BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Tujuan Khusus
a) Untuk memberi gambaran cara melakukan Perbaikan Engine dan
Komponen-Komponennya, serta menemu kenali permasalah serta cara
penanganannya.
1.4 Metode
Untuk pengumpulan bahan dilakukan dengan cara:
1. Studi pustaka, dengan cara mempelajari referensi-refesensi yang menunjang
baik dari buku referensi serta dari Internet.
2. tanya jawab / wawancara dengan pihak-pihak yang berkepentingan dan bisa
memberikan sumbangan pemikiran mengenai permasalahan yang penulis
hadapi, seperti teknisi bengkel, konsumen dan lain sebagainya
3. observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap situasi dan kondisi
sebenarnya.
Berikut adalah prosedur yang akan dilakukan dalam penyelesaian masalah :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Mendiagnosa masalah
3. Prognosa atau alternatif pemecahan masalah
4. Kendala yang dialami serta solusinya
5. Pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan masalah
3
BAB II
KONDISI TEMPAT PKL
H. EPI
Pemilik Bengkel
MEKANIK
H. EPI
3
4
BAB III
LANDASAN TEORI
Sistem CVT banyak kita jumpai pada motor matic seperti Piaggio LX,
Yamaha Mio, Suzuki Spin dan lainnya. Mekanisme V – belt tersimpan dalam
ruang yang dilengkapi dengan sistem pendingin untuk mengurangi panas ynag
timbul karena gesekan sehingga bisa tahan lebih lama. Sistem aliran pendingin V
– belt ini dibuat sedemikian rupa sehingga terbatas dari kotoran / debu dan air.
Lubang pemasukan udara pendingin terpasang lebih tinggi dari as roda utnuk
menghindari masuknya air saat sepeda motor berjalan di daerah banjir. Kelebihan
utama sistem CVT dapat memberikan perubahan kecepatan dan perubahan torsi
dari mesin ke roda belakang secara otomatis. Dengan perbandingan ratio yang
sangat tepat tanpa harus memindah gigi, seperti pada motor transmisi
konventional. Dengan sendirinya tidak terjadi hentakan yang biasa timbul pada
5
5
sepatu kopling belum menyentuh rumah kopling dan rear wheel ( roda
belakang ) tida berputar.
2. Saat Mulai Berjalan
4. Putaran Tinggi
Fixed sheave
Berfungsi sebagai penahan V-belt. Komponen ini tidak bergeak.
Berbentuk piringan, biasanya bagian sisinya menyerupai kipas sebagai
pendingin mesin.
Sliding sheave
Sliding Sheave
Berfungsi menekan V-belt, perbedaan sliding sheave
disecondary sheave dengan sliding sheave di primery adalah tidak
memiliki sirip
10
Fixed Sheave
Berfungsi sebagai penahan V-belt atau bagian statis.
Pegas CTV
Berfungsi sebagai pendorong sliding sheave.
Turque Cam
pulley dan juag menganalisa pengaruh perubahan pegas CVT terhadap perfrma
dari motor itu sendiri buat mesin yang masih dalam kondisi standar, mengganti
pegas CVT racing dianjurkan melalui ukuran 1.000 atau 1.500 rpm saja. “kalau
lebih, malah bisa bikin tarika jadi berat dan ngempos. Batasan masalah :
1. Pegas CVT yang terlalu keras dapat membuat drive belt jauh lebih cepat
aus karena belt tidak mampu menekan dan membuka driver pulley. Belt semakin
lama akan tekikis karena panas dan gerakan berputar pada driver pulley.
2. Pegas CVT yang terlalu keras jika dipaksakan dapat merusak clutch /
kopling. Panas yang terjadi dibagian CVT akibat perputaran bagian – bagiannaya
dapat membuat tingkat kekerasan materi partsnya memuai. Pada tingkat panas
tertentu, maateri parts tidak akan sanggup menahan tekanan pada tingkat tertentu
pula. Akhirnya pegas CVT bukannya melentur dan menyempit ke dalam tapi
justru malah bertahan pada kondisi yang maish lebar. Kopling yang sudah panas
pun bisa jebol karenanya. Pegas CVT original bawaaan LX125 terspesifikasi di
800 rpm. Sebetlnya sudah cukup bagus dan ideal untuk penggunaan harian.
Namun sepengalaman saya pegas CVT 800 rpm tarikan agak lambat. Pegas CVT
1500 rpm maish bisa diaplikasikan tapi rajin – rajinlah memeriksa kondisi drive
belt skuter anda. Saya tidak berani merekomendasikan pegas CVT 2000 rpm
untuk pengguna harian terlalu keras.
Untuk mempermudah pemilihan pegas CVT perfomance yang tersedia di
pasaran dunia
Saat ini rata – rata dapat dibedakan berdasarkan warnanya. Berikut daftar warna
untuk per skuter modern yang sebagian sudah ketahuan spesifikasinya.
- Putih : 800 rpm
- Biru : 1000 rpm
- Violet : 1200 rpm
- Kuning : 1500 rpm
- Merah : 2000 rpm
13
BAB IV
KEGIATAN LAPANGAN
B. Penyelesaian
1. Mengganti V-BELT dengan yang baru
2. Roller habis harus diganti dengan yang baru
3. Kampas otomatis haabis ruang diganti dengan yang baru
C. Analisa Gangguan
1. Ruang CVT kotor
2. Weight Roller pecah
3. Minyak CVT ( CVT grease ) habis
4. Weight Roller sudah aus
5. V-belt sudah aus
6. Kampas sentrifugal sudah aus
Pegas penekan sudah melebihi batas servis
16
16
D. Peralatan
- Obeng +, -
- Kunci T8
- Kunci shock
- Kunci moment
- Fly wheel holder
- Clutch center holder
- Specisl tools
E. Langkah Kerja
1. Persiapkan peralatan dan bahan unit praktek secara lengkap dan
benar
2. Tempatkan bahan praktik ditempat yang terang, datar dan luas
3. Lepaskan komponen sebagai berikut:
- Unit peedal kick stater
- Baut – baut penutup luar CVT( outer left crank case )
- Champ saringan udara CVT
- Sekrup dan dowel pin penutup dalam CVT hati – hati dengan letak unit
gigi starter agar tidak berubah
- Gasket / perapat ruang CVT
- Mur luar ( nut) unit pulley primer dan menahan primary fixed pulley
menggunakan special tolls
- Pulley primier tetap ( primary fixed pulley)
- V-belt drive ( sabuk penggerak)
- Collar ( selongsong ) pulley bergerak primer ( primary slinding pulley)
dan unit ramp camp
- Mur luar (nut) penahan rumah kopling dengan menahan rumah kopling
menggunakan special tolls
- Mur penahan dudukan kopling sentrifugal ( centrifugal clutch holder)
- Lakukan pemeriksaan
- Lakukan pemasangan dengaan kebalikan urutan pembongkaran
- Kencangkan mur – mur pengunci dan baut – baut sesuai dengan momen
pengencang standar
17
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan PRAKERIN yang dilaksanakan di Bengkel
Pandawa selama 3 bulan dan saya menarik kesimpulan bahwa dengan
melaksanakan PRAKERIN ini saya mendapat pengalaman baru, yang
tidak saya dapatkan disekolah. Selama saya melaksanakan PRAKERIN,
saya mendapat pengalaman dalam bekerja dilapangan, serta pengalaman
untuk menyesuaikan diri didalam dunia kerja, selain itu menambah
wawasan saya tentang dunia otomotif yang sesungguhnya.
18
18
DAFTAR PUSTAKA
http://ndhamndham.blogspot.co.id/2012/09/laporan-pkl-tsm.html
http://www.maticaddicts.com/webv1/community/index.php
http://saenalabidin.wardpress.com/2014.01/31/komponen-cvt-dan-
fungsinya/
http://kamatblog.wardpress.com/2013/04/12/komponen-cvt-dan-
fungsinya/
20
GLOSARIUM
Motor Metic adalah suatu jenis sepeda motor yang menggunakan sistem
transmisi otomatis atau CVT dengan posisi penempatan unit mesin secara
horizontal (relatip mendaftar) dengan posisi penempatan tangki bensin secara
umum berada dibawah jok pengendara
CVT merupakan istilah system transmisi otomatis yang digunakan pada
sepeda motor matic yang merupakan kepanjangan dari Continously variable
transmision
Pulley Primary merupakan bagian depan system transmisi otomatis tipe
matic yang berfungsi sebagai penggerak awal yang berhubungan langsung dengan
poros engkol
Pulley Secondary merupakan bagian belakang system transmisi otomatis
tipe matic yang berfungsi sebagai bagian yang di gerakan yang berhubungan
langsung dengan kopling sentripugal.