Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

CVT SEPEDA MOTOR MATIC


DI BENGKEL OMO ‘TOR

Disusun Oleh :
Wahidin

YAYASAN MU’AWANAH ISLAMIYAH


SMK YAMI WALED
Jl. Raya Waled Desa No. 120 A Desa Waled Asem Kecamatan Waled
Kabupaten Cirebon
Tahun Ajaran 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
 A.Latar Belakang Penyusunan Laporan Prakerin
 Adapun latar belakang dari penyusunan laporan ini adalah sebagai pertanggung jawaban kami yang telah melaksanakan
prakerin terhitung mulai tanggal 01 Agustus 2023 s/d 15 Desember 2023 terhadap pihak sekolah, sebagai salah satu
pertimbangan untuk penilaian prakerin di kelas duabelas ini.
 Laporan ini sekaligus dapat dijadikan sebagai pedoman bagi penulis di masa yang akan datang dan menuangkan segala
pengalaman yang di dapat selama melaksanakan prakerin yang di laksanakan di Bengkel OMO'TOR
 B.Tujuan Prakerin
 Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian profesional dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan
kerja sesuai dengan tuntutan lapangan kerja;
 Dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia Usaha/ Industri dengan lingkungan Sekolah
 Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitasMemberikan pengalaman dan
penghargaan terhadap siswa akan pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan
 Mampu untuk mengamalkan ilmu yang telah di dapat selama di bangku sekolah
 Memperoleh dasar jurusan.pengalaman bekerja langsung di tempat kerja sesuai kompetensi
 Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja
yang sesuai dengan tuntutan zaman.
 Mengasah keterampilan yang di berikan sekolah menengah kejuruan(SMK).
 Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan seputar dunia usaha serta industri yang professional dan handal.
 Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif baik serta ngalaman dalam dunia industri maupun dunia kerja.
 Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait,

 C. Tujuan Penyusunan Laporan Prakerin


 Melaporkan hasil kegiatan Prakerin (Praktek Kerja Industri) selama dua bulan setara dengan lima ratus jam di industri untuk
memenuhi nilai prakerin.
 Untuk melatih kemampuan diri dalam memahami, menyimpulkan dan mengembangkan pengetahuan yang didapat di dunia
industri saat prakerin dalam bentuk laporan tertulis.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
 A.Sejarah singkat perusahaan
 Bengkel “ OMO’TOR” Berada di jatiseeng kecamatan ciledug kabupaten
Cirebon adalah milik sutomo yang juga merangkap sebagai mekanik.Bengkel
ini telah berdiri kurang lebih 15 tahun. sampai dengan saat ini “ OMO’TOR”
ramai dari para pelanggan yang telah mempercayakan perawatan kendaraan.
 B. Visi dan Misi
 Visi :
 Menjadi pusat bengkel motor yang menyediakan spare part dan jasa
service yang mengutamakan pada kepuasan pelanggan didukung dengan
peralatan yang cukup. Dan teknisi ahli yang kompeten serta pelayanan yang
optimal dan terpercaya.
 Misi :
 Memberikan solusi terbaik pada penyediaan suku cadang terbaik dan
terpercaya.
 Memberikan pelayanan terbaik dan standar mutu pada pelanggan dengan
menjalankan proses kerja terbaik sehingga pelanggan puas
 D.Profil Perusahaan

 Nama Bengkel : Bengkel OMO'TOR


 Berdiri : Tahun 2007
 Alamat : Jln. pangeran walasungsang
no 515, Ds.jatiseeng,
 kec. ciledug
 Nama Pimpinan Bengkel : Sutomo
 Nama Kepala Bengkel : Sutomo
 Jumlah Karyawan&Teknisi : 1 Orang
 Bidang Usaha : Jasa servis, penjualan komponen.
 8. Nomor Telepon : 022-8888877-081777888099
 9. Jam Kerja : 4 Jam
BAB III
SISTEM KERJA CVT PADA MOTOR MATIC
 Sistem Kerja CVT pada Motor Matic
 Pada transmisi CVT terdapat 3 komponen utama yang
memegang peranan penting dalam mentransmisikan tenaga ke
roda kendaraan.
 Primary Sheeve (Drive Pulley)
 Secondary Sheeve (Driven Pulley)
 V-belt
 Primary Sheeve terletak di bagian depan, sedangkan
Secondary Sheeve dibagian belakang. Kedua komponen ini
dihubungkan oleh V-belt. Ketiga komponen inilah yang akan
menentukan besaran output berupa torsi dan kecepatan yang
akan disalurkan ke gardan dan kemudian ke roda kendaraan.
 Cara Kerja CVT (Continuously Variable Transmission)
 Prinsip kerjanya adalah tenaga yang dihasilkan dari proses pembakaran
diruang bakar akan memutar crankshaft. Energi dari putaran crankshaft inilah
yang disalurkan ke Primary Sheeve. Primary Sheeve akan menyalurkan
tenaga ke Secondary Sheeve melalui V-belt.

Pengoperasian dari transmisi ini adalah dengan menggeser diameter V-belt


pada kedua bagian pulley, Pulley di Primary Sheeve dan Pulley di Secondary
Sheeve. Semakin cepat putaran mesin, maka diameter V-belt pada Primary
sheeve akan semakin besar sedangkan diameter V-belt pada Secondary
Sheeve akan semakin kecil.
 Proses ini terjadi karena roller yang terdapat pada Primary Sheeve mengalami
tekanan sentrifugal seiring dengan bertambahnya putaran mesin. Daya
sentrifugal inilah yang mendorong mangkuk pada Primary Sheeve dan
menyebabkan V-belt semakin bergerak ke arah diameter luar pada bagian
Primary Sheeve. Semakin besar diameter V-belt pada Primary Sheeve
menyebabkan V-belt pada Secondary Sheeve tertarik sehingga spring akan
mengalami tekanan dan diameter V-belt di Secondary Sheeve akan semakin
mengecil.
 Proses yang terjadi ini menyebabkan perubahan output ke gardan hingga ke roda mengalami
perubahan yaitu kecepatan putaran yang tinggi namun torsi yang kecil. Namun tenaga tersebut baru
bisa tersalurkan apabila clutch pada Secondary Sheeve mencengkeram clutch housing. Clutch hanya
dapat mencengkeram apabila terjadi peningkatan putaran mesin.

Apabila kecepatan mesin mulai berkurang, maka daya sentrifugal akan semakin lemah sehingga
tekanan roller pada Primary Sheeve dan daya dorong pada spring di Secondary Sheeve akan
berkurang. Hal ini menyebabkan diameter V-belt akan berubah dan kembali ke posisi semula.

Yang membedakan transmisi CVT dan Manual pada motor adalah penggeraknya, dimana pada
motor manual menggunakan rantai sedangkan CVT menggunakan V-belt. Berikut ini adalah
keunggulan dan kekurangan CVT dalam pengoperasiannya.

Keunggulan CVT adalah sebagai berikut:


 Proses perpindahan gigi yang halus karena tidak ada perpindahan gear seperti pada transmisi manual.
 Tidak perlu melakukan perpindahan gigi secara manual karena perubahan torsi dan kecepatan
menyesuaikan dengan beban dan putaran mesin.
 Kekurangan CVT adalah sebagai berikut:
 Dibutuhkan RPM tinggi untuk memulai start karena clutch baru bisa mencengkeram clutch housing
apabila putaran mesin tinggi.
 Tidak cocok digunakan di medan yang ekstrem seperti daerah pegunungan karena membutuhkan
torsi yang tinggi
 Komponen Pada Sistem CVT Motor Matic
 Komponen CVT Beserta Fungsi
 Setelah mengetahui tentang kelebihan dan kekurangan dari sistem CVT, berikut penjelasan mengenai komponen serta fungsi dari CVT
motor matic. Simak penjelasan berikut.
 1. Pulley Primer (Fixed Primary Sheeve)
 Komponen pertama adalah Pulley Primer atau yang biasa disebut dengan Fixed Primary Sheeve. Komponen ini tidak bergerak dan
memiliki bentuk sebagai piringan. Yang dimana komponen ini memiliki fungsi utama untuk menahan V-Belt dan juga memperbesar
perbandingan rasio.
 2. Pulley Sekunder (Secondary Fixed Sheeve)
 Berbeda dari komponen sebelumnya yang tidak bergerak, komponen sekunder ini dapat berputar. Biasanya komponen ini berbahan dasar
ringan dengan permukaan yang halus yang bertujuan agar mempermudah belt untuk bergerak.
 3. Sliding Primary Sheeve
 Apabil Pulley Primer berfungsi sebagai penahan V-Belt, maka fungsi dari komponen ini adalah untuk menekan V-Belt ketika berada pada
putaran tinggi karena komponen ini akan bekerja dengan cara bergerak ke kanan dan ke kiri.
 4. Spacer
 Komponen ini memiliki fungsi agar pergeseran dinding puller bagian dalam dapat terjadi dengan cara yang halus dan mulus. Spacer ini
akan menjadi poros dinding dalam pulley.
 Baca Juga : Lakukan Tiga Hal Ini Pada CVT Supaya Tarikan Motor Lebih Enteng
 5. Poros Primer (Primary Shaft)
 Komponen selanjutnya adalah poros primer. Komponen ini difungsikan untuk menghubungkan putaran crankshaft atau krug as dari mesin
ke pulley primer. Selain itu komponen ini juga tersambung dengan crankshaft mesin secara tetap, sehingga RPM mesin akan berputar
selaras dengan poros utama.
 6. Slide Piece
 Slide piece pada sistem CVT memiliki fungsi untuk meredam getaran pada rumah roller yang dihasilkan pada saat roller bekerja pada
primary sliding sheeve. Jumlah komponen ini biasanya di buah dan apabila komponen ini mengalami kerusakan maka akan menimbulkan
suara ketika mesin hidup pada putara idle.
 7. Roller (Weight Primary Sheave)
 Roller atau pemberat ini berfungsi untuk mengatur pergerakan primary sliding sheeve berdasarkan prinsip gaya centrifugal. Komponen ini
akan menjadi bantalan keseimbangan gaya berat yang berguna untuk menekan dinding dalam pulley primer ketika terjadi putaran tinggi.
 8. V-Belt
 V-Belt atau yang biasa dikenal dengan “Vanbelt” memiliki fungsi yang sangat penting pada komponen sistem CVT pada motor matic,
karena memiliki fungsi sebagai penghubung putaran dari pulley primer ke pulley sekunder. Selain itu ukuran V-Belt sendiri tidak akan
sama antara motor matic dari produsen A dan produsen B.
 9. Secondary Sliding Sheave
 Secondary sliding sheave ini memiliki fungsi untuk mengatur besar kecilnya diameter pada pulley sekunder. Komponen ini berbentuk
tirus yang memiliki maksud tersendiri yaitu agar pegerakan komponen agar dapat meemngaruhi lebar kecilnya lilitan pada V-Belt.
 10. Spring
 Ada juga komponen bernama spring atau pegas. Seperti pegas pada umumnya, komponen ini memiliki fungsi untuk dapat
mengembalikan posisi pulley yang bergerak agar dapat kembali ke posisi awal.
 11. Poros Sekunder (Secondary Shaft)
 Poros sekunder pada sistem CVT memiliki fungsi untuk meneruskan putaran dari puller sekunder ke powertrain.
 12. Clutch Carrier
 Komponen berikutnya adalah clutch carrier yang memiliki fungsi menyalurkan putaran dari pulley sekunder ke bagian gigi reduksi.
 13. Clutch Housing
 Clutch housing atau yang biasa disebut dengan rumah kopling, memiliki fungsi untuk menyalurkan putaran dari V-Belt serta menerima
putaran dari kopling sentrifugal yang nantinya akan diteruskan pada roda belakang motor.
 14. Torsi Cam
 Pada sistem CVT komponen ini terletak pada bagian drive pulley atau primary pulley, komponen ini memliki fungi sebagai tumpuan
dari roller atau pemberat. Komponen ini berperan sangat penting ketika motor menempuh jalan yang menanjak. Karena ketika
menanjak beban pada roda belakang motor akan meningkat dan kecepatan menurun.
 Ketika hal tersebut terjadi sehingga motor membutuhkan torsi yang lebih besar, disinilah peran torsi cam bekerja yaitu untuk
meningkatkan torsi motor. Torsi cam ini akan menahan pulley driven atau secondary pulley untuk tidak langsung menutup agar mesin
tidak drop.
 15. Gigi Reduksi
 Komponen terakhir pada sistem CVT adalah gigi reduksi yang memiliki fungsi untuk menaikkan tenaga dan mengurangi kecepatan
putaran yang dibuat oleh CVT. Konsep dari komponen ini adalah mengurangi kecepatan putaran namun melipatgandakan tenaga yang
dihasilkan. Lalu tenaga ini akan dikirimkan ke poros roda.
BAB IV
PENUTP
 Kesimpulan
 Pada transmisi CVT terdapat 3 komponen utama yang memegang peranan penting dalam
mentransmisikan tenaga ke roda kendaraan.
 Primary Sheeve (Drive Pulley)
 Secondary Sheeve (Driven Pulley)
 V-belt
 Primary Sheeve terletak di bagian depan, sedangkan Secondary Sheeve dibagian belakang. Kedua
komponen ini dihubungkan oleh V-belt. Ketiga komponen inilah yang akan menentukan besaran
output berupa torsi dan kecepatan yang akan disalurkan ke gardan dan kemudian ke roda kendaraan

 Saran
 Saran untuk siswa
 Belajar beradaptasi, supaya siswa terbiasa dilingkungan yang baru.
 Saran untuk pembimbing
 Informasi dalam penyusunan laporan prakerin sebaiknyadisatu suarakan supaya tidak ada informasi
yang tidak benar.
 Kurangnya komunikasi dengan instansi supaya pembimbing lebih tahu kondisi siswa.
 Saran untuk instansi
 Periksa pemasangan shockabsorber bila kurang tepat dan imbang lakukan perbaikan.
 Periksa shockabsorber dari kemungkinan kebocoran minyak atau kekurangan minyak shocabsorber
Periksa kelurusan batang shockabsorber bila bengkok luruskan atau ganti Periksa garpu belakang.
DAFTAR PUSTAKA
 https://www.speedwork.id/sistem_kerja_CVT_pada_mot
or_matic.html

 https://momotor.id/news/komponen-sistem-cvt-motor-m
atic/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai