Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pembangunan Perkotaan

Volume 8, Nomor 1, Januari – Juni 2020 p-ISSN 2338-6754


e-ISSN 2581-1304
http://ejpp.balitbang.pemkomedan.go.id/index.php/JPP

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK PELAKU UMKM


TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TARIF UMKM
DI KECAMATAN MEDAN TEMBUNG
Zein Aden Pranata

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, Indonesia
*Penulis Korespodensi : pranatazeinaden@gmail.com

Abstrak
Masalah tingkat pemahaman perpajakan dari wajib pajak perlu untuk dibahas karena pengetahuan
perpajakan adalah salah satu faktor potensial bagi pemerintahan untuk meningkatkan kepatuhan
wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wajib pajak
UMKM mengenai isi ketentuan PP No. 46 tahun 2013 dan perubahannya PP No. 23 tahun 2018
setelah ada sosialisasi dan edukasi dari pemerintah. Populasi dari penelitian ini adalah para wajib
pajak pelaku UMKM yang ada di Kecamatan Medan Tembung sebanyak 153 pelaku UMKM, melalui
data Badan Pusat Statistik Kota Medan yang bersumber dari Kecamatan Medan Tembung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif, yaitu dengan cara menganalisis wajib pajak
pelaku UMKM terhadap peraturan pemerintah tentang tarif pajak. Data yang digunakan melalui
wawancara langsung kepada wajib pajak pelaku UMKM. Hasil dari penelitian ini yaitu, banyaknya
masyarakat khususnya para pelaku UMKM tidak mendapatkan hal itu di wilayah mereka dan para
pelaku UMKM ini hanya mendapatkan berita tersebut melalui media sosial maupun media cetak dan
juga sedikit dari mereka mendapatkan sosialisasi dan edukasi dari pemerintah.

Kata kunci: Tingkat Pemahaman, Wajib Pajak, Peraturan Pemerintah, Tarif Pajak UMKM.

PENDAHULUAN Kemauan membayar pajak dipengaruhi oleh


Pada dasarnya pajak merupakan salah satu beberapa faktor, yaitu tingkat pengetahuan wajib
sumber utama untuk membiayai pengeluaran negara, pajak, sanksi dalam perpajakan, kemudahan dalam
oleh karena itu salah satu fungsi dari pajak adalah proses pengisian surat pemberitauan pajak terutang
sebagai fungsi budgeter yaitu fungsi yang digunakan (SPPT), tingkat kesadaran, sunset policy, persepsi
pemerintah sebagai alat untuk menghimpun dana dari yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dan sistem
masyarakat sebanyak-banyaknya di dalam kas negara monitoring pelaporan pembayaran pajak (Desy
untuk berbagai kepentingan Negara (Aryati, 2013). Anggraeni, 2011).
Kebijakan penerapan tarif pajak penghasilan Dalam penelitian ini, peneliti akan
Final 1% per bulan dari omzet bruto merupakan memfokuskan pada pelaku UMKM yang ada di Kota
insentif bagi sektor UMKM. Memang ada potensial Medan khususnya yang ada di Kecamatan Medan
loss, namun dalam jangka panjang diharapkan Tembung dengan cara menyebarkan kuisioner dan
penerimaan pajak yang diperoleh akan semakin besar, wawancara sebanyak 8 responden wajib pajak pelaku
karena insentif ini dapat menggairahkan sektor riil, UMKM, ditemukan sebanyak 4 responden dari 8
sebagai dampak meningkatnya daya beli masyarakat responden yang menjawab beberapa pertanyaan.
dan menaikkan kepatuhan wajib pajak sektor UMKM. Mereka menjawab bahwasannya mereka belum
Kenaikan daya beli masyarakat akan mempengaruhi mengetahui isi dari ketentuan pajak UMKM yang
sektor-sektor lain sehingga penerimaan pajak secara diatur dalam peraturan pemerintah nomor 46 tahun
makro dapat bertambah. Hal pokok dari lahirnya 2013 dan perubahannya peraturan pemerintah nomor
peraturan tersebut yakni harapan pemerintah untuk 23 tahun 2018 tersebut dikarenakan mereka tidak
dapat menarik pajak dari pelaku sektor UMKM tanpa mendapatkan informasi dari pemerintah seperti
membuat gairah usaha menurun. Sejalan dengan sosialisasi dan edukasi. Selain itu, mereka
meningkatnya keuntungan para pelaku sektor UMKM menjelaskan bahwasannya mereka kesulitan dalam
yaitu meningkatnya omzet usaha, meningkatnya daya menghitung pajak mereka sendiri. Hal ini dikarenakan
beli (konsumsi), maka diharapkan pula tingkat mereka masih kurang memahami dan
perekonomian akan meningkat sehingga dapat memperhitungkan pajak mereka. Maka dari itu para
memberikan pengaruh positif kepada penerimaan wajib pajak ini menggunakan jasa konsultan pajak
pajak. dalam menghitung, melaporkan dan membayarkan
pajak mereka itu sendiri. Ada juga beberapa pelaku

39
UMKM yang merasa terbebani dengan adanya Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan,
pemungutan pajak, mereka menjelaskan kalau meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan
penghasilan yang mereka dapatkan itu kecil, mereka pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban
enggan membayar pajaknya dan mereka mendaftarkan perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
NPWP tidak untuk kepentingan pajak melainkan perundang-undangan perpajakan yang diatur dalam
untuk kebutuhan yang lain, seperti bantuan dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang
pemerintah dan bank untuk modal usaha mereka. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Tingkat pemahaman wajib pajak UMKM
Pengertian Pajak merupakan proses peningkatan pengetahuan secara
Pengertian pajak menurut UU No.28 Tahun intensif yang dilakukan oleh seseorang individu dan
2007 pasal 1 adalah “Kontribusi wajib kepada negara sejauh mana dia akan dapat mengerti benar akan suatu
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang materi permasalahan yang ingin diketahui. Salah satu
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan faktor potensial bagi pemerintahan untuk
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar- memenuhi kewajibannya. Jika pengetahuan wajib
besarnya kemakmuran rakyat”. pajak mengenai perpajakan rendah, maka kepatuhan
wajib pajak mengenai peraturan yang berlaku juga
Pengertian Pemahaman Wajib Pajak rendah, karena walaupun wajib pajak tidak berniat
Menurut Waluyo (2011, hal. 20) “Pemahaman untuk melalaikan kewajiban pajaknya, wajib pajak
Wajib Pajak adalah proses dimana Wajib Pajak tetap tidak mampu memenuhi kewajiban
mengetahui dan memahami tentang perpajakan dan perpajakannya karena dia sendiri tidak memahami UU
mengaplikasikannya untuk membayar pajak”. dan tata cara perpajakan.
Dalam hal ini yang menjadi indikator tingkat
Tingkat Pemahaman Wajib Pajak pemahaman meliputi pemahaman wajib pajak
Menurut Riko (2006:75), tingkat pemahaman mengenai kepemilikan NPWP, pengetahuan dan
adalah suatu proses peningkatan pengetahuan secara pemahaman wajib pajak mengenai hak dan kewajiban
intensif yang dilakukan oleh seseorang individu dan perpajakan, pemahaman atas sanksi perpajakan, dan
sejauh mana dia akan dapat mengerti benar akan suatu pengetahuan serta memahami tarif pajak UMKM.
materi permasalahan yang ingin diketahui. Peraturan pemerintah tentang tarif UMKM
sebagai perundang-undangan di Indonesia yang
Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-
(UMKM) Undang sebagaimana mestinya. Materi muatan
Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro Peraturan Pemerintah adalah materi untuk
Kecil Menengah (UMKM) merupakan kelompok menjalankan Undang-Undang. Peraturan Pemerintah
usaha yang memiliki jumlah paling besar dan terbukti No. 23 Tahun 2018 adalah peraturan baru yang
tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis dikeluarkan untuk mengatur tentang besarnya pajak
ekonomi. Kriteria usaha yang termasuk dalam Usaha terutang atas penghasilan dari usaha yang diterima
Mikro Kecil dan Menengah telah diatur dalam payung atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran
hukum. bruto tertentu dalam tahun pajak, peraturan ini
dikenakan 0.5% dari sebelumnya turun 1% yang
Tarif PPh Final (UMKM) diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun
Menurut Peraturan Pemerintah Republik 2013. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzan Azima
Indonesia Nomor 46 Tahun 2013, berkaitan dengan (2018) menunjukan hasil yaitu penerapan Peraturan
pajak UKM, PPh Final adalah pajak atas penghasilan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 Dan Self
dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Assessment System Pada Usaha Mikro Kecil dan
yang memiliki peredaran bruto tertentu. Pada tanggal Menengah (UMKM) Rakit Tenun mesih banyak
1 Juli tahun 2018, pemerintah mengeluarkan peraturan menuai kontrofersi didalam masyarakat khususnya
baru yaitu, Peraturan Pemerintah RI No. 23 Tahun para pelaku UMKM tetapi kita harus melihat dari sisi
2018 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari positif dari penerapan pajak ini yaitu dengan
Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak diberlakukannya peraturan ini diharapkan kesadaran
Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Peraturan masyarakat untuk membayar pajak semakin
Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2018 adalah meningkat.
peraturan baru yang dikeluarkan untuk mengatur Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka
tentang besarnya pajak terutang atas penghasilan dari pemikiran penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang
memiliki peredaran bruto tertentu dalam tahun pajak,
peraturan ini dikenakan 0.5% dari sebelumnya turun
1% yang diatur dalam PP 46 Tahun 2013.

40 Jurnal Pembangunan Perkotaan 8 (1) (2020) : 39-44


bahwasannya mereka mengatakan untuk
urusan yang seperti penyetoran, pelaporan,
pemotongan dan menghitung mereka sendiri
tidak begitu paham dan mengerti. Maka dari
itu, sebagian dari mereka meminta para jasa
konsultan dan petugas pajak untuk membantu
mereka dalam urusan tersebut. Tidak semua
dari mereka menggunakan para jasa
konsultan, dikarenakan tidak memiliki biaya
lebih untuk membayar jasa konsultan
tersebut. Sehingga mereka yang tidak paham
dan mengerti, lalai dan tidak peduli dengan
pajak yang sudah seharusnya menjadi hak
dan kewajiban mereka.
3) Pemahaman atas sanksi perpajakan
Sebagian dari mereka mengetahui adanya
sanksi jika terlambat dalam pelaporan SPT
dan sebagian yang lain tidak. 4 orang
Gambar 1. Kerangka Pemikiran menyatakan hal lainnya dan 11 orang
mengetahui tetapi kurang paham. Salah
satunya yang mengetahui tetapi kurang
METODE paham, seperti pernyataan dari ibu Sumarni
Penelitian ini menggunakan pendekatan “iya saya tau, tetapi tak begitu terlalu tau
deskriptif, yaitu metode penelitian yang dilakukan sanksinya”. Dalam proses wawancara
untuk mendapatkan jawaban terhadap suatu masalah berlangsung mereka menjawab bahwasannya,
tertentu dengan cara pengumpulan, pengklasifikasian pelaku UMKM ini ada yang tidak mematuhi
dan analisis atau pengelolaan data, membuat dengan adanya sanksi yang diberikan oleh
kesimpulan dengan tujuan membuat gambaran atau pemerintah atas pajak mereka dan sebagian
keadaan secara objektif dan deskriptif situasi. diantaranya ada yang mematuhinya. Ada
diantara mereka yang memenuhi sanksi jika
mereka terlambat, bahkan mereka mampu
HASIL DAN PEMBAHASAN melunasi sebagian dari sanksi yang diberikan.
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis Ini menunjukan bahwa pemerintah kurang
dapatkan dari narasumber tentang variabel tingkat dalam upaya memberikan ketegasan atas
pemahaman wajib pajak UMKM dan peraturan sanksi yang diberikan kepada para pelaku
pemerintah tentang tarif UMKM adalah sebagai wajib pajak yang telat melaporkan dan
berikut: menyetorkan perpajakannya. Sehingga para
a. Tingkat Pemahaman Wajib Pajak pelaku wajib pajak ini seolah-olah tidak ada
1) Pemahaman pajak UMKM mengenai beban sanksi yang diberikan kepada mereka.
Kepemilikan NPWP
Untuk kepemilikan NPWP sudah keseluruhan b. Pemahaman Terhadap Peraturan Pemerintah
dari mereka memiliknya namun diantaranya 5 Tentang Tarif UMKM
orang untuk kepentingan pajak/administrasi Berbicara soal tarif pajak UMKM penulis telah
perpajakan mereka, 5 orang selanjutnya mewawancarai pelaku wajib pajak UMKM mereka
untuk hal pinjaman modal ke bank, 3 orang menjawab bahawasannya, sebagian dari mereka tidak
untuk hal lainnya seperti bantuan dari terlalu mengerti dan memahami soal tarif pajak
pemerintah, dan 2 orang untuk kepentingan UMKM ini. Pada sesi pertanyaan tentang tarif pajak
izin usaha. Akan tetapi tidak semua para yang lama yaitu PP No. 46 Tahun 2013 sebesar 1%, 8
pelaku UMKM ini memiliki NPWP, bahkan orang yang mengetahui dan 7 orang lainnya yang
usaha mereka sampai saat ini tidak memiliki menyatakan tidak dan hal lainnya. Begitu juga dengan
NPWP. tarif yang baru-baru ini diluncurkan oleh pemerintah
2) Pemahaman dan pengetahuan mengenai hak sebesar 0,5% yang diatur dalam PP No. 23 Tahun
dan kewajiban 2018, sebagian ada yang mengetahui dan ada juga
Beberapa pelaku UMKM diantaranya ada yang tidak. Dalam hal ini mereka kurang mendapatkan
yang mengerti dan tidak mengenai cara sosialisasi dan edukasi dari pemerintah mengenai tarif
melakukan penyetoran, pelaporan, pajak ini. Informasi tentang tarif pajak UMKM yang
pemotongan dan memperhitungkan pajak didapat oleh mereka berbagai macam yaitu melalui
UMKM mereka. 10 orang dari mereka tidak media sosial seperti: instagram, google dll. Dan juga
mengerti dan 5 orang paham mengenai hal mereka mendapat informasi dari media cetak dan
tersebut. Karena pada saat mewawancarai elektronik seperti: televisi, surat kabar, papan iklan

Analisis Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Pelaku UMKM Terhadap Peraturan Pemerintah 41
Tentang Tarif UMKM di Kecamatan Medan Tembung
Zein Aden Pranata
dll. Disamping itu juga mereka mengetahui penurunan sedikit dari mereka mendapatkan sosialisasi dan
tarif melalui tetangga dan petugas pajak itu sendiri. edukasi dari pemerintah.
b. Banyaknya wajib pajak pelaku UMKM yang
Pembahasan Penelitian Tingkat Pemahaman dan menggunakan jasa konsultan pajak dalam
Pengetahuan dari Isi Ketentuan PP No. 46 Tahun menghitung, melaporkan dan membayarkan
2013 dan Perubahannya PP No. 23 Tahun 2018 pajak dikarenakan kurangnya mereka memahami
Setelah Mendapatkan Sosialisasi dan Edukasi dari aturan – aturan yang tertera di dalam Peraturan
Pemerintah Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 maupun PP
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Nomor 23 Tahun 2018. Tidak sedikit dari
penulis menyatakan bahwa diantara sebagian para mereka yang enggan peduli terhadap perpajakan,
wajib pajak pelaku UMKM belum sepenuhnya dan juga sedikit dari mereka yang mampu
memahami dan mengetahui isi dari Peraturan menghitung, melaporkan dan membayarkan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 maupun PP Nomor pajak mereka sendiri ke KPP dimana tempat
23 Tahun 2018 tersebut. Bahkan untuk sosialisasi dan mereka terdaftar.
edukasi, mereka sama sekali tidak pernah
mendapatkannya dari pihak yang terkait walaupun Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis
sedikit diantaranya pernah mengikuti pelatihan - memberikan saran kepada pihak-pihak yang
pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah dan ini
berkepentingan guna dapat menjaga serta dapat
masih dikatakan rendah. Adapun penelitian yang
dilakukan oleh Aditya Mukti Setiawan (2018) yang meningkatkan kesadaran dan pemahaman wajib pajak
berjudul Pengaruh Sosialisasi Pajak, Kesadaran Wajib khususnya pelaku UMKM antara lain sebagai berikut:
Pajak, Dan Persepsi Wajib Pajak Mengenai Peraturan a. Untuk meningkatkan pemahaman para wajib
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak pajak pelaku UMKM, maka dari pihak
Penghasilan Final UMKM Terhadap Kepatuhan Wajib pemerintah baik itu pusat maupun instansi yang
Pajak (Studi Kasus Pada Wajib Pajak UMKM Di ditunjuk untuk memberikan pengetahuan melalui
Kabupaten Bantul) menunjukan bahwa ketiga variabel
kegiatan sosialisasi serta edukasi kepada para
independen, sosialisasi pajak, kesadaran Wajib Pajak,
dan Persepsi Wajib Pajak berpengaruh positif terhadap wajib pajak pelaku UMKM. Sehingga
kepatuhan Wajib Pajak. kedepannya mereka sudah memahami peraturan
– peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Banyak Wajib Pajak Pelaku UMKM yang Dan ini akan berdampak pada penerimaan pajak
Menggunakan Jasa Konsultan Pajak dalam dari sektor UMKM.
Menghitung, Melaporkan dan Membayarkan b. Sebaiknya pemerintah pusat maupun instansi
Pajak.
yang ditunjuk haruslah memperluas daerah –
Dalam hal ini, hasil penelitian menunjukkan
bahwa mereka para wajib pajak pelaku UMKM daerah yang kurang mendapatkan sosialisasi dan
banyak sekali yang masih menggunakan jasa edukasi. Sehingga mereka pun dapat mengetahui
konsultan pajak. Berbagai alasan yang diutarakan informasi terbaru soal perpajakan.
salah satunya yaitu, dalam urusan perpajakan ini c. Terkhusus bagi para wajib pajak pelaku UMKM,
mereka tidak begitu paham cara melaporkan dan seharusnya dalam menjalankan usaha itu
menghitung pajak mereka. Hal ini disebabkan mereka
haruslah patuh dan taat akan sanksi perpajakan
tidak mau ribet dan pusing memikirkan pajak yang
akan mereka setor dan bayarkan. yang diatur dalam undang-undang perpajakan.
Misalnya tepat dalam pelaporan, penyetoran
maupun membayar kekurangan pajak. Dan juga
KESIMPULAN berusaha tidak menggunakan jasa konsultan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pajak, karena di indonesia sendiri sudah
yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat menerapkan self assessment system.
diambil adalah sebagai berikut:
a. Tingkat pemahaman dan pengetahuan wajib
pajak pelaku UMKM mengenai isi ketentuan PP
No. 46 tahun 2013 dan perubahannya PP No. 23 DAFTAR PUSTAKA
tahun 2018 disebabkan kurangnya sosialisasi dan Adiasa, Nirawan. (2013). Pengaruh Pemahaman
edukasi dari pihak pemerintah maupun DJP itu Peraturan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
sendiri. Banyaknya masyarakat khususnya para Pajak Dengan Preferensi Risiko Sebagai
pelaku UMKM tidak mendapatkan hal itu di Variabel Moderating. Skripsi. Universitas
wilayah mereka dan para pelaku UMKM ini Negeri Semarang. Semarang
hanya mendapatkan berita tersebut melalui Andriani, Yulita. & Herianti, Eva. (2016). Pengaruh
media sosial maupun media cetak dan juga Sosialisasi Pajak, Pemahaman Perpajakan, Dan
Tingkat Pendidikan Terhadap Kepatuhan

42 Jurnal Pembangunan Perkotaan 8 (1) (2020) : 39-44


Wajib Pajak UMKM. Jakarta: Universitas Susilo E. J. (2013). Pemahaman Wajib Pajak
Muhammadiyah. Jakarta Terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 46
Dahniar (2018). Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Tahun 2013 Tentang Pajak UMKM. Jurnal
UMKM Pada KPP Pratama Medan Timur. Akuntansi, STIE. MDP
Skripsi. UMSU. Medan Suyanto & Khofifah, A.D. (2015). Pengaruh
Direktorat Jenderal Pajak (2018). “Pemerintah Pemahaman, Kualitas Pelayanan, dan Sanksi
Turunkan Tarif PPh Final UMKM Jadi 0.5%”. Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
http://www.pajak.go.id. Diakses 19 Desember Pelaku Usaha Mikro KeciL Menengah Sesudah
2018. Penerapan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun
Hani, Syafrida. & Zahrah Fauzi. (2017). Persepsi 2013. Jurnal Akuntansi, Vol. 3, No. 2,
Pelaku UKM Terhadap Penyelenggaraan Desember 2015.
Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi, Syahril, Farid. (2013). Pengaruh Tingkat Pemahaman
Keuangan & Perpajakan Indonesia, Vol. 5, No. Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan Fiskus
02, 2017. Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
Ikhsan Arfan..,dkk.(2014). Metodologi Penelitian Penghasilan Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi,
Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen: Edisi Vol. 1, No. 2, 2013.
ke-1. Bandung: Ciptapustaka Media. Waluyo (2011). Perpajakan Indonesia (Buku 1, Edisi
Imaniati Z. Z. (2016). Pengaruh Persepsi Wajib Pajak 10). Jakarta: Salemba Empat.
tentang Penerapan Peraturan Pemerintah No. Wicaksono, Ready. (2016). Faktor- faktor Yang
46 Tahun 2013, Pemahaman Perpajakan, dan Mempengaruhi Kepatuahn Wajib Pajak Usaha
Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Mikro Kecil Menengah dalam membayar Pajak
Pajak Usaha Mikro Kecil Menengah. Skripsi. sesuai Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun
UNY. Yogyakarta 2013 Pada Usaha Mikro Kecil Menengah.
Resmi, Siti (2013). Perpajakan Teori dan Kasus (Buku Jurnal Fokus Bisnis, Vol. 15, No.02, Desember
1, Edisi 6). Jakarta: Salemba Empat. 2016.
Resmi, Siti. (2015). Perpajakan Teori dan Kasus. Edisi Zahidah, Choiriyatuz. (2010). Pengaruh Tingkat
ke-2. Jakarta: Salemba Empat. Pemahaman, Kepatuhan, dan Ketegasan Sanksi
Ridha Ananti (2018). “Sumut Berburu Pajak UMKM Perpajakan Terhadap Kewajiban Perpajakan
2 Kali Lipat”. http://www.klinikpajak.co.id. Pengusaha Usaha Kecil Menengah. Skripsi.
Diakses 19 Desember 2018. IAIN. Jakarta.

Analisis Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Pelaku UMKM Terhadap Peraturan Pemerintah 43
Tentang Tarif UMKM di Kecamatan Medan Tembung
Zein Aden Pranata
44 Jurnal Pembangunan Perkotaan 8 (1) (2020) : 39-44

Anda mungkin juga menyukai