Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1

NAMA : YULI AZIZ PRASETYA UTAMA


NIM : 045113678
PRODI : ILMU HUKUM
MATKUL : HUKUM PERPAJAKAN

SOAL

1. Beídasaíkan aítikel di atas, bagaimana sistem pemungutan pajak di Indonesia?


2. Apa yang dimaksud dengan tax avoidance dan tax evasion? Hal apa
yang melataíbelakangi teíjadinya tax avoidance dan tax evasion?

JAWABAN
1. Di Indonesia, berlaku 3 jenis sistem pemungutan pajak, yakni:

1. Self Assessment System

Self Assessment System merupakan sistem pemungutan pajak yang membebankan


penentuan besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak yang bersangkutan.
Namun, terdapat konskuensi dalam sistem pemungutan pajak ini. Karena wajib pajak
memiliki wewenang menghitung sendiri besaran pajak terutang yang perlu dibayarkan,
maka wajib pajak biasanya akan mengusahakan untuk menyetorkan pajak sekecil
mungkin.
2. Official Assessment System

Official Assessment System merupakan sistem pemungutan pajak yang membebankan


wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang pada fiskus atau aparat
perpajakan sebagai pemungut pajak.
3. Withholding System

Pada Withholding System, besarnya pajak dihitung oleh pihak ketiga yang bukan wajib
pajak dan bukan juga aparat pajak/fiskus.
Jadi menurut saya, pada kasus di atas pemungutan pajak termasuk dalam Self Assessment
System di karenakan perusahaan menghitung besarnya pembayaran pajak dan mengusahakan
meminimalisir pembayaran tersebut agar pengeluaran anggaran perusahaan tidak terlalu besar.
Sumber : https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/sistem-pemungutan-pajak2.
2. Tax Avoidance bersifat legal karena dinilai sebagai bentuk kemampuan memanfaatkan
peluang dari ketentuan perpajakan suatu negara dengan melakukan berbagai cara yang
tidak melanggar peraturan pajak untuk meminimalkan beban pajak yang terutang.
Sedangkan Tax Evasion bersifat ilegal karena melakukan tindakan dengan cara
melanggar peraturan pajak yang telah ditetapkan untuk mengurangi jumlah pajak terutang
atau sama sekali tidak membayar pajak.
Dari perbedaan tersebut ada poin yang harus digarisbawahi, walaupun Tax Avoidance
bersifat legal tetapi pada dasarnya praktik penghindaran pajak tetap akan merugikan negara
dan bertentangan dengan tujuan dibuatnya peraturan perundang-undangan perpajakan.
Sehingga dapat diartikan bahwa Tax Avoidance dan Tax Evasion merupakan dua praktik
penyelewengan pajak yang dapat mengurangi penerimaan negara yang seharusnya
didapatkan dari sektor pajak.
Hal yang melatar belakangi terjadinya Tax Avoidance dan Tax Evasion yaitu kondisi
lingkungan, pelayanan fiskus yang mengecewakan, sanksi pajak, tingginya tarif pajak dan
sistem administrasi yang buruk. Terutama karena tingginya tarif pajak menurut sebagian
orang yang memiliki aset dan perusahaan yang besar, hal itu dapat memperbesar
pengeluaran.

Sumber referensi : https://www.pajak.com/komunitas/opini-pajak/menelisik-


perbedaan-tax- avoidance-dan-tax-evasion/

Anda mungkin juga menyukai