Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Mikroskop merupakan alat bamtu utama dalam melakukan pengamatan
dan penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari
struktur benda-benda yang kecil. Ada 2 macam micrometer yaitu micrometer
objektif dan micrometer okuler. Alat ini dapat berfungsi apabila dipakai bersama-
sama dengan mikroskop. Sedangkan mahasiswa sendiri tidak semua nya mengerti
tentang permasalahan diatas. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa
mengetahui macam-macam mikroskop, bagaian-bagain mikroskop dan fungsinya
serta hal-hal lain yang berhubungan dengan mikroskop itu sendiri. Hal dapat di
dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara
penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop
maka akan semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan
dengan menggunakan mikroskop.

B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan mikroskop
2.      Bagaimana sejarah penemuan mikroskop
3.      Sebutkan jenis – jenis mikroskop
4.      Sebutkan bagian – bagian dan fungsinya pada mikroskop
5.      Bagaimana cara kerja serta sifat bayangan dari mikroskop.

C.    TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.      Agar kita dapat mengetahui defenisi dari mikroskop
2.      Agar kita dapat mengetahui sejarah dari mikroskop
3.      Mengetahui jenis – jenis mikroskop
4.      Mengetahui bagian – bagian serta fungsinya masing – masing dari mikroskop
5.      Mengetahui cara kerja dan sifat bayangan dari mikroskop.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN MIKROSKOP

Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil
dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa
mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati
adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif
maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar
lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat
semu, tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula- mula.

B.     SEJARAH PENEMUAN MIKROSKOP


Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke 16 menggunakan
lensa sederhana untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali perbesaran terbatas
kira-kira 10 kali dari ukuran objek sebenarnya. Setelah mengalami perbaikan
akhirnya perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400 kali.
Penemu sel dalam susunan organisme adalah bersamaan dengan
munculnya pemakaian mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya ( mikroskop yang
sering digunakan dalam biologi ), okuler baik yang berlensa tunggal atau dikenal
dengan nama Mikroskop Monokuler maupun yang berlensa ganda atau yang
dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler. Sesungguhnya untuk meneliti sejarah
pemakaian mikroskop dengan perbaikan-perbaikan yang sangat sulit.
Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah
sudah merupakan pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik
suatu permukaan yang melengkung sudah dilakukan
oleh Euclid ( 3000SM ), Ptolemy ( 127-151 ), dan oleh Alhazan pada awal abad
ke-11, tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optik belum dilakukan. Baru
pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolyco mempergunakan lensa untuk
melihat benda-benda yang kecil.

2
C. JENIS – JENIS MIKROSKOP
Ada beberapa jenis mikroskop dimana mikroskop ini mempunyai
kelebihan dan kekurangan masing – masing yaitu :
1.      Mikroskop Elektron

Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek


sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk
mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan
p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop
cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi
elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

2.      Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan


untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki
perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat
dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper sama dengan
mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif.

3.      Mikroskop Fase kontras

3
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya
yaitu tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma benda
hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) tembus chaya sehingga
pada masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan
menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila
mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwwarnai dan tidak
dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah
sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti.
Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase.
Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan
mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-
daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dngan demikian
nucleus (dan unsure lain0 yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi dpat dilihat
4.      Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop


memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop
cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa
kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung
mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal
(monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat
dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung
mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem
lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek
dan lensa mikroskop yang lain.
5.      Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)

4
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau
Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini
protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya
rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-
Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen
yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna
pendar.
6.      Mikroskop medan-gelap

Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup


khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop
majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk
biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut
hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini
dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.
7.      Mikroskop Ultraviolet

Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet.


Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari
pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan
dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa.
Batas daya pisah lalu menjadium. Karena cahaya ultra violet tak dapat di;lihat
oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka
cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan
mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari

5
D. BAGIAN – BAGIAN MIKROSKOP DAN FUNGSINYA

E. FUNGSI BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP :


  Lensa Okuler untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif
  Tabung Mikroskop untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
  Tombol pengatur fokus kasar untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat
sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat
  Tombol pengatur fokus halus untuk memfokuskan bayangan objek secara
lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat
  Revolver untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
  Lensa Objektif untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda
yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan
40x.
  Lengan Mikroskop untuk pegangan saat membawa mikroskop
  Meja Preparat untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati
  Penjepit Objek Glass untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar
preparat tidak bergeser.
  Kondensor Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya yang masuk dalam mikroskop
  Diafragma berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar
lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang akan masuk mikroskop
  Reflektor/cermin untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam
mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya
lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber

6
cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan
cermin datar.
  Kaki Mikroskop untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap
di atas meja.

F. CARA KERJA DARI MIKROSKOP DAN SIFAT BAYANGAN PADA


MIKROSKOP
Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan
menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir
serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat
memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang
akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur
renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas
tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung
terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan
pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi
satu dan pembesarannyapun akan kurang optimal.
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa
objekif dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik
dan diperkecil. Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan
diperbesar.
Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa
objektif. Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler. Mata pengamat berda
dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okule tepat di titik focus
ensa okuler dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara
terakomendasi bila bayangan objektif berada diruang etama okuler.
Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak
terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.

7
G. LANGKAH-LANGKAH MENGGUNAKAN MIKROSKOP
1. Posisi Tangan Saat Memegang Mikroskop

Pertama-tama kamu perlu tahu bagaimana cara memegang mikroskop, agar alat
tetap aman saat kamu memindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Pertama,
pegang lah badan mikroskop menggunakan salah satu tanganmu.
Kemudian, pegang bagian bawah menggunakan tangan satu lagi. Setelah itu taruh
mikroskop di permukaan yang datar.

2. Atur Pembesaran Lensa Objektif

Kemudian, kamu perlu mengatur pembesaran lensa objektif dari mikroskop


menggunakan revolver. Atur lensa objektif ke pembesaran terendah. Kamu perlu
memposisikan lensa pada sumbu pengamatan, sehingga lensa segaris dengan arah
masuknya cahaya dan lensa okuler.

8
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk
mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop mempunyai
beberapa macam jenis diantaranya yaitu . Mikroskop Cahaya, electron, medan
gelap, fase kontras, pender, sederhana dll.
Sifat bayangan dari mikroskop yaitu baik lensa objektif maupun lensa
okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif
menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik,
dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat
bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya,
bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu,
terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar.
Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di
bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan
diperbesar.

B.     SARAN DAN KRITIK


Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kami sangat membutuhkan saran serta kritik dari
pembaca yang sifatnya membangun agar penulisan makalah – makalah
selanjutnya dapat lebih baik lagi. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai