Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Pertumbuhan ekonomi sebuah daerah maupun sebuah negara
berasal dari sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi,
modal dan lain sebagainya. Seiring berjalannya waktu pertumbuhan
serta pembangunan ekonomi mempunyai peran penting dalam
meningkatkan pendapatan ekonomi daerah untuk mensejahterakan
masyarakat. Kegiatan Usaha Mikor, Kecil dan Menengah atau biasa
disebut UMKM merupakan salah satu pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mendominasi
perekonomian di Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya alam
dan padat karya antara lain sector perikanan, pertanian, perkebunan,
perdagangan, rumah makan/restoran, serta peternakan. Menurut data
Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah sector bisnis UMKM di
Indonesia pada tahun 2021 mencapai 64,19 juta dengan partisipasi
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,97% atau senilai
Rp 8,6 triliun. Sektor bisnis UMKM memiliki peranan terhadap
perbaikan ekonomi Indonesia, terlihat dengan kemapuannya
menyerap 97% tenaga kerja dan mengintegrasikan investasi sebesar
60,4% (Mariana, 2022).

Jumlah UMKM di Indonesia yang banyak tidak berbanding


lurus dengan jumlah UMKM yang menjadi wajib pajak. Menurut
Munthe et al., (2021) dari sekitar 60 juta UMKM yang terdaftar
sebagai wajib pajak, hanya sekitar 2 juta UMKM yang membayar
pajak. artinya, hanya sekitar 3,3% dari total 60 juta UMKM yang
melakukan kewajiban pajanya. Hal ini menunjukkan dua

1
2

kemungkinan. Pertama, betapa rendahnya keadaran pelaku UMKM


terhadap pajak sebagai tulang punggung penerimaan negara. Kedua,
menunjukkan bahwa pelaku UMKM merasa keberatan untuk
melakukan kewajiban pajaknya terutama karena usahnaya terdampak
pandemi.

Pertumbuhan usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha


memiliki efek yang cukup luas, antara lain menyerap tenaga kerja,
meningkatkan pendapatan pelaku usaha yang akan menciptakan
peluang bagi perpajakan negara. Pelaku usaha tidak semuanya
paham dan sadar akan pengetahuan dan kewajibannya dalam
membayar pajak. pengetahuan seseoarang mengenai peraturan
perpajakan mempunyai peran penting karena pemahaman akan hak
dan kewajiban perpajakan dapat membantu dalam memenuhi
kewajiban perpajakan tersebut.

Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam


kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan
pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara
untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran
pembangunan. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara.
Tanpa pajak, Sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dapat
dilaksanakan. Penggunaan uang pajak meliputi mulai dari belanja
pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan
(Nurkholik et al., 2022).

Peran penerimaan pajak bagi suatu negara menjadi sangat


dominan dalam menunjang jalannya roda pemerintahaan dan
pembiayaan pembangunan. Disamping fungsi budgeter, pajak juga
melaksanakan fungsi redistribusi pendapatan dari masyarakat yang
kemampuannya lebih rendah. Oleh karena itu, tingkat kepatuhan

2
3

wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya secara


baik dan benar merupakan syarat mutlak untuk tercapainya fungsi
redistribusi pendapatan (Nurkholik et al., 2022).

Tahun ke tahun target realisasi penerimaan pajak lebih


rendah daripada target penerimaan pajak, salah satu penyebabnya
adalah pelaku UMKM di Indonesia yang masih belum banyak
memahami pajak itu sendiri (kamanjaya et al., 2021). Mayoritas
pelaku UMKM memiliki kesulitan dalam hal laporan keuangan dan
administrasi. Hal ini diakibatkan karena mereka tidak memiliki
system pembukuan yang komprehensif. Hal tersebut karena
pengembangan UMKM yang dimulai dai usaha individu, kemudian
seiring waktu berkembang dan berbentuk badan dengan skala kecil
dan menengah, sehingga pengetahuan mereka dibidang pembukuan
dan perpajan tidak memadai. Faktor tersebut yang menyebabkan
kurangnya tingkat keptuhan sektor UMKM.

Kepatuhan wajib pajak menjadikan alasan mengapa masih


minimnya angka pembayaran pajak yang dilakukan oleh pelaku
UMKM. Wajib pajak yang patuh merupakan keadaan wajib pajak
yang paham, berusaha dan melaksanakan kewajiban perpajakan
sesuai undang-undang perpajakan. Kepatuhan wajib pajak
merupakan masalah penting dalam perpajakan, karena dengan
adanya kepatuhan wajib paja akan mengurangi beberapa
penyimpangan seperti penghindaran, pengelakan, penyelundupan
dan pelalaian perpajakan. Penyompangan yang disebabkan oleh
wajib pajak tidak patuh akan merugikan negara dikarenakan
penerimaan dari sektor pajak merupakan sumber utama belanja
negara.

3
4

Penerapan system pemungutan pajak di Indonesia


menggunakan Self Assessment system. Self Assessment adalah
system pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan kepada
Wajib Pajak (WP) untuk menghitung, membayar dan melaporkan
sendiri besaran pajak yang seharusnya dibayarkan (Arum, 2012).
Penerapan system ini tidak serta merta langsung dapat dipahami oleh
msayarakat khususnya para pelaku UMKM sehingga banyak yang
memilih untuk tidak membayar pajak tepat waktu bahkan tidak
mendaftarkan usahanya. Kurangnya pemahaman mengenai
pelaporan pajak menjadi salah satu penyebab ketidakpatuhan
terhadap pembayaran pajak tepat waktu.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan


wajib pajak. faktor pertama yaitu kesadaran wajib pajak. susilawati
dan Budiartha (2013) berpendapat bahwa kesadaran wajib pajak
merupakan sebuah itikad baik seseorang dalam memenuhi kewajiban
membayar pajak berdasarkan hati nuraninya secara tulus dan ikhlas.
Apabila dalam melaksanakan kewajiban perpajakan secara tulus dan
ikhlas diharapkan dapat mendongkrak penerimaan pajak yang tinggi.

Kurangnya pengetahuan mengenai sanksi pajak juga


merupakan salah satu penyebab ketidakpatuhan terhadap pendaftaran
pajak, tidak membayar pajak tepat waktu dan tidak melaporkan SPT.
Menurut Sinta (2022) Sanksi perpajakan merupakan alat pencegah
agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan. Sanksi pajak
adalah tindakan berupa hukuman yang diberikan kepada orang yang
melanggar UU NO.16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan. Disebutkan bahwa ada dua sanksi terhadpa
pelanggaran pajak, yaitu sanksi administrasi dan sanksi pidana.
Sanksi ini dibuat untuk mendisiplinkan masyarakat agar taat pajak.

4
5

Pengetahuan pajak juga salah satu faktor dalam


memengaruhi kepatuhan wajib pajak. Pengetahuan perpajakan
adalah informasi pajak yang dapat digunakan wajib pajak sebagai
dasar untuk bertindak, mengambil keputusan dan untuk menempuh
arah atau strategi tertentu sehubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajibannya di bidang perpajakan (kartikasari & Yadnyana, 2021).
Adanya pengetahuan perpajakan yang baik dapat membantu
meningkatkan kepatuhan wajib pajak akan pentingnya membayar
pajak dan wajib pajak dapat melakukan kewajiban perpajakannya
sesuai dengan aturan perundang-undagan perpajkan yang berlaku.
Tanpa mempunyai pengetahuan mengenai perpajaan, ada
kecenderungan bahwa wajib pajak tida melaksanakan kewajiban
untuk mematuhi peraturan perpajakan baik dilakukan secara sengaja
maupun tidak sengaja.

Tejokusuman merupakan salah satu kampung yang


keberadaannya terletak di ujung selatan Kelurahan Notoprajan,
Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta dengan penyebaran Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang cukup berkembang.
Banyak pelaku usaha dari kampung Tejokusuman yang dapat
mengembangkan usahanya dan telah dikenal oleh masyarakat local
maupun luar kota. Beberapa UMKM yang berada di kampung
Tejokusuman diantaranya Soto Pak Marto Tamansari, Soto Pak
Wasiman, Toko Kelontong Sijong, Batik Cinta, Rumah Makan
Padang Riska Minang, Toko Sembako Bunga, Pabrik Tahu Mbah
Mud, Bakso dan Mie Ayam Pak Uzzan, Angkringan Apj, Pawon Hd,
Warung Mba Les, Es Buah Mba Gik. Dari 12 pelaku usaha di
kampung Tejokusuman 6 diantaranya belum mendaftarkan dirinya
menjadi Wajib Pajak. Hal ini dikarenakan belum sepenuhnya
masyarakat, lebih khususnya pelaku UMKM/UKM di wilayah

5
6

Tejokusuman mengetahui pengetahuan pajak, sanksi pajak, dan


kesadaran wajib pajak..

Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin mengetahui


bagaimana tingkat kepatuhan UMKM/UKM dalam pelaksanaan
perpajakannya berdasarkan kesadaran wajib pajak, sanksi pajak dan
pengetahuan pajak, oleh karena itu peniliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang dipusatkan di wilayah Tejokusuman Yogyakarta
karena UMKM/UKM diwilayah tersebut cukup berkembang namun
tidak diimbangi dengan tingkat kepatuhan pembayaran pajaknya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan
penelitian dengan mengambil judul “Analsis Kepatuhan Wajib Pajak
pada UMKM/UKM di Woayah Tejokusuman Yogyakarta”.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari riset Faizah


Mufilda Amalia (2022). Penelitian ini mengenai pengaruh
pemahaman pajak dan kepatuhan wajib pada sektor usaha mikro,
kecil dan menegah di Kecamatan tanggul Kabupaten Jember. Hasil
dari penelitian Faizah Mufilda Amalia menunjukkan bahwa
mengenai pemahaman pajak oleh pemilik usaha mikro, kecil dan
menengah di kecamatan tanggul kabupaten jember sudah cukup baik
serta untuk kepatuhan pajak para pelakusaha mikro, kecil dan
menengah di kecamatan tanggul kabupaten jember sudah cukup
patuh.

6
7

1.2 BATASAN MASALAH


Dari uraian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti perlu
membatasi ruang lingkup agar penelitian ini dapat fokus dan
mendalam. Penulis memfokuskan penelitian pada pengaruh
kesadaran wajib pajak, pengetahuan pajak, dan sanksi pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak UMKM/UKM yang terdapat di Wilayah
Tejokusuman Yogyakarta.

1.3 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparan diatas,
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Pengetahuan Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak pada UMKM/UKM di Wilayah Tejokusuman
Yogyakarta?
2. Apakah Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak pada UMKM/UKM di Wilayah
Tejokusuman Yogyakarta?
3. Apakah Sanksi Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak pada UMKM/UKM di Wilayah Tejokusuman
Yogyakarta?

1.4 TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki
tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak pada UMKM/UKM di Wilayah
Tejokusuman Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui pengaruh Kesadaran Wajib Pajak
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada UMKM/UKM di
Wilayah Tejokusuman Yogyakarta.

7
8

3. Untuk mengetahui pengaruh Sanksi Pajak terhadap


Kepatuhan Wajib Pajak pada UMKM/UKM di Wilayah
Tejokusuman Yogyakarta.

1.5 MANFAAT PENELITIAN


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi dan menambah pemahaman serta wawasan
terkait kepatuhan wajib pajak.

b. Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi UMKM/UKM


Penelitian ini diharapkan mapu menjadi
sevaluasi bagi wajib pajak orang pribadi yang
melakukan kegiatan usaha mikro, kecil dan
menengah.

c. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan acuan atau pertimbangan jika ingin
mengembangkan penelitian mengenai kepatuhan
wajib pajak.

2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi sumber referensi
bagi penelitian dimasa yang akan datang , khususnya kepada
mahasiswa program studi akuntansi yang akan melakukan
penelitian mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak,

8
9

pengetahuan pjaka, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan


wajib pajak UMKM/UKM.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan berisi tentang deskripsi alur pembahasan
skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup.
Sistematika penulisan dari penelitian ini sebagai berikut:

BAB I, membuat komponen dasar penelitian yaitu latar


belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan

BAB II, bagian ini berisi tentang kajian teori serta tentang
ringkasan kajian terdahulu yang memiliki relevan dengan penelitian
yang akan dilakukan pada saat ini.

BAB III, membahas tentang metode yang digunakan peneliti


yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian,
subjek penelitian, metode pengumpulan data, analisis data dan tahap-
tahap penelitian.

BAB IV, berisi tentang hasil penelitian yang meliputi latar


objek penelitian, penyajian data, analisis dan pembahasan temuan.

BAB V, berisi tentang kesimpulan penelitian yang dilengkapi


dengan saran-saran dari peneliti dan diakhiri dengan penutup.

Bagian Akhir, memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran.

Anda mungkin juga menyukai