Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN PEGAWAI

PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB


PAJAK PADA KANTOR WILAYAH KPP PRATAMA SERPONG
TAHUN 2020
(Studi Kasus Pada Wajib Pajak Pribadi)

FLORENSTA DELLA KANADYA


Email: florensta21@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan
Pegawai Pajak, dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif. Sumber data dari penelitian ini adalah data primer.
Teknik Pengumpulan data menggunakan Kuesioner. Jumlah Populasinya adalah 138.262,
Sampel yang ditelliti berjumlah 100 responden. Penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda dengan bantuan aplikasi SPSS Versi 26. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan
bahwa Kesadaran Wajib Pajak secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak, Pelayanan Pegawai Pajak secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak, Sanksi Pajak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak. Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Pegawai Pajak, dan Sanksi Pajak secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

Kata Kunci : Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Pegawai Pajak, Sanksi Pajak.

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of taxpayer awareness, tax employee services, and tax
sanctions on taxpayer compliance. The type of research used is quantitative research. The
data source of this research is primary data. Data collection techniques using questionnaires.
The total population is 138,262, the sample studied is 100 respondents. This study uses
multiple regression analysis with the help of SPSS Version 26 application. The results of this
study conclude that Taxpayer Awareness partially has a significant effect on Taxpayer
Compliance, Tax Employee Services partially has a significant effect on Taxpayer
Compliance, Tax Sanctions have a significant effect on Taxpayer Compliance Tax. Taxpayer
Awareness, Tax Employee Services, and Tax Sanctions simultaneously have a significant
effect on Taxpayer Compliance.

Keywords: Taxpayer Awareness, Tax Officer Services, Tax Sanctions.


PENDAHULUAN kepercayaan masyarakat untuk membayar
pajak juga meningkat. Pemerintah juga
1.1 Latar Belakang harus banyak melakukan sosialisasi agar
Kesadaran wajib pajak untuk wajib pajak dapat melaporkan pajak yang
membayar pajak agar penerimaan seharusnya diberikan kepada pemerintah
pemerintah dapat berjalan dengan baik tanpa mengurangi atau menyimpan untuk
maka harus dilakukan pemeriksaan dan diri sendiri.
penagihan kepada wajib pajak dan Pemungutan pajak sudah diatur
menghindari penggelapan pajak yang dalam peraturan perundang-undangan pasal
marak terjadi di negara ini serta 23A UUD 1945 (UUD 1945 yang telah
diamandemenkan ketiga kalinya pada tahun ramah, berbelit-belit, menunggu terlalu
2001) menyatakan “Pajak dan pemungutan lama, kantor dan layanan kurang nyaman,
lain yang bersifat memaksa untuk fasilitas yang tidak memadai sehingga
keperluan negara diatur dengan undang- menimbulkan keluhan, komplain, dan
undang” (Liberti Pandiangan, 2014: 64). enggannya mereka menyelesaikan urusan
Kesadaran Wajib Pajak adalah suatu perpajakannya, dan pada gilirannya nanti
kondisi dimana wajib pajak mengetahui, berakibat pada tumbuhnya sikap tidak
memahami dan melaksanakan ketentuan patuh dalam melaksanakan kewajiban
perpajakan dengan benar dan sukarela. perpajakan (Hidayatulloh, 2013).
Kesadaran wajib pajak untuk membayar Masyarakat harus sadar akan
pajaknya masih rendah karena mereka keberadaannya sebagai warga Negara yang
berfikir bahwa pajak yang dibayarkan pasti selalu menjunjung tinggi UUD 1945
diselewengkan, karena sampai saat ini sebagai dasar hukum penyelenggaraan
banyak para fiskus atau pegawai pajak yang Negara. Selain itu, pelayanan yang
masih melakukan tindakan korupsi. diberikan oleh petugas pajak berperan
Pemerintah juga harus banyak melakukan penting terhadap kepatuhan wajib pajak
sosialisasi agar wajib pajak dapat dalam menjalankan kewajiban
melaporkan pajak yang seharusnya perpajakannya. Pelayanan yang baik yang
diberikan kepada pemerintah tanpa diberikan oleh petugas pajak diharapkan
mengurangi atau menyimpan untuk diri mampu menumbuhkan kesadaran wajib
sendiri. pajak dalam membayar pajak. Demi
Beberapa faktor yang menyebabkan terciptanya keteraturan dan ketertiban
rendahnya kepatuhan wajib pajak antara perpajakan, maka dibentuk suatu sanksi
lain ketidakpuasan masyarakat terhadap perpajakan bagi para pelanggar pajak.
pelayanan publik, pembangunan Sanksi tersebut juga berfungsi sebagai
infrastruktur yang tidak merata, dan dasar bagi pemerintah untuk menentukan
banyaknya kasus korupsi yang dilakukan wajib pajak yang melanggar peraturan.
pejabat tinggi. Dalam sesi tanya jawab pada Artinya, jika kewajiban perpajakan tidak
beberapa kegiatan sosialisasi perpajakan dilaksanakan, maka akan ada konsekuensi
yang dilakukan, salah satu penyebabnya hukum yang bisa terjadi. Pemerintah dalam
adalah masyarakat kurang merasakan hal ini Dirjen pajak membuat Undang-
manfaat dari pajak yang telah dibayar, Undang tentang halhal yang berkaitan
misalnya masih banyaknya jalan yang dengan perpajakan, termasuk sanksi yang
rusak dan sarana publik yang tidak diberikan jika para Wajib Pajak melanggar
memadai serta kasus korupsi yang kerap aturan tersebut.
mendera pejabat eksekutif pemerintahan Wajib Pajak yang paham atas
baik pusat ataupun daerah (Akbar, dkk pajaknya yaitu wajib pajak yang mengerti,
2015). Salah satu upaya dalam peningkatan mengetahui pajak yang harus dibayar untuk
kepatuhan wajib pajak adalah memberikan memenuhi kewajiban bayar pajaknya. Serta
pelayanan yang baik kepada wajib pajak. Wajib Pajak yang peduli atas pembangunan
Peningkatan kualitas dan kuantitas dan kemajuan untuk negaranya, sehingga
pelayanan diharapkan dapat meningkatkan pajak yang merupakan salah satu
kepuasan kepada wajib pajak sehingga pendapatan negara dapat berjalan dengan
wajib pajak akan meningkatkan kepatuhan baik dan sesuai dengan rencana. Kantor
dalam melaksanakan kewajibannya Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Serpong,
membayar pajak (Kusuma, 2016). Pada Kota Tangerang Selatan, menargetkan
kenyataannya masih ada wajib pajak penerimaan pajak 2019 hingga sekitar
merasa menemui hambatan dalam proses Rp5,083 triliun. Kepala KPP Serpong Arif
pelayanan yang diberikan oleh aparatur M Zuhri mengatakan sampai 28 Februari
perpajakan yaitu petugas yang lambat, tidak 2019 ini, realisasi penerimaan pajak di KPP
Serpong telah mencapai Rp675 miliar  yang Teori ini mengacu tentang
berasal dari pajak pribadi dan badan. "2019 bagaimana seseorang menjelaskan
ini target kami tingkatkan menjadi Rp5,083 penyebab perilaku oranglain atau dirinya
triliun. Atau naik Rp1,1 triliun, dibanding sendiri yang akan ditentukan apakah dari
realisasi penerimaan pajak 2018 kemarin, internal misal sifat, karakter, sikap, dan
yang mencapai Rp4,318 triliun," lain-lain maupun eksternal misalnya
rendahnya Kepatuhan Wajib Pajak yang tekanan situasi atau keadaan tertentu yang
menunda pelaporan SPT dan DJP akan memberikan pengaruh terhadap
memberikan Sanksi Pajak terhadap perilau individu (Nisa, 2017)
tersangka dalam kasus kecurangan Relevansi teori atribusi dengan
pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN) penelitian ini adalah bahwa seseorang
dengan menggunakan faktur pajak tidak dalam menentukan perilaku patuh atau
sah. Maka dengan demikian penulis tertarik tidak patuh dalam memenuhi kewajiban
melakukan penelitian yang berjudul “ perpajaknnya dipengaruhi oleh faktor
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, internal maupun eksternal. Faktor tersebut
Pelayanan Pegawai Pajak dan Sanksi Pajak yang mempengaruhi kepatuhan Wajib
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Pajak antara lain Wajib Pajak, Pelayanan
Kantor Wilayah KPP Pratama Serpong Pegawai Pajak, Sanksi Pajak. Jadi teori
Tahun 2020.” atribusi ini sangat relevan untuk
1.2 Rumusan Masalah menerangkan maksud tersebut.
1. Apakah Kesadaran Wajib Pajak 2.1.2 Theory Of Planned Behavior
berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib (TPB)
Pajak di KPP Pratama Serpong Tahun Theory Of Planned Behavior (TPB)
2020? yang dikemukakan oleh (Ajzen, 1991)
2. Apakah pelayanan Pegawai Pajak menjelaskan mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib mempengaruhi perilaku kepatuhan wajib
Pajak di KPP Pratama Serpong Tahun pajak dilihat dari sisi psikologis. Dalam hal
2020? ini, bahwa perilaku wajib pajak dipengaruhi
3. Apakah Sanksi Pajak berpengaruh oleh beberapa variabel yang dapat
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di dipersepsikan. Perilaku wajib pajak ini
KPP Pratama Serpong 2020? timbul karena adanya niat wajib pajak
4. Apakah Kesadaran Wajib Pajak, untuk patuh atau tidak patuh terhadap
Pelayanan Pegawai Pajak dan Sanksi ketentuan perpajakan.
Pajak berpengaruh secara simultan Teori Perilaku Terencana atau TPB
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di (Theory of Planned Behavior) didasarkan
KPP Pratama Serpong Tahun 2020? pada asumsi bahwa manusia adalah
makhluk yang rasional dan menggunakan
TINJAUAN PUSTAKA informasi-informasi yang mungkin baginya
secara sistematis (Achmat, 2010). Orang
2.1 Landasan Teori memikirkan implikasi dari tindakan mereka
2.1.1 Teori Atribusi sebelum mereka memutuskan untuk
Teori atribusi dicetuskan oleh Fritz melakukan atau tidak melakukan perilaku-
Heider (1958), seorang psikolog bangsa perilaku tertentu.
jerman. Teori atribusi adalah menjelaskan 2.1.3 Konsep Dasar Perpajakan
sebab dari berbagai perilaku yang Pajak adalah kontribusi wajib
menimpa seseorang (Darwati, 2015, hal. kepada negara yang terutang oleh orang
59). Dalam teori atribusi kita mendapatkan pribadi atau badan yang bersifat memaksa
maanfaat mengenai proses bagaimana berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
menentukan penyebab dan motif tentang mendapatkan imbalan secara langsung dan
perilaku seseorang.
digunakan untuk keperluan negara bagi yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. dipenuhi sesuai dengan ketentuannya.
Dari pengertian diatas dapat Menurut Mukaron dan Laksana,
disimpulkan bahwa pajak merupakan iuran (2016:41) mengatakan bahwa Pelayanan
rakyat kepada negara dalam bentuk uang Publik adalah pemberian layananan
dengan tarif tertentu yang telah ditetapan, (melayani) keperluan orang atau
bersifat mengikat dan memaksa dengan masyarakat yang mempunyai kepentingan
tujuan untuk membiayai kepentingan pada organisasi sesuai dengan aturan pokok
umum (negara) nanmun tidak ada imbalan dan tata cara yang telah ditetapkan.
yang langsung dapat dirasakan oleh Pelayanan yang berhubungan dengan pajak
pembayar pajak. dapat dimaksudkan sebagai pelayanan yang
2.1.3.1 Pengertian Wajib Pajak diberikan oleh aparatur pajak dalam hal ini
Wajib pajak merupakan bagian Ditjen Pajak kepada masyarakat untuk
terpenting dalam perpajakan. Undang- membantu masyarakat dalam memenuhi
Undang No. 16 tahun 2009 Pasal 1 kewajiban dan hak dalam perpajakan.
menyebutkan : 2.2 Pengembangan Hipotesis
Wajib pajak adalah orang pribadi 2.2.1 Pengaruh Kesadaran Wajib
atau badan, yang meliputi pembayar pajak, Pajak terhadap Kepatuhan Wajib
pemotong pajak dan pemungut pajak, yang Pajak
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan H1: Diduga Kesadaran Wajib Pajak
sesuai dengan ketentuan peraturan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib
perundang-undangan perpajakan. Pajak.
Bagi wajib pajak yang memenuhi 2.2.2 Pengaruh Pelayanan Pegawai
syarat sebagai wajib pajak, wajib untuk Pajak terhadap Kepatuhan Wajib
mendaftarkan sendiri ke Kantor Pelayanan Pajak
Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan H2: Diduga Pelayanan Pegawai Pajak
Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib
(KP2KP) yang wilayahnya meliputi tempat Pajak.
tinggal atau kedudukan wajib pajak untuk 2.2.3 Pengaruh Sanksi Pajak terhadap
memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak Kepatuhan Wajib Pajak
(NPWP). Wajib pajak dibedakan menjadi H3: Diduga Sanksi Pajak berpengaruh
dua golongan, yaitu Wajib Pajak Badan dan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Wajib Pajak Orang Pribadi, yang dimaksud 2.2.4 Pengaruh Kedasaran Wajib
dengan Wajib Pajak Orang Pribadi adalah: Pajak, Pelayanan Pegawai Pajak
1. Orang pribadi yang bekerja sebagai dan Sanksi Pajak terhadap
karyawan Kepatuhan Wajib Pajak
2.1.3.2 Kesadaran Wajib Pajak H4: Diduga Kesadaran Wajib Pajak,
Menurut Muliari dalam Astana & Pelayanan Pegawai Pajak dan Sanksi Pajak
Merusiwati (2017) kesadaran wajib pajak berpengaruh secara simultan terhadap
merupakan itikad baik seseorng untuk Kepatuhan Wajib Pajak.
memenuhi kewajiban membayar pajak
secara sukarela. Semakin tinggi tingkat METODE PENELITIAN
kesadaran wajib pajak maa pemahaman dan
pelaksanaan kewajiban perpajakan semakin 3.1 Jenis Penelitian
bai sehingga dapat meningkatkan Jenis penelitian yang akan
kepatuhan. digunakan oleh penulis pada penelitian ini
2.1.3.3 Pelayanan Perpajakan adalah penelitian kuantitatif. Menurut
Menurut Hayat (2017 : 22) Sugiyono (2017: 7-8) Metode kuantitatif
pelayanan publik merupakan melayani dapat diartikan sebagai metode penelitian
secara keseluruhan aspek pelayanan dasar yang berlandaskan pada filsafat positivism,
digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai
menggunakan instrument Penelitian, berikut:
analisis data bersifat kuantitatif/statistik, Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam
dengan tujuan untuk menguji hipotesis jumlah besar
yang telah ditetapkan. Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam
Penelitian ini menggunakan sumber jumlah kecil
data primer. Sumber data primer adalah Jadi rentang sampel yang dapat diambil
sumber data yang langsung memberikan dari teknik Solvin adalah antara 10-20 %
data kepada pengumpul data (Sugiyono, dari populasi penelitian.
2017: 193). Metode yang digunakan dalam 3.4 Teknik Analisis Data
penelitian ini adalah dengan teknik survei 3.4.1 Analisis Deskriptif
menggunakan kuesioner. Kuesioner 3.4.2 Uji Kualitas Data
disebarkan secara langsung kepada Wajib 1. Uji Validitas
Pajak KPP Pratama Serpong. 2. Uji Reliabilitas
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.4.3 Uji Asumsi Klasik
3.2.1 Tempat Penelitian 3.4.3.1 Uji Normalitas
Penelitian ini dilakukan di KPP 3.4.3.2 Uji Multikolinearitas
Pratama Serpong lokasi ini beralamat di 3.4.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Blok 405 Jalan Raya Serpong Sektor VIII, 3.4.4 Uji Hipotesis
Jl. Komp. Bsd No.4 Lengkong Gudang, 3.4.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda
Kec. Serpong, Tangerang, Banten 15321. 3.4.4.2 Uji Simultan (Uji f)
3.2.2 Waktu Penelitian 3.4.4.3 Uji Statistik t
Penelitian ini dilakukan selama 11 3.4.4.4 Uji Koefisien Deterinasi R2
bulan terhitung dari bulan Februari 2021
sampai Desember 2021. HASIL PENELITIAN DAN
3.3 Populasi dan Sampel PEMBAHASAN
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah 4.1.1 Uji Kualitas Data
Wajib Pajak pada Kantor KPP Pratama 4.1.1.1 Uji Validitas
Serpong. Hasil Uji Validitas Variabel
3.3.2 Sampel Kesadaran Wajib Pajak
Sampel adalah bagian dari jumlah No Butir Soal
Person
Sig
r
Keterangan
Correlation Tabel
dan karakteristik yang dimiliki oleh X1_1 0,386 0,000 0,195 Valid
populasi tersebut jumlah sampel yang akan X1_2 0,622 0,000 0,195 Valid
diambil dalam penelitian ini, ditentukan X1_3 0,576 0,000 0,195 Valid
penelitian dengan menggunakan X1_4 0,664 0,000 0,195 Valid

perhitungan slovin. Rumus Slovin untuk X1_5 0,695 0,000 0,195 Valid

menentukan sampel adalah sebagai berikut: Hasil Uji Validitas Variabel Pelayanan
N Pegawai Pajak
n = Person
1+ N (e)2 No Butir
Soal
Correlatio Sig r Tabel Keterangan
n
138.262 X2_1 0,665 0,000 0,195 Valid
n = 2
1+ 138.262(0,10) X2_2 0,614 0,000 0,195 Valid
X2_3 0,514 0,000 0,195 Valid
n = 99,92 (Dibulatkan menjadi 100) X2_4 0,492 0,000 0,195 Valid
Keterangan: X2_
0,661
0,000 0,195 Valid
n = Ukuran sampel/jumlah responden 5

N = Ukuran populasi Hasil Uji Validitas Variabel Sanksi


E = Presentase kelonggaran ketelitian Pajak
Person
No Butir
kesalahan pengambilan sampel yang Soal
Correlatio Sig r Tabel Keterangan
n
masih bisa ditolerir; e=0,1
Pelayanan .108 .125 .128 .862 .391 .259 3.854
X3_1 0,352 0,000 0,195 Valid Pegawai Pajak
Sanksi Pajak .307 .009 .372 3.092 .003 .396 2.524
X3_2 0,444 0,000 0,195 Valid
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi
X3_3 0,656 0,000 0,195 Valid
4.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas
X3_4 0,640 0,000 0,195 Valid
X3_5 0,569 0,000 0,195 Valid
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Validitas Variabel
Kepatuhan Wajib Pajak
No
Person
Butir Sig r Tabel Keterangan
Correlation
Soal
Y_1 0,566 0,000 0,195 Valid
Y_2 0,643 0,000 0,195 Valid
Y_3 0,529 0,000 0,195 Valid
Y_4 0,590 0,000 0,195 Valid
Y_5 0,542 0,000 0,195 Valid

4.1.1.2 Uji Reliabilitas Hasil Uji Glejser


Hasil Uji Reliabilitas Coefficientsa
N Cronbach N
Variabel Standardi
o. Alpha (Item) zed
Unstandardized Coefficie
1 Pengaruh Kesadaran 0,730 5 Coefficients nts
Wajib Pajak Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.873 .896 3.208 .002
2 Pelayanan Pegawai Pajak 0,725 5
Kesadaran Pajak -.057 .067 -.145 -.853 .396
3 Sanksi Pajak 0,694 5 Pelayanan Pegawai .033 .077 .083 .426 .671
4 Kepatuhan Wajib Pajak 0,718 5 Pajak
Sanksi Pajak -.068 .061 -.176 -1.112 .269
4.1.2 Uji Asumsi Klasik a. Dependent Variable: Abs_RES

4.1.2.1 Uji Normalitas


4.1.3 Uji Hipotesis
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 4.1.3.1 Analisis Regresi Berganda
Unstandardized
Residual
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Koefisien
N 100 Variabel t hitung Sig.
Regresi
Normal Parameters a,b
Mean ,0000000
Konstanta 9,395
Std. Deviation 1,27242099
Kesadaran Wajib Pajak
Most Extreme Differences Absolute ,051 0,197 1,818 0,000
Positive ,051 (X1)
Negative -,049 Pelayanan Pegawai Pajak
0,108 0,862 0,000
Test Statistic ,051 (X2)
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d Sanksi Pajak (X3) 0,307 3,092 0,000
a. Test distribution is Normal. F hitung 26,168
b. Calculated from data. R Square 0,450
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Dari hasil pengolahan data ini maka, persamaan
Uji Normalitas Grafik P-Plot regresi yang digunakan sebagai berikut : Y =
9,395 + 0,197 X1 + 0,108 X2 + 0,307 X3 + e
Dari data diatas menunjukan bahwa :
1. Koefisien regresi pada variabel
Kesadaran Wajib Pajak berarah positif
dan signifikan sebesar 0,197 hal ini
berarti jika variabel Kesadaran Wajib
Pajak bertambah satu satuan maka
variabel Kepatuhan wajib pajak
bertambah sebesar 0,197 satuan atau
sebesar 19.7%.
2. Koefisien regresi pada variabel
Pelayanan Pegawai Pajak berarah
4.1.2.2 Uji Multikolinearitas positif dan signifikan sebesar 0,108 hal
Hasil Uji Multikolinearitas ini berarti jika variabel Pelayanan
Unstandardized
Coefficientsa
Standardized Collinearity
Pegawai Pajak bertambah satu satuan
Coefficients
Std.
Coefficients Statistics
Toleranc maka variabel Kepatuhan wajib pajak
Model B Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 9.395 1.459 6.439 .000 bertambah sebesar 0,108 satuan atau
Kesadaran Pajak .197 .108 .234 1.818 .072 .344 2.904
sebesar 10,8%. nilai sebesar 0,072.
3. Koefisien regresi pada variabel Sanksi 2. Variabel Pelayanan Pegawai Pajak (X2)
Pajak berarah positif dan signifikan tidak signifikan hal ini terlihat dari nilai
sebesar 0,307 hal ini berarti jika signifikansi Pelayanan Pegawai Pajak
variabel Sanksi Pajak bertambah satu (X2) lebih besar dari 0,05 yaitu dengan
satuan maka variabel Kepatuhan wajib nilai sebesar 0,391.
pajak bertambah sebesar 0,307 satuan 3. Variabel Sanksi Pajak (X3) signifikan
atau sebesar 30,7%. hal ini terlihat dari nilai signifikansi
4. Berdasarkan hasil uji persamaan Sanksi Pajak (X3) lebih kecil dari 0,05
regresi berganda maka dapat dilihat yaitu dengan nilai sebesar 0,003.
variabel independen yang paling 4.1.3.4 Koefisien Determinasi R2
dominan mempengaruhi Kepatuhan Koefisien Determinasi (R2)
Wajib Pajak adalah variabel Sanksi Model Summary
R Adjusted R Std. Error of
Pajak karena dilihat berdasarkan nilai Model R Square Square the Estimate
beta terbesar yaitu 0,307 (30,7%). 1 .671a .450 .433 1.292
a. Predictors: (Constant), Sanksi Pajak, Pelayanan
4.1.3.2 Uji Simultan (Uji F) Pegawai Pajak, Kesadaran Pajak
Hasil Uji F Berdasarkan hasil uji Tabel diatas
ANOVAa
menunjukkan besarnya Adjusted R2 sebesar
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig. 0,433. Hal ini menunjukkan bahwa
1 Regression 131,074 3 43,691 26,168 ,000b
Residual 160,286 96 1,670 persentase variabel Pengaruh Kesadaran
Total 291,360 99
a. Dependent Variable: KEPATUHAN WAJIB PAJAK Wajib Pajak (X1), Pelayanan Pegawai Pajak
b. Predictors: (Constant), X3 TOTAL, X1 TOTAL, X2 TOTAL (X2) dan Sanksi Pajak (X3) berpengaruh
terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak
Berdasarkan tabel untuk
(Y) sebesar 43,3%, sedangkan sisanya
mendapatkan kesimpulan dari uji F maka
sebesar 56,7% dijelaskan atau dipengaruhi
nilai dari Ftabel dan Fhitung harus
oleh variabel lain yang tidak diteliti.
dibandingkan. Berikut cara untuk
memperoleh Ftabel adalah Ftabel= (k; n-
k) = (3; 100-3)= (3; 97) = 2,698. Hasil uji PENUTUP
F memperoleh nilai sebesar Fhitung 26,168
> Ftabel 2,698 dengan tingkat signifikansi 1.1 Kesimpulan
0,000 < 0,05. Karena tingkat signifikansi 1. Berdasarkan Hasil Uji Parsial,
lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan menunjukkan bahwa Pengaruh
bahwa Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Kesadaran Wajib Pajak tidak
Pegawai Pajak, dan Sanksi Pajak secara berpengaruh terhadap Kepatuhan
simultan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Wajib Pajak. 2. Berdasarkan Hasil Uji Parsial,
4.1.3.3 Uji Statistik t menunjukan bahwa Pelayanan Pegawai
Hasil Uji Statistik t Pajak tidak berpengaruh terhadap
Coefficients a
Standardiz
Kepatuhan Wajib Pajak.
Unstandardized
Coefficients
ed
Coefficient
s Collinearity Statistics
3. Berdasarkan Hasil Uji Parsial,
Model B Std. Error Beta t Sig.
Toleran
ce VIF menunjukan bahwa Sanksi Pajak
1 (Constant)
Kesadaran Pajak
9,395
.197
1,459
.108 .234
6.439
1.818
.000
.072 .344 2.904
berpengaruh secara terhadap
Pelayanan Pegawai
Pajak
Sanksi Pajak
.108 .125 .128 .862 .391 .259 3.854 Kepatuhan Wajib Pajak.
4. Berdasarkan Hasil Uji Simultan (Uji
.307 .099 .372 3.092 .003 .396 2.524
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi

Berdasarkan hasil uji Tabel diatas : F), secara simultan variabel Pengaruh
1. Variabel Kesadaran Wajib Pajak (X1) Kesadaran Wajib Pajak (X1),
tidak signifikan hal ini terlihat dari nilai Pelayanan Pegawai Pajak (X2), Sanksi
signifikansi Kesadaran Wajib Pajak Pajak (X3) berpengaruh terhadap
(X1) lebih besar dari 0,05 yaitu dengan Kepatuhan Wajib Pajak (Y).
1.2 Saran DAFTAR PUSTAKA
1. Untuk penelitian selanjutnya
disarankan untuk menambah variabel
independen lainnya, yang bertujuan
untuk mengetahui variabel-variabel
lain yang dapat mempengaruhi variabel
dependen.
2. Penelitian diharapkan dapat menambah
jumlah sampel penelitian serta
memperluas wilayah sampel yang
diteliti.

A. B. Dan Rusdi. (2020). Pengaruh Kesadaran Pajak, Subjective Norm, Dan Media Sosial
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pengguna Media Sosial. Proseding Seminar.
Nasional Akuntansi Universitas Pamulang, 3.
Ak., P. D. (2010). Perpajakan Edisi Revisi. Andi.
Akdon, R. (2012). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung: Alfabeta
.Andriani, S. (2017). Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian
Heteroskedastisitas Pada Analisis Regres. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika,
8(1), 63-72.
Angelina, F. (2013). Pengaruh Perencanaan Pajak Dan Moralitas Wajib Pajak .
Anis Syamsu, R. (2019). Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi
Pajak Kendaraan Bermotor dan Sistem Samsat Drive True Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor. (Jurnal Ilmiah Akuntansi Pamulang) Vol.7 No.1
ISSN : 2339-0867
Arum, H. P. (2012). Pengaruh kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi pajak
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan
pekerjaan bebas (Studi di wilayah KPP Pratama Cilacap). (Doctoral dissertation,
Fakultas Ekonomika dan Bisnis).
Bambang, P. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Darma, B. (2021). STATISTIKA PENELITIAN MENGGUNAKAN SPSS (Uji Validitas, Uji
Reliabilitas, Regresi Linier Sederhana, Regresi Linier Berganda, Uji t, Uji F, R2).
GUEPEDIA.
Devano, S. d. (2006). Perpajakan: Konsep, Teori, dan Isu, Satu. Jakarta: Kencana.
Dharma, G. P. (2014). Pengaruh kesadaran wajib pajak, sosialisasi perpajakan, kualitas
pelayanan pada kepatuhan wajib pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
6(1), 340-353.
Evita Widiastuti, Sri Nitta Crissianan, 2021, Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas
Pelayanan, Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak
Kendaraan Bermotor, Jurnal Sakuntala Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir
Secara Berkala, Vol. 1 No. 1, ISSN: 2798-9364
Fitria, D. (2017). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan dan Pemahaman Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. JABE (Journal of Applied Business and
Economic), 4(1), 30-44.
Fuadi, A. O. (2013). Pengaruh kualitas pelayanan petugas pajak, sanksi perpajakan dan biaya
kepatuhan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Tax & Accounting Review,
1(1), 8.
Herryanto, M. (2013). Pengaruh kesadaran wajib pajak, kegiatan sosialisasi perpajakan, dan
pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan di KPP Pratama Surabaya
Sawahan. Tax & Accounting Review, 1(1), 124.
Ihsan, M. (2013). Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Penyuluhan Pajak, Kualitas Pelayanan
Pajak, Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Di Kota
Padang. Jurnal Akuntansi, 1(3).
Jotopurnomo, C. a. (2013). Pengaruh kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi
perpajakan, lingkungan wajib pajak berada terhadap kepatuhan wajib pajak orang
pribadi di Surabaya. Tax & Accounting Review 1.1, 49.
Karma, 2021, Pengaruh Motivasi, Pelayanan Fiskus Dan Sanksi Pajak Melalui Kondisi
Keuangan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, Inovasi Jurnal Ilmiah
Ilmu Manajemen, Vol. 8 No. 1, ISSN: 256-2005
Kundalini, P. (2016). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Dan Pelayanan Pegawai Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten
Temanggung Tahun 2015. Skripsi–Program Studi Akuntansi. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Kurniawan, D. . Uji t 2-Sampel Independen. Jurnal Statistik.
Lestari, I. (2018). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Sosialisasi Pajak, dan
Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada
Wilayah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Mardiasmo. (2009). Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
Mardiasmo. (2018). Mardiasmo. Yogyakarta: Andi.
Meliala, T. S. (2008). Perpajakan dan Akuntansi pajak.
Muljono, D. (2009). Akuntansi Pajak Lanjutan. Andi.
Nafiah, Z.(2018). Pengaruh Sanksi Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Dan Kualitas Pelayanan
Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan
Bangunan (Study Kasus Pada Kecamatan Candisari Kota Semarang Tahun 2016).
JURNAL STIE SEMARANG (EDISI ELEKTRONIK), 10(1), 86-105.
Novikasari, I. (2016). Uji Validitas Instrumen. Purwokerto: Institut Agama Islam Negeri
Purwokerto.
Nugroho, A. A. (2016). Pengaruh kesadaran wajib pajak dan pengetahuan perpajakan wajib
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak penghasilan (studi
kasus pada KPP Semarang Candi). Journal Of Accounting, 2(2).
Ogansi, Putri. (2021). Pengaruh Media Sosial Dan Modernisasi Sistem Administrasi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kaum Milenial Dalam Melaksanakan
Kewajiban Perpajakan Dengan Biaya Kepatuhan Sebagai Variabel Moderasi (Studi
Kasus Pada Followers Akun Instagram @ditjenpajakri Tahun 2021). Skripsi: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang.
Pohan, C. A. (2014). Pembahasan Komprehensif Perpajakan Indonesia Teori dan Kasus.
Mitra Wacana Media.
Rohmawati, A. N. (2012). Pengaruh Kesadaran, Penyuluhan, Pelayanan, Dan Sanksi
Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, 1(2), 1-17.
Sapriadi, D. (2013). Pengaruh kualitas pelayanan pajak, sanksi pajak dan kesadaran wajib
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB (Pada Kecamatan
Selupu Rejang). Jurnal Akuntansi, 1(1).
Siregar, D. L. (2017). Pengaruh kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan
wajib pajak orang pribadi pada kantor pelayanan pajak pratama batam. Journal of
Accounting and Management Innovation, 1(2), 119-128.
Suandy, E. (2016). Edisi 6. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba empat.
Sudijono, A. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali .
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Supadmi, N. L. (2009). Meningkatkan kepatuhan wajib pajak melalui kualitas pelayanan.
Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis, 4(2).
Susilawati, K. E. (2013). Pengaruh kesadaran wajib pajak, pengetahuan pajak, sanksi
perpajakan dan akuntabilitas pelayanan publik pada kepatuhan wajib pajak kendaraan
bermotor. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 4(2), 345-357.
Winerungan, O. L. (2013). Sosialisasi perpajakan, pelayanan fiskus dan sanksi perpajakan
terhadap kepatuhan WPOP di KPP Manado dan KPP Bitung. Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(3).
Yetti Mulyati, Juli Ismanto, 2021, Pengaruh Penerapan E-Filing, Pengetahuan Pajak dan
Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Pegawai Kemendikbud, JABI
(Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia), Vol. 4 No. 1, ISSN: 2616-7896
Yulianti, F. (2020). Pengertian Pajak Dan Pungutan Lainnya.
Yusup, F. (2018). Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kuantitatif. Tarbiyah:
Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1).

Anda mungkin juga menyukai