A. Pengertian
Sistem perpajakan adalah cara yang digunakan oleh pemerintah untuk
memungut atau menarik pajak dari rakyat dalam rangka membiayai pembangunan dan
pengeluaran pemerintah lainnya.Ciri dari corak sistem perpajakan di Indonesia
berdasarkan undang-undang yang berlaku antara lain sebagai berikut :
a. Bahwa pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian dan peran serta
masyarakat untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
b. Tanggung jawab atas kewajiban pelaksanaan pemungutan pajak berada pada
anggota masyarakat wajib pajak sendiri.
c. Anggota masyarakat wajib pajak diberi kepercayaan untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang (self
assessment).
Misalnya seperti Sistem yang diterapkan dalam hal pelunasan Pajak Bumi
Bangunan (PBB), dimana KPP akan mengeluarkan surat ketetapan pajak
mengenai besarnya PBB yang terutang setiap tahun. Jad wajib pajak tidak perlu
menghitung sendiri, tapi cukup membayar PBB berdasarkan Surat Pembayaran
SISTEM PERPAJAKAN 1
Pajak Terutang (SPPT) yang dikeluarkan olek KPP dimana tempat objek pajak
tersebut terdaftar.
Menurut Safri Nurmantu ( 2003 : 108 ) berpendapat bahwa terdapat tiga jenis
system pemungutan pajak penghasilan , yaitu :
SISTEM PERPAJAKAN 2
1. Official Assement System
2. Self Assement System
3. Withholding Tax System
Withholding Tax System adalah suatu system perpajakan dimana pihak ketiga
diberi kepercayaan (kewajiban) atau diberdayakan (empowerment) oleh undang-
undang perpajakan untuk memotong pajak penghasilan dengan tarif tertentu dari
penghasilan yang dibayarkan kepada wajib pajak. Jadi yang berperan aktif dalam
system ini adalah pihak ketiga,bukan Fiskus dan bukan pulak Wajib Pajak. Fiskus
akan berperan jika terjadi gejala bahwa pemotongan pajak tidak atau tidak
sepenuhnya melaksanakan kewajibannya untuk memotong pajak. Jika terjadi
gejala wajib pajak tidak atau tidak sepenuhnya melaksanakan kewajiban
perpajakannya, maka Fiskus dapat melakukan tindakan pemeriksaan, bahkan
sampai pada tindakan penyidikan jika terdapat indikasi adanya perbuatan pidana
Fiskal.
Pengenaan pajak yang didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh
undang-undang , contohnya penghasilan wajib pajak pada suatu tahun dianggap sama
dengan tahun sebelumya sehingga pada awal tahun pajak teah dapat ditetapkan
SISTEM PERPAJAKAN 3
besarnya pajak yang terutang untuk tahun pajak berjalan. Kelebihan Stelsel ini yakni
telah diketahuinya pajak yang dibayar selama tahun perjalanan tanpa harus menunggu
akhir tahun. Namun kelemahannya pada stelsel ini adalah pajak yang dibayarkan tidak
berdasarkan pada keadaan yang sebenarnya.
SISTEM PERPAJAKAN 4
DAFTAR PUSTAKA
SISTEM PERPAJAKAN 5