Persepsi adalah reaksi dari sesuatu James Tumewu dan Wiwin Wahyuni
atau proses seseorang untuk mengetahui (2018) dalam penelitiannya menyatakan
beberapa hal dengan menggunakan bahwa variabel diskriminasi berpengaruh
pancaindranya (Kamus Besar Bahasa terhadap penggelapan pajak. Sedangkan
Indonesia). Suprihanto, dkk (2003) dalam dalam penelian yang dilakukan oleh
Tumewu dan Wahyuni (2018) menyatakan Enggar Pratiwi dan Ronny Prabowo (2019)
Suatu bentuk penilaian atau pandangan yang berjudul Keadilan dan Diskriminasi
satu orang dalam menghadapi perlakuan Pajak Terhadap Penggelapan Pajak:
yang sama, tetapi dalam kondisi lain akan Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi
menimbulkan persepsi yang berbeda menyatakan bahwa tidak terdapat
disebut dengan persepsi. pengaruh antara diskriminasi pajak
terhadap persepsi wajib pajak orang
Berdasarkan penelitian terdahulu pribadi mengenai penggelapan pajak.
yang dilakukan oleh Wanda Suharman Penelitian terdahulu yang dilakukan
dan Ulinnuha Yudiansa Putra (2018) oleh Wanda Suharman dan Ulinnuha
dalam penelitiannya yang berjudul faktor- Yudiansa Putra (2018) dalam
faktor wajib pajak terhadap etika penelitiannya yang berjudul Faktor-faktor
penggelapan pajak menyatakan bahwa wajib pajak terhadap etika penggelapan
Love of Money tidak berpengaruh pajak menyatakan bahwa pemahaman
terhadap persepsi wajib pajak mengenai perpajakan berpengaruh terhadap
etika penggelapan pajak (tax evasion). persepsi wajib pajak mengenai etika
Sedangkan menurut Asih dan Dwiyanti penggelapan pajak (tax evasion)
(2019) menyatakan bahwa Love of Money Sedangkan menurut Christine Yezzie
berpengaruh negatif terhadap persepsi (2017) bahwa tidak terdapat pengaruh
etika penggelapan pajak pada wajib pajak antara Pemahaman Perpajakan (X3)
orang pribadi. dengan persepsi wajib pajak mengenai
etika penggelapan pajak/ tax evasion (Y)
Hasil pengujian hipotesis yang Penelitian terdahulu yang dilakukan
dilakukan oleh Silvia Reswina dan Dewi oleh Sundari (2019) menyatakan bahwa
Zulvia (2018) menghasilkan nilai signifikan sanksi perpajakan berpengaruh terhadap
0,000 < 0,05 sehingga uji hipotesis persepsi wajib pajak mengenai
pertama menyatakan bahwa terdapat penggelapan pajak (tax evasion).
pengaruh sistem perpajakan terhadap Sedangkan menurut Christine Yezzie
penggelapan pajak. Sedangkan hasil (2017) Sanksi Perpajakan (X4) tidak
penelitian yang dilakukan oleh James memiliki pengaruh terhadap persepsi wajib
Tumewu dan Wiwin Wahyuni (2018) pajak mengenai etika penggelapan pajak/
menyatakan bahwa tidak terdapat Tax Evasion (Y).
pengaruh antara sistem perpajakan Penelitian terdahulu yang dilakukak
terhadap persepsi mahasiswa tentang oleh Yesie Mutia (2015) bahwa religiusitas
penggelapan pajak. tidak berpengaruh pada etika
Penelitian yang dilakukan oleh Enggar penggelapan pajak. Sedangkan
Pratiwi dan Ronny Prabowo (2019) yang berdasarkan penelitian yang dilakukan
berjudul Keadilan dan Diskriminasi Pajak oleh Wanda Suharman dan Ulinnuha
Terhadap Penggelapan Pajak: Persepsi Yudiansa Putra (2018) dalam
Wajib Pajak Orang Pribadi menunjukkan penelitiannya yang berjudul Faktor-faktor
bahwa keadilan pajak memilki pengaruh wajib pajak terhadap etika oenggelapan
terhadap persepsi wajib pajak orang pajak menyatakan bahwa religiusitas
pribadi mengenai penggelapan pajak. berpengaruh terhadap persepsi wajib
Sedangkan menurut James Tumewu dan pajak mengenai penggelapan pajak (tax
Wiwin Wahyuni (2018) menyatakan bahwa evasion). Hasil ini menjelaskan bahwa jika
variabel keadilan dalam perpajakan tidak religiusitas tinggi keyakinan yang kuat
berpengaruh kepada persepsi mahasiswa pada agama mengurangi sikap untuk
terhadap penggelapan pajak. melakukan kecurangan pajak (Nuraprianti,
dkk., 2019).
2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 61
Berdasarkan latar belakang dan riset yang positif, dukungan dari orang sekitar
gap yang telah dijelaskan diatas, maka serta adanya persepsi kemudahan karena
peneliti termotivasi untuk melakukan tidak ada hambatan untuk berperilaku
penelitian ini. maka niat sesorang untuk berperilaku
akan semakin tinggi (Ajzen, 2005).
KERANGKA TEORITIS DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS Persepsi
Azwar (2002) dalam Tumewu dan
Theory Planned of Behavior Wahyuni (2018), sikap adalah suatu
bentuk evaluasi atau rekasi perasaan.
Teori ini memiliki fondasi terhadap terbentuknya sikap menurt Katz et al.
perspektif kepercayaan yang mampu dalam Azwar (2002), merupakan respon
mempengaruhi seseorang untuk koginitif yaitu respon dari persepsi dan
melakukan tindakan yang spesifik. pernyataan manusia tentang apa yang
Perspektif kepercayaan dilasanakan dipercayainya. Terkait dengan sikap atas
melalui penggabungan beraneka ragam penggelapan pajak, meyakini bahwa
karateristik, kualitas dan atribut atas penggelapan pajak adalah hal yang tidak
informasi tertentu yang kemudian etis (persepsi etika) dapat direspon
membentuk kehendak dalam bertingkah menjadi sikap bahwa penggelapan pajak
laku (Yuliana, 2004). Keputusan dalam adalah perilaku yang negatif.
berlaku melalui cara yang dikehendaki Abizar (1998) dalam Tumewu dan
atau stimulus untuk melaksanakan suatu Wahyuni (2018) menyatakan bahwa suatu
tindakan baik secara sadar maupun tidak langkah-langkah dimana seorang individu
sadar disebut dengan Intensi (niat) memilih, menilai, dan mengorganisasikan
(Corsini, 2002). Awal terbentuknya dorongan dari lingkungannya disebut
perilaku seseorang dimulai dari intensi. persepsi. Dalam menentukan cara untuk
Dalam menjelaskan perilaku apapun yang berperilaku terhadap suatu obyek atau
memerlukan perencanaan maka teori permasalahan maka dapat digunakan
planned behavior ini cocok untuk persepsi untuk menentukan cara tersebut,
diterapkan (Ajzen, 1991). yang nanntinya akan mempenguruhi
pilihannya untuk menentukan sebuah
Planned behavior theory adalah
perilaku atau pandangan terhadap
perluasan dari reasoned action theory.
sesuatu.
Reasoned action theory memilki bukti-
bukti ilmiah bahwa terdaapt niat yang
Pajak
diakibatkan oleh dua alasa, yaitu norma
Undang-Undang no. 28 tahun 2007
subjektif dan sikap terhadap perilaku untuk
Mendefiniskan pajak sebagai kontribusi
melakukan tindakan atau perilaku tetentu
wajib kepada negara, yang terutang oleh
(Fishbein dan Ajzen, 1975). Beberapa
orang pribadi atau badan yang bersifat
tahun kemudian, Ajzen (1988
memaksa berdasarkan Undang-undang,
menambahkan satu faktor lain yaitu
dengan tidak mendapatakan imbalan atau
kontrol perilaku persepsian individu atau
manfaat secara langsung dan digunakan
perceived behavioral control. Keadaan
untuk keperluan Negara bagi sebesar-
faktor tersebut mengubah reasoned action
besarnya kemakmuran rakya.
theory menjadai planned behavior theory.
Prof. Dr. Rochmat Soemitro.SH
Planned behavior theory mendefinisikan pajak sebagai iuran yang
menjelaskan bahwa sikap terhadap diberikan masyarakat kepada kas negara
perilaku merupakan pokok penting yang dengan berdasarkan kepada undang-
sanggup memperkirakan suatu perbuatan, undang yang berlaku (yang sifatnya dapat
meskipun demikian perlu dipertimbangkan dipaksakan tetapi tidak mendapatkan jasa
sikap sesorang dalam menguji norma timbal balik (kontra pretasi) atau manfaat
subjektif serta mengukur kontrol perilaku secara langsung dapat ditujukan dan
persepsian orang tersebut. Bila ada sikap dirasakan serta digunakan untuk
2020 Volume 1 No. 1 Januari 62