BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran di SMK dirancang dengan pendekatan berbasis pada
kompetensi,Pendekatan berbasis pada produksi dan pendekaan berbasis
dunia kerja.Pembelajaran berbasis pada kompetensi adalah pembelajaran
yang di tekankan untuk membekali kompetensi secara tuntas kepada peserta
didik yang mencakupaspek sikap (attitude), pengetahuan (Knowledge) dan
keterampilan (Skill). Pembelajaran berbasis produksi adalah pembelajaran
yang ditekankan pada pemerolehan hasil belajar berupa barang jadi atau
jasa sesuai dengan standar dunia industri atau dunia usaha. Sedangkan
pembelajaran berbasis dunia kerja mengarahkan peserta didik dapat
meningkarkan kompetensi nya melalui dunia kerja. Pembelajaran di dunia
kerja ini. Peserta didik harus melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan persyaratan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
Pada dasarnya praktik kerja industry(PRAKERIN) adalah suatu
model penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh dan
integrasi kegiatan belajar siswa di sekolah dengan proses penguasaan
keahlian kejuruan melalu bekerja langsung di lapangan kerja. Metode
tersebut dilaksankan dalam rangka peningkatan mutu sekolah menengah
kejuruan (SMK) untuk mencapai relevansi antara pendidikan dengan
kebutuhan tenaga kerja. Harapan utama kegiatan PRAKERIN ini di
samping meningkatkan keahlian profesional siswa agar sesuai dengan
tuntutan kebutuhan tenaga kerja agar siswa agar siswa memiliki etos kerja
yang meliputi: kemapuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif, hasil
pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan/industri
PUTRA MOTOR berdiri sejak 30 Juli 2008 yang didirikan oleh bapak
MUJIONO didesa Margasari kec. Labuhan Maringgai kab. Lampung Timur.
B. Alamat Perusahaan
Menetapkan nama dan alamat sebagai berikut :
Nama : PUTRA MOTOR
Alamat : Desa Margasari, kec. Labuhan maringgai, kab. Lampung Timur
E. Struktur Organisasi
Pimpinan Bengkel
MUJIONO
Karyawan Bengkel
Mekanik I Mekanik II
SUGENG JENDRI
Mekanik III
ARDI
Gambar 2.1 Struktur Bengkel PUTRA MOTOR
BAB III
URAIAN KEGIATAN
b. Obeng
c. Kunci pas ring (8,10)
d. Kuas dan kain lap
e. Bensin
Alat dan bahan nyetel klep
a. Feler gauge
b. Kunci L klep, kunci ring (8,10)
c. Kunci nipel
d. Kain lap
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
A. Topik Masalah
Di bagian ini penulis akan membahas tentang “CVT”
B. LandasanTeori
CVT adalah suatu transmisi variabel kontinu, yang juga dikenal sebagai
transmisi tanpa-pindah, transmisi tanpa-step, transmisi katrol, atau, dalam
hal sepeda motor, "putaran-dan-pergi", adalah transmisi otomatis yang
dapat berubah secara mulus melalui berbagai rasio gigi efektif yang
berkesinambungan. Fungsi dari CVT sendiri ialah untuk memudahkan
pengguna kendaraan dalam mengatur kecepatan, karena pengendara tidak
mengoperasikan transmisi dalam pengaturan kecepatannya, pada sistem
atau teknologi ini, tenaga dari mesin bisa disalurkan dengan sempurna ke
roda belakang dengan menyesuakan perubahan kecepatan dan torsi
kendaraan dengan rasio tepat.
1. Komponen utama Rem Tromol
a. Pulley Primer (Fixed Primary Sheeve)
8
g. V - Belt
V - belt Berfungsi sebagai penghubung putaran dari
priary fixed sheave ke secondary vixed shave. Besarnya
diameter V-belt bervariasi tergantung pabrikan motornya.
Besarnya diameter V-belt biasanya diukur dari dua poros,
yaitu poros crankshaft sehingga tahan terhadap gesekan dan
panas.
h. Pulley Sekunder (Secondary fixed sheeve)
Pulley sekunder adalah komponen yang bepuar. Bagian ini
terbuat dari bahan yang ringan dengan bagian permukaan yang
halus agar memudahkan belt untuk bergerak.
i. Secondary Sliding Sheeve
Secondary sliding sheeve berfungsi untuk mengatur besar
kecilnya diameter pada pulley sekunder. Secondary sliding sheeve
mempunyai bentuk tirus agar pergerakannya dapat mempengaruhi
lebar llilitan pada V - belt.
j. Spring
Spring pengembali berfungsi untuk mengembalikan posisi
pulley ke posisi awal yaitu posisi belt terluar. Prinsip kerjanya
adalah semakin keras spring maka belt dapat terjaga lebih lama di
kondisi paling luar dari driven pulley. Namun kesalahan kombinasi
antara roller dan per CVT dapat menyebabkan keausan bahkan
kerusakan pada sistem CVT.
k. Poros Sekunder (Secondary Shaft)
Poros sekunder (Secondary Shaft) berfungsi untuk
meneruskan putaran dari pulley sekunder ke powertrain dan
berikutnya yaitu kopling sentrifugal.
l. Kopling Sentrifugal (Clutch Carrier)
Kopling sentrifugal (clutch carrier) atau kampas kopling
ganda berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari mesin menuju roda
10
2. Cara Kerja
a. Saat putaran mesin rendah atau langsam
Saat putaran langsam atau stasioner gaya centrifugal yang terjadi
saat sepatu bergesek dari unit kopling centrifugal belum mampu
mengalahkan tegangan pegas centrifugal, sepatu gesek tidak
mampu memutarkan rumah kopling sehingga kopling centrifugal
belum bekerja, tenaga putaran mesin yang sudah diteruskan oleh
tranmisi diam pada unit kopling centrifugal sehingga sampai
keroda dan sepeda motor tidak berjalan.
b. Saat putaran mesin meninggi atau saat berjalan
Pada saat putara mesin ditambah kurang lebih 3000 rpm, gaya
centrifugal yang terjadi pada sepatu bergesek sudah cukup besar.
Sepatu kopling akan terlempar keluar dan menempel dengan rumah
kopling, pada saat seperti ini kopling centrifugal mulai meneruskan
tenaga putaran mesin keroda belakang sehingga sepeda motor
mulai berjalan. Sedangkan gaya centrifugal yang telah diterima
roller pemberat pada pulley belum cukup untuk mengalahkan
tegangan pegas pada driven pulley. Saat seperti ini menyebabkan
driven pulley menyempit yang menghasilkan diameter yang besar,
karena panjang sabuk tetap maka drive pulley akan menyesuaikan
untuk berada pada posisi melebar, ( diameter kecil ) rasio tranmisi
besar sehingga menghasilkan perbandingan putaran yang ringan
dan torsi yang besar.
c. Saat mesin diputaran menengah
Saat putaran mesin menaik hingga kecepatan menengah gaya
centrifugal yang diterima roller pemberat pada drive pulley cukup
besar sehingga roller terlempar keluar menekan pulley geser pada
11
c. Mengganti roller
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran di Dunia kerja dam Industri adalah suatu strategi yang
memberi peluang kepada peserta mengalami proses belajar melalui belajar
langsung pada pekerjaan sesungguhnya. Dengan adanya PRAKERIN kami
dapat merasakan bagaimana pelaksanakan Praktik langsung di lingkungan
Dunia kerja yang langsung dibimbing oleh pihak perusahaan.
Bahkan kami dapat mengukur sejauh mana penguasaan ilmu yang di
dapatkan disekolah. Kami semakin mengerti dengan dunia usaha dan
bertambah wawasan. Kami juga bertambah ilmu dan ilmu ini sangat
penting untuk masa depan kami, PRAKERIN adalah hal yang penting
menyenangkan karena praktik langsung didunia usaha.
C. Saran-saran
1. Sekolah hendaknya lebih menyiapkan lagi kemampuan siswa
sebelum praktik didunia kerja industri ( PRAKERIN )
14
2. Adanya kerja sama yang baik antara sekolah dengan dunia kerja dan
industri sehingga terjadi sinkronisasi materi yang diajarkan disekolah
dan proses pembimbingan ditempat praktik.
3. Dengan segenap kekuarang dan keterbatasan yang dimiliki, penulis
menyarankan bagi semua pembaca khususnya siswa-siswi SMK
NEGRI 1 LABUHAN MARINGGAI terutama adik kelas agar lebih
bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan program
yang diadakan di sekolah dan bagi semua teman seperjuangan agar
tetap bersemangat dan berjuang dalam mengembangkan potensi diri
dan menjaga nama baik sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.autoexpose.org>2023/02sistem-remtromo.html?m=1
http://sinergionline.blogspot.com/2023/09/lembarkerja-rem-tromol.html?m=1
16
LAMPIRAN
17
FOTO KEGIATAN
Di BENGKEL PUTRA MOTOR
18
19