b) Retribusi
merupakan sejumlah uang yang dibayarkan seseorang atas fasilitas umum yang
digunakan. Namun, retribusi adalah pungutan yang ditarik atas jasa atau izin yang
dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan perseorangan atau badan
usaha. Retribusi wajib dibayarkan atas penggunaan fasilitas umum.
c) Sumbangan
Perbedaan paling mencolok antara sumbangan dengan retribusi dan pajak terletak
pada sifat pemungutannya. Retribusi dan pajak bersifat wajib ditunaikan, sedangkan
sumbangan bersifat sukarela. Dalam hal pemungutan sumbangan, pemerintah
melalui lembaga-lembaga sosial biasanya melakukan penggalangan dana untuk
menanggulangi bencana nasional atau kemalangan yang terjadi di daerah tertentu.
c) Tarif Proporsional
Tarif proporsional merupakan tarif yang persentasenya tetap meski terjadi
perubahan terhadap dasar pengenaan pajak. Jadi, seberapa pun jumlah objek pajak,
persentasenya akan tetap. Contohnya adalah Pajak Pertambahan Nilai (10%) dan
PBB (0,5%) dari berapa pun objek pajaknya.
d) Tarif Tetap/Regresif
Tarif tetap atau tarif pajak regresif adalah tarif pajak yang nominalnya tetap tanpa
memerhatikan jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajaknya. Tarif tetap juga
dapat diartikan sebagai tarif pajak yang akan selalu tetap sesuai dengan peraturan
yang telah diberlakukan, seperti Bea Meterai dengan nilai atau nominal sebesar
Rp3.000 dan Rp6.000. Pada dasarnya tarif pajak dipungut berdasarkan atau sesuai
dengan pengelompokan jenis-jenis pajak.
b) eFilling Pajak
Efilling pajak merupakan bentuk modernisasi administrasi dari DJP sebagai sarana
penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara online melalui melalui situs jejaring
efiling pajak dari DJP atau penyedia jasa aplikasi yang ditunjuk DJP. Hal ini bertujuan
agar Wajib Pajak tidak perlu lagi melakukan pengisian SPT secara manual dan datang
ke KPP untuk menyampaikan SPT-nya dengan antrean panjang yang memakan
banyak waktu. Dengan demikian, compliance cost Wajib Pajak dapat berkurang.
c) eBilling Pajak
e-Billing pajak adalah sistem pembayaran pajak secara elektronik dengan membuat
kode billing pajak pada aplikasi SSE pajak online yang merupakan bagian dari sistem
Penerimaan Negara. Sistem ini dikelola oleh biller Direktorat Jenderal Pajak dan
menerapkan billing system. Sementara, Kode billing pajak adalah kode identifikasi
yang diterbitkan melalui sistem billing atas suatu jenis pembayaran atau setoran
yang akan dilakukan wajib pajak. Dengan menggunakan e-Billing wajib pajak dapat
melakukan transaksi pembayaran pajak secara lebih cepat dan ebih akurat.
b) Teori Kepentingan
Menurut teori kepentingan, pembayaran pajak yang dilakukan oleh masyarakat
kepada negara merupakan perwujudan dari peran serta masyarakat terhadap biaya
kenegaraan dalam rangka menjaga dan melindungi kepentingan masyarakat.
Kepentingan tersebut termasuk perlindungan atas jiwa dan harta bendanya. Sesuai
dengan prinsip teori tersebut, seharusnya semakin banyak kepentingan seseorang
harus semakin banyak pula membayar pajak. Namun dalam kehidupan sehari-hari
hal tersebut sulit terlaksana karena misalnya orang yang miskin tentunya punya
kepentingan yang banyak (antara lain perlindungan jaminan sosial dan sebagainya),
tetapi mereka justru tidak membayar pajak. Karena tidak adanya hubungan langsung
antara jumlah pajak yang dibayarkan dengan kepentingan seseorang terhadap jasa
pemerintah, maka teori ini pun kurang dapat diterima.