Anda di halaman 1dari 2

Kode mata kuliah : PAJA3211.

09
Pertanyaan
Bagaimana caranya agar wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya secara sukarela
(voluntary of compliance)?
Jawab :
Pajak merupakan iuran wajib kepada negara yang bersifat memaksa, dimana iuran
tersebut diatur dalam undang-undang perpajakan. Balas jasa yang diterima atas
pembayaran pajak secara tidak langsung diterima oleh wajib pajak dan iuran yang telah
dibayarkan oleh wajib pajak digunakan oleh pemerintah untuk kepentingan negara.
Sebagaimana dengan pengertian tersebut, iuran pajak yang telah dibayarkan digunakan
untuk pemanfaatan baik berupa infrastruktur maupun pemanfaatan pada bidang lainnya
yang dapat dirasakan manfaatnya baik untuk wajib pajak itu sendiri maupun orang lain yang
memanfaatkannya. Di Indonesia pemungutan pajak bersifat self assessment yaitu pelaporan
dilakukan sendiri oleh wajib pajak. Sehingga diharapkan wajib pajak memiliki kepatuhan
secara mandiri untuk melakukan pelaporan dan pembayaran pajak.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak:
a. Pemahaman Peraturan Perpajakan
Pemahaman wajib pajak terhadap peraturan perpajakan adalah cara wajib pajak
dalam memahami peraturan perpajakan yang telah ada. Wajib pajak yang kurang
paham mengenai peraturan perpajakan akan cenderung tidak patuh untuk
membayar pajak. Sedangkan wajib pajak yang paham tentang peraturan perpajakan
akan cenderung patuh untuk membayar pajak.
b. Efektifitas Sistem Perpajakan
Sistem yang telah dibentuk oleh otoritas pajak seharusnya dapat digunakan oleh
semua wajib pajak. Dengan menggunakan sistem perpajakan diharapkan wajib pajak
mendapatkan kemudahan seperti mendaftarkan NPWP dengan menggunakan e-
Registration, membayar pajak menggunakan e-payment dan melaporkan SPT
dengan e-Filling.
c. Kualitas Pelayanan Perpajakan
Kualitas pelayanan adalah pelayanan yang memberikan kepuasan kepada wajib
pajak dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan kualitas pelayanan perpajakan yang diberikan
aparat pajak secara optimal, maka akan meningkatkan kemauan akan membayar
pajak, karena wajib pajak merasa diberikan service yang memuaskan oleh aparat
pajak saat mengurus hal-hal yang menyangkut perpajakan.
d. Penerapan hukum pajak
hukum pajak merupakan keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi
kewenangan pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang dan
menyerahkannya kembali kepada masyarakat dengan melalui kas negara. Faktor
hukum pajak adalah dasar pengetahuan dari WP untuk melakukan kepatuhan
perpajakan.

Berdasarkan faktor tersebut maka dapat diambil langkah yang dapat diambil dalam rangka
meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam melakukan kewajiban perpajakan. Adapun
langkah-langkah yang diambil yaitu :
1. Melakukan sosialisasi secara merata ke seluruh tempat mengenai cara pelaporan
dan pembayaran pajak. Sosialisasi dapat dilakukan secara langsung maupun melalui
media sosial disesuikan dengan perkembangan zaman. Sehingga nilai -nilai yang
disampaikan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
2. Melakukan pelayanan prima dalam melayani Wajib Pajak sebaik-baiknya. Salah
satunya melakukan reformasi dan perkembangan sistem pembayaran, pelaporan
maupun pelayanan wajib pajak yang berbasis teknologi. Sehingga baik dari segi
penyedia layanan yaitu Direktorat Jenderal Pajak dan pengguna layanan yaitu wajib
pajak dapat berjalan baik.
3. Melaksanakan hukum pajak dan menerapkan tarif pajak secara adil dan merata.
Penerapan akan sanksi,serta penerapan tarif pajak dilakukan secara merata dan
adil. Penerapan tarif terus disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan keadaan
masyarakat.
4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat akan good government melalui pelayanan
pajak. Dengan pemberian layanan good government yang baik maka masyarakat
akan akan semakin percaya dengan pemerintah. Sehingga masyarakat akan lebih
mudah dan sadar untuk melakukan kewajiban sebagai warga negara yang baik yaitu
kewajiban perpajakan.
5. Melakukan pemeriksaan pajak secara rutin dan menambah jumlah petugas pajak.
Pelaksanaan pemeriksaan rutin akan membuat wajib pajak mengetahui kewajiban
perpajakannya. Dengan adanya pemeriksaan tersebut akan membantu pemerintah
dalam mengelompokkan wajib pajak patuh dan tidak patuh. Sehingga aka nada extra
effort bagi wajib pajak yang tidak patuh untuk lebih diawasi dan di bina terkait
kewajiban perpajakannya.
Sumber referensi :

 Wahyuningsih, Tiesnawati. 2022. Administrasi Perpajakan. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.
 Noviana, Windy.2018. Strategi Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Badan dan
Orang Pribadi. diakses dari http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-
manajemen/
 Fetrisia, Jeemita. 2020. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib
Pajak (Studi Empiris Wajib Pajak Pada Karyawan PT. Hidup Makmur Terencana).
Diakses dari http://repository.stei.ac.id/3452/1/11150000606_NASKAH
%20PUBLIKASI%20INDONESIA_JEMITA%20FETRISIA.pdf
 Siat, Christian Cahyaputra. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan
Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban Membayar Pajak di Surabaya. Diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/158627-ID-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-kepatuha.pdf

Anda mungkin juga menyukai