MODUL EKONOMI
KELAS XI IPS
Disusun Oleh :
AMBROSIUS SUHARTO, SE.
PERPAJAKAN
Membayar Pajak Bukti Cinta Tanah Air ( Hasil-hasil pembangunan yang kita nikmati sekarang
ini sebagian biaya pembangunannya bersumber dari pajak )
1. Pengertian Pajak
Dari definisi tersebut dapat di simpulkan bahwa pajak memiliki lima ciri
berikut :
1. Iuran wajib yang dikenakan kepada masyarakat wajib pajak.
2. Iuran wajib yang ditetapkan berdasarkan norma-norma hukum.
3. Digunakan untuk membiayai kepentingan umum.
4. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5. Balas jasanya tidak diterima secara langsung.
Pajak merupakan sumber pendapatan yang paling potensial bagi dana
pembangunan, karena jumlahnya meningkat seiring laju pertumbuhan
penduduk. Dengan pertimbangan kondisi ini, maka diperlukan peraturan
dan undang-undang yang dapat mengatur system perpajakan.
2. Unsur-Unsur Pajak
Dalam setiap jenis pajak terdapat tiga unsur penting, yakni subyek pajak,
obyek pajak, dan tariff pajak.
a. Subyek Pajak
Subyek pajak adalah pihak yang wajib membayar pajak kepada
negara. Pengertian subyek pajak meliputi orang pribadi, warisan yang
belum terbagi, badan, dan bentuk usaha tetap. Adapun pihak yang
tidak termasuk subyek pajak meliputi sebagai berikut
1. Badan perwakilan negara asing.
2. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatic dan konsulat atau pejabat-
pejabat lain dari negara asing.
3. Organisasi-organisasi internasional yang ditetapkan oleh Menterti
Keuangan.
4. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
b. Obyek Pajak
Obyek pajak adalah hal yang dikenakan pajak dan dasar untuk
menghitung pajak yang terutang. Contoh obyek pajak diantaranya,
penghasilan, kekayaan, bangunan, tanah, kendaraan, dan laba
perusahaan.
c. Tariff Pajak
Tarif pajak adalah dasar pengenaan besarnya pajak yang harus
dibayar subyek pajak terhadap obyek pajak yang menjadi
tanggungannya. Pada umumnya penetapan tariff pajak dilakukan
dengan system, tariff tetap, tariff proporsional, tariff progresif, dan
tarif degrersif.
1. Tarif Tetap
2. Tarif Proporsional
Tarif proporsional adalah tariff pajak yang persentasenya tetap
terhadap jumlahj berapapun yang menjadi dasar pengenaan
pajak. Contoh, tariff pajak pertambahan nilai/PPN yang berlaku di
Indonesia.
3. Tarif Progresif
Tarif progresif adalah tariff pajak yang persentasenya semakin
besar jika dasar pengenaan pajaknya meningkat. Jumlah pajak
yang terutang akan berubah sesuai dengan perubahan tarif dan
perubahan dasar pengenaan pajaknya. Contoh, pajak
penghasilan/PPh. yang berlaku di Indonesia.
4. Tarif Degresif
Tarif degresif adalah tariff pajak yang persentasenya semakin kecil
jika dasar pengenaan pajaknya meningkat. Jumlah pajak yang
terutang akan berubah sesuai dengan perubahan tariff dan
perubahan pengenaan pajaknya. Contoh,
Dasar Pengenaan Tarif Pajak Peningkatan Tarif Jumlah Pajak
Rp. 10.000.000 25% 5% Rp. 2.500.000
Rp. 20.000.000 20% 5% Rp. 4.000.000
Rp. 30.000.000 15% 5% Rp. 4.500.000
Rp. 40.000.000 10% 5% Rp. 4.000.000
Rp. 50.000.000 5% 5% Rp. 2.500.000
4. Jenis-Jenis Pajak
c. Withholding System
Dalam system ini, pihak ketiga diberikan kepercayaan untuk
melaksanakan kewajiban memotong atau memungut pajak atas
penghasilan yang dibayarkan kepada penerima penghasilan sekaligus
menyetorkannya ke kas negara.
a. Subyek PPh
Meliputi orang pribadi, warisan yang belum terbagi sebagai satu
kesatuan menggantikan yang berhak, badan, dan bentuk usaha
tetap.
Besar PTKP sesuai dengan status perkawinan wajib pajak adalah sebagai berikut.
1. TK / 0 : Rp. 54.000.000,00
2. K /0 : Rp. 58.500.000,00
3. K /1 : Rp. 63.000.000,00
4. K /2 : Rp. 67.500.000,00
5. K /3 : Rp. 72.000.000,00
1. Tarif PPh yang diterapkan atas PKP bagi wajib pajak pribadi dalam
negeri meliputi empat lapisan berikut.
2. Tarif PPh yang diterapkan atas penghasilan kena pajak bagi wajib
pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap sebesar 25 %.
(duapuluh lima persen )
Contoh Perhitungan PPh Wajib Pajak Pribadi Dalam Negeri.
Tuan Darmawan sebagai manager dalam sebuah perusahaan dengan pendapatan
per bulan sebesar Rp. 50.000.000,00. Beliau telah menikah dan mempunyai 3 orang
anak.
Hitunglah PPh dan pendapatan bersih yang diterima Tuan Darmawan per bulan.
Jawab :
5. Tarif PBB yang dikenakan atas obyek pajak adalah tariff tunggal
sebesar 0,5 %
- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 13
6. Persentasenya Nilai Jual Kena Pajak ( NJKP ) dibagi dalam dua
besaran, yaitu sebagai berikut :
a. Sebesart 20 % dari NJOP untuk obyek pajak yang NJOPKP nya
kurang dari Rp. 1.000.000.000,00 ( satu milliar rupiah ).
b. Sebersar 40 % dari NJOP untuk obyek pajak perkebunan,
kehutanan, dan obyek pajak perumahan yang NJOPKP nya sama
atau lebih besar dari Rp. 1.000.000.000,00 ( satu milliar rupiah ).
7. Besarnya PBB yang terutang dalam satu tahun pajak dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :
< Untuk NJOPKP sama atau lebih besar dari Rp. 1.000.000.000,00 ( satu miliar )
(+) Tanah : 3.000 m2 X RP. 500.000,00 Rp. 1.500.000.000,00
(+) Bangunan : 2.000 m2 X Rp. 600.000,00 Rp. 1.200.000.000,00
__________________
a. Subyek PPn
Subyek PPn adalah pengusaha kena pajak yaitu pengusaha yang
melakukan penyerahan barang kena pajak dan/jasa kena pajak.
b. Obyek PPn
1. Penyerahan barang/jasa kena pajak di dalam pabean yang
dilakukan oleh pengusaha.
2. Impor barang kena pajak.
3. Pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dari luar daerah
pabean di dalam daerah pabean
4. Pemanfaatan jasa kena pajak dari luar daerah pabean di dalam
daerah pabean.
5. Ekspor barang kena pajak oleh pengusaha kena pajak.
Contoh :
Rio seorang pedagang computer mengimpor Laptop merek
“Toshiba” sebanyak 150 unit, dengan harga per unit Rp.
9.500.000,00.
Berapakan PPn yang harus dibayar Rio ?
Diketahui :
< Tarif PPn 10 %
< Nilai barang kena pajak : Rp. 1.425.000.000,00
Jawab :
PPn = Tarif PPn X Nilai Barang Kena Pajak
PPn = 10 % X Rp.1.425.000.000,00
PPn = Rp. 142.500.000,00
5. Bea Meterai
Bea meterai adalah pajak atas dokumen. Adapun yang dimaksud
dokumen adalah kertas yang berisikan tulisan yang mengandung arti
dan maksud tentang perbuatan, keadaan, atau kenyataan bagi
seseorang dan/atau pihak-pihak yang berkepentingan. Benda meterai
yang dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia saat ini adalah
meterai tempel dan kertas meterai.
Bea meterai hanya berlaku satu tarif, per 1 Januari 2021 adalah Rp.
10.000,00 dengan masa transisi selama satu tahun.
EVALUASI :
6. Pada tahun pajak 2017 , Tn. Sitorus memiliki penghasilan Rp. 900.00.000,00
dengan biaya yang diperkenankan sebagai pengurang sebesar Rp.
500.000.000,00. Beliau sudah menikah, istri tidak bekerja, dan memiliki dua
orang anak yang masih sekolah. Berapa PPh terutang untuk tahun pajak
2017 ?
8. Diketahui pada awal tahun 2017 Pak Prayogo memiliki tanah dan bangunan
dengan luas masing-masing 800 m2 dan 400 m2, dengan nilai jual obyek
pajak (NJOP) masing-masing sebesar Rp. 300.000,00 per m2 untuk tanah,
dan Rp. 350.000,00 per m2 untuk bangunan. Besar NJOPTKP yang telah
ditetapkan pemerintah daerah setempat adalah Rp. 10.000.000,00.
Hitunglah PBB terutang tahun pajak 2017 yang harus disetor Pak Prayogo.
9. Nona Lady Gagal yang tinggal di “Sentul City” Kabupaten Bogor memilki
sebidang tanah seluas 1.000 m2, harga tanah saat ini sebesar Rp.
1.250.000,00 per m2, di atas tanah tersebut dibangun :
< Rumah seluas 250 m2 dengan NJOP Rp. 800.000,00 per m2.
< Kolam renang 50 m2 dengan NJOP Rp. 300.000,00 per m2.
< Taman mewah 50 m2 dengan NJOP Rp. 50.000,00 per m2.
< Pagar mewah sepanjang 20 m X 2 m seharga Rp 250.000,00/m2.
Jika besarnya NJOPTKP Rp. 12.000.000,00, maka besarnya PBB yang harus
dibayar Nona Lady Gagal adalah ….
NJKP :
20 % X Rp. 22.000.000,00= Rp. 4.400.000,00
PBB Terutang :
0,5 % X Rp. 4.400.000,00 = Rp. 22.000,00
Jawaban No. 12
Penghasilan Kena Pajak ( PKP ) Rp. 60.000.000,00
1. Sebab-Sebab Inflasi
Inflasi merupakan gejala yang wajar dalam perekonomian suatu negara.
Tingginya tingkat inflasi mengindikasikan bahwa perekonomian tersebut
dalam keadaan tidak stabil. Meskipun inflasi adalah sebuah gejala
ekonomi, inflasi juga dapat terjadi karena factor non ekonomi. Sebab-
sebab inflasi dapat diuraikan sebagai beerikut.
a. Keterlambatan Produksi (supply aspect)
Ketersediaan barang akan mempengaruhi terbentuknya harga
barang di pasar. Ketika produksi terlambat, pasokan barang dan jasa
menjadi terlambat. Apabila permintaan masyarakat tetap, akan
memicu kenaikan harga barang.
b. Meningkatnya Permintaan Agregat (demand aspect)
Permintaan agregat merupakan keseluruhan permintaan dalam
perekonomian. Permintaan ini berasal dari rumah tanggga
konsumen, perusahaan, dan pemerintah. Tingginya permintaan
2. Jenis-Jenis Inflasi
Infasi dapat terjadi di suatu negara akan berbeda-beda. Jenis inflasi yang
terjadi di suatu negara digolongkan berdasarkan beberapa hal sebagai
berikut.
a. Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Berdasarkan tingkat keparahannya atau laju inflasi, inflasi dibedakan
menjadi empat tingkatan sebagai berikut.
1) Inflasi ringan ( di bawah 10% per tahun )
2) Inflasi sedang ( antara 10 s.d 30 % per tahun )
3) Inflasi berat ( antara 30 s.d 100% per tahun )
4) Inflasi sangat berat/hyper inflasi ( di atas 100% pertahun )
b. Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya, inflasi dapat dibedakan menjadi dua
sebagai berikut.
1) Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
Inflasi tarikan permintaan disebabkan oleh meningkatnya
permintaan efektif, baik dari masyarakat, dunia usaha, maupun
pemerintah.
2) Inflasi Dorongan Biaya (Cost Push Inflation)
3. Dampak-Dampak Inflasi
a. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan kebijakan untuk mengatur jumlah
uang yang beredar sehingga bisa mempengaruhi perekonomian
untuk mencapai kondisi yang diinginkan. Kebijakan moneter
dilaksanakan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral. Kebijakan
moneter dapat dilakukan sebagai berikut.
1) Politik Diskonto (discount policy)
Adalah politik Bank Sentral untuk mempengaruhi peredaran uang
dengan cara menaikkan dan menurunkan tingkat bunga. Dengan
menaikkan tingkat bunga, diharapkan jumlah uang yang beredar
di masyarakat akan berkurang, karena orang akan lebih banyak
menyimpan uangnya di Bank dari pada menjalankan investasi.
2) Politik Pasar Terbuka (open market policy)
Dijalankan dengan membeli dan menjual surat-surat berharga.
Dengan menjual surat berharga diharapkan uang akan tersedot
dari masyarakat.
3) Politik Persediaan Kas (cash ratio policy)
Adalah politik Bank Sentral untuk mempengaruhi peredaran uang
dengan cara menaikkan dan menurunkan persentase persediaan
kas dari bank. Dengan dinaikkannya persentase persediaan kas,
diharapkan jumlah kredit akan berkurang.
I HK - I HK-1
Laju Inflasi = x 100 %
I HK-1
Keterangan :
I HK = Indeks Harga Konsumen dalam periode tertentu.
I HK-1 = Indeks Harga Konsumen pada periode sebelumnya.
Keterangan :
IA = Indeks harga agregatif sederhana
∑ Pn = Jumlah harga-harga pada tahun yang diamati
∑ Po = Jumlah harga-harga pada tahun dasar
∑ Pn . Qo
IL = x 100 %
∑ Po. Qo
Keterangan :
IL = Indeks Laspeyres
Pn = Harga-harga pada tahun yang diamati
Po = Harga-harga pada tahun dadsar
Qn = Jumlah barang pada tahun yang diamati
Qo = Jumlah barang pada tahun dasar
∑ = Jumlah
∑ Pn . Qn
IP = x 100%
∑ Po . Qn
Keterangan :
IP = Indeks Paasche
Pn = Harga-harga pada tahun yang diamati
Po = Harga-harga pada tahun dasar
Qn = Jumlah barang pada tahun yang diamati
Qo = Jumlah barang pada tahun dasar
∑ = Jumlah
∑ Pn . Qo
IL = x 100
∑ Po . Qo
15.650.000
= x 100
11.775.000
= 132,9 1,32 %
b. Indeks Paasche
∑ Pn . Qn
IP = x 100
∑ Po .Qn
25.350.000
= x 100
19.100.000
= 132,72 1,32 %
6.500
IH 2018 = x 100 % = 125 %
5.200
Berdasarkan data tersebut, hitunglah indeks harga dengan methode Laspeyres dan Paasche !
Jawab :
Barang Pn . Qo Po . Qo Pn . Qn Po . Qn
Sabun
Pasta Gigi
Shampo
Cream
Jumlah
IL = ?
IP = ?
ID = IL + IP Indeks Drobisch
2
IF = √ IL X IP Indeks Fisher
Selamat Mengerjakan
c. Dumping
Adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dengan menetapkan
barang ekspor (harga barang di luar negeri) lebih murah dari pada harga
di dalam negeri.
d. Politik dagang bebas
Politik dagang bebas merupakan suatu kebijakan yang membuat masing-
masing pemerintah memberi kebebasan dalam ekspor dan impor.
e. Larangan ekspor
Kebalikan dari larangan impor, larangan ekspor merupakan kebijakan
suatu negara untuk melarang ekspor barang-barang tertentu ke luar
negeri.
Tujuan Kebijakan Perdagangan Ingternasional
Kebijakan Perdagangan Internasional ditujukan untuk mengatasi dampak buruk
dari impor barang, seperti perusahaan dalam negeri yang memproduksi barang
yang sama akan gulung tikar karena kalah bersaing dengan barang impor.
Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran (balance of payment), merupakan catatan sistematis
mengenai transaksi-transaksi ekonomi intrernasional antara penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain dalam kurun waktu tertentu.
Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, di antaranya :
1. Memberi keterangan mengenai posisi devisa kepada pemerintah dan
pelaku bisnis. (Devisa berfungsi sebagai alat pembayaran utang luar
negeri, alat pembayaran internasional, dan alat stabilisasi mata uang suatu
negara. Devisa diperoleh melalui ekspor barang dan jasa dan pinjaman luar
negeri).
2. Membantu pemerintah dalam mengambil keputusan di bidang politik
perdagangan dan urusan pembayarannya.
3. Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan moneter dan fiscal.
Komponen Neraca Pembayaran
Sumber-sumber Devisa
a. Ekspor
Salah satu sumber devisa Indonesia, adalah kegiatan ekspor, yaitu menjual
barang dan jasa ke luar negeri. Semakin besar volume ekspor dalam kurun
waktu tertentu, maka aliran devisanya akan semakin besar.
b. Pendanaan Luar Negeri
Pendanaan LN yang dimaksud adalah pinjaman atau bantuan yang
diterima oleh pemerintah dan pinjaman atau investasi swasta.
Sumber-sumber pendanaan swasta asing terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
< Investasi asing langsung yg dilakukan oleh perusahaan multinasional.
< Investasi portofolio, yaitu pembelian obligasi/saham oleh investor asing.
< Pinjaman komersial, seperti credit euro currency, jangka pendek.
c. Kunjungan Wisatawan Asing
Indonesia merupakan negara di wilayah tropis yang memiliki banyak
daerah tujuan wisata ( Bali, Lombok, Raja Ampat, Jogjakarta ) yang akan
mendatangkan devisa.
d. TKI di Luar Negeri
Devisa juga dapat bersumber dari TKI yang bekerja di LN. Mereka
mendapatkan pembayaran / gaji dalam satuan mata uang masing-masing
negara. Penerimaan devisa terutama berasal dari TKI yang bekerja di
kawasan Timur Tengah, Malaysia, dan Hongkong.
Pilihan Ganda
A. Pilih Jawaban Yang Paling Tepat
1. Perdagangan Internasional adalah pertukaran ….
a. Barang dan jasa yang dilakukan oleh beberapa negara yang saling
menguntungkan
b. Barang dan jasa yang dilakukan oleh dua negara atau lebih yang
saling menguntungkan.
c. Barang dan jasa oleh negara-negara yang berada pada suatu kawasan
tertentu yang saling menguntungkan
d. Barang dan jasa oleh dua kawasan regional yang saling
menguntungkan
e. Barang dan jasa oleh tiga negara dengan syarat-syarat yang telah
ditentukan dan saling menguntungkan
2. Manfaat utama perdagangan internasional adalah ….
a. Sarana untuk mendapatkan devisa.
b. Sarana untuk mempererat persahabatan negara dalam satu rumpun
c. Sarana untuk memperoleh pajak
d. Sarana alih teknologi
e. Mendorong peningkatan konsumsi dalam negeri
3. Untuk melindungi industri dalam negeri, pemerintah hanya
memperbolehkan barang diimpor dengan jumlah tertentu. Penetapan
jumlah yang dapat diimpor disebut ….
a. Tarif
b. Kuota.
c. Dumping
d. Subsidi
e. Batas ambang
4. Teori keunggulan mutlak (absolut advantage theory) perdagangan
internasional dikemukakan oleh ….
$$$$$$$