Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 3

Sistem pengumutan pajak dan alur


pengumutan pajak di indonesia
XI IPS 2
Anggota kelompok 3
- Lutfi Humam H (19) - M Gavin R (24)
- Malika Aulia P (20) - Nadine La Rosa (25)
- Mitha Novita S (21) - Nashira Audy S (26)
- Moch Rizky F (22) - Rafli Putra (27)
- Mohamad Fadil (23)

2
Official Assessment System.

Yang dilaksanakan sampai pada tahun 1967. Official


Assessment System yaitu pemungutan pajak yang
membebankan wewenang untuk menentukan besarnya pajak.
Official Assessment, wajib pajak bersifat pasif dan pajak
terutang baru ada setelah dikeluarkannya surat ketetapan
pajak oleh fiskus.

3
Sistem pemungutan pajak ini bisa diterapkan dalam pelunasan Pajak Bumi
Bangunan (PBB) atau jenis pajak daerah lainnya.Dalam pembayaran PBB, KPP
merupakan pihak yang mengeluarkan surat ketetapan pajak berisi besaran PBB
terutang setiap tahunnya.Jadi, wajib pajak tidak perlu lagi menghitung pajak
terutang melainkan cukup membayar PBB berdasarkan Surat Pembayaran Pajak
Terutang (SPPT) yang dikeluarkan oleh KPP tempat objek pajak terdaftar.

4
Ciri-cirinya:
1. Besarnya pajak terutang dihitung oleh petugas pajak.
2. Wajib pajak sifatnya pasif dalam perhitungan pajak mereka.
3. Pajak terutang ada setelah petugas pajak menghitung pajak yang terutang dan
menerbitkan surat ketetapan pajak.
4. Pemerintah memiliki hak penuh dalam menentukan besarnya pajak yang
wajib dibayarkan.

5
Self Assessment System
Self Assessment System merupakan sistem pemungutan pajak yang
membebankan penentuan besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak
yang bersangkutan.
Dengan kata lain, wajib pajak merupakan pihak yang berperan aktif dalam
menghitung, membayar, dan melaporkan besaran pajaknya ke Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) atau melalui sistem administrasi online yang sudah dibuat oleh
pemerintah.

6
Peran pemerintah dalam sistem pemungutan pajak ini adalah sebagai pengawas
dari para wajib pajak. Self assessment system diterapkan pada jenis pajak
pusat.Contohnya adalah jenis pajak PPN dan PPh. Sistem pemungutan pajak yang
satu ini mulai diberlakukan di Indonesia setelah masa reformasi pajak pada 1983
dan masih berlaku hingga saat ini.

7
Peran pemerintah dalam sistem pemungutan pajak ini adalah sebagai pengawas
dari para wajib pajak. Self assessment system diterapkan pada jenis pajak
pusat.Contohnya adalah jenis pajak PPN dan PPh. Sistem pemungutan pajak yang
satu ini mulai diberlakukan di Indonesia setelah masa reformasi pajak pada 1983
dan masih berlaku hingga saat ini.

8
Ciri-ciri sistem pemungutan pajak Self Assessment:- Penentuan besaran pajak
terutang dilakukan oleh wajib pajak itu sendiri.- Wajib pajak berperan aktif dalam
menuntaskan kewajiban pajaknya mulai dari menghitung, membayar, hingga
melaporkan pajak.- Pemerintah tidak perlu mengeluarkan surat ketetapan pajak,
kecuali jika wajib pajak telat lapor, telat bayar pajak terutang, atau terdapat pajak
yang seharusnya wajib pajak bayarkan namun tidak dibayarkan.

9
Full Self Assessment System.
Sistem full self assessment, dilaksanakan secara efektif pada tahun 1984 atas dasar
perombakan perundang- undangan perpajakan pada tahun 1983. Sistem pembayaran pajak
yang berlaku saat ini dilandasi oleh sistem pemungutan di mana wajib pajak boleh
menghitung dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus disetorkan. Sistem ini
dikenal dengan sebutan full self assessment system. Dan pengertian ini jelas penekanannya
adalah wajib pajak harus aktif menghitung dan melaporkan jumlah pajak terutangnya tanpa
campur tangan dari fiscus. Sistem ini diberlakukan untuk memberikan kepercayaan yang
sebesar- besarnya bagi masyarakat guna meningkatkan kesadaran dan peran serta
masyarakat dalam menyetorkan pajaknya.

10
Dalam Pasal 12 Undang-Undang KUP mengatur tentang prinsip self assessment
dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.Seluruh Wajib Pajak harus membayar
pajak yang terutang sesuai dengan ketetapan peraturan perundang-undangan
perpajakan, dengan tidak bergantung pada Surat Ketetapan Pajak.Besaran
nominal pajak yang terutang berdasarkan pada surat pemberitahuan yang
disampaikan oleh Wajib Pajak, yaitu jumlah pajak yang terutang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakanMenyatakan Wajib Pajak
untuk bersifat aktif dalam melakukan pembayaran pajak.

11
Hal ini terkait adanya keaktifan Wajib Pajak untuk menghitung sendiri pajak yang terutang
tanpa menunggu dibuatkan Surat Ketetapan Pajak.Prinsip self assessment juga menjelaskan
bahwa hasil perhitungan Wajib Pajak dalam jumlah berapa pun, akan dianggap sebagai
perhitungan sementara menurut ketentuan yang berlaku, sebagaimana termuat dalam Ayat
2.Jika Direktur Jenderal Pajak menemukan bukti jumlah pajak yang terutang menurut surat
pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada Ayat 2 tidak benar, maka jumlah pajak terutang
akan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.

12
Alur Administrasi Perpajakan di Indonesia
Landasan alur administrasi pajak adalah prinsip sistem perpajakan self
assessment. Dalam sistem ini, wajib pajak hendaknya lebih proaktifdalam
menjalankan hak dan hak dan kewajiban perpajakan. Secara garis besar, prosedur
administrasi perpajakan yang lazim terjadi dapat dilihat pada gambar berikut.

13
Warna putih : Wilayah Hak dan Kewajiban Wajib
PajakWarna Biru Muda : Wilayah Wewenang Administrasi
PajakWarna Biru Tua : Wilayah Peradilan Pajak (Penyelesaian
Sengketa) 14
Sekian dan terimakasih
mohon maaf apa bila ada kesalahan

15

Anda mungkin juga menyukai