpajakan, Teknologi
https://doi.org/10.24843/eja.2020.v30.i06.p09 Perpajakan Terhadap Persepsi Wajib Pajak
Permata, M. I., & Zahroh, F. (2022). Pengaruh Badan Mengenai Penggelapan Pajak. Jurnal
Pemahaman Perpajakan, Tarif Pajak, dan Seminar Nasional IENACO, 1(2), 2337–
Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan 4349.
Wajib Pajak. Fair Value : Jurnal Ilmiah
Akuntansi Dan Keuangan, 4.
https://journal.ikopin.ac.id/index.php/fairvalu
e
Putra, A. F. (2017). Pengaruh Etika, Sanksi Pajak,
Modernisasi Sistem, Dan Transparansi Pajak
Terhadap Kepatuhan Pajak. Jurnal Akuntansi
Indonesia, 6(1), 1.
https://doi.org/10.30659/jai.6.1.1-12
Rahmawati, D., & Rustiyaningsih, S. (2021).
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi
Perpajakan, Biaya Kepatuhan Pajak,
Penerapan E-filling, dan Kesadaran Wajib
Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Jurnal Riset Manajemen Dan Akuntansi,
9(03), 192–209.
Rizkina, M., & Adiman, S. (2020). Pengaruh
Pengetahuan Pajak Dan Kualitas Pelayanan

Anda mungkin juga menyukai