Disusun oleh :
MAISAROTUM FARHANAH
2017103072
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber : bps.go.id
BAB 5 PENUTUP
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang undang
dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut oleh penguasa
berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang
dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum (Kusnanto, 2019: 13)
1. Wajib Pajak
Orang yang wajib membayar pajak kepada Negara, misalnya perorangan,
yaitu seorang warga Negara, karyawan, PNS, ABRI, WNA, yang tinggal
lebih dari 183 hari tinggal di Indonesia dan kelompok atau badan usaha.
2. Objek Pajak
Hal yang dikenakan pajak berupa peristiwa, keadaan, dan perbuatan
tertentu. Contohnya adalah sebagai berikut
1. Penghasilan tertentu, misalnya penghasilan seseorang yang melebihi
ketentuan, laba perusahaan setelah dikurangi semua biaya, transaksi
jual beli, dan sebagainya.
2. Pemilikan kekayaan tertentu, misalnya rumah, mobil,modal,
perusahaan, dan sebagainya.
3. Tarif pajak yaitu ketentuan beberapa objek pajak yang harus dibayar
berdasarkan dasar atau objek tersebut. Tarif pajak dihitung dapat berupa
persentase(%) atau jumlah tertentu. ( Kusnanto, 2019: 16)
Variable
Moderasi :
Efektifitas
Pemungutan
Pajak
2.3 Kerangka Pemikiran/konseptual
2.3.1 Penurunan Tarif Pajak PPH Final Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM
Pemerintah telah menerbitkan peraturan dimana sebelum penurunan tarif
pph final, pemerintah menetapkan tarif yang dikenakan kepada UMKM
adalah 1 %, dikarenakan penerimaan pajak UMKM berkurang, pemerintah
menerbitkan peraturan baru dimana menurunkan tarif pph final menjadi
0.5 % yang diberlakukan 1 Juli 2018, pemerintah mengharapkan dengan
penurunan tarif tersebut bisa meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak dan juga dapat mengembangkan usahanya lebih besar
lagi. Dengan kepatuhan wajib pajak tersebut memberikan dampak positif
terhadap kenaikan Penerimaan Pajak.
2.3.2 Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Tahun ke tahun jumlah UMKM sangat meningkat, namun kepatuhan
dalam membayar pajak sangat minim sekali. Salah satu penyebab tidak
taatnya wajib pajak adalah kurang memahami berapa yang harus
dikenakan pajak atas usahanya, bagaimana mekanisme pembayaran dan
pelaporannya yang terkadang Wajib pajak tersebut menjadi tidak taat
membayar pajak
2.3.3 Kualitas Pelayanan Online Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
UMKM
Kemudahan dalam melakukan perpajakan adalah salah satu cara
meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Direktorat Jenderal Pajak
melakukan modernisasi pelayanan pajak dalam sistem online guna untuk
memudahkan wajib pajak dalam menyetorkan dan melaporkan pajak
terkait usahanya. Dengan adanya sistem online tersebut yaitu E-filling, E-
billing, dan E-faktur diharapkan wajib pajak bisa lebih menaati peraturan
perpajakan dimana dari ketiga system online tersebut memiliki kegunaan
yang berbeda yaitu e-filling untuk melaporkan SPT pajaknya secara
online, E-billing adalah kode pembayaran pajak, sedangkan E-faktur
adalah bukti pembayaran pajak. Dengan sistem online tersebut
memudahkan wajib pajak untuk membayar dan melaporkan pajaknya
tanpa harus pergi ke Kantor Pelayanan Pajak terkait tempat usaha yang
dilaporkan pajaknya.
Dari penjelasan mengenai teori diatas, peneliti mencoba menggambarkan
bagaimana kerangka penelitian, dibawah ini merupakan gambaran
kerangka pemikiran dalam penelitian
H₃
Kualitas Pelayanan
Online (X₃)
Keterangan :
X₁ Y : Variabel X₁ terhadap Y
X₂ Y : Variabel X₂ terhadap Y
X₃ Y : Variabel X₃ terhadap Y
BAB III
METODE PENELITIAN
N
n= 2
1+ N (e)
3000
n=
1+ 3000(0.10)2
3000
n=
31
n = 96.77 dibulatkan menjadi 97
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RG) 3
1. Uji Validitas adalah uji unuk mengukur seberapa valid dan sah
tidaknya sebuah kuisioner
2. Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur kuisioner yang
merupakan indikator variable
3.4 Metode Analisis Data
3.4.1 Uji Kelayakan Data
a. Uji Validitas
Menurut Gozali (2016) , mengukur validitas dapat dilakukan dengan
cara melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor
konstruk variable.
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r table dengan degree of freedom (df) = n-2. Untuk mengetahui
suatu instrument penelitian valid atau tidak maka dilakukan dengan
melihat nilai signifikan, jika signifikan < 0,05 (5%) maka dinyatakan
valid, tetapi bila jumlahnya lebih besar 0,05 maka dapat dinyatakan
tidak valid. Dalam penelitian digunakan rumus korelasi product
moment sebagai berikut :
N ∑ XY −( ∑ X ) ( ∑Y )
rᵪᵧ =
√ { N ∑ X −( ∑ X ) }{ N ∑ Y −( ∑Y ) }
2 2 2 2
Keterangan :
rᵪᵧ = Koefisien korelasi antar variable X dan Y
N = Jumlah Sampel
X = Skor Variable X
Y = Skor Variable Y
b. Uji Reliabilitas
k ∑ σb ²
Rn= 1−
k−1 σ²
Dimana
Rn = Relatif instrumen
K = Banyaknya pertanyaan
∑ σb ² = Jumlah Varians
σ² = Varians total
KUISIONER PENELITIAN
Pengantar Penelitian
Ditempat
Dengan hormat,
Hormat Saya,
Maisarotum Farhanah
Kuisioner Penelitian
Istilah dengan lengkap data dibawah ini dengan jawaban yang sebenarnya.
Identitas Responden
Nama :
Jasa
Industri
Bagian II
Mohon baca dengan teliti dan cermat untuk setiap pernyataan berikut ini
dan berilah tanda check list (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
kondisi anda saat ini.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RG : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
Pilihan Jawaban
No
Pernyataan R ST
. SS S TS
G S
Penurunan tarif pajak membuat saya taat
1
melakukan pembayaran pajak
Tarif pajak umkm terbaru tidak memberatkan
2
saya untuk taat membayar pajak
Tarif pajak umkm terbaru membuat saya
3
mampu untuk membayar pajak
Penurunan tarif pajak, pajak yang saya
4
bayarkan semakin sedikit
Dengan adanya penurunan tarif pajak,
5
UMKM saya mendapat keuntungan
Tarif pajak UMKM terbaru sangat efisien bagi
6
saya
No Pilihan Jawaban
Pernyataan
. SS S RG TS STS
1 Seorang wajib pajak harus memiliki NPWP
Wajib pajak dalam pengurusan NPWP tidak
2
dipungut biaya apapun
Wajib pajak wajib melaporkan SPT tepat
3
waktu
Wajib Pajak berhak mendapatkan perlindungan
4
kerahasiaan
Wajib pajak harus melaksanakan kewajiban
5
perpajakan
Wajib pajak yang mengalami keterlambatan
6
bayar akan dikenakan penagihan pajak
Wajib pajak harus memahami tentang
7
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Wajib pajak harus mengetahui tentang
8
pengusaha Kena Pajak (PKP)
Wajib pajak harus mengetahui tentang tarif
9
pajak
3. Pelayanan Online
No Pilihan Jawaban
Pernyataan
. SS S RG TS STS
Saya menggunakan pelayanan online untuk
1
mengurus perpajakan
Pelayanan online membuat saya taat dalam
2
mengurus pajak
Pelayanan online menguntungkan saya dalam
3
segi waktu
E-faktur mempermudah saya dalam
4
pengurusan faktur pajak
E-filling mempermudah saya dalam melakukan
5 pengisian SPT maupun melaporkan SPT (surat
pemberitahuan)
E-billing mempermudah saya dalam membayar
6
pajak
E-filling, E-faktur, E-billing mempermudah
7
saya dalam pengurusan perpajakan
No Pilihan Jawaban
Pernyataan
. SS S RG TS STS
Saya mendaftarkan diri untuk memperoleh
1
NPWP berdasarkan kemauan sendiri
Saya selalu mengisi SPT sesuai dengan
2
ketentuan perundang-undangan
Saya menyampaikan SPT (surat
3 pemberitahuan) ke kantor pelayanan pajak tepat
waktu sebelum batas akhir
Saya menghitung pajak yang harus bayar sesuai
4
perundang-undangan yang berlaku
Saya melakukan pembayaran pajak berdasarkan
5 catatan perhitungan pendapatan yang saya
miliki
Saya selalu memenuhi kewajiban membayar
6
pajak
Saya selalu membayar kekurangan pajak yang
7
ada sebelum dilakukan pemeriksaan
BIODATA PENELITI
DATA PRIBADI
NIM : 2017103072
Email : maisarotumfarhanah@gmail.com
PENDIDIKAN
RIWAYAT PEKERJAAN
Budi, Chandra. (2013). Jutaan UMKM Pahlawan Pajak Urus Pajak Itu Mudah.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS
23. (Edisi 8). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Leliya dan Afiya, Fifi. (2016). Efektivitas Sistem Pembiayaan pajak daerah
Online dalam Peningkatan Pendapatan Darah Kota Cirebon. Journal Al-
Mustashfa. 04 (02)
M.bisnis.com. 2 May 2019. Masih Minim, Penerimaan Pajak dari Sektor UMKM.
Diakses pada 06 November 2020, dari
https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20190502/259/9176
30/masih-minim-penerimaan-pajak-dari-sektor-umkm
M.liputan6.com. 04 September 2020. Berapa Jumlah UMKM di Indonesia? Ini
Hitungannya. Diakses pada 03 November 2020, dari
https://m.liputan6.com/bisnis/read/4346352/berapa-jumlah-umkm-di-
indonesia-ini-hitungannya
Resmi, Siti. 2017. Perpajakan : Teori & Kasus. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.