KELOMPOK 5:
-MUHAMAD ROHANDI
-DIKI HARTONO
-ANTO RUSDIANTO
-RISKY MAULANA
-SIGIT HARYANTO
A.Pengertian Sistem Pemungutan Pajak
1.Sistem Self-Assessment
C.kesimpulan
A.Pengertian Sistem Pemungutan Pajak
Ada tiga jenis sistem pemungutan pajak yang digunakan di Indonesia, yaitu sistem
self- assessment, sistem official assessment, dan sistem withholding assessment.
1. Sistem Self-Assessment
Sistem ini memungkinkan wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak
yang harus mereka bayarkan. Dalam sistem ini, wajib pajak memiliki tanggung jawab
untuk menghitung, mengestimasi, membayar, dan melaporkan jumlah pajak yang
mereka haruskan. Sementara itu, institusi pemungut pajak berperan dalam
mengawasi aktivitas ini melalui berbagai tindakan pengawasan dan penegakan
hukum.
Dalam sistem ini, besarnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak ditetapkan
sepenuhnya oleh institusi pemungut pajak. Wajib pajak hanya perlu bersifat pasif dan
menunggu untuk menerima pemberitahuan mengenai jumlah pajak yang telah
ditetapkan oleh institusi pemungut pajak.
• Besaran pajak akan diketahui oleh Wajib Pajak setelah petugas pajak melakukan
perhitungan menerbitkan SKP; serta dan
• Pemerintah memiliki hak penuh pada saat menentukan besaran pajak yang perlu
dibayarkan.
Sistem ini melibatkan perhitungan jumlah pajak oleh pihak ketiga yang bukan
merupakan wajib pajak atau aparatur pajak. Dalam sistem ini, pihak ketiga ini
bertanggung jawab untuk menghitung dan menahan sebagian pendapatan wajib
pajak untuk kemudian disetorkan ke institusi pemungut pajak sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
• Wajib Pajak dan pemerintah tidak berperan aktif dalam menghitung besaran pajak;
• Menerbitkan bukti potong/pungut bagi Wajib Pajak yang telah melunasi pajak
terutang.
C.KESIMPULAN
Sistem pemungutan pajak ini memberikan pengertian bahwa besarnya pajak akan
dihitung oleh pihak ketiga yang bukan wajib pajak atau petugas pajak. Contoh dari
sistem ini adalah pemotongan penghasilan pegawai oleh bendahara instansi,
sehingga pegawai tidak perlu lagi ke kantor pajak untuk membayar pajaknya.
Nah untuk itu kita perlu mengetahui jenis- jenis pajak apa saja yang termasuk dalam
sistem pemungutan pajak ini, untuk penggunaan sistem ini di Indonesia jenis- jenis
pajak yang dipakai adalah PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, dan PPh Final
Pasal 4 ayat (2) dan PPN.
Sebagai bukti bahwa pajak telah dibayar lunas dengan menggunakan withholding
assessment system pada umumnya berupa bukti potong atau bukti pungut. Namun
dalam beberapa kasus juga menggunakan sertifikat pajak (SSP) yang kemudian
sertifikat pemotongan tersebut kemudian akan dilampirkan pada PPh / SPT PPN