Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

MODUL I

PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP

DI SUSUN OLEH :

NAMA : MUHAMMAD FADHIL

NIM : G 811 19 071

KELOMPOK : IV (EMPAT)

ASISTEN : TUHO NISMAN LAIA

LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA TUMBUHAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

OKTOBER, 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikroskop dalam bahasa Yunani: micros artinya kecil dan scopein artinya
melihat. Jadi secara umum mikroskop dapat diartikan sebagai alat untuk
melihat objek berukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop pertama kali ditemukan pada tahun 1590 oleh
Zacharias Jansen. Seiring dengan kemajuan ilmu teknologi, pada tahun 1665
seorang ilmuwan dari Inggris bernama Robert Hooke merancang mikroskop
majemuk dan memiliki sumber cahaya sendiri. Pada waktu yang hampir
bersamaan, yaitu tahun 1668 sampai tahun 1677, seorang ilmuan Belanda
bernama Antonie Van Leeuwenhoek mengembangkan mikroskop lensa
tunggal dengan kekuatan perbesaran objek hingga 270 kali lebih besar dari
ukuran sebenarnya. Manfaat mikroskop di bidang pertanian adalah untuk
melihat jaringan-jaringan yang ada pada tumbuhan. Juga bisa
mengidentifikasikan penyakit yang menyerang tanaman dengan cara meneliti
tanaman tersebut menggunakan mikroskop (Clark, 2008).

Berdasarkan uraian di atas, maka yang melatarbelakangi dilakukannya


praktikum ini di dasarkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman
mengenai penggunaan mikroskop serta fungsi dan bagian-bagian yang
terdapat di mikroskop.

1.1 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah Memperkenalkan komponen-komponen


mikroskop dan cara menggunakannya dan mempelajari cara menyiapkan
bahan-bahan yang akan diamati dibawah mikroskop.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop dalam bahasa yunani: micros = kecil dan scopein = melihat, adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata (Pramudita, 2012).

Orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat


mikroskop amatir berkebangsaan Jerman, yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632–
1723). Dia melihat mikroorganisme tersebut menggunakan mikroskop yang
sederhana. Sebenarnya sebelum Antoni Van Leeuwenhoek, pada tahun 1611
Keppler telah mencoba untuk merancang mikroskop. Lalu Robert Hooke sudah
berhasil melihat bagian-bagian terkecil dari dari makhluk hidup dengan
menggunakan mikroskop rancangan Keppler. Dia menanmai bagian tersebut
dengan sel. Hanya kedua ilmuan tadi belum dapat mendeteksi keberadaan
mikroorganisme (Anneahira, 2013)

Dua nilai penting dalam mikroskop ialah daya perbesaran dan penguraiannya,
atau resolisi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat
dibandingkan dengan ukuran sebenarya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan
citra; yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat
dibedakan sebagai dua titik terpisah (Campbell, 2000).

Berdasarkan sumber iluminasinya dikenal dua kelompok utama mikroskop, yaitu


mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya menggunakan
gelombang cahaya sebagai sumber iluminasinya, yang termaksud mikroskop
cahaya antara lain: mikroskop medan terang (Brightfield), mikroskop medan
gelap (Darkfield), mikroskop fase kontras (Contras phase) dan pendar flour
(Flourescence) (Mumi, 2014).
Mikroskop elektron skening mampu menghasilkan gambaran dengan perbesaran
yang kuat, dengan demikian mampu menjembatani jurang pemisah antara
mikroskop cahaya dengan elekron transmisi (Smallman, 2000).

Pada dasarnya mikroskop cahaya bekerja sebagai suatu alat pembesar dua tingkat,
satu lensa objektif melakukan pembesaran awal, dan satu lensa okuler
ditempatkan sedemikian rupa sihingga memperbesar banyangan benda untuk
kedua kalinya (Mariyana, 2012).

Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti
bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar, pada mikroskop
elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti benda nyata , sejajar
dan diperbesar (Pramudita, 2012).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 27 September 2019 pukul


15:30 sampai 18:00 WITA. Tempat pelaksanaan di Laboratorium
Biosistematika Tumbuhan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Jurusan Biologi Universitas Tadulako.

3.2 Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, gelas obyek,
gelas penutup, silet, pipet tetes, cawan petri, jarum pentul, kamera
handphonem, dan tisu. Bahan yang digunakan adalah kentang, kertas, dan
air.

3.3 Prosedur Kerja

Adapun langkah dalam prosedur kerja dalam pengamatan huruf d, sebagai


berikut:

1. Diletakkan mikroskop di atas meja kemudian periksa setiap bagian


mikroskop dan pastikan mikroskop dalam keadaan baik dan bersih.
2. Disiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pengamatan.
3. digunakan mikroskop sesuai dengan langkah – langkah yang telah
dijelaskan agar diperoleh daya pisah maksimal.
4. dipotong huruf “d” pada kertas dengan silet yang telah disiapkan.
5. disiapkan preparat untuk diletakkan bahan yang akan diamati yang
diletakkan di atas gelas objek.
6. diteteskan air pada potongan huruf “d” di atas gelas objek kemudian
tutup dengan kaca penutup.
7. diamati objek dengan diatur pembesaran sampai bayangan suatu objek
dapat diketahui agar dari angka pembesaran pada lensa objektif dan lensa
okuler.

Adapun langkah dalam prosedur kerja dalam pengamatan sari pati kentang
sebelum di teteskan yodium, sebagai berikut :

1. Di bersihkan gelas objek dengan tisu.


2. Di potong kentang dengan silet atau tusuk dengan jarum pentul,
kemudian peras potongan tersebut sampai sari pati kentang keluar.
3. Diletakkan sari pati kentang di atas gelas objek yang sudah di
bersihkan, kemudian tutup sari pati kentang dengan kaca penutup.
4. Di amati sari pati kentang tersebut dengan diatur pembesaran sampai
sari pati kentang tersebut terlihat.

Adapun langkah dalam prosedur kerja dalam pengamatan sari pati kentang
sesudah di teteskan yodium, sebagai berikut :

1. Di bersihkan gelas objek dengan tisu.


2. Di potong kentang dengan silet atau tusuk dengan jarum pentul,
kemudian peras potongan tersebut sampai sari pati kentang keluar.
3. Diletakkan sari pati kentang di atas gelas objek yang sudah di
bersihkan.
4. Diteteskan larutan yodium pada sari pati kentang dengan pipet tetes.,
kemudian tutup sari pati kentang dengan kaca penutup.
5. Di amati sari pati kentang tersebut dengan dicatat perubahan yang
terjadi.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada huruf ‘d’, pati kentang yang ditetesi air, pati kentang
yang ditetesi yodium adalah.

No. Sebelum Sesudah Keterangan


1.
a. Huruf “d”

b. Huruf “p”

a b
2.
b a. Gelembung
udara
b. Amilum
(bersama
hilum dan
lamella)

Hasil pengamatan Mikroskop Binokuler adalah sebagai berikut :


No Gambar Keterangan
1 1. lensa okuler
2. lensa objektif
3. lensa objektif yang
lain
4. pengatur fokus
secara halus
(coarse focus)
5. pengatur fokus
secara halus (fine
focus)
6. meja preparat
7. sumber cahaya
8. kondensor
9. penjepit preparat

4.2 Pembahasan

Berdasarkan pengamatan pada huruf ‘d’ yang telah dilakukan menggunakan


mikroskop cahaya dengan perbesaran 4×10, menunjukkan sifat bayangan
yang dibentuk adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Huruf ‘d’ yang
diletakkan di tengah, bayangannya membentuk huruf ‘p’. Apabila objek
digeser keatas, kebawah, kekiri, dan kekanan menunjukkan arah sebaliknya.

Berdasarkan pengamatan pada butir pati kentang yang telah dilakukan


menggunakan perbesaran 10×10 dengan pemberian dua perlakuan yaitu
ditetesi air dan yodium. Pati dalam kentang berasal dari sel-sel parenkim
kentang. Sel parenkim berfungsi untuk mensintesis dan menyimpan berbagai
produk organik. Pati kentang yang ditetesi yodium berubah warna menjadi
ungu. Perubahan warna menjadi ungu membuktikan kentang mengandung
amilum. Butir pati kentang yang ditetesi air memperlihatkan butir-butir
lingkaran transparan dan tak berwarna. Butir pati kentang yang ditetesi
yodium, berubah warna menjadi keungu-unguan dan memperlihatkan bagian
pati kentang berupa lengkungan-lengkungan tipis di tiap sel, yaitu hilum dan
lamela. Hilum adalah titik awal lamela sedangkan lamela adalah lapisan-
lapisan amilum yang terbentuk karena perbedaan kadar air dan pemadatan
molekul pada awal pertumbuhan amilum.

Bagian – bagian pada mikroskop memiliki fungsi masing – masing antara


lain sebagai berikut.
1. Lensa objektif adalah lensa yang yang letaknya dekat dengan objek yang
diamati, fungsinya adalah memperbesar bayangan benda atau objek
pengamatan dengan perbesaran 10x, 40x atau 100x .
2. Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata pengamat,
fungsinya adalah untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh
lensa objektif, dengan perbesaran benda 5x, 10x atau 12,5 kali.
3. Kondensor fungsinya adalah untuk mengumpulkan cahaya yang masuk
dan memfokuskan cahaya untuk menerangi objek.
4. Meja Mikroskop fungsinya adalah untuk meletakan benda yang akan
diteliti.
5. Lengan Mikroskop fungsinya adalah sebagai pegangan ketika mikroskop
akan dipindahkan.
6. Pemutar Halus (Mikrometer) & Pemutar Kasar (Makrometer) yang
fungsinya adalah untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap
objek yang akan dilihat.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat di peroleh dari percobaan ini bahwa dengan


menggunakan mikroskop kami dapat mengamati benda-benda kecil yang
tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang. Dalam percobaan
ini, dapat diperoleh juga pengetahuan tentang bagian-bagian serta fungsi dari
mikroskop serta cara penggunaan mikroskop dengan baik dan benar. Selain
itu dalam percobaan ini, dapat memperoleh sifat bayangan yang dibentuk
oleh mikroskop yaitu terbalik, disebabkan oleh lensa cekung yang memiliki
sifat terbalik dan diperbesar.

5.2 Saran

Saran yang diberikan yaitu perbanyak lagi alatnya agar praktikum berjalan
efektif dengan semua praktikkan dapat mencoba masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA

Anneahira. 2013. Pengertian dan Jenis - jenis Mikroskop. Erlangga: Jakarta.

Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Erlangga: Jakarta.

Clark. (2007). Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 5. Penerbit PT. Widyadara:


Yogyakarta.

Hestty P. Utami. 2007. Mengenal Cahaya dan Optik. Ganecha Exact: Jakarta

Pramudita. (2012). Jurnal Mikroskop. Laboratorium fisika Fakultas Keguruan dan


Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah: Malang.

Safru, (2008). Laporan Praktikum Fisika Dasar I. Universitas Islam Oki Fakultas
Teknik Sipil: Kayu Agung.

Smallman, (2000). Metalurgi Fisik Modern dan Rekayasa Material. Erlangga:


Jakarta.
LEMBAR ASISTENSI

NAMA : MUHAMMAD FADHIL

NIM : G 811 19 071

KELOMPOK : IV (EMPAT)

ASISTEN : TUHO NISMAN LAIA

NO HARI/TANGGAL KOREKSI PARAF

.
Kamis Perbaiki

1. 14/11/2019

2.

3.

4.

Anda mungkin juga menyukai