Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KIMIA DASAR

PERCOBAAN II

SISTEM PERIODIK UNSUR

DISUSUN OLEH:

NAMA : Siti Hajar

NIM : P21121037

KELOMPOK : 2 (DUA)

ASISTEN : Ricilia Palayukan

LABORATORIUM KIMIA DASAR

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

OKTOBER 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Atom merupakan partikel yang sangat kecil dan tersusun atas partikel
subatom, yaitu proton, elektron, dan neutron. Perkembangan model atom
dimulai dari yang hipotesis-hipotesis. Kemudian seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi banyak teori-teori atom
yang baru dari hasil pemikiran para ilmuwan yang menghasilkan fakta-fakta
percobaan dan melengkapi dan bahkan mempengaruhi dari teori sebelumnya,
hingga akhirnya model atom mengalami modifikasi menjadi model yang
sekarang dikenal. Ketika unsur yang dikenal sudah banyak, para ahli
berupaya membuat pengelompokkan sehingga unsur-unsur tersebut tertata
dengn baik. Puncak dari usaha-usaha para ahli tersebut adalah terciptanya
suatu daftar yang disebut sistem periodik unsur (Baharuddin,dkk 2013:61)
Unsur hara merupakan suatu unsur yang sangat berperan penting dalam
tanaman, karena tanpa adanya unsur hara tanaman tidak bisa hidup dimuka
bumi ini. Unsur didalam tanah sudah terbagi dalam unsur makro dan unsur
mikro. Menurut hasil penelitian, setiap tanaman memerlukan paling sedikit 16
unsur agar pertumbuhan normal. Dari ke-16 unsur terebut, 3 unsur (karbon,
oksigen, dan hidrogen) diperoleh dari udara, sedangkan 13 unsur lagi
disediakan oleh tanah. Ke-13 unsur tersebut adalah nitrogen (N), fosfor (P),
kalium (K), kalsium (Ca), magneium (Mg), sulfur atau blerang (S), kolor
(Cl), ferum atau besi (Fe), mangan (Mn), kuprum atau tembaga (Cu), zink
atau seng (Zn), boron (B), dan molibdenum (Mo) (Lingga & Marsono, 2013).
Dari penjelasan di atas yang melatarbelakangi praktikum ini adalah untuk
mengetahui kandungan nitrogen, fosfor, kalium dalam tanah dan tanaman
karena unsur tersebut merupakan bagian dari unsur hara yang berguna untuk
tanaman.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana cara mengetahui kandungan hara pada fosfor?


1.2.2 Bagaimana cara mengetahui kandungan hara pada fosfor?
1.2.3 Bagaimana cara menetahui kandungan hara pada fosfor?
1.3 Tujuan Praktikum

1.3.1 Mempelajari cara mendeteksi adanya unsur hara nitrogen dalam tanah
dan tanaman
1.3.2 Mempelajari cara mendeteksi adanya unsur hara fosfor dalam tanah
dan tanaman
1.3.3 Mempelajari cara mendeteksi adanya unsur hara kalium dalam tanah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Periodik Unsur


Atom merupakan partikel yang sangat kecil dan tersusun atas partikel
subatom, yaitu proton, elektron, dan neutron. Perkembangan model atom
dimulai dari yang hipotesis-hipotesis. Kemudian seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi banyak teori-teori atom
yang baru dari hasil pemikiran para ilmuwan yang menghasilkan fakta-fakta
percobaan dan melengkapi dan bahkan mempengaruhi dari teori sebelumnya,
hingga akhirnya model atom mengalami modifikasi menjadi model yang
sekarang dikenal. Ketika unsur yang dikenal sudah banyak, para ahli
berupaya membuat pengelompokkan sehingga unsur-unsur tersebut tertata
dengn baik. Puncak dari usaha-usaha para ahli tersebut adalah terciptanya
suatu daftar yang disebut sistem periodik unsur (Baharuddin,dkk 2013:61).
Sifat-sifat dari sistem periodik adalah jari-jari atom dalam satu periode makin
ke kanan letak suatu unsur maka semakin kecil, sedangkan dalam satu
golongan makin ke bawah letak suatu unsur, jari-jari atom semakin besar.
Energi ionisasi dalam satu periode makin ke kanan letak suatu unsur makin
besar, sedangkan dalam satu golongan makin ke bawah makin kecil. Afinitas
elektron dalam satu periode makin ke kanan letak suatu unsur makin besar,
sedangkan dalam satu golongan makin ke bawah makin kecil.
Keelektronegatifan dalam satu periode makin ke kanan letak suatu unsur
makin besar, sedangkan dalam satu golongan makin ke bawah makin kecil.
Suatu atom menunjukkan sifat-sifat magnetik jika ditempatkan dalam medan
magnetik. Atom dapat dikelompokkan dalam dua golongan berdasarkan sifat
magnetiknya. Suatu atom dikatakan memiliki gejala diamagnetisme jika
interaksi elektron yang berpasangan dengan medan magnetik akan total
menolak. Sifat diamagnetik ini dapat dikalahkan oleh sifat paramagnetik,
yaitu gejala yang disebabkan apabila suatu atom mempunyai elektron yang
tidak berpasangan. Makin banyak elektron yang tidak berpasangan makin
kuat gaya tarik medan magnetiknya (Barsasella, 2012).

2.2 Nitrogen
Sifat fisikanya sangat mirip dengan air (titik leleh 2,0 °C, titik didih 113,5 °C,
massa jenis 1,0 g·cm−3). Meskipun merupakan senyawa endotermik, hidrazin
stabil secara kinetik. Ia terbakar cepat dan sempurna di udara, dengan sangat
eksotermal, menghasilkan nitrogen dan uap air. Sifat kimia kurang reaktif,
mudah menguap, bersifat axphyxiant, bersifat inert.
2.3 Fosfor
Sifat fisika unsur fosfor warna : tidak berwarna/merah/putih2). Wujud : padat.
Titik didih : 550 K (2770C). Titik leleh : 317,3 K (44,20C). Massa jenis
(fosfor merah) : 2,34 g/cm3Massa jenis (fosfor putih) : 1,823 g/cm3Massa
jenis (fosfor hitam) : 2,609 g/cm36.)
2.4 Kalium
Sifat Fisika dan Kimia Kalium. (Sifat Kimia nama : kalium. Simbol : K.
Nomor atom : 19. Nomor massa : 39,0983 g/mol. Konfigurasi elektron: 1s2
4s1. Elektronegativitas menurut pauling: 0,8 radius. Vanderwaals: 0,235 nm.
radius ionik: 0.133 (+1). Isotop: 5. Energi ionisasi pertama: 418,6 kJ/mol.
Penampilan : putih perak. Jari – jari atom : 220 pm. Jari – jari kovalen : 196
pm. Jari – jari Van Der Waals : 275). (Sifat fisika. Densitas : 0.86 g/cm3 pada
0 °C. Titik lebur: 63,2 °C. Titik didih : 760 °C. Fase : padat. Sifat atom :
Struktur kristal. Energi ionisasi pertama : 418,8 kJ·mol−1, Kedua : 3052
kJ·mol−1, Ketiga : 4420 kJ·mol−1.

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu Dan Tempat


Percobaan ini dilakukan pada hari kamis 14 Oktober 2021 pukul 08.00 Wita
sampai selesai dan dilakukan secara daring (online) menggunakan media
aplikasi Zoom, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Tadulako, Palu
3.2Bahan dan Alat
3.2.1 Unsur nitrogen
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah tanah, kacang hijau, kacang
kedelai, idikator pp, kertas lakmus, reagen, nesler, aquades, spirtus bakar,
kapur tohor, asam sulfat pekat, difenil amin.
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah rak tabung, pipa
bengkok, gelas ukur 100 mL, pipet tetes, tabung reaksi, bunsen, kaki tiga,
kawat kasa, erlenmeyer, cawan porselin, gegep.
3.2.2 Unsur fosfor
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah tanah, kacang hijau, kacang
kedelai, asam nitrat pekat, aquades, reagen ammonium molibdat.
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah cawan porselin, gelas
ukur 10 mL. Kawat kasa, kaki tiga, bunsen, kertas saring, tabung reaksi, rak
tabung.
3.2.3 Unsur kalium
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah tanah, asam klorida 0,1 N,
aquades, natrium kobalt nitrat.
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah erlenmeyer, bunsen,
kawat kasa, kaki tiga, kertas saring, tabung reaksi, rak tabung.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

siapkan tabung reaksi a,b dan c. d e dan f. beri lakmus merah pada permukaan
tabung a,b dan c . panaskan tabung tabung a b dan c lalu lihat perubahannya.
selanjutnya tabung d e dan f tutup dengan gabus yang dilengkapi dengan pipa
bengkok lalu hubungkan dengan tabung lain yang berisi aquades kemudian
panaskan selama 30 menit

Anda mungkin juga menyukai