Judul : Perpajakan
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XI / 1
Petunjuk Belajar:
a. Baca secara cermat sebelum Anda mengerjakan tugas
b. Baca litelatur lain untuk memperkuat pemahaman Anda
c. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara guru
dengan siswa
e. Konsultasikan dan diskusikan dengan guru dalam mengerjakan tugas
Materi pembelajaran:
1. Pengertian pajak
2. Fungsi dan manfaat pajak serta hubungannya dengan APBN
3. Perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya
4. Asas pemungutan pajak
5. Jenis-jenis pajak
6. Sistem pemungutan pajak di Indonesia
7. Alur administrasi perpajakan di Indonesia
8. Objek dan cara pengenaan pajak
9. Tantangan pemungutan pajak
10. Simulasi fungsi dan manfaat pajak
Informasi pendukung:
a. www.menkeu.go.id
b. Ismawanto dkk. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
c. Mulyani, Sri Nur dkk. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
d. Nurcahyaningtyas. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas
A. Pengertian Pajak
Pajak adalah iuran yang wajib dibayar oleh rakyat kepada negara tanpamendapat
balas jasa (kontraprestasi) secara langsung, dan digunakan untukmembiayai pengeluaran-
pengeluaran kolektif negara. Contoh pajak yangwajib dibayar rakyat adalah pajak
penghasilan, pajak bumi dan bangunan,serta bea meterai.
Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000, pajak adalah iuranwajib yang
dibayarkan wajib pajak berdasarkan norma-norma hukum untukmembiayai pengeluaran-
pengeluaran kolektif, guna meningkatkankesejahteraan umum yang balas jasanya tidak
diterima secara langsung.Yang dimaksud pengeluaran kolektif adalah pengeluaran untuk
kepentinganbersama.
Dari pengertian pajak di atas, pajak memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. merupakan iuran wajib (dapat dipaksakan oleh pemerintah);
2. dipungut berdasarkan norma-norma hukum (undang-undang);
3. tidak mendapat balas jasa secara langsung; dan
4. digunakan untuk membiayai pengeluaran kolektif pemerintah.
Perbedaan antara pajak dengan pungutan resmi lainnya sebagai sumber pendapatan
negara adalah seperti berikut.
Pajak Pungutan Resmi Lainnya
Dipungut berdasarkan Undang-undang Dipungut berdasarkan peraturan pemerintah
Iuran dengan imbalan yang tidak langsung Iuran dengan imbalan yang langsung dari
dari negara negara
Dapat dipaksakan Tidak ada unsur paksaan
Berlaku untuk seluruh rakyat tanpa kecuali Pengenaan terbatas pada mereka orang-
orang tertentu
Prestasi (imbalan) diterima oleh seluruh Prestasi (imbalan) diterima oleh golongan
rakyat tertentu atau orang-orang tertentu
Jatuh tempo berdasarkan tahun fiskal Jatuh tempo disesuaikan dengan pemakaian
E. Jenis-Jenis Pajak
b) Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah. Pajak daerah
merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintahan daerah.
Contoh: Pajak tontonan, pajak reklame, PKB (Pajak Kendaraan Bermotor/PKB)
PBB/pajak bumi dan bangunan.
Berlian
Setiap pembelian barang mewah dikenakan Pajak barang mewah (PPn-BM)
2) Tarif Degresif
Adalah tarif pemungutan pajak yang persentasenya semakin kecil bila jumlah yang
dijadikan dasar pengenaan pajak semakin besar. Sekalipun persentasenya semakin kecil,
tidak berarti jumlah pajak yang terutang menjadi kecil, tetapi bisa menjadi besar karena
jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajaknya juga semakin besar. Tarif ini tidak
pernah dipergunakan dalam praktik perundang-undangan perpajakan.
Contoh :
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Untuk penghasilan s/d Rp. 10.000.000 30%
Di atas Rp. 10.000.000 s/d Rp. 50.000.000 25%
Di atas Rp. 50.000.000 15%
3) Tarif Proporsional
Adalah tarif pemungutan pajak yang menggunakan persentase tetap tanpa memperhatikan
jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak. Dengan demikian semakin besar jumlah
yang dijadikan dasar pengenaan pajak, akan semakin besar pula jumlah pajak terutang
(yang harus dibayar).
Contoh :
a. Untuk PPN terhadap barang kena pajak dikenakan tarif 10%
Jumlah Penjualan Tarif Pajak
Rp. 500.000,- 10%
Rp. 1.000.000,- 10%
Rp. 5.000.000,- 10%
Rp. 10.000.000,- 10%
b. Untuk PBB mengunakan tarif 0.5%
c. Untuk BPHTB menggunakan tarif 5%
4) Tarif Tetap
Adalah tarif pemungutan pajak yang besar nominalnya tetap tanpa memperhatikan jumlah
yang dijadikan dasar pengenaan pajak. Tarif ini diterapkan dalam undang-undang Nomor
13 Tahun 1985 tentang Bea Materai (BM). Dalam undang-undang Bea Materai, tarif
digunakan adalah Bea Materai dengan nilai nominal sebesar Rp 500 dan Rp 1.000. Nilai
nominal dalam perkembangannya selalu berubah-ubah. Berdasarkan PP Nomor 7 Tahun
1995 tarif Bea Materai diatas dinaikkan menjadi Rp 1.000 dan Rp 2.000 yang selanjutnya
dengan PP Nomor 24 Tahun 2000 tarifnya dinaikkan lagi menjadi Rp 3.000 dan 6.000.
5) Tarif Advalorem
Adalah suatu tarif dengan persentase tertentu yang dikenakan/ditetapkan pada harga atau
nilai suatu barang.
Contoh :
Tarif Bea Masuk atas Impor Barang dengan besaran tarif menggunakan prosentase.
6) Tarif Spesifik
Adalah tarif dengan suatu jumlah tertentu atas suatu jenis barang tertentu atau suatu
satuan jenis barang tertentu.
Contoh:
Tarif Bea Masuk atas Impor Barang dengan besaran tarif menggunakan suatu jumlah
tertentu atas suatu jenis barang tertentu atau suatu satuan jenis barang tertentu.
Cara Penghitungan
1. Pajak Penghasilan (PPh)
Penghasilan Kena Pajak
Besarnya penghasilan kena pajak berdasarkan penghasilan bruto (koto) per tahun
dikurangi dengan semua biaya yang telah diatur dengan Undang-undang
Lapisan Penghasilan Kena Pajak (orang pribadi dalam negeri) Tarif Pajak
Sampai dengan Rp. 50.000.000,- 5%
Diatas Rp. 50.000.000,- sampai dengan Rp. 250.000.000,- 15%
Diatas Rp. 250.000.000,- sampai dengan Rp. 500.000.000,- 25%
Diatas Rp. 500.000.000,- 30%
Contoh 1: Sugondo yang telah menikah dan mempunyai dua anak. Hitunglah Pendapatan
Tidak Kena Pajak (PTKP) dari Sugondo.
Jawab:
Sugondo Rp 24.300.000
Artinya, jika Sugondo hanya mempunyai penghasilan kurang dari Rp 30.375.000 selama satu
tahun pajak maka ia tidak perlu membayar pajak penghasilan. Tetapi jika ia misalnya
mempunyai penghasilan Rp 40.000.000 per tahun maka pendapatan kena pajak Sugondo
adalah Rp 9.625.000 (yaitu Rp 40.000.000 - Rp 30.375.000)
Contoh 2: Tn. Aziz telah menikah dan mempunyai 2 anak, mempunyai Pendapatan Kena
Pajak Rp 519.450.125 selama setahun. Hitunglah pajak terutang Tn. Aziz.
Jawab:
Pendapatan Kena Pajak dibulatkan ke bawah menjadi Rp 519.450.000
Rp 50.000.000 x 5% = Rp 2.500.000
Rp 200.000.000 x 15% = Rp 30.000.000
Rp 250.000.000 x 25% = Rp 62.500.000
Rp 19.450.000 x 30% = Rp 5.835.000 +
Jumlah PPh terutang = Rp 100.000.000
Persentase Nilai Jual Kena Pajak 20%. Dan diketahui niali jual objek pajak tidak kena
pajak Rp. 8.000.000.
Hitunglah PBB terutang untuk satu tahun!
Jawab:
TUGAS/LANGKAH KERJA
A. PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Pajak adalah kontribusi wajib pada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapat imbalan secara
lansung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Definisi ini sesuai dengan……
a. Pendapat Adam Smith
b. Pendapat David Ricardo
c. Undang-undang pajak
d. Pendapat Prof. Dr. Rochmat Soemitro
e. Pendapat Prof. S. Djayadiningrat
2. Manakah diantara pernyataan di bawah ini yang bukan ciri-ciri pemungutan pajak…..
a. Iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak pada negara
b. Pembayaran yang didasarkan atas norma-norma hukum
c. Tidak dibayarkan jika telah lewat waktu
d. Sumber pembiayaan pengeluaran kolektif
e. Sarana untuk meningkatkan kesejahteraan umum
3. Manakah diantara pernyataan di bawah ini yang bukan fungsi pajak……..
a. Fungsi budgeter
b. Sebagai alat pengatur
c. Sebagai alat penjaga stabilitas
d. Sarana redistribusi pendapatan
e. Pengendali kehidupan dan kemajuan BUMN
4. Manakah diantara pernyataan di bawah ini yang bukan asas pemungutan pajak …….
a. Asas equality
b. Asas certainty
c. Asas convenience
d. Asas continuity
e. Asas economic
5. Pernyataan dibawah ini merupakan jenis-jenis pajak:
1. Pajak penghasilan
2. Pajak pertambahan nilai
3. Pajak tontonan
4. Retribusi
5. Pajak bumi dan bangunan
Berdasarkan jenis-jenis pajak di atas, yang termasuk jenis pajak negara adalah…..
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 2, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 2, 3, dan 5
6. Pernyataan dibawah ini merupakan jenis-jenis pajak:
1. Retribusi
2. Pajak penghasilan
3. Pajak tontonan
4. Pajak bumi dan bangunan
5. Pajak kendaraan bermotor
Berdasarkan jenis-jenis pajak diatas, yang dikategorikan jenis pajak pemerintah
daerah adalah….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 2, dan 5
d. 1, 3, dan 5
e. 2, 3, dan 5
7. Pajak negara dan pajak daerah adalah pajak yang dibedakan berdasarkan…………
a. Lembaga pemungut
b. Sifatnya
c. Pihak yang menanggung
d. Asas pemungutannya
e. Tujuan pemungutnya
8. Pernyataan di bawah ini yang merupakan perbedaan pemungutan pajak dengan
pungutan resmi lainnya adalah ..............
a. Pajak dipungut untuk pengeluaran kolektif, pungutan resmi lainnya untuk tujuan
tertentu
b. Pajak jumlahnya sangat besar, sedangkan pengutan resmi lainnya jumlahnya
relatif kecil
c. Pajak dipungut atas dasar undang-undang, pungutan resmi lainya dipngut atas
dasar peraturan pemerintah, peraturan menteri atau pejabat yang lebih rendah
d. Pungutan pajak disetor melalui bank, pungutan resmi lainya dibayar langsung
e. Pajak dipungut secara teratur, pungutan resmi lainnya dipungut kalau ada
bencana nasional
9. Pernyataan dibawah ini merupakan jenis pajak langsung dan tidak langsung :
1. Pajak Penghasilan
2. Pajak Penjualan
3. Pajak Pertambahan nilai
4. Pajak Bumi dan Bangunan
Berdasarkan jenis-jenis pajak di atas, yang dikategorikan pajak langsung adalah .......
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 3 dan 4
10. Pernyataan dibawah ini merupakan jenis-jenis pajak :
1. Pajak Penghasilan
2. Pajak Penjualan
3. Pajak Pertambahan nilai
4. Pajak Bumi dan Bangunan
Berdasarkan jenis-jenis pajak di atas, dikategorikan pajak tidak langsung adalah .....
a. 1,2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1,2, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 3, 4, dan 5
11. Suparman seorang pedagang memiliki kekayaan berupa:
1. Tanah seluas 400m2 dengan nilai jual Rp 500.000 per m2
2. Bangunan rumah 200m 2 dengan nilai jual Rp 600.000 per m2
3. Pagar mewah sepanjang 100m yang tingginya 1,5m dengan nilai jual objek
pajak Rp 300.000 per m2
Nilai jual objek pajak tidak kena pajak (NJOPTKP) Rp 8.000.000. Besar pajak bumi
dan bangunan terutang adalah....
a. Rp 357.000
b. Rp 350.000
c. Rp 3.200.000
d. Rp 3.400.000
e. Rp 3.520.000
12. Pernyataan di bawah ini yang merupakan fungsi pajak adalah.............
a. Budget, pengatur kegiatan ekonomi, menambah kas negara
b. Pengatur kegiatan ekonomi, penambah kas negara, penjaga stabilitas
c. Budget, pengatur kegiatan ekonomi, penjaga stabilitas
d. Budget, pengatur kegiatan ekonomi, pemerataan hasil pembangunan
e. Pengatur hasil pembangunan, budget, pemerataan
13. Sistem pemungutan pajak dengan official assessment system di Indonesia dilakukan
dengan cara .............
a. Pajak dibayar langsung kepada pemerintah sesuai denga jumlah perhitungan
wajib pajak
b. Pajak dibayar setiap akhir tahun dengan jumlah yang ditentukan
c. Pajak dapat ditunda pembayarannya tetapi dengan pungutan tambahan jasa
d. Pajak dibayar sesuai ketetapan petugas pajak
e. Pajak dibayar sesuai dengan tarif proposional
14. Pernyataan dibawah ini merupakan tantangan pemungutan pajak adalah ........
a. Rendahnya kesadaran partisipasi masyarakat tentang perpajakan
b. Alamat wajib pajak yang tidak jelas
c. Pendapatan masyarakat yang tidak stabil
d. Jumlah petugas pajak masih kurang
e. Penggunaan pungutan pajak yang kurang jelas
15. Berdasarkan tarif pajak penghasilan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI
Nomor 162/PMK.011/2012 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena
Pajak. Jika, pajak penghasilan terutang Sujatmiko yang mempunyai Pendapatan Kena
Pajak Rp 520.000.000. Sujatmiko telah menikah dan memiliki anak 3 orang. Pajak
penghasilan terutang Sujatmiko adalah ......
a. Rp 101.000.000
b. Rp 94.720.000
c. Rp 84.700.000
d. Rp 82.600.000
e. Rp 80.700.000
B. PILIHAN JAWABAN
a. Jika jawaban (1), (2), dan (3) benar.
b. Jika jawaban (1), dan (3) benar.
c. Jika jawaban (1), (2), dan (4) benar.
d. Jika jawaban (4) benar.
e. Jika jawaban (1), (2), (3) dan (4) benar.
A. PILIHAN GANDA
1. C 11. A
2. C 12. C
3. E 13. D
4. D 14. A
5. C 15. A
6. D
7. A
8. C
9. E
10. C
B. PILIHAN BENAR
1. A
2. A
3. C
4. B
5. A
C. URAIAN
1. Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000, pajak adalah iuranwajib yang
dibayarkan wajib pajak berdasarkan norma-norma hukum untukmembiayai
pengeluaran-pengeluaran kolektif, guna meningkatkankesejahteraan umum yang
balas jasanya tidak diterima secara langsung.
2. Pajak Langsung adalah pajak yang pembayarannya dimana harus
ditanggungsendiri olehwajib pajak dan tidak dapat atau tidak bisa dialihkan kepada
pihak lain.
Contoh pajak langsung adalah : PPh, PBB.
Pajak Tidak Langsung, adalah pajak yang pembayarannya dapat dialihkankepada
pihak lain.Contoh : Pajak Penjualan, PPN/pajak pertambahan nilai , PPn-BM/pajak
penjualan atas barang mewah , Bea Materai (BM) dan Cukai.
3. Fungsi anggaran (bugetair) yaitu Sebagai sumber pendapatan negara, pajak
berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara.
Fungsi mengatur (regulerend)
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak.
Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Fungsi stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang
berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan,
Fungsi distribusi pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua
kepentingan umum.
4. Perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya:
Pajak Pungutan Resmi Lainnya
Dipungut berdasarkan Undang-undang Dipungut berdasarkan peraturan pemerintah
Iuran dengan imbalan yang tidak langsung dari Iuran dengan imbalan yang langsung dari negara
Negara
Dapat dipaksakan Tidak ada unsur paksaan
Berlaku untuk seluruh rakyat tanpa kecuali Pengenaan terbatas pada mereka orang-orang
tertentu
Prestasi (imbalan) diterima oleh seluruh rakyat Prestasi (imbalan) diterima oleh golongan
tertentu atau orang-orang tertentu
Jatuh tempo berdasarkan tahun fiscal Jatuh tempo disesuaikan dengan pemakaian
5. Asas-asas pajak:
Asas Equality (asas keseimbangan dengan kemampuan atau asas keadilan)
Asas Certainty (asas kepastian hukum)
Asas Convenience of Payment (asas pemungutan pajak yang tepat waktu)
Asas Economics (asas ekonomi atau asas efisien)
6. Alur administrasi perpajakan:
7. Official Assessment System adalah sistem pemungutan pajak yang wewenang
untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak terletak pada
fiskus atau aparat pemungut pajak.
Semi Self Assessment System With Holding Semi. Self Assessment adalah sistem
pemungutan pajak dimana wewenang untuk menentukan besarya pajak yang
terutang oleh seseorang berada pada kedua belah pihak, yaitu wajib pajak dan fiscus.
Withholding adalah suatu system pemungutan pajak ditentukan oleh Wajib pajak
yang bersangkutan dan oleh pihak ketiga berdasarkan suatu anggapan, sedangkan
besarnya pajak terutang yang sesungguhnya akan ditetapkan kemudian oleh fiscus
Full Self Assessment SystemAdalah sistem pemungutan pajak dimana wewenang
untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak terletak pada
pihak wajib pajak yang bersangkutan.
8. Menurut ketentuan UU No. 7 Tahun 1983 yang telah diperbaharui oleh UU No. 36
Tahun 2008 pasal 4 ayat 1 yang termasuk dalam penghasilan adalah :
1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima
atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus,
gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya kecuali ditentukan
lain dalam undang-undang ini.
2. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan.
3. Laba usaha.
4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta.
5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya
dan
6. pembayaran tambahan pengembalian pajak.
7. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian
8. utang.
9. Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari
10. asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.
11. Royalty atau imbalan atas penggunaan hak.
12. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta.
13. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala.
14. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu
yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
15. Keuntungan selisih kurs mata uang asing.
16. Karena penilaian kembali aktiva
17. Premi asuransiIuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari
18. anggotanya yang terdiri dari wajib pajak yang menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas.
19. Tambahan kekayaan netto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan
pajak.
20. Penghasilan dari usaha berbasis syariah.
21. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengtur
mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan.
22. Surplus Bank Indonesia.
9. Tantangan pemungutan pajak adalah bagaimana menciptakan suatu sistem perpajakan
yang dapat menghasilkan suatu pengertian yang baik antara masyarakat sebagai
pembayar pajak dan pemerintah selaku membuat peraturan dan UU Perpajakan.
10. Drama dibuat sesuai dengan kreatifitas siswa masing-masing.