Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR PARENTING

Dosen pengampuh: Sita Awalunisah, S. Pd., M. Pd

DIDUSUN OLEH:
Nurmilah_A41119042

PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolonganNya, saya
tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehatNya, sehingga makalah “KONSEP DASAR PARENTING” dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah PARENTING. Saya
berharap makalah tentang Konsep Dasar Parenting ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Saya menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Saya terbuka terhadap kritik dan saran pembaca
agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, saya memohon maaf.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Palu, 01 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................

A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan.................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................

A. Pengertian Parenting...........................................................................
B. Tujuan Parenting..................................................................................
C. Tahapan Parenting........................................................
D. Manfaat Parenting………………………………...............................................
E. Strategi Parenting................................................................................
BAB 3 PENUTUP............................................................................................

A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran...................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Parenting merupakan suatu interaksi antara orangtua dengan anak yang


mencakup kebutuhan fisik (makanan, tempat tinggal, pakaian, kesehatan
dan lain-lain), kebutuhan psikologis (rasa aman, keselamatan, perlindungan,
kasih sayang, cinta, dan lain-lain), pembentukan karakter anak dan juga
mengenai sosialisasi norma-norma yang berlaku di masyarakat agar anak
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya menurut Djamarah (dalam
Rahmi & Yenita, 2017: 40).
Orangtua memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan anak, karena
orangtua membawa pengaruh besar bagi perkembangan anak-anaknya
dalam proses menuju dewasa. Tetapi, di beberapa negara berkembang
seperti Indonesia, masih banyak orangtua yang menjalankan pengasuhan
pada anak yang kurang efektif. Hal tersebut diduga disebabkan karena
adanya beberapa faktor seperti kesalahan pola asuh, paparan media,
ekonomi rendah, pengetahuan yang minim, pengalaman yang kurang, serta
usia pernikahan orangtua yang terlalu muda (Rahmi & Yenita, 2017: 40).
Perlakuan salah terhadap anak bisa terjadi pada semua lingkungan. Pada
masyarakat menengah ke bawah biasanya terjadi karena faktor ekonomi,
sedangkan pada masyarakat menengah ke atas karena ambisi yang dimiliki
orangtua terhadap anak yang terlalu berlebih.

B. Rumusan Masalah

• Apa Itu Parenting?


• Apa Saja Tahapan parenting?
• Apa Saja Tujuan Parenting ?
• Apa Saja Manfaat Parenting?
• Apa Saja Strategi Parenting?
C. Tujuan

• Agar Pembaca Memahami Apa Itu Parenting, apa saja tahapan –


tahapan parenting, Manfaat parenting untuk Anak Usia Dini dan Apa
saja Strategi Parenting.
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Parenting

Parenting diambil dari sebuah kata bahasa Inggris yaitu ‘parent’, arti kata
tersebut merujuk pada orang tua. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kata
imbuhan ing memiliki arti ‘kata kerja’ yang maknanya sedang melakukan
sesuatu. Jadi jika dilihat dari makna parenting berdasarkan kosakata aslinya,
artinya dari parenting adalah orang yang sedang melakukan atau
mengerjakan aktivitas sebagai orang tua. Selanjutnya kata parenting
berdasar Makna atau arti merupakan ilmu tentang mengasuh, membimbing,
serta mendidik anak dengan cara baik dan benar. Orang tua merupakan
madrasah pertama bagi anak-anaknya, oleh karena itu sebelum membimbing
dan mengasuh anak, orang tua harus memiliki ilmu terlebih dahulu.
Parenting memang tidak dapat menentukan kesuksesan seorang anak di masa
depan, namun jika parenting yang diterapkan tepat, anak akan tumbuh
menjadi seseorang yang berkarakter, percaya diri, serta patuh pada orang
tua.

Pengertian Parenting (Pengasuhan) menurut Beberapa Ahli:

• Jerome Kagan ( Jerome Kagan adalah seorang psikolog di Harvard


University, Amerika. Salah satu dari pelopor dari psikologi
perkembangan) Beliau mendefinisikan pengasuhan (parenting)
sebagai serangkaian keputusan tentang sosialisasi pada anak.
Didalamnya terdapat , apa yang harus dilakukan oleh orang tua/
pengasuh, untuk memfasilitasi agar anak mampu bertanggung jawab
dan berkontribusi sebagai bagian dari masyarakat.

• David D. Burns M.D (professor dari fakultas psikologi di University of


South Florida) menyebutkan bahwa pengasuhan merupakan sebuah
proses interaksi yang berlangsung terus-menerus dan mempengaruhi
bukan hanya bagi anak juga bagi orang tua.
• Secara Etimologi Pengasuhan berasal dari kata “asuh“ artinya
memimpin, mengelola, membimbing. Pengasuh berarti orang yang
melaksanakan tugas memimpin, mengelola atau membimbing.
Sedangkan dalam bahasan kali ini, Pengasuhan yang dimaksud ialah
mengasuh anak. Mengasuh anak maknanya ialah mendidik dan
memelihara anak, mengurus sandang, papan, pangan dan
keberhasilannya sejak awal dilahirkan sampai dewasa
B. Tujuan Parenting Untuk Anak Usia Dini (AUD)
Menurut Pedoman Pendidikan Karakter pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia
Dini, Ditjen PAUDNI, Kemendiknas 2011, secara tujuan pengembangan
program parenting adalah :

a.Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dalam melaksanakan


perawatan, pengasuhan, dan pendidikan anak di dalam keluarga sendiri dengan
landasan dasar-dasar karakter yang baik.
b.Mempertemukan kepentingan dan keinginan antara pihak keluarga dan pihak
sekolah guna mensikronkan keduanya sehingga pendidikan karakter yang
dikembangkan di lembaga PAUD dapat ditindak lanjuti di lingkungan keluarga
c.Menghubungkan antara program sekolah dengan program rumah.

C. Tahapan Pembentukan Parenting

Menurut Pedoman Pendidikan Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini,


Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Ditjen PAUDNI,
Kemendiknas 2011 mengemukakan tahapan Pembentukan parenting
sebagai berikut:

a. Melakukan identifikasi kebutuhan orangtua

Setiap orangtua memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda


terhadap anak-anaknya yang menjadi peserta didik dilembaga PAUD.Ada
orangtua yang ingin anakanaknya bisa cepat membaca, ada orangtua
yang ingin anakanaknya lebih mandiri, ada orangtua yang ingin anka-
anaknya pandai menyanyi dan menari dan lain-lain.Oleh karena itu perlu
dilakukan identifikasi kebutuhan orangtua yang beragam tersebut
sehingga dapat dikembangkan dan dituangkan dalam kurikulum lembaga
PAUD

b. Membentuk kepanitiaan parenting yang melibatkan komite sekolah

Kepanitiaan dalam program parenting di bentuk dengan melibatkan


komite sekolah sehingga program parenting yang akan dikembangkan
betul-betul dapat menjembatani kebutuhan orangtua dan kebutuhan
sekolah/lembaga PAUD.Panitia program parenting dibentuk dengan
susunan yang jelas sebagaimana bagan sebuah organisasi.Dalam bagan
tersebut sebagaimana kelengkapan sebuah organisasi diantaranya ada
ketua, sekertaris, bendahara, dan seksi-seksi seperti seksi pendidikan
dan pengajaran, seksi perlengkapan dan sarana, seksi dana, seksi-seksi
ini berkembang sesuai kebutuhan organisasi.

c. Membuat job deskripsi masing-masing bagian

Setelah susunan kepanitiaan untuk program parenting dengan struktur


organisasi yang jelas sudah terbentuk selanjutnya masing-masing bagian
menyusun job deskripsi atau rencana tugas di masing-masing bagian dan
seksi yang ada.

d. Menyusun program

Perangkat organisasi yang terbentuk selanjutnya bekerja dibawah


komando Ketua program Parenting untuk menyusun program yang akan
dilaksanakan, siapa pelaksananya, siapa narasumbernya, berapa
anggarannya.

e. Menyusun jadwal kegiatan

Disamping menyusun program, juga menyusun jadwal pelaksanaan


kegiatan secara rinci dan jelas, waktu dan tempat, jumlah pertemuan
dan sebagainya.
f. Mengidentifikasi potensi dan mitra pendukung

Dengan pengembangan program parenting perlu dijalin kemitraan


dengan individu seperti pejabat, tokoh masyarakat, kalangan profesional
misalnya dokter dan petugas kesehatan, ahli gizi, praktisi PAUD dan
institusi baik pemerintah maupun swasta seperti puskesmas, dinas
kesehatan, dinas pendidikan, posyandu, dan sebagainya.

g. Melaksanakan program sesuai dengan agenda

Program dan jadwan kegiatan selanjutnya acuan dalam pelaksanaan di


lapangan.Apabila terjadi agenda kegiatan perlu juga dipersiapkan
alternatif pelaksanaannya bila terjadi hambatan di lapangan.

D. Manfaat Parenting Untuk Anak Usia Dini ( AUD )

Adapun manfaat yang diperoleh dari parenting yaitu menambah wawasan


dan pengetahuan orang tua dalam hal pengasuhan anak sesuai dengan usia,
karakter dan perkembangannya. Dengan tujuan mampu meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam hal pengasuhan

Manfaat Parenting Bagi Anak dan Keluarga

• Memaksimalkan Perkembangan dan Pertumbuhan Anak


Di antara manfaat parenting atau pola pengasuhan anak adalah
membantu memaksimalkan perkembangan dan pertumbuhan anak.
Cara pengasuhan terhadap anak dengan penerapan materi yang baik,
akan membantu meningkatkan dan memaksimalkan tumbuh
kembang anak.

• Mengarahkan Anak ke Hal-hal yang lebih Baik


Parenting atau pola pengasuhan juga bermanfaat untuk
mengarahkan anak ke pada arah-arah yang lebih baik. Dengan
memberikan pengarahan yang baik kepada anak, maka akan
membantu pembentukan karakter anak kea rang yang lebih baik

• Mengenalkan Anak akan Hal-hal yang Positif dan Negatif

Dengan mengetahui perbuatan dan perilaku yang positif orang tua


dapat memberikan motivasi kepada anak untuk senantiasa
mengerjakan hal-hal yang baik. Pemberian motivasi ini dapat berupa
dukungan, dorongan, maupun hadiah atau reward atas perbuatan
positif yang dilakukan sang anak.
Sedangkan pengetahuan tentang hal-hal negatif yang dikenalkan
kepada anak, orang tua dapat memberikan nasihat agar tidak
melakukannya, dan memberitahu akan bahaya serta hukuman dari
perbuatan negatif yang dilakukan. Dengan demikian, anak akan
termotivasi untuk menjauhi hal-hal yang negatif.

Manfaat Penting Belajar Ilmu Parenting

• Meningkatkan Kesadaran

Mengasuh anak bukan hal yang mudah dan tidak bisa sembarangan.
Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai macam pengetahuan.
Pengetahuan itu tidak serta-merta bisa diserap dari pengalaman
orang lain seperti orang tua, mertua, saudara, ataupun tetangga.
Karena pada dasarnya karakter anak itu berbeda-beda, jadi dalam hal
pengasuhan juga harus berbeda

• Meningkatkan Keterampilan

Menggali sebanyak-banyaknya wawasan dan pengetahuan dalam


proses pengasuhan anak akan meningkatkan keterampilan orang tua.
Karena artinya orang tua akan menjadi lebih mengenal dan
memahami karakter anak dalam perkembangannya.
• Meningkatkan Antisipasi Terhadap Segala Sesuatu

Karena risiko dalam kehidupan tidak pernah bisa diduga kapan


datangnya, maka memiliki asuransi jiwa adalah bentuk jaminan
perlindungan bagi keluarga tercinta. Jika ingin memiliki asuransi jiwa,
sekarang sudah tersedia secara online sehingga prosesnya lebih cepat
dan sesuai kebutuhan karena bisa menentukan sendiri nilai premi
yang harus dibayarkan agar sesuai dengan kebutuhan finansial.

• Mempersiapkan Diri Menjalankan Tugas Sebagai Orang Tua

Dengan belajar ilmu parenting, Mama-Mama dan Papa-Papa bisa


lebih mempersiapkan diri dalam menjalani peran sebagai orang tua.
Kamu pun bakal semakin memahami dan bisa mengantisipasi apa saja
hambatan-hambatan yang mungkin terjadi ketika mengasuh maupun
mendidik anak.

• Meningkatkan Keterampilan Mengasuh Anak

Sebagai orang tua kita akan secara alamiah terdorong untuk


mengasuh anak. Tapi, bagi yang belum memiliki pengalaman sebagai
orang tua, enggak ada salahnya untukmu belajar ilmu parenting biar
sense of parenting kamu dan pasangan semakin matang.
Jadi, ketika memiliki anak, Mama-Mama dan Papa-Papa sudah
semakin terampil dalam mengurus anak, mulai dari skill, pemahaman,
serta pengetahuan.

• Sebagai Sekolah Awal pada Anak

Sebagai orang tua kita perlu memahami pentingnya pola pengasuhan


yang baik pada anak. Jadi, si kecil tidak hanya terampil dalam
kemampuan intelektualnya saja. Melalui parenting yang baik, orang
tua pun bertanggung jawab dalam membimbing anak sehingga
menjadi pribadi yang positif serta berkarakter.
E. Strategi Parenting

Berikut 5 Strategi Parenting Untuk Membantu Anak Mengembangkan


Perilaku Baik:

• Tetapkan aturan dan batasan

Aturan dan batasan cenderung memberikan anak-anak struktur dan


otoritas orang tua yang sehat daripada perasaan dibatasi. Semakin
konsisten Anda menerapkan aturan dan batasan beserta
konsekuensinya, itu akan meningkatkan kemungkinan anak mengikuti
apa yang telah ditetapkan.
Pada gilirannya, strukur yang sehat semacam ini dapat membantu
anak untuk belajar lebih baik sekaligus meningkatkan kinerja
akademik mereka.

• Tidak meneriaki anak

Meneriaki anak tatkala Anda kesal dengan perilaku mereka dapat


meningkatkan kemungkinan anak mengembangkan masalah perilaku
atau gejala depresi saat mereka memasuki usia remaja, menurut satu
studi pada tahun 2014. Selain itu, kebiasaan ini juga bisa membuat
anak marah dan memberontak.
Sebaiknya, tenangkan diri Anda terlebih dahulu sebelum merespons
perilaku buruk anak. Setelah diri Anda tenang, barulah mulai
berbicara kepada anak dan mencoba bekerja sama dengan mereka
secara langsung untuk menyelesaikan konflik tanpa meninggikan
suara.
Ini tidak hanya bisa membantu Anda mengatasi perasaan negatif
dengan cara yang positif, tetapi juga dapat mengajarkan anak untuk
tetap bersikap tenang ketika marah.
• Validasi perasaan anak

Orang tua yang kerap mengakui dan memvalidasi perasaan anaknya


akan menunjukkan kepada anak bahwa semua perasaan mereka
entah itu positif maupun negatif merupakan hal yang baik-baik saja
Plus, kebiasaan positif ini juga akan mendukung anak untuk melalui
apapun yang mereka rasakan dengan baik.
Pada akhirnya, setiap dukungan yang anak dapatkan dari orang
tuanya akan membantu mereka mengembangkan keterampilan
sosial-emosional yang kuat sekaligus membantunya untuk
bersosialisasi dengan lebih mudah.

• Puji anak alih-alih menghukumnya

Cobalah berfokus untuk memuji perilaku positif anak Anda daripada


mengkritik atau menghukum mereka karena kesalahan atau perilaku
buruk yang telah mereka lakukan. Termasuk bentuk validasi, memuji
perilaku baik anak akan mendorong mereka untuk mengulangi
perilaku positif tersebut guna mendapatkan perhatian dan validasi
dari Anda.
Jika terus-menerus mengkritik anak atau menghukumnya, mereka
mungkin akan mencari perhatian dari Anda dengan cara mengulangi
perilaku yang tidak Anda sukai.
Memuji alih-alih menghukum anak juga dapat meningkatkan
hubungan orang tua-anak. Sebuah studi pada tahun 2017
menunjukkan bahwa orang tua harus mencoba memuji anak-anaknya
empat kali lebih sering daripada hanya berfokus untuk mengoreksi
masalah perilaku anak.
• Habiskan waktu berdua bersama anak

Setidaknya selama 10 menit setiap hari, habiskanlah waktu untuk


berduaan bersama anak tanpa gangguan gadget atau orang lain.
Lakukanlah kegiatan yang Anda dan anak sukai, misalnya berolahraga,
berkebun, atau memasak bersama.
Pada dasarnya, anak-anak mendambakan perhatian positif yang tidak
terbagi dari orang tuanya. Dengan menghabiskan waktu berduaan
bersama anak, itu akan menjadi cara yang bagus untuk memastikan
anak mendapatkan yang terbaik dari Anda. Kebiasaan ini juga
berpotensi meningkatkan kemampuan sosial dan akademis mereka.
BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

Parenting merupakan suatu ilmu yang mempunyai banyak manfaat untuk


pelatihan pengasuhan bagi orang tua untuk anak – anak. Seperti interaksi
antara orangtua dengan anak yang mencakup kebutuhan fisik (makanan,
tempat tinggal, pakaian, kesehatan dan lain-lain), kebutuhan psikologis (rasa
aman, keselamatan, perlindungan, kasih sayang, cinta, dan lain-lain),
pembentukan karakter anak dan juga mengenai sosialisasi norma-norma yang
berlaku di masyarakat agar anak dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya

B. Saran

Untuk Orang Tua


Memotivasi anak agar memiliki rasa ingin belajar yang tinggi, agar ada rasa
kebanggaan bagi Orang tua sendiri, lembaga, ataupun masyarakat umumnya.

Untuk Masyarakat
Mendorong dan mendukung segala tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
oleh lembaga, agar senantiasa beriringan dan tujuan pendidikan bisa
dijalankan secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai