PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini kita sedang mengalami masalah sosial yang amat kronis.
Sebagian besar pelajar dan masyarakat kita tercabut dari peradapan ketimuran
yang beradab, santun dan beragama. Akhlak dan budi pekerti dari para pelajar
dan masyarakat saat ini sangatlah memprihatinkan yang timbul oleh kondusif
atau tidaknya pendidikan akhlak dan budi pekerti yang kita dapatkan, baik
dari lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Untuk merespon gejala kemerosotan akhlak dan budi pekerti, maka
diperlukan adanya peningkatan dan intensitas pelaksanaan pendidikan moral
secara keseluruhan, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat.
B. Tujuan
Untuk meningkatkan akhlak dan budi pekerti dari kemajuan yang
sangat pesat saat ini agar semua rasa tanggung jawab semua elemen
masyarakat, dimulai dari pendidikan dini di lingkungan keluarga, pendidikan
di lingkungan sekolah, dan masyarakat yang saling menunjang satu sama lain.
C. Rumusan Masalah
1) Akhlak dan budi pekerti
2) Jenis-jenis akhlak
3) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
4) Menghormati pendapat orang lain
5) Mengembangkan jiwa sosial
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Akhlak adalah segala perbuatan manusia yang dapat dinilai baik maupun
buruk. Secara garis besar, akhlak dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
a) Akhlak terhadap diri sendiri
Adapun akhlak atau perilaku terpuji antara lain :
1) Jujur
2) Percaya diri
3) Ramah dan sopan
4) Bekerja keras dan disiplin
5) Ikhlas
b) Akhlak terhadap keluarga
c) Akhlak terhadap lingkungan
B. Pengertian Budi Pekerti
Budi pekerti adalah perpaduan dari hasil pemikiran dan rasa yang diwujudkan
dalam suatu tindakan atau tingkah laku manusia.
C. Faktor Pembentuk Akhlak dan Budi Pekerti
a) Faktor formal
Faktor pembentuk akhlak dan budi pekerti secara formal, dapat
diperoleh di sekolah dan lembaga pendidikan.
b) Faktor informal (keluarga dan lingkungan)
Keluarga bisa dibilang sebagai “jalan tol” untuk membentuk akhlak dan
budi pekerti anak. Melalui pendidikan akhlak dan budi pekerti yang
berbasis keluarga (informal), anak akan makin sadar terhadap kehadiran
dirinya di dunia. Dalam keluarga dan lingkungan sekitar yang normal
(harmonis), anak akan cenderung berakhlak dan berbudi pekerti baik.
Sebaliknya, pada anak yang tumbuh dalam keluarga yang kurang
harmonis, pembentukan akhlak dan budi pekertinya kurang maksimal.
2
D. Jenis-jenis Akhlak
Akhlak yang Baik atau Terpuji
a) Kesabaran
b) Menjaga kesucian
c) Mencukupkan diri
d) Menjaga diri dari aib
e) Kewibawaan
f) Cinta kasih
g) Kasih sayang
h) Kesetiaan
i) Melaksanakan amanah
j) Menyembunyikan rahasia
k) Tawaduk
l) Kegembiraan
m) Jujur dalam perkataan
n) Niat yang lurus
o) Kedermawanan
p) Keberanian
q) Perdebatan
r) Menganggap kecil
s) Semangat harga diri
t) Adil
3
Saling Menghormati dan Mencintai Sesama Manusia
Sebagai makhluk yang mulia, manusia harus senantiasa menghormati dan
mencintai orang lain. Hal tersebut dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari,
seperti :
a) Hormat Kepada Orang Tua
Tanpa adanya orang tua, kita tidak akan lahir di dunia ini. tanpa kita sadari, orang
tua mengasuh kita sejak bayi sampai kita dewasa tanpa pamrih. Mereka tidak
mengharapkan timbal balik dari kita.
Contoh-contoh wujud berbakti kepada orang tua, antara lain :
1) Taat kepada perintah orang tua.
2) Tidak boleh menyinggung dan menyakiti hati orang tua.
3) Berbicara sopan kepada orang tua.
4
3) Tolong menolong dan bekerja sama antar sesama.
5
a) Tidak boleh memaksakan suatu pendapat kepada orang lain.
b) Memusyawarahkan untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
c) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
d) Mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.
Berikut ini merupakan contoh-contoh pelaksanaan musyawarah untuk mencapai
mufakat dalam lingkup keluarga, sekolah, dan masyarakat.
a) Pembagian tugas membersihkan rumah diantara anggota keluarga.
b) Pemilihan pengurus kelas.
c) Pemilihan pengurus OSIS.
d) Pemilihan pengurus RT/RW.
e) Pemilihan kepala desa.
6
G. Mengembangkan Jiwa Sosial
Pendidikan akhlak dan budi pekerti yang baik yang menyangkut masalah sosial
bisa ditanamkan sejak dini dengan pengawasan dari keluarga dan lingkungan. Hal
ini diharapkan dapat mengembangkan jiwa sosial kita dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Menjunjung Tinggi Nilai Keadilan
Adil bisa diartikan sebagai seimbang. Seimbang dalam arti pembagian antara hak
dan kewajiban, seimbang dalam memberikan sesuatu kepada orang lain, sehingga
dapat mengurangi atau menghilangkan rasa iri/dengki yang bisa saja muncul
akibat dari adanya ketidakadilan. Berikut ini contoh-contoh perilaku adil dalam
kehidupan sehari-hari.
a) Orang tua memberikan uang saku kepada anak-anaknya sesuai dengan
tingkat kebutuhannya.
b) Memberikan bantuan kepada orang yang lebih membutuhkan.
c) Menolong orang yang sedang dilanda bencana.
7
dikerjakan bersama-sama akan lebih cepat selesai dan pekerjaan yang berat terasa
lebih ringan. Melalui gotong royong akan terbina semangat kekeluargaan yang
lebih erat.
Berikut ini merupakan contoh-contoh aktivitas yang berkaitan erat dengan
semangat bekerja sama dan tolong menolong antarsesama :
a) Di lingkungan keluarga
1) Bekerja sama dalam membersihkan rumah.
2) Bekerja sama dalam meringankan beban orang tua.
b) Di lingkungan sekolah
1) Membentuk kelompok belajar dengan teman sekolah.
2) Menjenguk teman yang sakit.
c) Di lingkungan masyarakat
1) Gotong royong membersihkan lingkungan sekitar.
2) Gotong royong membuat saluran irigasi.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak adalah segala perbuatan manusia yang dapat dinilai baik maupun
buruk. Sedangkan budi pekerti adalah perpaduan dari hasil pemikiran dan rasa
yang diwujudkan dalam suatu tindakan atau tingkah laku manusia.
Saat ini kita sedang mengalami masalah sosial yang amat kronis. Sebagian
besar pelajar dan masyarakat kita tercabut dari peradapan ketimuran yang
beradab, santun dan beragama. Akhlak dan budi pekerti dari para pelajar dan
masyarakat saat ini sangatlah memprihatinkan yang timbul oleh kondusif atau
tidaknya pendidikan akhlak dan budi pekerti yang kita dapatkan, baik dari
lingkungan keluarga maupun masyarakat.
B. Saran
Untuk merespon gejala kemerosotan akhlak dan budi pekerti, maka
diperlukan adanya peningkatan dan intensitas pelaksanaan pendidikan moral
secara keseluruhan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Peningkatan akhlak dan budi pekerti yang baik sebagai penyeimbang dari
kemajuan yang sangat pesat saat ini merupakan tanggung jawab semua elemen
masyarakat.
9
DAFTAR PUSTAKA
10