Anda di halaman 1dari 3

EVALUASI

SOAL URAIAN
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Cobalah Idetifikasikan sistem pemungutan pajak?
2. Analisilah Official Assessment System beserta cirri-cirinya!
3. Analisislah Semi Self Assessment System With Holding beserta cirri-cirinya!
4. Analisislah Full Self Assessment System beserta ciri-cirinya!
5. Bagaimana sistem pemungutan pajak di Indonesia!
KUNCI JAWABAN
SOAL URAIAN
1. Official Assessment System, Semi Self Assessment System With Holding dan Full Self
Assessment System.
2. Official Assessment System adalah sistem pemungutan pajak yang wewenang untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak terletak pada fiskus atau
aparat pemungut pajak. Sistem ini pada umumnya diterapkan pada pengenaan pajak
langsung. Sistem official assessment dilaksanakan sampai pada tahun 1967. Dalam hal
ini wajib pajak bersifat pasif karena utang pajak baru timbul setelah dikeluarkan surat
ketetapan pajak oleh fiskus.
Ciri-cirinya :
1.  Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus,
2.  Wajib Pajak bersifat pasif,
3.  Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus.
4. Dalam proses negosiasi penetapan atau perhitungan besar pajak, seringkali terjadi
“tawar-menawar” antara fiscus dan wajib pajak
3. Semi Self Assessment System With Holding Semi. Self Assessment adalah sistem
pemungutan pajak dimana wewenang untuk menentukan besarya pajak yang terutang
oleh seseorang berada pada kedua belah pihak, yaitu wajib pajak dan fiscus. System
semi self assessment dan withholding dilaksanakan pada periode 1968-1983.
Withholding adalah suatu system pemungutan pajak ditentukan oleh Wajib pajak yang
bersangkutan dan oleh pihak ketiga berdasarkan suatu anggapan, sedangkan besarnya
pajak terutang yang sesungguhnya akan ditetapkan kemudian oleh fiscus
Ciri-cirinya :
1.  Wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang pada pihak ketiga, pihak
selain fiskus, dan Wajib Pajak.
4. Full Self Assessment System Adalah sistem pemungutan pajak dimana wewenang untuk
menentukan besarnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak terletak pada pihak
wajib pajak yang bersangkutan.
Ciri-cirinya :
1.  Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib Pajak
sendiri,
2.   Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri
pajak yang terutang,
3.   Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
5. Sistem pemungutan pajak di Indonesia sesuai dengan asas pemungutan pajak menganut
sistem pemungutan pajak semi self assesment system dan witholding system. Hal ini
karena ada beberapa perusahaan yang berperan sebagai wajib pungut atau wajib potong
yang mana berarti perusahaan berperan sebagai pihak ketiga yang memiliki wewenang
untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh WP, memotong dan melaporkan
PPh. Dan itu merupakan withholding. Sedangkan karyawan atau pegawai diwajibkan
untuk mengisi SPT, yang mana berarti karyawan menghitung, menyetor dan melaporkan
PPh terutang sendiri tanpa melalui pihak ketiga atau fiskus, dan ini merupakan ciri self
assement system. Sehingga Indonesia lebih cenderung menggunakan kedua sisytem
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai