Anda di halaman 1dari 9

JARINGAN OTOT

Matthew Albert Kennedy, Aning Prastiti Ningsih, Charolyne Antonia Naibaho, Masta Sri
Indah, Audia Putri Sianturi, Destri Anita

Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Jaringan merupakan kumpulan dari sel-sel sejenis atau berlainan jenis termasuk
matriks antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu. Tubuh mamalia
tersusun oleh 4 jenis jaringan yaitu jaringan epitel , otot , penyambung / pengikat , dan
saraf. Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ
satu dengan organ lainnya, contohnya otot. Otot dapat melekat di tulang yang
berfungsi untuk gerak aktif. Otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang
bercirikan mampu berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari
sistem saraf. Otot terdiri dari 3 jenis, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
Dalam kegiatan praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui tentang struktur dari
masing-masing jenis jaringan otot, mengetaui perbedaannya, dan mengetahui letak dari
masing-masing jaringan otot. Hasil dari kegiatan ini adalah mengetahui bahwa
bentuk, letak, fungsi, dan cara kerja masing-masing jenis otot berbeda dan juga
memiliki fungsi yang berbeda.

Kata Kunci : Jaringan Otot, Otot Polos, Otot Lurik, Otot Jantung

PENDAHULUAN

Jaringan otot merupakan jaringan yang tersusun atas sel otot. Jaringan otot
berfungsi untuk menggerakkan berbagai organ tubuh. Bagian terluar dari sel otot berupa
membrane sel yang dikenal dengan nama sarkolema. Dimana membrane ini berfungsi
untuk melindungi plasma sel otot yang dikenal dengan nama sarkoplasma. Di dalam
tubuh, otot berupa serabut otot. Setiap serabut otot dibentuk oleh serabut-serabut yang

1
lebih halus, yang dikenal dengan miofibril. Setiap miofibril tersusun atas unit-unit yang
dikenal dengan sarkomer.

Setiap miofbril dibangun dari senyawa protein rangkap yaitu aktomiosin.


Senyawa inilah yang memiliki daya kontraksi. Sehingga kemampuan berkontraksi
tersebut dapat menyebabkan bergeraknya bagian tubuh lain.

Jaringan otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot
jantung. Jaringan otot polos merupakan jaringan otot yang masing-masing selnya
mengandung inti berbentuk oval. Jaringan otot polos mempunyai fibril-fibril (serabut)
yang homogen, sehingga jika diamati di bawah mikroskop tampak polos. Gerakan
otot polos tidak menurut kehendak kita (tidak disadari) atau disebut otot involunter.
Otot polos terdapat pada dinding saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran
darah, pembuluh getah bening, dan kulit. Fungsi otot polos adalah memberikan
gerakan di luar kemauan kita, misalnya gerakan makanan pada saluran pencernaan.

Jaringan otot lurik sering disebut otot rangka, sebab jaringan otot ini
sebagian besar melekat pada rangka. Sel otot lurik mempunyai banyak inti yang
terletak di bagian pinggir. Bila diamati di bawah mikroskop, tampak adanya bagian
yang gelap dan terang berselang-seling, melintang sepanjang serabut otot lurik. Bila
menerima rangsang, otot lurik akan bereaksi cepat. Kecuali gerak refleks, gerakan
otot lurik sesuai dengan kehendak kita (disadari). Oleh sebab itu, otot lurik sering
disebut otot volunteer. Otot lurik mempunyai fungsi menggerakkan tulang dan
melindungi rangka dari benturan benda lain.

Jaringan otot jantung hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.
Sel-selnya berinti satu. Di bawah mikroskop jaringan otot jantung menyerupai otot
lurik, yaitu menunjukkan adanya bagian gelap dan terang yang berselang-seling.
Sel-sel yang berdampingan mengandung membrane yang teranyam dan berfungsi
sebagai jembatan penghubung, disebut sinsitium. Walaupun menyerupai otot lurik,
kerja otot jantung tidak terkontrol kesadaran serta reaksinya terhadap rangsang
lambat. Fungsi otot jantung adalah bila terkontraksi akan menimbulkan tenaga yang
amat penting untuk memompa darah ke luar jantung. (Hikmahwati, 2015)

2
Berikut perbedaan ketiga macam jaringan otot yang dapat dilihat pada
gambar 1.

Gambar 1. Perbedaan tiga jenis jaringan otot

METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini diadakan pada hari Kamis, 24 September 2019 pada pukul 12.00
sampai pukul 14.00 WIB, di Laboratorium Mikrobiologi Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi berupa mikroskop cahaya dan
preparat (specimen) jaringan otot.

Prosedur Praktikum

Letak mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop


menggunakan tangan kanan dan tengan kiri memegang bawahnya. Posisikan meja
preparat dalam permukaan yang datar agar memudahkan pengamatan. Perbesaran lensa

3
objektif pada fase yang lebih rendah dengan cara memutar revolver yang ditandai dengan
bunyi “klik”. Lensa objektif harus diletakkan pada sumbu pengamatan agar berada pada
garis yang sama dengan arah masuknya cahaya dan lensa okuler. Jika mikroskop yang
anda gunakan berjenis monokuler, maka anda harus menggunakan lensa okuler dengan
satu mata. Begitu pula jika mikroskop yang anda gunakan adalah binokuler maka anda
dapat melihatnya dengan kedua mata. Atur cermin untuk mikroskop konvensional
sedemikian rupa atau nyalakan lampu untuk mikroskop cahaya agar jumlah sinar yang
diperlukan dapat terpenuhi untuk melakukan pengamatan preparat. Bukalah diafragma
dengan menggunakan tuas dan sesuaikan lubangnya agar sinar yang diterima mata dapat
optimal, tidak terlalu redup maupun terang, hingga dari lensa okuler tampak terang
berbentuk bulat. Pastikan lensa objektif berada cukup jauh dari meja preparat dengan cara
mengatur makrometer searah jarum jam.

Letak preparat jaringan otot yang telah disiapkan pada meja preparat, tepat di
bawah lensa objektif. Gunakan penjepit agar preparat tidak bergeser. Naikkan meja
preparat mendekati lensa objektif hingga berjarak sekitar 0,5 cm dengan menggunakan
makrometer. Lihatlah bayangan benda melalui lensa okuler sambil menaikturunkan meja
preparat, menggunakan mikrometer agar mendapatkan bayangan objek yang jelas.
Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar dengan mengganti
lensa objektif dengan ukuran dari 10x, 40x, atau 100x, dengan cara memutar revolver
hingga bunyi klik. Pastikan lensa objektif tidak bersentuhan dengan preparat karena dapat
merusak preparat dan hasil pengamatan. Fokuskan preparat dengan cara memutar
mikrometer ke arah berlawanan jarum jam dengan perlahan. Jika hasil pengamatan belum
terlihat jelas maka atur pencahayaan. Setelah selesai melakukan pengamatan, putar
revolver pada lensa objektif ke keadaan semula yaita perbesaran paling kecil. Turunkan
meja preparat dan naikkan tabung mikroskop. Ambil preparat jaringan otot dari meja
preparat. Bersihkan mikroskop dan simpan pada tempatnya dengan cara memegang
lengan mikroskop menggunakan tangan kanan dan tangan kiri memegang bawahnya.
Cara menggunakan mikroskop ini dapat dilihat melalui gambar 2.

4
Diletakkan Mikroskop di atas meja

Diposisikan meja preparat datar

Diatur lensa objektif ke ukuran paling kecil


hingga berbunyi “klik”
Dibuka penutup diafragma

Dipastikan lensa objektif cukup jauh dari meja preparat

Diletakkan preparat jaringan otot di atas


meja preparat

Dilihat bayangan benda melalui lensa okuler

Diganti perbesaran menggunakan revolver

Diputar mikrometer untuk mendapatkan fokus preparat

Diatur pencahayaan jika hasil


pengamatan belum terlihat jelas

Dinaikkan tabung mikroskop

Diambil preparat jaringan otot dari meja


preparat

Dibersihkan dan simpan kembali mikroskop


Gambar 2. Skema prosedur melihat jaringan otot di mikroskop

5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan mikroskop konvensional dan mikroskop cahaya dapat dilihat melalui
gambar 3, gambar 4 dan gambar 5 dibawah ini.

Gambar 3. Otot polos


Keterangan :
1. Nukleus
2. Lumen
3. Sarkolema
Perbesaran yang digunakan : 4x10 dan 10x10

Gambar 4. Otot Lurik


Keterangan :
1. Sarkolema
2. Sarkoplasma

6
3. Miofibril
4. Miofilamen
Perbesaran yang digunakan : 4x10 dan 10x10

Gambar 5. Otot Jantung


Keterangan :
1. Pericardium viscelar
2. Perikardium parietal
3. Sarkoma
4. Tropomyosin
Perbesaran yang digunakan : 4x10 dan 10x10

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, jaringan otot terdiri dari
3 jenis, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Ketiga jenis otot tersebut
memiliki fungsi, struktur, dan cara kerja yang berbeda, ada yang bekerja dibawah
kesadaran (volunteer) dan ada yang bekerja tidak secara sadar (involunter). Struktur
ketiga jaringan tersebut pun berbeda juga. Otot polos terdiri dari nukleus, lumen, dan
sarkolema. Otot lurik terdiri dari sarkolema, sarkoplasma, miofibril, dan miofilamen.
Otot jantung terdiri dari pericardium viscelar, pericardium parietal, sarcoma, dan
tropomyosin.

7
DAFTAR PUSTAKA

Nurbayanti, Hilman. 2017. Mempelajari Jaringan Pada Hewan. Jember: Universitas


Jember.

Hikmahawati, Nurul. 2015. Jaringan Hewan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keyra. 2018. Makalah Jaringan Otot. Jakarta

Subowo. 2002. Histologi Umum. 1st Ed. Jakarta: Bumi Aksara

Lutfiani, Alma. 2016. Laporan Praktikum Biologi Dasar Jairngan Hewan ,

https://www.academia.edu/29168583/JARINGAN_HEWAN.docx

NN. 2015. Tabel Perbandingan Tiga Jenis Otot Pada Manusia ,

http://eprints.uny.ac.id/48228/11/08b-Tabel%20Perbandingan%20Tiga%20Jenis
%20Otot%20pada%20Manusia.pdf

NN. 2004. Jaringan Dasar Hewan,

http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/bio100/Materi/jaringan_hewan.html

8
9

Anda mungkin juga menyukai