Abstract
The purpose of this study was to determine whether the tax knowledge, firmness tax
penalties, quality of service tax officials and tax fairness has a significant influence on tax
compliance SMEs. The sample in this study was 50 SMEs in the Village Margasari
Balikpapan City. Methods of data collection using questionnaire. Method sampling used
is simple random sampling and analysis model data used is multiple linear regression
analysis. The results showed that partial tax knowledge, quality of service tax officials, and
the fairness of tax effect on tax compliance SMEs, while firmness tax penalty has no effect
on tax compliance SMEs. Simultaneously variable tax knowledge, firmness tax penalties,
the tax officer service quality and fairness of tax effect on tax compliance SMEs.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengetahuan perpajakan, ketegasan
sanksi perpajakan, kualitas pelayanan petugas pajak,dan keadilan perpajakan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Sampel dalam
penelitian ini adalah 50 UMKM di Kelurahan Margasari Kota Balikpapan. Metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner.Metode pengambilan sampel yang digunakan
adalah simple random sampling dan model analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pengetahuan
perpajakan, kualitas pelayanan petugas pajak, dan keadilan perpajakan berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM, sedangkan ketegasan sanksi perpajakan tidak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Secara simultan variabel
pengetahuan perpajakan, ketegasan sanksi perpajakan, kualitas pelayanan petugas pajak,
dan keadilan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.
129
130 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138
suk dalam pelayanan publik karena se- tong pajak, dan pemungut pajak, yang
tiap kegiatan dilakukan oleh instansi pe- mempunyai hak dan kewajiban perpa-
merintah yang bertujuan untuk meme- jakan sesuai dengan ketentuan peraturan
nuhi kebutuhan masyarakat dan tidak perundang-undangan perpajakan.
untuk mengambil keuntungan atau la-
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
ba (Masdar, dkk, 2009:42).
Menurut Undang-undang No. 20
Keadilan Perpajakan tahun 2008 tentang UMKM, terdapat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indo- beberapa definisi yang dapat mengklasi-
nesia tahun 2015, adil adalah (1) sama fikasikan suatu entitas ke dalam 3 jenis
berat, tidak berat sebelah, tidak me- yaitu :
mihak; (2) berpihak kepada yang be- 1. Usaha Mikro adalah usaha produk-
nar, berpegang pada kebenaran; dan (3) tif milik orang perorangan atau ba-
sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Se- dan usaha perorangan yang memenu-
dangkan keadilan adalah sifat (perbua- hi kriteria usaha mikro sebagaimana
tan, perlakuan, dan sebagainya) yang diatur dalam undang-undang.
adil (http://kbbi.web.id/adil). Jadi dapat 2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi
disimpulkan bahwa keadilan pajak ada- produktif yang berdiri sendiri,
lah sifat (perbuatan, perlakuan, dan seba- yang dilakukan oleh orang perora-
gainya) yang tidak sewenang-wenang ngan atau badan usaha yang bukan
atas sistem perundang-undangan perpa- merupakan anak perusahaan atau ca-
jakan yang berlaku. bang perusahaan yang dimiliki, di-
Mardiasmo (2011:2), mengutara- kuasai, atau menjadi bagian baik
kan bahwa sesuai dengan tujuan hu- langsung maupun tidak langsung da-
kum yakni mencapai keadilan, undang- ri usaha menengah atau usaha besar
undang dan pelaksanaan pemungutan ha- yang memenuhi kriteria usaha kecil
rus adil. Adil dalam perundang-unda- sebagaimana diatur dalam undang-
ngan diantaranya mengenakan pajak se- undang.
cara umum dan merata, serta disesuaikan 3. Usaha Menengah adalah usaha
dengan kemampuan masing-masing. Se- ekonomi produktif yang berdiri
dangkan adil dalam pelaksanaannya yai- sendiri, yang dilakukan oleh orang
tu dengan memberikan hak kepada wajib perorangan atau badan usaha yang
pajak untuk mengajukan keberatan, pe- bukan merupakan anak perusahaan
nundaan dalam pembayaran dan menga- atau cabang perusahaan yang di-
jukan banding kepada Majelis Pertimba- miliki, dikuasai, atau menjadi ba-
ngan Pajak. gian baik langsung maupun tidak
Kepatuhan Wajib Pajak langsung dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan
Kepatuhan berasal dari kata dasar bersih atau hasil penjualan tahunan
patuh, yang menurut Kamus Besar Ba- sebagaimana diatur dalam undang-
hasa Indonesia tahun 2015, patuh berarti undang.
suka menurut perintah, taat pada perin-
tah atau aturan, berdisiplin (http://kbbi. Metode Penelitian
web.id/patuh). Sedangkan kepatuhan
berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, Definisi Operasional Variabel
atau patuh pada ajaran atau aturan. Wa- Penelitian ini dilakukan dengan
jib pajak adalah orang pribadi atau ba- menggunakan dua variabel yaitu:
dan, meliputi pembayaran pajak, pemo- 1. Variabel Bebas (Independent Vari-
132 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138
kan dalam keadaan konstan atau tetap. kan terhadap Kepatuhan Wajib
Nilai koefisien regresi keadilan perpa- Pajak UMKM. Dari tabel terlihat bah-
jakan (X4) sebesar 0,188, artinya apa- wa nilai koefisien regresi pengeta-
bila keadilan perpajakan mengalami pe- huan perpajakan memiliki tingkat
ningkatan sebesar satu satuan (semakin signifikansi 0,000 nilai ini lebih
baik), maka akan meningkatkan kepatu- kecil dari 0,05 atau nilai signifikan
han wajib pajak UMKM sebesar 0,188, Sig < α. Selain itu diperoleh nilai t
dengan asumsi pengetahuan perpajakan, hitung 3.846 lebih besar dari t tabel
ketegasan sanksi perpajakan, dan kua- 2.014. Hal ini berarti hipotesis pene-
litas pelayanan petugas pajak dalam litian yang menyatakan pengetahuan
keadaan konstan atau tetap. perpa-jakan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepatuhan wajib
Koefisien Determinasi
pajak UMKM diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan Variabel Ketegasan Sanksi Per-
dengan bantuan program SPSS 20,0 pajakan terhadap Kepatuhan Wajib
dapat diketahui bahwa nilai R Square Pajak UMKM. Dari tabel terlihat
yang diperoleh sebesar 0,461 atau bahwa nilai koefisien regresi ketega-
46,1% sedangkan nilai Adjusted R san sanksi perpajakan memiliki nilai
Square yang diperoleh adalah sebesar tingkat signifikansi 0,328 nilai ini le-
0,413 atau 41,3%. Karena dalam bih besar dari 0,05 atau nilai signifi-
penelitian ini digunakan empat variabel kan Sig > α. Selain itu diperoleh nilai
bebas maka koefisien determinasi yang t hitung -0,989 lebih kecil dari t tabel
digunakan adalah angka dari nilai R 2.014. Hal ini berarti hipotesis peneli-
Square sebesar 46,1%. Angka tersebut tian yang menyatakan ketegasan
memberikan bukti bahwa kepatuhan sanksi perpajakan memiliki pengaruh
wajib pajak UMKM dipengaruhi oleh yang signifikan terhadap kepatuhan
pengetahuan perpajakan, ketegasan wajib pajak UMKM ditolak.
sanksi perpajakan, kualitas pelayanan Variabel Kualitas Pelayanan Pe-
petugas pajak, dan keadilan perpajakan tugas Pajak terhadap Kepatuhan
sebesar 46,1% sedangkan sisanya sebe- Wajib Pajak UMKM. Dari tabel ter-
sar 53,9% dipengaruhi oleh variabel lain lihat bahwa nilai koefisien regresi
di luar penelitian ini. kualitas pelayanan petugas pajak
Pengujian Hipotesis Regresi Linier memiliki nilai tingkat signifikansi
Berganda 0,020 nilai ini lebih kecil dari 0,05
atau nilai signifikan Sig < α. Selain
1. Uji F itu diperoleh nilai t hitung 2.422 lebih
Hasil perhitungan statistik me- besar dari t tabel 2.014. Hal ini berarti
nunjukkan nilai F hitung = 9.610 hipotesis penelitian yang menyatakan
dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hal kualitas pelayanan petugas pajak
ini berarti bahwa secara bersama- sa- memiliki pengaruh yang signifikan
ma pengetahuan perpajakan, ketega- terhadap kepatuhan wajib pajak
san sanksi perpajakan, kualitas pela- UMKM diterima.
yanan petugas pajak, dan keadilan Variabel Keadilan Perpajakan
perpajakan mempunyai pengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
yang signifikan terhadap kepatuhan UMKM Dari tabel terlihat bahwa ni-
wajib pajak UMKM. lai koefisien regresi keadilan perpaja-
2. Uji T kan memiliki nilai tingkat signifi-
Variabel Pengetahuan Perpaja- kansi 0,035 nilai ini lebih kecil dari
Trivina, Wijayanti, Pengaruh Pengetahuan…135
0,05 atau nilai signifikan Sig < α. Berdasarkan uji parsial yang te-
Selain itu diperoleh nilai t hitung lah dilakukan antara ketegasan sanksi
2.178 > dari t tabel 2.014. Hal ini perpajakan (X2) terhadap kepatuhan
berarti hipotesis penelitian yang me- wajib pajak UMKM (Y) menunjuk-
nyatakan keadilan perpajakan memili- kan bahwa ketegasan sanksi perpaja-
ki pengaruh yang signifikan terhadap kan tidak memiliki pengaruh yang
kepatuhan wajib pajak UMKM dite- signifikan terhadap kepatuhan wajib
rima. pajak UMKM. Hal ini disebabkan
Berdasarkan analisis secara si- karena banyak wajib pajak UMKM
multan atau keseluruhan menunjuk- yang tidak dikenakan sanksi, selain
kan bahwa pengetahuan perpajakan itu banyak wajib pajak UMKM yang
(X1), ketegasan sanksi perpajakan belum mengetahui sanksi pajak yang
(X2), kualitas pelayanan petugas pa- akan diterima apabila wajib pajak
jak (X3), dan keadilan perpajakan melakukan pelanggaran. Hasil peneli-
(X4) bersama-sama berpe-ngaruh se- tian ini sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Susmiatun (2014)
cara signifikan terhadap kepatuhan
yang menyatakan bahwa ketegasan
wajib pajak UMKM (Y). Hasil pene-
sanksi perpajakan tidak berpengaruh
litian ini sama dengan penelitian Sus-
terhadap kepatuhan wajib pajak
miatun (2014), dan Surliani (2011).
UMKM. Hasil penelitian ini berbeda
Berdasarkan hasil uji parsial
dengan Surliani (2011) yang me-
yang telah dilakukan antara penge-
nyatakan ketegasan sanksi perpaja-
tahuan perpajakan (X1) terhadap ke-
kan berpengaruh terhadap kepatuhan
patuhan wajib pajak UMKM (Y) wajib pajak.
membuktikan bahwa pengetahuan
Berdasarkan uji parsial yang te-
perpajakan memiliki pengaruh yang
lah dilakukan antara kualitas pelaya-
signifikan terhadap kepatuhan wajib
nan petugas pajak (X3) terhadap ke-
pajak UMKM. Hal ini dikarenakan
pengetahuan perpajakan dan pengeta- patuhan wajib pajak UMKM (Y) me-
huan tentang peraturan perpajakan nunjukkan bahwa kualitas pelayanan
yang dimiliki oleh wajib pajak petugas pajak memiliki pengaruh
UMKM dapat menumbuhkan kesa- yang signifikan terhadap kepatuhan
daran dalam diri wajib pajak UMKM wajib pajak UMKM. Hal ini dikare-
untuk memenuhi kewajiban perpaja- nakan baik buruknya kualitas pelaya-
kannya sesuai dengan self assess- nan yang diberikan oleh petugas
ment system, yaitu mendaftarkan di- pajak kepada wajib pajak dalam hal
pengadaan fasilitas yang menunjang
ri ketika membuka usaha untuk
kenyamanan para wajib pajak, pe-
memperoleh NPWP, menghitung sen-
nampilan gedung yang lebih mo-
diri besarnya pajak terutang, mem-
dern dan rapi serta pelayanan yang
bayar pajak sesuai dengan jumlah
lebih cepat dan baik dari petugas pa-
yang harus dibayarkan dan melapor-
jak dapat meningkatkan kepuasan wa-
kan SPT tepat waktu. Hasil penelitian
jib pajak sehingga berdampak terha-
ini sama dengan penelitian yang di-
dap kepatuhan wajib pajak. Hasil
lakukan oleh Susmiatun (2014), Roh-
penelitian ini sejalan dengan peneli-
mawati (2013), dan Sara (2013) yang
tian yang dilakukan oleh Fuadi
menyatakan pengetahuan perpajakan
(2013), dan Surliani (2011) yang
merupakan faktor dominan terhadap
menyatakan kualitas pelayanan petu-
kepatuhan wajib pajak UMKM.
gas pajak berpengaruh signifikan ter-
136 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.129-138