Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, Indonesia
*Penulis Korespodensi : pranatazeinaden@gmail.com
Abstrak
Masalah tingkat pemahaman perpajakan dari wajib pajak perlu untuk dibahas karena pengetahuan
perpajakan adalah salah satu faktor potensial bagi pemerintahan untuk meningkatkan kepatuhan
wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wajib pajak
UMKM mengenai isi ketentuan PP No. 46 tahun 2013 dan perubahannya PP No. 23 tahun 2018
setelah ada sosialisasi dan edukasi dari pemerintah. Populasi dari penelitian ini adalah para wajib
pajak pelaku UMKM yang ada di Kecamatan Medan Tembung sebanyak 153 pelaku UMKM, melalui
data Badan Pusat Statistik Kota Medan yang bersumber dari Kecamatan Medan Tembung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif, yaitu dengan cara menganalisis wajib pajak
pelaku UMKM terhadap peraturan pemerintah tentang tarif pajak. Data yang digunakan melalui
wawancara langsung kepada wajib pajak pelaku UMKM. Hasil dari penelitian ini yaitu, banyaknya
masyarakat khususnya para pelaku UMKM tidak mendapatkan hal itu di wilayah mereka dan para
pelaku UMKM ini hanya mendapatkan berita tersebut melalui media sosial maupun media cetak dan
juga sedikit dari mereka mendapatkan sosialisasi dan edukasi dari pemerintah.
Kata kunci: Tingkat Pemahaman, Wajib Pajak, Peraturan Pemerintah, Tarif Pajak UMKM.
39
UMKM yang merasa terbebani dengan adanya Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan,
pemungutan pajak, mereka menjelaskan kalau meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan
penghasilan yang mereka dapatkan itu kecil, mereka pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban
enggan membayar pajaknya dan mereka mendaftarkan perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
NPWP tidak untuk kepentingan pajak melainkan perundang-undangan perpajakan yang diatur dalam
untuk kebutuhan yang lain, seperti bantuan dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang
pemerintah dan bank untuk modal usaha mereka. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Tingkat pemahaman wajib pajak UMKM
Pengertian Pajak merupakan proses peningkatan pengetahuan secara
Pengertian pajak menurut UU No.28 Tahun intensif yang dilakukan oleh seseorang individu dan
2007 pasal 1 adalah “Kontribusi wajib kepada negara sejauh mana dia akan dapat mengerti benar akan suatu
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang materi permasalahan yang ingin diketahui. Salah satu
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan faktor potensial bagi pemerintahan untuk
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar- memenuhi kewajibannya. Jika pengetahuan wajib
besarnya kemakmuran rakyat”. pajak mengenai perpajakan rendah, maka kepatuhan
wajib pajak mengenai peraturan yang berlaku juga
Pengertian Pemahaman Wajib Pajak rendah, karena walaupun wajib pajak tidak berniat
Menurut Waluyo (2011, hal. 20) “Pemahaman untuk melalaikan kewajiban pajaknya, wajib pajak
Wajib Pajak adalah proses dimana Wajib Pajak tetap tidak mampu memenuhi kewajiban
mengetahui dan memahami tentang perpajakan dan perpajakannya karena dia sendiri tidak memahami UU
mengaplikasikannya untuk membayar pajak”. dan tata cara perpajakan.
Dalam hal ini yang menjadi indikator tingkat
Tingkat Pemahaman Wajib Pajak pemahaman meliputi pemahaman wajib pajak
Menurut Riko (2006:75), tingkat pemahaman mengenai kepemilikan NPWP, pengetahuan dan
adalah suatu proses peningkatan pengetahuan secara pemahaman wajib pajak mengenai hak dan kewajiban
intensif yang dilakukan oleh seseorang individu dan perpajakan, pemahaman atas sanksi perpajakan, dan
sejauh mana dia akan dapat mengerti benar akan suatu pengetahuan serta memahami tarif pajak UMKM.
materi permasalahan yang ingin diketahui. Peraturan pemerintah tentang tarif UMKM
sebagai perundang-undangan di Indonesia yang
Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-
(UMKM) Undang sebagaimana mestinya. Materi muatan
Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro Peraturan Pemerintah adalah materi untuk
Kecil Menengah (UMKM) merupakan kelompok menjalankan Undang-Undang. Peraturan Pemerintah
usaha yang memiliki jumlah paling besar dan terbukti No. 23 Tahun 2018 adalah peraturan baru yang
tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis dikeluarkan untuk mengatur tentang besarnya pajak
ekonomi. Kriteria usaha yang termasuk dalam Usaha terutang atas penghasilan dari usaha yang diterima
Mikro Kecil dan Menengah telah diatur dalam payung atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran
hukum. bruto tertentu dalam tahun pajak, peraturan ini
dikenakan 0.5% dari sebelumnya turun 1% yang
Tarif PPh Final (UMKM) diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun
Menurut Peraturan Pemerintah Republik 2013. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzan Azima
Indonesia Nomor 46 Tahun 2013, berkaitan dengan (2018) menunjukan hasil yaitu penerapan Peraturan
pajak UKM, PPh Final adalah pajak atas penghasilan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 Dan Self
dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Assessment System Pada Usaha Mikro Kecil dan
yang memiliki peredaran bruto tertentu. Pada tanggal Menengah (UMKM) Rakit Tenun mesih banyak
1 Juli tahun 2018, pemerintah mengeluarkan peraturan menuai kontrofersi didalam masyarakat khususnya
baru yaitu, Peraturan Pemerintah RI No. 23 Tahun para pelaku UMKM tetapi kita harus melihat dari sisi
2018 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari positif dari penerapan pajak ini yaitu dengan
Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak diberlakukannya peraturan ini diharapkan kesadaran
Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Peraturan masyarakat untuk membayar pajak semakin
Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2018 adalah meningkat.
peraturan baru yang dikeluarkan untuk mengatur Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka
tentang besarnya pajak terutang atas penghasilan dari pemikiran penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang
memiliki peredaran bruto tertentu dalam tahun pajak,
peraturan ini dikenakan 0.5% dari sebelumnya turun
1% yang diatur dalam PP 46 Tahun 2013.
Analisis Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Pelaku UMKM Terhadap Peraturan Pemerintah 41
Tentang Tarif UMKM di Kecamatan Medan Tembung
Zein Aden Pranata
dll. Disamping itu juga mereka mengetahui penurunan sedikit dari mereka mendapatkan sosialisasi dan
tarif melalui tetangga dan petugas pajak itu sendiri. edukasi dari pemerintah.
b. Banyaknya wajib pajak pelaku UMKM yang
Pembahasan Penelitian Tingkat Pemahaman dan menggunakan jasa konsultan pajak dalam
Pengetahuan dari Isi Ketentuan PP No. 46 Tahun menghitung, melaporkan dan membayarkan
2013 dan Perubahannya PP No. 23 Tahun 2018 pajak dikarenakan kurangnya mereka memahami
Setelah Mendapatkan Sosialisasi dan Edukasi dari aturan – aturan yang tertera di dalam Peraturan
Pemerintah Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 maupun PP
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Nomor 23 Tahun 2018. Tidak sedikit dari
penulis menyatakan bahwa diantara sebagian para mereka yang enggan peduli terhadap perpajakan,
wajib pajak pelaku UMKM belum sepenuhnya dan juga sedikit dari mereka yang mampu
memahami dan mengetahui isi dari Peraturan menghitung, melaporkan dan membayarkan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 maupun PP Nomor pajak mereka sendiri ke KPP dimana tempat
23 Tahun 2018 tersebut. Bahkan untuk sosialisasi dan mereka terdaftar.
edukasi, mereka sama sekali tidak pernah
mendapatkannya dari pihak yang terkait walaupun Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis
sedikit diantaranya pernah mengikuti pelatihan - memberikan saran kepada pihak-pihak yang
pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah dan ini
berkepentingan guna dapat menjaga serta dapat
masih dikatakan rendah. Adapun penelitian yang
dilakukan oleh Aditya Mukti Setiawan (2018) yang meningkatkan kesadaran dan pemahaman wajib pajak
berjudul Pengaruh Sosialisasi Pajak, Kesadaran Wajib khususnya pelaku UMKM antara lain sebagai berikut:
Pajak, Dan Persepsi Wajib Pajak Mengenai Peraturan a. Untuk meningkatkan pemahaman para wajib
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak pajak pelaku UMKM, maka dari pihak
Penghasilan Final UMKM Terhadap Kepatuhan Wajib pemerintah baik itu pusat maupun instansi yang
Pajak (Studi Kasus Pada Wajib Pajak UMKM Di ditunjuk untuk memberikan pengetahuan melalui
Kabupaten Bantul) menunjukan bahwa ketiga variabel
kegiatan sosialisasi serta edukasi kepada para
independen, sosialisasi pajak, kesadaran Wajib Pajak,
dan Persepsi Wajib Pajak berpengaruh positif terhadap wajib pajak pelaku UMKM. Sehingga
kepatuhan Wajib Pajak. kedepannya mereka sudah memahami peraturan
– peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Banyak Wajib Pajak Pelaku UMKM yang Dan ini akan berdampak pada penerimaan pajak
Menggunakan Jasa Konsultan Pajak dalam dari sektor UMKM.
Menghitung, Melaporkan dan Membayarkan b. Sebaiknya pemerintah pusat maupun instansi
Pajak.
yang ditunjuk haruslah memperluas daerah –
Dalam hal ini, hasil penelitian menunjukkan
bahwa mereka para wajib pajak pelaku UMKM daerah yang kurang mendapatkan sosialisasi dan
banyak sekali yang masih menggunakan jasa edukasi. Sehingga mereka pun dapat mengetahui
konsultan pajak. Berbagai alasan yang diutarakan informasi terbaru soal perpajakan.
salah satunya yaitu, dalam urusan perpajakan ini c. Terkhusus bagi para wajib pajak pelaku UMKM,
mereka tidak begitu paham cara melaporkan dan seharusnya dalam menjalankan usaha itu
menghitung pajak mereka. Hal ini disebabkan mereka
haruslah patuh dan taat akan sanksi perpajakan
tidak mau ribet dan pusing memikirkan pajak yang
akan mereka setor dan bayarkan. yang diatur dalam undang-undang perpajakan.
Misalnya tepat dalam pelaporan, penyetoran
maupun membayar kekurangan pajak. Dan juga
KESIMPULAN berusaha tidak menggunakan jasa konsultan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pajak, karena di indonesia sendiri sudah
yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat menerapkan self assessment system.
diambil adalah sebagai berikut:
a. Tingkat pemahaman dan pengetahuan wajib
pajak pelaku UMKM mengenai isi ketentuan PP
No. 46 tahun 2013 dan perubahannya PP No. 23 DAFTAR PUSTAKA
tahun 2018 disebabkan kurangnya sosialisasi dan Adiasa, Nirawan. (2013). Pengaruh Pemahaman
edukasi dari pihak pemerintah maupun DJP itu Peraturan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
sendiri. Banyaknya masyarakat khususnya para Pajak Dengan Preferensi Risiko Sebagai
pelaku UMKM tidak mendapatkan hal itu di Variabel Moderating. Skripsi. Universitas
wilayah mereka dan para pelaku UMKM ini Negeri Semarang. Semarang
hanya mendapatkan berita tersebut melalui Andriani, Yulita. & Herianti, Eva. (2016). Pengaruh
media sosial maupun media cetak dan juga Sosialisasi Pajak, Pemahaman Perpajakan, Dan
Tingkat Pendidikan Terhadap Kepatuhan
Analisis Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Pelaku UMKM Terhadap Peraturan Pemerintah 43
Tentang Tarif UMKM di Kecamatan Medan Tembung
Zein Aden Pranata
44 Jurnal Pembangunan Perkotaan 8 (1) (2020) : 39-44