Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

MIKROSKOP DAN KERJA ILMIAH

Disusun Oleh:

Muhammad Hadi Al-Aziz (11200163000021)

Kelompok 6

Fauzi Ramadhan (11200163000046)

Rahmadita Aulia Ismi (11200163000061)

Siti Muthmainnah (11200163000040)

Fenti Algiantoro (11200163000047)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENDIDIKAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021
A. TUJUAN
1. Mengetahui bagian-bagian mikroskop
2. Memahami fungsi dari setiap bagian mikroskop
3. Mengetahui cara pengunaan mikroskop yang baik dan benar
4. Menganalisis Alga melalui kerja ilmiah
5. Memahami nilai dan manfaat alga

B. LANDASAN TEORI
Mikroskop dan alat-alat laboratorium merupakan alat bantu yang digunakan dalam kerja
ilmiah dalam ruangan. Penggunaan Mikroskop dan alat-alat lab perlu diketahui standar dan langkah-
langkahnya agar alat tersebut berguna sesuai dengan kebutuhan pengamatan dalam mendapatkan
data-data yang diharapkan. Alat-alat yang digunakan memiliki peran dan fungsi yang berbeda.
Untuk itu, diperlukan pengenalan mikroskop dan alat-alat yang digunakan.
Alat-alat praktikum, dikelompokkan berdasarkan sumber energi dan bahan yang
membentuknya. Adapun alat-alat tersebut yang sumber energinya dari alat-alat elektrik seperti;
mikroskop cahaya, autoklaf, oven, inkubator, hot plate and stirrer, dan mikropipet. Alat-alat gelas
seperti; cawan petri, pipet ukur, pipet tetes, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, mortar and pestle,
beaker glass, bunsen burner, pembakar spiritus, gelas ukur. Sedangkan alat-alat non gelas contohnya;
jarum inokulum/ose, rubber bulb, pH meter digital.
Mikroskop sederhana pertama kali dikembangkan oleh Antoni van Leeuwenhoek tahun
1673 pada masa mulai berkembangannya ilmu mikrobiologi. Mikroskop ini terdiri atas satu lensa,
wadah spesimen (specimen holder), skrup fokus, dan pengangan mikroskop. Mikroskop sederhana
ini digunakan dengan mendekatkan mikroskop ke mata dengan tangan.
Tujuan Leeuwenhoek membuat alat sederhana ini untuk membuktikan teori “abiogenesis”
yang menyatakan makhluk hidup berasal dari benda mati atau disebut juga sebagai teori generasi
spontania yang dipeloporkan seorang ahli filsafat zaman Yunani Kuno Aristoteles (384-322 SM).
Setelah Leeuwenhoek mengamati air yang berasal dari rendaman jerami, ditemukan beberapa benda
yang berkemampuan bergerak dan memiliki bentuk yang khas. Benda tersebut diistilahkan dengan
“animalcules”.
Pada masa yang sama tahun 1666 Robert Hooke Ilmuwan Inggris mengembangkan
mikroskop. Hooke merancang mikroskop majemuk yang memiliki sumber cahaya sendiri, sehingga
lebih mudah digunakan. Robert Hooke mengamati irisan-irisan tipis gabus melalui mikroskop dan
mempublikasikan dalam tulisan yangditerbitkan pada tahun 1665 mengenai struktur mikroskopik
gabus sebagai pori-pori yang menyerupai sarang lebah, tetapi tidak beraturan. Irisan gabus tersebut
sebenarnya dinding sel kosong yang berasal dari kulit pohon ek yang telah mati. Lalu Hooke
mengamati kulit pohon ek yang masih hijau tersebut, sehingga didapatkan dalam tumbuhan hijau
tersebut terdapat sel yang berisi cairan. Akhirnya, Hooke menyebut pori-pori tersebut mirip dengan
sel (bilik kecil) di dalam biara atau penjara, sehingga Hooke mengistilahkan dengan cellula. Selain
gabus, Hooke juga mengamati kutu yang sangat kecil. Hasil pengamatan menunjukkan bentuk yang
sangat unik dan teratur, sehingga baik hasil pengamatan gabus maupun kutu tersebut terlihatlah
tampilan atau gambaran yang menunjukkan seperti lukisan indah. Maka ditulisannya hasil
pengamatan yang didapatkan Hooke dengan menggunakan mikroskop disebut sebagai
“Micrographia” (Talaro, 2009).
Alga berasal dari bahasa Yunani yaitu “algor” yang berarti dingin (Nontji, 2002). Menurut
Landau (1992), alga laut (seaweed) merupakan bagian terbesar dari tumbuhan laut dan termasuk
tumbuhan tingkat rendah yang tidak memiliki perbedaan susunan kerangka seperti akar, batang dan
daun meskipun tampak seperti ada perbedaan tapi sebenarnya hanya merupakan bentuk thallus
belaka. Siklus hidup alga yang periodik membutuhkan data tentang distribusi alga dari berbagai
tempat. Cukup banyak penelitian tentang manfaat dari alga di bidang farmasi, kosmetika dan
nutrasetika yang memerlukan data ekologis dan biodiversitas.
Secara ekologis alga berfungsi sebagai tempat pembesaran dan pemijahan biota-biota laut,
juga sebagai bahan dasar dalam siklus rantai makanan di perairan karena dapat memproduksi zat-zat
organik (Bold dan Wynne, 1985). Selain itu, menurut Dawes (1998) alga dapat mencegah
pergerakan substrat, dan berfungsi sebagai penyaring air.
Secara keseluruhan alga ini mempunyai morfologi yang mirip walaupun sebenarnya berbeda,
sehingga dikelompokkan ke dalam kelompok Thallophyta (tumbuhan berthallus) yaitu suatu
tumbuhan yang mempunyai struktur kerangka tubuh tidak berdaun, berbatang dan berakar,
semuanya terdiri dari batang thallus (Trainor, 1978). Menurut Prescott (1951), bentuk thallus ini
bermacammacam ada yang seperti tabung, pipih, gepeng, bulat seperti kantung, seperti rambut dan
sebagainya. Percabangan thallus juga bermacam-macam ada yang dichotomous (dua terus menerus),
pinicilate (dua-dua berlawanan sepanjang thallus utama), intricate (berpusat melingkari batang
utama), dan di samping itu juga ada yang tidak bercabang.
Struktur tubuh alga laut terdiri dari 3 bagian utama, pertama dikenal dengan sebutan blade,
yaitu struktur yang menyerupai daun pipih yang biasanya lebar, kedua stipe, yaitu struktur yang
menyerupai batang yang lentur dan berfungsi sebagai penahan goncangan ombak, dan ketiga
holdfast, yaitu bagian yang menyerupai akar dan berfungsi untuk melekatkan tubuhnya pada substrat
(Sumich, 1992).
Pada umumnya alga terdapat pada zona intertidal sampai pada kedalaman di mana cahaya
matahari masih dapat tembus. Di perairan yang jernih beberapa jenis alga laut dapat hidup sampai
pada kedalaman 150 m. Alga dapat dijumpai dalam bentuk filamen yang sangat halus dan berbentuk
membran dan dapat ditemukan pada daerah yang cukup dalam. Alga juga dapat bertumbuh dan
tersebar di berbagai daerah pantai dan pulau-pulau karang (Bold dan Wynne, 1985). Distribusi alga
dapat dibagi berdasarkan kedalaman yaitu pada perairan dangkal didominasi oleh alga hijau
kemudian diikuti oleh alga coklat dan yang sering ditemukan pada perairan yang lebih dalam adalah
alga merah (Duxbury dan Duxbury, 1989; Odum, 1996).
C. HASIL PENGAMATAN
LEMBAR KERJA 1
MIKROSKOP
Gambar Mikroskop

Tabel 1. Bagian-bagian dari Mikroskop Berdasarkan Fungsinya


NO Bagian-Bagian Fungsi
1 Lensa Okuler Lensa okuler ini berada di bagaian atas mikroskop yang
berguna sebagai lensa awal untuk melihat objek. Selain itu,
bagian ini juga untuk memperbesar bayangan dari lensa
objektif.
2 Tabung Mikroskop Tabung mikroskop adalah bagian mikroskop yang menjadi
penghubung antara lensa okuler dengan lensa objektif serta
untuk meneruskan pengamatan dari lensa okuler ke lensa
objektif.
3 Revolver Revolver ini digunakan untuk memutar pilihan lensa objektif
yang akan dipakai.
4 Lensa Objektif Lensa objektif adalah lensa yang letaknya berada di bagaian
bawah tabung mikroskop. Lensa ini memiliki fungsi untuk
menagkap bayangan objek dari preparate dan memperbesar
bayangan objek yang kamu teliti dengan beberapa pilihan
pembesaran lensa.
5 Lengan Mikroskop Berfungsi sebagai pegangan Ketika mikroskop akan di
pimdahkan.
6 Meja mikroskop/Mekanis Meja mikroskop berguna untuk meletakan kaca preparat yang
beguna untuk meletakan preparat. Sedangkan preparat adalah
sebutan untuk objek yang diteliti.
7 Penjepit Penjepit ini akan berguna untuk menjepit slide atau kaca
preparat, sehingga tidak mudah terjatuh.
8 Diafragma Diafragma memiliki fungsi untuk mengatur pencahayaan yang
masuk.
9 Cermin Cermin pada mikroskop berfungsi untuk mengatur
pencahayaan pada objek.
10 Mikrometer dan Makrometer Makrometer dan mikrometer ini merupakan bagaian pengukur
yang terletak pada badan mikroskop. Makrometer digunakan
untuk menaik-turunkan lensa objektif miskroskop dan
mendapatkan bayangan objek. Sedangkan, mikrometer
berfungsi untuk menaikan dan menurunkan meja preparate dan
untuk menajamkan focus dari lensa okuler.
11 Kaki mikroskop Kaki mikroskop berguna untuk menopang mikroskop

12 Sudut Inklinasi Menyesuaikan tubuh/kedudukan mikroskop agar sesuai dengan


mata pengamat

LEMBAR KERJA 2
KERJA ILMIAH
1. Pengamatan
Dalam sebuah video pada channel youtube A4F - Algae for Future dengan link
https://www.youtube.com/watch?v=LaFHIhMpJQo Menjelaskan mengenai “Unit Produksi
Komersial Microalgae-Pertanian Alga/Secil/Mikroalga”

2. Pertanyaan
1. Bagaimana cara mengembangbiakan alga ?
2. Apa yang dimaksud Fotobioreaktor mikroalga?
3. Apa produk akhir dari Fotobioreaktor mikroalga?
4. Apa saja pemanfaatan dari alga?
5. Apakah alga mempunyai nilai komersial ?
3. Hipotesis
1. Alga berkembangbiak secara seksual dan aseksual
2. Fotobioreaktor dapat meningkatkan produktivitas mikroalga hingga 2/5 kali lipat
3. Fotobioreaktor dapat menyerap gas CO2 dengan memvariasikan aliran fluida.
4. Alga kaya akan sumber protein, vitamin, mineral, dan asam lemak.
5. Statistik permintaan alga di seluruh dunia meningkat hingga miliaran euro.

4. Prediksi
1. Perkembangbiakan alga dilakukan dengan fragmentasi dan membentuk spora
2. Fotobioreaktor mikroalga memproduksi alga dalam system tertutup dan terisolir
3. Fotobioreaktor dapat mengkultur mikroalga
4. Alga dimanfaatkan dalam bidang pangan kosmetik dan lain-lain
5. Permintaan alga secara signifikan dapat meningkatkan nilai jualnya

D. PEMBAHASAN

Mikroskop cahaya adalah alat untuk menghasilkan bayangan benda dengan kelipatan ukuran
yang sangat besar dengan bantuan pantulan cahaya. Adapun cara menggunakan mikroskop
cahaya adalah sebagai berikut :
1. Pastikan mikroskop disimpan pada bidang yang datar.
2. Sudut inklinasi pada mikroskop diatur agar sesuai dengan mata pengamat
3. Cermin diatur agar cahaya yang masuk sesuai kebutuhan
4. Atur tabung dengan makrometer sekrup
5. Letakan preparate pada meja preparat
6. Mengatur lensa objektif dengan revolver mulai dari pembesaran yang terkecil
7. Atur fokus mikroskop dengan makrometer dan mikrometer sekrup
8. Atur Letak preparate dengan mekanis pada meja preparate.

Dengan menggunakan mikroskop kita dapat mengamati benda hingga ukuran yang
paling kecil, salah satu unit kecil yang dapat kita amati adalah alga, baik alga dalam ukuran
makro maupun mikroalga.
Mikroalga pada umumnya merupakan tumbuhan renik berukuran mikroskopik
(diameter antara 3-30 µm) yang termasuk dalam kelas alga dan hidup sebagai koloni maupun
sel tunggal di seluruh perairan tawar maupun laut. Morfologi mikroalga berbentuk uniseluler
atau multiseluler tetapi belum ada pembagian fungsi organ yang jelas pada sel-sel
komponennya. Hal itulah yang membedakan mikroalga dari tumbuhan tingkat tinggi.
Mikroalga hidup di berbagai habitat perairan dan dapat ditemukan mulai di bagian
sedimen sampai area intertidal. Mikroalga umumnya bersel satu atau berbentuk benang dan
selama hidupnya merupakan plankton. Dijelaskan bahwa mikroalga juga merupakan
kelompok fitoplankton atau plankton jenis nabati. Oleh karenanya, mikroalga lazim disebut
sebagai fitoplankton. Fitoplankton memiliki zat hijau daun (klorofil) yang berperan dalam
menghasilkan bahan organik dan oksiden dalam air. Sebagai dasar mata rantai pada siklus
makanan di laut, fitoplankton menjadi makanan alami bagi zooplankton baik yang masih
kecil maupun yang dewasa. Selain itu, fitoplankton juga menjadi nutrisi bagi larva ikan dan
vertebrata, mikroba dan organisme yang lebih besar seperti udang, kepiting, kerang, ikan dan
burung .
Alga berkembang biak secara aseksual dan secara seksual. Perkembangbiakan
aseksual terjadi melalui beberapa cara, di antaranya fragmentasi, membelah diri, dan
pembentukan spora kembara. Perkembangbiakan secara fragmentasi terjadi pada alga yang
berbentuk lembaran dan benang. Sementara itu, perkembangbiakan secara membelah diri
umumnya terjadi pada alga uniselular. Adapun pada perkembangbiakan dengan cara
pembentukan spora kembara, akan dihasilkan spora berflagela yang dapat berenang.
Dalam video Unit Produksi mikroalga dijelaskan bahwa kemitraan bioteknologi di
Pattaya, Portugal dan perusahaan besar mengumpulkan tim ahli biologi, insinyur, dan teknisi
untuk mengembangkan mikroalga yang memiliki potensi ekonomi dan lingkungan yang
tinggi. Para ilmuan percaya tumbuhan mikro laut ini merupakan salah satu penghuni pertama
planet kita sekitar 2500 juta tahun yang lalu. Produksi terbesar mikroalga ini menggunakan
metode fotobioreaktor mikroalga.
Fotobioreaktor merupakan reaktor tembus pandang yang dilengkapi dengan instalasi
suplai media dan emisi gas untuk mengkultur mikroalga dan menyerap CO2 . Teknologi
fotobioreaktor diketahui mampu meningkatkan produktivitas mikroalga sebesar dua hingga
lima kali lebih tinggi dari kondisi normalnya . Kecepatan pertumbuhan mikroalga
dipengaruhi kecepatan aliran fluidanya. Laju alir injeksi gas CO2 bertujuan untuk melihat
kapasitas penyerapan CO2 oleh mikroalga.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan performa terbaik fotobioreaktor
mikroalga dengan memvariasikan kecepatan aliran fluida dan laju alir injeksi gas CO2.
Optimalisasi teknologi fotobioreaktor ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan strategi mitigasi gas CO2 dengan alternatif teknologi yang ramah lingkungan.
Pemanfaatan mikroalga sangat banyak dan tidak terbatas, karena mikroalga
merupakan sumber protein terbaik, vitamin, asam lemak, dan lain-lain. Permintaan mikroalga
telah meningkat diseluruh dunia secara signifikan, yang dimanfaatkan sebagai bahan farmasi,
kosmetik, suplemen makanan, dan lain-lain mengakibatkan nilai jualnya meningkat hingga
miliaran euro. Produksi Mikroalga dilakukan dengan system tertutup fotobioreaktor yang
menjamin control yang tinggi dari parameter tanaman dan kontaminasi pada produk alga.
Produksi alga dikendalikan dengan system otomatis yang sangat canggih, system
memberikan informasi berkelanjutan tentang indicator utama yang dapat menilai keadaan
alga seperti suhu pH dan lain-lain.
E. KESIMPULAN
Mikroskop merupakan alat untuk menghasilkan bayangan benda dengan kelipatan
ukuran yang sangat besar dengan bantuan pantulan cahaya. Dengan menggunakan
mikroskop kita dapat mengamati benda hingga ukuran yang paling kecil, salah satu unit
kecil yang dapat kita amati adalah alga, baik alga dalam ukuran makro maupun mikroalga.
Fotobioreaktor merupakan reaktor tembus pandang yang dilengkapi dengan instalasi suplai
media dan emisi gas untuk mengkultur mikroalga dan menyerap CO2.

F. DAFTAR PUSTAKA
Bold, H.C. dan M.J. Wynne. 1985. Introduction to the Algae. Prentice Hall Inc. Eglewood
Cliffs. New Jersey USA. 720 hal.
Dawes, C.J. 1998. Marine Botany. Second Edition. John Wiley and Sons, Inc. University of
South Florida. 480 hal.
Duxbury, A.C. dan A.B. Duxbury. 1989. Ocean and Introduction to the Word. WM. C.
Publishers. USA.
Landau, M. 1992. Introduction to Aquaculture. John Wiley and Sons, Inc. Canada.
Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Prescott, G.W. 1951. Alga of the Western Great Lake Area. Wmc. Brown Company
Publisher Iowa.
Sumich, J.L. 1992. Introduction to the Biology of Marine Life. Wmc. Brown Company
Publisher Iowa.
Trainor, F.G. 1978. Introductory Phycology. Vol. 1. John Wiley dan Sons. New York. 266
hal.
Rene Charles Kepel, Desy Maria Helena Mantiri , Nasprianto.2018.Biodiversitas Makroalga
Di Perairan Pesisir Tongkaina, Kota Manado.Jurnal Ilmiyah Platax vol.06 (1) hal 01-14
https://www.youtube.com/watch?v=LaFHIhMpJQo
https://www.youtube.com/watch?v=AiYaI9XfN6o&t=23s

Anda mungkin juga menyukai