Anda di halaman 1dari 57

Untuk Kalangan Sendiri

MODUL EKONOMI
KELAS XI IPS

Disusun Oleh :
AMBROSIUS SUHARTO, SE.
PERPAJAKAN
Membayar Pajak Bukti Cinta Tanah Air ( Hasil-hasil pembangunan yang kita nikmati sekarang
ini sebagian biaya pembangunannya bersumber dari pajak )

A. Dasar – Dasar Perpajakan

1. Pengertian Pajak

Usaha pemerintah meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat


melalui pelaksanaan pembangunan di segala bidang membutuhkan dana
yang sangat banyak. Untuk itu pemerintah berusaha menggali sumber-
sumber penerimaan dana yang ada. Salah satu sumber penerimaan dana
tersebut adalah pajak. Apa yang dimaksud dengan pajak ?

Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum dan


tata cara perpajakan Indonesia yang telah disempurnakan dengan UU No.
16 tahun 2009, pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak
berdasarkan norma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas
jasanya tidak diterima secara langsung.

Dari definisi tersebut dapat di simpulkan bahwa pajak memiliki lima ciri
berikut :
1. Iuran wajib yang dikenakan kepada masyarakat wajib pajak.
2. Iuran wajib yang ditetapkan berdasarkan norma-norma hukum.
3. Digunakan untuk membiayai kepentingan umum.
4. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5. Balas jasanya tidak diterima secara langsung.
Pajak merupakan sumber pendapatan yang paling potensial bagi dana
pembangunan, karena jumlahnya meningkat seiring laju pertumbuhan
penduduk. Dengan pertimbangan kondisi ini, maka diperlukan peraturan
dan undang-undang yang dapat mengatur system perpajakan.

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 1


Selain agar bisa memberikan rasa keadilan, system pajak yang diterapkan
bisa pula memberikan kepastian hukum bagi semua pihak.
Berikut beberapa undang-undang yang mengatur perpajakan.
1. Undang-Undang No. 16 tahun 2009, tentang ketentuan umum dan tata
cara perpajakan Indonesia.
2. Undang-Undang No. 36 tahun 2008, tentang Pajak Penghasilan ( PPh.)
3. Undang-Undang No. 42 tahun 2009, tentang Pajak Pertambahan Nilai
(PPn.) & Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM).
4. Undang-Undang No. 28 tahun 2009, tentang Pajak Bumi & Bangunan
(PBB).
5. Undang-Undang No. 13 tahun 1985, tentang Bea Meterai, yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah/PP No., 24
tahun 2000.
Begitu besar dana yang dibutuhkan untuk membiayai pembangunan
mendorong pemerintah memaksimalkan pendapatan dari pungutan resmi
selain pajak. Salah satunya Retribusi.
Retribusi adalah pungutan yang dilakukan oleh pemerintah kepada
masyarakat karena menggunakan fasilitas negara.
Pungutan retribusi di Indonesia didasarkan pada Undang-Undang No. 34
tahun 2000 tentang perubahan atas UU No. 18 tahun 1997 tentang pajak
daerah dan retribusi daerah. Penarikan retribusi dilakukan oleh pemerintah
daerah. Contoh, retribusi jalan tol, retribusi parkir kendaraan, dan retribusi
kebersihan.

Perbedaan Pajak dan Retribusi


< Pajak>
1. Subyek pajak tidak menerima balas jasa secara langsung dari
pemerintah.
2. Obyek pajak mencakup setiap warga negara yang telah sesuai dengan
ketapan peraturan.
3. Besarnya pajak dihitung sendiri oleh wajib pajak.
4. Jatuh tempo pembayaran pajak sesuai dengan tahun pajak.
- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 2
< Retribusi>
1. Subyek retribusi menerima balas jasa langsung atas pungutan yang
dibayarnya.
2. Obyek retribusi hanya mereka yang menggunakan fasilitas negara.
3. Besarnya retribusi ditentukan oleh pemerintah.
4. Jatuh tempo pembayaran retribusi sesuai dengan pemakaian.

2. Unsur-Unsur Pajak

Dalam setiap jenis pajak terdapat tiga unsur penting, yakni subyek pajak,
obyek pajak, dan tariff pajak.
a. Subyek Pajak
Subyek pajak adalah pihak yang wajib membayar pajak kepada
negara. Pengertian subyek pajak meliputi orang pribadi, warisan yang
belum terbagi, badan, dan bentuk usaha tetap. Adapun pihak yang
tidak termasuk subyek pajak meliputi sebagai berikut
1. Badan perwakilan negara asing.
2. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatic dan konsulat atau pejabat-
pejabat lain dari negara asing.
3. Organisasi-organisasi internasional yang ditetapkan oleh Menterti
Keuangan.
4. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
b. Obyek Pajak
Obyek pajak adalah hal yang dikenakan pajak dan dasar untuk
menghitung pajak yang terutang. Contoh obyek pajak diantaranya,
penghasilan, kekayaan, bangunan, tanah, kendaraan, dan laba
perusahaan.
c. Tariff Pajak
Tarif pajak adalah dasar pengenaan besarnya pajak yang harus
dibayar subyek pajak terhadap obyek pajak yang menjadi
tanggungannya. Pada umumnya penetapan tariff pajak dilakukan
dengan system, tariff tetap, tariff proporsional, tariff progresif, dan
tarif degrersif.
1. Tarif Tetap

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 3


Tarif tetap adalah tariff pajak yang jumlah nominalnya tetap
walaupun dasar pengenaan pajaknya berbedauntuk cek dan bilyet giro,
berapapun nominalnya dikenakan Rp. 6000,- ( per 1 Januari 2021,
Bea Meterai hanya berlaku satu tariff, yaitu Rp. 10.000,- dengan
masa transisi satu tahun ).

2. Tarif Proporsional
Tarif proporsional adalah tariff pajak yang persentasenya tetap
terhadap jumlahj berapapun yang menjadi dasar pengenaan
pajak. Contoh, tariff pajak pertambahan nilai/PPN yang berlaku di
Indonesia.

3. Tarif Progresif
Tarif progresif adalah tariff pajak yang persentasenya semakin
besar jika dasar pengenaan pajaknya meningkat. Jumlah pajak
yang terutang akan berubah sesuai dengan perubahan tarif dan
perubahan dasar pengenaan pajaknya. Contoh, pajak
penghasilan/PPh. yang berlaku di Indonesia.

4. Tarif Degresif
Tarif degresif adalah tariff pajak yang persentasenya semakin kecil
jika dasar pengenaan pajaknya meningkat. Jumlah pajak yang
terutang akan berubah sesuai dengan perubahan tariff dan
perubahan pengenaan pajaknya. Contoh,
Dasar Pengenaan Tarif Pajak Peningkatan Tarif Jumlah Pajak
Rp. 10.000.000 25% 5% Rp. 2.500.000
Rp. 20.000.000 20% 5% Rp. 4.000.000
Rp. 30.000.000 15% 5% Rp. 4.500.000
Rp. 40.000.000 10% 5% Rp. 4.000.000
Rp. 50.000.000 5% 5% Rp. 2.500.000

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 4


3. Fungsi Pajak

Sebagai salah satu sumber penerimaan negara, pajak memiliki peranan


yang sangat besar dalam kegiatan pembangunan. Bila memperhatikan
peranannya, pajak mempunyai tiga fungsi utama dalam pembangunan
ekonomi. Fungsi tersebut meliputi fungsi anggaran, fungsi mengatur,
dan fungsi memeratakan pendapatan.

a. Fungsi Anggaran ( Budgeter )


Adalah pajak sebagai sumber penerimaan negara yang yang
diperuntukkan bagi pem biayaan pengeluaran-pengeluaran
pemerintah. Fungsi ini dapat dilihat dengan dimasukkannya pajak
dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.

b. Fungsi Mengatur ( Regulasi )


Adalah pajak digunakan sebagai alat mengatur atau melaksanakan
kebijakan di bidang social dan ekonomi. Contoh dikenakannya pajak
yang tinggi terhadap minuman keras untuk menekan konsumsi
minuman keras. Contoh lainnya, penetapan pajak yang tinggi
terhadap barang-barang mewah agar tidak bersikap konsumtif.

c. Fungsi Memeratakan Pendapatan ( Distribusi )


Adalah pajak digunakan sebagai sarana meningkatkan social dengan
jalan pemerataan pendapatan masyarakat. Fungsi ini dapat dilihat
melalui pungutan pajak yang dilakukan secara progresif.

4. Jenis-Jenis Pajak

Secara umum pajak dikelompokkan berdasarkan tiga hal, yaitu


berdasarkan pihak yang memungut, pihak yang menanggung, dan
sifatnya.

a. Pajak berdasarkan pihak yang memungut.


Berdasarkan pihak yang memungut, dikelompokkan dalam pajak
negara dan pajak daerah.

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 5


1) Pajak Negara adalah pajak yang dipungut pemerintah pusat
melalui Direktorat Jenderal Pajak dan Kantor-kantor Inspeksi
Pajak dalam lingkungan Departemen Keuangan. Contoh pajak
penghasilan, pajak pertambahan nilai barang dan jasa, pajak
kekayaan, pajak ekspor, cukai, dan bea meterai.
2) Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut pemerintah daerah
melalui Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda), dimana hasilnya
digunakan untuk membiayai berbagai pengeluaran rutin dan
pembangunan daerah.

Dalam ketetapan pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 34


tahun 2000 pajak daerah dibagi menjadi Pajak Provinsi dan Pajak
Kabupaten/Kota.

Pajak Provinsi, terdiri dari pejak kendaraan bermotor dan


kendaraan di atas air, bea balik nama kendaraan bermotor dan
kendaraan di atas air, pajak bahan bakar kendaraan bermotor,
serta pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan
air permukaan.

Adapun pajak Kabupaten/Kota, terdiri dari pajak hotel, pajak


restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan,
dan pajak pengambilan bahan galian golongan C.

b. Pajak berdasarkan pihak yang menanggung.


Dikelompokkan dalam pajak langsung dan pajak tidak langsung.
a. Pajak Langsung
Adalah pajak yang pembayarannya harus ditanggung sendiri oleh
wajib pajak yang bersangkutan dan tidak dapat dialihkan ke pihak
lain. Contohnya pajak penghasilan, pajak kekayaan, pajak bumi
dan bangunan.

b. Pajak Tidak Langsung


Adalah pajak yang pembayarannya dapat dialihkan kepada pihak
lain. Contohnya pajak pertambahan nilai, PPnBM, dan cukai

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 6


rokok. Dalam pajak ini beban pajak dialihkan dari
produsen/penjual kepada konsumen/pembeli.

5. Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia

Sistem pemungutan pajak adalah tata cara yang dipakai untuk


mengumpulkan pajak dari para wajib pajak. Secara umum terdapat tiga
system pemungutan pajak, yaitu Official Assessment System, Self
Assessment System, dan Withholding System.

a. Official Assessment System


Sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada
pemerintah (petugas pajak) untuk menentukan besarnya pajak
terhutang wajib pajak. Ciri-ciri sitem pemungutan pajak ini yaitu
pajak terhutang dihitung oleh petugas pajak, wajib pajak bersifat
pasif, dan hutang pajak timbul setelah petugas pajak menghitung
pajak yang terhutang dsengan diterbitkannya surat ketapan pajak.

b. Self Assessment System


Sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada
wajib pajak untuk menghitung sendiri, melaporkan sendiri, dan
membayar sendiri pajak yang terhutang yang seharusnya dibayar.
Ciri-ciri system pemungutan pajak ini adalah pajak terhutang dihitung
sendiri oleh wajib pajak , wajib pajak bersifat aktif dengan
melaporkan dan membayar sendiri pajak terhutang yang seharusnya
dibayar. Dan pemerintah tidak perlu mengeluarkan surat ketapan
pajak setiap saat kecuali oleh kasus-kasus tertentu saja, seperti wajib
pajak terlambat melaporkan atau membayar pajak terhutang
terdapat pajak yang seharusnya dibayar tetapi tidak dibayar.

c. Withholding System
Dalam system ini, pihak ketiga diberikan kepercayaan untuk
melaksanakan kewajiban memotong atau memungut pajak atas
penghasilan yang dibayarkan kepada penerima penghasilan sekaligus
menyetorkannya ke kas negara.

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 7


Dari ketiga system pemungutan pajak tersebut, system pemungutan
pajak yang mana yang diterapkan di Indonesia ?
Jawab : ketiga-tiganya, artinya Indonesia menerapkan tiga system
pemungutan pajak sekaligus untuk disesuaikan dengan jenis-jenis
pajak yang dipungut.

a. Official Assessment System, ditetapkan dalam hal pelunasan Pajak


Bumi dan Bangunan ( PBB ), dimana KPP akan mengeluarkan surat
ketetapan pajak mengenai besarnya PBB yang terhutang setiap
tahun., Jadi wajib pajak tidak perlu menghitung sendiri, tetapi
cukup membayar PBB berdasarkan Surat Pembayaran Pajak
Terutang (SPPT) yang dikeluarkan oleh Kantor Pajak Pratama
(KPP) tempat obyek pajak tersebut terdaftar.
b. Self Assessment System, diterapkan dalam penyampaian SPT
Tahunan PPh. ( baik untuk wajib pajak pribadi maupun BUT ), dan
SPT masa PPN. Dengan system ini wajib pajak PPh menghitung
sendiri pajak yang terhutang.
c. Witghholding Tax System, di Indonesia diterapkan pada
mekanisme pemotongan/pemungutan PPh. Biasanya dalam
system ini ditetapkan kepada karyawan atau PNS yang memiliki
penghasilan tetap. Hal ini akan sangat mempermudah
pemungutan/pemotongan pajak karena mereka tidak perlu lagi
mengisi banyak formulir karena sebelumnya sudah dipotong
langsung dari gaji mereka yang diterimanya setiap bulan.

6. Tantangan Pemungutan Pajak

Pemungutan pajak bukan tanpa tantangan. Dalam pemungutan pajak


dan wajib pajak banyak sekali tantangan/hambatan yang dialami,
diantaranya Wajib Pajak Tidak Mau Membayar Pajak. Untuk memaksa
wajib pajak yang tidak mau atau enggan membayar pajak pemerintah
telah mengantur pemberian sangsi pajak yang diatur dalam UU No. 16
Tahun 2009.
Terdapat dua jenis sangsi bagi pelanggar ketentuan umum perpajakan,
yaitu sangsi administrasi dan sangsi pidana.

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 8


a. Sangsi administrasi
Sangsi ini meliputi bunga, denda, kenaikan atau tambahan.
b. Sangsi pidana
Sangsi ini dikenakan kepada wajib pajak yang melanggar pasal 38 dan
39 UU .No. 28 tahun 2007 tentang ketentuan umum perpajakan.
1). Sangsi pidana penjara paling singkat 3 bulan dan paling lama 1
tahun. Berlaku untuk mereka yang tidak menyampaikan surat
pemnberitahuan atau menyampaikan tetapi tidak benar/tidak
lengkap
2). Sangsi pidana paling singkat 6 bulan. Bagi mereka yang tidak
mendaftarkan diri dan menyalahgunakan NPWP, menolak untuk
dilakukan pemeriksaan , membuat pembukuan palsu/laporan palsu,
tidak menyelenggarakan pembukuan/pencatatan.
3). Sangsi pidana paling lama 1 tahun dan denda setinggi-tingginya
Rp. 1.000.000.000,00 kepada wajib pajak yang dengan sengaja
memberikan keterangan tidak benar dan menghalang- halangi
penyidikan.
B. Pajak yang Dipungut Pemerintah
Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk membayar beberapa jenis
pajak yang diberlakukan pemerintah. Selain karena pajak merupakan
sumber dana bagi kegiatan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, pajak juga merupakan bentuk pengabdian dan bukti peran
aktif warga negara dalam pembangunan.
1. Pajak Penghasilan ( PPh )
Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak
atas penghasilan yang diterima/diperolehnya dalam tahun pajak ( 12
bulan ). Di dalam undang-undang PPh, antara lain diatur subyek dan
obyek PPh, penghasilan kena pajak, penghasilan tidak kena pajak, dan
tariff PPh.

a. Subyek PPh
Meliputi orang pribadi, warisan yang belum terbagi sebagai satu
kesatuan menggantikan yang berhak, badan, dan bentuk usaha
tetap.

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 9


b. Obyek PPh
Adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari
luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama
dan dalam bentuk apapun.
c. Penghasilan Kena Pajak ( PKP )
Adalah penghasilan bersih setelah dikurangi jumlah penghasilan tidak
kena pajak (PTKP).
d. Penghasilan Tidak Kena Pajak ( PTKP )
Adalah batas minimal penghasilan yang tidak dikenakan pajak.
Besarnya PTKP per tahun sebagai berikut.

Keterangan Besar PTKP (Rp.) Per Tahun

1. Wajib Pajak Sendiri Rp. 54.000.000,00


2. Tambahan bagi wajib pajak yg telah menikah Rp. 4.500.000,00
3. Tambahan untuk penghasilan istri yg digabung suami Rp. 54.000.000,00
4. Tambahan untuk setiap anggota keluarga yang menjadi
tanggungan ( max. 3 orang ) Rp. 4.500.000,00

Besar PTKP sesuai dengan status perkawinan wajib pajak adalah sebagai berikut.
1. TK / 0 : Rp. 54.000.000,00
2. K /0 : Rp. 58.500.000,00
3. K /1 : Rp. 63.000.000,00
4. K /2 : Rp. 67.500.000,00
5. K /3 : Rp. 72.000.000,00

e. Tarif PPh adalah persentase pajak yang harus dibayar berdasarkan


lapisan penghasilan kena pajak. Tarif PPh dibedakan menjadi tariff
PPh untuk wajib pajak pribadi dan wajib pajak badan dalam negeri
dan bentuk usaha tetap.

1. Tarif PPh yang diterapkan atas PKP bagi wajib pajak pribadi dalam
negeri meliputi empat lapisan berikut.

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 10


Keterangan Tarif Pajak
1. Sampai dengan Rp. 50.000.000,00 5%
2. Di atas Rp. 50 juta s.d Rp. 250 juta 15 %
3. Di atas Rp. 250 juta s.d Rp. 500 juta 25 %
4. Di atas Rp. 500.000.000,00 30 %

2. Tarif PPh yang diterapkan atas penghasilan kena pajak bagi wajib
pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap sebesar 25 %.
(duapuluh lima persen )
Contoh Perhitungan PPh Wajib Pajak Pribadi Dalam Negeri.
Tuan Darmawan sebagai manager dalam sebuah perusahaan dengan pendapatan
per bulan sebesar Rp. 50.000.000,00. Beliau telah menikah dan mempunyai 3 orang
anak.
Hitunglah PPh dan pendapatan bersih yang diterima Tuan Darmawan per bulan.
Jawab :

Penghasilan per bulan sebelum pajak Rp. 50.000.000,00

Per tahun sebelum pajak Rp. 50.000.000,00 X 12 bulan = Rp. 600.000.000,00

Penghasilan Tidak Kena Pajak ( PTKP )

< Wajib pajak Rp. 54.000.000,00

< Wajib pajak kawin Rp. 4.500.000,00

< Anak 3 X Rp. 4.500.000,00 Rp 13.500.000,00

< Jumlah PTKP ……………………………………………………………… Rp. 72.000.000,00

< Penghasilan Kena Pajak ( PKP ) …………………………………. Rp. 528.000.000,00

< PPh dalam setahun : 5% X Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000,00


15% X Rp. 200.000.000 = Rp. 30.000.000,00
25% X Rp. 250.000.000 = Rp .62.500.000,00
30% X Rp. 28.000.000 = Rp. 8.400.000,00
+
< Jumlah PPh per tahun …………………… = Rp.103.400.000,00
< Jumlah PPh per bln. Rp.103.400.000 : 12 = Rp. 8.616.666,67
< Penghasilan per bln. sebelum pajak = Rp. 50.000.000,00
< PPh per bln. ( dibulatkan ) = Rp. 8.617.000,00

< Pendapatan bersih yang diterima per bln = Rp. 41.383.000,00

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 11


Jika pendapatan Tn. Darmawan per bulan sebesar Rp. 25.000.000,00. Beliau
telah menikah dan mempunyai 2 orang anak. Hitunglah PPh dan pendapatan bersih
yang diterima Tn. Darmawan per bulan.

Perhitungan PPh untuk BUT dalam negeri tahun 2018


Perusahaan “Senyuum Selalu” dalam tahun 2018 memperoleh keuntungan dari
usahanya sebesar Rp. 175.000.000,00. Hitunglah PPh yang harus dibayar dan
pendapatan bersih yang diterima perusahaan “Senyuum Selalu” periode tahun 2018.
Jawab :
Jumlah pendapatan selama tahun 2018 sebesar Rp. 175.000.000,00
PPh dalam setahun : 25 % X Rp. 175.000.000,00 Rp. 43.750.000,00
_________________ _

Pendapatan bersih setelah pajak Rp. 131.250.000,00

2. Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB )


Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) adalah pajak yang dikenakan
kepada subyek pajak atas kepemilikan tanah beserta bangunan yang
berdiri di atasnya. Pemungutan PBB didasarkan pada undang-undang no.
28 tahun 2009 tentang Pajak Bumi dan Bangunan.
a. Subyek PBB
Subyek PBB adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai
suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas bumi,
dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas
bangunan.
b. Obyek PBB
Obyek PBB adalah bumi dan/atau bangunan. Bumi adalah permukaan
bumi (tanah dan perairan) dan tubuh bumi yang ada di bawahnya.
Contoh : sawah, ladang, kebun, tanah pekarangan, dan tambang.
Adapun bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau
diletakkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan di wilayah
Republik Indonesia. Contoh : rumah tempat tinggal, bangunan tempat
usaha, pusat perbelanjaan, jalan tol, kolam renang, dan anjungan
minyak lepas pantai.
- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 12
c. Ketentuan-ketentuan dalam perhitungan PBB
Ketentuan-ketentuan (Komponen) dalam perhitungan PBB meliputi
sebagai berikut.

1. Surat pemberitahuan pajak terutang ( SPPT ), merupakan surat yang


digunakan Direktorat Jenderal Pajak untuk memberitahukan
besarnya pajak yang terutang kepada wajib pajak.
2. PBB didasarkan atas Nilai Jual Obyek Pajak ( NJOP )
NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli
yang terjadi secara wajar. Besarnya NJOP ditetapkan setiap tiga
tahun oleh Menteri Keuangan, kecuali untuk daerah tertentu
ditetapkan setiap tahun sesuai perkembangan daerahnya.
Contoh :
Luna Mariyam memiliki sebidang tanah seluas 112 m2 dengan harga
Rp. 200.000,00 per meter persegi. Di atasnya berdiri sebuah
bangunan seluas 70 m2 dengan harga Rp. 350.000,00 per meter
persegi.
Hitung berapakah NJOP nya ?
Perhitungannya :
< Bumi : 112 m2 X Rp. 200.000,00 = Rp. 22.400.000,00
< Bangunan : 70 m2 X Rp. 350.000,00 = Rp. 24.500.000,00
----------------------------------- +
< NJOP sebagai dasar pengenaan pajak = Rp. 46.900.000,00

3. Nilai Jual Obyek Pajak Tidak Kena Pajak ( NJOPTKP )


Berdasarkan Ketapan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.03/2011,
tanggal 4 April 2011 ditetapkan sebesar Rp. 24.000.000,00 mulai
tahun 2012.
4. Nilai Jual Obyek Pajak Kena Pajak ( NJOPKP ) atau ( NJOP ) untuk
penghitungan PBB dihitung dengan cara NJOP dikurangi NJOPTKP.

< NJOP = Rp. 46.900.000,00


< NJOPTKP = Rp. 24.000.000,00
---------------------------- --
< NJOPK = Rp. 22.900.000,00

5. Tarif PBB yang dikenakan atas obyek pajak adalah tariff tunggal
sebesar 0,5 %
- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 13
6. Persentasenya Nilai Jual Kena Pajak ( NJKP ) dibagi dalam dua
besaran, yaitu sebagai berikut :
a. Sebesart 20 % dari NJOP untuk obyek pajak yang NJOPKP nya
kurang dari Rp. 1.000.000.000,00 ( satu milliar rupiah ).
b. Sebersar 40 % dari NJOP untuk obyek pajak perkebunan,
kehutanan, dan obyek pajak perumahan yang NJOPKP nya sama
atau lebih besar dari Rp. 1.000.000.000,00 ( satu milliar rupiah ).
7. Besarnya PBB yang terutang dalam satu tahun pajak dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :

PBB Terutang = Tarif Pajak X NJKP


Contoh Perhitungan PBB
< Untuk NJOPKP Kurang dari Rp. 1.000.000.000,00 ( satu milliar )
(+) NJOP Rp. 46.900.000,00
(+) NJOPTKP Rp. 24.000.000,00
_______________ __
(+) NJOPKP / NJKP Rp. 22.900.000,00
(+) NJKP = 20 % X Rp. 22.900.000,00 Rp. 4.850.000,00
(+) PBB yang terutang, 0,5 % X Rp. 4.850.000,00 Rp. 22.900,00

< Untuk NJOPKP sama atau lebih besar dari Rp. 1.000.000.000,00 ( satu miliar )
(+) Tanah : 3.000 m2 X RP. 500.000,00 Rp. 1.500.000.000,00
(+) Bangunan : 2.000 m2 X Rp. 600.000,00 Rp. 1.200.000.000,00
__________________

(+) NJOP Rp. 2.700.000.000,00


(+) N J O P T K P ( sekarang variatif ) Rp. 24.000.000,00
__________________

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 14


(+) NJOPKP / NJKP Rp. 2.676.000.000,00
(+) NJKP = 40 % X Rp. 2.676.000.000,00 Rp. 1.070.400.000,00
(+) PBB yang terutang, 0,5 % X Rp. 1.070.400.000 Rp. 5.352.000,00

3. Pajak Pertambahan Nilai ( PPN )


Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan terhadap
penjualan/penyerahan barang yang telah diolah/diproses sehingga
berubah sifat/bentuk aslinya menjadi barang baru yang bertanbah nilai
dan manfaattnya. PPn di Indonesia diatur dalam undang-undang No. 42
tahun 2009 tentang PPn dan PPnBM.
Dalam undang-undang ini juga diterangkan subyek, obyek, dan tarif
PPn.

a. Subyek PPn
Subyek PPn adalah pengusaha kena pajak yaitu pengusaha yang
melakukan penyerahan barang kena pajak dan/jasa kena pajak.
b. Obyek PPn
1. Penyerahan barang/jasa kena pajak di dalam pabean yang
dilakukan oleh pengusaha.
2. Impor barang kena pajak.
3. Pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dari luar daerah
pabean di dalam daerah pabean
4. Pemanfaatan jasa kena pajak dari luar daerah pabean di dalam
daerah pabean.
5. Ekspor barang kena pajak oleh pengusaha kena pajak.

Kelompok barang yang tidak dikenakan PPn meliputi :


 Barang hasil pertambangan/pengeboran yang diambil
langsung dari sumbernya.
 Barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh
rakyat banyak.
 Uang, emas batangan, dan surat-surat berharga.
Jenis-jenis jasa yang tidak dikenai PPn adalah jasa tertentu dalam
kelompok jasa sebagai berikut :

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 15


Jasa pelayanan kesehatan, social, keuangan, asuransi,
keagamaan, pendidikan, kesenian dan hiburan, jasa tenaga kerja,
boga/catering.
c. Tarif PPn
Tarif PPn adalah 10 % dari nilai braang kena pajak.
Tarif PPn dengan peraturan pemerintah dapat diubah minimal 5 %,
maximal 15 %.

Contoh :
Rio seorang pedagang computer mengimpor Laptop merek
“Toshiba” sebanyak 150 unit, dengan harga per unit Rp.
9.500.000,00.
Berapakan PPn yang harus dibayar Rio ?

Diketahui :
< Tarif PPn 10 %
< Nilai barang kena pajak : Rp. 1.425.000.000,00
Jawab :
PPn = Tarif PPn X Nilai Barang Kena Pajak
PPn = 10 % X Rp.1.425.000.000,00
PPn = Rp. 142.500.000,00

4. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Selain pengenaan PPn , untuk barang-barang yang dikategorikan


sebagai barang mewah dikenakan juga pajak penjualan atas barang
mewah (PPnBM).
Pengenaan pajak ini dilakukan terhadap :
a. Penyerahan barang kena pajak yang tergolong mewah yang
dilakukan oleh pengusaha barang tersebut di daerah pabean
dalam kegiatan usaha/pekerjaannya.

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 16


b. Impor barang kena pajak yang tergolong mewah.
PPnBM hanya dikenakan satu kali yaitu pada waktu penyerahan
barang tersebut, oleh pengusaha, atau pada waktu impor.
Adapun yang dimaksud barang kena pajak yang tergolong mewah
antara lain :
a. Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok.
b. Barang tersebut dikonsumsi oleh mesyarakat tertentu.
c. Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat
berpenghasilan tinggi.
d. Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status.
e. Apabila dikonsumsi, barang-barang tersebut dapat merusak
kesehatan dan moral masyarakat, serta mengganggu ketertiban
masyarakat, seperti minuman beralkohol.

5. Bea Meterai
Bea meterai adalah pajak atas dokumen. Adapun yang dimaksud
dokumen adalah kertas yang berisikan tulisan yang mengandung arti
dan maksud tentang perbuatan, keadaan, atau kenyataan bagi
seseorang dan/atau pihak-pihak yang berkepentingan. Benda meterai
yang dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia saat ini adalah
meterai tempel dan kertas meterai.
Bea meterai hanya berlaku satu tarif, per 1 Januari 2021 adalah Rp.
10.000,00 dengan masa transisi selama satu tahun.

EVALUASI :

Pilihlah jawaban yang benar !


1. Iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma
hukum untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif guna
meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima
secara langsung merupakan pengertian ….

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 17


a. Retribusi d. Pajak
b. Bea masuk e. Bea meterai
c. Cukai
2. Salah satu pihak yang termasuk subyek pajak, yaitu ….
a. Orang pribadi d. Badan perwakilan negara asing

b. Konsulat e. Yayasan sosial


c. Pejabat perwakilan deplomatik
3. Dalam suatu pemungutan pajak, tariff yang dipergunakan adalah tarif yang
persentasenya semakin besar jika dasar pengenaannya meningkat. Sistem
ini disebut ….
a. Tarif proporsional d. Tarif tetap
b. Tarif progresif e. Tarif ekspansif
c. Tarif degresif
4. Sebagai sarana meningkatkan keadilan social merupakan salah satu fungsi
pajak, yaitu ….
a. Fungsi anggaran d. Fungsi distribusi
b. Fungsi regulasi e. Fungsi budgeter
c. Fungsi konsumsi
5. Pajak Provinsi diantaranya ….
a. Pajak hotel & rerstoran d. PPh & PBB
b. Pajak reklame & penerangan jalan e. PPn & PPnBM
c. Pajak kendaraan bermotor

Kerjakan Soal-soal berikut !

6. Pada tahun pajak 2017 , Tn. Sitorus memiliki penghasilan Rp. 900.00.000,00
dengan biaya yang diperkenankan sebagai pengurang sebesar Rp.
500.000.000,00. Beliau sudah menikah, istri tidak bekerja, dan memiliki dua
orang anak yang masih sekolah. Berapa PPh terutang untuk tahun pajak
2017 ?

7. Tn. Dermawan, seorang pengusaha toko kelontong di Semarang Jawa


Tengh, istri tidak bekerja dan memiliki tiga orang anak yang belum dewasa.

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 18


Selama tahun pajak 2017 , ia memiliki penghasilan bruto sebesar Rp.
900.000.000,00. Jika besarnya tariff norma penghasilan neto untuk
pedagang toko kelontong di Jawa Tengah adalah 30 %, berapakah besarnya
PPh terutang Tn. Dermawan pada tahun pajak 2017 ?

8. Diketahui pada awal tahun 2017 Pak Prayogo memiliki tanah dan bangunan
dengan luas masing-masing 800 m2 dan 400 m2, dengan nilai jual obyek
pajak (NJOP) masing-masing sebesar Rp. 300.000,00 per m2 untuk tanah,
dan Rp. 350.000,00 per m2 untuk bangunan. Besar NJOPTKP yang telah
ditetapkan pemerintah daerah setempat adalah Rp. 10.000.000,00.
Hitunglah PBB terutang tahun pajak 2017 yang harus disetor Pak Prayogo.

9. Nona Lady Gagal yang tinggal di “Sentul City” Kabupaten Bogor memilki
sebidang tanah seluas 1.000 m2, harga tanah saat ini sebesar Rp.
1.250.000,00 per m2, di atas tanah tersebut dibangun :
< Rumah seluas 250 m2 dengan NJOP Rp. 800.000,00 per m2.
< Kolam renang 50 m2 dengan NJOP Rp. 300.000,00 per m2.
< Taman mewah 50 m2 dengan NJOP Rp. 50.000,00 per m2.
< Pagar mewah sepanjang 20 m X 2 m seharga Rp 250.000,00/m2.
Jika besarnya NJOPTKP Rp. 12.000.000,00, maka besarnya PBB yang harus
dibayar Nona Lady Gagal adalah ….

10.Harry Styles memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp.375.000.000,00


setahun. Besarnya PPh Harry Styles adalah ….

11.Diketahui Pak Ariel memiliki rumah dengan :


Luas tanah 120 m2 dengan harga Rp. 150.000,00 /m2, bangunan 80 m2
dengan harga Rp. 200.000,00 /m2. NJOPTKP Rp. 12.000.000,00.
Berdasarkan data di atas, Pak Ariel harus membayar PBB sebesar :

12.Pajak terutang dari PKP Rp. 60.000.000,00 adalah ….

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 19


Jawaban No.6
Penghasilan Bruto Rp. 900.000.000,00
Biaya pengurang Rp. 500.000.000,00
_________________ _
Penghasilan Neto Rp. 400.000.000,00
P T K P ( K/2 ) Rp. 67.500.000,00
_________________ _
Penghasilan Kena Pajak ( PKP ) Rp. 332.,500.000,00
PPh terutang :
5 % X Rp. 50.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00
15 % x Rp. 200.000.000,00 = Rp. 30.000.000,00
25 % X Rp. 82.500.000,00 = Rp. 20.625.000,00
__________________ +
Pajak terutang 2017 = Rp. 53.125.000,00

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 20


Jawaban NO. 7
Penghasilan neto :
30 % X Rp. 900.000.000,00 = Rp. 270.000.000,00
P T K P ( K/3 ) :
< Wajib pajak Rp. 54.000.000,00
< Istri Rp. 4.500.000,00
< Tanggungan (3) Rp.13.500.000,00
_______________ +
Jumlah PTKP (K/3) = Rp. 72.000.000,00
_________________ _
Penghasilan Kena Pajak ( PKP ) = Rp. 198.000.000,00
PPh terutang :
5 % X Rp. 50.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00
15 % X Rp. 148.000.000,00 = Rp. 22.200.000,00
___________________ +
PPh terutang Tn. Darmawan tahun 2017 adalah Rp. 24.700.000,00

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 21


Jawaban NO. 8
Bumi / Tanah = 800 m2 X Rp. 300.000.000,00 = Rp. 240.000.000,00
Bangunan = 400 m2 X Rp. 350.000.000,00 = Rp. 140.000.000,00
____________________ +
Total NJOP Bumi & Bangunan = Rp. 380.000.000,00
NJOPTKP = Rp. 10.000.000,00
___________________ _
NJOP untuk perhitungan PBB = Rp. 370.000.000,00
NJKP :
20 % X Rp. 370.000.000,00 = Rp. 74.000.000,00
PBB Terutang :
0,5 % X Rp. 74.000.000,00 = Rp. 370.000,00

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 22


Jawaban NO. 9
Bumi / Tanah : 1.000 m2 X Rp. 1.250.000.000,00 = Rp. 1.250.000.000,00
Bangunan :
< Rumah : 250 X Rp. 800.000 = Rp. 200.000.000
< Kolam M : 50 X Rp. 300.000 = Rp. 15.000.000
< Taman M : 50 X Rp. 50.000 = Rp. 2.500.000
< Pagar M : 40 X Rp. 250.000 = Rp. 10.000.000
_______________ + Rp. 227.500.000,00
___________________ +
Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) Rp. 1.477.500.000,00
NJOPTKP Rp. 12.000.000,00
__________________ _
Nilai Jual Kena Pajak (NJKP) Rp. 1.465.500.000,00
NJKP :
40 % X Rp. 1.465.500.000,00 = Rp. 586.200.000,00
PBB Terutang :
0,5 % X Rp. 586.200.000,00 = Rp. 2.931. 000,00
Jawaban NO. 10
Penghasilan Kena Pajak ( PKP ) = Rp. 375.000.000,00
PPh dalam setahun :
5 % X Rp. 50.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00
15 % X Rp. 200.000.000,00 = Rp. 30.000.000,00
25 % X Rp. 125.000.000,00 = Rp. 31.250.000,00
__________________ +

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 23


PPh per tahun Harry Styles = Rp. 63.750.000,0
Jawaban No. 11

Tanah : 120 m2 X Rp. 150.000,00 = Rp. 18.000.000,00


Bangunan : 80 m2 X Rp. 200.000,00 = Rp. 16.000.000,00
_________________ +
Total NJOP = Rp. 34.000.000,00
NJOPTKP = Rp. 12.000.000,00
_________________ _
NJKP = Rp. 22.000.000,00

NJKP :
20 % X Rp. 22.000.000,00= Rp. 4.400.000,00
PBB Terutang :
0,5 % X Rp. 4.400.000,00 = Rp. 22.000,00

Jawaban No. 12
Penghasilan Kena Pajak ( PKP ) Rp. 60.000.000,00

PPh dalam setahun :


5 % X Rp. 50.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00
15 % X Rp. 10.000.000,00 = Rp. 1.500.000,00
______________
PPh per tahun = Rp. 4.000.000,00

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 24


INFLASI & INDEKS
HARGA
A. INFLASI
Inflasi merupakan gejala kenaikan harga barang secara umum dan
berlangsung terus-menerus.
Pengertian inflasi secara umum adalah bahwa kenaikan harga tidak hanya
mencakup satu atau dua jenis barang tertentu tetapi berbagai jenis barang
kebutuhan masyarakat. Tinggi rendahnya inflasi dalam satu periode,
misalnya satu tahun dinyatakan dalam persentase ( % ), yaitu besarnya
persentase kenaikan harga-harga saat ini dibandingkan harga tahun
sebelumnya.
Kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu gejala penurunan harga
secara umum yang menyebabkan kelesuan ekonomi. Deflasi juga dapat
didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang bardasarkan
jumlah uang yang beredar di masyarakat. Hal ini karena pada masa deflasi
jumlah uang beredar dalam perekonomian sangat kurang.

1. Sebab-Sebab Inflasi
Inflasi merupakan gejala yang wajar dalam perekonomian suatu negara.
Tingginya tingkat inflasi mengindikasikan bahwa perekonomian tersebut
dalam keadaan tidak stabil. Meskipun inflasi adalah sebuah gejala
ekonomi, inflasi juga dapat terjadi karena factor non ekonomi. Sebab-
sebab inflasi dapat diuraikan sebagai beerikut.
a. Keterlambatan Produksi (supply aspect)
Ketersediaan barang akan mempengaruhi terbentuknya harga
barang di pasar. Ketika produksi terlambat, pasokan barang dan jasa
menjadi terlambat. Apabila permintaan masyarakat tetap, akan
memicu kenaikan harga barang.
b. Meningkatnya Permintaan Agregat (demand aspect)
Permintaan agregat merupakan keseluruhan permintaan dalam
perekonomian. Permintaan ini berasal dari rumah tanggga
konsumen, perusahaan, dan pemerintah. Tingginya permintaan

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 25


agregat yang tidak diimbangi dengan pasokan barang dan jasa akan
memicu naiknya harga barang.
c. Penetapan Harga oleh Pemerintah (administered Price)
Kebijakan yang diterapkan pemerintah akan mempengaruhi
perekonomian secara umum. Misalnya ketika pemerintah
menetapkan kenaikan TDL dan harga BBM. Kenaikan kedua
komponen tersebut biasanya diikuti dengan kenaikan harga barang
lain karena berpengaruh terhadap biaya produksi dan biaya angkut
barang. Sebagian besar pedagang akan menyesuaikan harga kulakan
dengan cara menaikkan harga jual.
d. Pengaruh Sektor Moneter
Sektor moneter terkait dengan jumlah uang beredar. Saat jumlah
uang beredar meningkat tanpa diimbangi dengan ketersediaan
barang, harga akan meningkat dan nilai riil uang akan menurun.

2. Jenis-Jenis Inflasi
Infasi dapat terjadi di suatu negara akan berbeda-beda. Jenis inflasi yang
terjadi di suatu negara digolongkan berdasarkan beberapa hal sebagai
berikut.
a. Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Berdasarkan tingkat keparahannya atau laju inflasi, inflasi dibedakan
menjadi empat tingkatan sebagai berikut.
1) Inflasi ringan ( di bawah 10% per tahun )
2) Inflasi sedang ( antara 10 s.d 30 % per tahun )
3) Inflasi berat ( antara 30 s.d 100% per tahun )
4) Inflasi sangat berat/hyper inflasi ( di atas 100% pertahun )
b. Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya, inflasi dapat dibedakan menjadi dua
sebagai berikut.
1) Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
Inflasi tarikan permintaan disebabkan oleh meningkatnya
permintaan efektif, baik dari masyarakat, dunia usaha, maupun
pemerintah.
2) Inflasi Dorongan Biaya (Cost Push Inflation)

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 26


Cost Push Inflation merupakan jenis inflasi yang disebabkan oleh
kenaikan biaya-biaya produksi, misalnya kenaikan biaya bahan
baku ( TDL, BBM ), kenaikan gaji/upah.
c. Inflasi Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asal terjadinya, inflasi dibedakan dalam dua jenis
sebagai berikut, yaitu inflasi yang berasal dari luar negeri dan inflasi
yang berasal dari dalam negeri.
1) Inflasi yang Berasal dari LN (Imported Inflation)
Pada era global peristiwa ekonomi di suatu negara dapat
berpengaruh hingga ke negara lain, seperti terjadinya inflasi.
Ketika hubungan antar negara sudah saling tergantung, kenaikan
harga yang terjadi di suatu negara dampaknya baik secara
langsung maupun tidak langsung bisa dirasakan oleh negara lain.
2) Inflasi yang Berasal dari DN (Domestic Inflation)
Inflasi ini terjadi karena adanya beberapa permasalahan yang ada
di DN. Misalnya adanya bencana alam, gagal panen, kebijakan pe-
merintah mencetak uang baru untuk menutup deficit dan kebi-
jakan juang longgar. Kebijakan uang longgar merupakan bentuk
kebijakan moneter untuk menambah peredaran jumlah uang di
masyarakat.

3. Dampak-Dampak Inflasi

Inflasi tidak hanya berdampak pada perekonomian secara umum. Ada


pihak yang dirugikan atau justru diuntungkan karena inflasi.
a. Dampak Inflasi bagi Perekonomian
Inflasi sebagai peristiwa ekonomi tentu memiliki dampak terhadap
kegiatan perekonomian yang menimbulkan inflasi berupa dampak
positif dan negatif.
1) Dampak Positif
Inflasi membawa dampak positif jika tingkat inflasinya masih dalam
batas wajar. Kenaikan secara wajar mendukung kelangsungan usaha.
Produsen termotivasi untuk memproduksi barang dan jasa karena
adanya kenaikan harga barang. Apabila harga barang-barang

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 27


mengalami penurunan, produsen tentu berpikir bahwa kegiatan
usaha tidak lagi menguntungkan.
2) Dampak Negatif
Inflasi membawa dampak negatif jika tingkat inflasi tergolong tinggi.
Dampak negatif inflasi yang dirasakan masyarakat sebagai berikut.
a) Merosotnya nilai riil uang
Inflasi mengakibatkan merosotnya nilai riil uang. Hal ini
mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama yang
berpenghasilan tetap. Masyarakat harus menyiasati jumlah
pengeluaran dengan uang yang dimiliki. Pada kondisi ini,
masyarakat harus memenuhi kebutuhan hidup secara bijak dan
rasional.
b) Mendorong Kegiatan Spekulasi
Kenaikan harga barang mendorong sebagian orang untuk
mengambil kesempatan berspekulasi. Salah satu caranya dengan
menimbun barang-barang kebutuhan untuk dijual saat harga
melonjak tajam. Kegiatan ini bisa menghambat distribusi barang
sehingga mengakibatkan kelangkaan.
c) Meningkatkan Biaya Produksi
Inflasi memicu kenaikan biaya produksi, seperti biaya bahan baku
maupun upah tenaga kerja. Untuk menyiasati kenaikan biaya
produksi, produsen menaikkan harga jual. Kenaikan harga jual
akan menyulitkan produk tersebut untuk bersaing di pasar.
d) Menimbulkan Kesenjangan Pendapatan
Saat terjadi inflasi kenaikan harga untuk berbagai jenis barang
tidak sama. Kondisi ini menguntungkan pihak-pihak tertentu yang
memiliki factor produksi atau barang yang kenaikannya paling
tinggi. Masyarakat yang memiliki kekayaan akan mampu bertahan
dari serangan inflasi, sementara masyarakat miskin semakin
terpuruk. Akhirnya kesenjangan pendapatan antar masyarakat
semakin besar.
e) Menurunkan Minat Masyarakat untuk Menabung
Pada masa inflasi masyarakat cenderung untuk memegang uang
tunai. Masyarakat enggan menabung karena nilai riil uang terus
merosot. Jika masyarakat enggan menabung, dunia usaha dan
investasi akan sulit berkembang karena untuk berkembang dunia
- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 28
usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari
tabungan masyarakat. Masyarakat lebih suka menyimpan
kekayaan dalam bentuk emas,tanah, rumah, dan valuta asing
yang nilainya stabil.
b. Dampak Inflasi bagi Perdagangan Internasional
Inflasi yang terjadi di DN menyebabkan harga-harga barang DN lebih
tinggi dari barang-barang LN. Kenaikan harga tersebut menyebabkan
daya saing produk DN di pasaran internasional menjadi lemah. Nilai
impor meningkat, sementara nilai ekspornya justru menurun.
Cadanbgan devisa negara akan terkuras untuk membayar besarnya
impor. Dampaknya, neraca perdagangannya mengalami deficit dan
nilai kurs terhadap mata uang asing menjadi turun.
c. Dampak Inflasi bagi Pemilik Pendapatan
Inflasi akan merugikan masyarakat berpendapatan tetap, seperti
PNS, pegawai swasta, dan pensiunan. Dalam keadaan normal dari
pendapatan yang diterima tiap bulan bisa membeli berbagai
kebutuhan keluarga. Akan tetapi pada masa inflasi nilai uang
tersebut bisa hanya tinggal setengahnya. Daya beli pegawai tersebut
menurun karena tidak bisa membeli barang-barang yang harganya
melonjak pesat.
d. Dampak Inflasi bagi Para Penabung
Inflasi merugikan orang yang menyimpan kekayaan dalam bentuk
tunai. Jumlah uang tunai yang mereka kumpulkan, nilai riilnya
menurun setelah terjadi inflasi. Daya beli uang tersebut menurun
dalam memenuhi kebutuhan.
e. Dampak Inflasi bagi Debitur dan Kreditur
Bagi orang yang meminjam uang ke Bank/Debitur. Inflasi
menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada
Bank/Kreditur nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat
meminjam. Sebaliknya, inflasi merugikan Kreditur/Bank/pihak yang
meminjamkan uang. Nilai riil uang pengembalian dari kreditur
menjadi lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Kemampuan dari nilai riil uang yang dipinjamkan untuk kegiatan
usaha menjadi menurun.

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 29


f. Dampak Inflasi bagi Produsen
Adanya inflasi dapat menguntungkan sebagian produsen. Produsen
yang memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dari pada kenaikan
biaya produksi akan mengalami keuntungan. Dengan kondisi
demikian produsen terdorong untuk menambah jumlah produksinya.
Akan tetapi jika inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi,
produsen akan cenderung mengurangi kwantitas produksinya.

4. Cara Mengatasi Inflasi

Inflasi termasuk salah satu masalah dalam kegiatan ekonomi makro.


Permasalahan inflasi membutuhkan penanganan pemerintah dengan
tertlebih dahulu mengenali gejala dan jenis inflasinya.

a. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan kebijakan untuk mengatur jumlah
uang yang beredar sehingga bisa mempengaruhi perekonomian
untuk mencapai kondisi yang diinginkan. Kebijakan moneter
dilaksanakan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral. Kebijakan
moneter dapat dilakukan sebagai berikut.
1) Politik Diskonto (discount policy)
Adalah politik Bank Sentral untuk mempengaruhi peredaran uang
dengan cara menaikkan dan menurunkan tingkat bunga. Dengan
menaikkan tingkat bunga, diharapkan jumlah uang yang beredar
di masyarakat akan berkurang, karena orang akan lebih banyak
menyimpan uangnya di Bank dari pada menjalankan investasi.
2) Politik Pasar Terbuka (open market policy)
Dijalankan dengan membeli dan menjual surat-surat berharga.
Dengan menjual surat berharga diharapkan uang akan tersedot
dari masyarakat.
3) Politik Persediaan Kas (cash ratio policy)
Adalah politik Bank Sentral untuk mempengaruhi peredaran uang
dengan cara menaikkan dan menurunkan persentase persediaan
kas dari bank. Dengan dinaikkannya persentase persediaan kas,
diharapkan jumlah kredit akan berkurang.

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 30


4) Kebijakan Kredit Selektif
Yaitu dengan membebankan tingkat bunga yang tinggi dan syarat-
syarat yang ketat bagi masyarakat yang ingin meminjam dana ke
bank.
b. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal yaitu kebijakan untuk mengatur penerimaan dan
pengeluaran negara. Kebijakan fiskal pada masa inflasi bertujuan
menurunkan permintaan agregat. Kebijakan fiskal dilakukan dengan
cara sebagai berikut.
1) Mengurangi pengeluaran pemerintah melalui APBN.
2) Meningkatkan tariff / pajak.

c. Kebijakan Non Moneter dan Non Fiskal


Selain kebijakan moneter dan fiskal ada juga yang disebut kebijakan
non moneter yang mencakup hal-hal sebagai berikut.
1) Meningkatkan kapasitas produksi nasional untuk memenuhi
tingginya permintaan.
2) Membatasi kenaikan upah.
3) Melakukan monitoring secara berkala terhadap pergerakan harga.
4) Menjamin kelancaran distribusi barang, misalnya dengan
melakukan operasi pasar.

5. Cara Menghitung Laju Inflasi


Untuk menghitung laju inflasi dalam satu wilayah dan satu periode
tertentu dapat digunakan indeks harga.
Sedangkan rumusnya adalah sebagai berikut.

I HK - I HK-1
Laju Inflasi = x 100 %
I HK-1

Keterangan :
I HK = Indeks Harga Konsumen dalam periode tertentu.
I HK-1 = Indeks Harga Konsumen pada periode sebelumnya.

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 31


B. INDEKS HARGA

Indeks harga merupakan suatu ukuran statistik yang menyatakan


perubahan-perubahan harga pada suatu periode ke periode berikutnya.
Indeks harga sangat berguna dalam menghitung tingkat inflasi dalam satu
wilayah dan satu periode tertentu. Akan tetapi nilai indeks harga yang
benar harus berdasarkan data yang benar dan valid.

1. Ciri-Ciri Indeks Harga


Indeks harga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Indeks harga sebagai standar perbandingan harga dari waktu ke
waktu.
b. Penetapan indeks harga didasarkan pada data yang relevan.
c. Indeks harga ditetapkan berdasarkan sampel bukan npopulasi.
d. Indeks harga dihitung berdasarkan waktu yang kondisi ekonominya
stabil.
e. Penghitungan indeks harga menggunakan metode yang sesuai dan
tepat.
f. Penghitungan indeks harga dilakukan dengan cara membagi harga
tahun yang akan dihitung indeksnya dengan harga tahun dasar X 100.

2. Cara Menghitung Indeks Harga


Indeks harga dapat dihitung melalui berbagai metode sebagai berikut.
a. Metode Agregatif Sederhana
Pada metode ini seluruh barang dianggap memiliki bobot yang sama.
Selanjutnya, barang tersebut dijumlahkan secara agregatif
(keseluruhan).
Rumusnya sebagai berikut :
∑ Pn
IA = x 100 %
∑ Po

Keterangan :
IA = Indeks harga agregatif sederhana
∑ Pn = Jumlah harga-harga pada tahun yang diamati
∑ Po = Jumlah harga-harga pada tahun dasar

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 32


b. Metode Agregatif tertimbang
Metode agregatif tertimbang biasa menggunakan indeks Laspeyres
dan indeks Paasche.
1) Rumus Indeks Laspeyres ( IL )

∑ Pn . Qo
IL = x 100 %
∑ Po. Qo

Keterangan :
IL = Indeks Laspeyres
Pn = Harga-harga pada tahun yang diamati
Po = Harga-harga pada tahun dadsar
Qn = Jumlah barang pada tahun yang diamati
Qo = Jumlah barang pada tahun dasar
∑ = Jumlah

2) Rumus Indeks Paasche ( IP )

∑ Pn . Qn
IP = x 100%
∑ Po . Qn
Keterangan :
IP = Indeks Paasche
Pn = Harga-harga pada tahun yang diamati
Po = Harga-harga pada tahun dasar
Qn = Jumlah barang pada tahun yang diamati
Qo = Jumlah barang pada tahun dasar
∑ = Jumlah

3. Peranan Indeks Harga Dalam Perekonomian


Peranan indeks harga dalam perekonomian sebagai berikut.
a. Instrumen pemerintah dalam menetapkan kebijakan harga pada
masa yang akan datang.
b. Indeks harga menjadi dasar perbandingan untuk mengukur tingkat
kemajuan ekonomi pada periode sekarang dengan periode
sebelumnya.

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 33


c. Indeks harga menjadi dasar untuk mengethui faktor-faktor
pendorong dan penghambat kemajuan ekonomi.
d. Indeks harga menjadi dasar untuk menetapkan pola-pola kebilakan
ekonomi secara keseluruhan dan kebijakan moneter.

4. Jenis-Jenis Indeks Harga


Indeks harga dapat dikelompokkan dalam berbagai jenis sebagai berikut

a. Indeks Harga Konsumen


Indeks harga konsumen menunjukkan perubahan-perubahan pada
harga komoditas barang dan jasa yang dibeli konsumen. Penentuan
perubahan harga dilakukan dengan cara membandingkan harga-
harga pada tahun yang diamati terhadapnharga bdi tahun dasar.
Indeks harga konsumen diambil dari empat kelompok komoditas,
yaitu kelompok makanan, perumahan, barang, dan jasa. IHK sering
digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga
sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, uang pensiun,
dan kontrak lainnya.

b. Indeks Harga Produsen


Indeks harga produsen (Indeks harga perdagangan besar) merupakan
angka indeks yang menunjukkan perubahan pada harga pembelian
yang dilakukan oleh pedagang besar. Indeks harga produsen
ditentukan dalam jumlah atau ukuran borongan.
Ada beberapa jenis barang yang digunakan dalam penyusunan indeks
harga perdagangan besar. Jenis-jenis barang tersebut dikelompokkan
ke dalam sektor tertentu dan tiap sektor dibagi dalam sub sektor.
Contoh pengelompokan jenis barang sebagai berikut.
1) Sektor pertanian terdiri atas subsektor pertanian bahan makanan,
tanaman perdagangan, peternakan, kehutanan, perkayuan, dan
perikanan.
2) Sektor pertambangan dan bahan galian terdiri atas subsector
pertambangan batu bara, minyak bumi, aspal, batu kali, pasir, dan
garam.
3) Sektor industri terdiri atas subsector industri tekstil, pakaian jadi,
barang-barang dari bahan kulit, makanan, minuman, kertas,
- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 34
barang-barang logam dasar, barang cetakan, karet, plastik, mesin,
semen, kapur, barang-barang dari tanah liat, barang-barang kimia,
hasil pengilangan minyak dan hasil industry logam.
Biro Pusat Statistik (BPS) menerbitkan laporan indeks harga
perdagangan besar secara periodic. Laporan tersebut meliputi
setor barang ekspor, impor, dan bahan bangunan.

c. Indeks Harga yang Diterima dan Dibayar Petani


Indeks harga yang diterima petani adalah indeks harga yang
menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi
petani. Indeks harga yang diterima petani ditentukan oleh indeks
harga tanaman bahan makanan dan perdagangan.
Indeks harga yang dibayar petani adalah indeks harga yang
menunjukkan perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani,
baik kebutuhan untuk konsumsi rumah tangga maupun untuk proses
produksi pertanian.
Adapun yang dimaksud petani di sini adalah orang yang
melaksanakan usaha pertanian dengan tujuan untuk dijual, baik
sebagai petani pemilik maupun petani penggarap. Orang yang
bekerja di sawah/ladang orang lain dengan mengharapkan upah
bukan termasuk petani.

d. Indeks Harga Implisit


Perubahan harga dari waktu ke waktu bisa diperbandingkan sehingga
bisa diketahui angka inflasinya.
Penentuan tingkat inflasi dilakukan dengan menggunakan indeks
harga implisit. Caranya dengan membandingkan GNP nominal pada
tahun tertentu dengan GNP riil.
Jenis Kebutuhan Jumlah Kebutuhan Harga Kebutuhan (Rp)
2010 (Qo) 2015 (Qn) 2010 (Po) 2015 (Pn)
Beras 500 900 4.500 5.500
Gula Pasir 200 400 6.500 7.500
Telur 150 250 7.000 8.000
Ikan 225 300 8.000 9.000
Daging 125 200 35.000 55.000
Wortel 50 100 2.500 3.500
Kentang 250 300 3.500 4.500

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 35


Berdasarkan data di atas, hitunglah indeks harga agregatif tertimbang menggunakan
metode Laspeyres dan Paasche dengan tahun 2010 sebagai tahun dasar !
Laspeyres Paasche

Jenis Jumlah Kebutuhan Harga Kebutuhan


Kebutuha
n
Pn x Qo Po x Qo Pn x Qn PoxQn
2010(Qo 2015(Qn) 2010(Po 2015(Pn)
) )

Beras 500 900 4.500 5.500 2.750.000 2.250.000 4.950.000 4.050.000


Gula Pasir 200 400 6.500 7.500 1.500.000 1.300.000 3.000.000 2.600.000
Telur 150 250 7.000 8.000 1.200.000 1.050.000 2.000.000 1.750.000
Ikan 225 300 8.000 9.000 2.025.000 1.800.000 2.700.000 2.400.000
Daging 125 200 35.000 55.000 6.875.000 4.375.000 11.000.000 7.000.000
Wortel 50 100 2.500 3.500 175.000 125.000 350.000 250.000
Kentang 250 300 3.500 4.500 1.125.000 875.000 1.350.000 1.050.000

Jumlah 15.650.000 11.775.000 25.350.00 19.00.000


0

Perhitungan Indeks harga :


a. Indeks Laspeyres

∑ Pn . Qo
IL = x 100
∑ Po . Qo

15.650.000
= x 100
11.775.000
= 132,9 1,32 %

b. Indeks Paasche
∑ Pn . Qn
IP = x 100
∑ Po .Qn

25.350.000
= x 100
19.100.000
= 132,72 1,32 %

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 36


Uji Kopetensi
A. Marilah memilih jawaban yang tepat !
1. Gejala kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus yang
disebabkan oleh meningkatnya biaya produksi disebut ….
a. Spiral inflation
b. Demand pull inflation
c. Supply side inflation
d. Cost push inflation
e. Downward inflation
2. Penyebab inflasi yang berasal dari sektor moneter adalah ….
a. Meningkatnya permintaan masyarakat
b. Berkurangnya pasokan bahan baku
c. Rendahnya tabungan masyarakat
d. Kenaikan harga-harga barang impor
e. Meningkatnya jumlah kredit
3. Harga barang kebutuhan pokok di pasar umumnya mengalami kenaikan
rata-rata di atas 7 % . Dampak yang dirasakan masyarakat adalah ….
a. Menurunkan daya beli masyarakat terutama berpenghasilan rendah.
b. Meningkatkan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa.
c. Meningkatkan pendapatan riil masyarakat.
d. Meningkatkan daya saing akibat tingginya harga.
e. Menurunkan tingkat kreatifitas masyarakat.
4. Salah satu cara untuk mengatasi inflasi melalui kebijakan fiscal adalah ….
a. Menjual surat-surat berharga
b. Menaikkan tariff pajak
c. Menaikkan tingkat suku bunga
d. Mengurangi jumlah uang beredar
e. Menetapkan harga eceran tertinggi
5. Indeks harga konsumen pada tahun 2016 sebesar 134 % dan Indeks
harga konsumen tahun 2017 sebesar 137 %. Besarnya laju inflasi pada
tahun berjalan adalah ….
a. 0,92 % d. 2,24 %
b. 1,02 % e. 3,0 %
c. 2,19 %

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 37


Cara Pengerjaan :
137 - 134
Inflasi = x 100 %
134
Inflasi = 0,02238 x 100 % = 2,24 %
6. Tingkat harga bawang merah di pasar Kramat Jati pada tahun 2017
sebesar Rp. 5.200,00 dan pada tahun 2018 sebesar Rp. 6.500,00.
Besarnya laju inflasi terhadap harga bawang merah pada tahun 2018
adalah ….
a. 10 % d. 25 %
b. 15 % e. 30 %
c. 20 %
Cara Pengerjaan :
Harga tahun sekarang
IH = x 100 %
Harga tahun dasar
5.200
IH 2017 = x 100 % = 100 %
5.200

6.500
IH 2018 = x 100 % = 125 %
5.200

IH - IH-1 125 - 100


Inflasi = x 100 % = x 100 %
IH-1 100
= 25 %
7. Indeks harga sebagai pembanding harga dari waktu ke waktu harus
menggunakan ….
a. Data pada tahun dasar
b. Data seluruh populasi
c. Data dari BPS
d. Pesrsentase
e. Data dari survei nasional
- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 38
8. Otoritas moneter negara yang berwenang dalam mengendalikan laju
inflasi adalah ….
a. Ditjen perpajakan
b. Departemen keuangan
c. Bank Indonesia
d. Bank Sariah Indonesia
e. O J K
9. Harga-harga yang berlaku di suatu negara meningkat hingga mencapai
enam kali lipat. Negara tersebut dikatakan mengalami ….
a. Inflasi ringan d. Inflasi berat
b. Inflasi sedang e. Hyper inflasi
c. Super inflasi
10.Pernyataan yang sesuai dengan konsep indeks harga yang di bayar
petani adalah ….
a. Menunjukkan perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani.
b. Menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi
petani.
c. Ditentukan oleh indeks harga tanaman bahan makanan
d. Dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah
e. Menunjukkan harga komoditas barang dan jasa.

B. Mari menjawab tengan tepat !


1. Sebutkan ciri-ciri terjadinya gejala inflasi !
Ciri-ciri terjadinya inflasi sebagai berikut.
a. Terjadi kenaikan harga barang secara umum, tidak hanya mencakup
satu atau dua jenis barang.
b. Kenaikan harga barang berlangsung secara terus menerus dan
dalam kurun waktu yang lama.
2. Jelaskan perbedaan inflasi tarikan permintaan dengan inflasi dorongan
biaya ! (demand pull inflation dengan cost push inflation)
a. Demand pull inflation, terjadi karena tingginya permintaan dari
masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah. Permintaan tersebut
melebihi kemampuan produksi. Akan tetapi, dalam inflasi jenis ini
masih mungkin terjadi penambahan produk dari perusahaan, dan
kenaikan harga mendahului kenaikan ongkos produksi.

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 39


b. Cost push inflation, terjadi karena kenaikan biaya produksi, yang
pada umumnya mendorong pengusaha untuk menurunkan jumlah
output. Pada inflasi ini kenaikan biaya produksi mendahului kenaikan
harga barang pada tingkat penjualan.
3. Jelaskan yang dimaksud dengan inflasi ringan !
Inflasi ringan adalah tingkat inflasi yang berkisar di bawah 10 % per
tahun, dan belum mengganggu perekonomian suatu negara sehingga
masih mudah dikendalikan. Harga-harga mengalami kenaikan secara
umum, tetapi belum menimbulkan krisis ekonomi.
4. Bagaimana dampak inflasi terhadap dunia usaha ?
Inflasi semakin memperberat perkembangan dunia usaha karena
mendorong kenaikan biaya produksi, seperti bahan baku dan upah
pekerja. Akibatnya, produsen harus menaikkan harga jual produk
sehingga mempengaruhi omzet penjualan.
5. Jelaskan mengenai kebijakan kredit selektif yang ditetapkan Bank
Sentral dalam rangka mengatasi inflasi !
Kebijakan kredit selektif adalah kebijakan untuk mengurangi jumlah
uang beredar melalui pemberian kredit secara ketat sesuai persyaratan
yang telah ditentukan. Bank pemberi kredit harus memperhatikan
persyaratan yang harus dipenuhi pemohon kredit, seperti character,
collateral, capital, capacity, and condition of economic. Melalui
kebijakan ini Bank Sentral bisa mengurangi jumlah uang beredar di
masyarakat.
6. Jelaskan yang dimaksud dengan Indeks Harga !
Indeks harga merupakan suatu ukuran statistik untuk mengukur
perubahan suatu variable yang memiliki hubungan satu sama lain pada
waktu atau tempat yang sama atau berlainan. Ukuran yang biasa
digunkan berupa persentase ( % ).
7. Apa sajakah fungsi Indeks Harga ?
Fungsi indeks harga adalah menentukan pengaruh peningkatan harga
terhadap daya beli konsumen dan merupakan indikator ekonomi dari
tingkat inflasi.
8. Jelaskan perbedaan antara indeks harga yang dibayar petani dengan
indeks harga yang diterima petani !

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 40


a. Indeks harga yang dibayar petani, menunjukkan perkembangan
harga kebutuhan untuk konsumsi rumah tangga maupun untuk
proses produksi pertanian.
b. Indeks harga yang diterima petani,menunjukkan perkembang harga
produsen atas hasil produksi petani. Indeks harga yang diterima
petani ditentukan oleh indeks harga tanaman bahan makanan dan
perdagangan.
9. Jelaskan mengenai Indeks Harga perdagangan besar !
Indeks harga perdagangan besar adalah angka indeks yang
menunjukkan perubahan pada harga pembelian yang dilakukan oleh
pedagang besar. Indeks harga produsen ditentukan dalam ukuran
borongan.
10.Tabel berikut menunjukkan pembelian rata-rata di sebuah kota.

Barang Harga ( Rp ) Jumlah ( unit )


2016/ Po 2017/Pn 2016/Qo 2017/Qn
Sabun 11.000 12.000 200 350
Pasta Gigi 2.500 3.000 150 175
Shampo 7.500 8.000 100 125
Cream 30.000 35.000 50 100

Berdasarkan data tersebut, hitunglah indeks harga dengan methode Laspeyres dan Paasche !
Jawab :
Barang Pn . Qo Po . Qo Pn . Qn Po . Qn
Sabun
Pasta Gigi
Shampo
Cream
Jumlah

IL = ?
IP = ?
ID = IL + IP Indeks Drobisch

2
IF = √ IL X IP Indeks Fisher

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 41


11. Bagaimanakah timbulnya celah inflasi ?
Celah inflasi timbul karena golongan-golongan masyarakat berhasil
mewujudkan aspirasinya menjadi permintaan efektif terhadap barang-
barang. Golongan masyarakat ini meliputi pengusaha, pemerintah, dan
serikat buruh.
12. Jelaskan yang dimaksud dengan inflasi tertutup !
Inflasi tertutup / closed inflation adalah gejala kenaikan harga yang
terjadi hanya terkait dengan satu atau dua barang tertentu.
13. Mengapa inflasi merugikan para pemborong/kontrtaktor ?
Inflasi mengakibatkan para pemborong mengeluarkan biaya tambahan
untuk menutupi pengeluaran-pengeluaran kegiatan usahanya. Inflasi
juga mengurangi tingkat keuntungan dari proyeknya.
14.Bagaimanakah dampak inflasi terhadap kinerja ekspor suatu negara ?
Pada saat inflasi, daya saing ekspor menjadi berkurang karena harga
pruduk ekspor semakin mahal. Inflasi menyulitkan eksportir dan negara.
Negara mengalami penurunan penerimaan dari devisa karena daya
saing ekspor berkurang.
15. Sebutkan penyebab inflasi yang berasal dari dalam & luar negeri !
a. Penyebab dari DN, antara lain :
< Kenaikan permintaan agregat.
< Defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan mencetak uang.
< Guncangan dalam penyediaan bahan pangan utama, serta
< Kenaikan upah pegawai.
b. Penyebab dari LN, antara lain :
< Naiknya harga barang impor.
< Naiknya tariff impor.
16.Sebutkan komponen yang mempengaruhi perhitungan angka indeks
yang diterima dan dibayar petani !
Komponen yang mempengaruhi antara lain harga beli obat-obatan,
Jejumlah hasil produksi, musim, kebijakan pemerintah, biaya produksi,
politik dagang, serta inflasi.
17. Apa sajakah kebijakan pemerintah di bidang harga untuk mengatasi
inflasi ?

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 42


Kebijakan pemerintah di bidang harga dilakukan dengan menetapkan
harga maksimum, melakukan pengamanan harga, dan menetapkan
sangsi kepada produsen yang melanggar ketentuan harga.
18. Jelaskan perhitungan angka indeks dengan menggunakan metode
paasche !
Metode paasche merupakan suatu metode perhitungan angka indeks
yang ditimbang menggunakan faktor penimbang kuantitas barang pada
tahun yang dihitung angka indeksnya ( Qn ).
19. Apa pemicu terjadinya infasi dilihat dari sisi pemerintah sebagai
pelaku ekonomi !
Dilihat dari aspek pemerintah, inflasi dipicu karena bertambahnya
pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang baru.
20. Jelaskan tujuan pemerintah mengadakan pinjaman publik sebagai
upaya mengatasi inflasi !
Pinjaman publik digunakan untuk mengurangi jumlah uang beredar dan
memobilisasi kelebihan uang yang ada ditangan masyarakat. Pinjaman
publik dimanfaatkan sebagai modal pembangunan sarana yang lebih
produktif.
21.Mengapa pada saat terjadi krisis, ada sebagian masyarakat yang suka
berinvestasi dalam bentuk tanah ?
22.Jelaskan Pengaruh jumlah uang beredar terhadap laju inflasi !
23.Pada bulan September 2018 indeks harga konsumen sebesar 175,50
dan August 2018 sebesar 180,50. Berapa besarnya laju inflasi pada
bulan September 2018 !
24.Menurut anda, adakah keterkaitan inflasi dengan pengangguran ?
25.Andaikan anda adalah seorang menteri keuangan pada pemerintahan
mendatang, kebijakan fiskal apa yang dapat diambil untuk
mengurangi inflasi ?

C. Jawablah pertanyaan berikut ini secara ringkas dan jelas.


1. Jelaskan secara ringkas kegunaan indeks harga dalam perekonomian !
2. Jelaskan yang kalian ketahui mengenai indeks harga konsumen !
3. Apakah yang dimaksud dengan tahun dasar dalam menghitung angka
indeks harga ! Jelaskan tujuan penggunaan tahun dasar !
4. Apakah bedanya inflasi dengan kenaikan harga barang !
- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 43
5. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan deman pull inflation !
6. Sebutkan factor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya cost push
inflation !
7. Jelaskan secara ringkas dampak inflasi terhadap kegiatan
perekonomian !
8. Apa sajakah dampak negative inflasi terhadap individu !
9. Meskipun inflasi merupakan penyakit ekonomi, namun ada juga
dampak positifnya. Jelaskan !
10.Jelaskan kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah untuk
mengendalikan inflasi !

Selamat Mengerjakan

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 44


PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
( Ringkasan Materi )

Pengertian Perdagangan Internasional


1. Perdagangan Internasional adalah proses tukar menukar atau jual beli
barang dan jasa yang terjadi antara dua negara atau lebih.
2. Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa dari dalam negeri ke luar
negeri. Negara yang mengekspor disebut eksportir.
3. Impor adalah kegiatan membeli barang dan jasa dari luar negeri.
Negara yang mengimpor disebut importir.
Manfaat Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional bermanfaat untuk mendapatkan devisa, memperluas
kesempatan kerja, menstabilkan harga-harga, meningkatkan kualitas konsumsi,
dan membantu mempercepat alih teknologi.
Faktor Pendorong dan Penghambat Perdaganan Internasional
1. Perdagangan Internasional bisa terjadi karena adanya perbedaan sumber
daya alam, penghematan biaya produksi, selera masyarakat, atau
perbedaan teknologi.
2. Perdagaangan Internasional juga dapat terhambat karena tidak amannya
kondisi suatu negara, kebijaksanaan ekonomi internasional suatu
pemerintahan, dan tidak stabilnya kurs mata uang asing.
Teori Perdagangan Internasional
Ada dua teori Perdagangan Internasional, yaitu teori keunggulan mutlak (Adam
Smith) dan teori keunggulan komparatif (David Ricardo).
1. Menurut teori keunggulan mutlak (absolute advantage theory)

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 45


Suatu negara disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika
negara tersebut mampu memproduksi lebih banyak barang dari pada
negara lain, dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama.
2. Teori Keunggulan Komparatif (comparative advantage theory)
Mengatakan bahwa perbedaan keunggulan komparatif juga dapat memberi
keuntungan. Dua negara akan tetap melakukan pertukaran melalui
perdagangan internasional walaupun salah satu negara mempunyai semua
keunggulan.
Kebijakan Perdagangan Internasional
1. Kebijakan proteksi di bidang impor meliputi kebijakan kuota, politik tariff,
pemberian subsidi, dan larangan impor.
a. Kuota
Kuota dalam impor adalah total jumlah barang yang dapat diimpor
dalam masa tertentu. Jumlah itu diperkirakan tidak akan mengganggu
industri dalam negeri.
b. Tarif
Kebijakan tariff diambil pemerintah dengan menetapkan tariff tinggi
untuk mengimpor suatu jenis berang agar barang sejenis yang
diproduksi di dalam negeri memiliki daya saing.
c. Subsidi
Supaya harga barang produksi dalam negeri dapat ditekan, pemerintah
dapat memberi subsidi kepada produsen dalam negeri. Dengan
pemberian subsidi ini, harga barang dalam negeri menjadi murah.
d. Larangan Impor
Dengan berbagai alasan, ada barang tertentu yang dilarang impor.
2. Kebijakan proteksi di bidang ekspor meliputi diskriminasi harga , pemberian
premi, dumping, politik dagang bebas, dan larangan ekspor.
a. Diskriminasi harga
Adalah suatu tindakan dalam penetapan harga barang yang berbeda
untuk suatu negara dengan negara lainnya. Untuk barang yang sama,
harga untuk negara yang satu lebih mahal atau lebih murah dari pada
negara lainnya.
b. Pemberian premi(subsidi)
Dilakukan pemerintah kepada badan usaha yang melakukan ekspor ,
antara lain berupa bantuan biaya produksi serta pembebasan pajak dan
- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 46
fasilitas lain. Tujuannya agar barang ekspor memiliki daya saing di luar
negeri.

c. Dumping
Adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dengan menetapkan
barang ekspor (harga barang di luar negeri) lebih murah dari pada harga
di dalam negeri.
d. Politik dagang bebas
Politik dagang bebas merupakan suatu kebijakan yang membuat masing-
masing pemerintah memberi kebebasan dalam ekspor dan impor.
e. Larangan ekspor
Kebalikan dari larangan impor, larangan ekspor merupakan kebijakan
suatu negara untuk melarang ekspor barang-barang tertentu ke luar
negeri.
Tujuan Kebijakan Perdagangan Ingternasional
Kebijakan Perdagangan Internasional ditujukan untuk mengatasi dampak buruk
dari impor barang, seperti perusahaan dalam negeri yang memproduksi barang
yang sama akan gulung tikar karena kalah bersaing dengan barang impor.
Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran (balance of payment), merupakan catatan sistematis
mengenai transaksi-transaksi ekonomi intrernasional antara penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain dalam kurun waktu tertentu.
Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, di antaranya :
1. Memberi keterangan mengenai posisi devisa kepada pemerintah dan
pelaku bisnis. (Devisa berfungsi sebagai alat pembayaran utang luar
negeri, alat pembayaran internasional, dan alat stabilisasi mata uang suatu
negara. Devisa diperoleh melalui ekspor barang dan jasa dan pinjaman luar
negeri).
2. Membantu pemerintah dalam mengambil keputusan di bidang politik
perdagangan dan urusan pembayarannya.
3. Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan moneter dan fiscal.
Komponen Neraca Pembayaran

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 47


1. Transaksi berjalan (current account)
Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang memberi gambaran
ringkas tentang nilai transaksi barang dan jasa lintas negara dalam setahun.
Transaksi berjalan dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Neraca perdagangan (balance of trade)
Dalam neraca perdagangan dicatat nilai transaksi ekspor dan impor
barang-barang selama satu periode. Neraca perdagangan bersifat positif
berarti ekspor lebih besar dari pada impor. Neraca perdagangan
mempunyai peranan sentral dalam neraca pembayaran (balance of
payment)
b. Neraca jasa (services)
Neraca jasa mencatat ekspor dan impor jasa selama satu periode
tertentu. Jadi, ada pembayaran atas transaksi pelayanan jasa dari pihak
asing. Termasuk di dalamnya adalah imbalan atau pendapatan atas
modal, yaitu aset-aset fisik di negara lain.
c. Neraca non balas jasa (transfer payment)
Neraca ini mencatat transaksi-transaksi yang bukan sebagai akibat
pembayaran balas jasa. Misalnya pemerintah Indonesia memberikan
atau menerima hibah/bantuan dari negara lain. Contoh lain adalah
apabila TKI di luar negeri mengirimkan uang kepada keluarganya di
Indonesia.
2. Neraca Modal (capital account)
Neraca /transaksi modal adalah bagian dari neraca pembayaran yang
mencatat pembelian dan penjualan aset-aset finansial seperti surat
berharga, deposito perbankan, dan juga investasi langsung. Ringkasnya
transaksi modal mencatat arus masuk modal (capital inflow) dan arus
keluar modal (capital outflow) selama periode tertentu.
3. Neraca Penyeimbang (settlement account)
Settlement account merupakan rekening penyeimbang apabila nilai
transaksi-transaksi kredit tidak persis sama dengan nilai transaksi-transaksi
debet. Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total
nilai sebelah kredit dan debet dari suatu neraca pembayaran akan selalu
balance.
4. Selisih Perhitungan (errors and omissions)
Salah satu faktor lain yang menyebabkan saldo neraca pembayaran tidak
sama adalah karena ketidaklengkapan informasi dan/atau adanya transaksi-
- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 48
transaksi yang tidak tercatat. Dalam neraca pembayaran, transaksi-
transaksi yang tidak tercatat dimasukkan ke dalam bagian selisih
perhitungan.
DEVISA
Devisa adalah semua benda yang dapat diterima dunia internasional sebagai alat
pembayaran. Devisa merupakan asset atau kewajiban finansial yang digunakan
dalam transaksi internasional. Perpindahan asset dan kewajiban finansial antara
penduduk di suatu negara dengan penduduk di negara lain akan menimbulkan
lalu lintas devisa.
Devisa dapat berbentuk valuta asing, surat-surat berharga, serta surat-surat wesel
luar negeri. Pada dasarnya, setiap penduduk atau perusahaan dapat dengan
bebas memiliki atau menggunakan devisa. Namun, BI berhak mengadakan
pengawasan terhadap lalu lintas devisa yang dilakukan oleh penduduk.
Bagi suatu negara, devisa mempunyai beberapa fungsi, antara lain :
a. Sebagai perantara dalam transaksi internasional.
b. Sebagai cadangan kekayaan nasional.
c. Sumber dana pembangunan ekonomi.
d. Sumber pendapatan pemerintah dalam bentuk pajak devisa.

“Sebaiknya Kalian Ketahui”


<< Mata uang beberapa negara >>
<< Euro : Penyatuan Mata Uang Negara-negara di Eropa >>
<< Negara-negara yg menggunakan mata uang Euro >>
<< Brexit >>
<< Hambatan apa saja dlm penggunaan uang euro sebagai mata uang
bersama, apa untung ruginya menggunakan mata uang euro >>

Sumber-sumber Devisa

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 49


Devisa yang masuk ke suatu negara dapat berasal dari, ekspor, pendanaan luar
negeri, kunjungan wisatawan asing, dan TKI di luar negeri.

a. Ekspor
Salah satu sumber devisa Indonesia, adalah kegiatan ekspor, yaitu menjual
barang dan jasa ke luar negeri. Semakin besar volume ekspor dalam kurun
waktu tertentu, maka aliran devisanya akan semakin besar.
b. Pendanaan Luar Negeri
Pendanaan LN yang dimaksud adalah pinjaman atau bantuan yang
diterima oleh pemerintah dan pinjaman atau investasi swasta.
Sumber-sumber pendanaan swasta asing terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
< Investasi asing langsung yg dilakukan oleh perusahaan multinasional.
< Investasi portofolio, yaitu pembelian obligasi/saham oleh investor asing.
< Pinjaman komersial, seperti credit euro currency, jangka pendek.
c. Kunjungan Wisatawan Asing
Indonesia merupakan negara di wilayah tropis yang memiliki banyak
daerah tujuan wisata ( Bali, Lombok, Raja Ampat, Jogjakarta ) yang akan
mendatangkan devisa.
d. TKI di Luar Negeri
Devisa juga dapat bersumber dari TKI yang bekerja di LN. Mereka
mendapatkan pembayaran / gaji dalam satuan mata uang masing-masing
negara. Penerimaan devisa terutama berasal dari TKI yang bekerja di
kawasan Timur Tengah, Malaysia, dan Hongkong.

VALUTA ASING ( VALAS )


Valuta asing sama dengan barang atau komoditi lainnya di mana harganya
dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Jika permintaan naik sementara
penawaran tetap maka harganya akan naik.
1. Kurs Valas
Dengan adanya perbedaan mata uang diberbagai negara , maka
dikenallah apa yang disebut kurs atau nilai tukar mata uang. Nilai tukar

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 50


menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri/domestic yang diperlukan
untuk mendapatkan satu unit mata uang asing.
Ternyata ada perbedaan nilai antara kurs jual dan kurs beli.
Pengertian kurs jual atau kurs beli adalah dilihat dari sisi yang biasa
melayani perdagangan Valas. Seperti Bank Umum/Bank Konvensional,
Money Changer. Jadi kurs jual Bank Umum adalah nilai tukar jika Bank
Umum menjual suatu valas tertentu atau jika kita membeli valas tertentu.
Sementara itu, kurs beli adalah jika pihak-pihak tersebut membeli suatu
valas atau jika kita menjual valas. Kurs jual akan selalu lebih tinggi dari kurs
beli.( seperti halnya dalam perdagangan emas ).
Contoh 1 :
Mr.Wages Rudolf datang berkunjung ke Indonesia menukar uangnya US$
2.150 menjadi rupiah. Kurs yang berlaku untuk US$ 1 : Beli Rp. 9.210,00
dan Jual Rp. 9.320,00.
Jumlah uang rupiah yang diterima Mr.Wages Rudolf adalah ….
a. Rp. 18.801.500,00 d. Rp. 19.901.500,00
b. Rp. 18.901.500,00 e. Rp. 19.981,500,00
c. Rp. 19.801.500,00.
Contoh 2 :
Tn. Jumadi Marpaung, Jakarta, akan pergi ke Australia. Ia memiliki uang Rp.
76.875.000,00. Untuk itu ia menukarkan uangnya di Money Changer
Kemang Jakarta Selatan. Kurs yang berlaku untuk AUD 1 : Beli Rp. 6.150 dan
Jual Rp. 6.250. Selama di Australia ia membelanjakan uangnya sebanyak
AUD 9.000. Sisa uang Tn. Jumadi Marpaung saat ia kembali ke Jakarta dan
menukarkan kembali uangnya di money changer serta kurs yang berlaku
masih sama dengan saat ia akan berangkat adalah ….
a. Rp. 20.295.000,00. d. Rp. 23.425.500,00
b. Rp. 21.875.000,00 e. Rp. 24.255.750,00
c. Rp. 22.675.000,00

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Nilai Tukar Uang


Beberapa faktor penting yang mempengaruhi perubahan kurs, antara lain :
a. Perubahan harga barang-barang ekspor

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 51


Perubahan harga barang-barang ekspor akan mempengaruhi
permintaan barang ekspor oleh luar negeri. Jika harga barang ekspor
mengalami kenaikan, permintaan barang tersebut di luar negeri akan
berkurang. Akibatnya, permintaan terhadap uang domestik pun akan
berkurang dan nilai kurs domestik akan melemah.

b. Kenaikan harga-harga umum/Inflasi.


Keadaan inflasi yang terjadi di suatu negara dapat menurunkan nilai
mata uangnya. Kenaikan harga di dalam negeri akan menyebabkan
penduduk di negara itu semakin banyak mengimpor barang dari negara
lain. Permintaan terhadap valas pun akan bertambah dan nilai mata
uang domesti melemah.
c. Perubahan tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi.
Kurs valas juga dipengaruhi oleh tingkat bunga dan tingkat
pengembalian investasi. Keduanya merupakan pendorong munculnya
aliran modal internasional di suatu negara. Penawaran valas yang
bertambah akan menurunkan harganya sehingga meningkatkan nilai
mata uang di negara yang dialiri modal.
d. Perubahan citra rasa masyarakat.
Perubahan ini akan mempengaruhi permintaan terhadap produk-produk
dari negara lain. Apabila penduduk Indonesia lebih menyukai produk LN,
maka permintaan terhadap mata uang asing menjaadi bertambah.
Akibatnya, kurs mata uang asing terhadap rupiah cenderung naik, atau
nilai rupiah melemah.

3. Sitem Nilai Tukar


Nilai tukar suatu mata uang didefinisikan sebagai harga relatif suatu mata
uang terhadap mata uang negara lain. Ada tiga sistem nilai tukar, yaitu :
a. Sisten Nilai Tukar Tetap/Fixed Exchange Rate
Pada system ini nilai tukar atau kurs suatu mata uang terhadap mata
uang negara lain ditetapkan pada nilai tertentu.
b. Sistem Nilai Tukar Mengambang/Floating Exchange Rate
Pada system ini nilai tukar dibiarkan bergerak sesuai dengan kekuatan
permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar.
c. Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali/Managed Floating
Exchange Rate.
- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 52
Merupakan system yang berada diantara kedua system nilai tukar di
atas. Dalam hal ini BI menetapkan batasan suatu kisaran tertentu dari
pergerakan nilai tukar yang disebut batas pita intervensi.

Pilihan Ganda
A. Pilih Jawaban Yang Paling Tepat
1. Perdagangan Internasional adalah pertukaran ….
a. Barang dan jasa yang dilakukan oleh beberapa negara yang saling
menguntungkan
b. Barang dan jasa yang dilakukan oleh dua negara atau lebih yang
saling menguntungkan.
c. Barang dan jasa oleh negara-negara yang berada pada suatu kawasan
tertentu yang saling menguntungkan
d. Barang dan jasa oleh dua kawasan regional yang saling
menguntungkan
e. Barang dan jasa oleh tiga negara dengan syarat-syarat yang telah
ditentukan dan saling menguntungkan
2. Manfaat utama perdagangan internasional adalah ….
a. Sarana untuk mendapatkan devisa.
b. Sarana untuk mempererat persahabatan negara dalam satu rumpun
c. Sarana untuk memperoleh pajak
d. Sarana alih teknologi
e. Mendorong peningkatan konsumsi dalam negeri
3. Untuk melindungi industri dalam negeri, pemerintah hanya
memperbolehkan barang diimpor dengan jumlah tertentu. Penetapan
jumlah yang dapat diimpor disebut ….
a. Tarif
b. Kuota.
c. Dumping
d. Subsidi
e. Batas ambang
4. Teori keunggulan mutlak (absolut advantage theory) perdagangan
internasional dikemukakan oleh ….

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 53


a. Alffred Marshall
b. John Maynard Keynes
c. Adam Smith.
d. David Ricardo
e. Karl Mark

5. Faktor pendorong perdagangan internasional adalah ….


a. Penghematan biaya produksi.
b. Mempererat hubungan sesama negara anggota yang memiliki saham
yang sama
c. Mempermudah mendapat pinjaman yang bersyarat lunak
d. Sarana untuk saling membantu dalam memajukan perekonomian
e. Mendorong pertukaran kebudayaan
6. Sebuah catatan secara sistematis yang memuat tentang jumlah ekspor
dan jumlah impor disebut ….
a. Neraca jasa
b. Neraca perdagangan.
c. Neraca transaksi berjalan
d. Neraca pembayaran internasional
e. Neraca modal
7. Politik dumping dilakukan dengan cara ….
a. Menjual barang yang sama ke negara lain tetapi lebih mahal
dibandingkan dengan harga dalam negeri
b. Menjual barang yang sama ke negara lain dengan harga barang yang
sama dengan harga dalam negeri
c. Menjual barang yang sama ke negara lain tetapi lebih murah
dibandingkan dengan harga dalam negeri.
d. Membeli barang yang sama dari negara lain, tetapi lebih murah
dibandingkan dengan harga di dalam negeri
e. Membeli barang yang sama dari negara lain tetapi lebih mahal
dibandingkan harga dalam negeri
8. Mr. Jacobs dari New York membeli kursi rotan dari Indonesia seharga
Rp. 48.000.000,00. Kurs pada waktu itu untuk satu dolar AS ($) :
Beli Rp. 9.800
Jual Rp. 10.000

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 54


Dengan demikian untuk membayar harga barang tersebut, Mr. Jacobs
harus menyediakan uang dollar sebanyak ….
a. $ 4.680 d. $ 4.897,96.
b. $ 4.780 e. $ 4.899,97
c. $ 4.800

09.Akibat dari deficit neraca pembayaran adalah….


a. Cadangan devisa harus dilepas untuk pembayarannya.
b. Negara ikut campur dalam setiap kegiatan dalam negeri
c. Harga-harga dalam negeri naik
d. Barang dalam negeri kalah bersaing di negara lain
e. Nilai tukar dalam negeri cenderung makin murah
10.Teori keunggulan komparatif dikemukakan oleh ….
a. Adam Smith
b. David Ricardo.
c. John Stuart Mill
d. Karl Marx
e. Alfred Marshall

$$$$$$$

- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 55


- MODUL EKONOMI KELAS XI IPS -| 56

Anda mungkin juga menyukai